Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama pada
perusahaan dalam bidang manufaktur. Perencanaan yang baik dapat meningkatkan
kualitas dari suatu produk itu sendiri serta dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan dari konsumen. Hal ini tentunya akan meningkatkan keuntungan yang
didapatkan oleh perusahaan. Perencanaan setiap perusahaan dalam membuat suatu
produk tidak selalu berjalan dengan baik. Penyebab dari masalah tersebut
diantaranya belum mengetahui data dari produk refrensi, tidak mengetahui
kebutuhan langsung konsumen, belum bisa mengolah data yang masih acak untuk
dapat dijadikan acuan, produk yang dibuat tidak sesuai dengan prinsip perancangan
dan dimensi yang digunakan sehingga produk yang dibuat tidak sesuai dengan
keinginan pelanggan, belum mengetahui spesifikasi produk yang akan dibuat,
belum mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk pesaing agar produk yang
dibuat lebih unggul dari produk pesaing, belum bisa menerjemahkan kebutuhan
konsumen menjadi karakteristik teknis.
Solusi dari permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan tahapan yang
meliputi identifikasi kebutuhan pelanggan, penentuan karakteristik teknis,
spesifikasi produk, matriks hubungan, benchmarking, pembuatan House Of
Quality, penyusunan dan penurunan konsep, pemilihan konsep dan desain produk.
Identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian penting dari fase
pengembangan konsep yang merupakan salah satu fase pada proses pengembangan
produk. Daftar kebutuhan pelanggan yang dihasilkan digunakan untuk menuntun
anggota team dalam menetapkan spesifikasi produk, membuat konsep produk dan
menseleksi konsep produk untuk pengembangan selanjutnya. Karakteristik teknis
tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat atau mengembangkan suatu
produk. Dengan memaparkan hubungan secara sistematis antara keinginan
customer dengan karakteristik teknis suatu produk. Karakteristik teknis adalah
deskripsi yang terukur mengenai suatu produk. Spesifikasi produk digunakan untuk
tahap perencanaan produk dalam menjabarkan keinginan dan kebutuhan konsumen
yang akan diterapkan pada suatu produk, benchmarking digunakan untuk
membandingkan produk pesaing yang paling unggul dan mengimplementasikan
hasil dari pembadingan produk kedalam produk yang akan dibuat, dan HOQ (House
Of Quality) digunakan untuk tahap perencanaan produk dalam menerjemahkan
kebutuhan konsumen yang didapat dari kuesioner kedalam bahasa teknis dari
perusahaan untuk menyusun desain produk.

Perencanaan ini akan diterapkan untuk membuat perencanaan produk


inovatif yaitu phone case airbag. Harapan dibuat perencanaan produk inovatif ini
adalah untuk meningkatkan kualitas produk dan dapat merancang produk sesuai
dengan kebutuhan konsumen.

1.2. Perumusan Masalah


1. Bagaimana untuk mengetahui identifikasi kebutuhan pelanggan?
2. Bagaimana untuk mengetahui penentuan karakteristik teknis?
3. Bagaimana cara untuk mengetahui dan menghasilkan sebuah spesifikasi
produk yang sesuai?
4. Bagaimana cara mengetahui matriks hubungan pada perencanaan
produk?
5. Bagaimana mengetahui skor tertinggi dari penilaian bobot keunggulan
kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis untuk sebuah perencanaan
produk?
6. Bagaimana mengetahui tingkat prioritas karakteristik teknis dan
karakteristik dominan dalam perencanaan sebuah produk?
7. Bagaimana mengetahui pemilihan konsep yang sesuai dengan
perencanaan sebuah produk?
8. Bagaimana cara untuk mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan dan karakteristik teknis?
9. Bagaimana mengetahui penyusunan dan penurunan konsep yang sesuai
dengan perencanaan pada sebuah produk?
1.3. Pembatasan Masalah
1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
a. Kebutuhan pelanggan terdiri atas 5 pernyataan
b. Produk berbahan dasar karet

2. Penentuan Karakteristik Teknis


a. Karakteristik teknis terdiri atas 3 pernyataan
b. Produk memiliki inovasi berupa perlindungan gadget (airbag)
c. Ukuran produk menyesuaikan tipe handphone

3. Spesifikasi Produk
a. Produk berbahan dasar karet
b. Bobot kepentingan yang digunakan hanya 4 dan 5
c. Ukuran produk menyesuaikan tipe handphone

4. Matriks Hubungan
a. Dimensi (Panjang, Lebar, Tinggi) memiliki matriks hubungan 1dan 5
b. Material (Karet) memiliki matriks hubungan 1 dan 3
c. Inovasi (Perlindung gadget / airbag) memiliki matriks hubungan 5

5. Benchamrking
a. Produk yang dibandingkan hanya produk sofcase
b. Benchmarking dilakukan terhadap 1 produk pesaing
c. Benchmarking hanya dilakukan berdasarkan kebutuhan pelanggan
dan karakteristik teknik produk rak aksesoris yang akan dibuat
d. Skala yang digunakan untuk mengukur bobot keunggulan produk
adalah skala Likert.
6. Pembuatan HOQ
a. Software yang digunakan adalah QFD Designer v.5.
b. Tahap perencanaan yang dilakukan hanya sampai perencanaan
produk (House of Quality 1).
c. Kebutuhan konsumen menjadi masukan pada HOQ hanya yang
memiliki tingkat kepentingan dengan skala 4 dan 5.

7. Penyusunan dan Penurunan Konsep


a. Klarifikasi masalah dapat dipecahkan dalam tujuan, masalah umum
dan masalah khusus.
b. Menggunakan tahapan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.

8. Pemilihan Konsep
a. Tahapan penyaringan terdapat 5 tahap
b. Penyaringan konsep memiliki konsep sebanyak 8

1.4. Tujuan Penulisan


1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
a. Mengetahui identifikasi kebutuhan pelanggan bersarta uraian yang akan
dibuat sesuai dengan minat konsumen.

2. Penentuan Karakteristik Teknis


a. Mengetahui hubungan antara kebutuhan konsumen dengan karakteristik
teknis produk yang akan dibuat

3. Spesifikasi Produk
a. Mengetahui perbandingan produk yang dibuat dengan produk pesaing
b. Mengetahui bobot kepentingan berdasarkan kebutuhan pelanggan dan
karakteristik teknis
4. Matriks Hubungan
a. Mengetahui matriks hubungan antara karakteristik teknis dengan
kebutuhan pelanggan

5. Benchamrking
a. Mengetahui skor tertinggi dari tabel penilian bobot keunggulan
karakteristik teknis untuk produk softcase.
b. Mengetahui skor tertinggi dari tabel penilaian bobot keunggulan
kebutuhan konsumen untuk produk softcase.
c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan produk pesaing sebagai acuan
untuk melakukan inovasi, perbaikan, pengembangan maupun
menetapkan standar baru pada produk yang akan dibuat.

6. Pembuatan HOQ
a. Mengetahui tingkat prioritas karakteristik teknis dalam perencanaan
sebuah produk.
b. Mengetahui karekteristik dominan yang menjadi prioritas dalam
perencanaan sebuah produk.

7. Penyusunan dan Penurunan Konsep


a. Mengetahui Tujuan, masalah umum dan masalah khusus
b. Mengetahui asumsi-asumsi yang ada
c. Mengetahui pohon klarifikasi
d. Mengetahui tabel kombinasi

8. Pemilihan Konsep
a. Mengetahui tabel penyaringan konsep
b. Mengetahui konsep yang akan digunakan berdasarkan yang terbaik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tujuan dan Strategi (Visi dan Misi)


Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, semua tergantung
tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Visi dan misi perusahaan menjadi
landasan dasar bagi sebuah perusahaan. Visi dan misi perusahaan menjadi
landasan dasar bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu tak perlu ditanyakan lagi,
bahwa peranan visi dan misi perusahaan sangatlah penting. PT. INDOCRAFT
memiliki visi dan misi sebagai berikut.
Visi :
Terus tumbuh dan berkembang menjadikan perusahaan yang professional dengan
mengutamakan kecepatan, ketepatan waktu tanpa mengurangi kualitas produk serta
memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Misi :
Tidak pernah berhenti untuk mencapai perkembangan dengan selalu melakukan
kreasi dan inovasi produk yang diinginkan oleh konsumen.

2.2. Kebijakan Perusahaan


1. Karyawan bertanggung jawab untuk memberikan jasa dan bantuan
kepada sesama karyawan berdasarkan cara yang profesional.
2. Karyawan agar berpakaian yang baik dan sopan. Penampilan serta
dandanan yang rapih dan sikap yang ceria merupakan aset yang penting
bagi anda maupun Perusahaan.
3. Perbedaan pendapat dan pemikiran perlu dibicarakan secara sopan dan
profesional, tanpa adanya kekerasan fisik, gangguan atau ancaman
terhadap sesama karyawan dan atasan.
4. Karyawan menaati instruksi atasan yang berhubungan dengan posisi dan
tanggung jawabnya, etika kerja dan peraturan. Perusahaan tidak memberi
toleransi atas pembangkangan perintah. Pembicaraan mengenai adanya
ketidaksesuaian dalam perintah atasan dapat dilakukan dalam keadaan
luar biasa.
5. Karyawan dilarang untuk mengeluarkan informasi atau dokumen
perusahaan tanpa persetujuan yang diperlukan dari atasan dan departemen
terkait.
6. Perusahaan telah menunjuk divisi khusus untuk berkomunikasi dan
mengeluarkan informasi perusahaan maupun karyawan khusus untuk
bertindak sebagai juru bicara Perusahaan. Karyawan diminta untuk
melakukan klarifikasi dan konfirmasi sebelum mengeluarkan informasi
apapun, karena masyarakat, media ataupun pihak lain dapat menganggap
opini pribadi karyawan adalah sebagai sikap Perusahaan.

2.3. Produk Referensi


Produk Referensi adalah kegiatan mengidentifikasi produk referensi
softcase yang akan direncanakan sebagai acuan untuk perencanaan produk
oleh perusahaan. Penggunaan Handphone sekarang ini tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Tidak dapat dipungkiri para
pengguna handphone pasti ada yang menggunakan softcase. Softcase
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melindungi handphone pada
saat terjatuh, pada produk inovasi yang akan direncanakan yaitu dengan
menambahkan sebuah “airbag”.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan


Identifikasi Kebutuhan Pelanggan merupakan bagian penting dari fase
pengembangan konsep yang merupakan salah satu fase pada proses pengembangan
produk. Daftar kebutuhan pelanggan yang dihasilkan digunakan untuk menuntun
anggota team dalam menetapkan spesifikasi produk, membuat konsep produk dan
menseleksi konsep produk untuk pengembangan selanjutnya.
Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

No Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

1 Produk softcase nyaman pada saat dipegang

2 Produk softcase terbuat dari material yang ringan

3 Produk softcase mampu melindungi handphone pada saat jatuh

4 Produk softcase memiliki warna untuk unisex

5 Produk softcase memiliki bentuk yang tidak rumit

6 Produk softcase mempunyai umur pakai yang Panjang / tahan lama

Berdasarkan Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Kebutuhan Pelanggan terdapat 5


kebutuhan pelanggan seperti produk softcase berukuran proporsional, produk
softcase memiliki jenis bahan dasar karet, produk softcase dengan sifat bahan yang
kuat dan lentur, produk softcase memiliki inovasi tambahan beripa airbag dan
produk softcase berbentuk persegi Panjang.
3.2. Penentuan Karakteristik Teknis
Pada tahap ini perusahaan mengidentifikasi kebutuhan teknik yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini memberikan respon teknik
untuk setiap keinginan dan kebutuhan konsumen yang dibutuhkan konsumen.
Keadaan ini menunjukkan bagaimana perusahaan akan memberikan respons
terhadap apa yang diinginkan konsumen.
Tabel 3.2 Tabel Karakteristik Teknis
Primer Sekunder Tersier
Fleksibel
Softcase Design Bentuk
Memiliki estetika
Material Pemilihan jenis bahan baku
Panjang
Dimensi Lebar
Tinggi

3.3. Spesifikasi Produk


Spesifikasi produk adalah menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan
oleh sebuah produk. Beberapa perusahaan menggunakan istilah kebutuhan produk
atau karakteristik engineering untuk hal ini. Selain itu, perusahaan lain
menggunakan spesifikasi atau spesifikasi teknik untuk menjelaskan variabel desain
utama dari produk, seperti kekentalan minyak atau konstanta pegas dari sistem
suspense. Spesifikasi produk tidak memberitahukan tim bagaimana memenuhi
kebutuhan pelanggan, tetapi mereka menampilkan pernyataan yang tidak menduga
mengenai apa yang harus diusahakan oleh tim dalam upaya memuaskan kebutuhan
pelanggan (Ulrich, 2001).
Spesifikasi ini memuat harapan dan aspirasi tim, tetapi hal itu dibuat sebelum
tim mengetahui batasan teknologi produk. Dua tahap pembuatan spesifikasi produk
merupakan bagian dari proses pengembangan produk. Menetapkan spesifikasi
akhir adalah salah satu tahapan rencana pengembangan yang biasanya
didokumentasikan dalam buku kontak proyek. Buku kontak merinci hal-hal yang
disetujui oleh tim untuk dicapai, jadwal proyek, sumber daya yang diperlukan, dan
implikasi ekonomi terhadap bisnis. Daftar spesifikasi produk juga salah satu dari
sistem informasi utama yang digunakan oleh tim selama proses pengembangan.
Tabel 3.3 Tabel Bobot Kepentingan Kebutuhan Pelanggan

No Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Bobot Kepentingan

Produk softcase nyaman pada saat


1 4
dipegang
Produk softcase terbuat dari material yang
2 5
ringan
Produk softcase mampu melindungi
3 5
handphone pada saat jatuh
Produk softcase memiliki warna untuk
4 4
unisex
Produk softcase memiliki bentuk yang
5 5
tidak rumit (simple)
Produk softcase mempunyai umur pakai
6 5
yang panjang / tahan lama

Tabel 3.4 Keterangan Bobot

Keterangan Bobot
Sangat Penting 5
Penting 4
Cukup Penting 3
Tidak Penting 2
Sangat Tidak Penting 1

Berdasarkan kepentingan yang lebih dominan sehingga didapatkan hasil yang


sangat setuju dan setuju. Bobot penilaian yang diberikan menggunakan skala likert
terdiri dari angka 1 sampai dengan 5. Nilai 1 berarti Sangat Tidak Penting, 2 adalah
Tidak Penting, 3 adalah Cukup Penting, 4 adalah Penting, dan 5 adalah Sangat
Penting.
Berdasarkan kebutuhan pelanggan yang pertama produk softcase berukuran
proporsional dengan dimensi kualitas performance, memiliki bobot kepentingan
kebutuhan pelanggan pada pernyataan pertama adalah sebesar 4 yang artinya
penting.
Berdasarkan kebutuhan pelanggan yang kedua produk softcase memiliki
jenis bahan dasar karet dengan dimensi kualitas durability, karena produk softcase
yang berbahan dasar karet dapat lentur sehingga apabila terjatuh tidak mudah rentan
pecah maupun retak, bobot kepentingan kebutuhan pelanggan pada pernyataan
kedua adalah 5 yang artinya sangat penting.
Berdasarkan kebutuhan pelanggan yang ketiga produk softcase memiliki sifat
bahan yang kuat dan lentur dengan dimensi kualitas durability, karena produk
softcase dengan berbahan dasar karet dengan bobot kepentingan kebutuhan
pelanggan pada pernyataan ketiga adalah 5 yang artinya sangat penting.
Berdasarkan kebutuhan pelanggan yang keempat produk softcase memiliki
inovasi tambahan berupa perlindungan gadget (airbag) dengan dimensi kualitas
features, karena produk softcase dengan memiliki inovasi tersebut agar dapat
melindungi gadget apabila terjatuh, karena produk softcase memiliki bobot
kepentingan kebutuhan pelanggan pada pernyataan keempat adalah 5 yang artinya
sangat penting.
Berdasarkan kebutuhan pelanggan yang kelima produk softcase berbentuk
persegi Panjang dengan dimensi kualitas aesthetic, memiliki bobot kepentingan
3.4. Matriks Hubungan
Berisikan kekuatan hubungan antara persyaratan teknis dari produk atau jasa
yang dikembangkan dengan “suara konsumen” yang mempengaruhinya. Matriks
hubungan memiliki hubungan yang signifikan terhadap identifikasi kebutuhan
pelanggan dengan karakteristik teknis. Berikut ini merupakan matriks hubungan.

Tabel 3.5 Hubungan Karakteristik Teknis dengan Kebutuhan Pelanggan


Primer Sekunder Tersier Matriks Hubugan
Fleksibel 1,2
Softcase Design Bentuk 1,5
Memiliki estetika 4,5
Material Pemilihan jenis bahan baku 1,2,3,6
Panjang 5
Dimensi Lebar 5
Tinggi 5

Karakteristik teknis peratama yaitu dimensi (panjang, lebar, tinggi) memiliki


metrik hubungan 1 dan 5, karena untuk dimensi (panjang, lebar, tinggi) memiliki
hubungan dengan kebutuhan konsumen yaitu produk softcase berukuran
proporsional. Karakteristik teknis kedua yaitu material memiliki metrik hubungan
2 dan 3, karena untuk material memiliki hubungan dengan kebutuhan konsumen
yaitu produk softcase memiliki jenis bahan dari karet dengan produk tsoftcase
dengan sifat bahan yang kuat dan lentur. Karakteristik teknis yang ketiga yaitu
inovasi yaitu perlindungan gadget (airbag) memiliki metrik hubungan 4, karena
untuk inovasi berupa perlindungan gadget (airbag) memiliki hubungan dengan
produk softcase memiliki inovasi tambahan perlindungan gadget (airbag).
3.5. Benchmarking
Benchmarking atau patok duga ialah suatu proses belajar yang berlangsung
secara sistematik dan terus-menerus atas produk atau jasa dan tata cara suatu
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang
unggul, dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan tujuan dengan
prestasi kelas dunia. Tujuan utama benchmarking adalah untuk menemukan kunci
atau rahasia sukses dari perusahaan yang terbaik dikelasnya, dan kemudian
mengadaptasi serta memperbaikinya untuk diterapkan pada perusahaan yang
melaksanakan benchmarking tersebut, baik dibidang manufaktur, pemasaran atau
distribusi dan pelayanan (Tjiptono, 2003).

Penerapan metode benchmarking ini terdapat persyaratan yang harus


diperhatikan oleh organisasi dalam perusahaan sebelum melaksanakan aktivitas
benchmarking tersebut. Berikut merupakan beberapa persyaratan pada
benchmarking. Persyaratan yang pertama yaitu kemauan dan Komitmen, tanpa
adanya kemauan dan komitmen terhadap metode benchmarking ini , dikarenakan
dapat mempengaruhi organisasi dalam hal kemajuan tim. Persyaratan yang kedua
keterkaitan Tujuan strategi,benchmarking membutuhkan focus yang kuat. Tujuan
dari benchmarking haruslah dapat dikaitkan dengan tujuan strategi perusahaan,
serta memberikan pedoman spesifik dan focus terhadap setiap usaha yang
dilakukan.Persyaratan yang ketiga yaitu tujuan menjadi terbaik, perbaikan bertahap
merupakan suatu upaya yang baik untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Akan
tetappi usaha ini tidaklah cukup bila kinerja perusahaan saat ini tertinggal jauh dari
perushaan kelas dunia.Diperlukanlah metode benchmarking ini untuk mencapai
perubahan radikal dan meraih peningkatan kinerja yang sangat besar. Persyaratan
yang keempat yaitu keterbukaan terhadap ide-ide, inti dari benchmarking ialah
menyerap dan mengadaptasi hasil kerja dan ide pihak lain. Oleh sebab itu
perusahaan harus terbuka terhadap ide-ide baru untuk benchmarking yang akan
memberikan nilai baru.Persyaratan yang kelima yaitu pemahaman terhadap
Proses,Produk dan Jasa, Sudah menjadi keharusan bagi suatu organisasi untuk
memahami proses,produk,jasa dan praktiknya secara keseluruhan sehingga
organisasi tersebut dapat menentukan apa yang perlu dilakukan. Persyaratan yang
keenam yaitu proses yang terdokumentasi, Pemahaman terhadap proses saja tidak
cukup, tetapi proses-proses tersebut harus terdokumentasikan. Hal ini dikarenakan
semua yang berhubungan dengan sesuatu proses harus memiliki pemahaman yang
sama terhadap proses yang bersangkutan. Persyaratan yang ketujuh yaitu
keterampilan analisis proses, Perusahaan membutuhkan seorang yang memiliki
keterampilan dalam menggolongkan dan mendokumentasikan proses.
Keterampilan dibutuhkan untuk menganalisis proses,produk, dan jasa perusahaan
maupun mitra benchmarking. Persyaratan yang kedelapan yaitu keterampilan riset,
komunikasi dan pembentukan Tim, Keterampilan tambahan juga dibutuhkan,
seperti keterampilan riset, komunikasi, dan pembentukan tim. Riset dibutuhkan
untuk mengidentifikasi pemilik proses yang terbaik dikelasnya. Komunikasi dan
pembentukan tim diperlukan untuk melakukan benchmarking (Tjiptono, 2003).
1. Kebutuhan pelanggan

Tabel kebutuhan pelanggan digunakan untuk membandingkan serta


mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing produk inovasi dengan
produk referensi. Berikut ini merupakan tabel benchmarking kebutuhan pelanggan.

Tabel 3.6 Tabel Perbandingan Kebutuhan Pelanggan


No Identifikasi Kebutuhan Produk Pesaing Produk Inovasi
Pelanggan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Produk softcase nyaman pada saat
1
dipegang
Produk softcase terbuat dari
2
material yang ringan
Produk softcase mampu melindungi
3
handphone pada saat jatuh
Produk softcase memiliki warna
4
untuk unisex
Produk softcase memiliki bentuk
5
yang tidak rumit (simple)
Produk softcase memiliki umur
6
pakai yang tahan lama
Jumlah 22 25

Tabel 3.7 Keterangan Bobot


Keterangan Bobot
Sangat unggul 5
Unggul 4
Cukup unggul 3
Tidak unggul 2
Sangat tidak unggul 1

2. Karakteristik Teknis

Tabel karakteristik teknis digunakan untuk membandingkan serta mengetahui


kelebihan dan kekurangan dari masing-masing produk inovasi dengan produk
referensi. Berikut ini merupakan tabel benchmarking karakteristik teknis.

Tabel 3.8 Perbandingan Karakteristik Teknis


No Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Produk Pesaing Produk Inovasi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Fleksibel
1 Design Bentuk
Memiliki estetika
Pemilihan jenis bahan
2 Material baku
Panjang
3 Dimensi Lebar
Tinggi
26

Tabel 3.9 Keterangan Bobot


Keterangan Bobot
Sangat unggul 5
Unggul 4
Cukup unggul 3
Tidak unggul 2
Sangat tidak unggul 1

3.6. Pembuatan HOQ

Quality Function Deployment (QFD) menurut Subagyo (2000) adalah suatu


metode untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami
kebutuhan konsumen, lalu menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk
menghasilkan barang atau jasa ditiap tahap pembuatan barang atau jasa yang
dihasilkan.Menurut Gaspresz (2001), QFD didefinisikan sebagai suatu proses atau
mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan
menerjemahkan kebutuhan – kebutuhan itu ke dalam kebutuhan teknis yang
relevan, dimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti
dan bertindak. (Marimin, 2004).

Hasil dari matriks House of Quality yang menggunakan software QFD


(Quality Function Deployment) Designer 5 diperoleh 13 output yang memberi
kesimpulan prioritas karakteristik teknis yang akan diaplikasikan pada produk yang
akan diproduksi. Analisis yang ada pada modul HOQ (House Of Quality) memiliki
13 jumlah output yang akan di analisis. Output tersebut berupa customer needs,
karakteristik teknis, roof samping, roof atas, correlation matriks, customer
assessment, customer importance, how much, organizational difficulty, technical
assessment, weighted importance, dan relative importance. Berikut ini penjelasan
dari setiap output yang terdapat dalam matriks HOQ (House Of Quality) yang
dihasilkan QFD (Quality Function Deployment) Designer 5.
Customer needs atau kebutuhan pelanggan merupakan salah satu imput
dalam HOQ (House Of Quality). Kebutuhan pelanggan terdiri atas informasi
mengenai keinginan atau kebutuhan pelanggan. Kebutuhan pelanggan untuk
produk softcase terdiri produk softcase berukuran proporsional, produk softcase
memiliki jenis bahan dasar karet, produk softcase dengan sifat bahan yang kuat dan
lentur, produk softcase memiliki inovasi tambahan beripa airbag dan produk
softcase berbentuk persegi Panjang. Kebutuhan pelanggan didalamnya terdapat 3
jenis kebutuhan, diantaranya kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan
pelanggan mempunyai beberapa jenis kebutuhan, diantaranya yaitu kebutuhan
primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer pada HOQ
(House Of Quality) yaitu produk softcase, karena produk softcase merupakan
kebutuhan yang harus terpenuhi oleh pelanggan. Kebutuhan sekunder pada HOQ
(House Of Quality) yaitu material, dimensi, inovasi, dan ketahanan, karena
kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang pemenuhanya setelah kebutuhan
primer terpenuhi. Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang pemenuhannya
setelah kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan tersier pada HOQ (House Of
Quality) yaitu karet, panjang, lebar, tinggi dan perlindungan gadget (airbag).
Karakteristik Teknis merupakan salah satu input untuk HOQ (House Of
Quality). Karakteristik teknis pun salah satu input upaya untuk perusahaaan dalam
pemenuhan kebutuhan dengan cara menerjemahkan kebutuhan pelanggan kedalam
bahasa teknis. Karakteristik teknis untuk produk softcase terdiri dari material karet,
dimensi (panjang, lebar dan tinggi), inovasi berupa airbag. Kebutuhan pelanggan
didalamnya terdapat 3 jenis kebutuhan, diantaranya kebutuhan primer, sekunder,
dan tersier sama dengan yang sebelumnya.
Correlation matrix between whats yang merupakan kebutuhan pelanggan
sedangkan hows karakteristik teknis yang berarti hubungan antara kebutuhan
pelanggan dan karakteristik teknis dari suatu HOQ (House Of Quality). Simbol
yang terdapat pada Correlation matrix between whats ini diantaranya terdapat 3
simbol segitiga ( ) yang artinya hubungan antara kebutuhan pelanggan dengan
karakteristik teknis lemah dengan nilai 1, simbol lingkaran ( ) yang artinya
hubungan yang dimiliki sedang dengan nilai 3 dan lingkaran dengan titik di tengah
( ) yang artinya hubungan yang dimiliki sangat kuat dengan nilai 9. Hubungan
kebutuhan pelanggan pada produk softcase berukuran proporsional dengan
karakteristik teknis dimensi diantaranya panjang, lebar dan tinggi memiliki
hubungan yang sedang dengan bobot penilaian sebesar 3 yang artinya ukuran
produk yang sedang condong pada dimensi panjang, lebar dan tinggi sehingga
memiliki hubungan yang sedang karena ukuran yang sedang menjangkau ukuran
pada tangan individu
Direction of improvement atau yang disebut juga dengan arah perbaikan.
Apakah perbaikan yang dilakukan pada produk ditingkatkan, diturunkan atau sudah
sesuai dengan target perbaikannya. Material karet memilki target perbaikan arah
keatas ( ) yang artinya produk pesaing harus ditingkatkan atau dapat dikatakan
produk inovasi lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing. Dimensi Panjang,
lebar dan tinggi memiliki arah perbaikan lingkaran kosong ( ) artinya target
perbaikannya sudah sesuai dengan produk inovasi maupun pesaing. Inovasi berupa
airbag memiliki arah perbaikan ke atas ( ) yang dimana pada produk inovasi lebih
baik dibandingkan dengan produk pesaing karena produk pesaing tidak memiliki
inovasi tambahan berupa airbag..
Customer importance memiliki skala kepentingan likert 1 sampai 5. Skala
1 menunjukan sangat tidak penting, skala 2 menunjukan tidak penting, skala 3
menunjukan cukup penting, skala 4 menunjukan penting dan skala 5 menunjukan
sangat penting. Berdasarkan customer importance didapatkan kebutuhan produk
berukuran sedang menunjukan bobot kepentingan sebesar 3 yang artinya itu cukup
penting bagi kosumen.
Roof samping merupakan bagian pada HOQ (House Of Quality) tentang
korelasi antara karakteristik teknis satu dengan karakteristik teknis yang lainnya.
Hubungan tersebut dilambangkan dengan 4 simbol yang masing-masing memiliki
nilai. Simbol pagar ( # ) yang berarti tidak memiliki hubungan dengan nilai -3,
simbol silang ( X ) yang berarti memiliki hubungan yang lemah dengan nilai -1,
symbol lingkaran ( ) yang berarti memiliki hubungan sedang dengan niail 3, dan
symbol lingkaran titik ( ) yang berarti memiliki hubungan sangat kuat dengan
nilai 9.

Roof atas merupakan bagian pada HOQ (House Of Quality) tentang


korelasi antara kebutuhan pelanggan satu dengan kebutuhan pelanggan yang
lainnya. Hubungan tersebut dilambangkan dengan 4 simbol yang masing-masing
memiliki nilai. Simbol pagar ( # ) yang berarti tidak memiliki hubungan dengan
nilai -3, simbol silang ( X ) yang berarti memiliki hubungan yang lemah dengan
nilai -1, simbol lingkaran ( ) yang berarti memiliki hubungan sedang dengan niail
3, dan symbol lingkaran titik ( ) yang berarti memiliki hubungan sangat kuat
dengan nilai 9.
Customer assessment merupakan bagian pada HOQ (House Of quality)
yang menjelaskan tentang kepentingan pelanggan antara produk pesaing dan
produk inovasi, yang hubungannya akan dijelaskan melalui diagram garis. Skala
pada customer assessment ada lima yaitu nilai 1 berarti sangat tidak unggul, nilai 2
berarti tidak unggul, nilai 3 berarti cukup unggul, nilai 4 berarti unggul dan nilai 5
berarti sangat unggul.
Technical Assessment merupakan penilaian karakteristik maupun tingkat
perbandingan produk inovasi dan produk pesaing pada karakterisik teknis.
Berdasarkan tabel kesimpulan yang membandingkan karakteristik teknis antara
produk pesaing dan produk inovasi.
Organizational Difficulty berfungsi intuk menentukan tingkat kesulitan
pada dimensi, material dan inovasi pada produk tersebut dan untuk menentukan
tingkat kesulitan menggunakan skala likert 1 menunjukan Sangat muda, angka 2
menunjukan mudah, angka 3 menunjukan Cukup Mudah, angka 4 menunjukan
Sulit dan angka 5 menunjukan Sangat sulit.
Weighted Importance merupakan bagian yang menunjukan prioritas dari
masing-masing karakteristik teknis. Weighted Importance didapatkan dari jumlah
hasil perkalian nilai dari correlations between requirement and technical
requirement dengan customer importance. Berdasarkan weighted importance
didapatkan nilai 90.00 untuk karakteristik material karet. Didapatkan ketiganya
masing-masing 72.00 untuk karakteristik teknis panjang, lebar dan tinggi.
Didapatkan 87.00 untuk inovasi berupa perlindungan gadget (airbag). Hasil nilai
dari weighted importance didapatkan dari hasil perhitungan antara simbol
hubungan antara kebutuhan pelanggan dengan karakteristik teknis dengan cara
mengkalikan bobot nilai simbol tersebut dengan customer importance , kemudian
masing-masing simbol tersebut dijumlahkan.

3.7. Penyusunan dan Penurunan Konsep


Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi,
prinsip kerja, dan bentuk produk (Ulrich et al., 2000). Konsep produk merupakan
gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Sebuah
konsep biasanya diekspresikan sebagai sebuah sketsa atau sebagai sebuah model
tiga dimensi secara garis besar dan seringkali disertai oleh sebuah uraian gambar.
Jika dibandingkan dengan proses pengembangan lainnya, penyusunan konsep
relatif lebih murah dan dapat dilaksanakan dengan cepat. Sebuah produk dapat
memuaskan pelanggan dan dapat sukses dipasaran bergantung pada nilai tinggi
untuk ukuran kualitas yang mendasari konsep.
Klarifikasi masalah
A. Membuat pengertian umum tentang masalah
 Tujuan: Desain softcase yang lebih baik.
 Masalah Umum: Bagaimana agar merancang softcase dengan
menggunakan modal seminimal mungkin namun dapat
mendominasi pasar nasional maupun internasional.
 Masalah Khusus: Bagaimana merancang softcase dengan kualitas
yang sangat baik dan kapasitas daya yang besar melalui konsep yang
sudah ada.
 Asumsi (Berdasarkan Mission Statement):
- Produk phone case nyaman pada saat dipegang
- Produk phone case ringan
- Produk phone case mampu melindungi handphone dengan baik
(aman) pada saat jatuh
- Produk phone case mudah dipakai
- Produk phone case memiliki bentuk yang menarik dan tidak
rumit (simple)
- Produk phone case memiliki umur pakai yang Panjang / tahan
lama
 Berdasarkan asumsi tersebut, ditetapkan customer needs sebagai
berikut:
- Design
- Material
- Dimensi
- Inovasi
Pohon Klasifikasi Konsep (Concept Classification Tree)
Pohon Klasifikasi dengan cara membagi solusi-solusi yang mungkin
(feasible) menjadi beberapa kategori yang independen satu sama lainnya. •
Klasifikasi sub masalah yang pemecahannya dapat menghambat sub masalah lain
harus diutamakan.
Manfaat yang dihasilkan dari pohon klasifikasi konsep antara lain untuk
memperpendek cabang-cabang, dengan membuang solusi-solusi konsep yang
kurang berpotensi dan memfokuskan sumberdaya dan pikiran hanya pada cabang-
cabang yang berpotensi besar. Dapat mengidentifikasi pendekatan yang terpisah
untuk masalah yang dihadapi. Mengetahui penekanan (fokus perhatian) yang
berlebihan pada cabang tertentu sementara terhadap cabang lain kurang.
Melakukan dekomposisi masalah untuk cabang tertentu.
PENURUNAN KONSEP
Primer Sekunder Tersier
Design Fleksibel Ukuran sedang dan ringan
Memiliki Estetika Bermotif
Polos
Material Pemilihan jenis bahan baku Hardcase (Plastik fiber)
Softcase (Silikon/Karet)
Kegetasan bahan baku Tahan banting

Jumlah Kombinasi = 1 x 2 x 2 x 1 = 4 Kombinasi (Konsep)

Tabel 3.10 Tabel Kombinasi Konsep

Konsep Ukuran Estetika Bahan Baku Kegetasan


Ukuran sedang Hardcase Tahan banting
A Bermotif (Plastik fiber)
dan ringan
Ukuran sedang Bermotif Softcase Tahan banting
B
dan ringan (Silikon/Karet)
Ukuran sedang Polos Hardcase Tahan banting
C (Plastik fiber)
dan ringan
Ukuran sedang Polos Softcase Tahan banting
D (Silikon/Karet)
dan ringan
3.8. Pemilihan Konsep
Konsep yang telah ditentukan melalui penyusunan dan penurunan konsep
diatas harus dipilih salah satunya mudah untuk diterapkan ke produk inovasi yang
dimana proses pemilihan dilakukan untuk mengambil konsep yang terbaik diantara
kemungkinan konsep yang ada pada tabel kombinasi. Dibawah ini merupakan
langkah pemilihan konsep berdasarkan produk softcase.
Penyaringan konsep
Merupakan cara mempersempit dan memperbaiki jumlah konsep secara
cepat.
Tahap penyaringan konsep:
a. Mempersiapkan matriks yang akan diseleksi.
Input:
- Jenis konsep
- Kriteria penilaian
- Berdasarkan produk referensi.
b. Menilai konsep berdasarkan:
(+) : Jika konsep lebih baik dari konsep produk referensi.
(-) : Jika konsep lebih jelek dari konsep produk referensi.
(0) : Jika konsep sama dengan konsep produk referensi
Net Score = (+) – (-)
Nilai didasarkan pada metrik obyektif dan konsensus seluruh anggota.
c. Meranking konsep, didasarkan pada jumlah total nilai (+), (-), dan (0).
Jika nilai positif lebih banyak maka ranking lebih tinggi.
d. Mengkombinasikan dan memperbaiki konsep, didasarkan pada
pertanyaan sbb:
- Adakah konsep yang diranking tinggi yang memiliki atribut/feature
yang jelek.
- Adakah dua konsep yang dapat dikombinasikan untuk meningkatkan
nilai (+), sekaligus mengurangi nilai (-).

e. Memilih salah satu atau lebih konsep, didasarkan pada keterbatasan


sumber daya (Net score dan ranking).
Matriks peyaringan konsep
Tabel 3.11 Tabel Penyaringan Konsep
Konsep
Kriteria Seleksi
A B C D
Mudah digunakan (-) 0 0 0
Desain yang adjustable 0 (-) (+) 0
Estetika (+) (+) 0 0
Nyaman untuk digunakan 0 0 (+) 0
Daya tahan (+) (+) (+) (+)
Total (+) 2 2 3 1
Total (-) 1 1 0 0
Total 0 2 2 2 4
Net Score -1 -1 1 -3
Rank 2 2 1 3
Continue? No No Yes No
Berdasarkan Tabel 3.11 Tabel Penyaringan Konsep, perusahaan
memilih salah satu konsep dari beberapa konsep tersebut dengan ranking
tertinggi yaitu konsep C (Menggunakan bahan dasar Silicon, inovasi
menggunakan proximity sensor dan menggunakan daya pakai yang dapat
digunakan berulang-ulang).
BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban-jawaban dan hasil akhir dari tujuan
penulisan laporan akhir. Kesimpulan dari tujuan didapatkan dari proses identifikasi
masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, pengambilan data dan pengolahan
data serta menganalisis hasil pengolahan data. Berikut merupakan kesimpulan dari
pembuatan Makalah Perencanaan dan Pengembangan Produk yang berjudul
Softcase ‘Airbag’.
1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
a. Berdasarkan Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Kebutuhan Pelanggan terdapat 5
kebutuhan pelanggan seperti produk softcase berukuran proporsional,
produk softcase memiliki jenis bahan dasar karet, produk softcase dengan
sifat bahan yang kuat dan lentur, produk softcase memiliki inovasi
tambahan beripa airbag dan produk softcase berbentuk persegi Panjang.
2. Penentuan Karakteristik Teknis
a. Berdasarkan Tabel 3.2 Tabel Karakteristik Teknis memiliki dimensi
Panjang, lebar dan tinggi. Material yang paling cocok yaitu karet karna
bahan dasar tersebut dapat tahan banting. Produk softcase memiliki
inovasi berupa perlindungan gadget (Airbag).
3. Spesifikasi Produk
a. Bobot kepentingan dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel Bobot Kepentingan
Kebutuhan Pelanggan menggunakan bobot kepentingan 4 (penting) dan 5
(sangat penting)
4. Matriks Hubungan
a. Matriks Hubungan dapat dilihat pada Tabel 3.5 Hubungan Karakteristik
Teknis dengan Kebutuhan Pelanggan
5. Benchmarking
a. Produk inovasi memiliki nilai atau skor tertinggi dalam tabel kesimpulan
kebutuhan pelanggan mendapatkan total skor untuk produk pesaing
sebesar 17 sedangkan untuk produk inovasi mendapatkan total skor
sebesar 20. Dapat disimpulkan bahwa produk inovasi lebih unggul dari
produk pesaing karna produk inovasi memenuhi kebutuhan pelanggan
yang diinginkan.
b. Produk inovasi memiliki nilai atau skor tertinggi dalam tabel kesimpulan
karakteristik teknis mendapatkan total skor untuk produk pesaing sebesar
18 sedangkan untuk produk inovasi mendapatkan total skor sebesar 21.
Dapat disimpulkan bahwa produk inovasi lebih unggul dari produk
pesaing karna produk inovasi memenuhi karakteristik yang diinginkan.
6. Penyusunan HOQ
a. Weighted Importance merupakan bagian yang menunjukan prioritas dari
masing-masing karakteristik teknis. Weighted Importance didapatkan dari
jumlah hasil perkalian nilai dari correlations between requirement and
technical requirement dengan customer importance. Berdasarkan
weighted importance didapatkan nilai 90.00 untuk karakteristik material
karet. Didapatkan ketiganya masing-masing 72.00 untuk karakteristik
teknis panjang, lebar dan tinggi. Didapatkan 87.00 untuk inovasi berupa
perlindungan gadget (airbag). Hasil nilai dari weighted importance
didapatkan dari hasil perhitungan antara simbol hubungan antara
kebutuhan pelanggan dengan karakteristik teknis dengan cara
mengkalikan bobot nilai simbol tersebut dengan customer importance ,
kemudian masing-masing simbol tersebut dijumlahkan.
b. Karakteristik dominan yang menjadi prioritas untuk perencanaan produk
softcase adalah material karet, karena memiliki skor weighted importance
sebesar 90.0 dan grafik yang paling tinggi dibandingkan karakteristik
produk softcase inovasi lainnya.
7. Penyusunan dan Penurunan Konsep
a. Pohon klasifikasi menghasilkan beberapa solusi yaitu Jenis bahan
(sintetis) dikelompokan menjadi dua silicon dan thermoplastic
polyurethane. Inovasi berupa airbag menggunakan sensor
dikelompokan menjadi dua yaitu proximity sensor dan MCU for
Microcontroller . Daya pakai dikelompokan menjadi dua dengan sekali
pakai dan dapat digunakan berulang-ulang.
8. Pemilihan Konsep
a. Berdasarkan Tabel 3.11 Tabel Penyaringan Konsep, perusahaan
memilih salah satu konsep dari beberapa konsep tersebut dengan
ranking tertinggi yaitu konsep C (Menggunakan bahan dasar Silicon,
inovasi menggunakan proximity sensor dan menggunakan daya pakai
yang dapat digunakan berulang-ulang).

Anda mungkin juga menyukai