Makalah Katabolisme Protein Dan Asam Amino
Makalah Katabolisme Protein Dan Asam Amino
BIOKOMIA
Kelompok 4 :
BIOLOGI
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Daun:Keragaman
Daun” ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang
xeromofi, hidromofi, kekhasan daun beberapa dikotil, struktur daun rumput-
rumputan, anatomi kranz dan fotosintesis C4, serta daun Gymnospermae.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini ada banyak kesalahan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada.
Sekian dan terima kasih.
Kelompok 4
I
DAFTAR ISI
Bab I. Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Xeromorfi ........................................................................................... 3
B. Hidromorfi .......................................................................................... 5
C. Kekhasan Daun Beberapa Dikotil ....................................................... 6
D. Struktur Daun Rumput-Rumputan ...................................................... 7
E. Anatomi Kranz dan Fotosintesis C4 ................................................... 9
F. Daun Gymnospermae .......................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................. 18
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,karena zat ini di
samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh,juga berfungsi sebagai zat
pembangun dan pengatur.protein adalah asam-asam amino yang mengandung unsure-
unsur C,H,O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.Molekul protein
mengandung pula fosfor,belerang,dan ada jenis protein yang mengandun unsur logm
seperti besi dan tembaga.
Kata tersebut protein datang dari kata Yunani ("prota"), yang berarti "arti penting
yang utama." Protein-protein pertama digambarkan dan yang dinamai oleh ahli kimia
Swedish Jöns Jakob Berzelius dalam 1838. Bagaimanapun, peran yang pusat dari
protein-protein tinggal di dalam organisma-organisma tidak secara penuh diakui
sampai 1926, ketika Yakobus B.Sumner menunjukkan bahwa urease enzim adalah
suatu protein. Protein yang pertama adalah hormon insulin, oleh Frederick Sanger,
yang menang Hadiah Nobel untuk prestasi ini dalam 1958. Struktur-struktur protein
yang pertama dimasukkan hemoglobin dan mioglobin, oleh Max Perutz dan Tuan
Yohanes Cowdery Kendrew, berturut-turut, dalam 1958. Tiga struktur dimensional
kedua-duanya protein-protein pertama ditentukan oleh analisa diffraction sinar x;
Perutz dan Kendrew bersama mendapat 1962 Hadiah Nobel di Chemistry untuk
penemuan-penemuan ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana tumbuhan xeromorfi beradaptasi dengan lingkungannya ?
2. Bagaimana tumbuhan hidromorfi beradaptasi dengan lingkungannya ?
3. Apa saja kekhasan daun dikotil pada tumbuhan ?
4. Bagaimana struktur daun rumput-rumputan ?
1
5. Apa yang dimaksud dengan anatomi kranz dan bagaimana proses
fotosintesis C4?
6. Bagaimana struktur daun Gymnospermae?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana tumbuhan xeromorfi beradaptasi dengan
lingkungannya.
2. Mengetahui bagaimana tumbuhan hidromorfi beradaptasi dengan
lingkungannya.
3. Mengidentifikasi kekhasan daun dikotil pada tumbuhan.
4. Mengetahui struktur daun rumput-rumputan.
5. Mengetahui pengertian anatomi kranz dan proses fotosintesis C4.
6. Mengidentifikasi struktur daun Gymnospermae.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencernaan Protein
3
2. Lambung
Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim pepsin yang
berasal dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika asam
lambung (HCl) menemukan protein dan melakukan penguraian rangkaiannya.
Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara biokimia akan menstimulasi
pepsin pasif menjadi pepsin aktif.
Advertisement
Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu
pepton dan proteosa. Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih
belum dapat diabsorpsi oleh jonjot usus.
3. Usus Halus
Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi enzim pepsin dan protein
kemudian akan bercampur dengan enzim protease (erepsin) di dalam usus halus.
Protease berasal dari pankreas yang disalurkan ke usus halus melalui dinding
membran. Protease mengandung beberapa prekursor yang antara lain
prokarboksipeptidase, kimotripsinogen, tripsinogen, proelastase, dan collagenase.
Masing-masing prekursor protease ini akan menghidrolisis polipeptida menjadi
jenis asam amino yang berbeda-beda.
4
Proelastase dan collagenase menguraikan polipeptida menjadi tripeptida
dan polipeptida yang lebih kecil.
Setelah protein berhasil diurai menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang
terdapat pada dinding usus penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang
dihasilkan dari proses pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah
ke seluruh sel-sel di tubuh kita.
B. Katabolisme Protein
5
produkyang telah di pecah sebagian besar akan bercampur dengan enzim pankreas
di bawah pengaruh enzim proteolitik, seperti tripsin, kimotripsin, dan peptidase.
Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida
kecil. Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam amino. Asam amino yang
terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu:
1. Penyerapan melalui dinding usus
2. Hasil penguraian protein dalam sel
3. hasil sintesis asam amino dalam sel
asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari
proses penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam
jaringan. Dalam hal ini hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino
dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh, melainkan akan dirombakdi dalam
hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida),serta senyawa yang tidak mengandung unsur N.Senyawa
yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukanurea
berlangsung di dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat
menghasilkanenzim arginase. Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh,
sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal lalu dikeluarkan melalui
urin. Sebaliknya, senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis
kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak, sehingga dapat di oksidasi di
dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
6
Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak
dapatdiproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu asam
amino tersebut,yang dinamakan asam essensial yang dibutuhkan oleh manusia.
Transaminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain.
Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino
dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat,
a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi
asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto.
Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
7
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis
dalamreaksi berikut :
Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus
amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin
transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam
piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai
kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .
Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan
sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh
piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa
piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi,
tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Deaminasi Oksidatif
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam
glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat
dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat
dehidrogenase sebagai katalis.
Asam glutamat + NAD+ a ketoglutarat + NH4+ + NADH +
H+
Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam
bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula
menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam
glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat
dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam
amino oksidase dan D-asam oksidase.
8
D. Reaksi Katabolisme Asam Amino
Protein dalam makanan akan dipecah menjadi asam amino dalam sistem
pencernaan manusia. Enzim-enzim pepsin, tripsin, dan protease akan memecah
protein sehingga diperoleh asam amino yang akan diserap dan diedarkan ke
seluruh tubuh. Asam amino ini akan digunakan dalam proses sintesis protein
membentuk enzim, hormon, dan sel-sel baru.
Katabolisme asam amino adalah proses pemecahan molekul asam amino menjadi
molekul yang lebih sederhana untuk dibuang gugus aminanya dan rangka
karbonnya digunakan sebagai penghasil energi. Katabolisme asam amino dapat
terjadi apabila tubuh kelebihan pasokan asam amino dari makanan (karena tubuh
tidak bisa menyimpan kelebihan asam amino) atau karena tubuh sangat
kekurangan energi disebabkan kelaparan yang sangat ekstrim.
Saat seseorang lapar, glikogen akan dipecah untuk menghasilkan glukosa. Apabila
glikogen telah terpakai, lemak menjadi pilihan selanjutnya untuk digunakan
sebagai sumber energi. Apabila lemak sudah terpakai, protein akan menjadi
pilihan terakhir tubuh untuk mencukupi kebutuhan energinya.
9
Katabolisme asam amino menghasilkan gugus amina dan rangka karbon.
Gugus amina akan diubah menjadi urea untuk dikeluarkan dalam bentuk urin,
sedangkan rangka karbon akan digunakan sebagai sumber energi.
Gugus amina dapat dibebaskan dari asam amino melalui reaksi transaminasi,
deaminasi, dan dekarboksilasi. Terdapat sekitar 12 asam amino yang mengalami
reaksi transaminasi dalam proses pemecahannya, beberapa asam amino lain
mengalami deaminasi dan dekarboksilasi.
Transaminasi adalah reaksi pemindahan gugus amina secara enzimatik dari suatu
asam amino ke suatu asam alfa keto (alfa ketoglutarat) dan menghasilkan
glutamat. Glutamat sendiri merupakan jenis asam amino yang berfungsi
mengumpulkan gugus amina hasil transaminasi. Enzim amino transferase
mengkatalisis reaksi transaminasi melalui 2 langkah sebagai berikut.
10
Reaksi deaminasi terbagi menjadi deaminasi oksidatif dan deaminasi non
oksidatif. Contoh asam amino yang mengalami deaminasi oksidatif adalah
glutamat yang dikatalisis oleh enzim L-glutamat dehidrogenase yang dibantu oleh
NAD+ dan NADP+. Glutamat akan mengalami deaminasi menghasilkan alfa
ketoglutarat dan ion ammonium (NH4+). Contoh asam amino yang mengalami
deaminasi non oksidatif adalah serin. Enzim serin dehidrase akan melepaskan
gugus amina dari serin dan menghasilkan asam piruvat. Asam amino treonin juga
dapat mengalami deaminasi non oksidatif oleh enzim treonin dehidratase
menghasilkan keto butirat.
Sedangkan gugus amina di dalam jaringan akan duibah menjadi amonia. Senyawa
amonia merupakan racun yang dapat membahayakan tubuh sehingga perlu diubah
menjadi urea yang tidak beracun di dalam hati. Urea kemudian akan dikeluarkan
bersama dengan urin.
Rangka karbon hasil degradasi asam amino akan memasuki siklus krebs untuk
diolah menghasilkan energi. Apabila kebutuhan energi telah tercukupi, rangka
11
karbon akan diubah menjadi glukosa untuk asam amino glukogenik atau ketosa
dan asam lemak untuk asam amino ketogenik.
12
Masing-masing asam amino memiliki struktur rangka karbon yang berbeda
sehingga akan memasuki tahapan siklus krebs yang berbeda pula. Asam amino
asparagin misalnya, setelah mengalami deaminasi dan proses lainnya akan
berubah menjadi oksaloasetat, tirosin akan menjadi fumarat, sedangkan valin akan
menjadi suksinil-CoA. Selengkapnya dapat diperhatikan pada gambar di atas.
13
Dua mol ATP yang dihidrolisis selama reaksi ini menyediakan tenaga
penggerak untuk sintesis 2 ikatan kovalen-ikatan amida dan ikatan
campuran asam karboksilat-asam fosfat anhidrida dari karbamoil fosfat. Di
samping Mg2+ suatu asam dikarboksilat, lebih disukai N-asetilglutamat,
dibutuhkan. Peranan tepat Nasetilglutamat tidak diketahui dengan pasti.
14
gugus amino aspartat. Reaksi membutuhkan ATP, dan keseimbangan
cenderung kuat ke sintesis arginosuksinat.
Reaksi kelima adalah pembelahan arginin menjadi ornitin dan urea. Reaksi
ini menyempurnakan siklus urea dan membentuk kembali (regenerasi
ornitin), substrat untuk reaksi 2. Pembelahan hidrolitik gugus guanidino
dari arginin dikatalisis oleh arginase, yang terdapat dalam hati semua
organisme ureotelik. Dalam jumlah yang lebih kecil, arginase juga
terdapat dalam jaringan ginjal, otak, kelenjar mamae, jaringan testikuler
dan kulit. Arginase hati mamalia diaktifkan oleh Co2+ atau Mn2+ Ornitin
dan lisin merupakan penghambat kuat yang bersaing dengan arginin.
15
Gambar 2. Enzim yang berperan pada siklus urea. (www.ncbi.nlm.nih.gov)
carbamoyl phosphate +
1 NH4+ + HCO3− + 2ATP CPS1 mitochondria
2ADP + Pi
carbamoyl
2 citrulline + Pi OTC mitochondria
phosphate + ornithine
16
3 citrulline + aspartate + ATP argininosuccinate + AMP + PPi ASS cytosol
Keterangan :
17
(guweb2.gonzaga.edu)
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
Daftar Pustaka
20