Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tria Sekar Natalia

NIM : 4183141065

Kelas : Biologi Dik A 2018

Organisme Bertubuh Lebih Besar (Hewan Besar atau Manusia) Tidak Bisa Memasukkan Zat
(dari Luar Tubuhnya) Melalui Kulit

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Kulit
seperti lapisan pelindung yang melayani fungsi penahan air, isolasi perisai, menjaga suhu
yang tepat bagi tubuh untuk berfungsi dengan baik dan menjaga tubuh dari dia merusak sinar
matahari dan bahan kimia berbahaya. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh
total. Kulit terdiri dari tiga lapisan utama: Epidermis, yang tahan air dan berfungsi sebagai
penghalang terhadap infeksi. Dermis, yang berfungsi sebagai lokasi untuk pelengkap kulit.
Hipodermis (jaringan subkutan) sebagai penyimpanan lemak atau cadangan bahan bakar
ketika ada kekurangan sumber energi seperti makanan dan minuman. Terdiri dari pembuluh
darah besar dan saraf, hipodermis juga berfungsi sebagai isolator dan memberikan bantalan
terhadap benturan dan jatuh. Pada saat kulit terkelupas, rasa perih menyengat. Hal itu
menunjukkan betapa kulit, selain membungkus tubuh, juga memberikan perlindungan bagi
jaringan jaringan di bawahnya. Pada tubuh kita, kulit meliputi seluruh jaringan kulit secara
umum, termasuk kulit wajah. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang
menjadi tempat keluarnya keringat.

Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin
A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit
terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian
pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4,
dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga
mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban,
metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau
melalui muara saluran kelenjar tetapi lebih banyak melalui sel-sel epidermis daripada yang
melalui muara kelenjar. Pada hewan, kulit mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai alat
perasa, pelindung jaringan di bawahnya, memberi bentuk, mengatur suhu tubuh, tempat
sintesis vitamin D, alat gerak pada ular, alat pernapasan pada amfibi, dan tempat menyimpan
cadangan energi terutama pada domba dan babi.
Hewan besar dan manusia tidak bisa secara langsung memasukkan zat-zat (zat
makanan) melewati kulitnya, karena mereka merupakan organisme multiseluler. Organisme
multiseluler (bersel banyak) merupakan makhluk hidup yang memiliki lebih dari satu sel,
bahkan terdiri dari jutaan sel dalam tubuhnya. Jumlah sel yang lebih banyak berarti bahwa
organisme ini jauh lebih besar ukurannya. Komposisi dan struktur tubuhnya pun sangat
kompleks dan rumit. Jumlah sel yang sangat banyak menyebabkan terbentuknya berbagai
organ yang menjalankan fungsi yang berbeda. Sehingga hewan besar dan manusia tidak dapat
secara langsung memasukkan zat-zat melalui kulit, dimana biasanya zat masuk melalui mulut
dan diproses seterusnya dengan sel atau system organ yang sudah memiliki fungsinya
masing-masing. Tidak seperti organisme uniseluler (bersel tunggal) contohnya: amoeba,
paramecium dan bakteri. Mereka hanya mengandalkan satu sel untuk semua jenis
kegiatannya. Kegiatan yang dibebankan pada satu sel ini bisa bermacam- macam seperti
makan, penggerak, mengeluarkan limbah, reproduksi, dan lainsebagainya. Sel dari organisme
uniseluler ini juga memiliki dinding luar yang tipis. Hal ini menyebabkan organisme
uniseluler dapat secara langsung memasukkan zat-zat melalui kulit mereka.

Jumlah kata : 500 kata

Anda mungkin juga menyukai