Kromatografi cair yang digunakan dalam farmakope Indonesia adalah kromatografi cair tekanan
tinggi atau kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan teknik pemisahan berdasarkan fase
diam berupa padatan dan fase gerak berupa cairan.
1. SKEMA KERJA
Diinjeksikan metanol dan air (70:30 v/v) sebanyak 10 L ke alat melalui selang
pelarut dengan kecepatan alir 1 mL/menit.
Dilarutkan dengan sedikit metanol dan air (70:30 v/v), dimasukkan ke dalam
labu ukur 50 mL.
Ditambahkan metanol dan air (70:30 v/v) sampai tanda batas, digojog hingga
homogen.
1.3 DigojogParasetamol
Pembuatan Seri Larutan Standar hingga homogen.
5 µg/mL; 10 µg/mL; 15 µg/mL; 20 µg/mL; 25
µg/mL
Larutan stok parasetamol 100 µg/mLdipipet 0,5 mL; 1 mL; 1,5 mL; 2 mL; 2,5 mL
dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL.
Ditambahkan metanol dan air (70:30 v/v) hingga tanda batas.
Dimasukan ke dalam beaker glass, setelah itu serbuk ini dilarutkan dengan
metanol dan air (70:30 v/v), dimasukan kedalam labu ukur 100 mL.
Ditambahkan metanol dan air (70:30 v/v) ke dalam labu ukur sampai tanda
batas.
Digojog hingga homogen.
1.4.1 Pengenceran Larutan Sampel 1 mg/mL menjadi 100 µg/mL
Dipipet larutan sampel 100 µg/mL sebanyak 1,5 mL, dimasukan ke dalam labu
ukur 10 mL.