2
LATAR BELAKANG
Diare menjadi penyebab kedua kematian pada anak di bawah usia lima
tahun, tersering dikarenakan dehidrasi dan fluid loss.
3
LATAR BELAKANG
5
Rumusan Masalah
6
TUJUAN
Umum
▰ Melakukan diagnosis komunitas penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Gedong Air.
Khusus
▰ Mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi peningkatan angka kejadian diare.
▰ Menetapkan prioritas dan penyebab masalah yang mempengaruhi peningkatan angka
kejadian diare.
▰ Merumuskan prioritas dan alternatif penyelesaian masalah yang mempengaruhi
peningkatan angka kejadian diare.
7
MANFAAT
Bagi Puskesmas
▰ Sebagai masukan dalam pelaksanaan program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular, terutama diare
Bagi Mahasiswa
▰ Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama menjalani masa
preklinik di FK Universitas Lampung.
▰ Mendapatkan pengalaman belajar mengenai cara membuat diagnosis komunitas.
8
2
TINJAUAN PUSTAKA
9
DEFINISI DIARE
10
EPIDEMIOLOGI
11
FAKTOR RISIKO
12
KLASIFIKASI DIARE
Fase pemulihan
pra-diare)
Fase diare
Fase prodromal (sindroma
Patologi Inflamasi mukosa colon dan ileum distal Usus halus proksimal
Want big impact?
USE BIG IMAGE
Mekanisme diare Inflamasi mukosa mengganggu absorbsi Diare sekretorik/osmotik yang diinduksi oleh
cairan yang kemungkinan efek sekretorik dari enterotoksin atau mekanisme lainnya. Tidak
inflamasi ada inflamasi mukosa
Kemungkinan patogen Shigella, Salmonella, Clampylobacter, E. Colli, Kolera, ETEC, EPEC, keracunan makanan tipe
EIEC, Clostridium dificcile, Yersinina toksin, rotavirus, Adenovirus, NLV,
enterocolitica. cryptosporidia, Giardia lamblia
15
TATALAKSANA DIARE ANAK
16
TATALAKSANA DIARE ANAK
17
TATALAKSANA DIARE ANAK
18
TATALAKSANA DIARE ANAK
19
TATALAKSANA DIARE DEWASA
22
PENCEGAHAN
24
3
PROFIL PUSKESMAS
GEDONG AIR
25
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Terletak pada 5o20’-5o30’ Lintang Selatan 01
Air dan 105o28’-105o30’ Bujur Timur
U
Kelurahan Susunan Baru dan B T Kecamatan
Segala Mider Tanjung Karang Pusat
S
Kecamatan Teluk Betung Selatan
Kelurahan Gedong Air
1,31 km2
01
LUAS WILAYAH KERJA KELURAHAN BINAAN
PUSKESMAS RAWAT INAP GEDONG AIR Kelurahan Suka Jawa
0,46 km2
02
Kelurahan Sukadanaham 03
4,11 km2
JUMLAH PENDUDUK
TAHUN SEX RATIO
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
2016 19.995 19.343 39.338 103,4
2017 20.352 19.704 40.056 103,3
2018 20.698 20.062 40.760 103,2
DATA KASUS
▰ Program puskesmas terhadap penyakit diare yaitu program P2 Diare ialah program
pelayanan upaya pencegahan dan meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan
jangkauan program P2 Diare. Program P2 Diare meliputi kegiatan penemuan dan
pengobatan penderita diare. Pertemuan lintas sektor dan program terkait sistem
kewaspadaan dini, penanggulangan KLB, pemantapan logistik dan monitoring/evaluasi.
▰ Sasaran Program Promosi Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Gedong Air dalam
melakukan kegiatan adalah: Petugas Puskesmas, Masyarakat (perorangan maupun
kelompok), Sekolah-sekolah, Tempat kerja / Instansi / Kantor Pemerintah maupun
Swasta, Tempat-tempat umum (TTU), Tempat ibadah.
30
4
METODE KEGIATAN
31
JENIS KEGIATAN
32
INFORMAN PENELITIAN
34
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
35
LANGKAH DIAGNOSIS KOMUNITAS
• Identifikasi masalah
• Menentukan prioritas penyebab masalah
• Membuat kerangka konsep dari masalah
• Identifikasi penyebab masalah
36
• Membuat alternatif pemecahan masalah
5
HASIL KEGIATAN
37
Identifikasi Faktor Penyebab Masalah Kesehatan
Komunitas
38
Penentuan Prioritas Masalah dengan metode USG
▰Penduduk di wilayah Gedong Air tidak memiliki aktivitas khusus untuk mencegah
terjadinya diare.
▰Rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat menyebabkan kejadian
▰Masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
walaupun sebagian dari mereka sudah ada yang mengetahui beberapa perilaku
hidup bersih dan sehat.
▰Masyarakat yang memiliki anak juga ada yang sudah mengetahui untuk
pencegahan diare, namun belum semuanya menerapkan cara pencegahan tersebut,
diketahui dari banyak anak-anak mereka yang sudah mencuci tangan sebelum makan,
namun jarang menggunakan sabun
40
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
41
PEMILIHAN PRIORITAS MASALAH
I Jumlah
No. Daftar Masalah T R
P S RI DU SB PB PC IxTxR
1. Man
Rendahnya perilaku cuci tangan 5 5 3 3 2 5 3 5 4 500
dengan sabun dalam penerapan
PHBS
Minimnya partisipasi masyarakat 5 3 3 3 2 2 2 4 4 320
dalam mengikuti program
penyuluhan yang diselenggarakan
2. Material
Tidak diketahuinya kualitas 3 3 3 3 4 3 4 3 4 276
sumber air
Sarana cuci tangan di tempat 3 2 3 2 4 2 2 3 4 192
umum yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Gedong
Air belum mencukupi atau 42
maksimal
PEMILIHAN PRIORITAS MASALAH
3. Method
Belum ada pemeriksaan 3 2 2 3 2 2 3 3 4 204
bakteriologis sumber air secara
berkala
Kurangnya media informasi 2 2 3 2 4 2 2 4 5 340
mengenai diare dan
pencegahannya
Cakupan promosi kesehatan yang 3 4 2 4 3 2 3 4 4 336
belum spesifik mengenai diare
Kurangnya koordinasi bagian Balai 3 3 2 4 3 2 4 2 3 126
Pengobatan (BP) dengan bagian
Kesling terkait upaya
penanggulangan diare
Alur konseling di Balai 3 3 2 4 3 2 4 2 3 126
Pengobatan (BP) belum maksimal
mengenai edukasi penanganan 43
dan pencegahan diare
PEMILIHAN PRIORITAS MASALAH
4 Machine
Kurang efektifnya peran kader 3 4 3 3 3 4 3 3 3 207
dalam menyukseskan program
penanggulangan diare
Minimnya pemantauan oleh 3 4 3 3 3 4 3 3 3 207
petugas bagian Kesehatan
Lingkungan dalam pemeriksaan
sampel air dan sumber air
2. Kepala
Want big impact?
Puskesmas
Gedong Air
USE BIG IMAGE 6. Laboratorium
Kesehatan Daerah
7. Satuan
1. Kepala Rencana Polisi
Desa Advokasi Pamong
Praja
47
6
PENUTUP
48
SIMPULAN
49
SARAN
▰ Perlu meningkatkan upaya promosi kesehatan khusunya mengenai penyakit Diare dan
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan atau sanitasi yang kurang baik kepada
masyarakat.
▰ Untuk kepaniteraan IKAKOM yang akan melakukan Diagnosis Komunitas mengenai diare
disarankan untuk melakukan wawancara dengan anak sekolah sehingga dapat diketahui
persepsi anak-anak mengenai diare dan pencegahannya.
▰ Memberikan pembinaan kepada masyarakat melalui tokoh masyarakat untuk menata
lingkungan, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
▰ Melakukan advokasi kepada pejabat berwenang untuk turut melakukan survei dan observasi ke
tempat pengelolaan makanan.
50
“
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
51
• Batubara JRL. 2010. Sari Pediatri. Volume 12 No 1 bulan Juni 2010. Jakarta; Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM .
• Berardi, R.R., et al. 2009. Handbook of Nonprescription Drugs:An Interactive Approach to Self Care 16th Editio. American Pharmascist
Association. Washington DC.
• Departemen Kesehatan RI. 2011. Kementrian Kesehatan RI, Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Jakarta: Depkes RI.
• Departemen Kesehatan RI. 2011. Survey morbiditas diare tahun 2010 : laporan Subdit Diare, Ditjen P2MPLP. Jakarta: Departeman Kesehatan RI.
• Depkes RI. 2011. Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia. Tersedia dalam https://www.depkes.go.id diakses pada tanggal 29
Agustus 2019.
• Depkes RI. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2015. Tersedia dalam www.depkes.go.id . diakses pada tanggal 29 Agustus 2019.
• Dinas Kesehatan Propinsi Lampung. 2015. Standar Penanggulangan Penyakit Diare. Volume 7 Edisi 1. Lampung: DinKes Propinsi Lampung.
• Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2015. Profil kesehatan Provinsi Lampung. Lampung: Dinas Kesehatan Propinsi Lampung.
• Ditjen PPM dan PLP. 1999. Tatalaksana Kasus Diare Departemen Kesehatan RI.
• IDAI. 2011.Diare Akut pada Anak. Jakarta: IDAI.
• Irwanto, Roim A, Sudarmo SM. 2002. Diare Akut Anak. Dalam: Ilmu Penyakit Anak
• Diagnosa dan Penatalaksanaan. Edisi ke-1. Jakarta: Salemba Medika.
• Joan R, Butterion Stephen B, Calder Wood. 2008. Acute Infectious Diarrheal Diseases and Bacterial Poisoning In : Horison’s Principle of Internal
52
Medicine. New York. Mc Graw Hill Inc.
• Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak. Jakarta; Kemenkes RI.
• Kementerian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
• Kementerian Kesehatan RI. 2017. Profil kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
• Kushartanti, Roro. 2012.Tesis. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) (Studi di Sekolah Dasar Negeri
Brebes) http://Eprints.Undip.ac.id/42527/. Semarang: Program Pacsa Sarjana Universitas Dipenogoro.
• Lung E. Acute Diarrheal Diseases. In: Current Diagnosis abd Treatment in Gastroenterology, 2nd ed. New York: McGraw Hill. 2003. p. 131 – 49.
• Maharani S. 2012.Mengenali dan memahami berbagai gangguan kesehatan anak. Yogyakarta: Penerbit Katahati.
• Notoatmodjo S. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan VI, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
• Raini M, Isnawati A. 2016. Profil Obat Diare yang Disimpan di Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2013. Media Litbangkes, Vol. 26 No. 4.
• Rohim A, Soebijanto MS. Probiotik dan Flora Normal Usus. Dalam: Ilmu Penyakit Anak Diagnosa dan Penatalaksanaan. Ed Soegijanto S. Edisi ke-
1. Jakarta: Salemba Medika; 2002. h. 93 – 103.
• Sinuhaji AB. 2003. Peranan Obat Antidiare pada Tatalaksana Diare Akut. Dalam: Kumpulan Makalah Kongres Nasional II BKGAI.
• Strohl WA, Rouse H, Fisher BD. 2001. Lippincott’s Illustrated Reviews: Microbiology. Pennsylvania: Lippincott Williams & Wilkins.
• Suharyono. 1994.Terapi Nutrisi Diare Kronik. Dalam: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak ke XXXI. FKUI.
• Widoyono. 2008. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Jakarta : Erlangga.
53
• World Health Organization. Diarrhoeal Disease. USA: World Health Organization Press; 2017.
THANK YOU
54