Makalah Korespondensi Dan Penataan Arsip
Makalah Korespondensi Dan Penataan Arsip
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Korespondensi dan Penataan Arsip ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Yanti, SST selaku Dosen mata kuliah
Manajemen Perkantoran dan Kearsipan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini bermanfaat dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai proses korespondensi (surat menyurat) dan prosedur penataan
arsip. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Korespondensi
1. Pengertian Korespondensi
2. Tujuan dan Fungsi Korespondensi
3. Penggolongan Surat
4. Proses Surat Masuk di PT Pelindo III
5. Proses Surat Keluar di PT Pelindo III
6. Sistem Pengkodean Surat di PT Pelindo III
7. Hal-Hal yang Perlu diperhatikan dalam Surat Menyurat
B. Arsip
1. Pengertian Arsip
2. Macam-Macam Arsip
3. Sistem Penataan Arsip
4. Proses Penataan Arsip di PT Pelindo
5. Jenis dokumen yang diarsipkan di PT Pelindo III
6. Jadwal Retensi Arsip
7. Pemeliharan dan Pengamanan Arsip di PT Pelindo III
8. Pemindahan dan Pemusnahan Arsip
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari semua aset organisasi yang ada, arsip adalah salah satu aset yang berharga. Arsip
merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan.
Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap
arsipnya tak terkecuali dalam perusahaan ataupun kantor. Berkaitan dengan hal tersebut arsip
perlu dikelola dengan baik dalam sebuah kerangka sistem yang benar.
Di dalam sistem kegiatan perkantoran ada proses komunikasi organisasi salah satunya
komunikasi melalui tulisan yang terwujud melalui surat-menyurat (korespondensi). Kegiatan
ini sangat penting dalam sebuah organisasi perkantoran karena korespondensi atau surat-
meyurat merupakan rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan pengiriman informasi secara
tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan pengiriman informasi hingga
sampai kepada pihak yang dituju. Selain itu, proses korespondensi merupakan sarana untuk
mengirim atau memberi informasi tertulis kepada atasan atau pihak lain, baik sebagai
laporan, pemberitahuan, permintaan ataupun pertanyaan. Dalam penyusunan korespodensi
harus memperhatikan berbagai unsur-unsur dalam pembuatannya yaitu dari segi tulisan dan
pemakaian bahasa yang harus benar dan tepat.
Selain korespondensi yang ada dalam kegiatan kantor, penataan arsip pun sangat
diperlukan dalam suatu organisasi atau kantor. Arsip sebagai salah satu sumber informasi
memiliki fungsi yang sangat penting untuk menunjang proses kegiatan administrasi. Masalah
yang akan timbul nantinya adalah semakin menumpuknya arsip dari tahun ke tahun secara
tidak terkontrol. Agar arsip dapat berperan sebagaimana fungsinya perlu dikelola dengan baik
dan benar, artinya ditata secara sistematis sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan dapat
dengan cepat, tepat dan lengkap disajikan. Dalam pengelolaan arsip, termasuk di dalamnya
adalah upaya memelihara arsip baik dari segi fisik maupun kerusakan. Sedangkan
memelihara dari segi infomasi yaitu tidak terjadinya kebocoran informasi.
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan, dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa
masalah, diantaranya:
1. Apa saja tahapan dalam korespondensi atau surat menyurat?
2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam surat menyurat?
3. Bagaimana sistem penataan arsip?
4. Bagaimana tahapan dalam penataan arsip?
C. Tujuan Penelitian
Makalah ini secara umum bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan
kepada pembaca mengenai korespondensi dan penataan arsip. Secara khusus makalah ini
bertujuan untuk:
1. Korespondensi meliputi :
a Memberikan pengertian mengenai surat menyurat (korespondensi)
b Memberikan pengetahuan mengenai tujuan surat menyurat.
c Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai penggolongan surat
2. Arsip meliputi:
a Pengertian Arsip
b Konsep penataan arsip
c Tahapan dalam penataan arsip
D. Metode Penulisan
Metode penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan metode studi lapangan
ke PT PELINDO dan membaca beberapa buku dan artikel dari jurnal-jurnal pada beberapa
situs internet yang menjadi bahan rujukan penulis dalam menyusun makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Korespondensi
1. Pengertian Korespondensi
Korespondensi berasal dari kata Correspondence (inggris)
atau Correspondentie (belanda) yang berarti hubungan yag terjadi antara piihak-pihak yang
terkait. Jika didalam organisasi atau suatu lembaga, hubungan yang terjadi antara pihak-pihak
tertentu baik internal ataupun eksternal banyak dilakukan dengan menggunakan surat atau
disebut dengan surat-menyurat. Oleh karena itu, korespondensi kemudian diartikan sebagai
kegiatan surat menyurat.
Korespondensi merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan bisnis maupun nonbisnis kepada pihak lain. Pada umumnya,
proses penyampaian pesan-pesan bisnis maupun nonbisnis ini adalah secara tertulis, baik
dalam bentuk surat, memo, proposal, agenda, maupun dalam bentuk mencapai suatu tujuan
tertentu. (Purwanto, 2007)
Sedangkan surat sendiri adalah suatu alat untuk menyamapaikan informasi atau
pernyataan secara tertulis yang dibuat oleh seseorang atau pejabat kepada pihak lain baik atas
nama sendiri mauapaun jabatan dalam organisasi. (Johariah, 2004)
Menurut Drs. I. G. Wursanto dalam bukunya teknologi perkantoran 1 dalam (Johariah,
2004), surat dapat diartikan sebagai berikut :
1. Surat merupakan helai kertas dalam bentuk maupun dalam wujud apa pun yang berisi
keterangan-keterangan tertulis untuk disampaikan kepada pihak lain yang membutuhkannya.
2. Surat adalah media komunikasi secara tertulis untuk disampaikan kepada pihak lain dalam
rangka mendapatkan pengertian dan kerja sama antara kedua belah pihak.
3. Surat adalah suatu pernyataan bahasa secara tertulis, untuk menyampaikan suatu informasi
atau keterangan dari satu pihak kepada pihak lain.
Selain itu surat-menyurat atau korespondensi merupakan salah satu kegiatan yang
sangat penting dalam menunjang operasionalisasi suatau organisasi atau kantor.Surat
menyurat adalah suatu kegiatan pengendalian arus berita tertulis yang timbul dari adanya
suatu pencatatan, laporan atau keputusan yang memungkinkan terjadinya permintaan,
pemberitahuan, dan sebagainya. (Johariah, 2004)
3. Penggolongan Surat
Jenis-jenis surat dapat digolongkan menurut wujud, pemakaian, banyaknya sasaran yang
dituju, isinyam sifatnya dan proses penyelesaiannya. Untuk itu penggolongan surat dapat
dibedakan berdasarkan :
1) Menurut wujud surat
a. Surat biasa atau bersampul, adalah surat yang ditulis di atas kertas yang biasanya
dimasukkan ke dalam sampul yang akan dikirimkan.
b. Memo dan nota, adalah surat yang dipakai secara intern dalam sutau organisasi. Memo dan
note dipergunakan untukmeminta atau memberi informasi serta petunjuk antar pejabat kantor.
c. Kartu pos, adalah benda pos berbetuk kartu berukuran 10×15 cm atau 15×20 cm yang
dipakai apabila isi surat itu singkat dan tidak rahasia.
d. Warkat pos, adalah surat yang wujudnya berupa gabungan sampul dan kertas surat. Warkat
pos digunakan apabila isi surat lebih panjang dari kartu pos. Isinya hanya boleh dibaca oleh
orang yang berhak yaitu yang tercantum pada alamat surat
e. Telegram, adalah surat yang ditulis pada blanko telegram yang berisi pokok-pokok singkat
permasalahan.
f. Surat tanda bukti, adalah surat berbentuk formulir yang dipakai sebagai tanda bukti keabsaha
aktivita antara dua pihak, misalnya kuitansi, faktur, tanda terima, kartu identitas, dan
sebagainya.
2) Menurut sifat isinya
a. Surat pribadi, adalah surat yang dibuat seseorang yang isinya menyangkut kepentingan
pribadi.
b. Surat dinas, adalah surat yang dibuat dan dikeluarkan oleh suatu lembaga baik pemerintah
maupun swasta dan di tandatangani oleh pejabat atau yang mewakilinya.
3) Menurut keamanan isinya
a. Surat biasa, yaitu surat yang tidak akan menimbulkan akibat buruk atau merugikan
organisasi yang bersangkutan jika isinya diketahui atau dibaca orang lain.
b. Surat rahasia, yaitu surat yang isinya tidakboleh diketahui oleh orang lain karena akan
menimbulkan kerugian bagi organisasi atau pejabat yang bersangkutan.
c. Surat sangat rahaisa, yaitu surat yang berisi masalah yang sangat penting dan hanya boleh
dibaca atau diketahui isinya oleh orang tertentu yang berhak menyelesaikan atau mengambil
keputusan.
4) Menurut proses penyelesaiannya
a. Surat biasa adalah surat yang tidak memerlukan tanggapan atau penyelesaian secepatnya,
tetapi dapat diselesaikan menurut urutan surat yang diterima.
b. Surat segera adalah surat yang isinya memerlukan tanggapan atau penyelesaian dengan
segera lebih cepat dari surat biasa.
c. Surat sangat segera adalah surat yang isinya memerlukan tanggapan penyelesaian yang
secepatnya, harus dilakukan atau diselesaikan pada kesempatan pertama atau prioritas utama.
5) Menurut kegiatan
a. Surat intern, adalah surat yang ditujukan untuk lingkungan suatu organisasi atau instansi
sendiri
b. Surat ekstern, adalah surat yang ditujukan keluar lingkungan organisasi atau instansi.
6) Menurut sasaran yang dituju
a. Surat biasa, adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau organisasi tertentu.
b. Surat edaran, adalah surat yang ditujukan kepada orang atau organsiasi yang jumlahnya tidak
terbatas.
2. Macam-Macam Arsip
Macam-macam arsip dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Arsip menurut subyek atau isinya dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:
a. Arsip kepegawaian, contoh: Daftar riwayat hidup pegawai, surat lamaran,
surat pengangkatan pegawai dan rekaman prestasi.
b. Arsip keuangan, contohnya: laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar
gaji, bukti pembelian, dan dan surat perintah bayar
c. Arsip pemasaran, contoh: Surat penawaran, surat pesanan, surat perjanjian penjualan, daftar
pelanggan dan daftar harga.
d. Daftar pendidikan, contohnya: kurikulum, satuan pelajaran, daftar hadir siswa, raport dan
transkip mahasiswa.
3) Arsip menurut nilai gunanya. Penggolongan arsip berdasarkan nilai dan kegunaannya
a. Arsip bernilai informasi, contoh: pengumuman, pemberitahuan dan undangan
b. Arsip bernilai administrasi, contohnya: ketentuan–ketentuan organisasi, surat keputusan,
prosedur kerja, dan uraian tugas pegawai.
c. Arsip bernilai hukum, contoh: akta pendirian perusahaan, akta kelahiran, akta perkawinan,
surat perjanjian, surat kuasa dan keputusan pengadilan.
d. Arsip bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar foto dan
peristiwa
e. Arsip bernilai ilmiah, contoh: hasil penelitian
f. Arsip bernilai keuangan, contoh: kuitansi, bon penjualan, dan laporan keuangan
g. Arsip bernilai pendidikan, contoh: karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan pelajaran dan
program pelajaran
Dari uraian tersebut diatas peralatan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Guide
Guide atau sekat adalah alat yang digunakan sebagai batas atau petunjuk antara pokok
masalah (primer) dengan rinciannya (sekunder dan tersier). (Boedi Martono, 1994 : 38)
2. Folder
Folder adalah map tempat penyimpanan arsip sehingga arsip dapat terhimpun dalam suatu
wadah baik secara seri, rubrik maupun dosier. Pada folder terdapat tab, yaitu bagian yang
menonjol untuk mencantumkan titel dan kode klasifikasi (Kantor Arsip Daerah, 1996 :
3. Filling Cabinet
Filling cabinet adalah tempat untuk menyimpan arsip dinamis aktif di dalam susunan sekat
dan folder secara vertikal dalam laci-lacinya. Dimana penyusun selalu mengawali dari laci
bagian atas kebawah.
4. Rak Terbuka
Penggunaan rak lebih mudah dibandingkan menggunakan filling cabinet karena tidak perlu
membuka laci sebagaimana pada filling cabinet (Boedi Martono, 1992 : 39).
5. Rotary (Alat Penyimpan Berputar)
Alat penyimpana arsip secara berputar. Alat ini dapat digerakkan secara berputar sehingga
dalam penempatan dan penemuan kembalinya tidak makan tenaga. Keuntungan lain yaitu
menghemat tempat dibanding dengan filling cabinet ataupun rak terbuka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa teori dan materi yang kami kumpulkan beserta penelitian ke PT
Pelindo III mengenai Korespondensi dan Penataan Arsip, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Korespondensi sangat penting dalam sebuah organisasi perkantoran karena korespondensi
atau surat-meyurat merupakan rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan pengiriman
informasi secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan pengiriman
informasi hingga sampai kepada pihak yang dituju.
2. Proses korespondensi merupakan sarana untuk mengirim atau memberi informasi tertulis
kepada atasan atau pihak lain, baik sebagai laporan, pemberitahuan, permintaan ataupun
pertanyaan
3. Arsip sebagai salah satu sumber informasi memiliki fungsi yang sangat penting untuk
menunjang proses kegiatan administrasi. Agar arsip dapat berperan sebagaimana fungsinya
perlu dikelola dengan baik dan benar, artinya ditata secara sistematis sehingga jika sewaktu-
waktu diperlukan dapat dengan cepat, tepat dan lengkap disajikan.
B. Saran
1. Untuk memperlancar kegiatan korespondensi perlu adanya pembagian tugas antara petugas
pembuat dan petugas pengagendaan.
2. Perlu adanya penambahan fasilitas kearsipan sehingga pengelolaan dan penyimpanan arsip
dapat berjalan lebih baik
3. Perlunya meningkatkan pemeliharaan di gudang arsip in-aktif
DAFTAR PERTANYAAN
Disusun oleh:
Isna Muslikah
12101241019
MANAJEMEN PENDIDIKAN
2014
KATA PENGANTAR
Suatu lembaga tidak akan pernah terlepas dari yang namanya komunikasi.
Suatu lembaga tentunya memerlukan komunikasi dengan pihak lain, demi
kelancaran penyelenggaraan lembaga tersebut. dalam memenuhi
kebutuhan komunikasinya, selain kegiatan kontak lisan, komunikasi bisa
juga dilakukan dengan melalui tulisan. Surat adalah sarana berkomunikasi
yang murah, fleksibel, cepat, tidak terikat oleh waktu dan tempat, dan
memiliki keunggulan yang lain.
Penulis,
Isna Muslikah
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Korespondensi
Sedangkan untuk arti surat sendiri adalah suatu alat untuk menyampaikan
informasi atau pernyataan secara tertulis yang dibuat oleh seseorang atau
pejabat kepada pihak lain baik atas nama sendiri mauapaun jabatan dalam
organisasi. Menurut Drs. I. G. Wursanto dalam bukunya teknologi
perkantoran 1, surat dapat diartikan sebagai berikut :
1. Surat merupakan helai kertas dalam bentuk maupun dalam wujud apa
pun yang berisi keterangan-keterangan tertulis untuk disampaikan
kepada pihak lain yang membutuhkannya.
2. Surat adalah media komunikasi secara tertulis untuk disampaikan
kepada pihak lain dalam rangka mendapatkan pengertian dan kerja
sama antara kedua belah pihak.
3. Surat adalah suatu pernyataan bahasa secara tertulis, untuk
menyampaikan suatu informasi atau keterangan dari satu pihak kepada
pihak lain.
Dalam (Roselyne, 1983, hal. 2) dikatakan bahwa kesan pembaca dari surat
yang dibuat tidak hanya dilihat dari baik buruknya isi surat namun juga
penampilannya. Unsur-unsur dalam penampilan surat yang menarik dibagi
menjadi tiga bagian, yakni :
1. Pembentukan kerangka surat
Pada umumnya sebuah surat terdiri dari empat sampai enam paragraf.
Panjang paragraf dalam surat mempengaruhi penampilan dan rupa surat,
maka keserasian di antaranya harus diperhatikan (Roselyne, 1983, hal. 3).
3. Penggunaan ruangan surat dengan efektif
Surat sangat rahasia merupakan surat yang berisi dokumen / naskah yang
sangat penting yang berhubungan dengan rahasia keamanan negara. Surat
sangat rahasia itu tidak boleh diterima oleh orang yang tidak berhak
menerimanya sebab hal itu dapat membahayakan keamanan negara. Surat
tersebut ditandai dengan kode SR atau SRHS (sangat rahasia).
1. Surat Rahasia
Surat rahasia merupakan surat yang berisi dokumen penting yang hanya
boleh diketahui oleh pejabat yang berhak menerimanya. Isinya tidak boleh
diketahui oleh pihak lain sebab hal itu dapat merugikan instansi, organisasi
atau pejabat yang bersangkutan. Surat rahasia dikirim dengan
menggunakan sampul rangkap dua. Sampul pertama (dalam) dilengkapi
kode R atau RHS, sedangkan sampul kedua (luar) dialamati seperti surat
biasa (tanpa kode R atau RHS).
1. Surat Terbatas
Surat terbatas merupakan surat yang isinya hanya boleh diketahui oleh
para pejabat tertentu. Surat tersebut harus dibahas, dipertimbangkan
sebelum diinfokan kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Contohnya
antara lain : hasil rapat pimpinan terbatas, usul pengangkatan pegawai baru
dan laporan perjalanan.
1. Surat Biasa
Surat biasa merupakan surat yang berisi masalah biasa, bukan rahasia.
Apabila diketahui orang lain tidak akan merugikan lembaga/ pejabat yang
bersangkutan. Contoh surat biasa antara lain : surat edaran, surat
undangan, surat ucapan terimakasih, pengumuman dan pemberitahuan.
4. Berdasarkan Jumlah Penerimanya
Menurut Soedjito dan Solchan TW. (2014: 17) jenis surat berdasarkan
jumlah penerima yang dituju surat dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu
1. Surat edaran
Surat edaran ialah surat yang di luar kantor/instansi yang bersangkutan. Isi
surat ini adakalanya hanya untuk diketahui oleh pejabat yang bersangkutan
(edaran khusus), dan adakalanya disebarkan kepada lingkup yang lebih
luas (edaran umum). Surat edaran sering juga disebut sirkuler.
1. P
Kepala surat disebut pula kop surat. Isinya adalah lambang (departemen,
universitas, perguruan tinggi, akademi, sekolah dan instansi), nama unit
organisasi, alamat, nomor telepon (jika ada), nomor kotak pos (jika ada),
nomor faksimile (jika ada), dan alamat kawat (jika ada). Untuk perusahaan
dapat ditambahkan nama cabangnya dan nama banker (Dirgo Sabariyanto.
1998:39). Sedangkan menurut Djoko Purwanto (2008:9) kepala surat atau
kop surat merupakan ciri khas suatu lembaga, organisasi bisnis, badan atau
instansi mencakup antara lain nama instansi (organisasi), alamat lengkap,
nomor telepon, nomor faksimile, nomor kotak pos, alamat website, dan e-
mail, serta logo atau lambang instansi tersebut.
2. Nomor surat
Setiap surat-surat resmi yang keluar biasanya diberi nomor, hal ini disebut
nomor verbal. Cara pemberian dan penulisan nomor bermacam-macam
sesuai dengan kepentingan masing-masing dari perusahaan atau instansi
tersebut. Nomor surat ditulis sebelah kiri, sejajar dengan tanggal surat.
Surat resmi perlu diberi nomor, walaupun surat itu hanya berisi satu
kalimat (Pratjihno, 1974 : 21).
3. Tanggal surat
4. Lampiran
5. Perihal
6. Alamat tujuan
7. Salam pembuka
Tembusan :
Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan
Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Saudara Bambang
Tembusan:
Kamawil Kotamadya Yogyakarta
Kabag Pemerintah Kotamadya Yogyakarta
Tembusan:
Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi DIY
Kakandep Kotamadya Yogyakarta
12. Inisial
Tintin Astini dan Aah Johariah (2004:31-32) inisial adalah singkatan dari
nama orang yang mengonsep dan mengetik surat. Inisial terdiri dari dua
huruf atau lebih yaitu gabungan antara huruf awal nama pertama dan huruf
awal nama kedua. Inisial hanya digunakan di surat niaga sedangkan untuk
surat pemerintah diberi paraf orang yang menyusun surat.
HA/Er
Lamaran kerja adalah salah satu upaya kita mencari pekerjaan yang
kita inginkan atau yang sesuai dengan kompetensi yang kita miliki. Baik
buruknya kita membuat surat lamaran pekerjaan, hal tersebut menjadi
salah satu faktor penentu diterima atau tidaknya kita bekerja. Selain harus
baik, tentunya sesuai dengan kaidah yang ada. Faktor lain yang harus
dipenuhi yaitu syarat – syarat lamaran kerja. Syarat yang umum untuk
melamar kerja dituangkan pada surat lamaran, yaitu kualifikasi pelamar.
Menurut Soedjito, dkk. (2014: 82) kulaifikasi diri pelamar yang umumnya
meliputi:
1. Nama lengkap.
2. Tanggal dan temapt lahir.
3.
4.
5. Pendidikan, dan
6. Keterengan – keterangan yang berguna sekali untuk
mempertimbangkan diterima atau tidaknya lamaran itu.
Menurut K.M. Hutabarat, dkk (1981 : 122-123), daftar riwayat hidup atau
yang curriculum vitae adalah sebuah dokumen pribadi yang memuat data
penting mengenai diri pelamar. Data yang perlu disebutkan disini ialah :
1. Nama lengkap
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Kebangsaan dan agama
4. Surat keterangan sudah atau belum berkeluarga
5. Jenis kelamin
6. Tempat tinggal atau alamat
7. Pendidikan
8. Pengalaman kerja (bila ada)
9. Nama orangtua dan pekerjaannya
10. Referensi
11. Lain-lain, misalnya adalah surat keterangan sehat, hobi dan
sebagainya
Untuk sekarang ini mungkin juga perlu mencantumkan alamat e-mail dan
nomor telepon.
1. Pemilihan Kertas Surat
Sebagian besar pekerjaan kantor memerlukan bahan kertas. Kertas tersedia
dalam berbagai jenis/macam, warna, ukuran dan berat.
1. Jenis/macam Kertas
Selain jenisnya yang berbeda, dari segi warna kertas yang digunakan untuk
masing-masing fungsi surat juga berbeda. Surat yang dibuat rangkap
banyak dapat dibuat dengan warna yang berbeda. Penggunaan warna
kertas yang berbeda agar keduanya menunjukkan perbedaan yang jelas.
Misalnya:
1. Kertas warna putih HVS, untuk lembar asli.
2. Kertas warna kuning, kertas tembus untuk verbal dan diparaf.
3. Kertas warna biru muda (kertas tembus), untuk tembusan intern.
4. Kertas tembus warna putih, untuk tembusan keluar.
5. Kertas HVS merah, untuk surat yang sifatnya rahasia.
6. Ukuran Kertas
Dari segi ukuran, Afra Tien Sotyaningrum (2008: 52) menjelaskan ada
empat macam ukuran, yaitu:
1. Kuarto (A4), 205 x 254 mm
2. Folio, 205 x 330 mm
3. Octavo, 205 x 127 mm
4. Sexton, 205 x 165 mm
5. Berat Kertas
Dari segi berat kertas, Afra Tien Sotyaningrum (2008: 52) menjelaskan
ada tiga ukuran berat, yaitu:
1. 80 gram.
2. 70 gram.
3. 60 gram.
Setiap organisasi atau lembaga dapat memilih kertas dengan berat tertentu.
Biasanya kertas yang digunakan untuk menulis surat menggunakan berat
60/70 gram. Sedangkan untuk membuat laporan digunakan berat yang
70/80 gram.
1. Pelipatan Surat
Ada beberapa macam cara melipat surat yang pernah dikutip oleh Drs. The
Liang Gie dari sebuah ensiklopedi dalam Sutarto, (1992: 158) yaitu:
1. Singlefold (lipatan tunggal)
2. Parallel double fold (lipatan ganda sejajar)
3. Standard fold (lipatan baku)
4. “low” standard fold (lipatan baku rendah)
5. Accordion fold (lipatan akordion)
6. “low” accordion fold (lipatan akordion rendah)
7. French fold (lipatan model prancis)
8. Baronial fold (lipatan model baron)
1. Penyampulan Surat
Banyak ragam jenis sampul surat yang kita kenal saat ini. Berikut ini ialah
aneka sampul surat yang dibedakan berdasarkan wujud dan ukurannya
menurut Bagas Pratama dan T. Manurung (1998) yaitu:
1. Berdasarkan Wujudnya
Selain sampul yang telah disebutkan di atas, khusus untuk surat-surat dinas
biasanya menggunakan sampul dengan ukuran sebagai berikut:
1. Sampul dengan ukuran 9x14cm (ukuran minimal),
2. Sampul dengan ukuran 10x23cm (ukuran minimal),
3. Sampul dengan ukuran 12×23,5cm (ukuran minimal).
BAB III
PEMBAHASAN
Keterangan:
Perihal merupakan bagian surat yang berfungsi untuk mengetahui isi atau
inti pokok masalah pada surat yang dikirimkan, tanpa harus membaca
surat secara keseluruhan. Penulisan perihal surat sebaiknya ditulis secara
singkat dan jelas. Penulisan perihal surat bisa ditulis dalam dua format
yaitu dengan digaris bawahi atau dengan huruf kapital semuanya. Untuk
penulisan. Contoh penulisan perihal yang salah:
Perihal : Undangan
Contoh diatas belum jelas undangan apa yang dimaksudkan dari surat
tersebut. Sebaiknya ditambahi dengan misalnya:
Alamat luar dituliskan pada amplop yang berukuran 10,5 × 23 cm. Alamat
luar disusun berturut-turut sebagai berikut:
Nama orang/jabatan
Nama instansi
Nama jalan/gang/nomor rumah bangunan, dan
Nama kota dan nomor kode pos.
Fungsi dari alamat surat adalah untuk alamat petunjuk langsung bagai
penerima surat, petunjuk arsiparis dalam menyimpan surat, mempermudah
petugas pos dalam melakukan pengiriman.
Tubuh surat adalah bagian surat yang digunakan untuk memaparkan pesan
apa yang ingin disampaikan oleh penulis surat. Tubuh surat terdiri dari
pembuka yang berfungsi sebagai pengantar pembaca kepada into pokok
surat. Dengan kata lain paragraf pembuka merupakan penuntun jalan
pikiran pembaca kepada masalah atau pesan yang ingin diuraikan. Yang
kedua tubuh surat terdiri dari isi surat yang memuat pesan inti yang ingin
disampaikan atau diberitakan kepada penerima surat. Untuk menyusun
surat yang baik maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah (Otong
Djuharie Setiawan (2001: 50)
Menetapkan bentuk surat yang akan ditulis
Tentukan maksud dan tujuan tersebut
Uraikan terlebih dahulu maksud surat tersebut secara sistematis dan
logis
Tuliskan setiap masalah dalam satu paragraf
Hindari penggunaan istilah dan akronim yang belum lazim
Tulislah surat tersebut sesuai dengan EYD
Gunakan bahasa yang baik dan benar
Hindari kalimat yang berbelit-belit, sebaiknya gunakan bahasa yang
efektif.
Yang ketiga bagian dari isi surat adalah paragraf penutup yaitu berfungsi
untuk menutup isi surat. Dalam penutup surat mengandung harapan, dan
ucapan terima kasih kepada penerima surat. Contoh penutup surat yang
digunakan di SD N 2 Mranggen adalah
Surat yang sudah selesai dan sudah selesai dilipat, kemudian dimasukkan
ke dalam sampul surat. Penggunaan sampul surat ini bertujuan agar surat
terlihat lebih rapi, sopan, serta tidak mudah rusak ketika akan dikirim ke
alamat yang hendak dituju. Sampul surat yang digunakan di SD N 2
Mranggen adalah sampul biasa. Sampul biasa biasa digunakan untuk surat
dinas, surat resmi. Terbuat dari kertas yang berwarna coklat dan berukuran
10×23,5 cm. Dalam sampul surat terdapat sebuah KOP. Di pojok kiri atas
untuk menulis nomor surat, di pojok kanan bawah untuk menulis alamat
yang dituju. Penulisan alamat luar disertai dengan cap instansi.
BAB IV
Setelah surat diterima, surat tidak begitu saja dibuang atau dimusnahkan.
Di SD N 2 Mranggen, surat yang masuk pertama kali dicatat dalam buku
agenda. Pencatatan dalam buku agenda ditulis sesuai dengan kronologi
kapan surat tersebut masuk. Kemudian setelah surat dicatat dalam buku
agenda, surat disampaikan kepada pihak yang berkeptingan. Setelah
selesai, surat tadi disimpan dalam sebuah stopmap untuk surat-surat yang
sudah selesai penangannya.
1. SARAN
DAFTAR PUSTAKA