33
kesehatan, supervisor, asisten supervisor, administrasi dan pelaksana seperti
pada gambar 5.1.
Gambar 5.1 Struktur Organisasi PT. Panca Patriot Prima Unit Breeding Farm
Jabung Malang
34
membawahi pelaksana kesehatan.
Unit Breeding Farm Jabung mempunyai berbagai posisi tenaga kerja
yang meliputi :
1. Manager Farm sebagai pimpinan perusahaan yang bertugas dan
bertanggung jawab penuh dalam menjalankan proses pemeliharaan ayam.
2. Supervisor yang bertugas mengendalikan jalannya proses produksi pada
umumnya.
3. Administrasi keuangan adalah bagian yang bertugas untuk melakukan
proses pencatatan dan pembuatan laporan mengenai sirkulasi pengeluaran
keuangan yang berhubungan dengan pembelanjaan kebutuhan opersional
yang diperlukan selama proses produksi serta pembayaran gaji tenaga
kerja.
4. Teknik kandang adalah begian yang bertugas melakukan pemeliharaan
dan perawatan ayam mulai dimutasikan dari kandang fase starter di Unit
Breeding Farm Sumber Kradenan, Pakis, Kabupaten Malang hingga
proses afkir.
5. Administrasi teknik kandang adalah bagian yang bertugas untuk
melakukan proses pencatatan dan pembuatan laporan mengenai proses
pemeliharaan ayam bibit
6. Administrasi logistik adalah bagian yang bertugas untuk melakukan
proses pencatatan dan pembuatan laporan mengenai pembelanjaan
kebutuhan opersional yang di perlukan selama proses pemeliharaan ayam
mulai di mutasikan dari kandang starter di Unit Breeding Farm Sumber
Kradenan, Pakis, Kabupaten Malang hingga proses afkir ayam pasca
periode produksi.
7. Kesehatan adalah bagian yang bertugas melakukan pemantauan
kesehatan, pengobatan, pemberian vaksin, pemberian vitamin pada ayam
bibit selama periode pemeliharaan.
8. Serbaguna adalah bagian yang bertugas melakukan pengiriman pasokan
pakan ayam ke tiap-tiap kandang serta menjaga kebersihan dan perawatan
lingkungan kandang.
35
9. Mekanik adalah yang bertugas merawat instalasi listrik di kandang.
10. Keamanan adalah bagian yang bertugas menjaga keamanan lingkungan
luar maupun dalam.
Pada Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima bagian kesehatan
dipimpin langsung oleh dokter hewan yang bertugas melaksanakan kontrol
kesehatan hewan dan resiko yang ditimbulkan dari masuk, berkembang, atau
menyebarnya hama, penyakit, vektor penyakit, menjaga kesehatan
masyarakat dari resiko yang ditimbulkan oleh zat tambahan atau aditif,
kontaminan, dan toksin.
36
pasokan listrik cadangan apabila sewaktu-waktu aliran listrik utama
mengalami gangguan. Sumber air pada Unit Breeding Farm Jabung berupa
sumur bor buatan yang mampu memenuhi segala aktivitas peternakan yang
membutuhkan pasokan air bersih. Sarana lain untuk mendukung aktivitas
peternakan yaitu tersedia gerobak untuk pemindahan individu ayam antar
kandang dan pengangkut telur ke tempat penyimpanan telur sementara pada
masa produksi.
Total luas Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung
mencapai 1,2 Ha. Terdapat total 7 kandang, 3 kandang terbagi menjadi
masing-masing 5 pen dan 4 kandang lainnya masing-masing terbagi menjadi
8 pen, sehingga total terdapat 47 pen. Khusus untuk ayam jantan masing-
masing menempati 1 pen pada tiap kandang, sedangkan pen lainnya ditempati
oleh ayam betina. Terdapat juga 1 kandang karantina yang terbagi menjadi 2
ruang pen, 1 ruang kantor, 5 ruang tempat tinggal, 1 laboratorium, 2 ruang
penyimpanan alat, 1 ruang karyawan kandang, 1 dapur, dan 2 kamar mandi,
sedangkan gudang pakan berada langsung di setiap bangunan kandang.
37
dan memberikan sirkulasi udara yang lebih baik di dalam kandang. Kandang
panggung open house di Unit Breeding Farm Jabung terbuat dari bambu
dengan celah diantaranya sehingga meiliki kekurangan yaitu dapat terjadi
cedera pada ayam broiler parent stock akibat terperosok atau terjepit.
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011),
bahwa suhu di dalam kandang harus berada pada rentang 26-30°C dengan
kelembaban relatif 70-90%. Pada Unit Breeding Farm Jabung tidak terdapat
alat pengukur suhu dan kelembaban di dalam kandang sehingga keduanya
tidak dapat diperkirakan, oleh karena itu disarankan setiap kandang diberikan
alat pangukur suhu dan kelembaban yang bertujuan untuk memantau kondisi
kandang ayam tetap kondusif untuk pemeliharaan.
38
litter panggung lebih rendah. Alas kandang yang disertai dengan jenis slat
memungkinkan aliran udara menjadi lebih lancar sehingga ternak
terhindarkan dari cekaman panas (heat stress). Pada penggunaan sekam padi
bertujuan untuk menyerap hasil ekskresi dari tubuh ayam karena memiliki
daya serap yang tinggi. Menurut Metasari dkk. (2014), bahwa penggunaan
bahan litter harus memperhatikan kriteria-kriteria teknis yaitu memiliki kadar
air 20-25% agar mampu menyerap kadar air dengan baik, bahan tidak mudah
menimbulkan debu, mudah didapat, harga terjangkau, dan tidak mengandung
bahan pencemar serta tidak menggumpal. Jenis litter sekam padi yang
digunakan di Unit Breeding Farm Jabung telah memenuhi kriteri sebagai
media litter yang baik.
39
Gambar 5.4 Posisi kandang membujur dari timur ke barat
Gambar 5.5 Atap kandang jenis monitor dengan bahan dari asbes
40
mencapai 1,65, tingkat keseragaman tinggi, pengembangan genetik fokus
pada pembentukan otot dada, dan produksi yang terus mengalami
peningkatan signifikan hingga mencapai periode puncak produksi.
Kelemahan Strain Cobb 500 yaitu munculnya gejala kelumpuhan apabila
mengalami ketidakcukupan nutrisi dalam pembentukan otot dan tulang.
Ayam jenis broiler parent stock memiliki 3 fase pemeliharaan, yaitu fase
starter pada umur 0-4 minggu, fase grower pada umur 5-23 minggu, dan fase
layer 24-60 minggu (Cob-vantress, 2012).
5.6 Pakan
Pakan di Unit Breeding Farm Jabung selalu dijaga dalam kondisi segar,
dengan cara pakan dikirim langsung dari Feedmill PT. Panca Patriot Prima
yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo dengan periode 2-3 kali semingga.
Jumlah pakan yang dikirim telah disesuaikan dengan periode pengiriman,
sehingga setiap 2-3 hari persediaan pakan selalu habis dan siap dilakukan
pengiriman ulang (restock). Cara penyediaan pakan untuk rentang waktu
sempit tersebut ditujukan untuk menghindari pencemaran oleh jamur akibat
disimpan terlalu lama. Pakan disimpan pada gudang pakan sementara yang
berada satu bangunan dengan kandang.
Perbandingan nilai nutrisi pakan ayam broiler parent stock fase grower
di Unit Breeding Farm Jabung dengan SNI (2011) tentang Pakan Bibit Induk
(Parent Stock) Ayam Ras Tipe Pedaging – Bagian 3: Grower, dapat dilihat
pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Perbandingan pakan ayam broiler parent stock fase grower PT.
Panca Patriot Prima dengan SNI
Pakan Ayam
No. Parameter Unit Breeding SNI (2011)
Farm Jabung
1. Kadar air (maks.) 12% 13,0%
2. Protein kasar (min.) 16.5% 15.0%
3. Lemak kasar (min.) 3-4% 3,0%
4. Serat kasar (maks.) 3-4% 6,0%
41
5. Abu (maks) - 8,0%
6. Kalsium (Ca) 2,9% 0,9-1,2%
7. Fosfor (P) total - 0,6-0,8%
8. Fosfor (P) tersedia (min.) 0,45% 0,4%
9. Aflatoksin (maks.) - 40,0 µg/kg
10. Energi metabolisme (min.) 2750 kkal/kg 2700 kkal/kg
Asam amino:
Lisin (min.) - 0,64%
11. Metionin (min.) - 0,27%
Metionin + Sistin (min.) - 0,52%
Triptofan (min. - 0,11%
42
telah dipindahkan ke kandang karantina. Gejala klinis yang terlihat
adalah terdapat leleran eksudat transparan (catarrhal) dari rongga nasal
dan disertai pembengkakan di area sinus periorbitalis atau daerah
sekeliling rongga mata seperti Gambar 5.6. Gejala lain yang muncul
yaitu ayam membuka mulutnya pada saat bernapas yang disertai suara
berat. Suara tersebut diperkirakan adalah suara ngorok sebagai ciri khas
dari penyakit CRD.
Gambar 5.6 Bengkak bagian periorbitalis dan eksudat nasal bening (catarrhal)
43
pemeriksaan lebih lanjut terkait CRD pada individu ayam tidak dilakukan
karena membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan
hasilnya, sehingga diagnosa akhir hanya sampai pada suara ngorok yang
ditimbulkan oleh individu yang terinfeksi.
Rute utama infeksi M. gallisepticum pada unggas adalah melalui
udara. Bakteri MG memasuki saluran respirasi unggas kemudian
menempel di silia dan permukaan sel-sel epitel. Akibat dari produksi
beberapa jenis zat metabolit, toksin, dan berkurangnya asam amino, asam
lemak, dan prekursor DNA oleh bakteri MG, fungsi fisiologis normal
dari sel-sel epitel di mukosa saluran respirasi menjadi terganggu. Eksresi
dan efek antimikroba yang terdapat pada mukus menjadi berubah, terjadi
penurunan motilitas silia bahkan berhenti sama sekali, hingga mengalami
kerusakan struktur. Akibat faktor-faktor tersebut bakteri MG dapat
bergerak masuk lebih ke dalam saluran respirasi hingga mencapai paru-
paru serta kantung hawa (airsac) dan mengakibatkan kerusakan jaringan.
Bakteri lain yang terdapat di saluran respirasi atas seperti E. coli juga
berpotensi ikut serta menginfeksi bersamaan dengan infeksi M.
gallisepticum, sehingga menyebabkan kondisi patologis yang lebih buruk
terjadi (Stipkovitis et al., 2006).
Bakteri M. gallisepticum setelah menginfeksi saluran respirasi
dapat berpenetrasi ke dalam aliran darah. Bakteri MG dapat menyebar
ke seluruh bagian tubuh hospes selama fase mycoplasmaemia, meliputi
sendi, ovarium, oviduk, dan berbagai organ lainnya. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya kepincangan, penurunan fungsi organ
reproduksi, banyak folikel dan telur yang terkontaminasi oleh bakteri
MG. Hasilnya adalah terjadi penurunan produksi telur dan peningkatan
mortalitas embrio (Stipkovitis et al., 2006).
Bakteri M. gallisepticum mampu menginvasi sel hospes secara
aktif dan menyebabkan infeksi sistemik. Mekanisme pertahanan sistem
imun akan sangat tertekan selama infeksi bakteri tersebut berlangsung.
Makrofag yang secara normal mengeliminasi antigen yang berpenetrasi
44
ke dalam tubuh hospes akan mengalami depresi oleh enzim yang
dihasilkan oleh bakteri MG. Pada saat bakteri MG menginfeksi tubuh
hospes, bakteri tersebut menyerap banyak sekali protein yang terdapat di
permukaan sel-sel hospes sehingga tidak dapat dideteksi sebagai benda
asing. Hal tersebut menyebabkan bakteri MG dapat berikatan dengan
makrofag, menghancurkan reseptor komplemen dan antibodi dan
berbagai jenis reseptor lainnya yang terdapat di permukaan sel makrofag.
Makrofag menjadi tidak mampu dalam mengeliminasi bakteri MG dan
bakteri-bakteri lainnya yang ikut serta menginfeksi tubuh hospes. Bakteri
MG berpenetrasi ke dalam organ imunitas perifer, menimbulkan
kerusakan pada reseptor permukaan sel limfoblas-B dan limfoblas-T.
Kondisi tersebut menyebabkan terhambatnya proses diferensiasi sel
limfoblas-B dan limfoblas-T yang bertujun untuk melemahkan respon
imunitas tubuh hospes terhadap bakteri M. gallisepticum (Stipkovitis et
al., 2006).
45
Metode pengobatan masal dilakukan dengan pemberian kombinasi
antibiotik doxycycline 125 gram dan neomycin 125 gram dengan dosis
2,5 gram/50 liter air minum selama 5 hari untuk 2000 ekor ayam, dengan
tujuan untuk mengobati individu yang terserang CRD, baik yang sudah
maupun yang belum menunjukkan gejala klinis secara jelas. Pada
pengobatan secara individual dilakukan dengan menggunakan antibiotik
oxytetracycline 200 mg dengan dosis 0,1 ml/kg BB selama 5 hari
berturut-turut. Antibiotik yang efektif mengatasi infeksi CRD adalah
yang bekerja menyerang langsung ke inti sel atau menghambat proses
sistesis senyawa penting seperti protein di dalam sel. Antibiotik yang
bekerja menghambat sintesis dinding sel tidak memberikan efek apapun
pada bakteri M. gallisepticum karena tidak memiliki struktur dinding sel
(Nascimento et al, 2005).
Kombinasi antara doxycycline dengan neomycin merupakan
perpaduan yang saling memberikan efek potensial dan bersifat spektrum
luas. Antibiotik Neomycin membantu menekan pertumbuhan bakteri E.
coli yang cenderung menjadi penyebab utama CRD kompleks dan
doxycycline bekerja pada bakteru M. gallisepticum secara sistemik, oleh
sebab itu kombinasi kedua jenis antibiotik tersebut mampu memberikan
efek terapi yang baik dan mengurangi resiko ayam mengalami CRD
kompleks (Sultana et al., 2012). Infeksi CRD yang diikuti dengan infeksi
sekunder bakteri lain seperti E. coli (kolibasilosis) dapat diobati dengan
kombinasi doxycycline dan neomycin (Vet-needs, 2010).
Antibiotik doxycycline termasuk dalam golongan tetracycline dan
turunan dari oxytetracycline. Antibiotik ini bersifat bakteriostatik dan
bekerja menghambat proses sintesis protein pada sel bakteri. Mekanisme
hambatan pembentukan protein yaitu melalui berikatan dengan subunit
ribosom 30S, mencegah proses ikatan kompleks antara t-RNA dengan m-
RNA ribosom sehingga tidak terjadi penambahan asam amino baru pada
rantai peptida dan akhirnya terjadi gangguan proses sintesis protein
(Plumb, 2008; DrugBank, 2016).
46
Antibiotik Neomycin termasuk dalam golongan aminoglikosida
yang bekerja dengan cara berikatan secara irreversible dengan subunit
ribosom 30S, menyebabkan kesalahan pembacaan pada t-RNA, sehingga
protein yang terbentuk menjadi bersifat nonfungsional dan pertumbuhan
bakteri terganggu. Antibiotik aminoglikosida memiliki fungsi utama
menangani infeksi bakteri aerob dan gram negatif, seperti Pseudomonas,
Acinetobacter, dan Enterobacter (DrugBank, 2016). Kerja Neomycin
cenderung terfokus pada saluran pencernaan (Vet-needs, 2010).
Antibiotik Oxytetracycline termasuk dalam golongan tetracycline,
bekerja secara spektrum luas dan bersifat bakteriostatik. Aktivitas
antibiotik ini yaitu menghambat proses sintesis protesin sel bakteri
melalui berikatan dengan subunit ribosom 30S dan mencegah aminoasil
t-RNA berikatan dengan situs A ribosom. Antibiotik golongan tetrasiklin
juga dapat berikatan dengan subunit ribosom 50S dan diduga
mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma pada organisme yang
peka. Antibiotik golongan tetrasiklin memiliki aktivitas melawan
Mycoplasma, Chlamydia, dan Rickettia (Plumb, 2008)
Selama pengobatan CRD dilakukan, ayam juga diberikan suplemen
anti-stres dengan volume 1 gram/2 liter air minum selama perawatan
infeksi CRD dan suplemen multivitamin dengan volume 1 ml/5 liter air
minum selama 5-7 hari untuk meringankan tingkat stres dengan cara
mengganti cairan tubuh yang hilang dan mengembalikan kondisi tubuh
ayam pasca sakit. Kontrol kandang dilakukan setiap hari pada pagi dan
sore oleh petugas kesehatan agar apabila terdapat ayam yang mengalami
gangguan kesehatan atau mengalami kematian dapat segera ditangani.
Pengobatan CRD yang dilakukan di Unit Breeding Farm Jabung hanya
berupa terapi antibiotik serta suportif dan tidak diberikan obat lain,
sehingga apabila pasca pengobatan pada individu ayam yang terserang
CRD masih belum menunjukkan peningkatan kesehatan, maka dilakukan
afkir dini karena CRD akan memberikan dampak turunnya persentase
produksi telur hingga 20% saat memasuki fase produksi atau laying dan
47
telur yang dihasilkan berpotensi besar membawa bakteri M.
gallisepticum, sehingga dapat merugikan peternakan (Tarmudji, 2005).
48
Persentase uniformity dapat diketahui dengan melakukan
perhitungan sebagai berikut:
1. Jumlah sampel = jumlah seluruh sampel yang ditimbang
2. Total berat badan (BB) = BB masing-masing ayam dijumlahkan
3. Rata-rata (BB) = total BB : jumlah sampel
4. Batas BB terendah = rata-rata BB - (10% x rata-rata BB)
5. Batas BB tertinggi = rata-rata BB + (10% x rata-rata BB)
6. Selanjutnya menghitung jumlah bobot badan (BB) ayam yang
berada diantara BB terendah dan BB tertinggi = BB ayam yang
seragam
7. Persentase keseragaman = (jumlah BB ayam yang seragam :
jumlah sampel) x 100%
Pada Unit Breeding Farm Jabung persentase uniformity
sudah mencapai 80% pada setiap kandang. Pencapaian tersebut
telah sesuai dengan pernyataan Cobb-vantress (2012), bahwa
Tingkat uniformity yang baik pada fase grower harus mencapai
80% atau lebih tinggi karena hal tersebut adalah penunjang
keberhasilan pada saat ayam memasuki periode produksi.
Persentase uniformity rendah mengindikasikan bahwa berat badan
populasi tersebut tidak seragam, sedangkan uniformity tinggi
menunjukkan bahwa berat badan populasi tersebut seragam.
49
menghindari penyebaran yang lebih luas, serta untuk memberikan
perlakuan pengobatan. Perawatan ayam di kandang karantina
meliputi pemberian pakan dengan kuantitas dua kali jumlah normal
dan pemberian suplemen suportif, serta pada individu terserang
CRD dilakukan pengobatan antibiotik. Apabila ayam telah kembali
sehat pasca perawatan di kandang karantina, maka akan
dikembalikan ke kandang pemeliharaan normal.
50
orang yang melewati jalur tersebut. Pernyataan tersebut tidak sesuai
dengan penerapan yang dilakukan di Unit Breeding Farm Jabung
karena kendaraan transportasi hanya memperlambat kecepatan ketika
melewati area desinfeksi setelah pintu gerbang dan penumpangnya
tidak melewati jalur desinfeksi khusus manusia.
51
resiko serangga atau hewan lain masuk ke dalam kandang. Kebersihan
halaman dan teras dinding serta pemotongan rumput harus dilakukan
secara teratur (Hadi, 2010). Hal ini sesuai dengan yang diterapkan
pada Unit Breeding Farm Jabung, yaitu setiap sisi kandang telah
dipasang kawat pelindung, dan pembersihan sekitar kandang serta
pemotongan rumput yang dilakukan secara teratur.
52
ayam normal antara 40,5-41,5°C. Cobb-vantress (2012), menyatakan
bahwa untuk ayam broiler parent stock umur 14-20 minggu suhu
kandang yang ideal adalah 27°C. Pernyataan tersebut juga sesuai
dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011) bahwa
suhu kandang saat siang hari harus berada pada 26-30°C. Unit
Breeding Farm Jabung tidak menyediakan termometer di dalam
kandang sehingga suhu kandang tidak dapat diperkirakan, sehingga
disarankan untuk setiap kandang untuk disediakan termometer serta
higrometer (pengukur kelembaban) di setiap kandang.
4. Kepadatan Populasi
Kepadatan jumlah ayam dalam kandang merupakan salah satu
faktor penyebab stres yang dapat menyebabkan perubahan pola
makan, perilaku pada ayam, bahkan mengganggu kesehatan. Semakin
tinggi tingkat kepadatan populasi ayam dalam suatu kandang maka
akan meningkatkan potensi yang lebih besar pada ayam mengalami
stres akibat terbatasnya ruang gerak (Budiman dkk., 2015). Menurut
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011), bahwa
tingkat kepadatan untuk pemeliharaan ayam ras pembibit adalah 5
ekor/m2 untuk kandang jenis open house dan alas 2/3 slat. Setiap pen
di Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung diisi dengan
±310 ekor ayam untuk betina dan ±178 ekor ayam untuk jantan,
dengan kepadatan mencapai 5 ekor/m2, sehingga tingkat kepadatan
populasi kandang tersebut telah sesuai dengan literatur.
53
dibatasi hanya sampai 2-3 hari habis. Pakan disimpan dalam gudang
pakan menjadi satu bangunan dengan kandang. Menurut Peraturan
Menteri Pertanian Republik Indonesia (2014), bahwa bangunan lain
bukan kandang harus berjarak minimal 25m dari kandang, sehingga
lokasi gudang penyimpanan pakan di Unit Breeding Farm Jabung
tidak sesuai dengan peraturan tersebut.
Sumber air di Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima
Jabung berasal dari sumur bor di dalam area peternakan. Karakter
tanah di area peternakan mampu menyerap air dengan baik sehingga
ketersediaan air bersih bagi aktivitas di dalam peternakan dapat
terpenuhi. Kontrol kualitas air hanya dilakukan apabila terdapat suatu
penyakit yang menyerang populasi ayam di peternakan. Menurut
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (2011), bahwa
sanitasi air dilakukan dengan metode klorinasi dengan konsentrasi
efektif 1-3 ppm pada air minum ayam. Metode klorinasi tersebut telah
diterapkan di Unit Breeding Farm Jabung untuk mencegah tingginya
tingkat kesadahan air minum. Klorinasi dilakukan pada saat tidak
dilakukan jadwal vaksinasi karena dapat menurunkan tingkat
efektifitas vaksin itu sendiri.
54
sanitasi telur, inkubator, kandang, dan peralatan peternakan (Murtidjo,
2004).
Pada Unit Breeding Farm Jabung juga menggunakan larutan
probiotik yang mengandung tiga jenis mikroorganisme pengurai, yaitu
Lactobacillus casei, Saccharomyces cerevisiae, dan
Rhodopseudomonas palustris. Larutan probiotik tersebut
disemprotkan ke area tempat kotoran ayam dan lingkungan sekitar
kandang. Metode tersebut telah sesuai dengan pernyataan Rachmawati
(2000), bahwa terdapat beberapa cara untuk mengurangi kadar gas
amonia yang berasal dari kotoran ayam, salah satunya adalah
menggunakan mikroba. Mikroorganisme tersebut mempunyai
aktivitas mempercepat proses dekomposisi kotoran secara biologis,
sehingga kadar gas amonia dapat ditekan agar tidak mengganggu
kesehatan ternak. Metode
Sanitasi kandang tidak dilakukan pada saat pelaksanaan Praktek
Kerja Lapang karena kandang sedang digunakan untuk proses
pemeliharaan ayam broiler parent stock. Pelaksanaan sanitasi kandang
(pencucian kandang total) di Unit Breeding Farm Jabung dilakukan
pasca afkir seluruh populasi ayam dan sebagai bentuk tindakan
mempersiapkan kandang untuk pemeliharaan ternak ayam periode
baru.
55
pemasok pupuk secara rutin sehingga akumulasi limbah kandang
menjadi terkandali.
Penentuan kadar amonia pada kotoran ayam di Unit Breeding
Farm Jabung masih belum dapat diperkirakan secara spesifik karena
tidak terdapat alat pengukur kadar amonia di kandang, dan petugas
kesehatan hanya menggunakan indra penciuman atau secara kualitatif
saja. Berdasarkan pernyataan Rachmawati (2000), bahwa kadar gas
amonia terendah yang dapat terdeteksi adalah 5 ppm. Pada konsentrasi
gas amonia yang lebih tinggi di udara dapat menyebabkan iritasi mata
dan gangguan saluran pernapasan pada manusia dan hewan. Kepekaan
seseorang terhadap bau ini sangat tidak mutlak, terlebih lagi bau dapat
disebabkan oleh campuran gas lain, oleh sebab tersebut disarankan
pada setiap kandang di Unit Breeding Farm Jabung untuk disediakan
alat pengukur kadar gas amonia sehingga kadar amonia dapat
diketahui lebih tepat.
Lokasi penampungan limbah kotoran kandang sementara harus
berjarak cukup jauh dari wilayah peternakan untuk mencegah
pencemaran lingkungan dan mengurangi populasi lalat karena bau
yang dihasilkan dari limbah tersebut. Lokasi tempat penampungan
limbah kotoran kandang di Unit Breeding Farm Jabung sesuai dengan
pernyataan Hadi (2010), bahwa apabila limbah kandang tidak
memungkinkan untuk dibuang atau dimusnahkan di luar peternakan,
maka harus dipilih lokasi yang tepat dalam wilayah peternakan yang
memungkinkan limbah kandang tidak mengganggu kegiatan produksi
lainnya serta mencegah pencemaran lingkungan maupun mengurangi
pertumbuhan lalat.
Produk limbah kandang selain kotoran ayam adalah bangkai
ayam. Pada Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung,
sehingga setiap hari pada pagi hari dilakukan inspeksi di setiap
kandang untuk mengeliminasi ayam yg mengalami kematian. Bangkai
ayam selanjutnya dikubur pada lubang penguburan bangkai yang
56
berada di ujung sisi tenggara area peternakan. Lubang tersebut
memiliki kedalaman 12 m dan diameter 2 m, serta telah diberikan
kapur pada proses pembuatannya. Lubang ditutup dengan struktur cor
permanen dan ditutup tanah. Lubang penguburan bangkai juga disertai
atap agar terhindar dari hujan. Menurut Peraturan Menteri Pertanian
Republik Indonesia (2011), bahwa lubang penguburan bangkai harus
mempunyai kedalaman minimal 1,5 m dan ditaburi kapur sebelum
ditutup rapat dengan tanah, sertajaraknya dengan kandang terdekat
minimal 20 m. Pemberian kapur bertujuan untuk mencegah hewan
predator mengkonsumsi bangkai, mencegah bau, mempercepat proses
dekomposisi, dan mencegah limbah cair dari hasil penguraian bangkai
mengalir keluar dari lubang sehingga tidak mencemari tanah di
sekitarnya (National Agricultural Biosecurity Center Consortium,
2004). Berdasarkan peraturan tersebut, lubang penguburan bangkai di
Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung telah memenuhi
kriteria dari aspek ukuran, tetapi tidak sesuai dari aspek jarak dengan
kandang terdekat yang hanya berjarak 7 m.
8. Vaksinasi
Pada Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung,
penggunaan vaksin sebagai program pencegahan infeksi CRD tidak
diterapkan karena berdasarkan kajian lapang bagian kesehatan
menyatakan bahwa angka kejadian CRD di daerah Kecamatan Jabung,
57
Kabupaten Malang relatif rendah. Berdasarkan hasil pengamatan
Soeripto (2009) bahwa ayam pembibit yang terdapat di Indonesia
pada umumnya tidak ada yang bebas dari CRD, sehingga pengobatan
dengan antibiotika untuk pencegahan atau pengobatan CRD masih
terus dilakukan.
Unit Breeding Farm PT. Panca Patriot Prima Jabung
menerapkan penggunaan antibiotik tilmicosin sebagai pencegahan
terhadap CRD. Metode pencegahan ini disebut juga metode terapi
metafilaksis antibiotik. Terapi metafilaksis adalah terapi antibiotik
yang diberikan pada suatu populasi hewan yang memiliki kepekaan
atau beresiko terserang suatu jenis penyakit. Terapi ini mencegah
perkembangan penyakit ke tahap lanjut pada hewan yang telah
mengalami infeksi tahap awal yang diketahui tidak menunjukkan
gejala klinis apapun (Morley et al., 2005).
Antibiotik tilmicosin diberikan dengan volume 30 ml/100 liter
air minum selama 2 periode, yaitu saat ayam berumur 1-5 hari dan
periode kedua saat ayam berumur 22-26 hari. Menurut Mavromati et
al. (2011), pemberian tilmicosin di umur 1-5 hari mampu menekan
angka kejadian CRD akibat infeksi horizontal, sedangkan pemberian
di umur 22-26 mampu menurunkan angka kejadian CRD akibat stres
yang disebabkan oleh program vaksinasi seperti ND, IBD, IB, dan
vaksin lain berjenis vaksin live.
Antibiotik tilmicosin adalah antibiotik golongan makrolida yang
secara in vitro memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri gram-positif
dan gram-negatif. Aktivitas antibiotik golongan makrolida yaitu
menghambat proses sintesis protein sel bakteri dengan cara berikatan
secara reversibel pada subunit ribosom 50S. Makrolida cenderung
bersifat bakteriostatik, tetapi dalam konsentrasi tinggi dapat bersifat
bakterisidal (Elanco, 2016). Antibiotik tilmicosin terkonsentrasi tinggi
di dalam makrofag, heterofil, dan monosit yang terdapat di sistem
respirasi ayam. Makrofag, heterofil, dan monosit adalah sel-sel yang
58
berperan dalam sistem imun seluler, dimana ketika membawa
senyawa tilmicosin dalam ribosomnya, sel-sel tersebut akan
meningkatkan aktivitas enzimatik dan intensitas paparan terhadap
mikroba patogen seperti bakteri M. gallisepticum pada lokasi infeksi.
Antibiotik tilmicosin yang dibawa oleh sel-sel fagosit (makrofag,
heterofil, monosit) akan dilepaskan oleh sel-sel tersebut selama proses
fagositosis berlangsung, sehingga tilmicosin akan langsung bekerja
menyerang dan mengeliminasi mikroba patogen. Tilmicosin melalui
mekanisme ini membantu sel fagosit mengeliminasi sel bakteri secara
aman dan lebih cepat (Mavromati et al., 2011).
59