d. Pansitopenia
7. Seorang anak, umur 10 tahun, menderita
e. Trombositopenia leukemia limfositik akut sedang menjalani
kemoterapi sitostatik. Pada seri kedua dari
5. Seorang ibu usia 30 tahun melahirkan kemoterapi itu, anak menderita demam
seorang anak perempuan dengan golongan yang bekepanjangan. Diagnosis pasti dari
darah O dengan Rhesus positif. Anak demam pasca kemoterapi ini ditegakkan
tersebut merupakan anak ketiga . Bila sang dengan memeriksa:
Ayah bergolongan darah A dominan ,maka
a. C-reactive protein.
golongan darah ibu kemungkinan adalah :
b. neutrofil.
a. B
c. retikulosit.
b. O
d. procalcitonin.
c. AB
e. kultur urin.
d. A dominan
8. Seorang anak perempuan, usia 10 tahun
e. A resesif
dibawa ke dokter karena sering lelah, pucat,
6. Seorang Perempuan usia 18 tahun datang dan sakit kepala. Pemeriksaan fisik
dengan keluhan gampang ngantuk dan didapatkan konjunctiva palpebrae anemis,
susah konsentrasi. Pemeriksaan tanda vital takikardi, dan splenomegali. Hasil
dalam batas normal dan pemeriksaan fisik laboratorium didapatkan adanya
ditemukan konyungtiva anemis. Dari hasil hemoglobin 10 gr per dl, eritrosit 5 juta per
µL, leukosit 5000 per µL, trombosit 300
d. Leukemi mielositik kronik
ribu per µL, MCV, MCH dan MCHC
e. Leukemi mieloblastik akut
menurun, serta retikulosit 8 persen.
Gambaran darah tepi didapatkan kesan
10. Wanita hamil dibawa ke rumah sakit
anemia mikrositik hipokrom dengan
karena sudah waktunya bersalin. Ternyata
anisopoikilositosis dan polikromasi, serta
pasien tersebut menderita anemia berat,
ditemukan NRBC (nucleated red blood
pemeriksaan darah tepi ditemukan eritrosit
cell). Pada elektroforesis hemoglobin
mikrositik hipokrom. Dokter yang merawat
didapatkan HbA 64 persen , HbF 30 persen,
khawatir pasien akan mengalami
dan HbA2 6 persen. Apakah diagnosis
perdarahan masif saat persalinan.
kerja pasien tersebut?
Bagaimana menangani kasus ini?
a. Status besi
a. Sistim Mieloid
b. Haematokrit
b. Sistim Trombopoetik
c. Cairan sumsum tulang
c. Sistim Limfoid
d. Hitung jenis
d. Sistim Eritropoetik
e. Leukosit
e. Sistim Granulopoetik
dalam batas normal, pada abdomen tidak b. Anemia gagal ginjal kronik
ditemukan pembesaran hati dan limpa .
c. Anemia defisiensi folat
Pada ekstremitas tidak ditemukan
perdarahan kulit . Hasil laboratorium Hb d. Thalasemia
a. Ferritin rendah , Transferin normal , berwarna biru bila kena benturan benda
d. Trombosit
minggu dan epistaksis sejak 2 hari. Pasien
e. PRC
merasa lemas , nafsu makan menurun, berat
33. Seorang anak perempuan, usia 10 tahun badan turun . Pada pemeriksaan fisik
dibawa ke dokter karena sering lelah, pucat, didapatkan apatis, frekuensi napas 60 x
dan sakit kepala. Pemeriksaan fisik permenit, frekuensi nadi 148 x permenit ,
didapatkan konjunctiva palpebrae anemis, suhu 39,8 derajad celsius. Kulit tampak
takikardi, dan splenomegali. Hasil bercak merah diseluruh badan, konjungtiva
laboratorium didapatkan adanya pucat, epistaksis, retraksi , pembesaran
hemoglobin 10 gr per dl, eritrosit 5 juta per kelenjar getah bening leher, terdengar ronki
µL, leukosit 5000 per µL, trombosit 300 basah halus di dada kanan kiri, terdapat
ribu per µL, MCV, MCH dan MCHC splenomegali dan hepatomegali, dan
menurun, serta retikulosit 8 persen. Pemeriksaan laboratorium Hb 8 gr per dL
Gambaran darah tepi didapatkan kesan leukosit 128 000 per uL, Ht 23 vol persen,
anemia mikrositik hipokrom dengan hitung jenis 0/0/21/88/0, terdapat blas.
anisopoikilositosis dan polikromasi, serta Pembesaran kelenjar getah bening pada
ditemukan NRBC (nucleated red blood kasus ini akibat :
cell). Pada elektroforesis hemoglobin
a. Infeksi sekunder pada kelenjar getah
didapatkan HbA 64 persen , HbF 30 persen,
bening
dan HbA2 6 persen. Bila dilakukan analisis
b. Peningkatan aktifitas pembentukan
genetik, di kromosom berapakah kelainan
sistim limfoid
tersebut?
c. Infiltrasi sel tumor pada esktra
a. Kromosom 22 meduler
c. Translokasi kromosom 15q22 ke 37. seorang ibu hamil Ny. D usia 35 thn
kromosom 17q12 datang ke RS dengan keluhan nyeri kepala
, pada pemeriksaan fisik dijumpai KU agak
d. Translokasi kromosom 8q22 ke
pucat kesadaran baik, TD 160/100 mmHg,
kromosom 21q22
nadi 88x/mnt, pernafasan dan suhu normal,
e. Translokasi kromosom 16p13 ke
pada pemeriksaan obtetri dijumpai hamil 9
kromosom 16q22
bulan dengan denyut jantung janin tidak
ada, pada USG tampak janin dg taksiran
36. Seorang anak laki -laki umur 1 tahun di
berat 1200 gram dan janin mati inutero. Lab
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan
: Hb 8 gr/dl Apakah penyebab kematian juga merasakan mudah memar karena
janin ? sedikit benturan dan timbul bintik kecil
merah pada kulit yang mirip gigitan
a. hipoksia janin
nyamuk. Keluhan lain yang dirasakan yaitu
b. ke gagalan fungsi jantung janin
mual, muntah, perut terasa penuh, demam
c. kegagalan fungsi jantung ibu hilang timbul dan nyeri tulang. Pada
memompa darah pemeriksaan fisik didapatkan hipertrofi
gusi, dan nodul pada kulit. Hasil
d. sirkulasi darah janin tak sempurna
laboratorium ditemukan hiperlekositosis,
e. tekanan darah tinggi ibu anemia dan trombositopenia, dan skor DIC
(Disseminated Intravascular Coagulation)
38. seorang ibu hamil 9 bulan, datang ke RS positif. Pada gambaran darah tepi
dengan perdarahan banyak, Ny C usia 40 didapatkan kesan hiperleukositosis dengan
thn saat ini hamil ke 7. Pada pemeriksaan dominansi sel blas. Apakah diagnosis kerja
fisik dijumpai KU tampak sakit berat, CM, yang paling mungkin pada pasien tersebut
anemis, TD 90/50 mmHg, nadi 96x/mnt, menurut kriteria FAB (French, American,
pemeriksaan lab Hb 6 gr /dl, pada British)?
pemeriksaan obstetri dijumpai tanda
a. AML M3
hipoksia janin (dg CTG). Segera dilakukan
pemberian oksigen nasal dan cairan melalui b. AML M0
infus. Apakah penyebab hipoksia janin tsb
c. AML M5
?
d. AML M1
a. kekurangan plasma dalam darah ibu
e. AML M4
b. kekurangan cairan dalam pembuluh
darah 40. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun
diantar orang tuanya ke IGD dengan
c. kekurangan sel darah merah
keluhan sesak sejak 2 hari yang semakin
d. kekurangan oksigen dalam darah ibu
berat ,pasien juga mengeluh demam sejak 1
e. kekurangan volume darah minggu dan epistaksis sejak 2 hari. Pasien
merasa lemas , nafsu makan
39. Seorang wanita, usia 43 tahun datang menurun, berat badan turun . Pada
dengan keluhan lemah, pucat, dan sakit pemeriksaan fisik didapatkan
kepala sejak satu bulan yang lalu. Pasien apatis, frekuensi napas 60 x
permenit, frekuensi nadi 148 x permenit
e. Bilirubin indirek
, suhu 39,8 derajad celsius. Kulit tampak
bercak merah diseluruh badan, konjungtiva
42. Seorang laki-laki, usia 25 tahun datang
pucat, epistaksis, retraksi , pembesaran
ke dokter dengan keluhan kerusakan dan
kelenjar getah bening leher, terdengar ronki
pembusukan pada jari keempat dan kelima
basah halus di dada kanan kiri,
jari tangan kanan sejak 2 minggu yang lalu.
terdapat splenomegali dan hepatomegali,
Pasien juga merasa demam, nyeri dada kiri,
dan Pemeriksaan laboratorium Hb 8 gr per
dan mudah lelah bila cuaca dingin.
dL leukosit 128 000 per uL, Ht 23 vol
Pemeriksaan fisik ditemukan konjunctiva
persen, hitung jenis 0/0/21/88/0, terdapat
palpebrae anemis, sclera ikterik, takikardi,
blas. Pembesaran kelenjar getah bening
nekrosis digiti minimi empat dan lima pada
pada kasus ini akibat :
manus dextra, splenomegali. Hasil
laboratorium didapatkan Hb 9 gr per dl,
a. Infiltrasi sel tumor pada esktra
retikulositosis 12 persen. Hapusan darah
meduler
tepi didapatkan anisopoikilositosis dengan
b. Infiltrasi sel tumor pada polikromasi, adanya NRBC, basophillic
intrameduler stippling, dan sel bentuk bulan sabit. Proses
apa yang terjadi secara berurutan pada
c. Reaksi imunologi terhadap
perubahan bentuk eritrosit pada pasien
keganasan
tersebut?
d. Infeksi sekunder pada kelenjar getah
a. Deoksigenasi, polimerisasi, sickling
bening
berulang, gangguan homeostasis kation,
e. Peningkatan aktifitas pembentukan viskositas sitoplasma meningkat,
sistim limfoid kemampuan sel untuk merubah bentuk
menurun.
41. Dalam anemia hemolitik, dalam darah
b. Sickling berulang, polimerisasi,
terjadi peningkatan bilirubin indirek,
deoksigenasi, gangguan homeostasis
sedangkan dalam urin terjadi peningkatan:
kation, viskositas sitoplasma meningkat,
a. Bilirubin direk kemampuan sel untuk merubah bentuk
b. Kaproporfirin menurun.
b. Sitarabin
57. Seorang Wanita usia 30 tahun diantar
c. Doksorubisin suaminya ke UGD rumah sakit dalam
keadaan lemas. Hasil pemeriksaan tanda
d. Klorambusil
vital TD 90/60 mmHg, suhu 37,2°C, nadi
e. Imatinib mesilat
100X/menit dan pernafasan 40x/menit.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
56. Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun
HB 8 gr%, Wanita tersebut memerlukan
datang di IGD dengan keluhan mudah
tranfusi darah, selain golongan darah yang
memar saat bermain sepak bola sejak dua
harus diketahui pemeriksaan apalagi yang
minggu yang lalu. Pasien juga pucat, lemah
harus dilakukan untuk memastikan bahwa
dan mudah lelah. Sering sesak nafas saat
tranfusi darah yang kita lakukan sesuai:
berlari. Pemeriksaan fisik didapatkan
adanya konjunctiva palpebra anemis,
a. Gambaran darah tepi
petechiae di lengan, nyeri tekan tulang
b. Pemeriksaan rhesus
sternum, dan splenomegali. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan c. Pemeriksaan Uji silang serasi
kesan hiperleukositosis, anemia dan
d. Hematologi lengkap
trombositopenia. Pada sediaan apus darah
tepi ditemukan sel blas 67 persen, dengan e. Test Coomb’s
b. Asam urat
a. Besi serum
c. Gula darah
b. Kadar Eritropoetin
d. Hb
c. Aspirasi sumsum tulang
darah O pada anak perempuan diatas berarti
e. Cholesterol
:
62. Seorang wanita, usia 43 tahun datang a. Serum tidak mempunyai anti A dan
dengan keluhan lemah, pucat, dan sakit anti B
kepala sejak satu bulan yang lalu. Pasien
b. Serum mempunyai Anti A
juga merasakan mudah memar karena
c. Sel darah mempunyai anti gen A
sedikit benturan dan timbul bintik kecil
merah pada kulit yang mirip gigitan d. Sel darah mempunyai antigen B
nyamuk. Keluhan lain yang dirasakan yaitu
e. Sel darah tidak mempunyai Antigen
mual, muntah, perut terasa penuh, demam
A dan B
hilang timbul dan nyeri tulang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hipertrofi a. ß globulin
biru muda tanpa vakuolisasi. Pemeriksaan datang di IGD dengan keluhan mudah
sitokimia didapatkan reaksi negatif pada uji memar saat bermain sepak bola sejak dua
mieloperoksidase maupun sudan black B. minggu yang lalu. Pasien juga pucat, lemah
dan mudah lelah. Sering sesak nafas saat pemeriksaan hematologi untuk parameter
berlari. Pemeriksaan fisik didapatkan MCH: 22 pg (normal: 27-31 pg)
adanya konjunctiva palpebra anemis, menunjukkan anemia tersebut:
petechiae di lengan, nyeri tekan tulang
a. Normositik
sternum, dan splenomegali. Hasil
b. Polikromatik
pemeriksaan laboratorium didapatkan
kesan hiperleukositosis, anemia dan c. Normokromik
trombositopenia. Pada sediaan apus darah
d. Hipokromik
tepi ditemukan sel blas 67 persen, dengan
ukuran kecil, bentuk seragam, kromatin e. Mikrositik
a. transfusi darah
79. Seorang wanita, usia 30 tahun, datang
b. makan yg banyak protein
dengan keluhan lemas dan haid yang
banyak dalam 3 hari terakhir, tidak ada c. beri vit C
demam sebelumnya. Pada pemeriksaan
d. makan tinggi karbohidarat
fisik didapatkan: TD: 90 per 60, suhu: 36,7
e. suplemen zat besi
derajat C, nadi: 110 kali per menit teratur,
pernafasan 24 kali per menit, akral dingin.
Konjungtiva terlihat pucat, sclera tidak 81. Wanita hamil dibawa ke rumah sakit
ikterik. Pemeriksaan jantung dan paru karena sudah waktunya bersalin. Ternyata
dalam batas normal, hepar dan limpa tidak pasien tersebut menderita anemia berat,
teraba. Pada pemeriksaan penunjang pemeriksaan darah tepi ditemukan eritrosit
didapatkan: Hb 6,8 gr per dl, hematokrit 20 mikrositik hipokrom. Rumah sakit khawatir
persen, leukosit 8500 per uL, trombosit pasien akan mengalami perdarahan masif
156.000 per uL, retikulosit 2,5 meningkat. saat persalinan. Apakah analisis saudara
Apa masalah utama pada pasien ini pada kasus ini?
d. Thalasemia kronik
d. Pasien anemia kurang B12 e. Dua molekul
a. Metil transferase
91. Seorang anak, umur 10 tahun,
b. Glukan transferase menderita leukemia limfositik akut sedang
trombosit 236.000 /uL, retikulosit 1,0, baik, TD 90/60 mmHg, nadi 88x/mnt, nafas
hipokromik. Apa kemungkinan Diagnosis hamil 29 minggu, perkiraan berat janin 900
banding pada pasien ini. Tatalaksana utama gram, (dg USG). pada pemeriksaan
yang diperlukan pada pasien ini adalah lab.parasitologi dijumpai dugaan cacing
ascaris. Bagaimana hubungan kecacingan
a. Pemberian suplementasi zat besi
dg pusing pusing pada kasus diatas ?
b. Pemberian suplementasi asam folat
a. Kecacingan menyebabkan ibu hamil
c. Segera melakukan transfusi PRC dan stress dan tidak mau makan
trombosit? atasi kegawatan
b. Kecacingan menyebabkan ibu hamil
d. Pemberian kortikoseroid dosis tinggi perdarahan dari usus
c. Kecacingan menyebabkan ibu hamil
94. Seorang ibu hamil datang ke RS dengan
muntah muntah
keluhan perdarahan banyak, Ny. 30 thn
d. Kecacingan menyebabkan ibu hamil
hamil 8 bulan tiba tiba mengalami
tak mau minum vitamin atau obat tambah
perdarahan pervaginam bergumpal gumpal.
darah
KU sedang, anemis, kesadaran CM , TD
e. Kecacingan menyebabkan ibu hamil 90/60 mmHg, nadi 100x/mnt, pernafasan
relatif kekurangan cadangan zat besi 22xmnt, suhu normal, pada pemeriksaan
lab diketahui Hb 7 gr/dl, lekosit 7500,
93. Seorang anak laki -laki umur 1 tahun di trombosit 180.000. perencanaan apakah yg
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan anda lakukan ?
tidak nafsu , makan, sehingga berat badan
a. terapi antibiotic
sukar naik . Pasien juga sering sakit batuk
b. tranfusi darah
pilek dan mencret. Pasien lahir prematur
dengan berat badan lahir 1500 gram , pasien c. terapi vitamin dan asam folat
menyusu ASI hingga sekarang. Pada
d. terapi antikoagulan
pemeriksaan fisik sadar, pucat, tanda vital
e. Terapi oral zat besi (fe),
dalam batas normal, pada abdomen tidak
ditemukan pembesaran hati dan limpa .
95. Seorang wanita usia 35 tahun datang ke
Pada ekstremitas tidak ditemukan
poliklinik umum dengan keluhan pusing
perdarahan kulit . Hasil laboratorium Hb
berkunang-kunang setiap kali berdiri lama.
9,4 gr per dL, Ht 27 vol persen, Leukosit
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
6000 per uL, Trombosit 250.000 per uL .
konjungtiva tampak anemis. Hasil
Pasien didiagnosis anemia tersangka
pemeriksaan antropometri diketahui BB =
defisiensi zat besi. Pemeriksaan apusan
42 kg, TB = 163 cm. Dari hasil pemeriksaan
darah tepi pada pasien ini menunjukkan
apusan darah tepi ditemukan Hb = 10 g/dl
gambaran :
dengan hasil apusan darah tepi ditemukan
a. Normositik dan hipokrom
gambaran mikrositik hipokrom. Bila wanita
b. Mikrositik dan hipokrom tersebut seorang vegetarian, maka anjuran
yang kita berikan adalah:
c. Mikrositik dan hiperkrom
a. Mengurangi asupan lemak
d. Makrositik dan hipokrom
b. Meningkatkan asupan serat
e. Makrositik dan hiperkrom
penunjang didapatkan: Hb 5,8 gr/dl,
c. Berhenti menjadi vegetarian
hematokrit 20%, leukosit 8500/uL,
d. Meningkatkan asupan teh
trombosit 656.000 /uL, retikulosit 2,5
e. Meningkatkan asupan jeruk (meningkat). Tatalaksana utama yang
diperlukan pada pasien ini adalah
96. Seorang wanita hamil cukup bulan
a. Pemberian suplementasi asam folat
dirujuk oleh bidan ke IGD suatu rumah
b. Segera melakukan transfusi PRC dan
sakit karena persalinan tidak maju yang
trombosit untuk atasi kegawatan
disertai perdarahan pervaginam. Ternyata
bayi yang dikandungnya sudah meninggal c. Pemberian suplementasi zat besi
dan dilakukan persalinan pervaginam
d. Pemberian kortikoseroid dosis tinggi
dengan menggunakan forcep dan
e. Pemberian obat anti perdarahan
perdarahannya berhenti. Dari pemeriksaan
darah tepi ditemukan Hb 8 grpersen. Lama
98. Seorang wanita 27 tahun di antar
pemberian obat yang sesuai untuk kasus ini
suaminya datang ke puskesmas dengan
adalah:
keluhan tubuh cepat lelah, sering sakit
a. tiap hari selama 2 tahun.
kepala dan pusing, saat ini pasien sedang
b. tiap hari selama 6 bulan. hamil sekitar 4 bulan. Pada pemeriksaan
fisik di temukan konjungtiva anemis dan
c. tiap hari selama 1 tahun.
muka pucat, hasil pemeriksaan hematologi
d. sekali saja.
rutin menunjukkan Hb: 9 g/dL, Ht: 28 %,
e. tiap minggu selama 3 bulan. eritrosit : 3,6 juta/uL, Leukosit: 6700/uL,
Trombosit: 225000/uL. Bila hasil
97. Seorang wanita, usia 30 tahun, datang pemeriksaan hematologi untuk parameter
dengan keluhan lemas dan haid yang MCV: 73 fl (N: 82 - 92) menunjukkan
banyak dalam 3 hari terakhir, tidak ada anemia tersebut:
demam sebelumnya. Pada pemeriksaan
a. Makrositik
fisik didapatkan: TD: 90/60, suhu: 36,7oC,
b. Hipokromik
nadi: 110 x/menit teratur, pernafasan 24
x/menit, akral dingin. Konjungtiva terlihat c. Polikromatik
pucat, sclera tidak ikterik. Pemeriksaan
d. Mikrositik
jantung dan paru dalam batas normal, hepar
e. Normokromik.
dan limpa tidak teraba. Pada pemeriksaan
terganggu, pemeriksaan yang dilakukan
99. Seorang wanita, usia 38 tahun, datang untuk jalur intrinsic adalah:
dengan keluhan lemas letih lesu selama 1
a. Kadar Fibrinogen
bulan, tidak ada demam sebelumnya, pasien
b. APTT
sedang hamil 28 minggu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan: TD: 110/70, suhu: c. kadar factor XIII
36,7oC, nadi: 110 x/menit teratur,
d. Kadar Trombin
pernafasan 24 x/menit, tinggi badan 163
cm, berat badan 58 kg. Konjungtiva terlihat e. Protrombin Time