Bayi berusia 9 bulan dibawa ibunya ke Poli Umum RS dengan keluhan timbul
ruam kemerahan
pada tubuh. Keluhan diawali dengan demam tinggi dua hari kemudian saat
demam turun,
muncul ruam. Tidak didapatkan keluhan lain. Keadaan umum bayi aktif, tidak
rewel, menyusu
dengan baik. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, ruam makula
eritema, lain-lain
dalam batas normal. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
A. Rubella
B. Rubeola
C. Roseola infantum
D. Erythema infeksiosum
E. Erythema multiforme
18. Anak perempuan umur 9 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dokter umum
dengan keluhan
muncul ruam ruam dan bintik bitnik berisi air di telapak tangan dan kaki.
Sebelumnya 4 hari
yang lalu ibunya mengeluhkan anaknya demam, nyeri tenggorokan dan nyeri
menelan, serta
nafsu makan yang menurun. Anaknya juga mengeluh ada sariawan di daerah
langit-langit
mulutnya. Nadi 98x/m, RR 24x/m, Suhu 37.9C. Apakah kemungkian diagnosa
pasien ini?
A. Kawasaki Disease
B. Scarlet Fever
C. Rubeola
D. Rubella
E. HFMD
19. Anak perempuan umur 9 tahun dibawa ibunya ke klinik dokter umum dengan
keluhan bercak
merah di seluruh tubuh. Selain itu pasien sebelumnya juga merasa nyeri
tenggorokan. Nadi
98x/m, RR 24x/m, Suhu 37.8C. Pemeriksaan fisik didapatkan strawberry tongue.
Apakah
kemungkian diagnosa pasien ini?
A. Kawasaki disease
B. Rubella
C. Roseola
D. Measles
E. Demam scarlet
20. Anak laki-laki umur 5 tahun dibawa oleh orangtuanya ke dokter karena
keluhan ruam
kemerahan di tangan dan kaki sejak 1 minggu ini. Keluhan disertai dengan demam
dan mata
merah berair. Pada pemeriksaan fisik didapatkan injeksi konjungtiva ODS,
strawberry tongue
dan pembesaran KGB colli. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12
g/dL, PCV 35%,
Leukosit 17.000/mm3, Trombosit 198.000/mm3 dan LED 60 mm/jam. PT dan
aPTT normal.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
A. ITP
B. HSP
C. Kawasaki disease
D. Campak
E. Dengue Fever
21. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun di bawa ibunya berobat dengan keluhan
demam sejak 2 hari
yang lalu disertai batuk pilek. Pasien juga dikeluhkan bengkak di depan telinga
hingga rahang
bawah kanan. Pasien mengeluh merasa nyeri jika memakan makanan yang masam.
Pemeriksaan fisik didapatkan suhu febris, edema pada daerah pre aurikular hingga
submandibula kanan, teraba lunak, nyeri tekan (+). Apakah komplikasi yang sering
terjadi?
A. Orchitis
B. Cystitis
C. Meningitis
D. Ensefalitis
E. Rhinitis
Seorang bayi usia 7 bulan datang dibawa ibunya ke PKM dengan keluhan bercak-
bercak putih
kekuningan di mulut sejak 3 hari ini. Bayi juga dikeluhkan sulit menyusu. Pada
pemeriksaan
tampak pseudomembran putih yang mudah diangkat di mukosa buccal, gusi dan
faring. Apakah
pemeriksaan penunjang yang diperlukan?
A. Pemeriksaan KOH
B. Pemeriksaan Lampu Wood
C. Pemriksaan darah lengkap
D. Kultur darah
E. Uji serologi
23. Laki-laki usia 35 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang
lalu. Demam
dirasakan pada malam hari disertai nyeri kepala, lemah, lesu, mual, nafsu makan
menurun dan
diare. Penderita tinggal di dekat Danau Lindu Sulawesi Tengah dan bekerja
sebagai nelayan
penangkap ikan. Hasil pemeriksaan feses penderita ditemukan gambaran sebagai
berikut.
Apakah etiologi penyakit pasien?
A. Ascariasis lubricoides
B. Tricuris trichuria
C. Ancylostom duodenale
D. Schistostoma japonicum
E. Schistostoma mansoni
24. Seorang anak usia 8 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya dengan keluhan
diare disertai
lendir dan darah, serta nyeri saat BAB. Keluhan dialami pasien sejak 2 bulan ini.
Pada
pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis dan perut sedikit distensi. Ibu
pasien
membawa hasil pemeriksaan feses yang dilakukan pada saat pemeriksaan
sebelumnya, yaitu
didapatkan sesuatu yang lonjong dan ujungnya seperti tutup botol. Apakah parasit
yang menjadi
etiologi kondisi pasien?
A. Ascaris lumbricoides
B. Necator americanus
C. Oxyuris vermicularis
D. Taenia saginata
E. Trichuris trichiura
25. Seorang laki-laki usia 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri
perut yang tidak
menjalar, mual, muntah, dan diare. Keluhan disertai dengan gatal pada bagian
bokong, telapak
kaki dan telapak tangan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70 mmHg,
nadi 90x/m,
RR 18x/m. Terdapat lesi maculopapular linier memanjang pada gluteus, telapak
kaki, dan
telapak tangan. Kemudian dilakukan pemeriksaan hapusan feses dan didapatkan
larva dengan
ujung berbentuk seperti huruf W. Apakah penyebab dari penyakit diatas?
A. Strongyloides stercoralis
B. Ancylostoma duodenale
C. Necator americanus
D. Schistosomiasis
E. Oxyuris vermicularis
Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena keluhan nyeri
perut disertai
mual dan muntah sejak 1 minggu terakhir. Pasien juga mengalami diare 3-4 kali
per hari, cair
tanpa lendir darah. Ibu pasien menyampaikan bahwa 1 bulan yang lalu pernah
keluar cacing
saat pasien BAB. Pemeriksaan fisik tanda vital TD 100/65 mmHg, Nadi 90x/m,
RR 25x/m,
suhu 36.5 C, konjungtiva anemis, nyeri tekan abdomen bagian tengah.
Pemeriksaan hapusan
feses ditemukan telur oval dinding tebal 3 lapis. Apakah penatalaksanaan yang
tepat?
A. Albendazole
B. Pirantel pamoat
C. Mebendazole
D. Praziquantel
E. Ivermectine
27. Seorang laki-laki usia 42 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua
kaki bengkak sejak
1 minggu terakhir dan semakin berat. Bengkak juga dirasakan di bagian kemaluan
sejak 3 hari
ini. Pemeriksaan fisik TD 125/80 mmHg, Nadi 80x/m, RR 20x/m, Suhu 36.5OC,
edema scrotal
(+), non-pitting edema pada kedua ekstremitas bawah (+). Dari pemeriksaan
hapusan darah tepi
ditemukan mikrofilaria dengan warna transparan, halus, terminal nuclei (-), rasio
panjang dan
lebar kepala 1:1. Apakah parasit yang menjadi etiologi dari penyakit pasien?
A. Brugia malayi
B. Brugia timori
C. Wucheria bancrofti
D. Schistosoma mansoni
E. Taenia solium
28. Anak perempuaan 12 tahun datang dengan keluhan kaki kanan bengkak sejak 2
minggu yang
lalu. Bengkak dirasakan semakin lama semakin bertambah berat. Tetangga pasien
juga
memiliki riwayat keluhan yang sama. Pada pemeriksaan lokalis didapatkan
limfadenopati
inguinal, non-pitting edema dan kulit mengelupas. Apakah terapi yang tepat?
A. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB/hari selama 6 hari
B. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari
C. Diethylcarbamazine citrate 6 mg/kgBB dosis tunggal
D. Ivermectin 200-400 μg/kg selama 6 hari
E. Ivermectin 200-400 μg/kg/hari selama 12 hari
29. Seorang anak laki-laki umur 8 tahun datang ke Poli diantar oleh ibunya dengan
keluhan
bengkak pada kelopak mata dan wajah kemudian kedua tungkai. Keluhan dialami
sejak 1
minggu ini dan semakin berat. Pemeriksaan fisik didapatkan pasien sadar, TD
110/70 mmHg,
Nadi 90 x/m, RR 30x/m, Suhu 36,7OC, edema palpebra (+), shifting dullness (+),
edema
ekstremitas (+). Pemeriksaan lab darah Hb 11 g/dL, Hct 37%, Leukosit 5600/mm3,
Trombosit
324.000/mm3, albumin 2 g/dL, BUN 25 mg/dL, Creatinine 0,6 mg/dL.
Pemeriksaan urin
didapatkan proteinuria +4, eritrosit +1, leukosit (-). Apakah diagnosis pasien?
A. Sindroma nefritik
B. Sindroma nefrotik
C. Sindrom Alport
D. Glomerulonefritis akut
E. RPGN
30. Seorang anak usia 10 tahun datang dgn keluhan BAK berwarna kemerahan
sejak 3 hari yg lalu.
Riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu sembuh sendiri. Pada pemeriksaan
fisik
didapatkan TD 140/90 mmHg, nadi 88x/m, RR 26x/m, suhu 36OC, edema minimal
pretibial.
Pada pemeriksaan urin dipstick didapatkan BJ 1.035, darah +3, protein +2. Apakah
etiologi
kasus di atas?
A. Retensi Na akibat GFR menurun
B. Hipoalbuminemia akibat proteinuria masif
C. Ekspansi cairan ekstravaskuler akibat proteinuria masif
D. Deposit kompleks antigen-antibodi
E. Tekanan onkotik menurun karena proteinuria
31. Anak laki-laki 5 tahun datang bersama ibunya ke dokter dengan keluhan
bengkak pada kelopak
mata dan kedua tungkai sejak 1 bulan. Pasien juga dikeluhkan kencing keruh
berbuih.
Pemeriksaan fisik TD 100/70 mmHg, napas 24x/mnt, nadi 108x/mnt, piting edema
pada kedua
ekstemitas bawah (+). Hasil lab kreatinin 1.4 mg/dL, ureum 46 mg/dL. Hasil UL
didapatkan
protein (+3), eritrosit (+1). Apakah terapi yang tepat?
A. Prednisone 2 mg/kgBB/hari
B. Prednisolone 1 mg/kgBB/hari
C. Metilprednisolon 2 mg/kgBB/hari
D. Deksametason 2 mg/kgBB/hari
E. Betametason 1 mg/kgBB/hari
32. Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ibunya ke RS dengan keluhan kencing
kemerahan sejak 2
hari yang lalu. Tidak ada keluhan nyeri saat kencing. Namun keluhan disertai nyeri
kepala dan
muntah. Pemeriksaan tanda vital TD 150/100 mmHg, Nadi 88x/m, RR 22x/m,
Suhu 36,7C.
Didapatkan edema kedua palpebral, pitting edema minimal pada kedua
ekstremitas, lain-lain
dalam batas normal. Dari pemeriksaan lab urinalisis ditemukan hematuria
makroskopis dan
protein +2. Apakah komplikasi yang dapat terjadi?
A. Hipertensi ensefalopati
B. Ensefalitis
C. Meningitis aseptik
D. Pyelonefritis akut
E. Glomerulonefritis akut
33. Anak perempuan usia 10 tahun datang ke poliklinik bersama ibunya karena
keluhan kencing
berwarna merah. Keluhan dialami sejak 3 hari ini. Tidak ada keluhan serupa
sebelumnya.Tidak
ada keluhan demam. Riwayat pasien mengalami bisul-bisul di kulit 2 minggu yang
lalu namun
saat ini sudah sembuh. Pemeriksaan TD 130/90mmHg, Nadi 88x/m, RR 24x/m,
suhu 36C.
Pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan urinalisa eritrosit +4,
protein +2,
leukosit -. Apakah tatalaksana yang tepat?
A. Diet tinggi protein dan diuretik
B. Diet tinggi kalori dan antibiotik
C. Diet rendah kalori dan antibiotik
D. Diet rendah garam dan diuretik
E. Diet rendah garam dan antibiotic
34. Anak laki-laki usia 5 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
kencing berbau sejak
2 hari yang lalu disertai rewel dan menangis saat kencing. Pasien juga dikeluhkan
demam sejak
3 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 90x/m, RR 26x/m, Tax 38,7OC dan
nyeri ketok
costovertebrae. Pada pemeriksaan lab: Hb 11,6 g/dl, Hct 37%, Leukosit 22.000/μL,
Trombosit
356.000/μL. Pada pemeriksaan urin didapatkan kencing berwarna kuning keruh,
protein (-),
eritrosit (+1), leukosit (+3). Apakah pemeriksaan baku emas pada kasus diatas?
A. Urinalisa
B. Darah rutin
C. Kultur urin
D. IVP
E. USG ginjal dan kandung kemih
Anak perempuan usia 10 tahun datang dengan keluhan sering mengompol padahal
pasien sudah
tidak mengompol. Keluhan lain sering BAK, tidak lampias dan disertai nyeri.
Riwayat demam
sejak 2 hari ini. TTV:TD 110/80mmHg N 80x/m RR 28x/m Tax 38.7OC.
Pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri tekan pada suprapubis, ballotement ginjal (-). Hasil urinalisis
didapatkan
protein (+), leukosit 10-15/lbp, eritrosit 3-5/lbp, nitrit (+). Hasil lab darah
didapatkan Ureum
20, Creatininin 1. Terapi yang tepat?
A. Rawat inap, cotrimozaxole oral 2x 480 mg
B. Rawat inap, cefotaxim intravena 2 x 500 mg
C. Rawat jalan, prednison oral 60 mg/hari
D. Rawat jalan, cefixime oral 100 mg/hari
E. Rawat inap, cefixime oral 100 mg/hari
36. Anak laki-laki usia 8 tahun diantar ibunya ke Puskesmas karena dikeluhkan
masih sering
mengompol baik pada saat tidur malam maupun saat siang hari. Riwayat anak
sering dimarahi
oleh Ayahnya sejak kecil. Pada saat dilakukan pemeriksaan, anak tampak pendiam,
hipotimik.
Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik lain tidak ditemukan kelainan.
Apakah
kemungkinan diagnosis pasien?
A. Enuresis
B. Enkopresis
C. Epispadia
D. Cystitis
E. Neurogenic bladder
Anak laki-laki usia 3 th dibawa ibunya ke poliklinik umum dengan keluhan nyeri
perut dan ada
benjolan di punggung kanan sejak 1 bulan ini. Pasien juga dikeluhkan kencing
berwarna merah
seperti cucian dagung. Tidak ada riwayat demam ataupun keluhan lain. Nadi
100x/m, RR
26x/m, suhu 36.5OC. Pemeriksaan fisik terdapat massa pada punggung kanan.
Pemeriksaan
urinalisis didapatkan peningkatan eritrosit tanpa ada peningkatan protein.
Diagnosis?
A. Willm’s tumor
B. Renal cell carcinoma
C. Leukemia
D. Limfoma Hodgekin
E. Limfoma Non Hodgkin
38. Seorang anak laki-laki berumur 9 tahun diantar oleh ibunya ke klinik dalam
keadaan lemas
karena BAB terus-menerus selama 2 hari. BAB seperti air cucian beras dan lebih
dari 10 kali
dalam sehari. Pasien juga tidak mau makan dan minum. Nadi 110x/menit, RR
30x/m, suhu
37C, pada pemeriksaan fisik didapatkan mata cowong, turgor kulit kembali dalam
2 detik.
Apakah etiologi kasus pasien?
14
sehingga akan segera merujuk anak ke RS. Amanajemen apa yang haris dilakukan
selama
meruju anak ke RS?
A. Diberikan air putih peroral
B. Diberikan air putih melalui NGT
C. Diberikan oralit 10-20 cc/kgBB/jam per oral
D. Diberikan oralit 20 cc/kgBB/jam melalui NGT
E. Diberikan oralit 30 cc/kgBB/jam melalui NGT
41. Seorang anak usia 13 tahun dibawa ibunya ke dokter karena diare 3 hari
dengan frekuensi 6-10
kali/hari. Diare berlendir dan berdarah. Keluhan juga disertai demam. Keadaan
umum tampak
cembung. Pada pemeriksaan penunjang feses lengkap didapatkan eritrosit +++,
leukosit +++.
Terapi yang tepat diberikan adalah?
A. Amoxycillin
B. Ciprofloxacin
C. Tetrasiklin
D. Metronidazol
E. Cotrimoxazole
42. Anak perempuan usia 7 tahun datang ke RS bersama ibunya karena mengeluh
diare berlendir
darah. Keluhan dialami sejak 5 hari ini. Keluhan disertai mual dan nyeri perut.
Riwayat pasien
suka makan lalapan. Pemeriksaan fisik nadi 90x/m, RR 26x/m, suhu 37.4C, tidak
didapatkan
tanda dehidrasi. Hasil pemeriksaan makroskopis feses didapatkan eritrosit (+),
leukosit (+),
mikroorganisme bulat bulat kecil berisi eritrosit, Kristal Charchot-Leyden (+).
Apakah
diagnosis pasien?
A. Disentri amoeba oleh Escherichia Coli
B. Disentri basiliform oleh Shigella disentriae
C. Diare disentriform oleh collitis ulcerativa
D. Disentri amoeba oleh Entamoeba histolytica
E. Diare basiliform oleh Salmonella typhi
43. Anak berusia 2 tahun dibawa ibunya ke RS IGD karena diare sejak 3 hari
sekitar > 5kali/hari.
Diare cair disertai lendir-darah. Keluhan juga disertai demam, nyeri perut yang
melilit dan mual
muntah. Pemeriksaan nadi 98x/m, RR 26x/m, suhu 37,8OC, mukosa bukal kering
dan turgor
kembali 3 detik. Dari kultur tinja pada agar McConkey didapatkan bakteri gram
negatif,
pertumbuhan bakteri koloni bundar, halus, cembung, berwarna merah bata,
fermentasi laktosa
(-). Bakteri apakah yang kemungkinan menyebabkan kelainan pada pasien?
15
A. Enteropathogenic E. coli
B. Enterotoxigenic E. coli
C. Enteroaggregative E. coli
D. Enterohemorrhagic E. coli
E. Enteroinvasive E. coli
44. Seorang anak laki-laki 7 tahun, dibawa ke UGD karena keluhan diare sebanyak
6 kali dalam
sehari. Keluhan ini disertai perut kembung dan sering buang angin. Pemeriksaan
fisik tanda
vital dalam batas normal, tidak didapatkan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan
makroskopis
feses didapatkan bau busuk, berlemak dan berlendir. Pada mikroskopis feses
didapatkan kista
inti 4 dengan axostyle. Apakah diagnosis kasus pasien ini?
A. Amoebiasis
B. Shigelosis
C. Schistomiasis
D. Giardiasis
E. Enterobiasis
45. Seorang anak berumur 1 tahun bersama ibunya periksa ke dokter dengan
keluhan rewel dan
diare terus menerus sejak 1 minggu ini. Diare cair tanpa lendir darah. Riwayat ASI
eksklusif 6
bulan, kemudian dilanjutkan MPASI. Anak konsumsi susu formula sejak 1 minggu
terakhir
karena ASI sudah tidak keluar. Bayi tampak rewel, tidak menunjukkan tanda
dehidrasi, ketika
dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan lesi makulopapula kemerahan pada pipi,
tangan, kaki
dan juga sekitar anus. Apakah tatalaksana yg tepat?
A. Mengganti susu formula dengan susu terhidrolisat sebagian
B. Mengganti susu formula dengan susu terhidrolisat sempurna
C. Mengganti susu formula dengan susu soya
D. Mengganti susu formula dengan susu rendah laktosa
E. Mengganti susu formula dengan susu bebas laktosa
46. Bayi perempuan usia 3 bulan, dibawa ke dokter oleh ibunya dengan keluhan
berak encer
kekuningan disertai demam sejak 3 hari yang lalu. Frekuensi berak 3-4 kali/hari.
Berak tidak
disertai darah maupun lendir. Berak menyemprot disertai pantat merah dan bau
asam. Bayi saat
ini mendapat ASI eksklusif. Tidak terdapat riwayat pemberian susu formula.
Pemeriksaan fisik
nadi 140x/m, RR 30x/, suhu 37.7OC, tidak didapatkan tanda dehidrasi, perut
kembung, bising
usus meningkat, eritema perianal. Apakah kemungkinan etiologi yang
menyebabkan keluhan
tersebut?
A. Vibrio cholera
16
B. Eschericia Coli
C. Rotavirus
D. Intoleransi laktosa
E. Alergi protein susu sapi
47. Seorang anak perempuan berusia 1 tahun 6 bulan, datang diantar ibunya ke
IGD dengan keluhan
kejang 3 jam yang lalu. Kejang pada kedua tangan, kaki kaku dan kelojotan.
Kejang
berlangsung selama kurang dari 5 menit dan berulang 2 kali dalam sehari. Setelah
kejang anak
menangis. Sejak 2 hari yg lalu anak demam tinggi dan batuk pilek. Pasien belum
pernah kejang
sebelumnya. Pemeriksaan fisik tanda vital Nadi 110x/m, RR 30x/m, Suhu 39C,
pemeriksaan
neurologi tidak didapatkan kelainan. Apakah diagnosis yg paling tepat?
A. Ensefalitis
B. Meningitis
C. Epilepsi
D. Kejang Demam Sederhana
E. Kejang Demam Komplek
48. Anak 4 tahun mengalami kejang seluruh tubuh. Kejang disertai demam. Ini
merupakan yang
pertama kali. Di rumah sudah diberikan diazepam per rektal oleh orangtuanya.
Sewaktu sampai
di RS, pasien kembali kejang dan perawat memberikan diazepam per rektal. Jika
pasien kejang
kembali, terapi apa yang diberikan?
A. Diazepam rektal 10 mg
B. Diazepam oral 0,3-0,5 mg/kgBB
C. Fenitoin bolus IV 15-20 mg/kgBB
D. Fenobarbital IV 10-20 mg/kg BB
E. Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB
49. Seorang bayi usia 5 bulan dibawa ke IGD dengan keluhan kejang di rumah
selama 3 menit,
kejang berulang sebanyak 2 kali dalam satu hari. Didahului riwayat demam dan
batuk pilek
sejak 2 minggu ini dan tidak kunjung sembuh meskipun sudah dibawa periksa ke
dokter. Sejak
2 hari ini pasien tampak lemas dan malas minum. Saat di IGD didapatkam pasien
kejang seluruh
tubuh dan setelah kejang pasien tidak sadar. Pemeriksaan fisik GCS apatis, nadi
150x/m, RR
40x/m, Tax 39OC, tanda meningeal (+), lain-lain dalam batas normal. Hasil lumbal
pungsi
neutrofil meningkat, protein meningkat, glukosa turun. Apakah tatalaksana yang
tepat?
A. Diazepam bila kejang, cefotaxime, dexamethasone
B. Diazepam bila kejang, dexamethasone, suportif
C. Diazepam bila kejang, koreksi gangguan elektrolit
17
D. Fenobarbital bila kejang, ceftriaxone
E. Fenobarbital bila kejang, ceftriaxone, dexamethasone
50. Seorang bayi laki-laki berusia 5 hari dirawat di bangsal Perinatologi dengan
keluhan kejang
berulang. Bayi lahir ditolong bidan dengan BB 2800 gr, PB 45 cm, kehamilan
cukup bulan.
Ketuban pecah 20 jam menjelang persalinan, warna hijau kental dan berbau.
Karena kondisi
bayi cukup aktif, bayi diperbolehkan pulang usia 2 hari. Sejak usia 3 hari bayi
mengalami
demam, mulai malas menyusu dan tampak letargis, ubun-ubun tampak membonjol.
Pemeriksaan penunjang apakah yang sebaiknya dilakukan di awal perawatan
pasien ini?
A. Kultur darah
B. CT Scan kepala
C. EEG
D. USG kepala
E. Pungsi lumbal
51. Anak perempuan usia 10 tahun dibawa ibunya ke IGD dalam kondisi kejang.
Sebelumnya
pasien kejang di rumah sekitar 30 menit, setelah kejang anak sulit dibangunkan.
Ibu pasien
telah memberikan Diazepam supp kemudian menelepon ambulan. Pada saat
perjalanan menuju
RS, sekitar 30 menit setelah kejang pertama, pasien kejang lagi dan diberikan
Diazepam supp
lagi. Riwayat pasien rutin minum obat Fenitoin namun seminggu terakhir pasien
tidak minum.
Apakah tatalaksana yang diberikan setelah pasien sampai di RS?
A. Pasang IV line + Diazepam IV
B. Pasang IV line + Fenobarbital IV
C. Pasang IV line + Fenitoin IV
D. Pasang IV line + Fenobarbital Oral
E. Pasang IV line + Fenitoin Oral
52. Seorang anak umur 2 tahun dibawa ke RS karena belum bisa berdiri. Pasien
lahir secara SC,
cukup bulan dengan riwayat ketuban pecah 24 jam sebelumnya. APGAR score 1
menit 2, 5
menit 5. Pemeriksaan fisik tidak menunjukan gambaran dismorfik, lingkar kepala
kecil,
kelemahan pada keempat ekstremitas, tonus otot meningkat, kaki posisi
menggunting.
Diagnosis yang mungkin?
A. Hipotiroid
B. Cerebal palsy
C. Down sindrom
D. Mental retardasi
E. Muscular distrofi
18
53. Bayi laki-laki umur 5 bulan dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan lemas,
bayi juga tidak
kuat menetek. Riwayat lahir normal pervaginam, usia kehamilan 43 minggu, BBL
3000 gram.
Pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, nadi 150x, RR 40x/m, Suhu 36OC,
didapatkan
hipotoni, makroglosi dan hernia ulbilikal. Kapan skrining dapat dilakukan sehingga
komplikasi
penyakit dapat dicegah?
A. Bayi baru lahir
B. Usia 1 bulan
C. Usia 2 bulan
D. Usia 3 bulan
E. Usia 1 tahun
54. Bayi 6 bulan dibawa ibunya ke IGD karena sudah 2 hari tidak mau menyusu.
Pemeriksan fisik
bayi tampak lemah, ubun2 cekung (+), turgor kulit kembali >2 detik. Pemeriksaan
lab GDS 40
mg/dL, sudah 3x pemberian dekstrosa 10% bolus IV tetapi tidak ada perbaikan.
Apakah terapi
selanjutnya?
A. Bolus dextrose 40%
B. Injeksi glukagon
C. Injeksi insulin
D. Injeksi adrenaline
E. Rehidrasi kristaloid
55. Seorang anak perempuan usia 14 tahun diantar oelh ibunya dengan keluhan
nyeri perut disertai
mual dan muntah. Pasien sering terbangun malam hari untuk BAK dan sering haus.
Dari
pemeriksan fisik didaptakan tampak kurus dan turgor kulit sangat lambat. Dari
pemeriksaan lab
didapatkan GDS 400 mg/dl, keton (+). Apakah tatalaksana awal yang tepat?
A. Infus D10% 6 ml/kgBB (IV)
B. Bolus D10% 2ml/kgBB (IV)
C. Infus NaCl 3% 10-20ml/kgBB dalam 1 jam (IV)
D. Infus RL 10-20ml/kgBB dalam 1 jam (IV)
E. Infus insulin rapid acting 0,05 – 0,1 U/kgBB/jam (IV)
56. Seorang anak laki-laki 12 tahun datang periksa ke dokter dengan keluhan
sering buang air kecil,
sering minum dan sering merasa lapar sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga
dikeluhkan
mengalami penurunan berat badan 5 kg dalam waktu sebulan terakhir. Riwayat
ayah dan ibu
pasien menderita DM dan hipertensi. Pada pemeriksaan BB: 65 kg, TB: 140 cm,
TD 130/70
mmHg, Nadi 90x/m, RR 26x/m, suhu 36.5C. Hasil lab GDS 389 mg/dl, kolesterol
total 250
mg/dl, trigliserida 400 mg/dl. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
19
A. Insulin Dependent Diabetes Mellitus
B. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
C. Diabetes Insipidus
D. Diabetes monogenik
E. Dyslipidemia
57. Seorang pasien laki-laki berusia 5 tahun datang dengan keluhan sering lemas.
Ibu mengatakan
pasien menjadi lebih sering makan, sering kencing, dan lebih mudah merasa haus,
namun BB
tidak meningkat. Riwayat 5 bulan yang lalu pasien sempat demam tinggi namun
sembuh
dengan sendirinya. Pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan lab
didapatkan GDS 320 g/dl, C peptide rendah, urin glukosa +3. Apa mekanisme
penyebab
penyakit pada pasien ini?
A. Resistensi insulin
B. Peningkatan penggunaan glukosa darah yang berlebihan
C. Destruksi sel islet beta pankreas
D. Gangguan hepar
E. Kurangnya intake glukosa
58. Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ke Puskesmas karena batuk-
pilek berulang
sudah 3 bulan. Anak juga dikeluhkan kecil disbanding anak seusianya dan sering
lemas.
Pemeriksaan fisik berat badan 8 kg, tinggi badan 74 cm, frekuensi napas
32x/menit, nadi
122x/menit, suhu tubuh 37,30C. Anak tampak sakit berat dan wajah seperti orang
tua, palpebra
cekung, kedua hemithoraks simetris, suara vesikular normal, iga gambang, kulit
bila dicubit
lambat kembali seperti semula, tidak terdapat edema, akral hangat. Apakah status
gizi pasien?
A. Marasmus
B. Kwashiorkor
C. Defisiensi kalori
D. Defisiensi protein
E. Marasmus-kwashiorkor
59. Seorang anak perempuan umur 4 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena
keluhan tubuhnya
lebih kecil dibanding teman seusianya. Riwayat anak sulit makan, makan hanya 2-
3 sendok per
hari, serta tidak suka minum susu. Pemeriksaan antropometri didapatkan BB 11 kg,
TB 80 cm.
Setelah dilakukan ploting ke kurva pertumbuhan WHO, didapatkan BB/U -2SD s/d
-3SD, TB/U
-2SD s/d -3SD, BB/TB <-3SD. Apakah diagnosis pasien?
A. Gizi kurang, severe stunting
B. Gizi buruk, severe stunting
20
C. Gizi kurang, stunting
D. Gizi buruk, stunting
E. Underweight, stunting
60. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dibawa ke Puskesmas karena bengkak
terutama di pipi,
perut dan kaki. Anak tampak tidak selera makan dan sering menangis. Hasil
penilaian kurva
pertumbuhan BB/TB < -3SD. Pemeriksaan fisik didapatkan rambut jagung yang
mudah dicabut
tanpa rasa sakit, kulit kering pecah-pecah, edema palpebra, asites dan edema
tungkai. Apakah
komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit pasien?
A. Anemia gravis
B. Ikterus
C. Gagal ginjal akut
D. Hepatoma
E. Sepsis
61. Ibu membawa anak nya usia 2 tahun ke dokter dengang keluhan berat badan
sulit naik. Riwayat
anak hanya mau makan sedikit dan minum air kacang hijau. Pemeriksan fisik anak
tampak
sangat kurus, iga gambang, baggy pants. Kesadaran compos mentis, Nadi 100x/m,
RR 24x/m,
Tax 36,5C. Apakah penatalaksanaan awal yang tepat ?
A. Berikan makanan tambahan F75
B. Larutan D5% oral 50 cc
C. Larutan D10% oral 50 cc
D. Larutan D10% 5 cc/kgBB bolus IV
E. Rehidrasi dengan Resomal
62. Bayi perempuan dibawa ibunya ke puskesmas untuk pemeriksaan rutin. Pada
pemeriksaan fisik
ditemukan anak mampu menggerakkan kepalanya mengikuti benda yang
digerakkan dari
samping kiri ke samping kanan dan sebaliknya. Saat posisi tengkurap mampu
menopang bahu
dengan kedua telapak tangannya, tersenyum bila ada respon dan mengeluarkan
suara “ooh, aah,
br, br” tapi belum dapat duduk. Berapakah perkiraan usia anak yang paling tepat?
A. 12 bulan
B. 9 bulan
C. 6 bulan
D. 3 bulan
E. 1 bulan
21
63. Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa periksa ke Puskesmas karena batuk yang
tidak kunjung
sembuh sejak 2 minggu. Gejala awalnya hanya demam dan pilek ringan, kemudian
batruk
bertambah berat. Batuk terus-menerus kadang disertai sesak dan kebiruan. Riwayat
imunisasi
anak tidak lengkap. Dokter mendiagnosis pasien dengan pertusis. Penyakit ini
seharunya dapat
dicegah dengan melakukan imunisasi pada usia..
A. Saat lahir, 2, 3, dan 4 bulan
B. 2, 3, dan 4 bulan
C. 9 bulan
D. 15 bulan
E. 24 bulan
64. Pasien anak umur 8 tahun dengan diantar ibunya dengan keluhan sudut
bibirnya kering sampai
lecet dan pecah-pecah dan sering disertai perdarahan gusi. Pasien juga pernah
mengalami
memar di kulit namun hilang sendiri. Tidak ada riwayat demam atau keluhan lain.
Diketahui
pasien tidak suka makan sayur dan buah. Defisiensi mikronutrien apakah yang
kemungkinan
menjadi etiologi kondisi pasien?
A. Vit A
B. Vit B
C. Vit C
D. Vit D
E. Vit E
65. Anak laki-laki berumur 6 bulan diantar ibunya ke puskesmas untuk imunisasi.
Sang ibu lupa
jadwal imunisasi anak. Seharusnya anak mendapatkan imunisasi DPT III, tetapi
anak masih
dalam pengobatan antibiotic selama 4 hari karena menderita diare, lendir dan darah
serta
demam. Saat ini anak tidak ada keluhan, sudah bebas diare 4 hari dan bebas
demam 2 hari. Apa
yang sebaiknya kita lakukan?
A. Imuniasi tetap dilakukan dan antibiotik dihentikan sementara
B. Imunisasi tetap dilakukan dan antibiotik diteruskan
C. Imunisasi ditunda sampai 1 minggu bebas demam
D. Imunisasi ditunda sampai 1 minggu bebas diare
E. Imuniasi ditunda sampai 1 minggu bebas antibiotic
66. Bayi usia 5 minggu telah mendapatkan ASI dari ibunya. ASI telah dihentikan
sejak 5 hari yang
lalu oleh karena ibunya baru terdiagnosis HIV berdasarkan serologis yang positif,
belum
menunjukkan gejala klinis dan belum mendapatkan ARV. Bayi lahir normal di
bidan, BB bayi 23
E. Suntik Hep B aktif, kemudian cek HbsAg ibu, jika positif suntik HbIg dalam 7
hari
70. Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam usia kehamilan 42 minggu di RS. Bayi
lahir tidak
menangis spontan dan tonus otot jelek. Telah dilakukan penanganan awal oleh
dokter.
Kemudian dievaluasi, bayi belum bernafas spontan, tampak sianosis, dan FJ
96x/m. Dokter
memutuskan untuk melalukan VTP selama 30 detik, kemudian FJ turun menjadi
50x/m.
Tindakan selanjutnya ?
A. Melakukan koreksi VTP
B. Melakukan kompresi dada
C. Melakukan VTP + kompresi
D. Memberikan epinephrine
E. Melakukan intubasi endotrakea
71. Seorang bayi lahir di puskesmas secara spontan dengan presentasi belakang
kepala dan usia
kehamilan cukup bulan. Ternyata setelah lahir didapatkan bayi tidak bernapas,
tonus otot
lunglai dan tidak ada detak jantung. Setelah dilakukan ventilasi tekanan positif,
kompresi dada,
pemberian cairan dan obat-obatan selama 15 menit tetap tidak ada respons. Apakah
tindakan
selanjutnya yang paling tepat?
A. Menghentikan resusitasi
B. Mengulang resusitasi dari awal
C. Memperbaiki langkah resusitasi
D. Melanjutkan resusitasi hingga 30 menit
E. Merujuk setelah meresusitasi
72. Bayi perempuan usia 7 hari dibawa ibunya ke dokter karena kuning satu badan
sejak 3 hari ini.
Riwayat demam disangkal. BAB warna coklat dan urin warna kuning jernih.
Riwayat lahir
normal di bidan, usia cukup bulan, berat badan lahir normal. Bayi mendapatkan
ASI eksklusif.
Pemeriksaan fisik tanda vital normal, sklera ikterik, ikterus kramer IV.
Pemeriksaan penunjang
bilirubin total 19 mg/dL, bilirubin indirek 18 mg/dL, bilirubin direk 1 mg/dL. Apa
yang harus
dilakukan pada bayi ini?
A. Fototerapi
B. Transfusi tukar
C. Medikamentosa
D. Suportif
E. Observasi
24
73. Bayi perempuan usia 14 hari dibawa ke IGD RS dirujuk dari Puskesmas karena
keluhan
badannya kuning yang tidak kunjung hilang sejak pasien baru lahir. Tidak ada
keluhan demam.
BAB dan BAK warna normal. Riwayat pasien mendapat ASI + susu formula.
Namun satu hari
ini pasien mulai tampak lemas dan malas menetek. Pemeriksaan fisik tanda vital
dalam batas
normal, sklera ikterik, kuning dari kepala hingga lipat paha. Apakah komplikasi
yang dapat
terjadi pasien?
A. Obstruksi bilier
B. Kernikterik
C. Penyakit liver kronik
D. Kolestasis
E. Sepsis
74. Bayi laki-laki usia 4 hari, dibawa ke dokter oleh ibunya karena kuning sejak 1
hari yang lalu.
Pasien diberikan ASI, namun ASI keluar masih sedikit. Pada pemeriksaan
didapatkan gerak
bayi aktif, ikterus Kramer II, golongan darah ibu dan bayi keduanya O Rh (+).
Hasiul lan
Bilirubin total 11.5 mg/dl, Indirek 11 mg/dl, Direk 0.5 mg/dl. Apakah diagnosis
yang paling
tepat?
A. Breastmilk jaundice
B. Breastfeed jaundice
C. Inkompatibilitas ABO
D. Hepatitis neonatal
E. Atresia bilier
75. Bayi laki-laki berusia 3 bulan dibawa UGD RS oleh ibunya karena keluhan
kuning yang muncul
sejak bayi berusia 1 bulan. Bayi juga dikeluhkan air kencing berwarna kuning
pekat dan feses
berwarna putih dempul. Keluhan juga disertai penurunan BB. Pemeriksaan tanda
vital
didapatkan denyut nadi 134x/menit, suhu 37,8OC dan frekuensi napas 38x/menit,
kedua mata
ikterik, hepar teraba membesar, ikterus Kramer IV. Pada pemeriksaan lab
didaptkan bilirubin
total 14, direk 6, indirek 8. Apakah diagnosis yang tepat?
A. Hepatitis akut
B. Hepatitis kronis
C. Atresia bilier
D. Kolesistitis akut
E. Hepatoblastoma
76. Seorang bayi umur 3 bulan dibawa ibunya dengan keluhan badan kuning sejak
usia 1 bulan.
Tidak ada keluhan demam atau keluhan lain. BAB normal, BAK sedikit lebih
kuning. Pasien
25
saat ini hanya diberikan ASI, minum dengan baik. Riwayat lahir normal
pervaginam, cukup
bulan, BBL 3000 gram. Pada pemeriksaan fisik konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (+),
kuning dari kepala hingga perut, organomegali (-). Hasil lab bilirubin total 15
mg/dL, indirek
14.5 mg/dL, direk 0.5 mg/dL. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
A. Ikterus neonatorum fisiologis
B. Kolestatis jaundice
C. Ikterus karena ASI
D. Ikterus autoimun
E. Ikterus obstruktif
77. Pasien bayi baru lahir, uk 42 minggu, lahir spontan, tidak langsung mengangis.
Ketuban hijau
keruh berbau. Bayi dilakukan resusitasi neonatus dengan VTP dan kompresi dada.
Bayi dapat
bernafas spontan, namun tampak sakit berat, sianosis, retraksi dada, HR 167x/m,
RR 70, ronkhi
(+). Gambaran ro thorax seperti di bawah ini. Apakah diagnosis pasien?
A. Sindrom aspirasi meconium
B. Hyalin membrane disease
C. Transient takipneu of newborn
D. Pneumonia neonatal
E. Displasia bronkopulmoner
78. Seorang ibu G2P1A0 usia gestasi 39 minggu, melahirkan seorang bayi
perempuan,dengan
seksio sesaria atas indikasi partus tidak maju. BB 3200 gram, PB 49 cm, air
ketuban jernih.
Bayi terlihat sesak, denyut jantung 178x/menit, Frekuensi Nafaas 70x/menit,
retraksi (+),
sianosis (-). Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini ?
A. Neonatal pneumonia
B. Penyakit membran hialin
26
C. Sindrom aspirasi mekonium
D. Sindrom gawat nafas tipe-1
E. Takipnea sementara pada neonates
79. Seorang bayi usia 1 hari dibawa ibu nya ke IGD RS karena sesak napas.
Riwayat anak lahir 1
hari sebelum masuk RS, usia kehamilan saat itu 28 minggu, lahir secara
pervaginam di bidan,
ketuban jernih. Pada pemeriksaan frekuensi nadi 120x/m, 68x/m, Tax 36OC,
didapatkan
sianosis, pernapasan cuping hidung sianosis, retraksi subkosta dan pemeriksaan
jantung dalam
batas normal. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini ?
A. Pneumonia
B. Aspirasi mekonium
C. Bronkhiolitis
D. Penyakit membran hialin
E. Transient Tachypneu syndrome
80. Bayi baru lahir 5 jam yang lalu dibawa orang tua nya ke IGD karena kejang
dan lemas. Riwayat
persalinan ditolong oleh bidan, cukup bulan, BBL 4000 g, APGAR skor 9/10.
Pemeriksaan
fisik didapatkan kesadaran apatis, hipotoni, kadar gula darah bayi 35 mg/dl. Ibu
riwayat DM.
Tatalaksana yang tepat ?
A. D10% 2cc/kgBB (iv)
B. D10% 2cc/kgBB/menit (iv)
C. D10% 6 mg/kgBB (iv)
D. D10% 6 mg/kgBB/menit (iv)
E. D40% 2cc/kgBB (iv)
81. Seorang bayi laki-laki usia 2 hari dirujuk oleh bidan ke RS karena badan kaku,
tidak mau
menyusu, mulut kaku. Riwayat bayi lahir ditolong dukun beranak. Pemeriksaan
fisik
didapatkan tonus otot spasme, trismus dan pada umbilicus bayi tercium bau busuk
dan tampak
ada pus. Apa tatalaksana awal yang dilakukan?
A. Bersihkan talipusat dengan Nacl 0,9%
B. Diazepam dan ATS
C. Injeksi TT
D. Pemberian antibiotik
E. Injeksi vit K
82. Bayi usia 3 hari dibawa ibunya ke IGD karena kejang. Riwayat ibu melahirkan
ditolong oleh
tenaga non medis, ANC tidak teratur, tidak mendapatkan vaksin saat hamil. Dari
hasil
27
pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 143x/m, RR 52x/m, Suhu 37OC, bayi tampak
sadar, otot-
otot kaku, mulut mecucu, tali pusat bau. Apakah pencegahan yang dapat dilakukan
ketika ibu
hamil?
A. Injeksi Kortikosteroid
B. Imunisasi TT
C. Vaksinasi DT
D. Pemberian ATS
E. Injeksi Vitamin K
83. Seorang bayi perempuan berusia 7 hari dibwa ibunya ke UGD RS dgn keluhan
keluar nanah
dari tali pusar sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan demam tinggi sejak 1
hari ini.
Riwayat persalinan di dukun beranak. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
suhu tubuh
39°C, frekuensi napas 38x/menit, denyut nadi 148x/menit. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan
tali pusar hiperemis, edema dan terdapat discharge purulen. Apakah diagnosis
pasien?
A. Omfalitis
B. Omfalokel
C. Patent uracus
D. Hernia umbilikalis
E. Granuloma umbilikalis
84. Pasien anak laki-laki usia 2 tahun mengeluhkan sesak nafas dan batuk seperti
menggonggong
sejak 1 minggu ini. Pasien tampak gelisah karena sesak napas. Pada pemeriksaan
fisik
didapatkan nadi 136x/menit, RR 40x/menit, suhu 37.8OC, stridor inspirasi (+).
Pemeriksaan
radiologi cervical AP didapatkan Steeple sign. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Abses subglotis
B. Sindroma croup
C. Trakeitis
D. Laryngitis
E. Epiglositis
85. Bayi perempuan usia 6 bulan datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari
yang lalu.
Keluhan diawali demam dan batuk pilek sejak 3 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik
kesan
hipertermi, didapatkan wheezing dan rhonki basah nyaring pada kedua lapang
paru. Pada
pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan hiperaerasi dan patchy infiltrat. Apakah
diagnosis
pasien?
A. Bronkopneumonia
B. Bronkiolitis
28
C. Bronkitis
D. Asma bronkial
E. Sindroma croup
86. Anak perempuan 5 tahun datang dengan sesak sejak 2 jam yang lalu, keluhan
disertai demam
batuk dan pilek sejak 2 hari yang lalu. Tanda vital 120/80 N= 120 x/, RR = 40 x/m,
Tax =
37,8◦C. Pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi dan wheezing di lapangan paru.
Apakah etiologi
paling sering dari penyakit tersebut?
A. Staphylococcus aureus
B. Streptococcus pyogen
C. Moraxella catarrhalis
D. Corynobacterium difteriae
E. Haemofillus influenza
87. Seorang anak perempuan usia 1 tahun 10 bulan dibawa orang tuanya ke IGD
RS karena batuk
berat selama 3 minggu ini. Keluhan batuk disertai muntah. Riwayat imunisasi
hanya BCG. Pada
pemeriksaan fisik TD 90/60mmHg, Nadi 120x/menit, RR 60x/menit dan suhu
36OC. Batuk
paroksismal diikuti suara whoop saat inspirasi. Diagnosisnya adalah ?
A. Pertusis fase katarhal
B. Pertusis fase inisiasi
C. Pertusis fase paroksismal
D. Pertusis fase kovalen
E. Pertusis fase rekovalen
88. Seorang pasien anak laki-laki usia 5 tahun BB 20 kg datang bersama neneknya
ke Puskesmas
dengan keluhan batuk yang tidak berhenti sejak 3 hari ini. Batuk terus-menerus
hingga kadang
pasien tampak membiru atau muntah di akhir batuk. Riwayat kontak dengan
keluhan serupa (-
). Riwayat imunisasi tidak tahu. Pemeriksaan tanda vital nadi 110x/m, Tax 37,7,
RR 38x/mnt,
ditemukan perdarahan subkonjungtiva ODS, faring hiperemis, namun didapatkan
ronchi atau
wheezing. Berapa dosis antibiotik untuk pengobatan anak tersebut?
A. Eritromisin 10-20 mg/kgbb selama 14 hari
B. Eritromisin 20-30 mg/kgbb selama 14 hari
C. Eritromisin 30-40 mg/kgbb selama 14 hari
D. Eritromisin 40-50 mg/kgbb selama 14 hari
E. Eritromisin 50-60 mg/kgbb selama 14 hari
29
89. Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa ibunya karena batuk sejak 3
minggu yang lalu
terutama pada malam menjelang dini hari. Batuk sering setelah makan cokelat. Ibu
pasien
khawatir karena nenek pasien yang mengasuh sehari-hari mengalami batuk darah
dan
didiagnosis tuberkulosa. BB anak 18,5 kg. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Hasil uji
tuberkulin indurasi 8 mm. Apakah tatalaksana yang akan berikan?
A. Profilaksis sekunder
B. Profilaksis primer
C. Pengobatan OAT
D. Antibiotik empiris
E. Obat simptomatis
90. Seorang ibu datang ke dokter dengan membawa anaknya berumur 1 minggu.
Ibu sedang
mengkonsumsi obat TB selama 3 bulan. Pasien datang karena takut anaknya
tertular TB.
Pemeriksaan fisik bayi dalam batas normal, bayi aktif menyusui. Apa yg
seharusnya pasien
lakukan?
A. Pasien tetap memberikan ASI dan anak diberikan profilaksis INH
B. Pasien tetap memberikan ASI dan anak diberikan OAT
C. Pasien tetap memberikan ASI dan anak tidak diberikan profilaksis INH karena
tidak
akan menular
D. Pasien tidak memberikan ASI tapi diganti dgn susu formula
E. Pasien tidak memberikan ASI dan anak diberikan profilaksis INH
91. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa oleh orang tuanya karena berat
badannya tidak
mau meningkat walaupun sudah diberikan makan secara teratur dan batuk yang
tidak sembuh
selama 1 bulan disertai demam selama 3 minggu. Sehari-hari, pasien diasuh oleh
neneknya
yang ternyata baru diketahui menderita TB paru. Pasien juga tidak memiliki
riwayat imunisasi
BCG sebelumnya. Uji tuberculin pada pasien menunjukkan reaksi positif sebesar
12 mm.
Pasien belum pernah mendapat pengobatan TB sebelumnya. Regimen pengobatan
yang tepat?
A. 2 RHZE/4 RH
B. 2 RHZ/4 RH
C. 2 RH/4 RH
D. 2 RHZE/6 RH
E. 2 RHZE/10 RH
92. Seorang anak usia 9 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan sesak nafas
sejak 2 jam yang
lalu. Keluhan muncul setelah bermain boneka. Keluhan seperti ini juga pernah
dirasakan 2x
dalam 1 minggu ini. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak
dengan posisi
30
membungkuk, TD 110/80mmHg, Nadi 140x/m, RR 30x/m, Suhu 36,5.
Pemeriksaan terdapat
sianosis (+), retraksi dada (+), whezing (+). Apa diagnosis pasien tersebut?
A. Asma intermiten serangan berat
B. Asma persisten ringan serangan sedang
C. Asma persisten ringan serangan berat
D. Asma persisten sedang serangan sedang
E. Asma persisten sedang serangan berat
93. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 4
jam yang lalu.
Pasien harus duduk tegak, tampak gelisah namun masih bisa menceritakan
keluhannya namun
dengan kalimat terputus-putus. Nadi 100x/m, RR 38x/m, Tax 36,5OC. Di temukan
wheezing
ekspirasi. Dokter sudah memberikan beta agonis 3 kali namun respon parsial.
Apakah
tatalaksana berikutnya?
A. Observasi 2 jam bila membaik pasien boleh pulang
B. Nebuli salbutamol ulang
C. Rawat inap sehari, nebul rutin salbutamol tiap 6 jam
D. Rawai inap, nebul rutin, steroid iv, aminofilin iv
E. Ranap inap di ICU, ventilator
94. Seorang anak perempuan usia 15 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak
nafas berat sejak
2 jam yang lalu. Riwayat batuk pilek sejak 3 hari ini. Pasien memiliki riwayat
sesak
sebelumnya, sesak terutama bila cuaca dingin. Pemeriksaan fisik TD 110/80, nadi
90x/m, RR
34x/m, suhu 36OC, terdapat wheezing pada seluruh lapang paru. Telah diberikan
bronkodilator
inhalasi 3x namun tidak ada perubahan. Apakah tatalaksana yang tepat?
A. Salbutamol inhalasi
B. Steroid inhalasi
C. Steroid intravena
D. Teofilin intravena
E. Adrenalin intravena
95. Bayi usia 1 minggu dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan sesak dan tidak
mau menetek sejak
1 hari yang lalu. Riwayat sebelumnya lahir prematur usia kehamilan 35 minggu
dan sempat
dirawat di ruang intensif menggunakan CPAP selama 3 hari. Pada pemeriksaan
fisik bayi
terlihat sesak, sianosis (-), bunyi jantung I-II tunggal, didapatkan bising kontinyu
pada
subklavia kiri. Apakah diagnosis bayi tersebut?
A. PDA
B. ASD
C. VSD
D. Stenosis Pulmonal
E. TOF
96. Seorang anak berusia 3 tahun dibawa ibunya ke RS dengan keluhan sering
mengalami
penurunan kesadaran. Pasien sering tiba-tiba berjongkok setelah melakukan
aktivitas,
kemudian sering biru dan tidak sadar. Pada pemeriksan didapatkan keadaan umum
lemah,
sianosis, jari tabuh (-) terdapat bising sistolik. Apakah diagnosis yang paling
mungkin pada
keadaan tersebut ?
A. Stenosis aorta
B. Tetralogi Fallot
C. Insufisiensi mitral
D. Insufisiensi trikuspidal
E. PDA
97. Seorang bayi laki-laki berusia 6 hari dibawa ke IGD oleh ibunya dengan
keluhan sesak nafas
yang semakin memberat dan sulit minum sejak usia 3 hari. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan
kesadaran bayi alert, rr 62x/m, suhu 36OC, denyut nadi dan perfusi ekstremitas
bawah tidak
teraba sedangkan ekstremitas atas normal, ekstremitas atas tampak lebih merah
dibandingkan
ektremitas bawah. Pemeriksaan auskultasi jantung didapatkan S2 mengeras, bising
ejeksi
sistolik lembut di linea parasternal kiri atas. Pemeriksaan rontgen tampak jantung
sedikit
membesar dan edema paru. Apa diagnosis pasien ini?
A. Takayashu disease
B. Coartation of aorta
C. DORV
D. PDA
E. TGA
98. Seorang anak laki – laki berusia 4 tahun dibawa orangtuanya ke poliklinik RS
dengan keluhan
sesak nafas, mudah lelah dan berat badan susah naik. Dari anamnesis diketahui
bahwa pasien
sudah lama mengeluh napas terasa sesak terutama saat aktivitas. Pasien juga
mudah sakit dan
pertumbuhannya kurang dibanding teman seusianya walaupun sudah banyak
makan.
Orangtuanya mengatakan bahwa pasien lahir cukup bulan dan tidak pernah biru
sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan BB 12 kg, sianosis (+). Pemeriksaan auskultasi
jantung
ditemukan pansistolik murmur di LPS 3 – 4 sinistra. Apa kemungkinan diagnosis?
A. Gagal jantung kanan
B. Gagal jantung kiri
32
C. Sindroma essenmenger
D. Tetralogy of Fallot
E. Transposition of Great Artery
99. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun didiagnosa dengan Achondroplasia.
Achondroplasia
merupakan suatu kelainan pembentukan tulang akibat mutasi genetik. Mutasi
genetik ini
menjadi penyebab Dwarfisme Disporportional. Apakah ciri-ciri kelainan yang
dapat ditemikan
pada pasien ini?
A. Postur pendek, kepala besar, dahi dan tangan melebar
B. Postur pendek, kepala besar, tangan dan kaki panjang, polidaktili dan dahi lebar
C. Postur pendek, kepala kecil, tangan dan kaki pendek, dahi lebar
D. Postur pendek, kepala besar, tangan dan kaki pendek, dan dahi lebar
E. Postur pendek, kepala kecil, tangan, kaki dan dahi normal
100. Seorang laki – laki berusia 17 tahun dibawa orang tuanya ke Puskesmas
karena anak
lebih besar dan tinggi dibandingkan anak seusianya. Pemeriksaan fisik didapatkan
tangan dan
kaki panjang serta dagu yang besar. Dokter menduga terjadi kelainan hormon
pertumbuhan.
Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
A. Dwarfisme
B. Keratinisme
C. Makrognatia
D. Gigantisme
E. Akromegal