] Pelarut Fase Gerak - Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan - Dibersihkan alat dengan alkohol 70% - Dibuat campuran aquabidest dan metanol (3:1) - Disaring dengan penyaring membran filter berukuran 0,2 µm - Diawaudaran dengan disonikasi
Fase Gerak (Aquabidest :
Metanol = 3:1)
2. Pembuatan Larutan Baku Parasetamol
Parasetamol
- Ditimbang baku pembanding parasetamol sebanyak 0,02 g
- Dimasukkan kedalam labu ukur - Ditambahkan fase gerak - Disonikasi selama 10 menit - Diencerkan dengan fase gerak sampai garis tanda - Dihomogenkan - Dibuat pengencera (dengan melakukan hal yang sama) - Disaring dengan membran filter berukuran 0,2 µm Larutan Parasetamol 3. Pembuatan Larutan Sampel Plasma Parasetamol Parasetamol - Dipipet 2 ml sampel plasma parasetamol - Dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml - Ditambahkan 50 ml fase gerak - Disonikasi selama 10 menit - Diencerkan dengan fase gerak sampai garis tanda - Dihomogenkan - Dipipet lagi sebanyak 2 ml - Dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml - Ditambahkan 50 ml fase gerak - Disonikasi selama 5 menit - Diencerkan dengan fase gerak sampai garis tanda - Dihomogenkan - Disaring dengan membran filter berukuran 0,2 µm Plasma Parasetamol 4. Pembuatan Larutan Baku Parasetamol Parasetamol - Dialirkan fase gerak (aquabidest : metanol = 3:1) dengan menggunakan pompa dengan laju alir 1,5 ml per menit kedalam kolom yang berisi fase diam oktadesilsilana - Disuntikkan secara terpisah antara larutan baku parasetamol dan larutan sampel plasma parasetamol kedalam kromatografi cair kinerja tinggi dengan volume penyuntikkan masing- masing 20 µl - Dihasilkan kromatogram berdasarkan pembacaan detektor dengan panjang gelombang 243 nm - Dihitung luas area puncak utama masisng-masing dari larutan baku parasetamol dan larutan sampel plasma parasetamol Kadar Plasma Parasetamol