Anda di halaman 1dari 4

Nama : Johan Patar Hutapea

Nim : 17151149
Matkul : Tinjauan Desain Komunikasi Visual
Dosen Pembimbing : Taufik Murtono, S.Sn., M.Sn

Analisis Iklan Animals Are Not Clowns

Poster kampanye ini dibuat oleh dua asosiasi hak hidup hewan asal portugis, yaitu Acção
Animal and Liga Portuguesa dos Direitos do Animal (LDPA). Mereka menentang penggunaan
hewan sebagai salah satu pertunjukkan sirkus, menurut mereka hewan memiliki hak bebas akan
hidupnya, bukan dijadikan pengeruk keuntungan manusia. Diketahui bahwa hewan-hewan sirkus
kerap dieksploitasi, mereka menjalani ribuan latihan yang menyiksa, kurangnya kebebasan dalam
hidupnya (selalu berada didalam kandang) dan perlakukan yang semena-mena dari pemiliknya.
Semua kegembiraan yang dibawa tim sirkus dari satu kota ke kota lainnya hanya menunjukkan
hewan sebagai karikatur manusia, menjadi badut bagi penonton dan itu tidak lucu sama sekali.

Tanggapan Deskriptif

Poster ini dibuat oleh dua asosiasi hak hidup hewan asal portugis, tujuan utama
mereka menghilangkan sirkus hewan dalam pertunjukan sirkus. Dalam poster terdapat seekor
simpanse yang didandani seperti badut, dengan sorot mata yang lemah pada audiens. Dia berada
dibalik jeruji besi atau yang bisa diindikasikan sebagai kandang, jeruji itu berwarna hitam dan
banyak karatnya. Dibelakang simpanse itu hanya ada kegelapan, warna hitam pekat yang bisa jadi
bayangannya atau menunjukan luas dari kandang itu. Font yang digunakkan mirip seperti font
sirkus pada umumnya dengan bunyinya Animals Are Not Clown.
Dibawahnya ada deskripsi mengenai kampanye yang berusaha ditonjolkan, yaitu;” Roll
up, roll up, ladies and gentlemen, boys and girls for the crack of the whip against the animal’s
stinging wounds. A big round of applause for the flaming hoops, the injuries and the electric
shocks. Come and see the famed number of cages and tightly binding chains allowing no escape
from endless training sessions. Laugh, applaud and join in with the repetitive choreographed
routines typical of depressed animals under great stress. All the fun of the circus travelling from
city to city exhibiting animals as human caricatures. Clowning around that’s no fun at all.” lalu
dengan menggunakan pita beraksen sirkus terdapat kalimat; “Animal circuses, don’t be part of the
show.”Dibawahnya tertera website dari kedua asosiasi, dan disampingnya terdapat logo asosiasi
tersebut. Untuk penggunaan warna, lebih dominan warna gelap yang seakan-akan menekan sang
simpanse.

Tanggapan Kritik

Poster kampanye ini dibuat agar sirkus tidak menggunakan hewan sebagai salah
satu pertunjukkannya. Menggunakan foto portrait dari seekor simpanse, menonjolkan ekspresi dan
kerutan-kerutan diwajahnya yang dilebihkan untuk menimbulkan empati audiens. Dari
ekspresinya bisa kita nilai sudah berapa banyak penderitaan yang dialaminya, mata dibuat tampak
memandang namun kosong, mata yang mengiba untuk dikeluarkan dari penderitaannya. Tampak
dia sudah dirias layaknya badut, siap untuk menghibur penonton walaupun dia sendiri tidak
berbahagia. Warna yang digunakan dominan warna kuat dan gelap, semakin memperkuat keadaan
sedih disekelilingnya.
Jeruji besi itu tampak kuat, gelap, dingin dan mengekang. Simpanse hanya bisa
terdiam dibaliknya melihat audiens, besi itu tampak berpengalaman dalam hal mengekang, penuh
akan karat dipakai untuk waktu yang lama memenjarakan para hewan sirkus. Bayangan besi
ditubuh simpansenya menandakan betapa kesepiannya dia melihat keceriaan diluar sana namun
dia dikurung sendiri. Penggunaan warna hitam pekat dibelakangnya semakin memperkuat fakta
akan penderitaan hewan sirkus agar siap tampil. Background gelap tersebut menciptakan kesan
buruk akan pelatihan, perlakuan dan kesengsaraannya sebelum siap tampil dan dirias.
Pemilihan font sudah baik layaknya poster kampanye ini adalah poster iklan bila sirkus
mau datang ke sebuah kota. Kalimat Animals Are Not Clowns mempertegas maksud dari
kampanye ini, dibawahnya terdapat gurauan yang biasanya diucapkan pembuka acara sirkus,
namun kata-katanya diubah dengan tujuan mengejek sirkus yang menggunakan pertunjukan
hewan dan menimbulkan empati kepada audiens. Permintaan utama kampanye inipun dibalut
dengan pita ala sirkus, yang meminta agar menghapuskan sirkus hewan dalam pertunjukkan.
Permintaan tersebut tampak kuat dan tegas.
Untuk penempatan identitas asosiasi pun sudah bagus, dengan letak yang tidak
mendominasi foto maka audiens bisa mengerti makna dari poster ini dan mengetahui identitas dari
asosiasi yang mengadakan kampanye ini.
Referensi

https://osocio.org/message/animals-are-not-clowns/
https://digitalsynopsis.com/inspiration/60-public-service-announcements-social-issue-ads/
http://creativecriminals.com/print/ldpa/animals-are-not-clowns

Anda mungkin juga menyukai