Anda di halaman 1dari 8

PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ALERGI

Pokok Bahasan : Alergi pada anak


Sasaran : Ny A usia 47 tahun menderita Diabetes Mellitus
Tempat : Rumah keluarga Tn.Y dan Ny.A
Hari/ Tanggal : Selasa, 5 Desember 2017

Alokasi waktu : 30 menit

Pertemuan ke : ke -1

Pengajar : Kelompok 3 reguler 2 Mahasiswa Ilmu Keperawatan Fakultas


Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

Alergi pada anak

A. Latar Belakang
Beberapa laporan ilmiah baik di dalam negeri atau luar negeri
menunjukkan bahwa angka kejadian alergi terus meningkat tajam beberapa
tahun terakhir. Tampaknya alergi merupakan kasus yang mendominasi
kunjungan penderita di klinik rawat jalan pelayanan kesehatan anak. Alergi
ternyata berkaitan dengan gangguan sistem saraf pusat dan dapat
menimbulkan beberapa manifestasi klinik. Susunan saraf pusat adalah bagian
yang paling lemah dan sensitive dibandingkan organ tubuh lainnya.
Otak merupakan pusat segala koordinasi sistem tubuh dan fungsi luhur.
Sedangkan alergi dengan berbagai akibat yang bisa mengganggu organ sistem
susunan saraf pusat dan disfungsi sistem imun itu sendiri tampak menimbulkan
banyak manefestasi klinik yang dapat menggangu perkembangan dan perilaku
anak. Menurut dokter dari Austria, alergi merupakan hasil reaksi yang “aneh”
dari tubuh karena tubuh beraksi terhadap partikel-partikel bebas yang ada di
sekitar. Makna alergi yang lain adalah sebuah reaksi yang “berlebihan” dari
partikel-partikel asing yang memasuki tubuh. Suatu keadaan dimana orang
menjadi sangat rentan terhadap bahan / senyawa, yang bagi orang lain tidak
menimbulkan gangguan. Gejala alergi akan muncul tergantung pada bagian
mana jaringan mengeluarkan histamine; pada telinga, hidung, tenggorokan,
gatal pada bagian dalam mulut atau kesulitan bernafas dan menelan. Bisa juga
pada saluran pencernaan yang mengakibatkan diare dan sakit perut. Kondisi
paling parah jika alergi terhadap seluruh proses pencernaan, dari mulai mulut
hingga usus besar . Alergi pada orang dewasa umumnya bertahan, sedangkan
pada anak-anak kerap hilang seiring bertambahnya usia. Frekuensi menyantap
satu jenis makanan berpengaruh terhadap alergi. Alergi makanan bisa
menyerang siapa saja dengan kadar yang berbeda beda. Pada saat seseorang
menyantap makanan kemudian timbul perasaan tidak enak pada tubuhnya
maka mereka akan beranggapan bahwa mereka alergi terhadap makanan
tersebut. Fakta membuktikan, tidak semua anggapan tersebut benar. Hanya
1% pada orang dewasa dan 3% pada anak - anak yang terbukti jika mereka
memang benar benar alergi terhadap makanan tertentu. Perbedaan ini terjadi
akibat masih banyaknya orang yang salah kaprah akan pengertian alergi
makanan. Mereka tidak bisa membedakan mana yang disebut alergi makanan
dan mana yang disebut dengan intoleransi terhadap makanan. Seseorang
dengan alergi makanan harus segera diidentifikasi dan ditangani sebab
meskipun gejala awalnya tidak berat namun lama lama mereka bisa mengalami
gejala berat dan fatal.
B. Tujuan Instruksional
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan pengetahuanpeserta
penyuluhan tentang alergi akan meningkat
2) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini , peserta penyuluhan dapat :
a. Menyebutkan pengertian alergi
b. Menyebutkan tanda dan gejala adanya gangguan alergi pada
anak.
c. Menjelaskan jenis alergen
d. Menjelaskan tentang cara penanganan bila ditemukan alergi
pada anak
C. Rencana Kegiatan
a. Metode
Ceramah dan tanya jawab
b. Media dan alat bantu
Poster
c. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian alergi
2. Tanda dan gejala adanya gangguan alergi pada anak.
3. Jenis alergen
4. Cara penanganan bila ditemukan alergi pada anak

Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Metode Media


(menit)
Pendahuluan 3 menit  Pembukaan  Menjawab salam Ceramah Leaflet
 Memperkenalk  Mendengarkan
an diri  Menyimak
 Menjelaskan penyuluh
tujuan dari
penyuluhan  Mendengarkan
 Melakukan
kontrak waktu
 Menyebutkan
materi
penyuluhan
yang akan
diberikan

Penyajian 20 menit  Penyampaian  Memperhatikan Ceramah Leaflet


garis besar materi dan menyimak
alergi anak: penjelasan dari
1. Pengertian pengajar
alergi
2. Tanda dan
gejala alergi
pada anak
3. Jenis jenis
alergen
4. Cara
penanganan
bila ditemukan
alergi pada
anak.
Penutup 7 menit  Mengundang  Mengutarakan Ceramah Leaflet
komentar atau pertanyaan, ide dan tanya
pertanyaan dari atau pendapat. jawab
peserta  Menyimak
 Memberikan proses tanya
kesimpulan dari jawab
penyajian  Menjawab soal
 Membagikan post-test di
lembar jawaban lembar jawaban
post-test  Memperhatikan
 Menutup dan menjawab
pernyuluhan dan salam
mengucapkan
salam.

D. Evaluasi
 Evaluasi Terstruktur
- Satuan Acara Penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah
keperawatan.
- Alat sudah dipersiapkan 15 menit sebelum penyuluhan dimulai.
- Berkoordinasi pada pihak keluarga dan meminta izin melakukan
penyuluhan di Rumah keluarga Tn.Y dan Ny.A
- Mempersiapkan bahan dan alat-alat terkait proses presentasi
(meja,kursi, SAP, poster, checklist kuisioner).
 Evaluasi Proses
- Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan pasien
memperhatikan materi penyuluhan.
- Selama proses penyuluhan pasien antusias dan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan peserta.
- Pasien aktif bertanya saat proses Tanya jawab berlangsung
- Pasien dapat mengikuti proses penyuluhan dari awal hingga akhir
 Evaluasi Hasil
- Pasien mampu Memahami pengertian alergi pada anak
- Pasien mampu Memahami tanda dan gejala adanya gangguan alergi
pada anak
- Pasien mampu Memahami jenis alergen
- Pasien mampu Memahami cara penanganan bila ditemukan alergi pada
anak
- Pasien dapat mengetahui, memahami, mengenai materi yang telah
disampaikan ditandai dengan minimal 75% dapat menjawab benar 4
soal pada Post-Test
- 70% dari lembar checklist dapat dilakukan
Lampiran
1) Soal Pre/Post Test
2) Lembar Jawaban Pre-Test/Post-Test
3) Materi Penyuluhan
4) Poster
5) Lembar check list

Daftar Pustaka

Hill DJ, Hasking CS. Emerging disease profiles in infants and young children with
food allergy. Pediatr Allergy Immunol 1997: 8 (suppl 10): 21-26.

Sampson HA. Food allergy. JAMA 1997; 278:1888-94.


LAMPIRAN SOAL PRE-TEST/POST-TEST
Lampiran Materi Penyuluhan

A. DEFINISI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alergi adalah :
1) Perubahan reaksi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit;
2) Keadaan sangat peka terhadap suatu penyebab tertentu.
Hipersensitivitas / alergi adalah reaksi imun yang patologik, terjadi akibat
respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan
tubuh. Reaksi hipersensitivitas terjadi akibat aktivitas berlebihan oleh antigen
atau gangguan mekanisme yang akan menimbulkan suatu keadaan
imunopatologik.Reaksi timbul akibat paparan terhadap bahan yang pada
umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan
B. JENIS ALERGEN
Alergen dalam jumlah sedikitpun dapat mensenssitisasi dan
menimbulkan gejala pada individu atopik. Beberapa mikrogram alergen inhalan
dapat merangsang pembentukan IgE. Dalam hal makanan, tidak dapat diduga
berapa banyak protein yang diserap dan berapa lama kontak dengan sistem
imun serta berapa cepat alergen yang dimakan, dipecah untuk dapat diserap.
Diperkirakan 1 mikrogram blaktoglobulin sudah dapat mensensitisasi.6
Sensitisasi makanan dapat juga melalui air susu ibu.7 Bahan penyedap dan
zat warna juga dapat sebagai alergen misalnya aspartane (pemanis), zat warna
kuning, merah, hijau, nitrit, monosodium glutamat, dan antioksidan
a. Saluran Napas : debu, asap & serbuk rokok, serpihan kulit binatang
mati & rambut, serbuk bunga, rumput/pohon, debu kapuk, kutu dalam
debu rumah, bulu hewan, debu misal dari bantal dan selimut.
b. Kulit/Selaput Lendir : kosmetik, cat rambut, tembaga, perhiasan logam,
pakaian dari wool.
c. Saluran Pencernaan : cumi-cumi, udang, kepiting, susu, telur, obat-
obatan.
d. Suntikan/Injeksi : obat/antibiotik, hormon, serum, bisa, sengatan
serangga, dll.
C. TANDA DAN GEJALA
Manifestasi alergi makanan tipe IgE dapat bermacam-macam,
tergantung dari tempat dan luas degranulasi sel mast, mulai dari urtikaria akut
sampai reaksi anafilaksis yang fatal. Organ target yang sering terkena adalah
kulit, saluran cerna, saluran napas atas, bawah dan sistemik.
a. Kulit : bercak merah, biduren (urtikaria), gatal-gatal.
b. Selaput Lendir/mukosa : Mata merah, bengkak berair, Hidung
berlendir, bersin-bersin.
c. Paru : sesak napas, batuk, asma
d. Saluran cerna : diare, mual, Muntah
D. PENATALAKSANAAN
Reaksi alergi makanan umumnya sangat spesifik untuk 1 jenis
makanan, sehingga tidak perlu menghindarkan semua makanan yang
termasuk golongan botanik yang sama. Penghindaran yang ketat harus
dilakukan juga oleh keluarga pasien dalam menghindarkan serta membantu
untuk mencarikan makanan pengganti sehingga terpenuhi makanan yang
rasanya enak dan disukai anak. Mengetahui dengan pasti makanan yang akan
diberikan untuk anak seperti membaca semua label makanan yang tercantum
pada botol atau kaleng apakah mengandung produk dari makanan yang harus
dihindarkan. Seperti produk dari susu sapi (casein, whey, lactoglobulin, dan
lain-lain)
a. Ringan :
Sembuh sendiri 2 - 3 hari setelah alergen disingkirkan
b. Sedang - Berat :
 Hindari alergen penyebab Alergi (Eliminasi / Minimalisasi /
Subsitusi),
 Desensititasi, Imunoterapi
 Obat Oral/Injeksi : Antihistamin, Kortikosteroid, Simpatomimetik,
Anti Cemas/Penenang

Anda mungkin juga menyukai