Anda di halaman 1dari 34

SOAL FASE CEPAT: ILMU KESEHATAN ANAK

Disampaikan pada: Fase Cepat Batch III Tahun 2023


Fase dimana TEORI dan POLA PIKIR telah disampaikan!

1. Seorang laki-laki berusia 19 tahun datang dengan keluhan utama lemas dan lesu. Akhir-akhir ini
pasien juga sering merasa kesemutan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis,
tidak ada organomegali. Pasien memiliki IMT 29 kg/m 2, dan diketahui pernah menjalani operasi
bariatrik untuk membantu menurunkan berat badannya. Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 9
g/dl, MCV 110 fl, MCH 32 pg, MCHC 31 g/dl, leukosit 4500/mm3, trombosit 235.000/mm3.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini? Anemia normokrom makrositik
a. Anemia makrositik
b. Anemia megaloblastic  Alasan kenapa defisiensi B12 karena ada kata kunci OPERASI
GASTREKTOMI. Penyakit pada gaster misal gastritis kronis maupun adanya riwayat
operasi pada gaster meningkatkan risiko defisiensi B12
Tatalaksana: Transfusi + Suplement B12 (dewasa), B12 1 mg IV selama 2 minggu
(anak)
c. Anemia defisiensi besi
d. Anemia penyakit kronik
e. Anemia aplastik

2. Seorang laki-laki berusia 16 tahun dibawa ke Polikinik RS dengan keluhan tampak pucat sejak 1
minggu yang lalu. Tidak ada keluhan demam atau keluhan lainnya. Dua minggu yang lalu, pasien
mengalami diare dan mengonsumsi kotrimoksazol. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
anemis, tidak ada hepatomegali maupun splenomegali. Hasil lab Hb 6 g/dl, MCV 98, MCH 30,
MCHC 35, leukosit 1.100/µl, trombosit 30.000/µl. Apakah gold standar terapi untuk pasien
tersebut? Dx: anemia aplastic (anemia normokrom normositik)  hb turun, leukopenia,
trombositopenia  pansitopenia
a. Transfusi PRC
b. Injeksi Steroid
c. Antibiotik
d. Transplantasi sumsum tulang
e. Suplementasi As. Folat, Vit B12, dan Fe

3. Seorang perempuan berusia 29 tahun akan melahirkan anak kedua. Diketahui pasien tersebut
memiliki golongan darah A/Rhesus negatif. Anak pertamanya memiliki golongan darah
A/Rhesus positif dan tampak kuning sesaat setelah lahir. Apakah kemungkinan yang terjadi
pada anak kedua yang lahir?
a. Ikterik patologis jika golongan darah O/Rhesus negatif
b. Keguguran/eritroblastosis fetalis jika jika golongan darah A/Rhesus negatif
c. Tidak terjadi kelainan jika golongan darah A/Rhesus positif
d. Tidak terjadi kelainan, jika golongan darah O/Rhesus positif
e. Keguguran/eritroblastosis fetalis jika golongan darah A/Rhesus positif
4. Seorang perempuan berusia 16 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan pucat sejak 5 bulan
yang lalu. Keluhan disertai pusing dan lemah. Terkadang tampak mata dan tubuh menguning
yang hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normal, konjungtiva pucat
dan sklera ikterik. Hepar teraba 2 cm di bawah arcus costa, sedangkan lien teraba pada
Schuffner 3. Pada pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 6,8 g/dL, MCV 88 fL, MCH 29
pg, kemudian

1
dilakukan tes untuk mengambil darah pasien dan diteteskan oleh suatu reagen dengan hasil
darah menggumpal pada suhu >37OC. Apakah tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini? Pada
pasien ada trias “ PSK” (Pucat, Splenpmegali, Kuning)  dx anemia hemolitik autoimun tx
steroid, immunoglobu;in, splenektomi, plasmaferesis
a. Tranfusi PRC  utk thalassemia
b. Pemberian preparat besi  untuk anemi defisiensi besi
c. Pemberian kortikosteroid
d. Splenektomi
e. Memberi suasana hangat pada pasien

5. Anak perempuan umur 2 tahun diantar ibunya ke Puskesmas dengan keluhan pucat sejak 1
bulan. Selain itu anak juga dikeluhkan sering lemas dan lelah terutama setelah aktivitas. Riwayat
anak sulit makan dan tidak suka minum susu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
pucat, atrofi papil lidah dan keilitis angularis. Hasil laboratorium darah lengkap didapatkan Hb
7,8 g/dl, Leukosit 7.000/µL, Trombosit 350.000/µL, MCV 70%, MCH 18% dan MCHC 26%.
Apakah tatalaksana yang tepat? Dx: anemia defisiensi besi
a. Tambahkan susu formula / MPASI yang difortifikasi dengan Fe
b. Ferrous sulfat + vitamin C selama minimal 1 bulan
c. Rujuk ke RS
d. Transfusi PRC 10 ml/kgBB  jika Hb <6 g/dl6
e. Ferrous sulfat + vitamin C sampai 2 bulan setelah Hb normal

6. Seorang anak laki-laki umur 3 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan pucat, lemas
dan sering mengantuk. Riwayat anak sulit makan dan tidak suka minum susu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva pucat, koilonikia, dan atrofi papil lidah. Dokter mendiagnosis
dengan Anemia Defisiensi Besi. Manakah yang merupakan karakteristik dari hapusan darah
pasien?
a. Anemia Normokrom – Normositer  anemia aplastic , anemia hemolitik autoimun
b. Anemia Hipokrom – Mikrositer  anemia defisiensi besi, thalassemia, anemia penyakit kronid
c. Anemia Normokrom – Makrositer anemia megaloblastic(defisiensi b12/asam folat)
d. Anemia Hipokrom - Makrositer
e. Anemia Normokrom – Mikrositer
7. Seorang anak perempuan umur 12 tahun dibawa ibunya ke poliklinik karena keluhan sering
lemas dan mudah lelah sejak 2 bulan yang lalu. Ibu pasien juga mengeluhkan anaknya tampak
pucat. Riwayat pasien pernah mengalami keluhan serupa saat masih kecil dan mendapatkan
transfusi darah. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 kali/menit, laju
napas 22 kali/menit, suhu 36.5OC. Pemeriksaan fisik konjungtiva anemis (+), splenomegaly (+).
Hasil laboratorium darah lengkap didapatkan Hb 8,7 g/dL, leukosit 5000/mm3, trombosit
190.000/mm3, hapusan darah tepi didapatkan anemia hipokromik mikrositik. Dilakukan
pemeriksaan Hb elektroforesis didapat hasil HbA turun HbF dan HbA2 meningkat. Apakah
diagnosis pasien tersebut?
a. Talasemia alfa minor  HbA, HbA2, dan HbF turun serta pucat saja
b. Talsemia alfa mayor  HbA, HbA2, dan HbF turun serta ada psk (pucat, kuning, splenomegali)
c. Talasemia beta minor  hasil HbA turun HbF dan HbA2 meningkat dan hanya pucat saja
d. Talasemia beta intermediet
e. Talasemia beta mayor karena ada hasil HbA turun HbF dan HbA2 meningkat dan ada
splenomegaly (mayor)

2
8. Anak laki-laki usia 3 tahun datang dengan keluhan muncul bercak kemerahan di tubuh dan
tangan sejak 2 hari yang lalu. Riwayat 2 minggu sebelumnya pasien demam, batuk, pilek selama
3 hari namun saat ini sudah sembuh. Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 90 kali/menit, laju
napas 28 kali/menit, suhu 36OC. Pemeriksaan fisik didapatkan petekie di tubuh dan ekstremitas,
lain-lain dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12,6 g/dl, Leukosit 8000
sel/mm3, Trombosit 30.000 sel/mm3. Apakah kemungkinan diagnosa pasien?
a. DIC
b. ITP  Riwayat post infeksi , purpura/ptekie pada kulit dan mukosa, trombositopenia tx:
steroid, immunosupresant, transfusi TC
c. Hemofilia  Anak laiki2, diturunkan X-Linked recessive, riw. Keluarga laki2, memar,
perdarahan paska trauma, bengkak sendi, APTT >>, Clotting time >> transfuse faktor
pembekuan VIII/IX
d. Von willebrand disease  defisiensi faktor non Willebrand, diturunkan autosomal dominan,
bleeding time>>, APTT>>, Clotting time>> tx: transfuse konsetrat VWF
e. Thalasemia  Riwayat talasemia, Riwayat transfuse berulang, pucat, kuning,
hepatosplenomegaly, facies cooley/rodent face, gag. Tumbuh kembang

9. Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke IGD RS karena gusi berdarah dan nyeri hebat pada lutut.
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien sering mengalami hal serupa. Setiap ada luka akan
terjadi perdarahan yang sukar berhenti. Paman pasien juga memiliki keluhan yang sama dengan
pasien. Pada pemeriksaan fisik didapatkan lutut bengkak dan tampak merah kebiruan. Pada
pemeriksaan darah menunjukkan hasil clotting time memanjang serta pemanjangan APTT.
Faktor pembekuan apakah yang kemungkinan mengalami defisiensi pada pasien tersebut? Dx:
Hemofilia
a. Faktor IV
b. Faktor V
c. Faktor VII
d. Faktor X
e. Faktor VIII  hemofilia A F.VII menurun

10. Anak perempuan usia 10 tahun dibawa ibunya ke poli anak dengan keluhan muncul bintik-bintik
kemerahan di kedua kaki sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri sendi, BAK
berwarna kemerahan, dan BAB hitam. Riwayat sebelumnya pasien mengalami batuk dan pilek.
Pasien pernah mengalami keluhan serupa 6 bulan yang lalu namun keluhan saat ini lebih berat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan palpable purpura dan makula eritematosus pada kedua
ekstremitas bawah. Hasil lab: Hb 12 g/dl, Hct 36%, Leukosit 4700/mm3, Trombosit
170.000/mm3, peningkatan laju endap darah, dan peningkatan kadar IgA dalam darah. Apakah
diagnosis yang paling mungkin pada pasien?
a. Immune thrombocytopenic purpura Riwayat post infeksi , purpura/ptekie pada kulit dan
mukosa, trombositopenia tx: steroid, immunosupresant, transfusi TC
b. Arteritis Takayasu
c. Henoch-schonlein Purpura
d. Granulomatosis with Polyangiitis
e. Polyarteritis Nodosa
11. Seorang laki-laki usia 16 tahun, baru saja menjalani operasi laparotomi akibat appendicitis
perforasi. Selang 2 hari post-operasi, pasien mengalami pendarahan hebat melalui selang NGT
disertai luka bernanah di sekitar bekas jahitan. Pemeriksaan fisik menunjukkan kesadaran
letargi, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit teraba lemah, laju napas 24 kali/menit,
suhu 37,9OC. Pasien juga menjadi oliguria dalam beberapa jam terakhir. Berdasarkan hasil
pemeriksaan

3
lab diperoleh Hb 7.0 g/dL, leukosit 28.000/mm3, trombosit 90.000/mm3, Bleeding Time
memanjang. Apakah pemeriksaan yang harus dilengkapi untuk menegakkan diagnosis penyakit
di atas?
a. Fibrinogen level, PT, D-dimer
b. Prothrombin level, APTT, D-dimer
c. Fibrinogen level, leukosit, D-dimer
d. PT, D-dimer
e. Leukosit, fibrinogen level, PT, thrombin time

12. Seorang anak usia 6 tahun dibawa ke klinik dokter dengan keluhan anak sering lesu, lemah dan
tampak pucat. Selama ini anak kurang mengonsumsi makanan yang berasal dari hewani. Hasil
pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva pucat. Pemeriksaan kadar Hb 9 g/dL. Dokter menduga
anak mengalami defisiensi besi. Apakah pemeriksaan laboratorium lain yang paling membantu
untuk menegakkan diagnosa tersebut? Dx: anemia defisiensi besi
a. Jumlah eritrosit
b. Kadar hematokrit
c. Kadar ferritin serum, saturasi transferrin
d. Jumlah leukosit
e. Hitung jenis

13. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang bersama ibunya ke Puskesmas dengan
keluhan tampak pucat sejak 1 bulan yang lalu. Anak juga dikeluhkan sering demam, sering
muncul lebam- lebam di tubuh, dan sering mimisan. Pada pemeriksan fisik ditemukan
konjungtiva anemis, hepatomegali dan petechiae pada ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 9 g/dL, HCT 27%, Leukosit 65.000/µL, Trombosit 100.000/µL. Pemeriksaan
hapusan darah tepi menunjukkan hasil sebagai berikut.

Apakah diagnosis anak tersebut?


a. Leukimia limfositik akut Anak-anak dengan nyeri tulang, Anemia, Manifestasi perdarahan,
Hepatosplenomegali, Limfadenopati yang tidak responsive terhadap antibiotic, Masa
testikuler  Aku LaLu BiLAS (limfoblas) tubuhku
b. Leukimia myeloblastik akut Anemia, Lesi infiltratif berwarna abu-abu pada kulit (leukimia
cutis), Hipertrofi gingiva, Gangguan perdarahan, Nyeri kepala maupun manifestasi neurologis
lainya, akibat perdarahan/leukemic meningitis sel blas (sel myeloid imatur), ditemukan
auer rod (Aku MaLu Auratku (auer rod)
c. Leukimia limfositik kronis  90% asimptomatik, 10 % mengalami gejala seperti Penurunan
berat badan, Demam > 2 minggu tanpa bukti infeksi, Keringat malam, Rasa lelah,
Limfadenopati, Hepatosplenomegali
d. Leukimia myeloblastik kronis  Rasa Lelah, Penurunan berat badan, Nyeri perut kuadran kiri
atas, Splenomegali, Gout arthritis
e. Anemia aplastik  pansitopenia,
14. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa orang tuanya ke IGD RS karena keluhan demam
sejak 3 hari. Demam tinggi disertai nyeri kepala dan nyeri sendi dan otot. Pemeriksaan tanda
vital didapatkan tekanan darah 105/75 mmHg, nadi 94 kali/menit, Laju Napas 24 kali/menit,
suhu 38oC. Pemeriksaan fisik didapatkan ptekie pada ekstremitas, hepar/lien tidak teraba,
lain-lain

4
dalam batas normal. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 12,5 g/dL, HCT 38.5%,
Leukosit 3400/µL, Trombosit 98.000/µL. Apakah diagnosis pasien?
a. Dengue Fever demam dam tanda plasama leakage (-) tx: rehidrasi oral, paracetamol,
ranap jika muntah, tdk mau minum, demam tinggi, dehidrasi, cairan maintenance
b. DHF grade 1  demam, torniquete +, dan ada bukti kebocoran plasa (trombositopeni+
HCT≥42%, odema, efusi pleura, asites)  cairan kristaloid (iv) (10-7-5-3) ml/kgBB 1 jam 
milih yg 7ml/kgBB
c. DHF grade 2  demam, torniquete +, dan ada bukti kebocoran plasa (trombositopeni+
HCT≥42%, odema, efusi pleura, asites) , ada mimisan, gusi berdarah, ptekie
d. DHF grade 3 grade 1 dan 2 ditambah adanya gag. Sirkulasi (pulsasi lemah, tekanan nadi ≤20
mmHg, hipotesi )  tx: o2 2-4 lpm, kristaloid iv 20 ml/kgBB
e. DHF grade 4  grade 3 + syok TD tdk terukur dan denyut nadi susah terada

15. Seorang anak umur 8 tahun diantar oleh ibu ke IGD RS dengan penurunan kesadaran sejak 1
jam sebelum dibawa ke IGD RS. Riwayat demam sejak 1 minggu yang lalu. Keluar darah dari
hidung 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah tidak terukur, denyut nadi
sulit teraba, akral dingin. Hasil laboratorium: Hb 17,2 g/dL, HCT 49%, Leukosit 2.400/µL,
Trombosit 30.000/µL. Apakah diagnosis pasien?
a. Demam Dengue
b. DBD Grade I  demam, torniquete +, dan ada bukti kebocoran plasa (trombositopeni+
HCT≥42%, odema, efusi pleura, asites)
c. DBD Grade II
d. DBD Grade III  grade 1 dan 2 ditambah adanya gag. Sirkulasi (pulsasi lemah, tekanan nadi
≤20 mmHg, hipotesi )
e. DBD Grade IV  grade 3 + syok TD tdk terukur dan denyut nadi susah terada

16. Anak perempuan usia 10 tahun dibawa orangtuanya ke dokter dengan keluhan demam disertai
nyeri sendi dan gusi berdarah sejak 3 hari yang lalu. Demam tinggi terus-menerus, turun dengan
obat penurun panas namun demam naik lagi setelahnya. Pemeriksaan fisik didapatkan nadi 100
kali/menit, tekanan darah 100/70 mmHg, laju napas 20 kali/menit, suhu axilla 39 0C, petechie di
lengan kanan bawah. Hasil laboratorium darah Hb 12 g/dl, HCT 45%, Leukosit 3.400/µL,
Trombosit 86.000/µL. Apakah diagnosis pasien?
a. DHF grade 1
b. DHF grade 2   demam, torniquete +, dan ada bukti kebocoran plasa (trombositopeni+
HCT≥42%, odema, efusi pleura, asites)
c. DHF grade 3
d. DHF grade 4
e. DSS

17. Seorang anak laki-laki 8 tahun dengan berat badan 20 kg, datang dengan keluhan demam tinggi
10 hari, muntah bila makan minum, tidak mau makan dan minum, BAB cair 4 kali sehari . Pada
pemeriksaan didapatkan pasien tampak lemah, kesadaran baik, suhu tubuh 39.7oC, nadi 100
kali/menit, laju napas 30 kali/menit. Didapatkah lidah kotor dan hepatomegali. Apakah
tatalaksana yang paling tepat pada pasien tersebut? Dx: demam typoid  tx: kloramfenifol 100
mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis, 2nd amoxicillin
a. Rawat jalan dan obat penurun panas
b. Rawat jalan dan antibiotik oral
c. Rawat inap dan obat penurun panas
d. Rawat inap, infus cairan, dan antibiotik per injeksi
e. Rawat inap dan infus cairan

18. Anak laki laki usia 10 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan di pipi hingga rahang
bawah kanan dan nyeri sejak 1 hari ini. Benjolan terasa nyeri saat diraba dan nyeri saat

5
mengunyah makanan. Keluhan juga disertai demam tinggi sejak 3 hari ini. Teman sekolah pasien
juga ada yang memiliki gejala seperti ini. Pemeriksaan fisik didapatkan nadi 100 kali/menit,
frekuensi napas 24 kali/menit, suhu 38,2OC, teraba massa 5 cm, nyeri tekan (+), fluktuasi (-),
angulus mandibula dextra tidak teraba. Apakah komplikasi yang paling sering terjadi pada kasus
ini? Dx: Mumps/ Parotitis Epidemika  tx: simptomatik (paracetamol)
a. Infertilitas
b. Candidiasis Oral
c. Meningitis
d. Orchitis  jika + ditambahi antibiotic amoxicilin
e. Tuli konduktif

19. Seorang anak usia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam 3 hari ini
disertai munculnya bintil-bintil kemerahan berisi cairan yang tersebar di kaki, tangan, area
pantat dan bibir. Anak tampak rewel dan nafsu makan menurun. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan exanthema multiple di area pantat dan telapak tangan serta telapak kaki berupa
makula eritema disertai vesikel dasar kemerahan dan enantema di mukosa buccal dan orificium
oris. Apakah diagnosa kasus tersebut?
a. Mumps
b. Varicella zoster
c. Herpes Zoster
d. HFMD pada telapak tangan, telapak kaki dan mulut / sariawan
e. Miliaria

20. Anak perempuan berusia 9 tahun dibawa ibunya ke klinik dokter umum dengan keluhan muncul
bercak merah di seluruh tubuh. Keluhan disertai batuk pilek yang sudah dirasakan 2 hari ini.
Anak juga merasakan mata sedikit tidak nyaman dan merah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
nadi 98 kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit, suhu 37,9oC. Apakah kemungkinan diagnosis
pasien ini?
a. Kawasaki disease  demam, strawberry tounge, konjungtivitis
b. Rubella  demam, ruam maculopapular tidak nyambung, limfadenopati
c. Roseola demam tinggi demamnya turun  baru keluar ruam
d. Measles  nama lain RUBEOLA/ CAMPAK  demam, ruam maculopapular nyambung, ada
batuk, pilek, konjungtivitis, kolpik spot
e. Demam scarlet

21. Seorang laki-laki usia 22 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu.
Demam dirasakan pada malam hari disertai nyeri kepala, lemah, lesu, mual, nafsu makan
menurun dan diare. Penderita tinggal di dekat Danau Lindu Sulawesi Tengah dan bekerja
sebagai nelayan penangkap ikan. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal. Didapatkan
nyeri tekan abdomen, lain-lain tidak ada kelainan. Hasil pemeriksaan feses penderita ditemukan
gambaran sebagai berikut.

6
Apakah etiologi penyakit pasien?
a. Ascariasis lubricoides
b. Tricuris trichuria
c. Ancylostom duodenale
d. Schisctostoma japonicum
e. Schistostoma mansoni

22. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun datang diantar ibunya ke poliklinik dengan keluhan BAB
keluar cacing berukuran panjang. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Ibu pasien
mengatakan anaknya juga terdapat keluhan mual muntah bahkan kadang batuk dan sesak.
Pada pemeriksaan feses, gambaran apa yang akan ditemukan pada kasus ini?
a. Telur berbentuk seperti barrel shape
b. Telur decorticated
c. Telur berbentuk plano konveks
d. Telur oval transparan, dengan morulla bersegmen
e. Telur lonjong dengan duri di tepi

23. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan diare. Keluhan
disertai sakit perut dan kembung, penurunan nafsu makan dan gatal-gatal di kulit. Dari
pemeriksaan fisik dijumpai anak tampak pucat, konjungtiva palpebra pucat. Dari pemeriksaan
laboratorium dijumpai Hb 9,6 g/dl, leukosit 5.400 mm3, hitung jenis eosinofil 7%, basofil 1%,
neutrofil 64%, limfosit 12%, dan monosit 16%, trombosit 220.000 mm 3. Dari hasil pemeriksaan
tinja dan didapatkan gambaran seperti berikut.

Apakah terapi yang tepat?


a. Albendazol
b. Mebendazol
c. Tiabendazol
d. Pirantel pamoat
e. Leverozin

7
24. Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang dengan keluhan bengkak pada kaki kanan sekitar 1
bulan, kaki sakit dan terasa berat. Pria tersebut tinggal di daerah endemis filariasis. Obat apakah
yang cocok untuk kasus di atas?
a. Pirantel Pamoate
b. Piperazin
c. Prazikuantel
d. Dietilkarbamazine
e. Tiabendazole

25. Seorang laki-laki usia 16 tahun dibawa ke puskesmas karena mual dan nyeri perut sejak 1
minggu yang lalu. Pasien juga tampak lemah, nafsu makan menurun, dan terkadang ada diare.
Akhir-akhir ini pasien merasa berat badannya turun. Keluarga pasien sering menyantap daging
sapi yang dimasak kurang matang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-). Pada pemeriksaan mikroskopik feses
didapatkan gambaran telur dan proglotid. Apakah infeksi penyebab keluhan tersebut?
a. Taenia Solium
b. Taenia Saginata
c. Schistosomiasis
d. Ascariasis
e. Hookworm

26. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun datang diantar ibunya ke poliklinik dengan keluhan diare
disertai lendir dan darah. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu dan ibu pasien
mengatakan pasien selalu menangis tiap kali BAB karena kesakitan. Pada pemeriksaan feses
didapatkan gambaran telur berbentuk lonjong dan pada kedua ujung terdapat bentuk seperti
tutup botol. Apakah komplikasi yang dapat ditimbulkan?
a. Prolaps rekti
b. Malabsorbsi
c. Anemia
d. Mual
e. Loeflr syndrome

27. Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun dibawa ke puskemas oleh ibunya karena diare sejak 3
hari yang lalu. BAB sehari 3 kali dengan konsistensi cair, tidak didapatkan lendir ataupun darah.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik anak tampak rewel, dan ingin minum terus. Turgor kulit
kembali cepat dan tampak normal. Di rumah diberi minum biasa dan makan sup ayam, tanpa
diberi obat. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
a. Diare akut derajat tanpa dehidrasi
b. Diare akut derajat dehidrasi ringan-sedang
c. Diare akut derajat dehidrasi berat
d. Diare kronik derajat tanpa dehidrasi
e. Diare kronik derajat dehidrasi ringan-sedang

8
28. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena sudah 3 hari
BAB cair dan kini malas minum. Dari pemeriksaan ditemukan mata cowong, cubitan kulit
kembali sangat lambat dan anak tidak mau minum. BAK terakhir 5 jam yang lalu dan sedikit.
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 22 kali/menit, frekuensi napas 26 kali/menit, suhu 37,8 oC.
Dokter telah mencoba memasang IV line tapi gagal sehingga akan segera merujuk anak ke RS.
Manajemen apa yang harus dilakukan selama merujuk anak ke RS?
a. Diberikan air putih peroral
b. Diberikan air putih melalui NGT
c. Diberikan oralit 10-20 cc/kgBB/jam per oral
d. Diberikan oralit 20 cc/kgBB/jam melalui NGT
e. Diberikan oralit 30 cc/kgBB/jam melalui NGT

29. Anak perempuan umur 8 tahun dibawa ibunya ke puskesmas mengeluh BAB 5 kali sehari,
disertai lendir dan berbau, tidak disertai darah. Pada pemeriksaan tinja didapatkan protozoa
berbentuk seperti buah pir. Apa kemungkinan penyebab kondisi pasien tersebut?
a. Disentri amoeba
b. Disentri basiler
c. Giardiasis
d. Balantadiasis
e. Kolera

30. Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ke puskesmas karena BAB cair sejak 1 hari yang lalu disertai
darah dan lendir, frekuensi 6-8 kali sehari, didapatkan demam dan kembung. Bila BAB anak
selalu menangis dan mengejan. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12.3 g/dl, leukosit
8200/µL, serum elektrolit dalam batas normal. Apakah terapi farmakologis yang tepat?
a. Amoxicilin
b. Ampicilin
c. Metronidazol
d. Azitromisin
e. Tetrasiklin

31. Bayi laki laki usia 3 bulan, dibawa ke dokter oleh ibunya dengan keluhan berak encer
kekuningan disertai demam sejak 4 hari yang lalu. Frekuensi berak 3-4 kali/hari. Berak tidak
disertai darah maupun lendir. Berak menyemprot disertai pantat merah dan bau asam. Bayi
saat ini mendapat ASI eksklusif. Tidak terdapat riwayat pemberian susu formula. Pemeriksaan
fisik nadi 140 kali/menit, frekuensi napas 30 kali/menit, suhu 37.7OC, didapatkan perut
kembung, bising usus meningkat, eritema perianal, tidak didapatkan tanda dehidrasi. Apakah
kemungkinan etiologi yang menyebabkan keluhan tersebut?
a. Vibrio cholera
b. Eschericia Coli
c. Rotavirus
d. Intoleransi laktosa
e. Alergi protein susu sapi

9
32. Anak perempuan usia 8 bulan dibawa ke dokter dengan keluhan BAB terus menerus dengan
konsistensi cair, berlendir, tidak berdarah, berbuih dan berbau asam. BAB keluar sebanyak 3-4
sendok dengan frekuensi 4x dalam satu hari ini. Pasien juga dikeluhkan perutnya kembung dan
sering kentut. Riwayat anak minum susu formula sejak 1 minggu, sebelumnya hanya minum ASI.
Pemeriksaan fisik abdomen meteorismus, bising usu meningkat, eritem perianal, turgor kembali
cepat. Apakah kemungkinan penyebab kasus di atas?
a. Intoleransi laktosa
b. Alergi susu sapi
c. Alergi makanan
d. Gastroenteritis
e. Peritonitis

33. Seorang anak perempuan berumur 8 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya karena tampak
mengantuk. Anak sebelumnya ada diare sejak 3 hari yang lalu. BAB sehari 3 kali dengan
konsistensi cair, tidak didapatkan lendir ataupun darah. Saat dilakukan pemeriksaan fisik turgor
kulit kembali sangat lambat. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
a. Diare akut derajat tanpa dehidrasi
b. Diare akut derajat dehidrasi ringan-sedang
c. Diare akut derajat dehidrasi berat
d. Diare kronik derajat tanpa dehidrasi
e. Diare kronik derajat dehidrasi ringan-sedang

34. Seorang anak perempuan berumur 2 tahun bersama ibunya periksa ke dokter dengan keluhan
rewel dan diare terus menerus sejak 1 minggu ini. Diare cair tanpa lendir darah. Riwayat ASI
eksklusif 6 bulan, kemudian dilanjutkan MPASI. Anak konsumsi susu formula sejak 1 minggu
terakhir karena ASI sudah tidak keluar. Bayi tampak rewel, tidak menunjukkan tanda dehidrasi,
ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan lesi makulopapular kemerahan pada pipi, tangan,
kaki dan juga sekitar anus. Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Mengganti susu formula dengan susu terhidrolisat sebagian
b. Mengganti susu formula dengan susu terhidrolisat sempurna
c. Mengganti susu formula dengan susu soya
d. Mengganti susu formula dengan susu rendah laktosa
e. Mengganti susu formula dengan susu bebas laktosa

35. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD karna diare cair
sejak 3 hari yang lalu. Diare cair tanpa darah maupun lendir. Selain diare, pasien juga dikeluhkan
muntah namun jarang-jarang. Saat ini pasien tampak rewel dan gelisah. Mata cowong dan
turgor kembali lambat. Berapakah kebutuhan cairan dan carian apa yang harus diberikan
kepada pasien?
a. Oralit 75 cc/kgBB dalam 3 jam
b. Oralit 50-100 cc setiap kali BAB
c. Kristaloid 30 cc/kgBB dalam 30 menit
d. Kristaloid 20 cc/kgBB dalam 1 jam
e. Kristaloid 120 cc/kgBB dalam 6 jam

10
36. Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke IGD oleh orang tuanya karna diare sejak 3 hari
yang lalu. Diare terus-menerus keluar dan warna diare seperti cucian beras. Sejak kemarin anak
tampak mengantuk dan lemas. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
115 kali/menit, frekuensi napas 19 kali/menit dan suhu 38.8 oC, serta turgor kulit kembali sangat
lambat. Apakah tatalaksana definitif pada kasus di atas?
a. Metronidazole
b. Cotrimoxazole
c. Chloramphenicole
d. Tetracycline
e. Azithromycine

37. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun dibawa ibunya ke RS karena sembelit sejak 6 bulan yang lalu.
BAB jarang tiap 10 hari sekali. Tinjanya berbentuk pellet dan keras. Kadang-kadang disertai
darah dalam tinjanya. Nafsu makan menurun dan badan terlihat kurus. Tampak anak selalu
berusaha menahan BABnya. Anak tampak ketakutan bila mulai ingin BAB. Perut tampak
membuncit dan teraba ada massa tinja yang keras pada perabaan abdomen. Pemeriksaan colok
dubur anak merasa kesakitan dan rectum teraba dilatasi dengan banyaknya tinja yang keras.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
a. Fisura ani
b. Ekoporesis
c. Eneuresis
d. Konstipasi
e. Prolaps recti

38. Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 2
hari yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah
100/60 mmHg, nadi 100 kali/menit, laju napas 20 kali/menit, suhu 37 oC, Edema palpebra +/+,
asites +, edema tungkai +/+. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11 g/dl, leukosit
8000/µL, hitung jenis leukosit 0/1/1/70/18/10, trombosit 160.000/µL, albumin 2,2 g/dl,
kolesterol 350 mg/dl, protein urin +3. Apa diagnosis kasus tersebut?
a. ISK Atas
b. GNAPS
c. Sindroma nerotik sekunder
d. Sindorma neffritis akut
e. Sindroma nefrotik

39. Anak laki-laki usia 7 tahun datang dengan keluhan bengkak pada kedua mata sejak 1 minggu ini.
Pasien juga dikeluhkan kencing berwarna merah dan sedikit. Pemeriksaan fisik tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 90 kali/menit, laju napas 30 kali/menit, suhu 36.6 0C, didapatkan edema
palpebra. Pemeriksaan urinalisis didapatkan darah (+), protein (+), epitel crescent di glomerulus.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. GNAPS
b. IgA nephropathy

11
c. Rapidly Progresive Glomerulonephritis
d. Focal Segmental Glomerulonephritis
e. Membrano Proliferative Glomerulonephritis

40. Anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ke poliklinik karena urin berwarna kemerahan sejak 2 hari
yang lalu, disertai lemas, tidak nafsu makan, nyeri kepala, wajah sembab. Sebelumnya pasien
menderita infeksi tenggorokan tapi sudah sembuh. Tekanan darah 180/110 mmHg, nadi 102
kali/menit, laju napas 22 kali/menit, suhu 36,7 0C. Ditemukan edema preorbital, Hb 9 gr/dL, hasil
pemeriksaan urinalisis didapatkan gross hematuria dan proteinuria +1. Apa diagnosis yang tepat
pada kasus tersebut?
a. Sindroma Nefrotik
b. Pielonefritis Akut
c. Batu Saluran Kemih
d. Infeksi Saluran Kemih
e. Glomerulonefritis Akut

41. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran
disertai nyeri kepala hebat, gelisah, mual dan muntah sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit.
Sebelumnya pasien sempat kejang 3 kali selama kurang lebih 3 menit. Riwayat demam disertai
banyaknya luka koreng yang muncul pada tubuh pasien. Pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran sopor, GCS 221, tekanan darah 190/120 mmHg, nadi 120 kali/menit, laju napas 25
kali/menit, suhu 37,3OC, didapatkan edema pretibial minimal. Pada pemeriksaan urin dipstick
didapatkan BJ 1.035, eritrosit +4, protein +2. Apakah diagnosis kasus diatas?
a. Meningitis
b. Ensefalitis
c. Abses otak
d. Hipertensi Ensefalopati
e. Perdarahan intracranial

42. Anak perempuan usia 9 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 hari yang lalu, sering
mengompol dan nyeri saat kencing. Riwayat demam sejak 3 hari ini. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 82 kali/menit, frekuensi napas 28 kali/menit,
suhu 37.9OC. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada suprapubis, ballotement ginjal (-).
Hasil urinalisis didapatkan protein (+), leukosit 10-15/lbp, eritrosit 3-5/lbp, nitrit (+). Apakah
terapi yang tepat?
a. Rawat inap, cotrimozaxole oral 2x 480 mg
b. Rawat inap, cefotaxim intravena 2 x 500 mg
c. Rawat jalan, prednison oral 60 mg/hari
d. Rawat jalan, cefixime oral 100 mg/hari
e. Rawat inap, cefixime oral 100 mg/hari

43. Seorang anak usia 10 tahun datang dgn keluhan BAK berwarna kemerahan sejak 3 hari yg lalu.
Riwayat nyeri tenggorokan 2 minggu yang lalu sembuh sendiri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 88 kali/menit, laju napas 26 kali/menit, suhu
36.7OC, edema
12
minimal pretibial. Pada pemeriksaan urin dipstick didapatkan BJ 1.035, darah +3, protein +2.
Apakah etiologi kasus di atas?
a. Retensi Na akibat GFR menurun
b. Hipoalbuminemia akibat proteinuria masif
c. Ekspansi cairan ekstravaskuler akibat proteinuria masif
d. Deposit kompleks antigen-antibodi
e. Tekanan onkotik menurun karena proteinuria

44. Anak laki-laki usia 2 tahun dengan berat 10 kg di bawa ibunya ke IGD karena kejang seluruh
tubuh saat di rumah. Kejang berlangsung sekitar 3 menit. Pasien dikeluhkan mengalami kejang
sebanyak 2 kali sejak tadi malam. Riwayat demam sejak 2 hari ini disertai batuk pilek. Di rumah,
ibu pasien telah memberikan diazepam per rektal 2 kali dan sekarang pasien mengalami kejang
kembali. Apakah tatalaksana selanjutnya?
a. Diazepam rektal
b. Diazepam 0,2 mg/kg iv
c. Fenobarbital 20 mg/kg iv
d. Fenitoin 20 mg/kg iv
e. Midazolam 0,2 mg/kg iv

45. Seorang anak laki-laki, berusia 7 tahun, dibawa orang tuanya ke IGD RS karena tiba-tiba tidak
bisa berjalan sejak 3 hari yang lalu. Dari anamnesis diketahui 1 minggu yang lalu pasien demam,
disertai batuk, mual, muntah, dan sakit kepala. Riwayat trauma (-). Setelah tidak demam lagi,
pasien tidak bisa berjalan. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan kekuatan kaki kanan 5 dan
kaki kiri 3. Sensibilitas kedua tungkai normal. Reflex fisiologis kaki kanan normal dan kaki kiri
menurun. Apakah diagnosis yang tepat?
a. Polimiositis
b. Poliomielitis
c. Sindrom Guillain Barre
d. Mielitis transversa
e. Miastenia gravis

46. Seorang anak berusia 1 tahun 6 bulan, datang diantar ibunya ke IGD dengan keluhan kejang 3
jam yang lalu. Kejang pada kedua tangan, kaki kaku dan kelonjotan. Kejang berlangsung selama
kurang dari 5 menit dan berulang 2 kali dalam sehari. Setelah kejang anak menangis. Sejak 2
hari yang lalu anak demam tinggi dan batuk pilek. Pasien belum pernah kejang sebelumnya.
Pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan nadi 110 kali/menit, laju napas 30 kali/menit, suhu
39oC, pemeriksaan neurologi tidak didapatkan kelainan. Apakah diagnosis paling tepat?
a. Ensefalitis
b. Meningitis
c. Epilepsi
d. Kejang Demam Sederhana
e. Kejang Demam Kompleks

13
47. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibwa ibunya ke UGD RS karena keluhan penurunan
kesadaran sejak 1 hari ini. Riwayat demam sejak 1 minggu terakhir. Pada pemeriksaan tanda
vital dijumpai kesadaran letargi, denyut nadi 130x/menit, frekuensi napas 30x/menit, suhu 38 oC,
BB 15 kg, TB 100 cm, kaku kuduk (+). Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Apa
pemeriksaan penunjang tepat untuk memegakkan diagnosis?
a. Pemeriksaan darah dan urin rutin
b. Pemeriksaan foto rontgen
c. Pemeriksaan kadar elektrolit dan analisis gas darah
d. Pemeriksaan lumbal pungsi
e. Pemeriksaan CT scan kepala

48. Seorang anak berusia 7 tahun datang ke IGD dibawa oleh ibunya karena mengalami penurunan
kesadaran sejak 1 hari ini. Sebelumnya pasien mengalami kejang sekitar 10 menit. Riwayat
demam sejak 1 minggu ini. Sebelumnya ada riwayat penurunan berat badan drastis selama 2
bulan terakhir. Hasil pemeriksaan fisik: GCS somnolen, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 100
kali/menit, laju napas 24 kali/menit, suhu 36,7 oC, kaku kuduk (+), pembesaran KGB coli (+). Dari
pemeriksaan Lumbal Pungsi didapatkan limfosit 85%, glukosa menurun, protein meningkat.
Apakah diagnosis pasien ini?
a. Meningitis TB
b. Meningitis bacterial
c. Meningitis viral
d. Perdarahan intracranial
e. Tumor serebri

49. Anak perempuan usia 3 tahun mengalami kejang seluruh tubuh. Kejang diawali dengan demam.
Keluhan ini sudah dialami pasien 4 kali dalam setahun. Di rumah sudah diberikan diazepam per
rektal oleh orangtuanya. Sewaktu sampai di RS, pasien kembali kejang dan perawat
memberikan diazepam per rektal kemudian kejang berhenti. Saat dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan BB 12 kg, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 128 kali/menit, frekuensi napas 20
kali/menit, suhu 38,9⁰C. Apakah terapi profilaksis yang bisa diberikan kepada pasien?
a. Diazepam oral 0,3 mg/kgbb/kali 3 kali sehari dalam 48 jam pertama demam
b. Diazepam oral 0,3 mg/kgbb/kali 3 kali sehari dalam 24 jam pertama demam
c. Diazepam rektal 5 mg suppositoria tiap kejang
d. Diazepam rektal 5 mg suppositoria 3 kali sehari dalam 24 jam pertama
e. Asam valproat 15-40 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis dalam 1 tahun

50. Anak perempuan 9 tahun datang diantar oleh ibunya ke puskesmas dengan keluhan anak
tampak kuning sejak 2 hari yang lalu. Kencing berwarna seperti air teh. Selain itu anak juga
tampak lemas, mual muntah, dan nyeri perut. Teman satu kelasnya juga mengalami hal yang
sama. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nadi 110 kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit,
suhu 37,5OC, sklera ikterik +/+, dan nyeri tekan hipokondrium kanan. Apakah hasil pemeriksaan
laboratorium yang dapat ditemukan pada pasien ini?
a. HbsAg (+)
b. HbeAg (+)

14
c. IgM-anti HAV (+)
d. HBV antigen (+)
e. Anti-HBc (+)

51. Seorang anak perempuan 5 tahun dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan nyeri perut sejak 3
hari yang lalu. Keluhan disertai lemas, demam, mual dan muntah. Pasien juga dikeluhkan
demam sejak 4 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik nadi 88 kali/menit, laju napas 23 kali/menit,
suhu 39OC, didapatkan sklera ikterik dan nyeri tekan pada regio hipokondrium kanan. Hasil
laboratorium didapatkan Anti HAV (-), HbSAg (+), IgM Anti-HBs (+), IgM Anti-HBe (+), dan IgM
Anti-HBc (+) . Apakah diagnosis yang tepat?
a. Hepatitis A
b. Hepatitis B Akut
c. Hepatitis B Kronis
d. Pernah vaksin Hepatitis B
e. Hepatitis A dan pernah terinfeksi Hepatitis B

52. Anak laki-laki usia 9 bulan dibawa ke poli tumbuh kembang oleh ibunya untuk evaluasi
kemampuan mentalnya. Anak saat ini belum bisa tengkurap dan belum bisa mengucapkan kata-
kata. Tubuh pasien terlihat lebih kecil dibandingkan dengan anak seumurannya, kulit kering
kasar, perut buncit, edema periorbital, fontanela menonjol, hidung lebar dan datar, lidah pasien
terlihat besar. Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk penegakan diagnosis
pasien?
a. FT4
b. TSH
c. TSH dan T3
d. TSH dan FT4
e. Total T4 dan T3

53. Bayi laki-laki umur 1 bulan dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan lemas, bayi juga tidak kuat
menetek. Riwayat lahir normal pervaginam, usia kehamilan 43 minggu, BBL 3000 gram.
Pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, nadi 150 kali/menit, laju napas 40 kali/menit, suhu
36oC, didapatkan makroglosia, dan hernia umbilical. Kapan pemberian terapi terbaik dimulai,
sehingga komplikasi dapat dicegah?
a. Segera setelah lahir
b. Sebelum usia 1 minggu
c. Sebelum usia 2 minggu
d. Sebelum usia 1 bulan
e. Sebelum usia 2 bulan

54. Bayi laki-laki umur 1 bulan dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan lemas, bayi juga tidak kuat
menetek. Riwayat lahir normal pervaginam, usia kehamilan 43 minggu, BBL 3000 gram.
Pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, nadi 150 kali/menit, laju napas 40 kali/menit, suhu
36oC, didapatkan makroglosia, dan hernia umbilical. Edukasi apa yang perlu disampaikan pada
orang tua pasien?

15
a. Penyebab hipotiroid kongenital
b. Pentingnya diagnosis dan terapi dini guna mencegah hambatan tumbuh kembang
c. Pentingnya minum obat teratur sesuai jadwal
d. Tidak menghentikan pengobatan tanpa instruksi dokter
e. Semua benar

55. Seorang anak laki-laki 13 tahun datang periksa ke dokter dengan keluhan sering buang air kecil,
sering minum dan sering merasa lapar sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga dikeluhkan mengalami
penurunan berat badan 5 kg dalam waktu sebulan terakhir. Riwayat ayah dan ibu pasien
menderita DM dan hipertensi. Pada pemeriksaan didapatkan BB: 65 kg, TB: 140 cm, tekanan
darah 130/70 mmHg, nadi 90 kali/menit, laju napas 26 kali/menit, suhu 36.5OC. Hasil
laboratorium didapatkan GDS 589 mg/dl, kolesterol total 250 mg/dl, trigliserida 450 mg/dl.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a. Dyslipidemia
b. Diabetes Insipidus
c. Diabetes Monogenik
d. Insulin Dependent Diabetes Mellitus (DM Tipe 1)
e. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (DM Tipe 2)

56. Seorang pasien laki-laki berusia 7 tahun datang dengan keluhan sering lemas. Ibu mengatakan
pasien menjadi lebih sering makan, sering kencing, dan lebih mudah merasa haus, namun BB
tidak meningkat. Riwayat 5 bulan yang lalu pasien sempat demam tinggi namun sembuh
dengan sendirinya. Pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS 380 g/dl, C peptide rendah, urin glukosa +3. Apa mekanisme
penyebab penyakit pada pasien ini?
a. Peningkatan penggunaan glukosa darah yang berlebihan
b. Destruksi sel islet beta pankreas
c. Kurangnya intake glukosa
d. Resistensi insulin
e. Gangguan hepar

57. Anak perempuan usia 6 tahun datang ke RS diantar ibunya dengan keluhan payudara membesar
lebih besar dari ukuran biasa. Tumbuh rambut kemaluan sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan
maturitas seksual didapatkan M2, P1. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan kadar LH
meningkat. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Pubertas inisial
b. Pubertas prekoks dependent GnRH
c. Pubertas prekoks independent GnRH
d. Pubertas prekoks perifer
e. Precoccial pseudopuberty

58. Seorang anak perempuan berusia 2 tahun dibawa ke Puskesmas karena batuk-pilek berulang
sudah 3 bulan. Anak juga dikeluhkan kecil dibanding anak seusianya dan sering lemas.
Pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 8 kg, tinggi badan 74 cm, frekuensi napas 32
kali/menit,

16
nadi 122 kali/menit, suhu tubuh 37,3 0C. Anak tampak sakit berat dan wajah seperti orang tua,
palpebra cekung, kedua hemithoraks simetris, suara vesikular normal, iga gambang, kulit bila
dicubit lambat kembali seperti semula, perut kembung, edema pada ekstremitas bawah, akral
hangat. Apakah diagnosis pasien?
a. Marasmus
b. Kwashiorkor
c. Defisiensi kalori
d. Defisiensi protein
e. Marasmus-kwashiorkor

59. Ibu membawa anaknya usia 5 tahun ke dokter dengan keluhan penurunan kesadaran. Riwayat
anak tidak mau minum susu, hanya makan sedikit dan minum air kacang hijau. Pemeriksan fisik
anak tampak lemas dan sulit dibangunkan, iga gambang, baggy pants. Kesadaran apatis, nadi 80
kali/menit, laju napas 24 kali/menit, suhu 36,50C. Apakah penatalaksanaan awal yang tepat?
a. Larutan D5% oral 50 cc
b. Larutan D10% oral 50 cc
c. Rehidrasi dengan resomal
d. Berikan makanan tambahan F75
e. Larutan D10% 5 cc/kgbb bolus IV

60. Anak perempuan usia 4 tahun datang di antar ibunya periksa ke dokter dengan keluhan badan
lemas dan perut membuncit sejak 3 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan kulit keriput,
iga gambang, ascites dan edema tungkai. Hasil plotting kurva WHO BB/TB menunjukkan Z score
< - 3SD. Perbaikan nutrisi apa yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Karbohidrat-Protein
d. Vit. B6
e. Lemak Jenuh

61. Seorang anak laki-laki usia 6 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas karena keluhan tubuhnya lebih
kecil dibanding teman seusianya. Riwayat anak sulit makan, makan hanya 1-2 sendok per hari,
serta tidak suka minum susu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan napas 32 kali/menit, nadi 120
kali/menit, suhu 35,50C. Dilakukan plotting ke dalam kurva WHO dan didapatkan status gizi
berupa gizi buruk. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Berikan formula 100
b. Larutan 100 cc dextrose 10% oral
c. Larutan 150 cc dextrose 10% oral
d. Hangatkan tubuh anak menggunakan plastik
e. Hangatkan tubuh anak dengan lampu 40 W dengan jarak 50 cm

62. Seorang anak perempuan umur 3 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan kondisi
lemas. Badan anak tampak sangat kurus. Ibu pasien mengeluhkan anak sering mengalami diare
dan demam. Anak tidak suka minum susu dan makan hanya sedikit setiap harinya. Pemeriksaan
fisik

17
anak rewel, tampak wajah seperti orang tua, iga gambang, perut buncit didapatkan asites, edema
pada kedua kaki. Bagaimana tatalaksana pemberian nutrisi yang tepat?
a. F-100 pada fase stabilisasi dan F-75 pada fase rehabilitasi
b. F-75 pada fase stabilisasi dan F-100 pada fase rehabilitasi
c. F-75 dan F-100 mulai pada fase stabilisasi
d. F-75 dan F-100 mulai pada fase rehabilitasi
e. F-75 dan F-100 mulai pada fase tindak lanjut

63. Anak laki-laki usia 8 tahun datang diantar orangtuanya dengan keluhan badan gemuk. Riwayat
pasien makan dengan porsi yang sangat banyak dan suka minuman manis. Pasien juga jarang
aktivitas fisik. Dari pemeriksaan fisik didapatkan wajah dan pipi bulat, perut bergelambir, buried
penis, tungkai berbentuk huruf X. Pemeriksaan antropometri didapatkan BB/TB 150%, IMT/U
>P95. Apakah tatalaksana yang paling tepat dilakukan?
a. Pengurangan jumlah dan frekuensi makan
b. Pemberian obat orlistat
c. Dilakukan operasi bariatrik
d. Diet rendah kalori
e. Diet sesuai RDA dengan metode food rules

64. Bayi perempuan dibawa ibunya ke puskesmas untuk pemeriksaan rutin. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan anak sudah mampu duduk posisi tripod, dan menggenggam bolpoint. Saat diajak
bermain, anak dapat menirukan “ci..luk..ba” dan mengeluarkan suara “ma..taa..daa”, namun
anak masih belum bisa berdiri. Berapakah perkiraan usia anak yang paling tepat?
a. 12 bulan
b. 9 bulan
c. 7 bulan
d. 3 bulan
e. 1 bulan

65. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 14 bulan ke Puskesmas mengeluh tumbuh
kembang anaknya lebih lambat dan lebih kecil dibanding dengan anak-anak seusianya. Setelah
dilakukan pengecekan dengan tabel KPSP, didapatkan skor KPSP 8. Tindakan apa yang dapat
dilakukan?
a. Rujuk ke dokter spesialis anak
b. Rujuk untuk rawat inap
c. Normal
d. Kontrol kembali untuk evaluasi ulang dalam 2 minggu
e. Rujuk ke psikolog anak

66. Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa periksa ke Puskesmas karena batuk yang tidak kunjung
sembuh sejak 2 minggu. Gejala awalnya hanya demam dan pilek ringan, kemudian batuk
bertambah berat. Batuk terus-menerus kadang disertai sesak dan kebiruan. Riwayat imunisasi
anak tidak lengkap. Kapan waktu imunisasi yang tepat mencegah penyakit tersebut?
a. Saat lahir, 2, 3, dan 4 bulan
b. Usia 2, 3, dan 4 bulan

18
c. Usia 9 bulan
d. Usia 15 bulan
e. Usia 24 bulan

67. Pasien anak laki-laki usia 10 bulan datang dengan keluhan demam disertai muncul ruam
kemerahan di wajah dan badan sejak satu hari ini. Keluhan juga disertai dengan batuk pilek
sejak 3 hari ini. Pemeriksaan fisik didapatkan nadi 100 kali/menit, laju napas 30 kali/menit, suhu
38OC, ruam makulopapular eritema, faring hiperemis, lain-lain dalam batas normal. Riwayat
pasien belum pernah mendapatkan vaksin Campak. Kapan pasien diberikan imunisasi campak?
a. Tidak perlu vaksin Campak lagi
b. Segera setelah pasien sembuh
c. Usia 15 bulan
d. Usia 18 bulan
e. Usia 2 tahun

68. Anak laki-laki usia 18 bulan datang dengan keluhan bengkak di kedua pipi di depan telinga sejak
3 hari disertai demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nadi 104 kali/menit, laju napas 22
kali/menit, suhu 37,9OC, benjolan di daerah preaurikular hingga submandibula dextra dan
sinistra, teraba lunak dan nyeri tekan. Imunisasi terakhir anak saat berusia 4 bulan berupa
Pentavalen dan Polio. Kapan seharusnya pemberian imunisasi untuk mencegah penyakit
tersebut dapat mulai diberikan?
a. Usia 0 bulan
b. Usia 1 bulan
c. Usia 9 bulan
d. Usia 12 bulan
e. Usia 15 bulan

69. Bayi berusia 4 bulan dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena ingin imunisasi BCG. Menurut
ibunya anaknya terlambat imunisasi karena demam setiap kali akan imunisasi. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. BB 5 kg. Apa tindakan yang tepat
pada kasus tersebut?
a. Tunda imunisasi BCG
b. Segera berikan imunisasi BCG
c. Tidak perlu imunisasi BCG
d. Tes mantoux
e. Periksa Darah Lengkap

70. Seorang ibu baru saja melahirkan bayinya secara SC karena hasil pemeriksaan status Hepatitis B
pada ibu didapatkan hasil HbsAg (+). Bayi lahir dengan AS 7-9, cukup bulan, BBL 3000 gram.
Pemeriksaan fisik bayi dalam batas normal. Apa tindakan imunisasi yang diberikan kepada bayi?
a. Memberikan vaksin hepatitis B saja
b. Memberikan imunoglobulin hepatitis B saja
c. Memberikan vaksin dan imunoglobulin hepatitis B
d. Memberikan vaksin hepatitis B saat usia 1 bulan

19
e. Memberikan imunoglobulin hepatitis B saat usia 1 bulan

71. Seorang bayi lahir di puskesmas secara spontan dengan presentasi belakang kepala dan usia
kehamilan cukup bulan. Ternyata setelah lahir didapatkan bayi tidak bernapas, tonus otot
lunglai dan tidak ada detak jantung. Setelah dilakukan ventilasi tekanan positif, kompresi dada,
pemberian cairan dan obat-obatan selama 15 menit tetap tidak ada respons. Apakah tindakan
selanjutnya yang paling tepat?
a. Menghentikan resusitasi
b. Mengulang resusitasi dari awal
c. Memperbaiki langkah resusitasi
d. Melanjutkan resusitasi hingga 15 menit
e. Merujuk setelah meresusitasi

72. Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam usia kehamilan 35 minggu di RS. Bayi lahir tidak
menangis spontan dan tonus otot jelek. Telah dilakukan penanganan awal oleh dokter.
Kemudian dievaluasi, bayi belum bernapas spontan, tampak sianosis, dan laju denyut jantung
80 kali/menit. Dokter memutuskan untuk melakukan VTP selama 30 detik, namun saat
dilakukan VTP dada tidak mengembang sempurna. Apakah tindakan selanjutnya?
a. Melakukan koreksi VTP
b. Melakukan kompresi dada
c. Melakukan VTP + kompresi
d. Memberikan epinephrine
e. Melakukan intubasi endotrakea

73. Bayi baru lahir secara SC dari ibu G1P0Ab0 usia kehamilan 38 minggu. Bayi tidak menangis dan
tampak lemah. Didapatkan ketuban hijau keruh berbau. Pemeriksaan fisik ditemukan sianosis,
retraksi dinding dada dan hipotoni. Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Hangatkan di bawah infant warmer dan isap lendir jalan napas
b. Isap lendir jalan napas hingga bersih
c. Hangatkan di bawah infant warmer
d. Bersihkan jalan napas dengan suction kateter
e. Lakukan penghisapan mulut-trakea dan segera lakukan intubasi

74. Seorang bayi laki-laki usia 3 hari datang bersama kedua orangtuanya ke IGD RS dengan keluhan
sesak napas. Bayi lahir spontan di dukun beranak pada usia kehamilan 31 minggu. Berat badan
lahir 1500 gram. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sianosis (+), retraksi (+), pernapasan cuping
hidung (+). Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan rontgen thorax. Apakah
gambaran yang mungkin ditemukan pada kasus diatas?
a. Infiltrat alveolar dan konsolidasi homogen
b. Patchy infiltrat
c. Reticulogranular pattern
d. Gambaran garis-garis kasar
e. Streaky, perihilar linear densities

20
75. Bayi baru lahir dilaporkan dari Ruang Perina bayi terlihat biru, gerakan tangan dan kaki terlihat
jarang. Bayi usia kehamilan 34 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gerak bayi jarang,
merintih, nadi 80 kali/menit, suhu 36,7OC, laju napas 50 kali/menit irreguler, lemah, dan sianosis
pada akral. Apakah interpretasi APGAR score pada bayi tersebut?
a. Normal
b. Mild Asphyxia
c. Moderate Asphyxia
d. Severe Asphyxia
e. Very Severe Asphyxia

76. Bayi laki-laki berusia 3 bulan dibawa UGD RS oleh ibunya karena keluhan kuning yang muncul
sejak bayi berusia 1 bulan. Bayi juga dikeluhkan air kencing berwarna seperti teh dan feses putih
dempul. Keluhan juga disertai penurunan BB. Pemeriksaan tanda vital didapatkan denyut nadi
134 kali/menit, suhu 37,8OC dan frekuensi napas 36 kali/menit, kedua mata ikterik, hepar teraba
membesar, ikterus Kramer IV. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan bilirubin total 14
mg/dl, bilirubin direk 6 mg/dl, bilirubin indirek 8 mg/dl. Pada pemeriksaan penunjang,
gambaran apa yang akan didapatkan?
a. Groundglass appearance
b. Cairan bebas di cavum peritoneal
c. Massa hepar
d. Triangular cord sign
e. Sausage sign

77. Bayi laki-laki usia 5 hari, dibawa ke dokter oleh ibunya karena kuning sejak 3 hari yang lalu.
Pasien diberikan ASI, dan kuat menetek. Pada pemeriksaan didapatkan gerak bayi aktif, ikterus
Kramer II, golongan darah ibu dan bayi keduanya O Rh (+). Hasil laboratorium didapatkan
Bilirubin total 10 mg/dl, Bilirubin Indirek 9 mg/dl, Bilirubin Direk 1 mg/dl. Apakah tatalaksana
yang paling tepat?
a. Observasi dan teruskan ASI
b. Medikamentosa
c. Transfusi tukar
d. Fototerapi
e. Suportif

78. Bayi perempuan usia 14 hari dibawa ke IGD RS dirujuk dari Puskesmas karena keluhan
badannya kuning yang tidak kunjung hilang sejak pasien baru lahir. Tidak ada keluhan demam.
BAB dan BAK warna normal. Riwayat pasien mendapat ASI dan susu formula. Namun satu hari
ini pasien mulai tampak lemas dan malas menetek. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas
normal, sklera ikterik, kuning dari kepala hingga lipat paha. Apakah komplikasi yang dapat
terjadi pasien?
a. Obstruksi bilier
b. Kernikterik
c. Penyakit liver kronik
d. Kolestasis
e. Sepsis
21
79. Bayi usia 1 hari dari ibu G1P0Ab0 usia kehamilan 37 minggu, bayi menangis, gerak aktif, dan
mau menetek kuat. Riwayat ibu menderita kencing manis. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum baik, nadi 120 kali/menit, laju napas 50 kali/menit, suhu 36,2 OC. BB 4300 gram,
gula darah sewaktu 30 mg/dL. Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Bolus D10% 2cc/KgBB
b. Bolus D40% 2cc/KgBB
c. Infus D10% 6mg/KgBB
d. Berikan ASI lebih sering
e. Berikan larutan air gula

80. Bayi laki-laki lahir cukup bulan dengan BBL 4300 gram. Ibu menderita diabetes tidak terkontrol.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bayi cukup aktif, tidak ada kejang atau kebiruan.
Pemeriksaan gula darah sewaktu didapatkan hasil 20 g/dl. Bayi segera disusukan ke ibu dan bayi
menghisap dengan baik. Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat dilakukan?
a. Anjurkan ibu tetap menyusui seperti biasanya
b. Naikkan frekuensi dan volume pemberian ASI
c. Pasang infus dan bolus D10% 2cc/kgBB
d. Infus D10% maintenance 6mg/kgBB/menit
e. Pemberian D10% oral 2cc/kgBB per NGT

81. Bayi laki-laki usia 8 hari dibawa ibunya ke RS dengan keluhan lemas dan malas menetek sejak 1
hari ini. Pasien dikeluhkan demam tinggi sejak 3 hari yang lalu. Riwayat lahir normal dibantu
bidan, cukup bulan, berat lahir normal. Pemeriksaan fisik bayi tampak lemas, nadi 170
kali/menit, suhu 38OC, tampak umbilikus kemerahan dan keluar pus. Hasil lab darah Hb 15 g/dl,
leukosit 30.000, trombosit 345.000. Apakah diagnosis pasien?
a. Icterus neonatorum
b. Sepsis neonatorum
c. Hipotiroid Kongenital
d. ISK
e. Tetanus neonatorum

82. Seorang bayi laki-laki usia 2 hari dirujuk oleh bidan ke RS karena badan kaku, tidak mau
menyusu, mulut kaku. Riwayat bayi lahir ditolong dukun beranak. Pemeriksaan fisik didapatkan
tonus otot spasme, trismus dan pada umbilicus bayi tercium bau busuk dan tampak ada pus.
Apakah antibiotik yang dapat diberikan?
a. Metronidazole
b. Amoxicilin
c. Kotrimoxazole
d. Eritromicin
e. Ciprofloxacin

83. Pasien anak laki-laki usia 2 tahun mengeluhkan sesak nafas dan batuk seperti menggonggong
sejak 1 minggu ini. Pasien tampak gelisah karena sesak napas. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan

22
nadi 136 kali/menit, laju napas 40 kali/menit, suhu 37.8OC, stridor inspirasi (+). Pemeriksaan
radiologi cervical AP didapatkan gambaran Steeple sign. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Abses subglotis
b. Sindroma Croup
c. Trakeitis
d. Laringitis
e. Epiglotitis

84. Seorang anak perempuan usia 3 tahun dibawa orang tuanya ke IGD RS karena batuk berat
selama 3 minggu ini. Keluhan batuk disertai muntah. Riwayat imunisasi hanya BCG. Pada
pemeriksaan fisik tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, laju napas 60 kali/menit dan
suhu 36OC. Batuk paroksismal diikuti suara whoop saat inspirasi. Fase apakah yang disebut
sebagai fase infeksius?
a. Pertusis fase katarhal
b. Pertusis fase inisiasi
c. Pertusis fase paroksismal
d. Pertusis fase kovalen
e. Pertusis fase rekovalen

85. Seorang anak perempuan usia 2 tahun 10 bulan dibawa orang tuanya ke IGD RS karena batuk
berat selama 3 minggu ini. Keluhan batuk disertai muntah. Riwayat imunisasi hanya BCG. Pada
pemeriksaan fisik tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, laju napas 60 kali/menit dan
suhu 37OC. Batuk paroksismal diikuti suara whoop saat inspirasi. Apakah terapi yang tepat pada
anak tersebut?
a. Azitromisin 10 mg/kgBB/hari selama 5 hari
b. Eritromisin 40 mg/kgBB/hari selama 3 hari
c. Klaritomisin 15 mg/kgBB/hari selama 14 hari
d. Amoksisilin 15 mg/kgBB/hari selama 10 hari
e. Cotrimoxazole 4 mg/kgBB/hari selama 7 hari

86. Bayi laki-laki usia 5 bulan datang dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
diawali demam dan batuk pilek 3 hari. Pemeriksaaan fisik kesan hipertermia, didapatkan
wheezing dan ronki basah nyaring pada kedua lapang paru. Pemeriksaan X-ray thoraks
didapatkan hiperaerasi dan patchy infiltrate. Apakah tatalaksana selanjutnya yang diberikan?
a. Rehidrasi IV, Antibiotik, antipiretik, dan pemberian multivitamin
b. Oksigen, nebul SABA, pemberian ampisilin dan paracetamol
c. Oksigen, nebul SABA, pemberian steroid, dan paracetamol
d. Oksigen, nebul epinefrin dan pemberian kortikosteroid
e. Oksigen, pasang infus, pemberian Furosemide IV dan spironolactone

87. Seorang anak laki laki berusia 3 tahun datang ke IGD diantar kedua orang tuanya dengan
keluhan sesak napas, batuk, dan demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan laju napas 56
kali/menit, napas cuping hidung, terdapat retraksi intercosta dan subcosta, suara napas
vesikuler meningkat dan ronkhi basal halus nyaring di kedua paru. Apakah etiologi pada
penyakit ini?

23
a. Haemophilus influenza
b. Klebsiella pneumonia
c. Staphilococcus aureus
d. Eschericia coli
e. Bordetella pertussis

88. Anak perempuan usia 8 tahun datang dibawa orangtuanya ke poliklinik untuk kontrol. Pasien
memiliki riwayat asma yang dipicu oleh paparan debu. Dalam seminggu terakhir, pasien sesak
sebanyak 4 kali dan reda dengan menggunakan inhaler. Tidak ada batasan terhadap aktivitas
sehari-hari dan gejala malam. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 36,8°C, laju napas 20
kali/menit, nadi 96 kali/menit. Bagaimana derajat kendali asma pada anak tersebut?
a. Tidak terkendali
b. Terkendali sebagian
c. Terkendali
d. Persisten ringan
e. Persisten sedang

89. Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dibawa keluarga ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak 1
jam lalu. Pasien memiliki riwayat asma. Pemeriksaan tanda vital didapatkan kesadaran compos
mentis, nadi 120 kali/menit, frekuensi napas 30 kali/menit, suhu 37°C, saturasi O2 87%. Suara
napas didapatkan mengi yang terdengar saat inspirasi dan ekspirasi pada auskultasi. Apakah
tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien?
a. Budesonide
b. Salbutamol
c. Salbutamol + ipratropium bromida
d. Ipratropium bromida
e. Terbutalin

90. Seorang anak perempuan usia 15 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak napas berat sejak
2 jam yang lalu. Riwayat batuk pilek sejak 3 hari ini. Pasien memiliki riwayat sesak sebelumnya,
sesak terutama bila cuaca dingin. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg,
nadi 90 kali/menit, laju napas 34 kali/menit, suhu 36 OC, terdapat wheezing pada seluruh lapang
paru. Telah diberikan bronkodilator inhalasi 3 kali namun tidak ada perubahan. Apakah
tatalaksana selanjutnya yang tepat?
a. Salbutamol inhalasi
b. Steroid inhalasi
c. Steroid intravena
d. Teofilin intravena
e. Adrenalin intravena

91. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa oleh orang tuanya karena berat badannya tidak
mau meningkat walaupun sudah diberikan makan secara teratur dan batuk yang tidak sembuh
selama 1 bulan disertai demam selama 3 minggu. Sehari-hari, pasien diasuh oleh neneknya yang
ternyata baru diketahui menderita TB paru. Pasien juga tidak memiliki riwayat imunisasi BCG

24
sebelumnya. Uji tuberculin pada pasien menunjukkan reaksi positif sebesar 12 mm. Pasien belum
pernah mendapat pengobatan TB sebelumnya. Apa regimen pengobatan yang tepat?
a. 2 RHZE/4 RH
b. 2 RHZ/4 RH
c. 2 RH/4 RH
d. 2 RHZE/6 RH
e. 2 RHZE/10 RH

92. Seorang anak laki-laki usia 3 tahun dibawa ibunya karena batuk sejak 3 minggu yang lalu
terutama pada malam menjelang dini hari. Batuk sering setelah makan cokelat. Ibu pasien
khawatir karena nenek pasien yang mengasuh sehari-hari mengalami batuk darah dan
didiagnosis tuberkulosa. BB anak 18,5 kg. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Hasil uji
tuberkulin indurasi 8 mm. Apakah tatalaksana yang akan berikan?
a. Profilaksis sekunder
b. Profilaksis primer
c. Pengobatan OAT
d. Antibiotik empiris
e. Obat simptomatis

93. Anak perempuan umur 4 tahun dibawa ke Puskesmas oleh ibunya karena keluhan demam
kurang lebih 6 minggu ini. Keluhan disertai keringat dingin saat malam hari. Berat badan pasien
juga sulit naik. BB saat ini 12 kg. Pemeriksaan fisik tanda vital normal, didapatkan pembesaran
KGB coli unilateral, multiple seperti tasbih. Riwayat kontak TB serumah (-). Hasil tes mantoux
12mm. Apakah tatalaksana pasien?
a. PP INH 5-10 mg/kgBB selama 6 bulan
b. OAT 2HRZE-4RH
c. OAT 2HRZE-10RH
d. OAT 2HRZ-4RH
e. OAT 2HRZ-4R3H3

94. Bayi perempuan usia 10 bulan datang dibawa ibunya ke RS dengan keluhan kebiruan pada bibir
dan ujung jari. Hal ini sering dialami terutama saat pasien menangis ataupun saat bermain dan
sudah terjadi sejak lahir namun makin memberat. Pada pemeriksaan didapatkan tanda vital
normal, sianosis pada mukosa bibir dan ujung ekstremitas, hipertrofi ventrikel kanan dan
adanya murmur ejeksi sistolik di ICS 2 kiri. Apa kemunginan gambaran X-ray yang didapat?
a. Snowman shaped
b. Boot shaped
c. Egg on a string
d. Figure of “8”
e. Figure of “3”

95. Anak laki-laki usia 8 tahun dibawa orangtuanya ke dokter karena jari-jari pada kedua kakinya
biru sejak 2 jam yang lalu. Selama ini pasien tidak pernah ada keluhan. Dulu saat lahir, pasien
tidak langsung menangis. Pada pemeriksaan didapatkan sianosis pada ujung-ujung jari kedua
kaki,

25
namun pada tangan tidak diitemukan sianosis. Pada auskultasi ditemukan adanya murmur
kontinyu di sela iga 2 linea parastenalis sinistra. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada
pasien ini?
a. ASD
b. VSD
c. PDA
d. Coarctasio aorta
e. Tetralogy of Fallot

96. Bayi laki-laki usia 6 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan berat badan yang sulit
naik. Pasien juga dikeluhkan sering sesak namun tidak disertai kebiruan. Pada pemeriksaann
fisik didapatkan nadi 100 kali/menit, laju napas 20 kali/menit, suhu 36.5OC, murmur diastolik
pada ICS 3 linea parasternalis sinistra. Apakah diagnosis yang mungkin?
a. ASD
b. VSD
c. PDA
d. Coarctasio aorta
e. Tetralogy of Fallot

97. Anak laki-laki usia 7 bulan, dibawa oleh orang tuanya ke praktik dokter karena sering biru di
ujung- ujung jari tangan dan kakinya. Selama ini anak menetek lemah dan sering tampak biru
saat menetek atau menangis. Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan gambaran boot shaped
heart sign. Manakah di bawah ini kelainan yang tidak ditemukan pada pasien?
a. Overriding aorta
b. Hipertrofi ventrikel kanan
c. Regurgitasi trikuspid
d. Defek septum ventrikel
e. Stenosis pulmonal

98. Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa orang tua ke dokter dengan keluhan bibir sering tampak
kebiruan sejak 1 minggu terakhir, terutama setelah bermain atau berolahraga dengan teman-
temannya. Tidak pernah ada keluhan biru sebelumnya, namun menurut orang tuanya, anak
sering batuk-pilek hingga sesak sejak kecil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
115/70 mmHg, nadi 93 kali/menit, frekuensi napas 26 kali/menit, suhu 37 oC, pada auskultasi
thorax terdengar bising sistolik pada ICS III parasternal line sinistra dan sianosis (+). Apakah
diagnosis anak tersebut?
a. Tetralogy of Fallot
b. Transposition of the Great Arteries
c. Double Outlet Right Ventricle
d. Eisenmenger Syndrome
e. Ventricular Septal Defect

99. Seorang bayi laki-laki berusia 6 hari dibawa ke IGD oleh ibunya dengan keluhan sesak nafas yang
semakin memberat dan sulit minum sejak usia 3 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan

26
kesadaran bayi alert, laju napas 62 kali/menit, suhu 36 OC, denyut nadi dan perfusi ekstremitas
bawah tidak teraba sedangkan ekstremitas atas normal, ekstremitas atas tampak lebih merah
dibandingkan ektremitas bawah. Pemeriksaan auskultasi jantung didapatkan S2 mengeras,
bising ejeksi sistolik lembut di linea parasternal kiri atas. Pemeriksaan rontgen tampak jantung
sedikit membesar dan edema paru. Apa diagnosis pasien ini?
a. Takayashu Disease
b. Coartation of Aorta
c. Double Outlet Right Ventricle
d. Patent Ductus Arteriosus
e. Transposition of Great Arteries

100. Anak laki-laki usia 5 tahun dibawa orangtuanya karena kedua kaki terlihat pucat sejak 2 hari
yang lalu. Keluhan tidak disertai dengan demam. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah
di kedua tangan 100/70 mmHg dan pada kedua kaki didapatkan 60/40 mmHg. Pulsasi nadi
tibialis anterior dan dorsalis pedis teraba lemah dan terlambat dibandingkan dengan suara
jantung saat auskultasi. Kedua kaki tampak pucat dan terlihat lebih kecil dibandingkan proporsi
tubuhnya. Apakah kemungkinan gambaran X-ray yang akan didapat?
a. Snowman shaped
b. Boot shaped
c. Egg on a string
d. Figure of “8”
e. Figure of “3”

27

Anda mungkin juga menyukai