oleh
Kelompok 2 dan 3A
BERITA ACARA
Pada hari Sabtu, 23 November 2019 pukul 08.00-08.30 WIB di Ruang Bougenville RSUD
dr.Haryoto Lumajang telah dilaksanakan Kegiatan Penyuluhan Kejang Demam bersama:
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan stase keperawatan Anak Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Universitas Jember di Ruang Bougenville RSUD dr.Haryoto Lumajang, pada Sabtu, 23 November
2019 pukul 08.00 WIB-08.30 bertempat di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang.
Kegiatan ini diikuti oleh orang :
NO NAMA ALAMAT TANDA
TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Jember, November 2019
Mengetahui
Penanggung Jawab Mata Kuliah Keperawatan Anak
PSP2N Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan stase keperawatan Anak Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Universitas Jember di Rung Bougenville RSUD dr.Haryoto Lumajang, pada Sabtu, 23 November
2019 pukul 08.00 WIB-08.30 bertempat di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang.
Kegiatan ini diikuti oleh orang :
NO NAMA ALAMAT TANDA
TANGAN
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Jember, November 2019
Mengetahui
Penanggung Jawab Mata Kuliah Keperawatan Anak
PSP2N Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
3. Pokok Bahasan
Pengertian, penatalaksanaan, dan pencegahan.
5. Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk penyuluhan adalah 20 menit.
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: pertemuan (tatap muka)
b. Landasan Teori: ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
c. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal dan lain-lain) tentang definisi, tanda gejala,
penatalaksanaan dan pencegahan Kejang Demam dan membuat media penyuluhan (poster).
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
No Tindakan
Proses Waktu
KegiatanPenyuluh KegiatanPeserta
1. Penyajiaanan Pelaksanaan 20 menit
a. Menjelaskan pengertian
a. Memperhatikan
Kejang Demam
1) Memberikan
1) Menanyakan kepada peserta
pertanyaan
mengenai materi yang baru
2) Memperhatikand
disampaikan
2) Mendiskusikan bersama an memberi
jawaban yang diberikan tanggapan
10. Evaluasi
a. Prosedur Evaluasi
Peserta penyuluhan menjawab pertanyaan
1) Apa pengertian Kejang Demam?
2) Apa tanda gejala Kejang Demam?
3) Bagaimana penatalaksanaan Kejang Demam?
4) Bagaimana pencegahan Kejang Demam?
b. Kriteri Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a) Penyelenggaraan penatalaksanaan pendidikan dan promosi kesehatan tentang
Kejang Demam di Ruang Bougenville RSUD dr.Haryoto Lumajang
b) Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum pelaksanaan.
c) Tersedia lingkungan yang nyaman.
2) Evaluasi Proses
a) Penyuluh dapat menfasilitasi dan meningkatkan kemampuan penatalaksanaan
Kejang Demam.
b) Peserta dapat mengikuti pendidikan kesehatan
c) Peserta antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
d) Peserta berpartisipasi dalam kegiatan dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan
dengan benar.
e) Proses pendidikan dan promosi kesehatan mengenai Kejang Demam.
3) Evaluasi Hasil
a) Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
b) Peserta dapat merasakan manfaat pendidikan kesehatan tentang Kejang Demam.
c) Kegiatan pendidikan kesehatan tentang Kejang Demam sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai
d) Kehadiran peserta dihitung dengan Adequancy of performancekegiatan
Kriteria:
i < 50% = peserta tidak mencukupi dan kegiatan dinyatakan tidak sukses dari
segi peserta
ii 50-75% = peserta kurang mencukupi dan kegiatan dinyatakan kurang sukses
dari segi peserta
iii >75% = peserta mencukupi dan kegiatan dinyatakan sukses dari segi peserta
MATERI
KEJANG DEMAM
Menurut Saing (1999) Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38oC) akibat suatu proses ekstra kranial.
Berdasarkan International League Against Epilepsy (ILAE), kejang demam merupakan kejang
selama masa kanak-kanak setelah usia 1 bulan, yang berhubungan dengan penyakit demam tanpa
disebabkan infeksi sistem saraf pusat, tanpa riwayat kejang neonatus dan tidak berhubungan dengan
kejang simptomatik lainnya.
Menurut Consensus Statement on Febrile Seizures, kejang demam adalah bangkitan kejang
pada bayi dan anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan demam
tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab lain.
Patel (2015), menjelaskan bahwa orang tua harus di ajari bagaimana cara menolong
pada saat anak kejang dan tidak boleh panik serta yang penting adalah mencegah jangan
sampai timbul kejang serta memberitahukan orang tua tentang apa yang harus dilakukan jika
kejang demam berlanjut dan terjadi di rumah dengan tersedianya obat penurun panas yang
didapat atas resep dokter yang telah mengandung antikonvulsan, anak segera diberikan obat
antipiretik bila orang tua mengetahui anak mulai demam dan jangan menunggu suhu
meningkat serta pemberian obat diteruskan sampai suhu sudah turun selama 24 jam berikutnya
(Ghassabian, et al. 2012). Jika terjadi kejang, anak harus dibaringkan ditempat yang rata dan
kepalanya dimiringkan serta buka baju anak dan setelah kejang berhenti, pasien bangun
kembali suruh minum obat dan apabila suhu pada waktu kejang tersebut tinggi sekali supaya
dikompres serta beritahukan kepada orang tua pada saat anak mendapatkan imunisasi agar
segera beritahukan dokter atau petugas imunisasi bahwa anak tersebut menderita kejang
demam agar tidak diberikan pertusis (Patil, et al. 2012).
DAFTAR PUSTAKA
A Consensus development conference on febrile seizures. Febrile saizures: long term management
of children with fever associated seizures. Padiatrics 1980; 66:1009-12.
de Siqueira LFM. Febrile seizures: Update on diagnosis and management. Rev Assoc Med Bras.
2010; 56(4): 489-92.
Dewi, VNL. 2013. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika
Eveline & Djamaludin, N.2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Wahyu Media. Jakarta
Kyle, Terri.,& Carman, Susan. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Nurwijaya, Hartati, Andrijono, Suheimi. (2010). Cegah dan Deteksi Kanker Serviks. Jakarta: In
Media.
Riyadi S dan Purwanto T. 2013. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: GRAHA ILMU
Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. Konsensus penatalaksanaan kejang demam Ikatan Dokter
Anak Indonesia 2006 [Internet]. 2006 [cited 2015 December 5]. Available from:
http://idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/Kejang-Demam-Neurology-2012.pdf.
Saing B. Faktor pada kejang demam pertama yang berhubungan dengan terjadinya kejang demam
berulang (Studi selama 5 tahun). Medan: Balai Penerbit FK-USU, 1999:1–44.