Anda di halaman 1dari 37

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

BUDIDAYA IKAN DI KARAMBA JARING APUNG

Unit Usaha :

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

Provinsi :

Standar Prosedur Operasional 0


DIAGRAM ALIR
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
BUDIDAYA IKAN DI KARAMBA JARING APUNG (KJA)

I. TUJUAN
Pembudidaya agar menerapkan Cara Budidaya Ikan Yang Baik dan
menjamin keamanan pangan hasil pembudidayaan ikan di KJA

II. SASARAN
Terjaminnya mutu komoditas budidaya dalam hal keamanan pangan
dan keramahan terhadap lingkungan.

III. DIAGRAM PROSEDUR

Kesiapan Penyediaan Sarana


Pokok Dan Penunjang

Persiapan Jaring Dan


Peralatan
Dukungan SDM

Pemilihan Benih
Kualitas dan Kuantitas Benih

Penebaran Benih

Manajemen Pakan

Pengelolaan Jaring

Pengendalian Kesehatan
dan Lingkungan

Sampling dan Grading

Panen

Penanganan Hasil
Panen
Standar Prosedur Operasional 1
Tgl terbit :
SPO 01
Revisi :
PERSIAPAN JARING DAN
Tgl revisi :
PERALATAN
Paraf :

I. TUJUAN
Mempersiapkan wadah/jaring dan peralatan

II. SASARAN
Tersedianya wadah/jaring dan peralatan pada rakit yang bersih dan
siap untuk digunakan pemeliharaan ikan.

III. PENANGGUNG JAWAB


a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani jaring dan peralatan

IV. DIAGRAM PROSEDUR

Jaring Setelah Penjemuran

Pencucian Jaring

Jaring Basah/ Belum


Dilakukan Penjemuran
Pemasangan Jaring
Pada Rakit

Pengecekan
Bidang Jaring

Pemasangan
Pemberat

Pemasangan Bingkai Dipakai Pada Perairan Arus


Dasar Jaring Agak Deras

Standar Prosedur Operasional 2


V. METODE KERJA

5.1 Alat
a. Jaring dengan kriteria :
 Jaring dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak
menimbulkan kerusakan pada ikan.
 Jaring harus dapat meminimalisir terjadinya kontaminasi dan
dapat menjamin keamanan pangan produk perikanan budidaya
yang dihasilkan.
b. Alat pembersih jaring (Mesin semprot jaring atau sikat)
c. Ember
d. Gunting
e. Tali PE Ǿ min. 8 mm
f. Pemberat Jaring 2 - 3 kg
g. Bingkai Paralon min. 1”
h. Penutup Jaring

5.2 Prosedur Kerja


5.2.1 Pembersihan Jaring
a. Langsung bersihkan jaring kotor yang telah dijemur atau habis
dipakai.
b. Lakukan pembersihan jaring pada tempat terpisah atau dibagian luar
unit KJA.
c. Bersihkan jaring menggunakan pompa (Jet Spray) 5,5 PK atau
secara manual menggunakan sikat.
d. Jaring bersih yang telah kering ditempatkan dan ditata dengan baik
agar tidak dimakan tikus serta terjaga kebersihannya.
e. Periksalah setiap bidang jaring yang akan disimpan untuk
menghindari jaring rusak atau robek.
f. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.2.2 Pemasangan Jaring


a. Jaring/waring dipasang dengan cara mengikatkan tali jaring yang
terdapat dibagian sudut atas pada rakit.
b. Periksalah kembali setiap bidang jaring yang telah terpasang untuk
menghindari terpasangnya jaring rusak atau robek.
c. Apabila ditemukan jaring robek, maka segera lakukan perbaikan
dengan cara mengikat bagian yang robek dengan benang yang sama
(Polyethylene) atau lakukan pergantian dengan jaring lain.
d. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.2.3 Pemasangan Pemberat

Standar Prosedur Operasional 3


a. Gantungkan pemberat dengan tali pada tiap-tiap sudut bagian bawah
jaring.
b. Pemberat dapat digunakan bahan berupa beton atau batu yang
dibungkus jaring dengan berat 2 – 3 kg/buah.
c. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.2.4 Pemasangan Bingkai Dasar


a. Pasang bingkai pada bagian dasar jaring.
b. Bingkai dibuat dari pipa pvc/paralon kualitas AW diameter 1 – 1,5“
dibentuk segi empat atau disesuaikan dengan bentuk dan ukuran
jaring.
c. Pemasangan dilakukan dengan cara memasukan bingkai kedalam
atau bagian dasar jaring. Bingkai berfungsi untuk menjaga bukaan
jaring/wadah tetap stabil terutama pada saat arus perairan besar.
d. Jaring siap digunakan.
e. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.2.5 Pemasangan Penutup dan Peneduh


a. Gunakan penutup jaring dari bahan paranet/jaring yang dipasang
pada bagian atas jaring untuk mencegah hama burung dan ikan
loncat keluar dari jaring
b. Gunakan peneduh dari bahan paranet untuk mencegah penetrasi
cahaya.
c. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

Standar Prosedur Operasional 4


Tgl terbit :
SPO 02
Revisi :
PEMILIHAN BENIH
Tgl revisi :
Paraf :

I. TUJUAN
Mendapatkan benih berkualitas yaitu ukuran relatif seragam, kondisi
sehat, pertumbuhan cepat, bentuk organ tubuh lengkap dan normal, serta
jumlah yang cukup.

II. SASARAN
Tersedianya benih yang bermutu.

III. PENANGGUNG JAWAB


a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani pemilihan benih

IV. DIAGRAM PROSEDUR

Panti Benih Benih


Bersertifikat

Pengamatan Pengamatan
Kualitatif Kuantitatif

Lab Uji Terakreditasi Benih Bersertifikat


PCR Test Negatif Virus

V. METODE KERJA

5.1 Alat
a. Scoop-net
b. Ember
c. Hand Counter
d. Aerator
e. Bak Vol. 500 liter
f. Plastik ukuran 40m x 80 cm
g. Box styreofoam
Standar Prosedur Operasional 5
h. Kapal/ Perahu

5.2 Bahan
a. Benih
b. Air

5.3 Prosedur Kerja


a. Gunakan benih ikan bermutu/berkualitas yang berasal dari panti
benih bersertifikat atau benih ikan yang telah memiliki surat
keterangan bebas penyakit yang diterbitkan oleh laboratorium
terakreditasi.
b. Pilih benih berdasarkan ukuran, kesesuaian dengan karakteristik
kualitatif yaitu:
 Ukuran relatif seragam
 Berenang normal dan menentang arus
 Warna cerah dan gerakan lincah
 Secara morfologi/bentuk badan lengkap dan normal
 Bebas terhadap penyakit
c. Lakukan aklimatisasi sebelum benih ditebar dengan cara
penyesuaian/adaptasi suhu air min. selama 15 menit.
d. Catat/rekam setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan
pemilihan benih sehingga terdapat dokumentasi yang lengkap dan
dapat ditelusuri.
e. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

Standar Prosedur Operasional 6


Tgl terbit :
SPO 03 Revisi :
PENEBARAN BENIH Tgl revisi :
Paraf :

I. TUJUAN
Mendapatkan kelangsungan hidup yang tinggi..

II. SASARAN
Tingkat kematian benih < 5 % setelah proses penebaran 1 minggu

III. PENANGGUNG JAWAB


a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani penebaran benih

IV. DIAGRAM PROSEDUR PENEBARAN BENIH

Benih

Kantong benih diapung


dalam jaring

Air dimasukkan sedikit


Pengecekan Aklimatisasi demi sedikit kedalam
Suhu Air
kantong benih

Benih dibiarkan
keluar dari kantong

V. METODE KERJA

V.1 Alat
a. Kantong plastik sebagai wadah benih
b. Gayung
c. Thermometer

V.2 Bahan
a. Air media benih
b. Benih

Standar Prosedur Operasional 7


Tabel 1. Kepadatan benih (ekor/m3) budidaya ikan di karamba jaring apung
No Jenis Ikan Pendederan Penggelondongan Pembesaran
1. Kerapu* 150 - 200 75 - 100 20 - 25
2. Kakap **) 300 - 400 100 - 150 20 - 25
*) SNI 01 - 6487.5 - 2000
**) SNI 01 - 6493.1 - 2000

5.3 Prosedur Kerja


a. Lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari (saat intensitas
matahari rendah).
b. Apungkan kantong plastik tertutup berisi benih di jaring selama
kurang lebih 15 menit.
c. Buka pengikat kantong plastik.
d. Ukur suhu dari air di kantong benih dan air di jaring dengan
thermometer.
e. Keluarkan benih dari kantong plastik atau benih ikan akan keluar
dengan sendirinya.
f. Catat/rekam setiap langkah dan hasil kegiatan dalam tahapan
penebaran benih sehingga terdapat dokumentasi yang lengkap dan
dapat ditelusuri.
g. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

Standar Prosedur Operasional 8


Tgl terbit :
SPO 04
Revisi :
MANAJEMEN PAKAN
Tgl revisi :
Paraf :

I. TUJUAN
Memberikan pakan secara efektif dan efisien yang mendukung
pertumbuhan ikan secara optimal.

II. SASARAN
Memperoleh pertumbuhan dan sintasan ikan yang tinggi.

III. PENANGGUNG JAWAB


a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani manajemen pakan

IV. DIAGRAM PROSEDUR

Ikan rucah
Pakan

Pakan Buatan

Persiapan Pakan

Dosis
Pemberian
Suplemen Pemberian Pakan

Frekuensi

V. METODE KERJA

5.1. Alat
a. Tempat Pakan
b. Frezeer
c. Gudang pakan
d. Timbangan
e. Gunting

5.2 Bahan
a. Pakan Rucah

Standar Prosedur Operasional 9


b. Pakan Buatan (pellet)
c. Vitamin/multivitamin
d. Binder (perekat)

5.3 Prosedur Kerja


5.3.1 Persiapan Pakan
a. Pakan Rucah:
 Siapkan ikan rucah sesuai kebutuhan
 Pisahkan bagian sisik, duri keras, isi perut dan kepala, lalu
potong-potong sesuai ukuran bukaan mulut ikan
 Cuci potongan ikan lalu tiriskan
 Timbang pakan ikan rucah sebelum dan sesudah diberikan
 Catat pakan yang diberikan

b. Pakan Buatan:
 Gunakan pakan yang terdaftar di DJPB
 Timbang pakan sesuai dengan kebutuhan
 Gunakan stok pakan yang paling lama (prinsip First Come First
Out).
 Letakkan pakan dalam wadah tertutup
 Tutup kembali kemasan sisa pakan yang terbuka
 Catat pakan yang diberikan

5.3.2 Pemberian Pakan

Tabel 2. Dosis pemberian pakan ikan rucah dan pakan buatan pada budidaya
ikan kerapu di KJA (SNI 01 - 6487.5 – 2000)
Dosis dan Jenis
No Pendederan Penggelondongan Pembesaran
Pakan
1. Ikan rucah (%) 10 - 15 7,5 - 10 5 – 7,5
2. Pelet (%) 7,5 - 10 5 – 7,5 3-5

Tabel 3. Dosis pemberian pakan ikan rucah dan pakan buatan pada budidaya ikan kakap di KJA
(SNI 01 - 6493.1 – 2000)
Dosis dan Jenis
No Pendederan Penggelondongan Pembesaran
Pakan
1. Ikan rucah (%) 10 - 15 7.5 - 10 5 – 7.5
2. Pelet (%) 10 - 15 5 – 10 5 – 10

5.3.3 Penambahan Suplemen


a. Gunakan vitamin/multivitamin yang telah terdaftar di DJPB
b. Timbang atau ukur kebutuhan vitamin/multivitamin sesuai kebutuhan

Standar Prosedur Operasional 10


c. Larutkan bahan tersebut secara homogen dalam jumlah yang cukup.
d. Campurkan vitamin/multivitamin pada pakan dengan dosis 2-3g/kg
pakan
e. Binder (perekat) digunakan untuk mengurangi terbuangnya vitamin
dan multivitamin ke dalam air.(binder dapat berupa putih telur, minyak
ikan, dan minyak cumi).
f. Biarkan pencampuran vitamin/multivitamin dengan pakan selama 20
menit agar dapat meresap.
g. Lakukan pemberian vitamin dan multivitamin minimal 2 kali dalam
seminggu
h. Berikan vitamin dan multivitamin minimal 5 kali dalam seminggu pada
saat kondisi ikan atau lingkungan kurang baik.
i. Catat/rekam penggunaan suplemen.
j. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

Standar Prosedur Operasional 11


Tgl terbit :
SPO 05
Revisi :
PENGELOLAAN JARING
Tgl revisi :
Paraf :

I. TUJUAN
Jaring pemeliharaan tetap terjaga kebersihannya, sirkulasi air ke
dalam dan ke luar jaring tetap lancar, dan oksigen terlarut dalam jaring
tetap tinggi. Jaring pengganti setiap saat tersedia.

II. SASARAN
Tersedianya jaring/waring dalam kondisi bersih dan tidak
menyebabkan kontaminasi bagi ikan.

III. PENANGGUNG JAWAB


a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani pengelolaan jaring

IV. DIAGRAM PROSEDUR


Memasang Jaring Baru
di Tempat Kosong

Mengangkat Kedalaman air 40 cm di


jaring kotor Dalam Jaring

Menghitung dan memindahkan


ikan ke jaring Baru

Mengangkat jaring kotor ke


darat/ketempat penjemuran

Penjemuran Dilakukan 2-3 hari di


jaring bawah terik matahari

Pembersihan &
Pengecekan

Penyimpanan

Standar Prosedur Operasional 12


V. METODE KERJA

5.1. Alat
a. Sarung tangan
b. Bambu/ kayu
c. Sikat
d. Mesin semprot jaring
e. Pelataran penjemuran

5.2. Bahan
a. Jaring kotor
b. Air tawar/laut
c. BBM

5.3. Prosedur Kerja


5.3.1. Pengelolaan Jaring
a. Lakukan penggantian waring atau jaring 2 - 4 minggu sekali atau
apabila sudah terlihat kotor dan dipenuhi banyak organisme
penempel.
b. Pasang jaring baru di tempat yang kosong dengan mengikatkan tali
jaring pada rakit, dan dipasang pemberat di setiap sudut bagian
bawah.
c. Lepaskan pemberat pada jaring yang akan diganti, lalu diangkat
sampai kedalaman air 40 cm di dalam jaring.
d. Hitung Ikan dan pindahkan ke jaring yang telah dipasang dengan
menggunakan skop-net yang sesuai.
e. Angkat jaring ke darat atau ke tempat khusus untuk penjemuran
selama 2 – 3 hari.
f. Bersihkan jaring dengan menggunakan sikat atau mesin semprot
jaring.
g. Cek kembali keadaan jaring dari kerusakan.
h. Keringkan jaring dan simpan dengan rapi agar tidak dimakan tikus
dan tetap terjaga kebersihannya.
i. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

Standar Prosedur Operasional 13


Tgl terbit :
SPO 06
Revisi :
PENGENDALIAN
Tgl revisi :
KESEHATAN IKAN DAN
Paraf :
LINGKUNGAN

I. TUJUAN
Mencegah atau mengurangi terjadinya serangan hama dan penyakit
pada ikan yang dipelihara di Karamba Jaring Apung (KJA).

II. SASARAN
Terjaganya kesehatan ikan yang dipelihara dan terpantaunya kualitas
lingkungan.

III. PENANGGUNG JAWAB


a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani pengendalian kesehatan dan lingkungan
ikan

IV. DIAGRAM PROSEDUR


Pengendalian Kesehatan Ikan
Dan lingkungan

Menggunakan Jaring dan Peralatan


Yang Sesuai Peruntukannya

Menggunakan Benih, Pakan, Vaksin Bersertifikat dan Terdaftar di


dan Multivitamin, Serta Perendaman DJPB
Dengan Air tawar

Pengelolaan Jaring Secara Rutin

Monitoring Kualitas Air Secara Rutin

Melakukan Tindakan Perbaikan


Dengan cepat dan tepat

Pengobatan Penyakit Laboratorium/PHPI

Pada Setiap Kegiatan dan


Melakukan Pencatatan Tindakan Perbaikan Yang
Dilakukan

Standar Prosedur Operasional 14


V. Metode Kerja

5.1. Alat
a. Peralatan Kerja
b. Peralatan Treatmen Ikan
c. Peralatan Monitoring Kualitas air
d. Pelataran Pengelolaan jaring

5.2. Bahan
a. Benih dari panti benih bersertifikat,
b. Pakan yang terdaftar di DJPB
c. Vitamin/multivitamin yang terdaftar di DJPB
d. Vaksin yang terdaftar di DJPB
e. Bahan anestesi yang terdaftar di DJPB
f. Obat, bahan kimia dan bahan biologis yang terdaftar di DJPB
g. Air tawar dan laut
h. Dukungan SDM yang memadai

5.3 Prosedur Kerja


5.3.1 Pengendalian Kesehatan Ikan
a. Gunakan benih berkualitas dan bebas penyakit
b. Gunakan pakan yang berkualitas, dan terdaftar di DJPB
c. Rendam ikan dengan air tawar (max. 5 ppt) secara rutin (sesuai
kondisi ikan) selama 1-2 menit untuk ikan berukuran kecil dan 10-12
menit untuk ikan berukuran >200 g.
d. Perendaman ikan dilakukan dengan air tawar yang diberi aerasi.
e. Pisahkan ikan yang mati (bangkai) dan musnahkan diluar area
budidaya (KJA)
f. Berikan suplemen (Vitamin C atau multivitamin) yang sudah terdaftar
di DJPB
g. Berikan vaksin (terdaftar di DJPB) pada ikan yang dipelihara secara
rutin
h. Lakukan pengelolaan jaring secara kontinu
i. Lakukan monitoring kualitas air secara kontinu.
j. Lakukan tindakan perbaikan secara cepat dan tepat apabila terjadi
ketidaksesuaian atau terjadi permasalahan pada kegiatan proses
produksi.
k. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.3.2 Pemeriksaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan


a. Lakukan monitoring kualitas air lingkungan secara periodik

Standar Prosedur Operasional 15


b. Koordinasikan dengan instansi yang terkait (Dinas KP
Provinsi/Kab/Kota dan UPTD DJPB) yang memerlukan pemeriksaan
dan analisa Laboratorium PHPI/lingkungan secara periodik
c. Koordinasikan dengan instansi yang terkait (Dinas KP
Provinsi/Kab/Kota dan UPTD DJPB) untuk pengambilan sampel ikan
pada setiap kawasan untuk pemeriksaan kesehatan ikan dan
lingkungan 1-3 bulan.
d. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

Tabel 4. Parameter Kualitas Air *)

Parameter Satuan Rekomendasi Pengukuran


o
Suhu C 27 – 29 1 kali/2 minggu
Salinitas ppt 31 – 33 1 kali/2 minggu
pH 8 – 8,2 1 kali/2 minggu
Oksigen Ppm 5 1 kali/2 minggu
Warna air Jernih 1 kali/2 minggu
Kecerahan M >2 1 kali/2 minggu
NH3 Ppm < 0,1 1-3 bulan
NO2- Ppm <1 1-3 bulan
H2S Ppm < 0,002 1-3 bulan
Hg mg/L < 1,157 Min. 1 kali/tahun
Pb mg/L < 0,167 Min. 1 kali/tahun
Cd mg/L < 0,328 Min. 1 kali/tahun
*) Berdasarkan berbagai sumber (SNI budidaya kerapu; Petunjuk Teknis
Budidaya Kerapu, BBL Lampung; Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2010)

5.3.3 Penanganan Pengobatan Ikan


a. Pisahkan ikan yang terserang penyakit (dikarantina) agar tidak menulari
ikan lainnya.
b. Pengobatan dilakukan atas rekomendasi Laboratorium PHPI/bagian
kesehatan ikan atau pengobatan dilakukan dalam pengawasannya.
c. Gunakan obat yang terdaftar di DJPB dalam pengobatan penyakit
d. Catat/rekam penggunaan obat yang digunakan
e. ....................................................................................................................
....................................................................................................................

Standar Prosedur Operasional 16


Tgl terbit :
SPO 07
Revisi :
SAMPLING DAN
Tgl revisi :
GRADING
Paraf :

I. TUJUAN
Mengetahui data pertumbuhan (berat dan panjang) ikan, populasi
ikan, kesegaraman dan estimasi kebutuhan pakan dari setiap jaring
pemeliharaan.

II. SASARAN
Terpantaunya pertumbuhan dan terjaganya tingkat keseragaman ikan

III. PENANGGUNG JAWAB


a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani sampling dan grading

IV. DIAGRAM PROSEDUR

Persiapan Peralatan dan Bahan


Sampling dan Grading

Menentukan Jaring dan Ikan yang


akan di Sampling.

Ikan Yang Di Sampling max.


Mengambil Ikan Sampel Di Masukan 10 % dari Setiap /Populasi
Ke Dalam Ember /Jaring

Mengukur Berat Dan Panjang Ikan

Menghitung Populasi Ikan Per jaring Tingkat ketidak seragaman tinggi


dilakukan grading

Mencatat Data Hasil Sampling


dan grading

Standar Prosedur Operasional 17


V. METODE KERJA

5.1. Alat
a. Scoop-net
b. Timbangan
c. Aerator
d. Penggaris
e. Ember
f. Kertas Tissue
g. ATK dan Kalkulator

5.2. Bahan
a. Ikan
b. Bahan anestesi yang terdaftar di DJPB
c. Air Laut

5.3. Prosedur Kerja


a. Ambil sampel ikan max. 10 % dari setiap jaring untuk dilakukan
pengukuran berat dan panjang ikan. (lakukan anestesi bila perlu)
b. Hitung rata-rata berat dan panjang ikan per ekor
c. Hitung populasi ikan dari setiap jaring.
d. Lakukan grading/pemilahan ukuran berdasarkan berat dan panjang,
Jika tingkat ketidakseragaman tinggi
e. LAKUKAN SAMPLING DAN GRADING BERSAMAAN SAAT
PENGGANTIAN JARING.
f. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

Standar Prosedur Operasional 18


Tgl terbit :
SPO 08
Revisi :
PANEN
Tgl revisi :
Paraf :

I. TUJUAN
Menghasilkan ikan ukuran konsumsi yang bermutu baik.

II. SASARAN
Hasil panen Ikan tidak cacat atau rusak fisik, dan terjamin dari bahaya
keamanan pangan.

III. PENANGGUNG JAWAB


a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani panen

IV. DIAGRAM PROSEDUR


Sampling/Pengecekan
ukuran
Persiapan
panen
Tidak diberi pakan min.1
hari Sebelum Di Panen

Panen Panen total, panen


sebagian, dan panen
mendadak/darurat

Pemilahan Dipelihara
ukuran kembali
(tidak lolos)

Penimbangan

V. METODE KERJA

5.1 Alat
a. Sarung Tangan
b. Bambu/Kayu Kaso
c. Scoop-Net
Standar Prosedur Operasional 19
d. Timbangan
e. Kalkulator
f. ATK

5.2 Bahan
a. Ikan kerapu (ikan kerapu tikus ukuran ikan konsumsi dengan bobot
500 – 800 g/ekor, dan ikan kerapu macan ukuran 500 – 1200 g/ekor).
b. Kakap putih (Ukuran super antara 500 – 1.200 gram/ekor)

5.3 Prosedur Kerja


5.3.1 Waktu Panen
a. Lakukan panen berdasarkan ukuran sesuai permintaan pasar dan
lama pemeliharaan.
b. Laksanakan panen pada pagi hari atau sore hari, agar dapat
mengurangi stress pada ikan selama proses pemanenan.
c. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.3.2 Persiapan Panen


a. Lakukan sampling sebelum dilakukan pemanenan untuk mengetahui
kondisi ikan dan estimasi hasil panen.
b. Puasakan ikan dengan cara tidak diberi pakan minimal 1 x 24 jam
sebelum dilakukan pemanenan agar pada saat penimbangan dan
pengangkutan ikan tidak muntah yang akan menyebabkan kematian.
c. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.3.3 Panen Total


a. Lakukan panen total jika ikan telah mencapai ukuran permintaan
pasar.
b. Lepaskan tali pemberat jaring untuk memudahkan pengangkatan
hingga kedalaman air dalam jaring 40 cm.
c. Ambil ikan dengan skop-net secara hati-hati (agar tidak melukai ikan)
lalu masukan kedalam jaring/skop-net untuk dilakukan penimbangan.
d. Timbang ikan sebanyak 10 – 20 ekor/1 kali penimbangan.
e. Catat/rekam hasil panen dan pembeli.
f. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.3.4 Panen Sebagian


a. Lakukan panen dengan mengambil sebagian ikan yang telah masuk
ukuran permintaan pasar, dan pisahkan sisanya untuk dipelihara lagi.
b. Lepas tali pemberat jaring untuk memudahkan pengangkatan hingga
kedalaman air dalam jaring 40 cm.

Standar Prosedur Operasional 20


c. Ambil dan seleksi menggunakan skop-net dan dimasukan kedalam
jaring dengan hati-hati (agar tidak melukai ikan)
d. Timbang ikan yang sudah masuk ukuran permintaan, penimbangan
dilakukan setiap 10 – 20 ekor/1 kali penimbangan, ikan yang belum
masuk ukuran panen dipelihara lagi dengan menjaga kondisi ikan
tetap sehat dan tidak stress.
e. Catat/rekam hasil panen dan pembeli.
f. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.3.5 Panen Mendadak/Darurat.


Segera lakukan panen bila kondisi ikan sudah tidak memungkinkan
untuk dipelihara lagi atau adanya serangan penyakit yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup ikan lainnya.

Standar Prosedur Operasional 21


Tgl terbit :
SPO 09
Revisi :
PENANGANAN HASIL
Tgl revisi :
PANEN
Paraf :

I. TUJUAN
Mempertahankan mutu produk ikan konsumsi dalam
pengemasan/packing.

II. SASARAN
Terpenuhinya standar mutu pasar ikan konsumsi baik secara fisik dan
keamanan pangan sehingga siap dilakukan pengiriman/pengangkutan.

III. PELAKSANA
a. Pemilik
b. Teknisi yang menangani pengemasan/packing

IV. DIAGRAM PROSEDUR


Persiapan Alat dan
Bahan Packing

Packing Tertutup Timbang Ikan Panen Packing Terbuka

Pendinginan Media Air 20oC Masuk Palka Kapal/Wadah Berair


Dilengkapi dengan Aerasi

Packing Hidup Packing Mati

Pengiriman/Transportasi
Ditunggu hingga tenang Ditunggu hingga mati

Media air, Ikan masuk Masuk ke box/wadah


kantong plastik ditambah pecahan es
(suhu 0-50 C)

Kantong diisi oksigen dan


ikat
Pengiriman/Transportasi

Masuk Box dan ikat


kencang

Pengiriman/Transportasi

Standar Prosedur Operasional 22


V. METODE KERJA

5.1. Alat
a. Scoop net
b. Ember
c. Timbangan
d. Aerator
e. Kantong plastik
f. Perekat/Lakban
g. Box/wadah pengangkutan

5.2. Bahan
a. Ikan panen
b. Es
c. Oksigen murni

5.3. Prosedur Kerja


5.3.1 Pengemasan/Packing Terbuka
a. Mempersiapkan palka kapal/wadah pengangkutan dengan air laut
yang cukup dan dilengkapi dengan aerasi
b. Hasil panen ditimbang dan dimasukan dalam palka kapal/wadah
pengangkutan
c. Hasil panen siap dikirim/diangkut
d. ...............................................................................................................
...............................................................................................................

5.3.3 Packing Tertutup


a. Menyiapkan air media air dalam wadah/ember dengan menurunkan
suhu air mencapai 20oC dengan penambahan es.
b. Hasil panen ditimbang dan masukan dalam wadah/ember.
c. Untuk pengemasan ikan mati-fresh, ikan panen ditunggu sampai ikan
mati kemudian dimasukan dalam wadah/bok pengangkutan
(Stylofoam box).
d. Ditambahkan pecahan es (suhu 0-50 C)dan diikat dengan lakban agar
tidak diterkontaminasi suhu luar. Ikan siap dikirim/diangkut.
e. Untuk pengemasan ikan hidup, ikan hasil panen setelah dimasukan
dalam wadah/box ditunggu sampai tenang.
f. Masukkan air media pengangkutan yang suhunya sama dalam
kantong plastik dan ikan panen dimasukkan.
g. Tambahkan karbon aktif sebagai penstabil air media pengangkutan
kemudian diisi dengan oksigen murni dan diikat kencang.
h. Kantong plastik dimasukkan dalam stylofoambox yang diberi es
dalam kantong plastik kecil dan direkatkan tutupnya dengan lakban.
Ikan siap dikirim.

Standar Prosedur Operasional 23


i. ...............................................................................................................
..............................................................................................................

Standar Prosedur Operasional 24


Asal Benih Ikan Yang Digunakan Di KJA

Tgl. Pengiriman Uraian Keterangan


1 2 3
Jenis benih ikan Kerapu/kakap/lainnya
Asal benih ikan
Ukuran benih ikan (cm)
Jumlah benih ikan (ekor)
Sistim Pengangkutan Terbuka/ tertutup
Kondisi sampai Di KJA Sehat/kurang sehat/………
Waktu sampai di KJA ………….. WIB
Harga/ekor (Rp)
Keterangan benih Sertifikat/Uji Lab/tdk. ada
1 2 3
Jenis benih ikan Kerapu/kakap/lainnya
Asal benih ikan
Ukuran benih ikan (cm)
Jumlah benih ikan (ekor)
Sistim Pengangkutan Terbuka/ tertutup
Kondisi sampai Di KJA Sehat/kurang sehat/………
Waktu sampai di KJA ………….. WIB
Harga/ekor (Rp)
Keterangan benih Sertifikat/Uji Lab/tdk. ada

FL01/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

( )

Standar Prosedur Operasional 25


Tindakan Perbaikan Pada Usaha Di KJA

Tindakan
Ketidaksesuaian/Penyimpangan
Hari/Tanggal Perbaikan Yang Hasil
Pada Proses produksi
Dilakukan

FL02/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

( )

Standar Prosedur Operasional 26


Penggunaan Pakan

Jenis Ikan : …………………….. Kode Jaring : ..…………


Asal pakan : …………………….. Tanggal Pembelian : ...............
Merk Pakan : ……………………..
Jenis Pakan
Rucah Pellet
Hari/Tanggal Ket
Jumlah Kumulatif Jumlah Kumulatif
(kg) (kg) (kg) (kg)

Σ Pakan/bulan

FL03/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

( )

Standar Prosedur Operasional 27


Penggunaan Obat ikan, Bahan kimia, dan Bahan Biologis Lainnya

Penggunaan Obat Ikan, Bahan Kimia, Dan


Hari/Tanggal Bahan Biologis Lainnya Ket.
Jenis Dosis Jumlah (g/ml)

FL04/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

Standar Prosedur Operasional 28


( )

Sampling

Kode Jaring : ................................


Jenis Ikan : ………………………

Keterangan
Jumlah Panjang
Tanggal Berat (g) Tgl. Tgl.
Ikan (cm)
Sebelumnya Berikutnya

FL05/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

( )

Standar Prosedur Operasional 29


Catatan Kematian Ikan

Ikan Mati
Hari/ Kode Σ Tebar awal Σ Ikan
Ukuran Jumlah
Tanggal Jaring (ekor) Hidup (ekor)
(g) (ekor)

Σ Ikan (ekor)

FL06/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

Standar Prosedur Operasional 30


( )

Standar Prosedur Operasional 31


Monitoring Kualitas Air

Kode Jaring : ................................ Jenis Ikan : ………………………


Bulan ke...
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tanggal
Suhu (oC)
Salinitas (ppt)
pH
Oksigen (Ppm)
Warna air
Kecerahan (m)

NH3 (Ppm)

NO2- (Ppm)

H2S (Ppm)

Hg (mg/L)

Pb (mg/L)

Cd (mg/L)
Monitoring Kualitas Air...(2)

Kode Jaring : ................................ Jenis Ikan : ………………………


Bulan ke...
10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tanggal
Suhu (oC)
Salinitas
(ppt)
pH
Oksigen
(Ppm)
Warna air
Kecerahan
(m)
NH3 (Ppm)

NO2- (Ppm)

H2S (Ppm)

Hg (mg/L)

Pb (mg/L)

Cd (mg/L)
FL07/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

( )

Standar Prosedur Operasional 1


Catatan Hasil Panen

Kode Jumlah panen


Hari/Tgl. Panen Jenis Ikan
Jaring Ekor Ukuran(g) Berat (kg)

FL08/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

( )
Catatan Pembeli Dan Pengangkutan

Tanggal penjualan Uraian Keterangan

1 2 3
Nama Pembeli
Jenis Ikan
Jumlah Ikan (kg)
Sistim pengangkutan Terbuka/Tertutup
Kondisi Ikan Hidup/ Mati
Harga (Rp/kg)
Alat Transportasi Darat/ Laut/ Udara
Tujuan Pengangkutan
1 2 3
Nama Pembeli
Jenis Ikan
Jumlah Ikan (kg)
Sistim pengangkutan Terbuka/Tertutup
Kondisi Ikan Hidup/ Mati
Harga (Rp/kg)
Alat Transportasi Darat/ Laut/ Udara
Tujuan Pengangkutan

FL09/PB/SOP-KJA/REVISI-00 Penanggung Jawab

( )

Standar Prosedur Operasional 1


Penggunaan Wadah dan Peralatan

Tgl. Jenis Jumlah


Ket.
Penggunaan wadah/peralatan Stock Digunakan Sisa

Penanggung Jawab

( )

Standar Prosedur Operasional 2

Anda mungkin juga menyukai