Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Panas Reaksi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Termokimia adalah bagian dari termodinamika yang mempelajari perubahan


perubahan panas yang mengikuti reaksi-reaksi kimia. Banyaknya panas yang
diperlukan pada reaksi kimia disebut panas reaksi. Menurut jenis reaksi panas reaksi
dapat dibagi menjadi beberapa jenis antara lain yang penting adalah panas
pembakaran, panas pelarutan, panas pembentukan dan panas netralisasi
Pada umumnya reaksi kimia disertai dengan efek panas; pada reaksi eksoterm
kalor dilepaskan, sedangkan pada reaksi endoterm kalor diserap. Jumlah kalor yang
berkaitan dengan suatu reaksi bergantung pada jenis reaksi, pada jumlah zat yang
bereaksi, pada keadaan fisik zat-zat pereaksi dan hasil reaksi, dan pada suhu. Secara
eksperimen kalor reaksi dapat ditentukan dengan kalorimeter.
Dalam termokimia terdapat suatu fenomena energi, yaitu hukum kekekalan
energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat juga
dimusnahkan. Sehingga energi dijagad raya ini tetap, yang mengalami perubahan
hanya bentuknya saja.
Disiplin ilmu yang mempelajari tentang termokimia dapat kita lihat dalam
keseharian kita seperti proses yang sangat sederhana yaitu pemanasan air. Untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai proses terjadinya reaksi panas maka dilakukan
percobaan termokimia ini (Prahayu, 2013).
1.2 Tujuan Percobaan

1. Menghitung kapasitas panas kalorimeter.


2. Mengetahui panas pelarutan NaOH.
3. Mengetahui panas reaksi netralisasi NaOH dan HCl

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS

1
Laporan Praktikum Panas Reaksi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Termokimia
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu
reaksi kimia. Energi merupakan sumber esensial bagi kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Makanan yang kita makan merupakan sumber energi yang
memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat bekerja, belajar, dan beraktivitas
lainnya. Setiap materi mengandung energi dalam bentuk energi potensial dan
energi kinetik. Kedua energi ini dinamakan energi internal. Jika energi yang
terkandung dalam materi berubah maka perubahan energi dinamakan kalor.
Perubahan energi (kalor) pada tekanan tetap dinamakan perubahan entalpi (ΔH) (
Wijarnarko , Utut, 2013).
2.2 Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau
pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm yaitu harga ΔH =
negatif (–)
Contoh :
C(s) + O2(g) → CO2(g) + 393.5 kJ ;
ΔH = -393.5 kJ (Sciencelab, 2014).
2.3 Reaksi Endoterm
Pada reaksi terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada
reaksi tersebut dibutuhkan panas. Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif (+)
Contoh :
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)- 178.5 kJ ; ΔH = +178.5 kJ (Sciencelab, 2014).

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS

2
Laporan Praktikum Panas Reaksi

2.4. Kalorimeter
Kalor adalah energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat
dipindah dari satu tempat ke tempat lain. Pengukuran jumlah kalor reaksi yang
diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut
kalorimetri. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai
kalori) yang dibebaskan adalah kalorimeter. Dengan menggunakan hukum Hess,
kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi
pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam
kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau
masuk dari luar ke dalam kalorimeter. Kalorimeter larutan adalah alat yang
digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam
sistem larutan misalnya reaksi netralisasi asam–basa/netralisasi, pelarutan dan
pengendapan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan
perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas
pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini
kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran. Pada
kalorimeter ini, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap/dilepaskan
larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan. (Rumus
– rumus, 2018).

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS

3
Laporan Praktikum Panas Reaksi

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat Percobaan
1. Kalorimeter : 1 Buah
2. Gelas beker 500 ml : 1 Buah
3. Termometer : 1 Buah
4. Pipet : 3 Buah
5. Pengaduk : 2 Buah
3.1.2 Bahan Percobaan
1. Air : 800 ml
2. HCl 2M : 50 ml
3. NaOH 2M : 50 ml
3.2 Skema Percobaan
3.2.1 Skema Percobaan Penentuan kapasitas panas kalorimeter

Masukkan 100 mL air kedalam kalorimeter

Panaskan 110 mL air ditempat lain menggunakan beaker glass diatas


kompor

Masukkan 100 ml air panas kedalam kalorimeter yang telah berisi 100 mL
air dan catat serta suhu yang ditunjukan thermometer

Amati suhu yang diperoleh setap 10 detik selama 2 menit menggunakan


Thermometer

Gambar 3.1 Skema Percobaan penentuan kapasitas panas kalorimeter

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS

4
Laporan Praktikum Panas Reaksi

3.2.2 Skema Percobaan Penentuan Panas Pelarutan

Timbang sebanyak 1 gram kristal NaOH dengan botol timbang

Masukkan 100 ml air dalam kalorimeter dan ukur suhu air di dalam kalorimeter
menggunakan termometer dan dicatat sebagai suhu awal.

Masukkan NaOH tersebut ke dalam kalorimeter yang telah di isi air dan diaduk
secara perlahan

Catatlah suhu campuran setiap 10 detik, mulai dari NaOH dimasukkan sampai
sekitar 5 menit, ulangi langkah diatas dengan menjadi 2,3,5 dan 10 gram
gramMengulangi langkah diatas
Gambar 3.2 Skema Percobaan penentuan panas pelarutan

3.2.3 Skema Percobaan Penentuan panas reaksi netralisasi

Masukkan 50 ml HCl 2 M kedalam kalorimeter serta catat suhunya

Tuangkan 50 ml larutan NaOH 2M ke dalam kalorimeter yang telah berisi 50 ml


larutan HCl 2 M

Ukurlah suhu campuran dalam kalorimeter setiap 10 detik, sampai sekitar 5


menit, sambil diaduk perlahan sampai suhunya tidak berubah

Ulangi langkah diatas dengan mengganti larutan HCl dan NaOH menjadi
berkonsentrasi 1M, 0,5M, 0,3M dan 0,1M

Gambar 3.3 Skema Percobaan penentuan panas reaksi netralisasi

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS

5
Laporan Praktikum Panas Reaksi

3.3 Gambar Alat

Gambar 3.4 Gelas beker 500 ml Gambar 3.5 Termometer

Gambar 3.6 Kalorimeter Gambar 3.7 Pipet tetes

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS

6
Laporan Praktikum Panas Reaksi

Gambar 3.8 Pengaduk

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS

Anda mungkin juga menyukai