Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN MEDIA LURING (LUAR JARINGAN)

SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BIPA

Dosen Pengampu:

Dr. Syafryadin, M.Pd

Anggota Kelompok 8:

Dwi Adinda Puspitasari (A1B017056)

Devina Septiani (A1B017053)

Hely Nopita Sari ( A1B017047)

Nabila Mar’atus Solihah (A1B017067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembelajaran bahasa tentu memerlukan media pembelajaran sebagai


sarana yang menjadi alat pendukung keberhasilan dalam prosesnya. Hal tersebut
menjadi amat penting dalam proses pembelajaran karena merupakan alat untuk
penyampaian pesan pembelajaran agar lebih mudah dipahami. Perkembangan dan
penggunaan media pembelajaran, khususnya dalam pendidikan bukan lagi
merupakan sesuatu yang asing di Indonesia.

Pengembangan media pembelajaran dalam konteks pengajaran bahasa juga


terus dilakukan oleh pemerintah dan guru agar proses pembelajaran dapat
berlangsung kondusif. Mengacu pada prinsip pengajaran yaitu autentisitas di
mana guru diharapkan untuk dapat menyediakan media pembelajaran yang dapat
menunjang pengetahuan siswa secara natural. Begitupula dengan pemakaian
media itu sendiri, di mana media digunakan pada saat pembelajaran sedang
berlangsung dan siswa juga dapat melakukan praktik langsung menggunakan
media tersebut. Dengan demikian, pengembangan media Luar Jaringan menjadi
fokus dalam pembahasan makalah ini. Melihat bahwa pengembangan media Luar
jaringan dirasa penting dalam pengajaran bahasa Indonesia bagi Penutur Asing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian media luring atau Luar Jaringan?
2. Bagaimana penggunaan media luring dalam proses pembelajaran di
kelas?
1.3 Manfaat
1. mengetahui pengertian media luring atau Luar Jaringan.
2. mengetahui cara menggunakan media luring dalam proses
pembelajaran di kelas.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Luar Jaringan (Luring)

Media adalah segala bentuk apapun yang bisa menghantarkan pesan dari
pemilik pesan ke penerima pesan. Luar ruang adalah lokasi penempatan bentuk
penghantar pesan, yaitu berada di luar ruangan atau di luar rumah. Digital atau
jaringan adalah sebuah proses pengolahan informasi atau pesan yang tidak
menggunakan sistem analog. Sehingga media luar ruang digital/jaringan adalah
adalah salah satu bentuk media yang berada di luar ruang yang proses penghataran
pesan menggunakan sistem digital yang menggabungkan fungsi beberapa alat
elektronik, yaitu berupa Plasma Screen, LCD Monitor, LED Monitor, dan
Projection Screen, untuk dapat mengirimkan pesan berupa berita, hiburan,
promosi iklan suatu produk, promosi suatu daerah wisata dan bahkan untuk
memperindah tata kota di lokasi umum dan lokasi perorangan di luar rumah.
Beberapa orang menyebut media luar ruang digital ini adalah Dynamic / Digital
Out Of Home (DOOH) atau Digital Signage.

2.2 Penggunaan media luring dalam proses pembelajaran di kelas


A. Bahan ajar cetak (Printed)

Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk, antara lain:

1. Handout: Handout adalah bahan tertulis yang disampaikan oleh seorang


guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya
diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi
yang diajarkan atau kompetensi dasar dengan materi pokok yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
2. Buku : Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.
Oleh pegarangnya isi buku didapat dari berbagai cara, misalnya: hasil
penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi atau
hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Buku sebagai bahan
ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis
terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
3. Modul : Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar
peserta didik dapar belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar
bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya.
4. Lembar Kegiatan Siswa : Lembar Kegiatan Siswa (Student Work Sheet)
adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik. Lembar Kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan
dalam Lembar Kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan
dicapainya. Lembar Kegiatan ini dapat digunakan untuk mata pelajaran
apa saja.
5. Brosur : Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah
yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas
beberapa halaman yang dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang
berisi keterangan singkat tentang perusahaan atau organisasi (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka).
6. Leaflet : Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat
tetapi tidak dimatikan atau dijahit. Agar terlihat menarik biasanya Leaflet
didesain secara cermat, dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan
bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai
bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik
untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
7. Wallchart : Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus /
proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Wallchart
biasanya masuk dalam kategori alat bantu mengajar, namun dalam hal ini
Wallchart didesain sebagai bahan ajar.
8. Foto atau gambar : Foto atau gambar memiliki makna yang lebih baik
dibandingkan dengan tulisan. Foto atau gambar sebagai bahan ajar tentu
saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat
sebuah atau serangkaian Foto atau gambar, siswa dapat melakukan sesuatu
yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
9. Model atau Maket : Model atau maket yang didesain secara akan
memberikan makna yang hampir sama dengan benda aslinya. Weiderman
mengemukakan dengan melihat benda aslinya yang berarti dapat dipegang,
maka peserta didik akan lebih mudah dalam mempelajarinya.

B. Bahan ajar dengar (Audio)


1. Kaset / piringan hitam / compact disk : Sebuah kaset yang direncanakan
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah program yang dapat
dipergunakan sebagai bahan ajar. Media kaset dapat menyimpan suara
yang dapat secara berulang-ulang diperdengarkan kepada peserta didik
yang menggunakannya sebagai bahan ajar.
2. Radio : Radio Broadcasting adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu. Radio
juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

C. Bahan ajar pandang dengar (Audio visual)


1. Video/film : Seperti halnya wallchart, video/film juga alat bantu yang
didesain sebagai bahan ajar. Umumnya program video telah dibuat dalam
rancangan lengkap, sehingga setiap akhir dari penayangan video siswa
dapat menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
2. Orang/ narasumber : Orang sebagai sumber belajar dapat juga dikatakan
sebagai bahan ajar yang dapat dipandang dan didengar, karena dengan
orang, seseorang dapat belajar misalnya karena orang tersebut memiliki
ketrampilan khusus tertentu.

D. Bahan ajar interaktif

Bahan ajar interaktif menurut Guidelines for Biliografic Description of


Interaktive Multimedia dijelaskan sebagai berikut:
Multi media interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio,
teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi
untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku yang alami dari suatu presentasi.
Saat ini sudah mulai banyak orang memanfaatkan bahan ajar ini, karena
disamping menarik, juga memudahkan bagi penggunanya dalam mempelajari
suatu bidang tertentu. Biasanya bahan ajar multimedia drancang secara lengkap
mulai dari petunjuk penggunaannya hingga penilaian.
BAB III

KESIMPULAN

Media luring (luar ruang digital/jaringan) adalah adalah salah satu bentuk
media yang berada di luar ruang yang proses penghataran pesan menggunakan
sistem digital yang menggabungkan fungsi beberapa alat elektronik, yaitu berupa
Plasma Screen, LCD Monitor, dll yang berfungsi untuk mengirimkan pesan
berupa materi, berita, hiburan, maupun promosi iklan suatu produk. Pemanfaatan
media belajar luring juga dapat diterapkan didalam pembelajaran, terkhususnya
pembelajaran BIPA. Media tersebut dapat berupa print out materi, audio, audio
visual, maupun bahan ajar interaktif.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Pengertian Media Luar Jaringan. Diakses pada tanggal 9 November


2019. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Media_luar_ruang_digital.

Fathurrohman, Muhammad. 2012. Pengembangan Bahan Pembelajaran Dan


Pemanfaatan Media Serta Sumber Belajar. Diakses pada tanggal 9
november 2019. Sumber :
https://www.google.com/amp/s/muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/
06/pengembangan-bahan-pembelajaran-dan-pemanfaatan-media-serta-
sumber-belajar/amp/.

Anda mungkin juga menyukai