Anda di halaman 1dari 27

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Profil Perusahaan


PT. Panca Patriot Prima mempunyai usaha di bidang Feedmill dan
Breeding Farm yang berkantor pusat di Jalan Muncul Industri II Nomor 11,
Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur. PT. Panca
Patriot Primaberdiri pada tanggal 18 Januari 2000 sesuai dengan Akta
Pendirian tertanggal 18 Januari 2000 dengan Nomor 5. Saat ini PT. Panca
Patriot Prima memiliki dua pabrik pakan (Feedmill) di Gedangan-Sidoarjo
dan Pandaan-Pasuruan, serta sembilan unit Breeding Farm dan dua
unitHatchery.
PT. Panca Patriot Prima Unit Breeding Farm Jabung adalah salah satu
perusahaan peternakan pembibitan yang bergerak di bidang pembibitan ayam
parent stock (PS) jenis pedaging (broiler). Unit Breeding Farm Jabung
berdiri pada bulan Januari tahun 2000 yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa
Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Unit Breeding Farm Jabung
memiliki 7 buah kandang dengan total daya tampung hingga 30.000 ekor
ayam, didukung 19 tenaga kerja khusus dibagian teknik kandang, serta
beberapa bagian pendukung untuk menunjang aktivitas perusahaan. Hasil
produksi Unit Breeding Farm Jabung adalah telur yang ditetaskan menjadi
anak ayam atau DOC (Day Old Chick) final stock (FS) jenis pedaging.
Pemasaran hasil produksi berupa anak ayam atau DOC FS jenis pedaging
akan didistribusikan kepada peternak yang telah tergabung dalam sistem
kemitraan dengan PT. Panca Patriot Prima yang tersebar hampir di seluruh
wilayah Jawa Timur serta beberapa daerah di wilayah Jawa Tengah dan Jawa
Barat.

5.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi di Breeding Farm dan Hatchery PT. Panca Patriot
Prima Unit Jabung terdiri dari general manajer, manajer, personalia,

33
kesehatan, supervisor, asisten supervisor, administrasi dan pelaksana seperti
pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Struktur Organisasi PT. Panca Patriot Prima Unit Breeding Farm
Jabung Malang

Pimpinan tertinggi di Breeding Farm dan Hatchery PT. Panca Patriot


Prima Unit Jabung adalah general manajer yang membawahi bagian manajer ,
personalia, dan kesehatan hewan Breeding Farm dan Hatchery. Bidang
personalia adalah bidang yang membantu dalam memperkenalkan perusahaan
dengan pelanggan. Bidang personalia membawahi supervisor dan
administrasi teknik. Terdapat enam supevisor didalam Breeding Farm dan
Hatchery PT. Panca Patriot Prima, yaitu supervisor teknik, supervisor
Hatchery, supervisor mekanik, supervisor keuangan, supervisor logistik dan
supervisor kesehatan. Supervisor teknik membawahi asisten supervisor
teknik, dimana asisten supervisor membawahi pelaksana teknik. Supervisor
Hatchery membawahi asisten supervisor Hatchery, dimana asisten supervisor
membawahi pelaksana produksi, grading dan SBG (serbaguna). Supervisor
logistik membawahi pelaksana logistik, SBG, driver dan juru masak.
Supervisor mekanik membawahi pelaksana teknik dan supervisor kesehatan

34
membawahi pelaksana kesehatan.
Unit Breeding Farm Jabung mempunyai berbagai posisi tenaga kerja
yang meliputi :
1. Manager Farm sebagai pimpinan perusahaan yang bertugas dan
bertanggung jawab penuh dalam menjalankan proses pemeliharaan ayam.
2. Supervisor yang bertugas mengendalikan jalannya proses produksi pada
umumnya.
3. Administrasi keuangan adalah bagian yang bertugas untuk melakukan
proses pencatatan dan pembuatan laporan mengenai sirkulasi pengeluaran
keuangan yang berhubungan dengan pembelanjaan kebutuhan opersional
yang diperlukan selama proses produksi serta pembayaran gaji tenaga
kerja.
4. Teknik kandang adalah begian yang bertugas melakukan pemeliharaan
dan perawatan ayam mulai dimutasikan dari kandang fase starter di Unit
Breeding Farm Sumber Kradenan, Pakis, Kabupaten Malang hingga
proses afkir.
5. Administrasi teknik kandang adalah bagian yang bertugas untuk
melakukan proses pencatatan dan pembuatan laporan mengenai proses
pemeliharaan ayam bibit
6. Administrasi logistik adalah bagian yang bertugas untuk melakukan
proses pencatatan dan pembuatan laporan mengenai pembelanjaan
kebutuhan opersional yang di perlukan selama proses pemeliharaan ayam
mulai di mutasikan dari kandang starter di Unit Breeding Farm Sumber
Kradenan, Pakis, Kabupaten Malang hingga proses afkir ayam pasca
periode produksi.
7. Kesehatan adalah bagian yang bertugas melakukan pemantauan
kesehatan, pengobatan, pemberian vaksin, pemberian vitamin pada ayam
bibit selama periode pemeliharaan.
8. Serbaguna adalah bagian yang bertugas melakukan pengiriman pasokan
pakan ayam ke tiap-tiap kandang serta menjaga kebersihan dan perawatan
lingkungan kandang.

35
9. Mekanik adalah yang bertugas merawat instalasi listrik di kandang.
10. Keamanan adalah bagian yang bertugas menjaga keamanan lingkungan
luar maupun dalam.
Pada Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima bagian kesehatan
dipimpin langsung oleh dokter hewan yang bertugas melaksanakan kontrol
kesehatan hewan dan resiko yang ditimbulkan dari masuk, berkembang, atau
menyebarnya hama, penyakit, vektor penyakit, menjaga kesehatan
masyarakat dari resiko yang ditimbulkan oleh zat tambahan atau aditif,
kontaminan, dan toksin.

5.3 Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung


Lokasi Unit Breeding Farm Jabung PT. Panca Patriot Prima berjarak
200 m dari pemukiman penduduk terdekat, berjarak 700 m dari jalan raya
utama dengan akses jalan yang terbuhung secara langsung menuju peternakan
untuk menunjang proses transportasi, berjarak 3 km dari pusat kecamatan
yang merupakan area pusat aktivitas penduduk. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011), bahwa jarak minimal area
peternakan dengan pemukiman penduduk terdekat adalah 500 m dari pagar
terluar, sehingga jarak unit Breeding Farm Jabung tidak sesuai dengan aturan
tersebut. Kondisi ini disebabkan oleh semakin tinggnya jumlah populasi
penduduk di Kecamatan Jabung terutama di sekitar area peternakan sehingga
jarak yang sebenarnya masih di atas standar ketika awal pendirian peternakan
menjadi di bawah standar pada saat ini, meski demikian area pemukiman
penduduk terdekat hanya memiliki tingkat aktivitas yang rendah sehingga
gangguan yang ditimbulkan tidak signifikan terhadap lingkungan hidup ayam.
Unit Breeding Farm Jabung telah dijangkau oleh jaringan listrik dan
sumber air bersih secara memadai sebagai penunjang jalannya aktivitas
peternakan. Terpenuhinya kebutuhan listrik dan air bersih secara baik
merupakan salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia (2011), untuk menunjang segala aktivitas di
dalam peternakan. Pihak peternakan juga memiliki 1 buah genset sebagai

36
pasokan listrik cadangan apabila sewaktu-waktu aliran listrik utama
mengalami gangguan. Sumber air pada Unit Breeding Farm Jabung berupa
sumur bor buatan yang mampu memenuhi segala aktivitas peternakan yang
membutuhkan pasokan air bersih. Sarana lain untuk mendukung aktivitas
peternakan yaitu tersedia gerobak untuk pemindahan individu ayam antar
kandang dan pengangkut telur ke tempat penyimpanan telur sementara pada
masa produksi.
Total luas Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung
mencapai 1,2 Ha. Terdapat total 7 kandang, 3 kandang terbagi menjadi
masing-masing 5 pen dan 4 kandang lainnya masing-masing terbagi menjadi
8 pen, sehingga total terdapat 47 pen. Khusus untuk ayam jantan masing-
masing menempati 1 pen pada tiap kandang, sedangkan pen lainnya ditempati
oleh ayam betina. Terdapat juga 1 kandang karantina yang terbagi menjadi 2
ruang pen, 1 ruang kantor, 5 ruang tempat tinggal, 1 laboratorium, 2 ruang
penyimpanan alat, 1 ruang karyawan kandang, 1 dapur, dan 2 kamar mandi,
sedangkan gudang pakan berada langsung di setiap bangunan kandang.

5.4 Tipe dan Tata Letak Bangunan Kandang


Jenis Kandang di Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima, Jabung
adalah kandang panggung dan terbuka (open house) seperti Gambar 5.2.
Kandang jenis panggung dipilih karena memiliki keunggulan berupa tidak
menumpuknya kotoran ayam di alas kandang, melainkan langsung jatuh ke
tanah tepat di bawah kandang yang merupakan litter area. Hal ini
menyebabkan kontak antara feses dengan ayam secara langsung dapat
diminimalkan sehingga tempat hidup ayam menjadi lebih bersih. Penggunaan
kandang panggung jenis terbuka (open house) juga memberikan manfaat
berupa sirkulasi udara yang lebih baik di dalam kandang sehingga
meminimalkan ayam mengalami stres akibat gas amonia yang dihasilkan oleh
kotoran di bawah kandang. Penerapan kandang jenis ini sesuai dengan
pernyataan Murni (2009), yang menyatakan bahwa kandang panggung tipe
open house mampu mengurangi kontak langsung antara ayam dengan feses

37
dan memberikan sirkulasi udara yang lebih baik di dalam kandang. Kandang
panggung open house di Unit Breeding Farm Jabung terbuat dari bambu
dengan celah diantaranya sehingga meiliki kekurangan yaitu dapat terjadi
cedera pada ayam broiler parent stock akibat terperosok atau terjepit.
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011),
bahwa suhu di dalam kandang harus berada pada rentang 26-30°C dengan
kelembaban relatif 70-90%. Pada Unit Breeding Farm Jabung tidak terdapat
alat pengukur suhu dan kelembaban di dalam kandang sehingga keduanya
tidak dapat diperkirakan, oleh karena itu disarankan setiap kandang diberikan
alat pangukur suhu dan kelembaban yang bertujuan untuk memantau kondisi
kandang ayam tetap kondusif untuk pemeliharaan.

Gambar 5.2 Kandang jenis panggung dan terbuka (open house)

Alas kandang yang digunakan di Unit Breeding Farm Jabung


menggunakan jenis campuran antara slat dari kayu di 2/3 luas alas kandang
dan litter dengan sekam padi di 1/3 luas kandang yang berada di tengah-
tengah area slat. Alas kandang jenis slat dan litter panggung memberikan
fungsi yang saling sinergis. Alas kandang slat memungkinkan proses sirkulasi
udara berjalan dengan maksimal, sedangkan alas kandang litter panggung
dengan sekam padi berfungsi untuk menjaga kehangatan suhu dalam kandang
serta menjadi media bagi ayam broiler untuk mengekspresikan tingkah laku
alaminya. Penerapan ini sesuai dengan pernyataan Puspani dkk. (2008),
bahwa kandang lantai litter panggung keadaannya akan lebih nyaman
dibandingkan kandang litter di tanah karena gaya gesek udara pada lantai

38
litter panggung lebih rendah. Alas kandang yang disertai dengan jenis slat
memungkinkan aliran udara menjadi lebih lancar sehingga ternak
terhindarkan dari cekaman panas (heat stress). Pada penggunaan sekam padi
bertujuan untuk menyerap hasil ekskresi dari tubuh ayam karena memiliki
daya serap yang tinggi. Menurut Metasari dkk. (2014), bahwa penggunaan
bahan litter harus memperhatikan kriteria-kriteria teknis yaitu memiliki kadar
air 20-25% agar mampu menyerap kadar air dengan baik, bahan tidak mudah
menimbulkan debu, mudah didapat, harga terjangkau, dan tidak mengandung
bahan pencemar serta tidak menggumpal. Jenis litter sekam padi yang
digunakan di Unit Breeding Farm Jabung telah memenuhi kriteri sebagai
media litter yang baik.

Gambar 5.3 Alas kandang jenis 2/3 slat

Posisi arah bangunan kandang di Unit Breeding Farm Jabung yaitu


membujur dari arah timur ke barat seperti Gambar 5.4. Posisi tersebut sesuai
dengan aturan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia (2011), bahwa posisi kandang jenis terbuka (open house)
memanjang dari arah barat ke timur. Tujuan posisi bangunan kandang
tersebut memungkinkan cahaya matahari dapat masuk ke dalam kandang
secara merata saat pagi hari dan terhindar dari panas matahari langsung saat
siang hari. Setiap kandang terbagi menjadi ruang-ruang yang disebut pen,
dengan luas tiap pen 61,8 m2 (9,5 × 6,5 m) yang berisi ±310 ekor untuk betina
dan ±178 ekor untuk jantan, dengan tingkat kepadatan 5 ekor/m2.

39
Gambar 5.4 Posisi kandang membujur dari timur ke barat

Atap kandang menggunakan jenis monitor seperti Gambar 5.5 yang


terbuat dari asbes dengan jarak antara atap dengan lantai kandang adalah 4 m.
Jenis atap kandang monitor mampu memberikan sirkulasi udara yang lebih
baik dan penggunaan bahan atap kandang berupa asbes dipilih karena mampu
menyerap paparan panas dari sinar matahari secara langsung sehingga
meminimalkan resiko ternak mengalami cekaman panas yang tinggi.

Gambar 5.5 Atap kandang jenis monitor dengan bahan dari asbes

5.5 Strain Ayam Broiler Parent Stock


Ayam broiler parent stock adalah ayam yang dipelihara untuk diambil
hasil produksi telurnya, yang selanjutnya akan ditetaskan di bagian Hatchery
sehingga dihasilkan bibit ayam broiler final stock komersil. Strain ayam
broiler parent stock yang dipelihara di Unit Breeding Farm Jabung adalah
strain Cobb 500. Strain Cobb 500 memiliki ciri-ciri warna bulu putih, jengger
tunggal, kaki kuning dan besar. Keunggulan strain Cobb 500 yaitu mudah
beradaptasi di lingkungan tropis, FCR (feed consumtion rate) mampu

40
mencapai 1,65, tingkat keseragaman tinggi, pengembangan genetik fokus
pada pembentukan otot dada, dan produksi yang terus mengalami
peningkatan signifikan hingga mencapai periode puncak produksi.
Kelemahan Strain Cobb 500 yaitu munculnya gejala kelumpuhan apabila
mengalami ketidakcukupan nutrisi dalam pembentukan otot dan tulang.
Ayam jenis broiler parent stock memiliki 3 fase pemeliharaan, yaitu fase
starter pada umur 0-4 minggu, fase grower pada umur 5-23 minggu, dan fase
layer 24-60 minggu (Cob-vantress, 2012).

5.6 Pakan
Pakan di Unit Breeding Farm Jabung selalu dijaga dalam kondisi segar,
dengan cara pakan dikirim langsung dari Feedmill PT. Panca Patriot Prima
yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo dengan periode 2-3 kali semingga.
Jumlah pakan yang dikirim telah disesuaikan dengan periode pengiriman,
sehingga setiap 2-3 hari persediaan pakan selalu habis dan siap dilakukan
pengiriman ulang (restock). Cara penyediaan pakan untuk rentang waktu
sempit tersebut ditujukan untuk menghindari pencemaran oleh jamur akibat
disimpan terlalu lama. Pakan disimpan pada gudang pakan sementara yang
berada satu bangunan dengan kandang.
Perbandingan nilai nutrisi pakan ayam broiler parent stock fase grower
di Unit Breeding Farm Jabung dengan SNI (2011) tentang Pakan Bibit Induk
(Parent Stock) Ayam Ras Tipe Pedaging – Bagian 3: Grower, dapat dilihat
pada Tabel 5.1

Tabel 5.1 Perbandingan pakan ayam broiler parent stock fase grower PT.
Panca Patriot Prima dengan SNI
Pakan Ayam
No. Parameter Unit Breeding SNI (2011)
Farm Jabung
1. Kadar air (maks.) 12% 13,0%
2. Protein kasar (min.) 16.5% 15.0%
3. Lemak kasar (min.) 3-4% 3,0%
4. Serat kasar (maks.) 3-4% 6,0%

41
5. Abu (maks) - 8,0%
6. Kalsium (Ca) 2,9% 0,9-1,2%
7. Fosfor (P) total - 0,6-0,8%
8. Fosfor (P) tersedia (min.) 0,45% 0,4%
9. Aflatoksin (maks.) - 40,0 µg/kg
10. Energi metabolisme (min.) 2750 kkal/kg 2700 kkal/kg
Asam amino:
 Lisin (min.) - 0,64%
11.  Metionin (min.) - 0,27%
 Metionin + Sistin (min.) - 0,52%
 Triptofan (min. - 0,11%

Berdasarkan perbandingan nilai nutrisi pada Tabel 5.1, maka nilai


nutrisi pakan dari PT. Panca Patriot Prima secara umum telah memenuhi
standar nilai nutrisi yang ditetapkan oleh SNI (2011), tetapi terdapat
kekurangan yaitu tidak dicantumkannya nilai kadar aflatoksin, fosfor total,
dan asam amino pada label pakan. Pada beberapa zat kandungan pakan
seperti protein, lemak kasar, kalsium, dan fosfor tersedia minimal kadarnya
lebih tinggi daripada nilai SNI. Hal ini bertujuan untuk lebih menjamin
ketercukupan nutrisi pada fase grower, yaitu fase pertumbuhan tubuh dan
perkembangan berbagi sistem organ terutama sistem reproduksi ternak.
Apabila kondisi fisiologis tubuh ternak tetap terjaga dalam kondisi
pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal pada fase grower, maka
akan memberikan efek positif pada saat memasuki fase produksi telur atau
fase layer.

5.7 Penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease)


5.7.1 Kejadian Kasus CRD (Chronic Respiratory Disease)
Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapang di Unit Breeding Farm
PT. Panca Patriot Prima Jabung terdapat satu ekor ayam dengan jenis
kelamin betina yang terserang CRD dari total 13.646 ekor ayam broiler
parent stock yang dipelihara. Kondisi ayam tersebut masih hidup dan

42
telah dipindahkan ke kandang karantina. Gejala klinis yang terlihat
adalah terdapat leleran eksudat transparan (catarrhal) dari rongga nasal
dan disertai pembengkakan di area sinus periorbitalis atau daerah
sekeliling rongga mata seperti Gambar 5.6. Gejala lain yang muncul
yaitu ayam membuka mulutnya pada saat bernapas yang disertai suara
berat. Suara tersebut diperkirakan adalah suara ngorok sebagai ciri khas
dari penyakit CRD.

Gambar 5.6 Bengkak bagian periorbitalis dan eksudat nasal bening (catarrhal)

Penyakit CRD merupakan penyakit yang menyerang saluran


pernapasan dan memiliki kemiripan beberapa penyakit seperti IB
(Infectious Bronchitis), ND pernapasan, dan coryza. Gejala klinis yang
khas pada CRD menurut Tarmudji (2005), adalah muculnya suara ngorok
pada saat ayam bernapas dan terjadi peradangan pada kantung hawa saat
pemeriksaan post mortem. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan
Soeripto (2009), bahwa pada penelitian patologi anatomi ditemukan
inflamasi pada bagian trakea yang mengakibatkan penumpukan mukus
sehingga mempersulit ayam untuk bernapas dan muncul suara ngorok,
serta didapati pula inflamasi pada kantung hawa terutama bagian
abdominalis sehingga tampak keruh dan kadang diikuti dengan
akumulasi eksudat kaseus di dalamnya. Pemeriksaan lebih lanjut untuk
menunjang diagnosa pembeda dapat dilakukan metode uji serologis (Uji
HA dan HI) maupun kultur bakteri (Huvepharma, 2012; Saif, et al.,
2008; Tabbu, 2015). Pada Unit Breeding Farm Jabung tindakan

43
pemeriksaan lebih lanjut terkait CRD pada individu ayam tidak dilakukan
karena membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan
hasilnya, sehingga diagnosa akhir hanya sampai pada suara ngorok yang
ditimbulkan oleh individu yang terinfeksi.
Rute utama infeksi M. gallisepticum pada unggas adalah melalui
udara. Bakteri MG memasuki saluran respirasi unggas kemudian
menempel di silia dan permukaan sel-sel epitel. Akibat dari produksi
beberapa jenis zat metabolit, toksin, dan berkurangnya asam amino, asam
lemak, dan prekursor DNA oleh bakteri MG, fungsi fisiologis normal
dari sel-sel epitel di mukosa saluran respirasi menjadi terganggu. Eksresi
dan efek antimikroba yang terdapat pada mukus menjadi berubah, terjadi
penurunan motilitas silia bahkan berhenti sama sekali, hingga mengalami
kerusakan struktur. Akibat faktor-faktor tersebut bakteri MG dapat
bergerak masuk lebih ke dalam saluran respirasi hingga mencapai paru-
paru serta kantung hawa (airsac) dan mengakibatkan kerusakan jaringan.
Bakteri lain yang terdapat di saluran respirasi atas seperti E. coli juga
berpotensi ikut serta menginfeksi bersamaan dengan infeksi M.
gallisepticum, sehingga menyebabkan kondisi patologis yang lebih buruk
terjadi (Stipkovitis et al., 2006).
Bakteri M. gallisepticum setelah menginfeksi saluran respirasi
dapat berpenetrasi ke dalam aliran darah. Bakteri MG dapat menyebar
ke seluruh bagian tubuh hospes selama fase mycoplasmaemia, meliputi
sendi, ovarium, oviduk, dan berbagai organ lainnya. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya kepincangan, penurunan fungsi organ
reproduksi, banyak folikel dan telur yang terkontaminasi oleh bakteri
MG. Hasilnya adalah terjadi penurunan produksi telur dan peningkatan
mortalitas embrio (Stipkovitis et al., 2006).
Bakteri M. gallisepticum mampu menginvasi sel hospes secara
aktif dan menyebabkan infeksi sistemik. Mekanisme pertahanan sistem
imun akan sangat tertekan selama infeksi bakteri tersebut berlangsung.
Makrofag yang secara normal mengeliminasi antigen yang berpenetrasi

44
ke dalam tubuh hospes akan mengalami depresi oleh enzim yang
dihasilkan oleh bakteri MG. Pada saat bakteri MG menginfeksi tubuh
hospes, bakteri tersebut menyerap banyak sekali protein yang terdapat di
permukaan sel-sel hospes sehingga tidak dapat dideteksi sebagai benda
asing. Hal tersebut menyebabkan bakteri MG dapat berikatan dengan
makrofag, menghancurkan reseptor komplemen dan antibodi dan
berbagai jenis reseptor lainnya yang terdapat di permukaan sel makrofag.
Makrofag menjadi tidak mampu dalam mengeliminasi bakteri MG dan
bakteri-bakteri lainnya yang ikut serta menginfeksi tubuh hospes. Bakteri
MG berpenetrasi ke dalam organ imunitas perifer, menimbulkan
kerusakan pada reseptor permukaan sel limfoblas-B dan limfoblas-T.
Kondisi tersebut menyebabkan terhambatnya proses diferensiasi sel
limfoblas-B dan limfoblas-T yang bertujun untuk melemahkan respon
imunitas tubuh hospes terhadap bakteri M. gallisepticum (Stipkovitis et
al., 2006).

5.7.2 Pengobatan CRD (Chronic Respiratory Disease)


Usaha yang dilakukan di Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot
Prima Jabung apabila ditemukan individu ayam yang terserang CRD
adalah dilakukan culling, yaitu pemisahan individu ayam yang
menunjukkan gejala terinfeksi CRD ke kandang karantina dan dilakukan
pengobatan terapi antibiotik. Terdapat dua jenis metode pengobatan
CRD, yaitu melalui air minum atau per oral selama 5 hari untuk
pengobatan masal, dan injeksi pada otot atau intramuskuler (IM) selama
5 hari di minggu kedua untuk pengobatan individu. Penentuan metode
pengobatan masal atau tidak berdasarkan pada jumlah ayam yang
terserang CRD. Apabila terdapat lebih dari 15 ekor ayam dalam satu
kandang yang terserang CRD maka pengobatan masal akan dilakukan
pada semua populasi di kandang tersebut. Apabila jumlah ayam yang
terserang CRD kurang dari 15 ekor, maka ayam akan dipindahkan ke
kandang karantina dan dilakukan pengobatan secara individu.

45
Metode pengobatan masal dilakukan dengan pemberian kombinasi
antibiotik doxycycline 125 gram dan neomycin 125 gram dengan dosis
2,5 gram/50 liter air minum selama 5 hari untuk 2000 ekor ayam, dengan
tujuan untuk mengobati individu yang terserang CRD, baik yang sudah
maupun yang belum menunjukkan gejala klinis secara jelas. Pada
pengobatan secara individual dilakukan dengan menggunakan antibiotik
oxytetracycline 200 mg dengan dosis 0,1 ml/kg BB selama 5 hari
berturut-turut. Antibiotik yang efektif mengatasi infeksi CRD adalah
yang bekerja menyerang langsung ke inti sel atau menghambat proses
sistesis senyawa penting seperti protein di dalam sel. Antibiotik yang
bekerja menghambat sintesis dinding sel tidak memberikan efek apapun
pada bakteri M. gallisepticum karena tidak memiliki struktur dinding sel
(Nascimento et al, 2005).
Kombinasi antara doxycycline dengan neomycin merupakan
perpaduan yang saling memberikan efek potensial dan bersifat spektrum
luas. Antibiotik Neomycin membantu menekan pertumbuhan bakteri E.
coli yang cenderung menjadi penyebab utama CRD kompleks dan
doxycycline bekerja pada bakteru M. gallisepticum secara sistemik, oleh
sebab itu kombinasi kedua jenis antibiotik tersebut mampu memberikan
efek terapi yang baik dan mengurangi resiko ayam mengalami CRD
kompleks (Sultana et al., 2012). Infeksi CRD yang diikuti dengan infeksi
sekunder bakteri lain seperti E. coli (kolibasilosis) dapat diobati dengan
kombinasi doxycycline dan neomycin (Vet-needs, 2010).
Antibiotik doxycycline termasuk dalam golongan tetracycline dan
turunan dari oxytetracycline. Antibiotik ini bersifat bakteriostatik dan
bekerja menghambat proses sintesis protein pada sel bakteri. Mekanisme
hambatan pembentukan protein yaitu melalui berikatan dengan subunit
ribosom 30S, mencegah proses ikatan kompleks antara t-RNA dengan m-
RNA ribosom sehingga tidak terjadi penambahan asam amino baru pada
rantai peptida dan akhirnya terjadi gangguan proses sintesis protein
(Plumb, 2008; DrugBank, 2016).

46
Antibiotik Neomycin termasuk dalam golongan aminoglikosida
yang bekerja dengan cara berikatan secara irreversible dengan subunit
ribosom 30S, menyebabkan kesalahan pembacaan pada t-RNA, sehingga
protein yang terbentuk menjadi bersifat nonfungsional dan pertumbuhan
bakteri terganggu. Antibiotik aminoglikosida memiliki fungsi utama
menangani infeksi bakteri aerob dan gram negatif, seperti Pseudomonas,
Acinetobacter, dan Enterobacter (DrugBank, 2016). Kerja Neomycin
cenderung terfokus pada saluran pencernaan (Vet-needs, 2010).
Antibiotik Oxytetracycline termasuk dalam golongan tetracycline,
bekerja secara spektrum luas dan bersifat bakteriostatik. Aktivitas
antibiotik ini yaitu menghambat proses sintesis protesin sel bakteri
melalui berikatan dengan subunit ribosom 30S dan mencegah aminoasil
t-RNA berikatan dengan situs A ribosom. Antibiotik golongan tetrasiklin
juga dapat berikatan dengan subunit ribosom 50S dan diduga
mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma pada organisme yang
peka. Antibiotik golongan tetrasiklin memiliki aktivitas melawan
Mycoplasma, Chlamydia, dan Rickettia (Plumb, 2008)
Selama pengobatan CRD dilakukan, ayam juga diberikan suplemen
anti-stres dengan volume 1 gram/2 liter air minum selama perawatan
infeksi CRD dan suplemen multivitamin dengan volume 1 ml/5 liter air
minum selama 5-7 hari untuk meringankan tingkat stres dengan cara
mengganti cairan tubuh yang hilang dan mengembalikan kondisi tubuh
ayam pasca sakit. Kontrol kandang dilakukan setiap hari pada pagi dan
sore oleh petugas kesehatan agar apabila terdapat ayam yang mengalami
gangguan kesehatan atau mengalami kematian dapat segera ditangani.
Pengobatan CRD yang dilakukan di Unit Breeding Farm Jabung hanya
berupa terapi antibiotik serta suportif dan tidak diberikan obat lain,
sehingga apabila pasca pengobatan pada individu ayam yang terserang
CRD masih belum menunjukkan peningkatan kesehatan, maka dilakukan
afkir dini karena CRD akan memberikan dampak turunnya persentase
produksi telur hingga 20% saat memasuki fase produksi atau laying dan

47
telur yang dihasilkan berpotensi besar membawa bakteri M.
gallisepticum, sehingga dapat merugikan peternakan (Tarmudji, 2005).

5.7.3 Pencegahan CRD (Chronic Respiratory Disease)


Pencegahan CRD mencakup pelaksanaan program biosekuriti
secara tepat di area Unit Breeding FarmPT. Panca Patriot Prima Jabung.
Menurut Hadi (2010), biosekuriti adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya penyakit baik klinis maupun subklinis, yang
berarti sistem untuk memaksimalkan produktivitas unggas secara
menyeluruh, dan merupakan bagian dari penerapan kesejahteraan hewan
(animal welfare). Penerapan biosekuriti di Unit Breeding FarmJabung
meliputi:
1. Kontrol Kesehatan Selektif
a. Berat Badan
Pada Unit Breeding Farm Jabung, untuk mendapatkan produksi
yang baik perlu dilakukan kontrol terhadap berat badan tiap individu
ayam untuk mengetahui tingkat keseragaman atau uniformity. Kontrol
berat badan dilakukan melalui penimbangan pada 10% sampel
populasi ayam tiap pen dengan periode dua kali dalam satu minggu,
yaitu pada hari selasa dan sabtu pasca pemberian pakan di pagi hari.
Melalui kontrol berat badan tersebut akan diketahui apakah
keseragaman peningkatan berat badan ayam dalam satu kandang
sudah sesuai target atau tidak, sehingga dapat diketahui uniformity
populasi tersebut. Menurut Cobb-vantress (2012), uniformity secara
umum digunakan untuk menjelaskan tentang variabilitas dalam suatu
populasi. Prosedur yang diterapkan di Unit Breeding Farm Jabung
tentang kontrol berat badan telah sesuai dengan pernyataan Fadilah
dan Fatkhuroji (2013), bahwa kontrol berat badan ayam ras dilakukan
dengan cara penimbangan sampel sebanyak 10% dari total populasi
pada satu kandang sehingga dapat diketahui apakah uniformity yang
didapatkan termasuk dalam kategori baik atau tidak.

48
Persentase uniformity dapat diketahui dengan melakukan
perhitungan sebagai berikut:
1. Jumlah sampel = jumlah seluruh sampel yang ditimbang
2. Total berat badan (BB) = BB masing-masing ayam dijumlahkan
3. Rata-rata (BB) = total BB : jumlah sampel
4. Batas BB terendah = rata-rata BB - (10% x rata-rata BB)
5. Batas BB tertinggi = rata-rata BB + (10% x rata-rata BB)
6. Selanjutnya menghitung jumlah bobot badan (BB) ayam yang
berada diantara BB terendah dan BB tertinggi = BB ayam yang
seragam
7. Persentase keseragaman = (jumlah BB ayam yang seragam :
jumlah sampel) x 100%
Pada Unit Breeding Farm Jabung persentase uniformity
sudah mencapai 80% pada setiap kandang. Pencapaian tersebut
telah sesuai dengan pernyataan Cobb-vantress (2012), bahwa
Tingkat uniformity yang baik pada fase grower harus mencapai
80% atau lebih tinggi karena hal tersebut adalah penunjang
keberhasilan pada saat ayam memasuki periode produksi.
Persentase uniformity rendah mengindikasikan bahwa berat badan
populasi tersebut tidak seragam, sedangkan uniformity tinggi
menunjukkan bahwa berat badan populasi tersebut seragam.

b. Isolasi Ayam Sakit


Kandang karantina adalah kandang khusus yang digunakan
untuk mengisolasi individu ayam yang mengalami gangguan
kesehatan seperti lambatnya pertumbuhan berat badan (kerdil) atau
terserang penyakit. Tujuan pemindahan ayam dengan ketentuan
tersebut adalah untuk memberikan perlakuan tambahan agar
kondisi kesehatan ayam dapat kembali ke keadaan normal. Ayam
yang diketahui terserang CRD dari kandang pemeliharaan harus
secepat mungkin dipindahkan ke kandang karantina untuk

49
menghindari penyebaran yang lebih luas, serta untuk memberikan
perlakuan pengobatan. Perawatan ayam di kandang karantina
meliputi pemberian pakan dengan kuantitas dua kali jumlah normal
dan pemberian suplemen suportif, serta pada individu terserang
CRD dilakukan pengobatan antibiotik. Apabila ayam telah kembali
sehat pasca perawatan di kandang karantina, maka akan
dikembalikan ke kandang pemeliharaan normal.

2. Kontrol Lalu Lintas


Kontrol lalu lintas dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit yang berasal dari dalam dari luar peternakan. Orang luar
yang masuk ke area Unit Breeding Farm Jabung tidak diperkenankan
untuk mengakses area kandang apabila tidak berkepentingan. Setiap
personil kandang yang hendak berinteraksi dengan ayam harus
melewati beberapa langkah sanitasi, diawali dengan semprot
desinfeksi di pintu masuk peternakan, kemudian dilanjutkan dengan
mandi, dan mengganti pakaian dengan seragam khusus kandang.
Seragam tersebut tidak diperkenankan dibawa ke luar peternakan
untuk mencegah penularan penyakit dari maupun ke dalam area
Breeding Farm.
Pintu masuk area Unit Breeding Farm Jabung selalu dalam
keadaan tertutup apabila tidak ada lalu lintas transportasi. Kendaraan
yang bisa masuk ke area peternakan hanya kendaraan pengangkut
pakan, DOC, sekam, dan peralatan kandang lainnya. Terdapat kolam
dan sprayer desinfeksi yang ditujukan untuk setiap kendaraan dan
manusia yang akan masuk ke dalam peternakan. Hal ini bertujuan
meminimalkan penyebaran agen penyakit. Menurut Hadi (2010),
bahwa kendaraan harus berhenti saat berada di kolam desinfeksi untuk
memaksimalkan desinfeksi di seluruh bagian kendaraan, dan
penumpang harus berjalan kaki melewati jalur khusus lalu lintas
manusia yang akan dilakukan penyemprotan desinfektan pada setiap

50
orang yang melewati jalur tersebut. Pernyataan tersebut tidak sesuai
dengan penerapan yang dilakukan di Unit Breeding Farm Jabung
karena kendaraan transportasi hanya memperlambat kecepatan ketika
melewati area desinfeksi setelah pintu gerbang dan penumpangnya
tidak melewati jalur desinfeksi khusus manusia.

Gambar 5.7 Area desinfeksi kendaraan dan manusia

Desinfektan yang digunakan pada sprayer mengandung


Benzalkonium klorida (Amonium kuartener) dan glutaraldehida.
Desinfektan tersebut bekerja dengan sifat spektrum luas untuk
membunuh agen patogen seperti bakteri, jamur, hingga virus.
Desinfektan ini bersifat nonkorosif, tidak beracun, terdegradasi secara
alami, efek residu hilang dalam beberapa hari, stabil dalam
pengenceran menggunakan air panas maupun dingin. Berdasarkan
Murtidjo (2004), bahwa desinfektan dengan kandungan utama berupa
senyawa amonium kuartener memiliki sifat mudah larut dalam air,
efektif membunuh berbagai jenis agen patogen, menghilangkan bau,
daya cuci tinggi, dan tidak merusak kulit. Desinfektan ini juga dapat
digunakan untuk sanitasi telur, inkubator, kandang, dan peralatan
peternakan.
Kontrol lalu lintas tidak hanya berlaku bagi manusia kendaraan
dan alat transportasi saja, tetapi juga untuk hewan seperti burung-
burung liar, tikus, dan serangga. Konstruksi kandang dengan sistem
oper house sebaiknya diberi kawat pelindung untuk mengurangi

51
resiko serangga atau hewan lain masuk ke dalam kandang. Kebersihan
halaman dan teras dinding serta pemotongan rumput harus dilakukan
secara teratur (Hadi, 2010). Hal ini sesuai dengan yang diterapkan
pada Unit Breeding Farm Jabung, yaitu setiap sisi kandang telah
dipasang kawat pelindung, dan pembersihan sekitar kandang serta
pemotongan rumput yang dilakukan secara teratur.

Gambar 5.8 Kawat pelindung mengelilingi kandang

Gambar 5.9 Pemotongan rumput

3. Sistem Ventilasi Kandang


Kandang yang terdapat di Unit Breeding Farm PT. Patriot Panca
Prima Jabung berjenis open house (terbuka) yang memungkinkan
sirkulasi udara di luar dan dalam kandang menjadi lebih lancar.
Maksimalnya aliran udara yang masuk ke dalam kandang mampu
mengurangi potensi cekaman panas pada ayam, sehingga kondisi
fisiologis tubuh tetap stabil. Menurut Tamzil (2014) bahwa suhu tubuh

52
ayam normal antara 40,5-41,5°C. Cobb-vantress (2012), menyatakan
bahwa untuk ayam broiler parent stock umur 14-20 minggu suhu
kandang yang ideal adalah 27°C. Pernyataan tersebut juga sesuai
dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011) bahwa
suhu kandang saat siang hari harus berada pada 26-30°C. Unit
Breeding Farm Jabung tidak menyediakan termometer di dalam
kandang sehingga suhu kandang tidak dapat diperkirakan, sehingga
disarankan untuk setiap kandang untuk disediakan termometer serta
higrometer (pengukur kelembaban) di setiap kandang.

4. Kepadatan Populasi
Kepadatan jumlah ayam dalam kandang merupakan salah satu
faktor penyebab stres yang dapat menyebabkan perubahan pola
makan, perilaku pada ayam, bahkan mengganggu kesehatan. Semakin
tinggi tingkat kepadatan populasi ayam dalam suatu kandang maka
akan meningkatkan potensi yang lebih besar pada ayam mengalami
stres akibat terbatasnya ruang gerak (Budiman dkk., 2015). Menurut
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011), bahwa
tingkat kepadatan untuk pemeliharaan ayam ras pembibit adalah 5
ekor/m2 untuk kandang jenis open house dan alas 2/3 slat. Setiap pen
di Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung diisi dengan
±310 ekor ayam untuk betina dan ±178 ekor ayam untuk jantan,
dengan kepadatan mencapai 5 ekor/m2, sehingga tingkat kepadatan
populasi kandang tersebut telah sesuai dengan literatur.

5. Kontrol Pakan dan Air


Bahan pakan yang digunakan di Unit Breeding Farm PT. Panca
Patriot Prima Jabung selalu terjaga dalam keadaan baru. Pakan
disuplai secara langsung oleh Feedmill PT. Panca Patriot Prima yang
terletak di Kabupaten Sidoarjo. Pakan akan dilakukan restock selama
periode dua kali dalam satu minggu karena jumlah satu kali restock

53
dibatasi hanya sampai 2-3 hari habis. Pakan disimpan dalam gudang
pakan menjadi satu bangunan dengan kandang. Menurut Peraturan
Menteri Pertanian Republik Indonesia (2014), bahwa bangunan lain
bukan kandang harus berjarak minimal 25m dari kandang, sehingga
lokasi gudang penyimpanan pakan di Unit Breeding Farm Jabung
tidak sesuai dengan peraturan tersebut.
Sumber air di Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima
Jabung berasal dari sumur bor di dalam area peternakan. Karakter
tanah di area peternakan mampu menyerap air dengan baik sehingga
ketersediaan air bersih bagi aktivitas di dalam peternakan dapat
terpenuhi. Kontrol kualitas air hanya dilakukan apabila terdapat suatu
penyakit yang menyerang populasi ayam di peternakan. Menurut
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011), bahwa
sanitasi air dilakukan dengan metode klorinasi dengan konsentrasi
efektif 1-3 ppm pada air minum ayam. Metode klorinasi tersebut telah
diterapkan di Unit Breeding Farm Jabung untuk mencegah tingginya
tingkat kesadahan air minum. Klorinasi dilakukan pada saat tidak
dilakukan jadwal vaksinasi karena dapat menurunkan tingkat
efektifitas vaksin itu sendiri.

6. Sanitasi Kandang dan Lingkungan


Program sanitasi yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapang
di Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima adalah sanitasi
lingkungan berupa penyemprotan desinfektan di lingkungan sekitar
kandang yang dilakukan dua kali dalam satu bulan. Jenis desinfektan
yang digunakan untuk sanitasi lingkungan memiliki kandungan iodin.
Kandungan iodin dalam desinfektan memiliki potensi membunuh
mikroorganisme patogen tanpa menyebabkan keracunan pada ternak.
Desinfektan ini bekerja efektif terhadap bakteri gram-positif maupun
gram-negatif, serta virus dan jamur. Iodin dapat digunakan juga untuk

54
sanitasi telur, inkubator, kandang, dan peralatan peternakan (Murtidjo,
2004).
Pada Unit Breeding Farm Jabung juga menggunakan larutan
probiotik yang mengandung tiga jenis mikroorganisme pengurai, yaitu
Lactobacillus casei, Saccharomyces cerevisiae, dan
Rhodopseudomonas palustris. Larutan probiotik tersebut
disemprotkan ke area tempat kotoran ayam dan lingkungan sekitar
kandang. Metode tersebut telah sesuai dengan pernyataan Rachmawati
(2000), bahwa terdapat beberapa cara untuk mengurangi kadar gas
amonia yang berasal dari kotoran ayam, salah satunya adalah
menggunakan mikroba. Mikroorganisme tersebut mempunyai
aktivitas mempercepat proses dekomposisi kotoran secara biologis,
sehingga kadar gas amonia dapat ditekan agar tidak mengganggu
kesehatan ternak. Metode
Sanitasi kandang tidak dilakukan pada saat pelaksanaan Praktek
Kerja Lapang karena kandang sedang digunakan untuk proses
pemeliharaan ayam broiler parent stock. Pelaksanaan sanitasi kandang
(pencucian kandang total) di Unit Breeding Farm Jabung dilakukan
pasca afkir seluruh populasi ayam dan sebagai bentuk tindakan
mempersiapkan kandang untuk pemeliharaan ternak ayam periode
baru.

7. Kontrol Limbah Kandang


Pada Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung
limbah kotoran kandang yang dihasilkan berupa sekam yang
bercampur kotoran ayam. Limbah kotoran ayam akan diambil apabila
kadar amonia telah tinggi untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam
karung dan dipindahkan ke lokasi penampungan sementara dengan
jarak ± 2 km dari area peternakan dan ± 1 km dari pemukiman
penduduk terdekat. Limbah kotoran ayam tersebut akan dijual ke

55
pemasok pupuk secara rutin sehingga akumulasi limbah kandang
menjadi terkandali.
Penentuan kadar amonia pada kotoran ayam di Unit Breeding
Farm Jabung masih belum dapat diperkirakan secara spesifik karena
tidak terdapat alat pengukur kadar amonia di kandang, dan petugas
kesehatan hanya menggunakan indra penciuman atau secara kualitatif
saja. Berdasarkan pernyataan Rachmawati (2000), bahwa kadar gas
amonia terendah yang dapat terdeteksi adalah 5 ppm. Pada konsentrasi
gas amonia yang lebih tinggi di udara dapat menyebabkan iritasi mata
dan gangguan saluran pernapasan pada manusia dan hewan. Kepekaan
seseorang terhadap bau ini sangat tidak mutlak, terlebih lagi bau dapat
disebabkan oleh campuran gas lain, oleh sebab tersebut disarankan
pada setiap kandang di Unit Breeding Farm Jabung untuk disediakan
alat pengukur kadar gas amonia sehingga kadar amonia dapat
diketahui lebih tepat.
Lokasi penampungan limbah kotoran kandang sementara harus
berjarak cukup jauh dari wilayah peternakan untuk mencegah
pencemaran lingkungan dan mengurangi populasi lalat karena bau
yang dihasilkan dari limbah tersebut. Lokasi tempat penampungan
limbah kotoran kandang di Unit Breeding Farm Jabung sesuai dengan
pernyataan Hadi (2010), bahwa apabila limbah kandang tidak
memungkinkan untuk dibuang atau dimusnahkan di luar peternakan,
maka harus dipilih lokasi yang tepat dalam wilayah peternakan yang
memungkinkan limbah kandang tidak mengganggu kegiatan produksi
lainnya serta mencegah pencemaran lingkungan maupun mengurangi
pertumbuhan lalat.
Produk limbah kandang selain kotoran ayam adalah bangkai
ayam. Pada Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung,
sehingga setiap hari pada pagi hari dilakukan inspeksi di setiap
kandang untuk mengeliminasi ayam yg mengalami kematian. Bangkai
ayam selanjutnya dikubur pada lubang penguburan bangkai yang

56
berada di ujung sisi tenggara area peternakan. Lubang tersebut
memiliki kedalaman 12 m dan diameter 2 m, serta telah diberikan
kapur pada proses pembuatannya. Lubang ditutup dengan struktur cor
permanen dan ditutup tanah. Lubang penguburan bangkai juga disertai
atap agar terhindar dari hujan. Menurut Peraturan Menteri Pertanian
Republik Indonesia (2011), bahwa lubang penguburan bangkai harus
mempunyai kedalaman minimal 1,5 m dan ditaburi kapur sebelum
ditutup rapat dengan tanah, sertajaraknya dengan kandang terdekat
minimal 20 m. Pemberian kapur bertujuan untuk mencegah hewan
predator mengkonsumsi bangkai, mencegah bau, mempercepat proses
dekomposisi, dan mencegah limbah cair dari hasil penguraian bangkai
mengalir keluar dari lubang sehingga tidak mencemari tanah di
sekitarnya (National Agricultural Biosecurity Center Consortium,
2004). Berdasarkan peraturan tersebut, lubang penguburan bangkai di
Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung telah memenuhi
kriteria dari aspek ukuran, tetapi tidak sesuai dari aspek jarak dengan
kandang terdekat yang hanya berjarak 7 m.

Gambar 5.10 Lubang pembuangan bangkai

8. Vaksinasi
Pada Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung,
penggunaan vaksin sebagai program pencegahan infeksi CRD tidak
diterapkan karena berdasarkan kajian lapang bagian kesehatan
menyatakan bahwa angka kejadian CRD di daerah Kecamatan Jabung,

57
Kabupaten Malang relatif rendah. Berdasarkan hasil pengamatan
Soeripto (2009) bahwa ayam pembibit yang terdapat di Indonesia
pada umumnya tidak ada yang bebas dari CRD, sehingga pengobatan
dengan antibiotika untuk pencegahan atau pengobatan CRD masih
terus dilakukan.
Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung
menerapkan penggunaan antibiotik tilmicosin sebagai pencegahan
terhadap CRD. Metode pencegahan ini disebut juga metode terapi
metafilaksis antibiotik. Terapi metafilaksis adalah terapi antibiotik
yang diberikan pada suatu populasi hewan yang memiliki kepekaan
atau beresiko terserang suatu jenis penyakit. Terapi ini mencegah
perkembangan penyakit ke tahap lanjut pada hewan yang telah
mengalami infeksi tahap awal yang diketahui tidak menunjukkan
gejala klinis apapun (Morley et al., 2005).
Antibiotik tilmicosin diberikan dengan volume 30 ml/100 liter
air minum selama 2 periode, yaitu saat ayam berumur 1-5 hari dan
periode kedua saat ayam berumur 22-26 hari. Menurut Mavromati et
al. (2011), pemberian tilmicosin di umur 1-5 hari mampu menekan
angka kejadian CRD akibat infeksi horizontal, sedangkan pemberian
di umur 22-26 mampu menurunkan angka kejadian CRD akibat stres
yang disebabkan oleh program vaksinasi seperti ND, IBD, IB, dan
vaksin lain berjenis vaksin live.
Antibiotik tilmicosin adalah antibiotik golongan makrolida yang
secara in vitro memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri gram-positif
dan gram-negatif. Aktivitas antibiotik golongan makrolida yaitu
menghambat proses sintesis protein sel bakteri dengan cara berikatan
secara reversibel pada subunit ribosom 50S. Makrolida cenderung
bersifat bakteriostatik, tetapi dalam konsentrasi tinggi dapat bersifat
bakterisidal (Elanco, 2016). Antibiotik tilmicosin terkonsentrasi tinggi
di dalam makrofag, heterofil, dan monosit yang terdapat di sistem
respirasi ayam. Makrofag, heterofil, dan monosit adalah sel-sel yang

58
berperan dalam sistem imun seluler, dimana ketika membawa
senyawa tilmicosin dalam ribosomnya, sel-sel tersebut akan
meningkatkan aktivitas enzimatik dan intensitas paparan terhadap
mikroba patogen seperti bakteri M. gallisepticum pada lokasi infeksi.
Antibiotik tilmicosin yang dibawa oleh sel-sel fagosit (makrofag,
heterofil, monosit) akan dilepaskan oleh sel-sel tersebut selama proses
fagositosis berlangsung, sehingga tilmicosin akan langsung bekerja
menyerang dan mengeliminasi mikroba patogen. Tilmicosin melalui
mekanisme ini membantu sel fagosit mengeliminasi sel bakteri secara
aman dan lebih cepat (Mavromati et al., 2011).

59

Anda mungkin juga menyukai