Anda di halaman 1dari 32

HEMATOLOGI 2016 d.

Pemeriksaan Coomb’s test


1.Seorang bayi laki-laki umur 10 hari,
e. Pemeriksaan kadar enzim G6PD
dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan
demam dan kuning. Dari hasil pemeriksaan 3. Seorang anak laki -laki umur 2 tahun di
didapatkan keadaan hiperbilirubunemia antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan
dan ada infeksi E.coli. Bila dari hasil bengkak dan nyeri pada lutut kiri dan
pemeriksaan hematologi didapatkan pundak kiri setelah terjatuh dari sepeda.
gambaran hemolitik , eritrosit normositik Pasien sering mengeluh timbul ebebrapa
normokrom. Dari gejala klinis dan hasil bercak bercak biru di kaki dan badannya
laboratorium maka kemungkinan penyebab hilang timbul. Paman pasien juga menderita
keadaan ini yang paling sesuai adalah : penyakit yang sama. Pemeriksaan fisik
didapatkan sadar, tanda vital normal,
a. Keadaan fisiologis
tampak hematom pada sendi bahu dan sendi
b. Defisiensi enzim G6PD
lutut kanan, serta terdapat tanda rubor,
c. Ketidak sesuaian golongan darah dolor, dan kalor. Pemeriksaan darah Hb
10.8 gr per dL Ht 32 vol persen, Leukosit
d. Kelainan membran eritrosit
12000 per uL, Trombosit 189.000 per uL,
e. Kelaianan autoimun
dan faktor pembekuan didapatkan kadar F
VIII 24 persen. Faktor-Faktor pembekuan
2. Seorang bayi laki-laki umur 10 hari,
yang tergolong faktor intrinsik selain faktor
dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan
VIII adalah :
demam dan kuning. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan keadaan hiperbilirubunemia
a. Faktor X
dan ada infeksi E.coli. Bila dari hasil
pemeriksaan hematologi didapatkan b. Faktor XIII
gambaran hemolitik , eritrosit normositik
c. Faktor VII
normokrom, pemeriksaan apa lagi yang
d. Faktor IX
diperlukan untuk mengetahui penyebab
anemia hemolitik ini: e. Faktor III

4. Seorang Wanita usia 30 tahun diantar


a. Pemeriksaan gambaran darah tepi
suaminya ke UGD rumah sakit dalam
b. Pemeriksaan uji silang serasi
keadaan lemas. Hasil pemeriksaan tanda
c. Pemeriksaan golongan darah vital TD 90/60 mmHg, suhu 37,2°C, nadi
100X/menit dan pernafasan 40x/menit. Bila pemeriksaan hematologi untuk ditemukan
dari hasil pemeriksaan laboratorium Hb 8,1 gr/dL dan indeks eritrosit MCV 72
didapatkan HB 8 gr%, leukosit 4500/uL dan fl, MCH 25 pg dan MCHC 30%. Dari hasil
trombosit 140.000/uL, maka tersebut menunjukkan adanya:
keadaan yang paling sesuai untuk
menggambarkan hasil laboratorium ini a. AnemiaMakrositik Hiperkrom
adalah:
b. Anemia dimorfik

c. Anemia Makrositik Normokrom


a. Anemia
d. Anemia Mikrositik Hipokrom
b. Bisitopenia
e. Anemia Normositik Normokrom
c. Leukopenia

d. Pansitopenia
7. Seorang anak, umur 10 tahun, menderita
e. Trombositopenia leukemia limfositik akut sedang menjalani
kemoterapi sitostatik. Pada seri kedua dari
5. Seorang ibu usia 30 tahun melahirkan kemoterapi itu, anak menderita demam
seorang anak perempuan dengan golongan yang bekepanjangan. Diagnosis pasti dari
darah O dengan Rhesus positif. Anak demam pasca kemoterapi ini ditegakkan
tersebut merupakan anak ketiga . Bila sang dengan memeriksa:
Ayah bergolongan darah A dominan ,maka
a. C-reactive protein.
golongan darah ibu kemungkinan adalah :
b. neutrofil.
a. B
c. retikulosit.
b. O
d. procalcitonin.
c. AB
e. kultur urin.
d. A dominan
8. Seorang anak perempuan, usia 10 tahun
e. A resesif
dibawa ke dokter karena sering lelah, pucat,
6. Seorang Perempuan usia 18 tahun datang dan sakit kepala. Pemeriksaan fisik
dengan keluhan gampang ngantuk dan didapatkan konjunctiva palpebrae anemis,
susah konsentrasi. Pemeriksaan tanda vital takikardi, dan splenomegali. Hasil
dalam batas normal dan pemeriksaan fisik laboratorium didapatkan adanya
ditemukan konyungtiva anemis. Dari hasil hemoglobin 10 gr per dl, eritrosit 5 juta per
µL, leukosit 5000 per µL, trombosit 300
d. Leukemi mielositik kronik
ribu per µL, MCV, MCH dan MCHC
e. Leukemi mieloblastik akut
menurun, serta retikulosit 8 persen.
Gambaran darah tepi didapatkan kesan
10. Wanita hamil dibawa ke rumah sakit
anemia mikrositik hipokrom dengan
karena sudah waktunya bersalin. Ternyata
anisopoikilositosis dan polikromasi, serta
pasien tersebut menderita anemia berat,
ditemukan NRBC (nucleated red blood
pemeriksaan darah tepi ditemukan eritrosit
cell). Pada elektroforesis hemoglobin
mikrositik hipokrom. Dokter yang merawat
didapatkan HbA 64 persen , HbF 30 persen,
khawatir pasien akan mengalami
dan HbA2 6 persen. Apakah diagnosis
perdarahan masif saat persalinan.
kerja pasien tersebut?
Bagaimana menangani kasus ini?

a. Thalassemia alfa mayor a. Pasang infus

b. Thalasemia beta trait b. Menunggu persalinan normal

c. Thalasemia beta mayor c. Mengirim pasien ke rumah sakit


kabupaten lain yang mempunyai PMI
d. Thalassemia alfa trait
d. Operasi SC
e. Thalasemia beta delta
e. Persalinan dipercepat
9. Seorang wanita 27 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan lemah badan
11. Seorang bayi laki-laki umur 10 hari,
sejak 2 bulan yang lalu disertai benjolan di
dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan
perut kiri atas. Pada pemeriksaan fisik
demam dan kuning. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan splenomegali Schuffner IV.
didapatkan keadaan hiperbilirubunemia
Hasil laboratorium: Hb 11 gr/dL, Lekosit
dan ada infeksi E.coli. Bila dari hasil
75.000/mm3, Trombosit 250.000/mm3.
pemeriksaan hematologi didapatkan
Pada apus darah tepi didapatkan semua
gambaran hemolitik , eritrosit normositik
stadium granulopoiesis.Diagnosis yang
normokrom. Pemeriksaan laboratorium
paling mungkin pada pasien ini adalah:
apakah yang harus dilakukan untuk
a. Leukemi limfositik kronik mendiagnosa keadaan tersebut diatas:

b. Leukemi aleukemik a. Hematologi lengkap dan hapusan

c. Leukemi limfoblastik akut darah


b. Hematologi lengkap dan aspirasi c. Dengue Fever
sumsum tulang
d. Henoch Schoenlein Purpura
c. Hematologi lengkap dan retikulosit
e. Idiopatik Trombositopenia Purpura
d. Hematologi lengkap dan kadar besi
serum 13. seorang wanita 27 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan lemah badan
e. Hematologi lengkap dan
sejak 2 bulan yang lalu disertai benjolan di
pemeriksaan kadar bilirubin
perut kiri atas. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan splenomegali (Schuffner IV).
12. Seorang anak laki -laki umur 5 tahun di
Hasil laboratorium: Hb 11 gr/dL, Lekosit
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan
75.000/mm3, Trombosit 250.000/mm3.
timbul bercak bercak merah di kedua
Pada apus darah tepi didapatkan semua
lengan dan kedua tungkai bawah kaki sejak
stadium granulopoiesisjika pada
3 hari lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri
pemeriksaan sitogenetik didapatkan
pada perutnya dan pegal –pegal pada
kromosom Philadelphia, Pada pemeriksaan
kaki. Dua minggu lalu pasien menderita
sitogenetik, hal yang paling mungkin
infeksi saluran napas. Pada pemeriksaan
didapatkan pada pasien ini:
fisis didapatkan sadar, denyut jantung 100
x per menit , frekuensi napas 20 x per a. Translokasi kromosom 19 dengan 22
menit temperature 38.4 derajat celsius ,
b. Translokasi kromosom 18 dengan 21
pada perut terdapat nyeri tekan pada
c. Translokasi kromosom 8 dengan 21
epigastrium , tidak ada tanda akut abdomen,
dan pada ekstremitas terdapat petekie , d. Translokasi kromosom 9 dengan 22
purpura dan ekimosis.
e. Translokasi kromosom 8 dengan 22
Pemeriksaan laboratorium didapatkan (
Hb 11.2 gr per dL , Leukosit 11.000 per uL 14. Seorang Wanita usia 30 tahun diantar
, Ht 36 vol persen, Trombosit 198.000 per suaminya ke UGD rumah sakit dalam
uL, ASTO meningkat , dan urin ditemukan keadaan lemas. Hasil pemeriksaan tanda
mikrohematuria, Diagnosis penyakit pasien vital TD 90/60 mmHg, suhu 37,2°C, nadi
adalah : 100X/menit dan pernafasan 40x/menit.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
a. Leukemia
HB 8 gr%, leukosit 4500/uL dan
b. Glomerulonefritis Kronik
trombosit 140.000/uL, Setelah dilakukan
pemeriksaan retikulosit, didapatkan hasil 16. Seorang wanita 27 tahun di antar
retikulosit 100.000/uL (meningkat), maka suaminya datang ke puskesmas dengan
diagnosis yang paling tepat untuk keadaan keluhan tubuh cepat lelah, sering sakit
diatas adalah: kepala dan pusing, saat ini pasien sedang
hamil sekitar 4 bulan. Pada pemeriksaan
a. Anemia ec defisiensi asam folat fisik di temukan konjungtiva anemis dan
muka pucat, hasil pemeriksaan hematologi
b. Anemia ec defisiensi besi
rutin menunjukkan Hb: 9 g/dL, Ht: 28 %,
c. Anemia ec perdarahan akut eritrosit : 3,6 juta/uL, Leukosit: 6700/uL,
d. Anemia ec penyakit kronik Trombosit: 225000/uLPada sediaan
hapusan darah tepi bila dicurugai suatu
e. Anemia ec hemolitik
defisiensi besi maka pada sediaan hapus
15. Seorang Laki-laki umur 25 tahun , darah tepi kemungkinan besar kita
berobat ke dokter dengan mendapatkan sel :
keluhan demam dan perdarahan gusi. a. Pencil
Oleh dokter yang menanganinya dilakukan
b. Retikulosit
pemeriksaan laboratorium hematologi de
ngan hasil Hb: 16 g/dL (N 14 – 16 c. Stomatosit
g/dL), Ht: 50 % (N 42 -
d. Tears drop
48%), Leukosit: 3600/uL (5000 – 10000/
e. Target
uL), trombosit: 120000/uL (150000 –
400000/uL). Hasil rumple leed positif.
17. Seorang wanita hamil cukup bulan
Hasil test pembendungan atau rumple leed
dirujuk oleh bidan ke IGD suatu rumah
positif artinya:
sakit karena persalinan tidak maju yang
disertai perdarahan pervaginam. Ternyata
a. Fungsi trombosit berkurang
bayi yang dikandungnya sudah meninggal
b. Fungsi sistem koagulasi tidak terjadi dan dilakukan persalinan pervaginam
c. Fungsi dinding kapiler berkurang dengan menggunakan forcep dan
perdarahannya berhenti. Dari pemeriksaan
d. Fungsi sistem fibrinolysis terganggu
darah tepi ditemukan Hb 8 grpersen. Rute
e. Fungsi faktor pembekuan rusak pemberian obat yang sesuai untuk kasus ini
adalah:
cm, berat badan 38 kg. Konjungtiva terlihat
a. subkutan.
pucat, sclera tidak ikterik. Pemeriksaan
b. peroral.
jantung dan paru dalam batas normal, hepar
c. intramuscular. dan limpa tidak teraba. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan: Hb 7,4 gr/dl,
d. intravena.
hematokrit 26%, leukosit 9500/uL,
e. suppositoria. trombosit 236.000 /uL, retikulosit 1,0,
18. Seorang Wanita usia 40 tahun diantar gambaran darah tepi mikrositik
suaminya ke rumah sakit dalam keadaan hipokromik. Apa kemungkinan Diagnosis
lemas. Dari anamnesis siklus menstruasi banding pada pasien ini
memanjang dengan jumlah darah cukup
a. Anemia defisiensi B12
banyak. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan HB 10 gr%, MCV 75 fl b. Anemia defisiensi besi
(dibawah normal), MCH 23 pg (dibawah
c. Anemia perdarahan
normal), leukosit 7000/uL dan trombosit
d. Anemia defisiensi folat
150.000/uL.Bila Hasil hapusan darah tepi
didapatkan adanya gambaran mikrositik e. Thalasemia
hipokrom dengan ditemukan adanya sel
pencil, maka diagnose yang paling sesuai 20. Seorang anak laki-laki, usia 6 tahun
adalah: dibawa ke dokter praktek dengan keluhan
demam sejak 3 hari yang lalu, batuk
a. Anemia ec penyakit kronis
berdahak warna kuning, dan agak sesak.
b. Anemia ec defisiensi folat
Dokter mendiagnosis pneumonia dan
c. Thalasemia meminta pemeriksaan laboratorium
hematologi rutin dan gambaran darah tepi.
d. Anemia ec defisiensi besi
Hasil laboratorium didapatkan kelaianan
e. Anemia ec defisiensi B12 berupa neutropenia. Pada gambaran darah
tepi didapatkan peningkatan jenis sel
19. Seorang wanita, usia 38 tahun, datang dengan karakteristik ukuran lebih besar dari
dengan keluhan lemas letih lesu selama 1 limfosit kecil, bentuk bulat, tepi irreguler,
bulan, tidak ada demam sebelumnya. Pada sitoplasma pucat, ganula merah muda
pemeriksaan fisik didapatkan: TD: 100/60, kebiruan, kromatin inti padat dan berlobus-
suhu: 36,7oC, nadi: 110 x/menit teratur, lobus. Berapa persenkah jumlah normal sel
pernafasan 24 x/menit, tinggi badan 160 tersebut pada hitung jenis?
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
a. 40-60 persen
konjungtiva tampak anemis. Hasil
b. 30-50 persen
pemeriksaan antropometri diketahui BB =
c. 60-80 persen 42 kg, TB = 163 cm. Dari hasil pemeriksaan
apusan darah tepi ditemukan Hb = 10 g/dl
d. 70-90 persen
dengan hasil apusan darah tepi ditemukan
e. 50-70 persen gambaran mikrositik hipokrom. Dalam
kondisi wanita tersebut, maka jenis
21. Seorang Wanita usia 40 tahun diantar
makanan yang terbaik untuk mengatasi
suaminya ke rumah sakit dalam keadaan
masalahnya
lemas. Dari anamnesis siklus menstruasi
memanjang dengan jumlah darah cukup a. Daung singkong
banyak. Hasil pemeriksaan tanda vital TD b. Tahu
90/60 mmHg, suhu 37,2°C, nadi
c. Bayam merah
100X/menit dan pernafasan 40x/menit .
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan d. Kacang hijau
HB 10 gr%, MCV 75 fl (dibawah normal),
e. Tempe
MCH 23 pg (dibawah normal), leukosit
7000/uL dan trombosit 150.000/uL. Bila
23. Seorang anak laki-laki, usia 6 tahun
dilakukan pemeriksaan lanjutan pada kasus
dibawa ke dokter praktek dengan keluhan
diatas diperoleh besi serum kadarnya
demam sejak 3 hari yang lalu, batuk
menurun dan kadar TIBC menurun maka
berdahak warna kuning, dan agak sesak.
diagnosis yang paling sesuai adalah:
Dokter mendiagnosis pneumonia dan
meminta pemeriksaan laboratorium
a. Anemia ec penyakit kronis
hematologi rutin dan gambaran darah tepi.
b. Anemia aplastik Hasil laboratorium didapatkan kelaianan
berupa neutropenia. Pada gambaran darah
c. Anemia ec Penyakit ginjal
tepi didapatkan peningkatan jenis sel
d. Anemia ec defisiensi besi dengan karakteristik ukuran lebih besar dari
e. Thalasemia limfosit kecil, bentuk bulat, tepi irreguler,
sitoplasma pucat, ganula merah muda
22. Seorang wanita usia 35 tahun datang ke kebiruan, kromatin inti padat dan berlobus-
poliklinik umum dengan keluhan pusing lobus. Apakah jenis sel tersebut?
berkunang-kunang setiap kali berdiri lama.
a. Basofil a. Basofil lebih besar sama dengan 30
persen pada darah perifer atau sumsum
b. Eosinofil
tulang
c. Neutrofil stab
b. Eosinofil lebih besar sama dengan
d. Neutrofil segmen
20 persen pada darah perifer atau sumsum
e. Monosit tulang

c. Basofil lebih besar sama dengan 20


24. Seorang pasien laki-laki, usia 53 tahun
persen pada darah perifer atau sumsum
datang ke klinik IGD dengan keluhan
tulang
lemah, mudah lelah, dan kepala sakit.
Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 3 d. Blas lebih besar sama dengan 30
bulan yang lalu, namun memberat pada 2 persen pada darah perifer atau sumsum
minggu terakhir. Keluhan lain yaitu mual, tulang
muntah, perut terasa penuh, demam dan
e. Blas lebih besar sama dengan 20
keringat malam. Pasien juga merasakan
persen pada darah perifer atau sumsum
berat badannya semakin menurun selama 2
tulang
bulan terakhir. Tidak ada keluhan pada
buang air besar dan buang air kecil. Pada
25. Seorang laki-laki, usia 47 tahun dengan
pemeriksaan hematologi pasien didapatkan
keluhan mudah lelah, pucat dan nyeri
Hb 10 gr per dL, jumlah leukosit 50.000 per
tulang sejak 3 minggu yang lalu.
µL, jumlah trombosit 450.000 per µL, dan
Pemeriksaan fisik didapatkan adanya
jumlah eritrosit 4 juta per µL. Pada
gangguan koagulasi darah. Hasil
gambaran darah tepi pasien tersebut
laboratorium didapatkan hiperleukositosis,
didapatkan kesan jumlah leukosit
anemia dan trombositopenia. Gambaran
meningkat dengan maturasi sel neutrofil
darah tepi didapatkan kesan peningkatan
pada semua tingkatan dan didominasi oleh
jumlah leukosit, dengan jumlah blas
mielosit dan segmen. Kelainan tersebut bisa
memenuhi batasan WHO untuk keganasan
mengalami transformasi agresif, dan
hematologi jenis leukemia akut. Pada
prognosis ad malam bila berada pada fase
gambaran darah tepi ditemukan blas 34
blastik, dengan batasan:
persen disertai multiple auer rods. Apakah
auer rod tersebut?
retikulosit 0,5% dan MCV 62 fL. Pada
a. Fusi dari granula sitoplasma galur
pemeriksaan fisik pasien ini paling
basofil
mungkin ditemukan:
b. Fusi dari granula sitoplasma galur
a. Koilonychia
neutrofil
b. Lymphadenopati
c. Fusi dari granula sitoplasma galur
eosinofil c. Sklera sub ikterik

d. Fusi dari granula sitoplasma galur d. Splenomegali


limfosit
e. Hepatomegali
e. Fusi dari granula sitoplasma galur
monosit 28. Wanita hamil dibawa ke rumah sakit
karena sudah waktunya bersalin. Ternyata
26. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun
pasien tersebut menderita anemia berat,
diantar orang tuanya ke IGD dengan
pemeriksaan darah tepi ditemukan eritrosit
keluhan sesak sejak 2 hari yang semakin
mikrositik hipokrom. Dokter yang merawat
berat ,pasien juga mengeluh demam sejak 1
khawatir pasien akan mengalami
minggu dan epistaksis sejak 2 hari. Pasien
perdarahan masif saat persalinan. Untuk
merasa lemas , nafsu makan
meyakinkan diagnosis, maka pemeriksaan
menurun, berat badan turun .
lanjutan yang diperlukan adalah:

a. Status besi
a. Sistim Mieloid
b. Haematokrit
b. Sistim Trombopoetik
c. Cairan sumsum tulang
c. Sistim Limfoid
d. Hitung jenis
d. Sistim Eritropoetik
e. Leukosit
e. Sistim Granulopoetik

29. Untuk kelangsungan hidupnya, eritrosit


27. Seorang pria 48 tahun datang ke
memerlukan energi dalam bentuk ATP.
poliklinik dengan keluhan lemah badan.
ATP dalam eritrosit terbentuk melalui jalur
Pemeriksaan fisik menunjukkan papilla
metabolisme:
lidah atrofi. Hasil laboratorium
menunjukkan Hb 8,2 gr/dL, lekosit
a. Glikolisis anaerobik
5600/mm3, trombosit 345.000/mm3,
b. Oksidasi ß asam lemak e. Ferritin rendah , Transferin rendah ,
Hemoglobin normal
c. Glikolisis aerobik

d. Siklus asam sitrat


31. Seorang wanita 36 Th datang ke Rumah
e. Fosforilasi oksidatif
Sakit dengan keluhan lemah badan. Pada
pemeriksaan fisik TD 95/70, anemis, mulut
30. Seorang anak laki -laki umur 1 tahun di
kering, ada luka di pinggir bibir, nadi
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan
12/mnt, jantung agak besar. Dari hasil Lab
tidak nafsu , makan, sehingga berat badan
yang ada: MCV 72 fL mikrositik, Feritin
sukar naik . Pasien juga sering sakit batuk
4mg/dl, rotgen Thorax Foto : Cor Besar,
pilek dan mencret. Pasien lahir prematur
Bendungan tidak ditemukan. Apakah
dengan berat badan lahir 1500 gram , pasien
kemungkinan masalah pada penderita ini?
menyusu ASI hingga sekarang. Pada
pemeriksaan fisik sadar, pucat, tanda vital a. Anemia perdarahan

dalam batas normal, pada abdomen tidak b. Anemia gagal ginjal kronik
ditemukan pembesaran hati dan limpa .
c. Anemia defisiensi folat
Pada ekstremitas tidak ditemukan
perdarahan kulit . Hasil laboratorium Hb d. Thalasemia

9,4 gr per dL, Ht 27 vol persen, Leukosit e. Anemia defisiensi besi


6000 per uL, Trombosit 250.000 per uL .
Pasien didiagnosis anemia tersangka 32. Seorang anak laki-laki 9 tahun
defisiensi zat besi. Derajat anemia mengalami perdarahan setelah jatuh dari
defisiensi besi Iron Deplesi ditandai oleh : bersepeda. Anak tersebut sering memar

a. Ferritin rendah , Transferin normal , berwarna biru bila kena benturan benda

Hemoglobin normal tumpul. Dari riwayat keluarga ada yang


mengalami sakit seperti pasien. Untuk
b. Ferritin normal , Transferin normal ,
penatalaksanaan lebih lanjut, pada pasien
Hemoglobin rendah
tersebut yang terbaik diberikan transfusi:
c. Ferritin Normal , Transferin rendah ,
a. Kryopresipitat
Hemoglobin rendah
b. Darah lengkap
d. Ferritin rendah , Transferin rendah ,
Hemoglobin rendah c. Washing Eritrosit

d. Trombosit
minggu dan epistaksis sejak 2 hari. Pasien
e. PRC
merasa lemas , nafsu makan menurun, berat
33. Seorang anak perempuan, usia 10 tahun badan turun . Pada pemeriksaan fisik
dibawa ke dokter karena sering lelah, pucat, didapatkan apatis, frekuensi napas 60 x
dan sakit kepala. Pemeriksaan fisik permenit, frekuensi nadi 148 x permenit ,
didapatkan konjunctiva palpebrae anemis, suhu 39,8 derajad celsius. Kulit tampak
takikardi, dan splenomegali. Hasil bercak merah diseluruh badan, konjungtiva
laboratorium didapatkan adanya pucat, epistaksis, retraksi , pembesaran
hemoglobin 10 gr per dl, eritrosit 5 juta per kelenjar getah bening leher, terdengar ronki
µL, leukosit 5000 per µL, trombosit 300 basah halus di dada kanan kiri, terdapat
ribu per µL, MCV, MCH dan MCHC splenomegali dan hepatomegali, dan
menurun, serta retikulosit 8 persen. Pemeriksaan laboratorium Hb 8 gr per dL
Gambaran darah tepi didapatkan kesan leukosit 128 000 per uL, Ht 23 vol persen,
anemia mikrositik hipokrom dengan hitung jenis 0/0/21/88/0, terdapat blas.
anisopoikilositosis dan polikromasi, serta Pembesaran kelenjar getah bening pada
ditemukan NRBC (nucleated red blood kasus ini akibat :
cell). Pada elektroforesis hemoglobin
a. Infeksi sekunder pada kelenjar getah
didapatkan HbA 64 persen , HbF 30 persen,
bening
dan HbA2 6 persen. Bila dilakukan analisis
b. Peningkatan aktifitas pembentukan
genetik, di kromosom berapakah kelainan
sistim limfoid
tersebut?
c. Infiltrasi sel tumor pada esktra
a. Kromosom 22 meduler

b. Kromosom 9 d. Infiltrasi sel tumor pada


intrameduler
c. Kromosom 11
e. Reaksi imunologi terhadap
d. Kromosom 16
keganasan
e. Kromosom 13
35. Seorang pasien laki-laki, usia 53 tahun
34. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun datang ke klinik IGD dengan keluhan
diantar orang tuanya ke IGD dengan lemah, mudah lelah, dan kepala sakit.
keluhan sesak sejak 2 hari yang semakin Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 3
berat ,pasien juga mengeluh demam sejak 1 bulan yang lalu, namun memberat pada 2
minggu terakhir. Keluhan lain yaitu mual, tidak nafsu , makan, sehingga berat badan
muntah, perut terasa penuh, demam dan sukar naik . Pasien juga sering sakit batuk
keringat malam. Pasien juga merasakan pilek dan mencret. Pasien lahir prematur
berat badannya semakin menurun selama 2 dengan berat badan lahir 1500 gram , pasien
bulan terakhir. Tidak ada keluhan pada menyusu ASI hingga sekarang. Pada
buang air besar dan buang air kecil. Pada pemeriksaan fisik sadar, pucat, tanda vital
pemeriksaan hematologi pasien didapatkan dalam batas normal, pada abdomen tidak
Hb 10 gr per dL, jumlah leukosit 50.000 per ditemukan pembesaran hati dan limpa .
µL, jumlah trombosit 450.000 per µL, dan Pada ekstremitas tidak ditemukan
jumlah eritrosit 4 juta per µL. Pada perdarahan kulit . Hasil laboratorium Hb
gambaran darah tepi pasien tersebut 9,4 gr per dL, Ht 27 vol persen, Leukosit
didapatkan kesan jumlah leukosit 6000 per uL, Trombosit 250.000 per uL .
meningkat dengan maturasi sel neutrofil Pasien didiagnosis anemia tersangka
pada semua tingkatan dan didominasi oleh defisiensi zat besi . Pada bayi prematur
mielosit dan segmen. Kelainan tersebut cadangan zat besi dalam tubuh yang didapat
sering dikaitkan dengan adanya dari ibu hanya sampai bayi berusia :
abnormalitas pada kromosom autosomal,
a. Satu setengah tahun
yaitu:
b. Empat bulan

a. Translokasi kromosom 9q34 ke c. Sembilan bulan


kromosom 22q11
d. Satu tahun
b. Translokasi kromosom 16p13 ke
e. Enam bulan
kromosom 22q22

c. Translokasi kromosom 15q22 ke 37. seorang ibu hamil Ny. D usia 35 thn
kromosom 17q12 datang ke RS dengan keluhan nyeri kepala
, pada pemeriksaan fisik dijumpai KU agak
d. Translokasi kromosom 8q22 ke
pucat kesadaran baik, TD 160/100 mmHg,
kromosom 21q22
nadi 88x/mnt, pernafasan dan suhu normal,
e. Translokasi kromosom 16p13 ke
pada pemeriksaan obtetri dijumpai hamil 9
kromosom 16q22
bulan dengan denyut jantung janin tidak
ada, pada USG tampak janin dg taksiran
36. Seorang anak laki -laki umur 1 tahun di
berat 1200 gram dan janin mati inutero. Lab
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan
: Hb 8 gr/dl Apakah penyebab kematian juga merasakan mudah memar karena
janin ? sedikit benturan dan timbul bintik kecil
merah pada kulit yang mirip gigitan
a. hipoksia janin
nyamuk. Keluhan lain yang dirasakan yaitu
b. ke gagalan fungsi jantung janin
mual, muntah, perut terasa penuh, demam
c. kegagalan fungsi jantung ibu hilang timbul dan nyeri tulang. Pada
memompa darah pemeriksaan fisik didapatkan hipertrofi
gusi, dan nodul pada kulit. Hasil
d. sirkulasi darah janin tak sempurna
laboratorium ditemukan hiperlekositosis,
e. tekanan darah tinggi ibu anemia dan trombositopenia, dan skor DIC
(Disseminated Intravascular Coagulation)
38. seorang ibu hamil 9 bulan, datang ke RS positif. Pada gambaran darah tepi
dengan perdarahan banyak, Ny C usia 40 didapatkan kesan hiperleukositosis dengan
thn saat ini hamil ke 7. Pada pemeriksaan dominansi sel blas. Apakah diagnosis kerja
fisik dijumpai KU tampak sakit berat, CM, yang paling mungkin pada pasien tersebut
anemis, TD 90/50 mmHg, nadi 96x/mnt, menurut kriteria FAB (French, American,
pemeriksaan lab Hb 6 gr /dl, pada British)?
pemeriksaan obstetri dijumpai tanda
a. AML M3
hipoksia janin (dg CTG). Segera dilakukan
pemberian oksigen nasal dan cairan melalui b. AML M0
infus. Apakah penyebab hipoksia janin tsb
c. AML M5
?
d. AML M1
a. kekurangan plasma dalam darah ibu
e. AML M4
b. kekurangan cairan dalam pembuluh
darah 40. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun
diantar orang tuanya ke IGD dengan
c. kekurangan sel darah merah
keluhan sesak sejak 2 hari yang semakin
d. kekurangan oksigen dalam darah ibu
berat ,pasien juga mengeluh demam sejak 1
e. kekurangan volume darah minggu dan epistaksis sejak 2 hari. Pasien
merasa lemas , nafsu makan
39. Seorang wanita, usia 43 tahun datang menurun, berat badan turun . Pada
dengan keluhan lemah, pucat, dan sakit pemeriksaan fisik didapatkan
kepala sejak satu bulan yang lalu. Pasien apatis, frekuensi napas 60 x
permenit, frekuensi nadi 148 x permenit
e. Bilirubin indirek
, suhu 39,8 derajad celsius. Kulit tampak
bercak merah diseluruh badan, konjungtiva
42. Seorang laki-laki, usia 25 tahun datang
pucat, epistaksis, retraksi , pembesaran
ke dokter dengan keluhan kerusakan dan
kelenjar getah bening leher, terdengar ronki
pembusukan pada jari keempat dan kelima
basah halus di dada kanan kiri,
jari tangan kanan sejak 2 minggu yang lalu.
terdapat splenomegali dan hepatomegali,
Pasien juga merasa demam, nyeri dada kiri,
dan Pemeriksaan laboratorium Hb 8 gr per
dan mudah lelah bila cuaca dingin.
dL leukosit 128 000 per uL, Ht 23 vol
Pemeriksaan fisik ditemukan konjunctiva
persen, hitung jenis 0/0/21/88/0, terdapat
palpebrae anemis, sclera ikterik, takikardi,
blas. Pembesaran kelenjar getah bening
nekrosis digiti minimi empat dan lima pada
pada kasus ini akibat :
manus dextra, splenomegali. Hasil
laboratorium didapatkan Hb 9 gr per dl,
a. Infiltrasi sel tumor pada esktra
retikulositosis 12 persen. Hapusan darah
meduler
tepi didapatkan anisopoikilositosis dengan
b. Infiltrasi sel tumor pada polikromasi, adanya NRBC, basophillic
intrameduler stippling, dan sel bentuk bulan sabit. Proses
apa yang terjadi secara berurutan pada
c. Reaksi imunologi terhadap
perubahan bentuk eritrosit pada pasien
keganasan
tersebut?
d. Infeksi sekunder pada kelenjar getah
a. Deoksigenasi, polimerisasi, sickling
bening
berulang, gangguan homeostasis kation,
e. Peningkatan aktifitas pembentukan viskositas sitoplasma meningkat,
sistim limfoid kemampuan sel untuk merubah bentuk
menurun.
41. Dalam anemia hemolitik, dalam darah
b. Sickling berulang, polimerisasi,
terjadi peningkatan bilirubin indirek,
deoksigenasi, gangguan homeostasis
sedangkan dalam urin terjadi peningkatan:
kation, viskositas sitoplasma meningkat,
a. Bilirubin direk kemampuan sel untuk merubah bentuk
b. Kaproporfirin menurun.

c. Uroporfirin c. Sickling berulang, deoksigenasi,


polimerisasi gangguan homeostasis kation,
d. Urobilinogen
viskositas sitoplasma meningkat,
a. Trombosit
kemampuan sel untuk merubah bentuk
b. Fibrinolisis
menurun.
c. Vit K
d. Polimerisasi, deoksigenasi, sickling
berulang, gangguan homeostasis kation, d. Vaskuler
viskositas sitoplasma meningkat,
e. Faktor pembekuan darah
kemampuan sel untuk merubah bentuk
menurun.
44. seorang ibu hamil datang ke RS dengan
e. Deoksigenasi, sickling berulang, keluhan mual dan muntah muntah. Ny F
polimerisasi, gangguan homeostasis kation, usia 20 thn saat ini mengaku hamil 2 bulan.
viskositas sitoplasma meningkat, Pada pemeriksaan fisik dijumpai KU
kemampuan sel untuk merubah bentuk anemis, TD 100/60 mmHg. Nadi 84x/mnt.
menurun. Lab Hb 7 gr/dl. Apa yg harus anda anjurkan
?
43. Seorang anak laki -laki umur 2 tahun di
Select one:
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan
a. periksa morfologi darah tepi
bengkak dan nyeri pada lutut kiri dan
pundak kiri setelah terjatuh dari sepeda. b. periksa lab fungsi hati dan ginjal
Pasien sering mengeluh timbul
c. periksa golongan darah
ebebrapa bercak bercak biru di kaki dan
badannya hilang timbul. Paman pasien d. periksa lab system pembekuan darah

juga menderita penyakit yang e. periksa sumsum tulang


sama. Pemeriksaan fisik didapatkan sadar,
tanda vital normal, tampak hematom pada 45. Seorang wanita 27 tahun di antar
sendi bahu dan sendi lutut kanan, serta suaminya datang ke puskesmas dengan
terdapat tanda rubor, dolor, dan kalor. keluhan tubuh cepat lelah, sering sakit
Pemeriksaan darah Hb 10.8 gr per dL kepala dan pusing, saat ini pasien sedang
Ht 32 vol persen, Leukosit 12000 per uL, hamil sekitar 4 bulan. Pada pemeriksaan
Trombosit 189.000 per uL. Pada fisik di temukan konjungtiva anemis dan
pemeriksaan Bleeding Time meningkat, muka pucat, hasil pemeriksaan hematologi
Clothing Time meningkat. Bleeding time rutin menunjukkan Hb: 9 g/dL, Ht: 28 %,
atau waktu perdarahan eritrosit : 3,6 juta/uL, Leukosit: 6700/uL,
menunjukkan adanya gangguan pada Trombosit: 225000/uL. Pada kasus anemia
ini maka proses eritropoesis meningkat , tumpul. Dari riwayat keluarga ada yang
growth faktor yang berperan untuk memacu mengalami sakit seperti pasien.Untuk
proses tersebut adalah: memastikan diagnosis pasien tersebut,
dokter melakukan pemeriksaan yang paling
a. GM-CSF
sesuai adalah:
b. TPO
a. Faktor VIII dan Faktor IX
c. M-CSF
b. Trombin Time
d. EPO
c. Faktor Von Willebrand
e. G-CSF
d. PT ulangan

46. Seorang wanita hamil cukup bulan e. APTT ulangan


dirujuk oleh bidan ke IGD suatu rumah
sakit karena persalinan tidak maju yang 48. Seorang wanita, usia 43 tahun datang
disertai perdarahan pervaginam. Ternyata dengan keluhan lemah, pucat, dan sakit
bayi yang dikandungnya sudah meninggal kepala sejak satu bulan yang lalu. Pasien
dan dilakukan persalinan pervaginam juga merasakan mudah memar karena
dengan menggunakan forcep dan sedikit benturan dan timbul bintik kecil
perdarahannya berhenti. Dari pemeriksaan merah pada kulit yang mirip gigitan
darah tepi ditemukan Hb 8 grpersen. Efek nyamuk. Keluhan lain yang dirasakan yaitu
samping yang perlu diantisipasi dari obat mual, muntah, perut terasa penuh, demam
yang sesuai untuk kasus ini adalah: hilang timbul dan nyeri tulang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hipertrofi
a. Diarrhea.
gusi, dan nodul pada kulit. Hasil
b. Reaksi inkompatibilitas.
laboratorium ditemukan hiperlekositosis,
c. Megaloblastosis. anemia dan trombositopenia, dan skor DIC
(Disseminated Intravascular Coagulation)
d. Ulkus peptikum.
positif. Pada gambaran darah tepi
e. Trombosis. didapatkan kesan hiperleukositosis dengan
dominansi sel blas. Berapa batasan jumlah
47. Seorang anak laki-laki 9 tahun blas yang ditetapkan oleh WHO pada
mengalami perdarahan setelah jatuh dari keganasan hematologi tersebut?
bersepeda. Anak tersebut sering memar
a. 25 persen
berwarna biru bila kena benturan benda
50. Seorang anak laki -laki umur 2 tahun di
b. 30 persen
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan
c. 10 persen
bengkak dan nyeri pada lutut kiri dan
d. 15 persen pundak kiri setelah terjatuh dari sepeda.
Pasien sering mengeluh timbul ebebrapa
e. 20 persen
bercak bercak biru di kaki dan badannya
49. Seorang anak laki -laki umur 1 tahun di hilang timbul. Paman pasien juga menderita
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan penyakit yang sama. Pemeriksaan fisik
tidak nafsu , makan, sehingga berat badan didapatkan sadar, tanda vital normal,
sukar naik . Pasien juga sering sakit batuk tampak hematom pada sendi bahu dan sendi
pilek dan mencret. Pasien lahir prematur lutut kanan, serta terdapat tanda rubor,
dengan berat badan lahir 1500 gram , dolor, dan kalor. Pemeriksaan darah Hb
pasien menyusu ASI hingga sekarang. Pada 10.8 gr per dL Ht 32 vol persen, Leukosit
pemeriksaan fisik sadar, pucat, tanda vital 12000 per uL, Trombosit 189.000 per uL,
dalam batas normal, pada abdomen tidak dan faktor pembekuan didapatkan kadar F
ditemukan pembesaran hati dan limpa . VIII 24 persen. Bila terjadi perdarahan
Pada ekstremitas tidak masif dan nyata pada kasus ini maka jenis
ditemukan perdarahan kulit . Hasil transfusi yang diutamakan diberikan untuk
laboratorium Hb 9,4 gr per dL, Ht 27 vol menghentikan perdarahannya adalah
persen, Leukosit 6000 per uL, a. Pack red cell
Trombosit 250.000 per uL . Pasien
b. Cryopresipitat
didiagnosis anemia tersangka defisiensi zat
besi. Besi essensial di dalam tubuh terdapat c. Whole blood
dalam beberapa bentuk seperti jawaban di
d. Trombosit
bawah :
e. Fresh frozen plasma

a. Miglobin dan Ferritin

b. Hemosiderin dan Ferritin 51. Seorang ibu usia 30 tahun melahirkan


seorang anak perempuan dengan golongan
c. Mioglobin dan Transferin
darah O dengan Rhesus positif. Anak
d. Hemoglobin dan Hemosiderin tersebut merupakan anak ketiga .Bila

e. Serum Iron dan Ferritin golongan darah ayah A resesif, maka


golongan darah ibu kemungkinan adalah:
komplikasi kemoterapi pada anak ini
a. Tidak mungkin O
adalah:
b. A resesif
a. antibiotika.
c. B
b. granulocyte colony stimulating
d. AB
factor.
e. A dominan
c. interleukin 11.

d. granulocyte macrophage colony


52. seorang wanita 27 tahun di antar
stimulating factor.
suaminya datang ke puskesmas dengan
keluhan tubuh cepat lelah, sering sakit e. kortikosteroid .
kepala dan pusing, saat ini pasien sedang
hamil sekitar 4 bulan. Pada pemeriksaan 54. Seorang anak, umur 10 tahun,
fisik di temukan konjungtiva anemis dan menderita leukemia limfositik akut sedang
muka pucat, hasil pemeriksaan hematologi menjalani kemoterapi sitostatik. Pada seri
rutin menunjukkan Hb: 9 g/dL, Ht: 28 %, kedua dari kemoterapi itu, anak menderita
eritrosit : 3,6 juta/uL, Leukosit: 6700/uL, demam yang bekepanjangan. Target respon
Trombosit: 225000/uL. Anemia yang dari terapi spesifik ini adalah:
terjadi pada pasien ini kemungkinan
a. neutrofil naik lebih dari 1000.
disebabkan karena:
b. procalcitonin lebih dari 0.5.
a. Perdarahan
c. urin steril.
b. Hemokonsentrasi
d. retikulosit 2 sampai 4 perLPB.
c. Anoreksia
e. C reactive protein kurang dari 2.5.
d. Hemodilusi

e. Kurang zat besi 55. seorang wanita 27 tahun datang ke


poliklinik dengan keluhan lemah badan
53. Seorang anak, umur 10 tahun, sejak 2 bulan yang lalu disertai benjolan di
menderita leukemia limfositik akut sedang perut kiri atas. Pada pemeriksaan fisik
menjalani kemoterapi sitostatik. Pada seri didapatkan splenomegali (Schuffner IV).
kedua dari kemoterapi itu, anak menderita Hasil laboratorium: Hb 11 gr/dL, Lekosit
demam yang bekepanjangan. Obat yang 75.000/mm3, Trombosit 250.000/mm3.
spesifik digunakan untuk mengatasi Pada apus darah tepi didapatkan semua
stadium granulopoiesisjika pada
b. Leukemia limfositik akut
pemeriksaan sitogenetik didapatkan
c. Leukemia limfositik kronik
kromosom Philadelphia, terapi yang paling
tepat untuk pasien ini adalah: d. Leukemia mieloid akut

a. Hidroksiurea e. Leukemia mieloid kronik

b. Sitarabin
57. Seorang Wanita usia 30 tahun diantar
c. Doksorubisin suaminya ke UGD rumah sakit dalam
keadaan lemas. Hasil pemeriksaan tanda
d. Klorambusil
vital TD 90/60 mmHg, suhu 37,2°C, nadi
e. Imatinib mesilat
100X/menit dan pernafasan 40x/menit.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
56. Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun
HB 8 gr%, Wanita tersebut memerlukan
datang di IGD dengan keluhan mudah
tranfusi darah, selain golongan darah yang
memar saat bermain sepak bola sejak dua
harus diketahui pemeriksaan apalagi yang
minggu yang lalu. Pasien juga pucat, lemah
harus dilakukan untuk memastikan bahwa
dan mudah lelah. Sering sesak nafas saat
tranfusi darah yang kita lakukan sesuai:
berlari. Pemeriksaan fisik didapatkan
adanya konjunctiva palpebra anemis,
a. Gambaran darah tepi
petechiae di lengan, nyeri tekan tulang
b. Pemeriksaan rhesus
sternum, dan splenomegali. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan c. Pemeriksaan Uji silang serasi
kesan hiperleukositosis, anemia dan
d. Hematologi lengkap
trombositopenia. Pada sediaan apus darah
tepi ditemukan sel blas 67 persen, dengan e. Test Coomb’s

ukuran kecil, bentuk seragam, kromatin


58. Seorang Wanita usia 40 tahun diantar
homogen, anak inti tidak jelas, sitoplasma
suaminya ke rumah sakit dalam keadaan
biru muda tanpa vakuolisasi. Pemeriksaan
lemas. Dari anamnesis siklus menstruasi
sitokimia didapatkan reaksi negatif pada uji
memanjang dengan jumlah darah cukup
mieloperoksidase maupun sudan black
banyak. Hasil pemeriksaan tanda vital TD
B. Apakah diagnosis kerja pada kasus
90/60 mmHg, suhu 37,2°C, nadi
tersebut?
100X/menit dan pernafasan 40x/menit .
a. Sindrom mielodisplasia Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
HB 10 gr%, MCV 75 fl (dibawah normal),
d. Enzim G6PD
MCH 23 pg (dibawah normal), leukosit
e. Elektroforesis Hb
7000/uL dan trombosit 150.000/uL.
Berdasarkan kasus diatas etiologi anemia
60. Protein dalam Plasma terdiri atas tiga
pada kasus diatas yang paling sesuai adalah
golongan besar, yaitu albumin, globulin,
:
dan fibrinogen. Protein yang berperan
dalam mempertahankan tekanan onkotik
a. Menometroragia
plasma adalah:
b. Infeksi Parasit
a. ß globulin
c. Perdarahan kronis
b. Fibrinogen
d. Perdarahan Akut
c. a1 globulin
e. Thalasemia
d. a2 globulin
59. Seorang wanita 27 tahun di antar
e. Albumin
suaminya datang ke puskesmas dengan
keluhan tubuh cepat lelah, sering sakit
61. Seorang ibu ny A umur 30 thn datang
kepala dan pusing, saat ini pasien sedang
ke RS dengan keluhan berat badan tidak
hamil sekitar 4 bulan. Pada pemeriksaan
naik, ibu tsb sedang hamil 7 bulan. Pada
fisik di temukan konjungtiva anemis dan
pemeriksaan fisik KU agak anemis,
muka pucat, hasil pemeriksaan hematologi
kesadaran CM, TD 100/60 mmHg, nadi
rutin menunjukkan Hb: 9 g/dL, Ht: 28 %,
90x/menit, pernafasan 20x/menit,
eritrosit : 3,6 juta/uL, Leukosit: 6700/uL,
pemeriksaan obstetri janin tunggal hidup
Trombosit: 225000/uL. Bila dari hasil
presentasi kepala, TBJ 1000 gram (dg
gambaran darah tepi ditemukan adanya
USG). Pasien mengaku sudah 2 bulan BB
kelainan bentuk eritrosit berupa sel target,
tak bertambah . pemeriksaan lab apakah yg
maka pemeriksaan yang diperlukan untuk
anda anjurkan :
menentukan penyebab dari keadaan
tersebut adalah : a. HbS Ag

b. Asam urat
a. Besi serum
c. Gula darah
b. Kadar Eritropoetin
d. Hb
c. Aspirasi sumsum tulang
darah O pada anak perempuan diatas berarti
e. Cholesterol
:

62. Seorang wanita, usia 43 tahun datang a. Serum tidak mempunyai anti A dan
dengan keluhan lemah, pucat, dan sakit anti B
kepala sejak satu bulan yang lalu. Pasien
b. Serum mempunyai Anti A
juga merasakan mudah memar karena
c. Sel darah mempunyai anti gen A
sedikit benturan dan timbul bintik kecil
merah pada kulit yang mirip gigitan d. Sel darah mempunyai antigen B
nyamuk. Keluhan lain yang dirasakan yaitu
e. Sel darah tidak mempunyai Antigen
mual, muntah, perut terasa penuh, demam
A dan B
hilang timbul dan nyeri tulang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan hipertrofi a. ß globulin

gusi, dan nodul pada kulit. Hasil b. Albumin


laboratorium ditemukan hiperlekositosis,
c. a1 globulin
anemia dan trombositopenia, dan skor DIC
(Disseminated Intravascular Coagulation) d. Fibrinogen

positif. Pada gambaran darah tepi e. a2 globulin


didapatkan kesan hiperleukositosis dengan
dominansi sel blas. Blas dari galur apakah 65. Eritrosit hanya menggunakan jalur
yang dominan pada kelainan tersebut? glikolisis untuk memperoleh energi. Zat

a. Neutrofil antara yang terbentuk pada jalur glikolisis


di eritrosit tetapi tidak terbentuk pada
b. Eosinofil
glikolisis di sel yang lain adalah
c. Basofil
a. 3 fosfogliseraldehida
d. Limfosit
b. Fosfoenol piruvat
e. Monosit
c. 1,3 bisfosfogliserat

63. Seorang ibu usia 30 tahun melahirkan d. 3 fosfogliserat

seorang anak perempuan dengan golongan e. 2,3 bisfosfogliserat


darah O dengan Rhesus positif. Anak
tersebut merupakan anak ketiga. Golongan 66. Wanita hamil dibawa ke rumah sakit
karena sudah waktunya bersalin. Ternyata
pasien tersebut menderita anemia berat, Apakah pemeriksaan gold standart untuk
pemeriksaan darah tepi ditemukan eritrosit kasus keganasan hematologi tersebut?
mikrositik hipokrom. Dokter yang merawat
a. Pemeriksaan sumsum tulang
khawatir pasien akan mengalami
b. Analisis sitogenetik
perdarahan masif saat persalinan. Pasien
sudah mendapat tablet Fe, tetapi ada c. Analisis kromosom
masalah absorbsi Fe. Masalah absorbsi Fe
d. Pemeriksaan imunophenotyping
dipengaruhi oleh:
e. Analisis sitomolekuler
a. Protein

b. Karbohidrat 68. Seorang wanita 27 tahun di antar


suaminya datang ke puskesmas dengan
c. Lemak
keluhan tubuh cepat lelah, sering sakit
d. Mineral lain
kepala dan pusing, saat ini pasien sedang
e. Vitamin B12 hamil sekitar 4 bulan. Pada pemeriksaan
fisik di temukan konjungtiva anemis dan
67. Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun muka pucat, hasil pemeriksaan hematologi
datang di IGD dengan keluhan mudah rutin menunjukkan Hb: 9 g/dL, Ht: 28 %,
memar saat bermain sepak bola sejak dua eritrosit : 3,6 juta/uL, Leukosit: 6700/uL,
minggu yang lalu. Pasien juga pucat, lemah Trombosit: 225000/uL. Pada Kasus anemia
dan mudah lelah. Sering sesak nafas saat ini maka produksi Eritropoietin yang
berlari. Pemeriksaan fisik didapatkan dibentuk akan terganggu di:
adanya konjunctiva palpebra anemis,
a. Ginjal
petechiae di lengan, nyeri tekan tulang
b. Hati
sternum, dan splenomegali. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan c. Sumsum tulang
kesan hiperleukositosis, anemia dan
d. Lien
trombositopenia. Pada sediaan apus darah
tepi ditemukan sel blas 67 persen, dengan e. Hati dan Ginjal

ukuran kecil, bentuk seragam, kromatin


homogen, anak inti tidak jelas, sitoplasma 69. Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun

biru muda tanpa vakuolisasi. Pemeriksaan datang di IGD dengan keluhan mudah

sitokimia didapatkan reaksi negatif pada uji memar saat bermain sepak bola sejak dua

mieloperoksidase maupun sudan black B. minggu yang lalu. Pasien juga pucat, lemah
dan mudah lelah. Sering sesak nafas saat pemeriksaan hematologi untuk parameter
berlari. Pemeriksaan fisik didapatkan MCH: 22 pg (normal: 27-31 pg)
adanya konjunctiva palpebra anemis, menunjukkan anemia tersebut:
petechiae di lengan, nyeri tekan tulang
a. Normositik
sternum, dan splenomegali. Hasil
b. Polikromatik
pemeriksaan laboratorium didapatkan
kesan hiperleukositosis, anemia dan c. Normokromik
trombositopenia. Pada sediaan apus darah
d. Hipokromik
tepi ditemukan sel blas 67 persen, dengan
ukuran kecil, bentuk seragam, kromatin e. Mikrositik

homogen, anak inti tidak jelas, sitoplasma


biru muda tanpa vakuolisasi. Pemeriksaan 71. Dari hasil laboratorium diatas dengan
sitokimia didapatkan reaksi negatif pada uji melihat hasil MCV dan MCHnya, maka
mieloperoksidase maupun sudan black B. gambaran eritrosit yang paling sesuai
Apakah diagnosis kerja pada kasus adalah:
tersebut?
a. Mikrositik hipokrom
a. Leukemia mieloid akut
b. Normositik hiperkrom
b. Leukemia mieloid kronik
c. Megaloblastik
c. Leukemia limfositik kronik
d. Normositik normokrom
d. Sindrom mielodisplasia
e. Makrositik
e. Leukemia limfositik akut
72. Protein plasma terdiri atas albumin,
70. seorang wanita 27 tahun di antar globulin, dan fibrinogen. Protein plasma
suaminya datang ke puskesmas dengan yang paling besar jumlahnya adalah:
keluhan tubuh cepat lelah, sering sakit
kepala dan pusing, saat ini pasien sedang a. ß globulin
hamil sekitar 4 bulan. Pada pemeriksaan b. Albumin
fisik di temukan konjungtiva anemis dan
c. Fibrinogen
muka pucat, hasil pemeriksaan hematologi
rutin menunjukkan Hb: 9 g/dL, Ht: 28 %, d. a2 globulin
eritrosit : 3,6 juta/uL, Leukosit: 6700/uL,
e. a1 globulin
Trombosit: 225000/uL. Bila hasil
73. Seorang Laki-laki umur 25 tahun ,
b. Asam folat .
berobat ke dokter dengan
c. Ferro sulfat .
keluhan demam dan perdarahan gusi.
Oleh dokter yang menanganinya dilakukan d. Vitamin B 12 .
pemeriksaan laboratorium hematologi de
e. Transfusi .
ngan hasil Hb: 16 g/dL (N 14 – 16
75. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun
g/dL), Ht: 51 % (N 42 -
diantar orang tuanya ke IGD dengan
48%), Leukosit: 3600/uL (5000 – 10000/
keluhan sesak sejak 2 hari yang semakin
uL), trombosit: 120000/uL (150000 –
berat ,pasien juga mengeluh demam sejak 1
400000/uL). Hasil rumple leed positif.
minggu dan epistaksis sejak 2 hari. Pasien
Hasil laboratorium terlihat hematokrit
merasa lemas , nafsu makan menurun, berat
meningkat, hal tersebut menandakan:
badan turun . Pada pemeriksaan fisik
didapatkan apatis, frekuensi napas 60 x
a. Hemokonsentrasi
permenit, frekuensi nadi 148 x permenit ,
b. Kekurangan elektrolit suhu 39,8 derajad celsius. Kulit tampak
bercak merah diseluruh badan, konjungtiva
c. Kekurangan cairan
pucat, epistaksis, retraksi , pembesaran
d. Perembesan kapiler
kelenjar getah bening leher, terdengar ronki
e. Viskositas darah meningkat basah halus di dada kanan kiri, terdapat
splenomegali dan hepatomegali, dan
74. Seorang wanita hamil cukup bulan Pemeriksaan laboratorium Hb 8 gr per dL
dirujuk oleh bidan ke IGD suatu rumah leukosit 128 000 per uL, Ht 23 vol persen,
sakit karena persalinan tidak maju yang hitung jenis 0/0/21/88/0, terdapat blas.
disertai perdarahan pervaginam. Ternyata Pemeriksaan penunjang yang diperlukan
bayi yang dikandungnya sudah meninggal untuk menentukan diagnosis pada kasus ini
dan dilakukan persalinan pervaginam adalah pemeriksaan:
dengan menggunakan forcep dan
a. Aspirasi Sumsum Tulang
perdarahannya berhenti. Dari pemeriksaan
b. Darah lengkap , morfologi darah tepi
darah tepi ditemukan Hb 8 grpersen.
dan sumsum tulang
Pengobatan yang terpilih untuk wanita ini
adalah: c. Darah lengkap

a. Eritopoetin . d. Morfologi darah tepi


kurus, konjungtiva pucat, sclera tidak
e. Darah lengkap dan morfologi darah
ikterik. Hasil pemeriksaan laboratorium
tepi
hematologi menunjukkan Hb: 9,7 g/dL (N
12 - 14) , Ht: 29 % (N 31 – 43) Eritrosit 2,98
76. Seorang wanita, usia 38 tahun, datang
juta/uL (N 4 juta - 5
dengan keluhan lemas letih lesu selama 1
juta), Leukosit: 13300/uL (N 5000 –
bulan, tidak ada demam sebelumnya, pasien
10000), Trombosit: 225000/uL. MCV: 72
sedang hamil 28 minggu. Pada pemeriksaan
fl (N: 82 - 92), MCH 23 pg (N 27 -
fisik didapatkan: TD: 110/70, suhu:
31),MCHC 30% (N 32 – 36), LED 67 mm
36,7oC, nadi: 110 x/menit teratur,
(< 15 mm). Untuk menentukan jenis
pernafasan 24 x/menit, tinggi badan 163
aneminya dapat dilihat dari pemeriksaan
cm, berat badan 58 kg. Konjungtiva terlihat
hematologi rutin sbb:
pucat, sclera tidak ikterik. Pemeriksaan
jantung dan paru dalam batas normal, hepar
a. Jumlah Leukosit
dan limpa tidak teraba. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan: Hb 8,8 gr/dl, b. Jumlah Trombosit
hematokrit 20%, leukosit 8500/uL, c. Hematokrit
trombosit 556.000 /uL, retikulosit 1,2.
d. MCV, MCH, MCHC
gambaran darah tepi makrositik. Apa
kemungkinan fiagnosis banding pada e. Jumlah Eritrosit
pasien ini
78. Seorang anak laki -laki umur 2 tahun di
a. Anemia gagal ginjal kronik
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan
b. Anemia defisiensi folat bengkak dan nyeri pada lutut kiri dan
pundak kiri setelah terjatuh dari sepeda.
c. Anemia perdarahan
Pasien sering mengeluh timbul
d. Thalasemia ebebrapa bercak bercak biru di kaki dan
e. Anemia defisiensi besi badannya hilang timbul. Paman pasien
juga menderita penyakit yang
77. Seorang perempuan umur 40 tahun, sama. Pemeriksaan fisik didapatkan sadar,
datang ke puskesmas dengan tanda vital normal, tampak hematom pada
keluhan lemas dan lekas lelah sejak 1 sendi bahu dan sendi lutut kanan, serta
bulan terakhir. Sejak 1 tahun yang lalu terdapat tanda rubor, dolor, dan kalor.
penderita bab disertai darah. Pada Pemeriksaan darah Hb 10.8 gr per dL
pemeriksaan fisik pasien tampak Ht 32 vol persen, Leukosit 12000 per uL,
Trombosit 189.000 per uL. Pada
e. Anemia defisiensi besi
pemeriksaan Bleeding Time meningkat,
Clothing Time meningkat. Bleeding time
80. seorang ibu hamil NY E usia 37 tahun
atau waktu perdarahan
datang ke RS dengan keluhan perdarahan
menunjukkan adanya gangguan pada
sejak semalam, pasien hamil 3 bulan. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai KU sedang,
a. Faktor pembekuan darah
kesan gizi kurang, pucat. TD 100/60mmHg,
b. Fungsi vaskuler nadi 88x/mnt, nafas dan suhu normal. Pada
pemeriksaan obstetri didapatkan pasien
c. Fungsi trombosit
hamil 12 minggu (USG). Hasil lab Hb 8
d. Faktor fibrinolisis gr/dl. Apa yg anda anjurkan pada pasien ini
e. Faktor Vit K ?

a. transfusi darah
79. Seorang wanita, usia 30 tahun, datang
b. makan yg banyak protein
dengan keluhan lemas dan haid yang
banyak dalam 3 hari terakhir, tidak ada c. beri vit C
demam sebelumnya. Pada pemeriksaan
d. makan tinggi karbohidarat
fisik didapatkan: TD: 90 per 60, suhu: 36,7
e. suplemen zat besi
derajat C, nadi: 110 kali per menit teratur,
pernafasan 24 kali per menit, akral dingin.
Konjungtiva terlihat pucat, sclera tidak 81. Wanita hamil dibawa ke rumah sakit
ikterik. Pemeriksaan jantung dan paru karena sudah waktunya bersalin. Ternyata
dalam batas normal, hepar dan limpa tidak pasien tersebut menderita anemia berat,
teraba. Pada pemeriksaan penunjang pemeriksaan darah tepi ditemukan eritrosit
didapatkan: Hb 6,8 gr per dl, hematokrit 20 mikrositik hipokrom. Rumah sakit khawatir
persen, leukosit 8500 per uL, trombosit pasien akan mengalami perdarahan masif
156.000 per uL, retikulosit 2,5 meningkat. saat persalinan. Apakah analisis saudara
Apa masalah utama pada pasien ini pada kasus ini?

a. Anemia penyakit kronis a. Pasien anmeia kurang protein

b. Anemia perdarahan b. Pasien menderita anemia hemolitik

c. Anemia defisiensi folat c. Pasien anemia karena penyakit

d. Thalasemia kronik
d. Pasien anemia kurang B12 e. Dua molekul

e. Pasien menderita anemia kurang zat


84. Protein plasma terdiri atas tiga golongan
besi
besar yaitu: albumin, globulin, dan
fibrinogen. Protein plasma yang berperan
82. Seorang wanita hamil cukup bulan
dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi
dirujuk oleh bidan ke IGD suatu rumah
adalah:
sakit karena persalinan tidak maju yang
disertai perdarahan pervaginam. Ternyata
a. ß globulin
bayi yang dikandungnya sudah meninggal
b. Albumin
dan dilakukan persalinan pervaginam
dengan menggunakan forcep dan c. a2 globulin
perdarahannya berhenti. Dari pemeriksaan
d. a1 globulin
darah tepi ditemukan Hb 8 grpersen. Target
terapi yang ingin dicapai dengan obat yang e. Fibrinogen

sesuai untuk kasus ini adalah:


85. Seorang laki-laki, usia 47 tahun dengan
a. hemoglobin 12 grpersen
keluhan mudah lelah, pucat dan nyeri
b. saturasi oksigen 90persen. tulang sejak 3 minggu yang lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan adanya
c. ferritin plasma 20 mikrogrpersen.
gangguan koagulasi darah. Hasil
d. hematokrit 35persen.
laboratorium didapatkan hiperleukositosis,
e. retikulosit 2sampai4 perLPB. anemia dan trombositopenia. Gambaran
darah tepi didapatkan kesan peningkatan
83. Hemoglobin adalah protein dalam jumlah leukosit, dengan jumlah blas
eritrosit yang dapat mengikat oksigen. Satu memenuhi batasan WHO untuk keganasan
molekul hemoglobin dapat mengikat hematologi jenis leukemia akut. Pada
oksigen sebanyak: gambaran darah tepi ditemukan blas 34
persen disertai multiple auer rods. Apakah
a. Satu molekul
nama lain dari multiple auer rods?
b. Tiga molekul
a. HbE inclusion bodies
c. Lima molekul
b. HbH inclusion bodies
d. Empat molekul
c. LE bodies
d. Heinz bodies b. Pemeriksaan fungsi hati
(SGOT/SGPT)
e. Sultan bodies
c. Pemeriksaan Aspirasi sumsum
86. Seorang anak laki-laki 9 tahun tulang
mengalami perdarahan setelah jatuh dari
d. Pemeriksaan Status Besi
bersepeda. Anak tersebut sering memar
(SI,TIBC,Ferritin)
berwarna biru bila kena benturan benda
e. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
tumpul. Dari riwayat keluarga ada yang
(Ureum/Kreatinin)
mengalami sakit seperti pasien. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan
88. Seorang wanita 36 Th datang ke Rumah
hasil: aPTT memanjang. Diagnosis banding
Sakit dengan keluhan lemah badan. Pada
yang paling sesuai adalah:
pemeriksaan fisik TD 95/70, anemis, mulut
a. Hemofilia
kering, ada luka di pinggir bibir, nadi
b. ITP 12/mnt, jantung agak besar. Dari hasil Lab
yang ada: MCV 72 fl mikrositik, Feritin
c. Thalasemia
4mg/dl, rotgen Thorax Foto : Cor Besar,
d. Henouch Sconlen Disease
Bendungan tidak ditemukan. Hitung
e. DIC eosinofil 16 (meningkat) Apakah
kemungkinan masalah pada penderita ini?
87. Seorang Perempuan usia 18 tahun
a. Anemia perdarahan
datang dengan keluhan gampang ngantuk
b. Anemia defisiensi folat
dan susah konsentrasi. Pemeriksaan tanda
vital dalam batas normal dan pemeriksaan c. Anemia ec cacing ankilostoma
fisik ditemukan konyungtiva anemis. Dari
d. Anemia defisiensi besi
hasil pemeriksaan hematologi untuk
e. Anemia gagal ginjal kronik
ditemukan Hb 8,1 gr/dL dan indeks eritrosit
MCV 72 fl, MCH 25 pg dan MCHC 30%.
89. Ikterus neonatorum adalah timbulnya
Untuk membedakan penyebab anemia
ikterus (mata kuning) pada bayi bau lahir.
tersebut pemeriksaan apakan yang
Hal ini disebabkan karena belum aktifnya
dianjurkan selanjutnya:
enzim yang mengubah bilirubin indirek
a. Pemeriksaan Elektroforesa Hb
menjadi bilirubin direk . Enzim tersebut
e. Pemberian obat anti perdarahan
adalah:

a. Metil transferase
91. Seorang anak, umur 10 tahun,
b. Glukan transferase menderita leukemia limfositik akut sedang

c. Glukoronil transferase menjalani kemoterapi sitostatik. Pada seri


kedua dari kemoterapi itu, anak menderita
d. Amino transferase
demam yang bekepanjangan. Diagnosis
e. Glukosil transferase yang paling mungkin ditegakkan pada anak
yang demam pasca kemoterapi ini adalah:
90. Seorang wanita, usia 38 tahun, datang
a. febrile neutropenia.
dengan keluhan lemas letih lesu selama 1
bulan, tidak ada demam sebelumnya. Pada b. anemia hemolitik akut.

pemeriksaan fisik didapatkan: TD: 100/60, c. cystitis.


suhu: 36,7oC, nadi: 110 x/menit teratur,
d. malignant hyperthermia.
pernafasan 24 x/menit, tinggi badan 160
cm, bert badan 38 kg. Konjungtiva terlihat e. systematic inflammatory response

pucat, sclera tidak ikterik. Pemeriksaan syndrome.

jantung dan paru dalam batas normal, hepar


dan limpa tidak teraba. Pada pemeriksaan 92. Seorang ibu hamil Ny B 35 tahun

penunjang didapatkan: Hb 7,4 gr/dl, datang ke RS dengan keluhan pusing

hematokrit 26%, leukosit 9500/uL, pusing, pada pemeriksaan dijumpai KU

trombosit 236.000 /uL, retikulosit 1,0, baik, TD 90/60 mmHg, nadi 88x/mnt, nafas

gambaran darah tepi mikrositik 20x/mnt, agak anemis. Obatetri sesuai

hipokromik. Apa kemungkinan Diagnosis hamil 29 minggu, perkiraan berat janin 900

banding pada pasien ini. Tatalaksana utama gram, (dg USG). pada pemeriksaan

yang diperlukan pada pasien ini adalah lab.parasitologi dijumpai dugaan cacing
ascaris. Bagaimana hubungan kecacingan
a. Pemberian suplementasi zat besi
dg pusing pusing pada kasus diatas ?
b. Pemberian suplementasi asam folat
a. Kecacingan menyebabkan ibu hamil
c. Segera melakukan transfusi PRC dan stress dan tidak mau makan
trombosit? atasi kegawatan
b. Kecacingan menyebabkan ibu hamil
d. Pemberian kortikoseroid dosis tinggi perdarahan dari usus
c. Kecacingan menyebabkan ibu hamil
94. Seorang ibu hamil datang ke RS dengan
muntah muntah
keluhan perdarahan banyak, Ny. 30 thn
d. Kecacingan menyebabkan ibu hamil
hamil 8 bulan tiba tiba mengalami
tak mau minum vitamin atau obat tambah
perdarahan pervaginam bergumpal gumpal.
darah
KU sedang, anemis, kesadaran CM , TD
e. Kecacingan menyebabkan ibu hamil 90/60 mmHg, nadi 100x/mnt, pernafasan
relatif kekurangan cadangan zat besi 22xmnt, suhu normal, pada pemeriksaan
lab diketahui Hb 7 gr/dl, lekosit 7500,
93. Seorang anak laki -laki umur 1 tahun di trombosit 180.000. perencanaan apakah yg
antar ibunya ke poliklinik dengan keluhan anda lakukan ?
tidak nafsu , makan, sehingga berat badan
a. terapi antibiotic
sukar naik . Pasien juga sering sakit batuk
b. tranfusi darah
pilek dan mencret. Pasien lahir prematur
dengan berat badan lahir 1500 gram , pasien c. terapi vitamin dan asam folat
menyusu ASI hingga sekarang. Pada
d. terapi antikoagulan
pemeriksaan fisik sadar, pucat, tanda vital
e. Terapi oral zat besi (fe),
dalam batas normal, pada abdomen tidak
ditemukan pembesaran hati dan limpa .
95. Seorang wanita usia 35 tahun datang ke
Pada ekstremitas tidak ditemukan
poliklinik umum dengan keluhan pusing
perdarahan kulit . Hasil laboratorium Hb
berkunang-kunang setiap kali berdiri lama.
9,4 gr per dL, Ht 27 vol persen, Leukosit
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
6000 per uL, Trombosit 250.000 per uL .
konjungtiva tampak anemis. Hasil
Pasien didiagnosis anemia tersangka
pemeriksaan antropometri diketahui BB =
defisiensi zat besi. Pemeriksaan apusan
42 kg, TB = 163 cm. Dari hasil pemeriksaan
darah tepi pada pasien ini menunjukkan
apusan darah tepi ditemukan Hb = 10 g/dl
gambaran :
dengan hasil apusan darah tepi ditemukan
a. Normositik dan hipokrom
gambaran mikrositik hipokrom. Bila wanita
b. Mikrositik dan hipokrom tersebut seorang vegetarian, maka anjuran
yang kita berikan adalah:
c. Mikrositik dan hiperkrom
a. Mengurangi asupan lemak
d. Makrositik dan hipokrom
b. Meningkatkan asupan serat
e. Makrositik dan hiperkrom
penunjang didapatkan: Hb 5,8 gr/dl,
c. Berhenti menjadi vegetarian
hematokrit 20%, leukosit 8500/uL,
d. Meningkatkan asupan teh
trombosit 656.000 /uL, retikulosit 2,5
e. Meningkatkan asupan jeruk (meningkat). Tatalaksana utama yang
diperlukan pada pasien ini adalah
96. Seorang wanita hamil cukup bulan
a. Pemberian suplementasi asam folat
dirujuk oleh bidan ke IGD suatu rumah
b. Segera melakukan transfusi PRC dan
sakit karena persalinan tidak maju yang
trombosit untuk atasi kegawatan
disertai perdarahan pervaginam. Ternyata
bayi yang dikandungnya sudah meninggal c. Pemberian suplementasi zat besi
dan dilakukan persalinan pervaginam
d. Pemberian kortikoseroid dosis tinggi
dengan menggunakan forcep dan
e. Pemberian obat anti perdarahan
perdarahannya berhenti. Dari pemeriksaan
darah tepi ditemukan Hb 8 grpersen. Lama
98. Seorang wanita 27 tahun di antar
pemberian obat yang sesuai untuk kasus ini
suaminya datang ke puskesmas dengan
adalah:
keluhan tubuh cepat lelah, sering sakit
a. tiap hari selama 2 tahun.
kepala dan pusing, saat ini pasien sedang
b. tiap hari selama 6 bulan. hamil sekitar 4 bulan. Pada pemeriksaan
fisik di temukan konjungtiva anemis dan
c. tiap hari selama 1 tahun.
muka pucat, hasil pemeriksaan hematologi
d. sekali saja.
rutin menunjukkan Hb: 9 g/dL, Ht: 28 %,
e. tiap minggu selama 3 bulan. eritrosit : 3,6 juta/uL, Leukosit: 6700/uL,
Trombosit: 225000/uL. Bila hasil
97. Seorang wanita, usia 30 tahun, datang pemeriksaan hematologi untuk parameter
dengan keluhan lemas dan haid yang MCV: 73 fl (N: 82 - 92) menunjukkan
banyak dalam 3 hari terakhir, tidak ada anemia tersebut:
demam sebelumnya. Pada pemeriksaan
a. Makrositik
fisik didapatkan: TD: 90/60, suhu: 36,7oC,
b. Hipokromik
nadi: 110 x/menit teratur, pernafasan 24
x/menit, akral dingin. Konjungtiva terlihat c. Polikromatik
pucat, sclera tidak ikterik. Pemeriksaan
d. Mikrositik
jantung dan paru dalam batas normal, hepar
e. Normokromik.
dan limpa tidak teraba. Pada pemeriksaan
terganggu, pemeriksaan yang dilakukan
99. Seorang wanita, usia 38 tahun, datang untuk jalur intrinsic adalah:
dengan keluhan lemas letih lesu selama 1
a. Kadar Fibrinogen
bulan, tidak ada demam sebelumnya, pasien
b. APTT
sedang hamil 28 minggu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan: TD: 110/70, suhu: c. kadar factor XIII
36,7oC, nadi: 110 x/menit teratur,
d. Kadar Trombin
pernafasan 24 x/menit, tinggi badan 163
cm, berat badan 58 kg. Konjungtiva terlihat e. Protrombin Time

pucat, sclera tidak ikterik. Pemeriksaan


jantung dan paru dalam batas normal, hepar
dan limpa tidak teraba. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan: Hb 9,2 gr/dl,
hematokrit 27%, leukosit 7300/uL,
trombosit 556.000 /uL, retikulosit 1,2.
gambaran darah tepi makrositik.
Tatalaksana utama yang diperlukan pada
pasien ini adalah

a. Pemberian obat anti perdarahan

b. Pemberian suplementasi asam folat

c. Segera melakukan transfusi PRC dan


trombosit untuk atasi kegawatan

d. Pemberian suplementasi zat besi

e. Pemberian kortikoseroid dosis tinggi

100. Seorang anak laki-laki 9 tahun


mengalami perdarahan setelah jatuh dari
bersepeda. Anak tersebut sering memar
berwarna biru bila kena benturan benda
tumpul. Dari riwayat keluarga ada yang
mengalami sakit seperti pasien. Untuk
mengetahui jalur pembekuan yang

Anda mungkin juga menyukai