disusun guna memenui tugas praktik Program Studi Pendidikan Profesi Ners
(PSP2N) Stase Keperawatan Anak
Oleh :
A. Latar Belakang
F. Waktu
20 menit
G. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
H. Media
1. Materi
2. Leafleat
3. Lembar Balik
I. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: ceramah dan tanya jawab
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Mengidentifikasi pilihan tindakan
4) Memberi komentar
5) Menetapkan tindak lanjut
J. Setting Tempat
Keterangan:
= Pemateri
= Peserta penyuluhan
K. Persiapan
Penyuluh menyiapkan materi tentang alergi dan cara mencegah terjadinya
alergi kemudian membuat media pembelajaran yaitu leaflet dan lembar balik.
BERITA ACARA
Pada hari ini, Rabu, 20 November 2019 November 2019 jam 10.00 WIB s/d
selesai bertempat di Poli Anak RSD Balung Jember telah dilaksanakan Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan tentang Alergi pada Anak oleh Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini
diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir)
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Poli Anak
RSUD Balung Jember
DAFTAR HADIR
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Poli Anak
RSUD Balung Jember
1. Pengertian
Alergi adalah reaksi sistem imun tubuh yang bersifat spesifik terhadap
rangsangan suatu bahan yang pada orang lain biasanya tidak berbahaya bagi
kesehatan tubuh (Soedarto, 2012). Alergi adalah suatu reaksi hipersensitivitas
yang diawali oleh mekanisme imunologis, yaitu akibat induksi oleh IgE yang
spesifik terhadap alergen tertentu, yang berikatan dengan sel mast. Reaksi timbul
akibat paparan terhadap bahan yang pada umumnya tidak berbahaya dan banyak
ditemukan dalam lingkungan, disebut alergen (Wistiani & Notoatmojo, 2011).
Jadi dapat disimpulkan, alergi adalah reaksi imunnitas tubuh terhadap benda asing
atau reaksi hipersensivitas.
2. Etiologi
Alergi dapat disebabkan oleh beberapa jenis alergen, dengan jenis gejala yang
berbeda pula. Beberapa faktor pemicu alergi, seperti:
- Serbuk sari
- Asap rokok
- Bulu atau rambut dan ketombe binatang
- Jenis makanan dan minuman tertentu
- Kontak dengan udara atau air yang sangat dingin
- Obat-obatan
- Zat-zat kimia
Alergi dapat juga disebabkan oleh eksim atopik, alergi makanan, alergi obat,
dermatitis kontak alergik, dan alergi dingin. Menurut Djuanda (2009) terdapat
beberapa faktor penyebab alergi pada anak, yaitu:
a. Eksim Atopik
Eksim atopik atau dermatitis atopik adalah suatu kondisi ruam pada kulit yang
terjadi pada orang yang berbakat atopi, yaitu individu yang memiliki riwayat
kepekaan dalam keluarganya. Faktor penyebabnya berkaitan dengan faktor
genetik, lingkungan, obat-obatan, dan imunitas kulit. Eksim atopik dapat dipicu
oleh makanan (misalnya susu, telur, gandum, kedelai, dan kacang tanah) dan
tungau debu rumah. Eksim atopik paling sering muncul saat si Kecil berusia
kurang dari 1 tahun, biasanya dimulai dari usia 2 bulan. Namun, jenis alergi ini
bisa juga berlanjut sampai si Kecil berusia 2-10 tahun, bahkan hingga usia remaja
dan dewasa. Lesi eksim atopik pada anak usia di bawah 2 tahun biasanya muncul
di muka (dahi dan pipi), berbentuk bintil, kemerahan, lepuh halus, basah, dan
keropeng. Lesi bisa meluas ke kulit kepala, leher, pergelangan tangan, lengan, dan
tungkai. Untuk anak usia 2 tahun ke atas, bentuk lesi kulit biasanya lebih kering,
berupa bintil, penebalan kulit, dan sedikit bersisik. Lokasinya bisa berada di lipat
siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian telapak, kelopak mata, dan leher,
namun jarang di muka.
b. Alergi Makanan
Alergi makan adalah reaksi sistem imun sesaat setelah si Kecil memakan
makanan tertentu. Reaksi ini bisa berupa pembengkakan pada bibir, lidah, dan
saluran napas, juga gangguan pencernaan seperti diare dan biduran. Alergi
makanan sebenarnya jarang menimbulkan kelainan pada kulit, tetapi ada beberapa
kasus alergi makanan yang reaksinya timbul pada kulit. Jenis makanan yang
sering menimbulkan alergi adalah susu, telur, makanan laut, kacang tanah,
kedelai, dan gandum. Manifestasi alergi makanan pada kulit umumnya bervariasi,
dari biduran dan/atau bengkak pada kulit, hingga ruam yang mirip campak. Alergi
makanan juga bisa menjadi pencetus dermatitis atopik atau eksim atopik pada si
Kecil. Dalam waktu 2 jam setelah mengonsumsi makanan tertentu, akan terjadi
gatal dan kemerahan yang menyebabkan si Kecil menggaruk, yang menyebabkan
kambuhnya eksim atopik
c. Alergi Obat
Reaksi alergi obat pada kulit merupakan hasil dari pelepasan histamine.
Gejalanya bisa berupa biduran, kulit kemerahan, dan gatal. Gejala ini bisa juga
disertai mata merah dan pembengkakan pada mulut dan tenggorokan.
d. Alergi Dingin
Alergi dingin atau urtikaria dingin adalah reaksi alergi pada kulit, di mana kulit
menjadi merah, bengkak, dan gatal apabila terpapar suhu yang dingin. Gejala
alergi dingin adalah pembengkakan dan kemerahan sementara pada kulit apabila
kulit terpapar suhu dingin, dan semakin membengkak saat kulit menghangat.
e. Dermatitis Kontak Alergi
Dermatitis kontak alergik adalah reaksi alergi pada kulit akibat kontak dengan
suatu bahan kimia tertentu. Jenis alergi ini hanya mengenai orang dengan keadaan
kulit yang sangat peka (hipersensitif). Gejalanya adalah gatal, kemudian timbul
bercak kemerahan yang berbatas tegas, lalu bengkak, berbintil, dan lepuh. Pada
kasus yang menahun, kulit tampak kering, bersisik, menebal, berbintil, dan
mungkin juga terdapat retakan pada kulit. Dermatitis kontak alergik ini dapat
meluas ke bagian kulit yang lain.
Faktor Risiko Alergi dari Keturunan
Djuanda Adi. 2009. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Gramedia: Jakarta.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2015. Pencegahan Primer Alergi. UKK,
Alergi Immunologi.
Pediatri Sari. 2001. Alergi Makanan Pada Bayi dan Anak. [3]:168-174.
Soedarto. 2012. Alergi dan Penyakit Sistem Imun Penyakit Kompleks Imun
Imunodefisiensi. Sagung Seto: Jakarta.
Lampiran 4: leaflet