Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL DAN EVALUASI KEGIATAN

4.1 Keadaan Umum Perusahaan

PT. Panca Patriot Prima merupakan


perusahaan pembibitan parent stock ayam petelur yang
menghasilkan telur tetas untuk DOC final stock dengan
strain Lohman Brown. PT Panca Patriot Prima
memelihara ayam parent stock dari periode starter
sampai layer. Farm Unit I dengan luas ±8 ha terdapat 17
kandang dan farm unit II dengan luas ±10 ha terdapat 24
kandang. Kapasitas untuk pen betina 750-900 ekor dan
pen jantan 60-80 ekor, dengan banyak pen perkandang
sebanyak 6 pen (6 kandang) dan 9 pen (16 kandang).
Farm unit I dan unit II dipergunakan untuk memelihara
ayam parent stock periode pre layer hingga layer
sedangkan farm unit III terletak di desa Jabung
kecamatan Jabung dengan luas ±1,3 ha yang digunakan
untuk memelihara ayam parent stock fase pre layer
hingga layer dengan jumlah kandang 7 kandang, yang
masing-masing berisi 5 pen (3 kandang) dan 8 pen (4
kandang), dengan kapasitas setiap pen 600-960 ekor, dan
untuk unit IV sendiri merupakan hatchery. Selain di
sekitar kecamatan Jabung farm PT. Panca Patriot Prima
juga tersebar di wilayah kecamatan Pakisaji, Batu,
Lawang, Singosari, dan Purwodadi.

16
Hatchery PT. Panca Patriot Prima terletak di desa
Jabung, kecamatan Jabung kabupaten Malang, berdiri
pada tahun 2007 dengan luas ±3037m2 dan luas
bangunan ±1037m2, hatchery ini menerima kiriman telur
tetas dari farm patriot yang tersebar di wilayah Malang
raya diantaranya farm Pakisaji, farm Welang, farm
Harianoes (Singosari), farm Batu dan farm Purwodadi.
Batasan wilayah sebelah utara berbatasan dengan desa
Kemiri kecamatan Jabung, timur berbatasan dengan desa
Busu Kecamatan Pakis, barat berbatasan dengan desa
Mindi dan desa Dengkol kecamatan Singosari sedangkan
sebelah selatan berbatasan dengan desa Kemantren
kecamatan Jabung.
Secara umum kegiatan yang dilakukan pada
hatchery tersebut yaitu para penetasan meliputi
pengumpulan telur di kandang dan seleksi telur (grading
telur), fumigasi telur, mesin pengeram dan mesin tetas,
kemudian proses penetasan, yang terdiri dari pemasukan
telur ke dalam mesin pengeram (setting telur),
pengaturan suhu dan kelembaban mesin, ventilasi mesin,
pemutaran telur (turning), candling, transfer telur, dan
kegiatan pasca penetasan, meliputi panen DOC (Pull
Chick), seleksi dan sexing, pengepakan DOC dan
distribusi DOC.
Hatchery PT. Panca Patriot Unit Jabung, Malang
terdiri dari bangunan utama yaitu bangunan hatchery dan
bangunan penunjang yaitu kantor, pos satpam, meh
karyawan, mushola, bangunan parkir, ruang tamu, ruang

17
genset dan gardu listrik. Bangunan hatchery terdiri atas
beberapa ruang yaitu ruang shower untuk masuk
karyawan dan tamu, ruang penerimaan telur, dan grading
telur tetas, ruang fumigasi, ruang penyimpanan telur tetas
(egg room), ruang setter, ruang transfer dan candling
telur tetas, ruang hatchery, rung full chick DOC, ruang
tampung, pengepakan, dan distribusi DOC, dan ruang
pencucian peralatan.
Tata ruang yang digunakan oleh hatchery PT.
Panca Patriot Prima adalah one way system artinya
kegiatan penetasan dilakukan secara sejalur, yaitu
dimulai dari ruang penerimaan dan grading telur, ruang
fumigai telur, ruang penyimpanan telur (egg room),
ruang setter (pengeram), ruang transfer telur tetas, ruang
hatcher (penetasan), ruang pull chick dan ruang
pengepakan DOC . Hal ini sesuai dengan pendapat
Kartasudjana dan Suprijatna (2006) yang menyatakan
bahwa letak bangunan penetasan sekurang-
kurangnya 50 m dari kandang, atau berada diluar komple
k perkandangan.Ruang penyimpan telur, ruang cuci alat,r
uang penetasan, ruang sexing,ruang seleksi anak ayam,
ruang pengepakan anak ayam, satu sama lain harus
terpisah dinding yang rapat. Arus pembawaan telurtetas,
anak ayam, alat-alat, dan sisa-sisa penetasan harus
searah, tidak boleh bolak- balik

18
Perusahaan ini dipimpin oleh General Manager
(GM) yang membawahi 8 kepala bagian. Untuk di
hatcher sendiri General manager membawahi 4 kepala
bagian. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada
Lampiran 3, adapun bagian - bagian dari struktur
organisasi di hatchery tersebut sebagai berikut :
 General Manager
Seorang General manager bertugas untuk
melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap
semua aktivitas perusahaan yang bertujuan untuk
menentukan garis besar kebijakan perusahaan yang
bertujuan untuk mengembangkan perusahaan,
menentukan target produksi untuk memenuhi permintaan
pasar, bertanggung jawab terhadap perkembangan
perusahaan dan kelangsungan hidup perusahaan.

19
 Kepala Bagian Personalia
Kepala bagian personalia mempunyai tugas
membuat program penerimaan dan pemberhentian
karyawan, mengatur pembagian gaji dan lembur
karyawan, membuat program kesejahteraan karyawan,
membuat program tunjangan rutin, membuat program
data karyawan, menjaga kebersihan lingkungan,
keamanan, ketertiban lingkungan dan hubungan dengan
instansi terkait.
 Kepala bagian keuangan dan akuntansi
Kepala bagian keuangan bertugas untuk mencatat
keuangan, membuat neraca keuangan dan mendata
kegiatan - kegiatan lainnya yang berhubungan dengan
keluar masuknya uang dalam perusahaan.
 Kepala bagian teknik/ mekanik
Kepala bagian teknik mempunyai tugas mengatur
semua peralatan, memonitor semua kegiatan teknik,
menginventaris barang-barang teknik yang masuk,
menjamin ketersediaannya mesin-mesin yang akan
digunakan untuk produksi maupun kebutuhan
berlangsungnya kegiatan perusahaan.
 Kepala bagian produksi
Kepala bagian produksi bertugas untuk mengatur
produksi yang dilakukan di perusahaan. Mulai dari
bagian grading, candling, seleksi sampai pada
pengangkutan DOC ke truk angkutan.
Aktivitas semua karyawan dimulai rata-rata pada
pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

20
Khusus untuk karyawan candling mereka bekerja mulai
jam 05.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.
Sedangkan untuk karyawan bagian pemotongan paruh
(debeaking) dan karyawan vaksinasi mereka kerja kalau
ada permintaan, biasanya mulai kerja pukul 08.00 WIB
sampai pukul 12.00 WIB ( tergantung banyaknya DOC
yang divaksin dan di debeaking). Pada hari jumat
istirahat dimulai pukul 11.00-13.00 WIB. Masing-masing
karyawan memiliki libur sekali dalam seminggu.
Karyawan di Hatchery jabung rata-rata lulusan SMA dan
tinggal disekitar Hatchery. Gaji karyawan di sesuaikan
dengan Upah Minimum Regional (UMR) Depnaker
kabupaten Malang, tetapi ada juga yang gajinya di bawah
UMR biasanya untuk karyawan yang baru bekerja.

4.2 Manajemen Penanganan Limbah

Limbah adalah hasil akhir dari semua proses


produksi, yang mengandung zat kimia maupun
kandungan lain dan bisa menimbulkan polusi serta
mengganggu kesehatan bila tidak di tangani dengan baik
dan benar.Hal ini sesuai dengan pendapat Msucares
(2010) Limbah adalah kotoran yang di hasilkan karena
pembuangan sampah atau zat kimia dari proses produksi
yang di lalukan di pabrik-pabrik. Limbah juga
merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak
berharga, tetapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga
bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika
diproses secara baik dan benar.
21
Limbah yang di hasilkan dari proses penetasan
berupa limbah cangkang telur, DOC Culling, DIS (dead
in shell). Limbah-limbah ini bila di proses dengan baik
dan benar akan bisa di manfatkan kembali, misal
cangkang telur bisa di buat tepung cangkang yang
pemanfaatannya sebagai bahan tambahan pakan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Acda (2010) Industri
perunggasan menghasilkan sejumlah besar limbah
hatchery yang meliputi limbah padat dan air limbah.
Limbah penetasaan padat terdiri bulu,cangkang telur,
telur inferil, embrio mati, DOC hasil culling, DOC mati
dan cairan kental dari telur dan jaringan membusuk. Air
limbah berasal dari air yang digunakan untuk mencuci
inkubator, mesin penetas dan daerah penanganan DOC.

Pengaturan kegiatan penanganan limbah secara


menyeluruh di mulai dari pengumpulan limbah sampai
dengan proses pembuangan atau pemanfaatan.
Pengambilan limbah dari penetasan ini dilakukan setelah
proses pull chick berlangsung, yaitu pada hari senin,
selasa, kamis dan jum’at. Limbah yang ada di golongkan
kedalam limbah cangkang telur, DOC culling, dan DIS
(Dead In Shell). Proses pengumpulan limbah-limbah ini
dibedakan pada drum-drum dan plastik besar.

22
Gambar 1. Pengumpulan Limbah

a. Cangkang Telur
Cangkang adalah bagian paling terluar dari telur
yang berfungsi untuk melindungi dan menjaga bagian
dalam dari telur. Dari proses penetasan menghasilkan
limbah cangkang telur. Limbah cangkang telur ini akan
terkumpul secara keseluruhan ketika proses pull chick
berlangsung. Limbah ini akan dimasukkan kedalam drum
besar yang kemudian akan dihancurkan dengan proses
penumbukan dengan cara di injak-injak menggunakan
kaki hingga halus, ketika telah selesai seluruh proses
produksi. Pendistribusian cangkang telur adalah peternak
langsung mengambil limbah ke hetchery, yang mana
sudah ada perjanjian. Limbah cangkang telur akan di
manfaatkan untuk dijadikan sebagai bahan campuran
pakan, produk lain ataupun sebagai kompos.

23
Gambar 2. Limbah Cangkang Telur

Gambar 3. Proses Penghancuran Cangkang Telur

Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (2004) Cangkang


telur adalah kerak pelindung agar hewan yang belum
lahir dapat bernafas dan juga untuk melindungi embrio
dari lingkungan luar. Cangkang telur yang membentuk

24
lapisan luar dari telur adalah biokeramik berpori alami.
Ditambah dengan pernyataan Buasri, et al (2013) yang
menyatakan bahwa Limbah cangkang telur dapat
digunakan sebagai bahan baku untuk membuat katalis
heterogen dalam produksi biodesel. Mulyantini (2010)
menambah kan bahwa sebagian besar limbah kulit telur
dihancurkan dan dikubur dalam tanah, tetapi beberapa
produsen merubahnya menjadi produk pakan ternak yang
berkalsium tinggi. Sedangkan menurut Glatz, et al (2011)
pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai kompos atau
pupuk adalah angkang telur dapat dikomposkan dengan
bahan organik lainnya untuk meningkatkan kandungan
mineral dari kompos.

b. Limbah DOC Culling


Culling adalah pengambilan ternak dengan
kriteria produktivitasnya rendah, tidak sehat, dan cacat.
Sedangkan limbah DOC culling berasal dari DOC yang
tidak layak jual atau DOC yang produktivitasnya rendah
serta mengalami cacat, lumpuh, black nevel, yellow nevel
dan string nevel (Lampiran 4). Limbah DOC culling di
dapat setelah proses pull chick. DOC yang tidak layak ini
nantinya akan dimatikan dengan cara dimasukkan
kedalam plastik besar yang ditali rapat sehingga tidak
mendapat oksigen, setelah itu di kumpulkan dalam drum.
didistribusikan ke peternak yang kemudian akan di olah
menjadi pakan untuk lele ataupun ternak ruminan.

25
Gambar 4. Limbah DOC Culling

Pendistribusian limbah ini dilakukan siang hari,


setelah proses penetasan selesai. Limbah DOC culling ini
setelah didistribusikan ke peternak tidak langsung dapat
digunakan sebagai pakan ternak, melainkan harus melalui
proses pengolahan terlebih dahulu, baik dengan cara di
jemur ataupun dengan cara perebusan. Hal ini didukung
oleh pendapat dari Winandy (2003) yang menyatakan
bahwa Culling merupakan pemisahan atau pengafkiran
ayam yang dilihat secara ekterior dan dinilai potensinya
yang mungkin berpengaruh terhadap produksinya.
Pengafkiran ialah menyisihkan ayam-ayam yang buruk
dan tidak produktif dari kawanan yang lain. Ditambah
oleh pendapatnya Glatz, et al (2011) yang menyatakan
bahwa pengolahan limbah DOC mati dapat diproses
dengan cara perebusan pada suhu 1000C selama 15
menit, kemudian direbus pada suhu 1000C selama 5 jam,

26
dilanjutkan dengan perebusan pada 1300 selama 1 jam
dan didinginkan pada suhu ruang.

Gambar 5. Limbah DOC Culling untuk Distribusi

c. DIS (Dead-In-Shell)

Yang dimaksud DIS (Dead-In-Shell) adalah Telur


Tetas (HE) yang tidak menetas, dan limbah DIS
diperoleh ketika terjadi proses panen DOC atau Pull
Chick. Untuk mengetahui diposisi mana embrio tersebut
mati, maka dilakukan break out. Break out dilakukan
dengan mengambil sampling dari masing-masing mesin
hatcher, kemudian membuka satu-satu persatu telur
untuk dilihat embrionya. Limbah DIS dikumpulkan
kedalam drum-drum besar terpisah dari limbah cangkang
telur, karena pada limbah DIS masih terdapat cairan
embrio, sehingga penanganannya harus dipisah dengan
limbah yang lain agar bau yang ada pada DIS tidak
bercampur dengan limbah-limbah yang lain. Pemisahan

27
ini juga dilakukan untuk mempermudah penanganan
limbah, baik sebelum atapun setelah limbah sampai pada
peternak. Limbah dari DIS ini kemudian akan
dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sebelum di
manfaatkan sebagai pakan ternak di pisahkan dahulu
antara cangkang telur dan isinya.

Gambar 6. Limbah DIS (Dead-In-Shell)

Hal ini di dukung oleh pernyataan Glatz, et al


(2011) bahwa embrio yang mati dapat diolah dengan cara
perebusan pada suhu 1000C selama 30 menit, direndam
dalam air dingin selama 20 menit untuk menghilangkan
kerang, pengeringan dengan dijemur dibawah matahari
selama 4 hari, dan hasil akhirnya digunakan sebagai
pakan unggas. Nilai nutrisi dari embrio yang telah
dikeringkan adalah CP 36%, ekstrak eter 27%, abu 17%,
kalsium 10% dan fosfor 0,6%.

d. Limbah Cair

28
Limbah cair yang ada di Hetchery berasal dari air
sisa pencucian lantai, rak dan kereta, troli, basket, egg
tray, sisa bulu,telur yang pecah dan cangkang yang masih
tercecer, serta penampungan air dari proses sanitasi.
Limbah cair ini butuh penanganan yang baik dan benar
jika tidak limbah cair ini bisa mencemari lingkungan dan
akan mendapatkan masalah dengan masyarakat sekitar.
Untuk mencegah pencemaran lingkungan limbah cair
akan dialirkan melalui saluran pembuangan yang
berujung pada sumur penampungan yang letaknya di
belakang perusahaan. Sumur Penampungan Limbah
merupakan tempat penampungan dari air sisa pencucian
rak dan kereta, sisa bulu dan cangkang yang masih
tercecer, serta penampugan air dari proses sanitasi.
Dengan adanya sumur penampungan limbah ini juga
dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah
cair penetasan. Sumur penampungan limbah ini
berbentuk sumur dengan kira-kira diameternya 3-3,5
meter dengan kedalaman 5,5-7 meter, sumur
penampungan ini ada sebanyak 3 buah. Limbah cair yang
ada tidak di kelola sesuai dengan baku mutu lingkungan
hanya di alirkan ke kolam penampungan, yang mana
akan langsung meresap ke tanah. Hal tersebut tidak
sesuai dengan pendapatnya Winandy (2003) yang
menyatakan bahwa Perkembangan industri yang pesat
dewasa ini tidak lain karena penerapan kemajuan
teknologi oleh manusia guna mendapatkan kualitas hidup
yang lebih baik, namum di sisi lain dapat menimbulkan

29
dampak yang justru merugikan kelangsungan hidup
manusia. Dampak tersebut harus dicegah karena
keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh kegiatan
industri dan teknologi tersebut. Jika keseimbangan
lingkungan terganggu maka kualitas lingkungan juga
berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan
oleh daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang
mendukung kelangsungan hidup manusia. Sedangkan
menurut Hill (2010) Pengolahan air limbah industri
bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dilakukan dengan mengurangi jumlah dan
kekuatan air limbah industri sebelum dibuang ke perairan
penerima.Tingkat pengurangan yang diperlukan dapat
diperkirakan berdasarkan data karakteristik air limbah
dan persyaratan baku mutu lingkungan yang
berlaku.Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No : 82
tahun 2001, baku mutu air limbah adalah ukuran batas
atau kadar unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau
dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau
kegiatan.

30
Gambar 7. Sumur Penampungan Limbah

31

Anda mungkin juga menyukai