Anda di halaman 1dari 12

JURNAL BELAJAR

KEANEKARAGAMAN HEWAN
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Sri EndahIndriwati, M.Pd
Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si
Bagus Priambodo, S.Si., M.Si., M.Sc

I. IDENTITAS
- Nama : Alivia Salsabila Agustin
- NIM : 180341617583
- Hari, Tanggal: Senin dan Kamis, 4-7 November 2019
- Topik : - Praktikum mengenai kelas Aves
- Presentasi Dendogram kelas Reptil
- Presentasi LKM dan presentasi materi
mengenai kelas Aves

II. ISI REFLEKSI


A. KONSEP YANG DIPELAJARI
- Pertemuan 1
Praktikum mengenai kelas Aves

Pada hari Senin, 4 November 2019 melaksanakan praktikum (pengamatan)


mengenai kelas Aves. Pada kegiatan ini mengamati spesies hewan Aves
yang berbeda jenisnya berdasarkan yang masing-masing kelompok bawa
dan bahan yang telah disiapkan oleh laboran. Identifikasi dilakukan
dengan mengamati morfologi Aves bagian dorsal, ventral, lateral, anterior
maupun posterior sesuai dengan karakteristik yang telah disajikan dalam
kode sifat kelas Aves. Sebelum melakukan kegiatan dilaksanakan pretest
mengenai materi kelas Aves yang akan dipraktikumkan. Pertanyaan pretest
mencakup materi tentang kelas Aves mulai dari deskripsi struktur tubuh,
ciri-ciri yang dimiliki, morfologi hingga keanekaragamannya. Hal ini
dilakukan sedemikian rupa agar kami mengerti tentang apa yang akan
laksanakan pada kegiatan praktikum, mengetahui maksud dan tujuan
kegiatan praktikum yang akan dilakukan dan mempunyai bekal dalam
melaksanakan kegiatan praktikum dan pembelajaran. Kemudian untuk
diskusi dilakukan perkelompok dalam rangka mengidentifikasi hasil
amatan yang telah dilakukan berdasarkan kode sifat kelas Aves yang telah
tersedia. Hal ini dimaksudkan agar dapat mendeskripsikan ciri-ciri yang
dimiliki hewan tersebut secara lengkap dan tepat agar mendapatkan hasil
yang akurat. Setelah pelaksanaan praktikum tak lupa untuk melaksanakan
agenda wajib yaitu membersihkan ruangan yang dilakukan masing-masing
kelompok secara bergiliran. Untuk hasil identifikasi yang telah didapatkan,
selanjutnya akan digunakan untuk pengerjaan dendogram dan
dipresentasikan satu minggu setelah pelaksanaan. Dendrogram merupakan
diagram bercabang yang menggambarkan hirarki kategori berdasarkan
derajat kesamaan sejumlah karakterisitk dalam taksonomi. Metode ini
memulai pengelompokan dengan dengan dua atau lebih objek yang
mempunyai kesamaan paling dekat. Kemudian proses diteruskan ke objek
lain yang mempunyai kedekatan kedua. Demikian seterusnya sehingga
cluster akan membentuk semacam pohon, dimana ada hirarki (tingkatan)
yang jelas antar objek, dari yang paling mirip sampai paling tidak mirip.
Secara lengkap semua objek pada akhirnya akan membentuk sebuah
cluster. Dendogram biasanya digunakan untuk membantu memperjelas
proses hirarki tersebut. Tujuan membuat dendogram Reptilia adalah untuk
mengetahui tingkat kekerabatan antara spesies-spesies yang telah
diidentifikasi pada kelas Reptilia. Kelompok kami mendapatkan 60 spesies
untuk diidentifikasi kekerabatannya yaitu spesies A sampai dengan BH.

- Pertemuan 2

Presentasi LKM (Lembar Kerja Mahasiswa) dan presentasi materi


mengenai kelas Aves

Pada hari Kamis, 7 November 2019 kegiatan yang harus dilaksanakan


yaitu mempresentasikan LKM (Lembar Kerja Mahasiswa) yang telah
dikerjakan terkait dengan materi yang telah dilaksanakan sebelumnya
yaitu kelas Aves. Agenda ini akan mendukung proses pembelajaran tim
melalui pertemuan selama di kelas, di luar kelas bahkan melalui alat
komunikasi lainnya ketika mahasiswa secara individu atau kelompok
membutuhkan informasi terkait skenario SPjBL. Kemampuan yang
diharapkan yaitu dapat mendeskripsikan dan menganalisis struktur
morfologi, anatomi, fisiologi, daur hidup, habitat beserta peranan dari
kelas Aves, dapat mengaitkan struktur struktur morfologi, anatomi,
fisiologi, daur hidup, habitat beserta peranan kelas Aves dengan
pengklasifikasiannya serta membandingkan ciri yang dimiliki kelas Aves
untuk menentukan kunci pengklasifikasian tingkat filum. Capaian
pembelajaran ini sebagai orientasi mahasiswa untuk mengembangkan
kemampuan argumentasi, penalaran ilmiah dan pemecahan masalah
sehingga dapat menganalisis ciri umum, anatomi, morfologi, sistem
fisiologis dan daur hidup kelas Aves. Selain itu, dapat menganalisis
pengklasifikasian, habitat dan peranan kelas Aves terkait dengan struktur
morfologi, anatomi dan fisiologinya. Dengan demikian dapat dengan
mudah dalam membandingkan ciri yang dimiliki kelas Aves untuk
menentukan kunci pengklasifikasian tingkat filum. Dengan adanya hal
tersebut mahasiswa diharapkan dapat menjawab pertanyaan terkait dengan
skenario dan pembelajaran melalui penalaran dan pemecahan masalah. Hal
ini juga didukung oleh berbagai sumber dan media berupa buku/literature
dan internet yang telah tersedia serta informasi pendukung sebagai dasar
untuk mengembangkan kemampuan argumentasi. Jawaban LKM harus
memuat beberapa indikator kemampuan argumentasi yakni claim
(pernyataan), ground (data), warrant (bukti), backing (dukungan), dan
rebuttal (sanggahan). Membuat simpulan yang memuat beberapa indikator
kemampuan argumentasi yakni claim (pernyataan), ground (data), warrant
(bukti), backing (dukungan), dan rebuttal (sanggahan) dan menulis
kembali kebenaran induksi yang telah dibuat sebagai bukti untuk
menjelaskan pada diskusi kelas (analisis dan evaluasi) sebagai bahan untuk
refleksi terhadap hasil proyek. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan
presentasi dan diskusi yang disajikan oleh kelompok PJ Mamalia
mengenai kelas Aves. Telah dijelaskan secara rinci baik ciri-ciri yang
dimiliki, morfologi serta anatomi yang dimiliki oleh kelas Aves tersebut.

Aves adalah bangsa unggas atau bangsa burung. Hewan ini


paling mudah dikenal oleh manusia karena terdapat atau hidup di
mana-mana. Bangsa burung umumnya aktif di siang hari dan bentuknya
sangat menarik karena burung tubuhnya ditutupi oleh bulu-bulu yang
indah. Mempunyai dua pasang anggota badan atau extremitas.
Extremitas anterior jumlahnya sepasang, tetapi sudah mengalami
modifikasi menjadi sayap, sedangkan extremitas posterior bentuknya
disesuaikan dengan kebiasaan burung untuk hinggap di pohon dan
untuk berenang yang biasanya dilengkapi dengan selaput renang (web),
setiap kaki memiliki 4 jari dan dilengkapi dengan cakar yang dibungkus
oleh kulit yang menanduk dan sedikit mempunyai sisik.

Berdasarkan ciri morfologi aves merupakan hewan yang tubuhnya


tertutup bulu, tidak memiliki gigi, berjalan dengan dua kaki, dan
memiliki struktur tulang yang termodifikasi untuk terbang. Aves
memiliki tungkai atau lengan depan termodifikasi untuk terbang,
tungkai belakang teradaptasi untuk berjalan, berenang dan hinggap,
jantung memiliki empat ruang, rangka ringan, memiliki kantong udara,
berdarah panas, tidak memiliki kandung kemih dan bertelur. Di bawah ini
adalah ciri umum dari kelas Aves antara lain:

1. Tubuh ditutupi bulu, kecuali kaki dan paruh.


2. Tetrapoda, ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap, posterior
untuk hinggap atau berenang.
3. Homoitermis, dengan suhu tubuh 40-43○C.
4. Suara, pendengaran dan penglihatan berkembang dengan baik
5. Memiliki kemampuan metabolisme tinggi.
6. Kulit tidak berkelenjar, kecuali uropigeal.
7. Anatomi dan morfologi tubuh termodifikasi untuk terbang.
8. Tulang ringan dan berongga. Beberapa sendi menyatu, misalnya tulang
belakang dan tengkorak.
9. Memiliki bulu yang aerodinamis dan isolator panas.
10. Tidak ada kantong urin (jadi lebih ringan).
11. Burung dewasa hanya punya ovarium kiri.
12. Memiliki sistem pernapasan yang efektif.
Menurut Chaeri (2008), bentuk luar tubuh burung mempunyai bagian-
bagian sebagai berikut:
a. Tubuh terdiri atas caput atau bagian kepala, collum atau
cervix yang biasa disebut sebagai leher yang bentuknya panjang,
mudah digerakkan ke berbagai arah dilindungi oleh bulu-bulu
halus. Di bawah ini adalah gambar tubuh Aves beserta bagian-
bagiannya.

b. Mulut mempunyai rostrum atau paruh yang dibangun oleh maxilla


pada bagian atas dan mandibulla pada bagian bawah. Di bawah ini
adalah gambar jenis-jenis paruh burung.

c. Pada bagian atas paruh terdapat lubang hidung yang terdiri


dari nares interna pada sebelah dalam dan nares externa terletak di
sebelah luar.
d. Pada basis rostrum atau paruh bagian atas terdapat suatu
tonjolan kulit yang lunak yang disebut dengan cerome.

e. Mata atau organon visus, dikelilingi oleh kulit yang berbulu


mempunyai ukuran yang cukup besar terletak di sebelah lateral dari
kepala, dan matadilengkapi oleh iris yang berwarna agak jingga
ke merah-merahan. Selain itu pada mata juga terdapat pupil yang
bentuknya relatif besar bila dibandingkan dengan besarnya mata.
Sedangkan membrana nictitans terdapat pada bagian sudut
medial mata yang biasanya dapat ditarik menutupi mata.

f. Pada bagian belakang di bawah kedua pasang mata atau di


sebelah dorso-caudal dari mata terdapat porus acusticus externus
atau lubang telinga luar, sedang membrana tympani terdapat di
bagian dalamnya yang berfungsi untuk menangkap getaran suara.
g. Truncus atau badan ditumbuhi oleh bulu-bulu yang biasanya
memiliki warna yang indah, cauda atau ekor bentuknya pendek
biasanya dikenal dengan uropygium. Bulu-bulu yang menutupi
ekor disebut rectrices. Pada uropygium pada bagian dorsal
terdapat kelenjar minyak yang disebut glandula uropygialis
yang berfungsi untuk meminyaki bulu-bulu agar tetap
mengkilap. Di bawah ini adalah gambar tubuh Aves yang ditutupi
oleh bulu.
h. Bangsa burung dalam melakukan gerakan terutama pada waktu
terbang dilakukan dengan menggunakan sayap dan bila berjalan
dengan menggunakan kaki. Selain itu cauda atau ekor berfungsi
sebagai pengemudi pada waktu terbang. Di bawah ini adalah tipe
kaki burung.

Berikut adalah penjelasan tentang tipe kaki pada burung, antara


lain sebagai berikut:
a) Palmate
Kaki tipe palmate ditandai dengan selaput antara tiga jari
depan (jari kaki 2, 3, 4). Tipe kaki berselaput ini adalah yang
paling umum. Jenis kaki berselaput dapat ditemukan pada
bebek dan angsa (ordo Anseriformes).
b) Totipalmate
Tipe totipalmate memiliki selaput antara keempat jari kaki
dan ditemukan dalam semua anggota dari ordo Pelecaniformes
(pelican, kormoran, gannets, boobies dan lain-lain).
c) Semipalmate
Memiliki selaput yang tereduksi antar 3 jari bagian depan
(jari kaki 2, 3, 4). Tidak seperti halnya kaki palmate, selaput
pada tipe ini tidak memanjang hingga ujung jari-jari kaki. Tipe
kaki ini ditemukan pada ordo Charadriiformes, bangau dan
semua belibis.
d) Lobate
Kaki lobate merupakan alternative evalusioner untuk kaki
berselaput dan ditandai dengan jari-jari kaki yang pipih dan
beringsu serta fleksibel
e) Raptorial
Karakteristik dari kaki tipe ini adalah adanya jari kaki
panjang dan kuat serta dilengkapi dengan cakar sebagai bagian
yang digunakan untuk menangkap, menahan dan membunuh
mangsa. Kaki tipe ini ditemukan pada ordo Falconiformes.

B. RELEVANSI POKOK-POKOK PIKIRAN DENGAN HASIL


EKSPLORASI

No Pemahaman Sebelum Pemahaman Sesudah

1. Sebelum saya mengikuti Mengetahui fungsi bulu bagi


perkuliahan ini saya belum burung yaitu untuk menjaga panas
mengetahui fungsi bulu pada tubuh (isolator panas), terbang dan
burung selain sebagai penutup kamuflase atau alat untuk
tubuh. komunikasi antar anggotanya.

2. Sebelum saya mengikuti Mengetahui ciri morfologi Aves


perkuliahan ini saya belum antara lain tubuhnya tertutup bulu,
mengetahui ciri morfologi pada tidak memiliki gigi, berjalan
Aves. dengan dua kaki, dan memiliki
struktur tulang yang termodifikasi
untuk terbang.

3. Sebelum saya mengikuti Mengetahui tipe kaki pada Aves


perkuliahan ini saya belum antara lain palmate, totipalmate,
mengetahui tipe kaki pada Aves. semipalmate, lobate dan raptorial.

C. MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN/PERTANYAAN BESERTA


PEMECAHANNYA
1. Mengapa burung hantu masih dapat melihat walaupun dengan
cahaya yang sedikit?
Jawab: Burung hantu menggunakan mata dan telinganya yang sangat
tajam dan peka untuk menemukan mangsanya. Penglihatan burung hantu
di dalam gelap sangat baik karena matanya sangat lentur. Burung hantu
dapat dengan cepat memusatkan bola matanya pada berbagai objek
didalam kegelapan. Pupil burung hantu dapat membuka cukup lebar untuk
menyerap seluruh cahaya yang ada pada malam hari. Sehingga burung
hantu masih bisa melihat,walaupun dengan cahaya yang sedikit. Tidak
seperti kebanyakan burung yang matanya terletak pada tiap sisi kepalanya,
mata burung hantu terletak di bagian depan kepala. Sehingga, burung
hantu dapat melihat ke depan dengan kedua matanya. Burung hantu juga
memiliki leher yang lentur, sehingga dapat memutar kepalanya untuk
melihat ke belakang. Selain itu, disekitar mata burung hantu terdapat
bagian yang menyerupao plat. Bagian itu membantunya untuk
mengarahkan suara agar langsung masuk kedalam telinganya yang besar.
Oleh karena itulah pedengaran burung hantu sagat tajam untuk
menemukan lokasi mangsanya. Ketika berburu burung hantu sering kali
mengeluarka teriak-teriakan yang dapat membuat mangsanya ketakutan
sehingga membuat suara atau getaran ketakutan sehingga burung hantu
dengan cepat menyambar mangsanya dengan pendengarannya yang tajam
mangsapun bisa di tangkap dengan mudah.
2. Bagaimana pengaruh tipe paruh burung dengan jenis makanannya?
Jawab: Tipe paruh burung menyesuaikan jenis makanannya. Pada masing-
masing burung memiliki paruh yang berbeda sebagai bentuk dari adaptasi
morfologi. Misalnya bentuk paruh burung elang. Bentuk paruh burung
elang kuat dan tajam yang sesuai dengan fungsi dan jenis makanannya.
Elang adalah burung karnivora, adanya bentuk paruh kuat dan tajam adalah
untuk mencabik-cabik daging mangsanya.
3. Mengapa burung Unta tidak bisa terbang padahal memiliki sayap, lalu
apakah keistimewaan lain yang dimiliki burung Unta selain terbang?
Jawab: Karena ukuran tubuh yang besar dan berat membuatnya tidak
mampu untuk terbang. Burung Unta memiliki berat badan sekitar 65 kg
sampai 140 kg dengan tinggi badan. Tetapi burung Unta dapat berjalan di
darat dengan mengandalkan kakinya yang kuat. Kecepatan lari Burung
Unta dapat mencapai 70 km/jam dengan 3 m sampai 5 m setiap langkah
larinya. Kecepatan lari tersebut merupakan yang tercepat diantara jenis
burung lainnya. Lehernya yang panjang juga dapat membantu Burung Unta
untuk melihat lebih jauh agar dirinya dapat menghindari serangan dari
hewan Predator. Sayap Burung Unta juga memiliki fungsinya tersendiri
meskipun tidak dipergunakan untuk terbang. Saat berlari searah dengan
mata angin, Burung Unta melebarkan Sayapnya untuk meminjam kekuatan
angin dalam mempercepat larinya. Selain itu, Sayap Burung unta juga
dipergunakan untuk melindungi dirinya dari terik matahari, melindungi
anaknya dan juga sebagai senjata untuk menakut-nakuti musuhnya.
4. Mengapa burung Elang mempunyai kaki dengan cakar yang kuat dan
tajam, apakah fungsi kakinya tersebut?
Jawab: Elang memiliki paruh yang tebal dan besar yang berwarna hitam
dengan warna kuning pada bagian hidung. Pada bagian kaki diselimuti bulu
dari paha hingga pergelangan kaki. Elang .mempunyai kaki yang besar
dengan dilengkapi cakar yang panjang, tebal, dan kuat. Jari kaki berwarna
kuning yang ukuran jarinya bisa seukuran jempol orang dewasa. Kaki yang
besar dan cakar yang tajam menjadi andalan raptor ini untuk
memangsa hewan yang ukrannya lebih besar dari tubuhnya.
5. Apakah yang dimaksud dengan bulu tali leher pada Aves?
Jawab: ulu tali leher adalah bulu yang melingkari leher yang ditandai
dengan warna yang berbeda dari kepala dan badan. Jadi pada tubuh Aves
dibedakan menjadi 3 corak warna. Tidak semua burung memiliki bulu tali
leher.

III. SELF REGULATED LEARNING


- Self Reflection Learning
Mengingat materi tentang spesies burung Kasuari
(Casuarias casuari) dalam kelompok Aves salah satunya memiliki
kaki yang dapat menendang dan menyebabkan individu atau
mahkluk hidup (manusia) mati. Kaki ini sangat berbahaya dan
dapat memutuskan pembuluh nadi manusia. Dalam hal ini timbul
pertanyaan pada diri saya tentang bagaimana cara mengenali
struktur tubuh dan ciri-ciri fisik maupun morfologi hewan Aves
yang memiliki kaki sangat berbahaya tersebut agar dapat
mengetahui dan mengenalinya dengan mudah secara kasat mata
dan terlebih dapat menghindarinya.
- Evaluation
Memahami terlebih dahulu dari membaca di berbagai buku
atau literatur mengenai ciri-ciri yang dimiliki baik secara
morfologi, fisiologi maupun anatomi. Kemudian memahami juga
mengenai struktur kaki atau susunan kaki yang terdapat pada
spesies hewan Aves dan dampak yang ditimbulkan apabila terkena
bagian bahaya tersebut. Jika masih kesulitan bisa bertanya ke
dosen atau asisten dosen dan belajar bersama dengan teman yang
lebih paham barang kali bisa memantabkan informasi yang sangat
jelas kebenarannya.
MATAKULIAH KEANEKARAGAMAN HEWAN
SEMESTER GANJIL 2019-2020

No. Elemen Skor Penilaian


Maks DS T D
I. Identitas
1 Nama dicantumkan 5
2 Seluruh masukan dibubuhi tanggal 5
3 Topik yang dipelajari dicantumkan 5
II. Isi Refleksi
4 Mengeksplor beragam pokok-pokok pikiran yang 15
telah dipelajari
5 Relevansi pokok-pokok pikiran dengan hasil 15
eksplorasi
6 Mengidentifikasi permasalahan/pertanyaan beserta 15
pemecahannya (paling sedikit 5 permasalahan)
II. Self Regulated Learning
7. Mampu menemukan kekurangan pada diri sendiri, 20
mengatasi kekurangan, dan merencanakan strategi
untuk pembelajaran selanjutnya.
IV. Sistematika
8 Jurnal terorganisasi dengan baik dan lengkap 10
V. Lain-lain
9 Ketepatan dalam mengumpulkan jurnal 10
Jumlah Skor Maksimal 100

DS : Diri Sendiri

T : Teman

D : Dosen

Anda mungkin juga menyukai