Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

MODUL 12 MANAJEMEN KONFLIK

Kelompok 3 kelas H

Nama anggota :

Nabila Putri Ghaniyati (185040100111086)

Sabilla Hyangesti Ilham (185040101111006)

Aiga Maita Kusuma (185040101111015)

Emi Dwi Sulistyorini (185040101111018)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
PROPAGASI
1. Heterogenitas (keanekaragaman) struktural perbedaan tingkat upah buruh di
sebuah negara yang sedang berkembang akan menimbulkan perbedaan pendapatan
dalam masyarakat. Hal ini dapat memicu terjadinya konflik karena pembagian kue
ekonomi yang tidak merata. Ulaslah kasus konflik tersebut dan sampaikan solusinya.
Kasusu konflik yang terjadi antara buruh dengan pengusaha mengenai upah minimum
yang diterima menjadi sebuah konflik yang serius karena hamper terjadi disetiap
tahunnya, adanya tuduhan dari pihak buruh bahwa pengusaha melakukan penekanan
terhadap upah yang diterima buruh serendah-rendahnya, disisi lain para pengusaha selalu
menunda-nunda kenaikan UMR dengan terpaksa karena adanya himpitan situasi bisnis
yang semakin berat, mereka beranggapan bahwa apabila kenaikan upah buruh terpenuhi
maka akan menurunkan daya saing produk mereka, sehingga kemungkinan terjadi nya
bangkrut sangat besar. Sehingga solusi yang dapat ditawarkan yaitu upah yang diberikan
seharusnya sesuai dengan produktivitas karyawan yang dilakukan, ketika produktivitas
karyawan meningkat, maka upah yang diterima pun juga harus meningkat begitu pula
yang harus dilakukan terhadap buruh sehingga konflik tersebut dapat diselesaikan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa bila produktivitas meningkat, kenikan upah terhadap
buruh perlu dilakukan sesuai dengan effort yang telah dilakukan. (Omge. 2015).
2. Carilah contoh kasus terkait adanya konflik dalam dunia kerja (workplace) secara
umum pada Perusahaan Agribisnis. Lalu bagaimana resolusi konfliknya dengan
mengaitkan pada teori konflik yang ada (sebut model manajemen konflik yang
gunakan)
Studi Pengendalian Pada Perusahaan Agribisnis PT. Central Pertiwi Bahari yang
bergerak dalam budidaya udang di Lampung yang mengalami bentrok antara petambak
plasma forum silaturahmi(forsil) dengan plasma P2K (petambak pro kemitraan) yang
memiliki perbedaan sikap terhadap perusahaan PT. Central Pertiwi Bahari sehingga
menyebabkan turunnya produksi udang. Perusahaan PT. Central Pertiwi Bahari melakukan
pengendalian untuk menghadapi konflik tersebut yaitu dengan internal control maupun
external controldengan melakukan analisis penyebab terjadinya bentrokan, penyebabnya
yaitu karena adanya hasutan yang dilakukan oleh fosil kepada para petambak sehingga
petambak tidak berani menyebar bibit udang, hal tersebut menyebabkan penurunan
produksi. Sehingga pihak manajemen melakukan internal controlling dengan cara formal
controlling kepada para petambak yang diantaranya ialah :
a. Personal observation atau pengawasan langsung
b. Report, laporan yang dibuat oleh para manager
c. Financial statement, daftar laporan keuangan yang memuat neraca laba rugi
d. Statistic, pengumpulan data kejadian yang telah lalu
e. Internal Audit, pengendalian persediaan yang berhubungan dengan audit.
Selain adanya pengendalian yang dilakukan terhadap para petambak, perusahaan juga
melakukan pengendalian terhadap peningkatan hasil produksi setelah terjadinya konflik
tersebut, diantaranya :
a. Pengendalian karyawan secara berkala
b. Pengendalian produksi untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang
dihasilkan
c. Pengendalian waktu yang digunakan dalam melakukan produksi
d. Pengendalian teknis pelaksanaan produksi
(Admin. 2015)
EVALUASI MANDIRI
1. Uraikan proposisi dan pandangan konsep teori konflik dari masing-masing tokoh
konflik dan pewarisnya. Buat dalam bentuk tabel.

Pewaris Unit Analisis Teori Konflik


Konflik dapat mempererat ikatan kelompok,
Karl Marx Coser Individu menciptakan kohesi, dan membantu fungsi
komunikasi
George Simmel Individu -
Max Weber Masyarakat Suprastruktur ideologi
Teori dialektikal (konsensus & konflik)
Dahrendorf Masyarakat Otoritas, kelompok & konflik

Karl Max Masyarakat Infrastuktur material

2. Identifikasikan bentuk/jenis/tipe konflik berdasarkan beberapa klasifikasi. jelaskan


dan beri contohnya.
a. Konflik pribadi, yaitu konflik yang terjadi di antara orang perorangan karena masalah-
masalah pribadi atau perbedaan pandangan antarpribadi dalam menyikapi suatu hal.
Misalnya individu yang terlibat utang, atau masalah pembagian warisan dalam
keluarga.
b. Konflik politik, yaitu konflik yang terjadi akibat kepentingan atau tujuan politis yang
berbeda antara seseorang atau kelompok. Seperti perbedaan pandangan antarpartai
politik karena perbedaan ideologi, asas perjuangan, dan cita-cita politik masing-
masing. Misalnya bentrokan antarpartai politik pada saat kampanye.
c. Konflik rasial, yaitu konflik yang terjadi di antara kelompok ras yang berbeda karena
adanya kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Misalnya konflik antara
orang-orang kulit hitam dengan kulit putih akibat diskriminasi ras (rasialisme) di
Amerika Serikat dan Afrika Selatan.
d. Konflik antarkelas sosial, yaitu konflik yang muncul karena adanya perbedaan-
perbedaan kepentingan di antara kelaskelas yang ada di masyarakat. Misalnya konflik
antara buruh dengan pimpinan dalam sebuah perusahaan yang menuntut kenaikan
upah.
e. Konflik yang bersifat internasional, yaitu konflik yang melibatkan beberapa kelompok
negara (blok) karena perbedaan kepentingan masing-masing. Misalnya konflik antara
negara Irak dan Amerika Serikat yang melibatkan beberapa negara besar.
3. Carilah beberapa (minimal 3) referensi terkait model manajemen (pengelolaan)
konflik. Berikan penjelasannya.
Dalam model pengaturan sendiri, manajemen konflik berdasarkan dua dimensi (Afif,
2014) yaitu :
a. Kerja sama (cooperativeness) pada sumbu horizontal.
b. Keasertifan (assertiveness) pada sumbu vertikal
Berdasarkan dua dimensi ini, Thomas dan Kilmann mengemukakan lima jenis strategi dalam
manajemen konflik. Kompetisi (competing), gaya ini merupakan gaya yang berorientasi pada
kekuasaan, dimana seseorang akan menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk
memenangkan konflik terhadap lawannya. Kolaborasi (collaborating), gaya ini melakukan
upaya bernegoisasi untuk menciptakan solusi yang sepenuhnya memuaskan pihak-pihak yang
terlibat konflik. Kompromi (compromising), gaya manajemen konflik ini berada ditengah
antara gaya kolaborasi dan kompromi. Dalam keadaan tertentu, kompromi dapat berarti
membagi perbedaan diantara dua posisi dan memberikan konsesi untuk mencari titik tengah.
Menghindar (Avoiding), bentuk menghindar tersebut bisa berupa menjauhkan diri dari pokok
masalah, menunda pokok masalah hingga waktu yang tepat, atau menarik diri dari konflik
yang mengancam dan merugikan. Mengakomodasi (accommodating), gaya ini mengabaikan
kepentingan dirinya sendiri dan berupaya memuaskan kepentingan lawan konfliknya.
Menurut Widiyoowati (2018) dalam junalnya yang berjudul model manajemen konflik
berbasis kearifan lokal: konflik perguruan pencak silat di madiun – jawa timur menyatakan
bahwa, Efektifitas model manajemen konflik berdasarkan nilai kearifan lokal masyarakat
Madiun sangat bergantung pada peran tokoh masyarakat informal, juga pada bentuk – bentuk
komunikasi yang digunakan. Proses dialog dan mediasi pada dasarnya tidak harus dilakukan
dalam bentuk komunikasi secara formal, tetapi juga dapat dilakukan secara tradisional,
seperti udhar gelung. Selain itu, proses dialog dan mediasi dilakukan tidak hanya
mengutamakan pada aspek hukum saja, tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial budaya
masyarakat. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai.
Menurut Harun (2014), isu pokok dalam analisis kebijakan adalah menetapkan
alternatif kebijakan. Berdasarkan hasil FGD dan diskusi dengan pakar ada empat level
hierarki yang mempengaruhi strategi resolusi konflik lahan di KPHP Model Banjar yaitu: 1)
level fokus (goal); 2) level aspek (criteria) yakni faktor yang berpengaruh; 3) level sasaran
(subcriteria) yakni aspek pengelolaan dan 4) level alternatif strategi kebijakan pengelolaan
(alternative) yakni alternatif strategi pengelolaan.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2015. Studi Kasus Pengendalian Pada Perusahaan Agribisnis PT. Central Pertiwi
Bahari (Dasar Manajemen).
Afif, Moh. (2014) Model Manajemen Konflik dalam Pengelolaan Kebun Binatang Surabaya.
Kebijakan dan Manajemen Publik.
Harun, Marinus. dkk. (2014). model resolusi konflik lahan di kesatuan pemangkuan hutan
produksi model banjar.
Omge. 2015. Alternatif Solusi Buruh Versus Pengusaha Mengenai Upah Minimum.
https://www.kompasiana.com/om-g/56550d57b27e6168048b45b2/alternatif-solusi-
konflik-buruh-versus-pengusaha-mengenai-upah-minimum?page=all. Diakses pada
28 November 2019. Pukul : 21.21 WIB.
Widiyowati. dkk. (2018).Model Manajemen Konflik BerbasisKearifan Lokal : Konflik
Perguruan Pencak Silat Madiun – Jawa Timur. jurnal komunikator 10(1).
Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai