Paliatif
Paliatif
A. PENGERTIAN
Perawatan paliatif adalah adalah kesehatan terpadu yang aktif dan
menyeluruh, degan pendekatan multidisiplin yang terintregrasi. Tujuannya untuk
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidup nya,juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya
pasien meninggal, sebelum meninggal sudah siap secara psikologis dan spiritual.
Etik adalah Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistem nilai standar
perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang benar dan
apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan
kejahatan, apa yang dikehendaki dan apa yang ditolak.
Etika Keperawatan adalah Kesepakatan / peraturan tentang penerapan nilai
moral dan keputusan keputusan yang ditetapkan untuk profesi keperawatan
(Wikipedia,2008).
f) Komunikasi
Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien maupun dengan
keluarga adalah hal yang sangat penting dan mendasr dalam
pelaksanaan perawatan paliatif.
g) Aspek klinis : perawatan yang sesuai
Semua perawatan paliatif harus sesuai dengan stadium dan prognosis
dari penyakit yang diderita pasien .hal ini penting karena karena
pemberian pareawatan yang tidak sesuai, baik itu lebih maupun
kurang, hanya akan menambah penderitaan pasien. Pemberian
perawatn yang berlebihan beresiko untuk memberikan harapan palsu
kepada pasien. Hal ini berhubungan dengan masalah etika yang
akan dibahas kemudian. Perawatan yang diberikan hanya karena
dokter merasa harus melakukan sesuatu meskipun itu sia sia
adalah tidak etis.
h) Perawatan komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai bidang
profesi perawtan palitif memberikan perawtan yang bersifat holistik
dan intergratif sehingga dibutuhkan sebuah tim yang mencakup
keseluruhan aspek hidup pasien serta koordinasi yang baik dari
masing masing anggota tim tersebut untuk memberikan hasil yang
maksimal kepada pasien dan keluarga .
i) Kualitas perawatan yang sebaik mungkin
Perawtan medis secara konsisten, terkoordinasi dan berkelanjutan.
Perawatn medis yang konsisten akan mengurangi kemungkinan
terjadinya perubahan kondisi yang tidak terduga, dimana hal ini
akan sangat mengganggu baik pasien maupun keluarga.
j) Perwatan yang berkelanjutan.
Pemberian perawtan simtomatis dan suportif dari awal
hingga akhir merupakan dasr tujuan dari parawtan paliatf. Masalah
yang sering terjadi adalah pasien dipindahkan dari satu tempat
ketempat lain sehingga sulit untuk mempertahankan komunitas
perawatan .
k) Mencegah terjadinya kegawatan
Perawatan paliatif yang baik mencakup perencanaan teliti untuk
mencegah terjadinya kegawatan fisik dan emosional yang mungkin
terjadi dalam perjalanan penyakit. Pasien dan keluarga harus
diberitahukan sebelumnya mengenai masalah yang sering terjadi
4
a. Autonomy (otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.prinsip
otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara
rasional.
b. Non maleficienci (tidak merugikan )
Prinsip ini berati tidak menimbulkan bahya / cedera fisik dan
psikologis pada klien. Prinsip tidak merugikan, bahwa kita
berkwaiban jika melakukan suatu tindakan agar jangan sampai
merugikan orang lain.
c. Veracity ( kejujuran )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran .Nilai ini
diperlikan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap pasien dan untuk menyakinkan bahwa pasien
sangat mengerti.
d. Beneficienec ( berbuat baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang yang baik.
Kebaikan memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan
kebaikan oleh diri dan orang lain.Terkadang dalam situsi pelayanan
kesehatan, terjadi konflikantara prinsip ini dengan otonomi.
e. Justice ( keadilan )
5
A. Kesimpulan \
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA