Kekuatan Tenaga Kerja
Kekuatan Tenaga Kerja
Para ekonom klasik mengasumsikan mobilitas tenaga kerja karena hal tersebut
melibatkan komplikasi yang lebih besar dalam memindahkan manusia dibandingkan
dengan memindahkan barang atau kebanyakan barang lainnya. Mobilitas tenaga kerja
adalah perpindahan orang dari satu Negara ke Negara lain atau dari satu wilayah ke
wilayah lain guna mendapatkan pekerjaan.
Imigrasi
Kebijakan imigrasi AS adalah titik acuan yang baik untuk memeriksa mobilitas
tenaga kerja tidak hanya di AS tapi juga seluruh dunia. Immigration and
Naturalization Service adalah Kantor Imigrasi dan Naturalisasi yang bertanggung
jawab atas semua permasalahan imigrasi, termasuk naturalisasi. INS dikritik dalam
berbagai hal, karena: (1) mengizinkan imigran legal masuk ke AS dan (2) untuk
menjaga agar imigran yang illegal tidak masuk ke AS. Sebagai akibat dari misinya
yang berlawanan ini dan keprihatinan mengenai operasi INS, telah diambil suatu
keputusan untuk membagi INS menjadi dua badan yang terpisah untuk menangani
fungsi yang terpisah itu. Istilah imigran gelap (illegal immigrant) atau pendatang
1
gelap (illegal alien) mengacu pada seorang individu yang berada di AS tanpa izin
yang sah.
Latar Belakang
Hukum Federal
Visa Nonimigran
Visa Imigran
Visa imigran ditujukkan untuk indivisu yang tinggal secara permanen di AS. Ada
dua kategori utama untuk penerbitan visa imigran: reunifikasi keluarga dan
imigrasi berdasarkan pekerjaan.
Pengungsi/Pencari Suaka
Tenaga kerja asing menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan negara tuan rumah,
yang merupakan hal yang diinginkan selama ekonomi bertumbuh. Tetapi ketika
pertumbuhan ekonomi melambat, hanya sedikit tenaga kerja yang diperlukan dan
mulai timbul masalah. [engangguran meningkat di antara tenaga kerja pribumi, yang
kemudian menginginkan pekerjaan yang dimiliki tenaga kerja asing.
Komposisi angkatan kerja adalah bauran orang yang tersedia untuk bekerja, dalam
hal umur, keterampilan, gender, ras, dan agama. Pada awalnya, pengungsi memang
menimbulkan masalah dan beban bagi negara tuan rumah yang harus mencoba
menyediakan makanan, pakaian, pendidikan, dan lapangan kerja.
Produktivitas tenaga kerja mengukur berapa banyak unit yang dapat diterima dari
suatu produk yang dihasilkan oleh seorang pekrja selama waktu tertentu dan biaya
per unitnya. Sumber daya manusia merupakan contributor utama terhadap
peningkatan produktivitas dan, sebagai konsekuensinya, meningkatkan pertumbuhan
ekonomi AS.produktivitas yang lebih besar juga berasal dari penelitian dan
pengembangan (research and development) yang lebih luas dan efektif. Biaya tenaga
kerja per unit (unit labor cost) adalah biaya tenaga kerja untuk memproduksi suatu
3
output. Penurunan biaya tenaga kerja per unit terjadi karena peningkatan
produktivitas.
Penerimaan atas kaum wanita sebagai peserta penuh dalam angkatan kerja berkisar
antara tren ke arah perbaikan di AS dan Eropa Barat sampai pada tidak adanya
penerimaan sama sekali dibanyak negara. Sementara diskriminasi terhadap gender
jauh dari dihapuskan, AS telah mengalami langkah besar dalam status dan
penerimaan atas kaum wanita dalam bisnis. Diskrimasi berdasarkan gender adalah
penolakan terhadap partisipasi yang setara didalam masyarakat bagi kaum wanita,
telah berkembang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari banyak budaya yang
berkembang dimasyarakat patriarkat. Budaya dan tradisi masih terus menyulitkan
para wanita di berbagai Negara.
Seperti dibanyak bidang lainnya, peluang di luar negeri bagi wanita terus meningkat,
meskipun kemajuannya lambat. Karena banyak orang saat ini memandang penugasan
internasional sebagabai hal openting untuk kemajuan, maka semakin penting bagi
kaum wanita untuk menerima posisi internasional.
4
Hubungan Pemberi Kerja-Karyawan
Ketika suatu perusahaan asing memasuki pasar tenaga kerja, maka perusahaan
tersebut harus mengambil apa yang ditemukannya. Tentunya, suatu perusahaan yang
berhati-hati akan mempelajari pasar tenaga kerja tersebut ketika mempertimbangkan
akan melakukan suatu investasi disuatu Negara.
Serikat pekerja nasional mulai melihat peluang bagi perusahaan untuk menghindari
jangkauan serikat pekerja melalui langkah yang sederhana, yaitu memindahkan atau
memulai produksi dinegara lain. Serikat pekrja menilai langkah ini berbahaya. Untuk
mengatasi bahaya tersebut, serikat pekerja nasional telah memulai untuk (1)
mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai perusahaan, (2) berkonsultasi
dengan serikat pekerja di Negara-negara lain, (3) berkoordinasi dengan kebijakan dan
taktik dari serikat-serikat pekerja tersebut dalam berurusan dengan beberpa
perusahaan, dan (4) mendorong diteapkannya kode-kode perilaku bagi perusaahn
internasional.