Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BIOKOMIA

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokomia

“ KATABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO ”

Kelompok 4 :

Wahyu J Hamidu ( 17 507 033 )

Desti Febriani ( 17 507 043 )

Meri K Launde ( 17 507 053 )

Natasha N Langitan ( 17 507 053 )

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BIOLOGI

2018
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Daun:Keragaman
Daun” ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang
xeromofi, hidromofi, kekhasan daun beberapa dikotil, struktur daun rumput-
rumputan, anatomi kranz dan fotosintesis C4, serta daun Gymnospermae.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini ada banyak kesalahan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada.
Sekian dan terima kasih.

Tondano, 26 November 2018

Kelompok 4

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

Bab I. Pendahuluan............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2

Bab II. Pembahasan ............................................................................................ 3

A. Xeromorfi ........................................................................................... 3
B. Hidromorfi .......................................................................................... 5
C. Kekhasan Daun Beberapa Dikotil ....................................................... 6
D. Struktur Daun Rumput-Rumputan ...................................................... 7
E. Anatomi Kranz dan Fotosintesis C4 ................................................... 9
F. Daun Gymnospermae .......................................................................... 15

Bab III. Penutup .................................................................................................. 17

A. Kesimpulan ................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................. 18

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 19

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,karena zat ini di
samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh,juga berfungsi sebagai zat
pembangun dan pengatur.protein adalah asam-asam amino yang mengandung unsure-
unsur C,H,O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.Molekul protein
mengandung pula fosfor,belerang,dan ada jenis protein yang mengandun unsur logm
seperti besi dan tembaga.
Kata tersebut protein datang dari kata Yunani ("prota"), yang berarti "arti penting
yang utama." Protein-protein pertama digambarkan dan yang dinamai oleh ahli kimia
Swedish Jöns Jakob Berzelius dalam 1838. Bagaimanapun, peran yang pusat dari
protein-protein tinggal di dalam organisma-organisma tidak secara penuh diakui
sampai 1926, ketika Yakobus B.Sumner menunjukkan bahwa urease enzim adalah
suatu protein. Protein yang pertama adalah hormon insulin, oleh Frederick Sanger,
yang menang Hadiah Nobel untuk prestasi ini dalam 1958. Struktur-struktur protein
yang pertama dimasukkan hemoglobin dan mioglobin, oleh Max Perutz dan Tuan
Yohanes Cowdery Kendrew, berturut-turut, dalam 1958. Tiga struktur dimensional
kedua-duanya protein-protein pertama ditentukan oleh analisa diffraction sinar x;
Perutz dan Kendrew bersama mendapat 1962 Hadiah Nobel di Chemistry untuk
penemuan-penemuan ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana tumbuhan xeromorfi beradaptasi dengan lingkungannya ?
2. Bagaimana tumbuhan hidromorfi beradaptasi dengan lingkungannya ?
3. Apa saja kekhasan daun dikotil pada tumbuhan ?
4. Bagaimana struktur daun rumput-rumputan ?

1
5. Apa yang dimaksud dengan anatomi kranz dan bagaimana proses
fotosintesis C4?
6. Bagaimana struktur daun Gymnospermae?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana tumbuhan xeromorfi beradaptasi dengan
lingkungannya.
2. Mengetahui bagaimana tumbuhan hidromorfi beradaptasi dengan
lingkungannya.
3. Mengidentifikasi kekhasan daun dikotil pada tumbuhan.
4. Mengetahui struktur daun rumput-rumputan.
5. Mengetahui pengertian anatomi kranz dan proses fotosintesis C4.
6. Mengidentifikasi struktur daun Gymnospermae.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pencernaan Protein

Proses Pencernaan Protein


Sama seperti proses pencernaan lemak dan karbohidrat , protein juga hanya dapat
diserap tubuh manusia jika sudah diurai dalam bentuk yang sederhana. Penguraian
protein dalam sistem pencernaanmanusia melibatkan seluruh organ pencernaan
dan kerja dari enzim-enzim protease melalui serangkaian proses. Rangkaian dari
proses pencernaan protein dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga
mulut.

1. Rongga Mulut dan Kerongkongan


Di rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan kerja gigi dan ludah. Gigi
dalam hal ini berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan sedangkan ludah
berguna dalam mempermudah lewatnya makanan yang dikunyah untuk melewati
kerongkongan. Baik di rongga mulut, maupun dalam kerongkongan, protein
secara khusus belum mengalami proses pencernaan yang sebenarnya.

3
2. Lambung

Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim pepsin yang
berasal dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika asam
lambung (HCl) menemukan protein dan melakukan penguraian rangkaiannya.
Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara biokimia akan menstimulasi
pepsin pasif menjadi pepsin aktif.

Advertisement

Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu
pepton dan proteosa. Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih
belum dapat diabsorpsi oleh jonjot usus.

3. Usus Halus
Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi enzim pepsin dan protein
kemudian akan bercampur dengan enzim protease (erepsin) di dalam usus halus.
Protease berasal dari pankreas yang disalurkan ke usus halus melalui dinding
membran. Protease mengandung beberapa prekursor yang antara lain
prokarboksipeptidase, kimotripsinogen, tripsinogen, proelastase, dan collagenase.
Masing-masing prekursor protease ini akan menghidrolisis polipeptida menjadi
jenis asam amino yang berbeda-beda.

 Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino dari ujung karboksil


polipeptida.
 Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino
methionine, tryptophan, tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan histidine.
 Tripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino arginine dan
lysine.

4
 Proelastase dan collagenase menguraikan polipeptida menjadi tripeptida
dan polipeptida yang lebih kecil.

Setelah protein berhasil diurai menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang
terdapat pada dinding usus penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang
dihasilkan dari proses pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah
ke seluruh sel-sel di tubuh kita.

4. Usus Besar dan Anus


Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein memiliki
jumlah yang berlebih, asam amino tersebut kemudian akan dirombak menjadi
senyawa-senyawa seperti amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH). Pada tahap
selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang melalui saluran kencing atau
bersama dengan feses.

B. Katabolisme Protein

Ada tiga kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :


1. Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian
ataukatabolisme dan dibentuk sel – sel baru.
2. Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi
sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati.
3. Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan.
Salah satu hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah
kemampuannya untuk mencerna kolagen. Kolagen merupakan bahan dasar
utama jaringan ikat pada kulit dan tulang rawan. Pepsin memulai proses
pencernaan Protein, yang sebagian besar
proses pencernaan protein terjadi di usus. Pemecahan protein ini merupakan prose
shidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.Ketika protein meninggalkan
lambung, biasanya protein dalam
bentuk proteosa, pepton, dan polipeptida besar. Setelah memasuki usus,produk-

5
produkyang telah di pecah sebagian besar akan bercampur dengan enzim pankreas
di bawah pengaruh enzim proteolitik, seperti tripsin, kimotripsin, dan peptidase.
Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi polipeptida
kecil. Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam amino. Asam amino yang
terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,yaitu:
1. Penyerapan melalui dinding usus
2. Hasil penguraian protein dalam sel
3. hasil sintesis asam amino dalam sel
asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari
proses penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam
jaringan. Dalam hal ini hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino
dalam darah.

Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh, melainkan akan dirombakdi dalam
hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida),serta senyawa yang tidak mengandung unsur N.Senyawa
yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukanurea
berlangsung di dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat
menghasilkanenzim arginase. Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh,
sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju ginjal lalu dikeluarkan melalui
urin. Sebaliknya, senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis
kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak, sehingga dapat di oksidasi di
dalam tubuh untuk menghasilkan energi.

6
Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak
dapatdiproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu asam
amino tersebut,yang dinamakan asam essensial yang dibutuhkan oleh manusia.

C. Metabolisme Asam Amino

Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan


gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam
amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan
deaminasi.

Transaminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain.
Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino
dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat,
a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi
asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto.
Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin

7
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis
dalamreaksi berikut :

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus
amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin
transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam
piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai
kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .
Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan
sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh
piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa
piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi,
tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Deaminasi Oksidatif
Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam
glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat
dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat
dehidrogenase sebagai katalis.
Asam glutamat + NAD+ a ketoglutarat + NH4+ + NADH +
H+
Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam
bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula
menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam
glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat
dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam
amino oksidase dan D-asam oksidase.

8
D. Reaksi Katabolisme Asam Amino

Protein merupakan makromolekul yang memiliki banyak peran bagi tubuh.


Molekul ini merupakan unit pembangun sel dan memiliki peran fisiologis penting
dalam bentuk protein enzim atau hormon. Protein diperoleh dari makanan, dengan
daging, telur dan susu sebagai sumber utama. Protein terbentuk dari molekul asam
amino yang saling berikatan dengan ikatan peptida. Terdapat 20 jenis asam amino
yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda-beda.

Protein dalam makanan akan dipecah menjadi asam amino dalam sistem
pencernaan manusia. Enzim-enzim pepsin, tripsin, dan protease akan memecah
protein sehingga diperoleh asam amino yang akan diserap dan diedarkan ke
seluruh tubuh. Asam amino ini akan digunakan dalam proses sintesis protein
membentuk enzim, hormon, dan sel-sel baru.

Katabolisme asam amino adalah proses pemecahan molekul asam amino menjadi
molekul yang lebih sederhana untuk dibuang gugus aminanya dan rangka
karbonnya digunakan sebagai penghasil energi. Katabolisme asam amino dapat
terjadi apabila tubuh kelebihan pasokan asam amino dari makanan (karena tubuh
tidak bisa menyimpan kelebihan asam amino) atau karena tubuh sangat
kekurangan energi disebabkan kelaparan yang sangat ekstrim.

Saat seseorang lapar, glikogen akan dipecah untuk menghasilkan glukosa. Apabila
glikogen telah terpakai, lemak menjadi pilihan selanjutnya untuk digunakan
sebagai sumber energi. Apabila lemak sudah terpakai, protein akan menjadi
pilihan terakhir tubuh untuk mencukupi kebutuhan energinya.

9
Katabolisme asam amino menghasilkan gugus amina dan rangka karbon.
Gugus amina akan diubah menjadi urea untuk dikeluarkan dalam bentuk urin,
sedangkan rangka karbon akan digunakan sebagai sumber energi.

Gugus amina dapat dibebaskan dari asam amino melalui reaksi transaminasi,
deaminasi, dan dekarboksilasi. Terdapat sekitar 12 asam amino yang mengalami
reaksi transaminasi dalam proses pemecahannya, beberapa asam amino lain
mengalami deaminasi dan dekarboksilasi.

Transaminasi adalah reaksi pemindahan gugus amina secara enzimatik dari suatu
asam amino ke suatu asam alfa keto (alfa ketoglutarat) dan menghasilkan
glutamat. Glutamat sendiri merupakan jenis asam amino yang berfungsi
mengumpulkan gugus amina hasil transaminasi. Enzim amino transferase
mengkatalisis reaksi transaminasi melalui 2 langkah sebagai berikut.

 Gugus amina dari asam amino ditransfer ke enzim.


 Gugus amina ditransfer ke alfa ketoglutarat menghasilkan glutamat dan enzim
kembali seperti semula.

10
Reaksi deaminasi terbagi menjadi deaminasi oksidatif dan deaminasi non
oksidatif. Contoh asam amino yang mengalami deaminasi oksidatif adalah
glutamat yang dikatalisis oleh enzim L-glutamat dehidrogenase yang dibantu oleh
NAD+ dan NADP+. Glutamat akan mengalami deaminasi menghasilkan alfa
ketoglutarat dan ion ammonium (NH4+). Contoh asam amino yang mengalami
deaminasi non oksidatif adalah serin. Enzim serin dehidrase akan melepaskan
gugus amina dari serin dan menghasilkan asam piruvat. Asam amino treonin juga
dapat mengalami deaminasi non oksidatif oleh enzim treonin dehidratase
menghasilkan keto butirat.

Dekarboksilasi adalah proses degradasi asam amino yang menghasilkan senyawa


amin. Contoh asam amino yang mengalami dekarboksilasi adalah histidin yang
akan diubah menjadi histamin dan karbondioksida, reaksi tersebut dikatalisis oleh
enzim histidin dekarboksilase. Triptofan juga akan mengalami dekarboksilasi dan
menghasilkan triptamin.

Sedangkan gugus amina di dalam jaringan akan duibah menjadi amonia. Senyawa
amonia merupakan racun yang dapat membahayakan tubuh sehingga perlu diubah
menjadi urea yang tidak beracun di dalam hati. Urea kemudian akan dikeluarkan
bersama dengan urin.

Baca juga Siklus Urea, Pengubahan Amonia Menjadi Urea.

Rangka karbon hasil degradasi asam amino akan memasuki siklus krebs untuk
diolah menghasilkan energi. Apabila kebutuhan energi telah tercukupi, rangka

11
karbon akan diubah menjadi glukosa untuk asam amino glukogenik atau ketosa
dan asam lemak untuk asam amino ketogenik.

Rangka karbon asam amino masuk dalam siklus krebs

12
Masing-masing asam amino memiliki struktur rangka karbon yang berbeda
sehingga akan memasuki tahapan siklus krebs yang berbeda pula. Asam amino
asparagin misalnya, setelah mengalami deaminasi dan proses lainnya akan
berubah menjadi oksaloasetat, tirosin akan menjadi fumarat, sedangkan valin akan
menjadi suksinil-CoA. Selengkapnya dapat diperhatikan pada gambar di atas.

E. Proses Siklus Urea


Setiap saat makhluk hidup baik manusia maupun binatang
mengekskresikan nitrogen dengan pembagian 95% dibuang oleh ginjal dan
sisanya sebesar 5% dibuang oleh feses. Jalan utama ekskresei nitrogen
adalah sebagi urea yang disintesis dalam hati, dilepas dalam darah dan
ditarik oleh ginjal. Terdapat lima tahap reaksi dalam siklus urea. Reaksi
pertama adalah sintesis karbomoil fosfat. Kondensasi 1 mol masing-
masing ion amonium, karbon dioksida, dan fosfat (yang berasal dari ATP)
untuk membentuk karbamoil fosfat dikatalisis oleh karbamoil fosfat
sintase, enzim yang terdapat dalam mitokondria hati organisme ureotelik.

13
Dua mol ATP yang dihidrolisis selama reaksi ini menyediakan tenaga
penggerak untuk sintesis 2 ikatan kovalen-ikatan amida dan ikatan
campuran asam karboksilat-asam fosfat anhidrida dari karbamoil fosfat. Di
samping Mg2+ suatu asam dikarboksilat, lebih disukai N-asetilglutamat,
dibutuhkan. Peranan tepat Nasetilglutamat tidak diketahui dengan pasti.

Gambar 1. Siklus urea. (www.elmhurst.edu)

Kehadirannya menyebabkan banyak perubahan konformasional


(penyesuaian bentuk) dalam struktur karbamoil fosfat sintase yang
membuka (expose) gugus sulfidril tertentu, menyembunyikan gugus
lainnya, dan mempengaruhi afinitas enzim untuk ATP.

Reaksi kedua adalah sintesis sitrulin. Pemindahan gugus karbamoil dari


karbamoil fosfat ke ornitin, membentuk sitrulin + Pi, dikatalisis oleh L-
ornitin transkarbamoilase mitokondria hati. Reaksi sangat spesifik untuk
ornitin dan keseimbangan cenderung kuat ke sintesis sitrulin.

Reaksi ketiga adalah sintesis argininosuksinat. Dalam reaksi


argininosuksinat sintase, aspartat dan sitrulin diikat bersamaan melalui

14
gugus amino aspartat. Reaksi membutuhkan ATP, dan keseimbangan
cenderung kuat ke sintesis arginosuksinat.

Reaksi keempat adalah pembelahan argininosuksinat menjadi arginin dan


fumarat. Pembelahan reversibel arininosuksinat menjadi arginin + fumarat
dikatalisis oleh argininosuksinase, suatu enzim hati dan jaringan ginjal.
Reaksi berlangsung melalui mekanisme pembuangan trans. Fumarat yang
dibentuk dapat dikonversi menjadi oksaloasetat melalui reaksi fumarase
dan melat dehidrogenase dan selanjutnya ditransaminasi untuk membentuk
kembali (regenerasi) aspartat.

Reaksi kelima adalah pembelahan arginin menjadi ornitin dan urea. Reaksi
ini menyempurnakan siklus urea dan membentuk kembali (regenerasi
ornitin), substrat untuk reaksi 2. Pembelahan hidrolitik gugus guanidino
dari arginin dikatalisis oleh arginase, yang terdapat dalam hati semua
organisme ureotelik. Dalam jumlah yang lebih kecil, arginase juga
terdapat dalam jaringan ginjal, otak, kelenjar mamae, jaringan testikuler
dan kulit. Arginase hati mamalia diaktifkan oleh Co2+ atau Mn2+ Ornitin
dan lisin merupakan penghambat kuat yang bersaing dengan arginin.

15
Gambar 2. Enzim yang berperan pada siklus urea. (www.ncbi.nlm.nih.gov)

Tahapan secara lengkap siklus urea dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Tahapan reaksi kimia pada siklus urea

Reaksi kimia pada siklus urea

Step Reaktan Produk Enzim Lokasi

carbamoyl phosphate +
1 NH4+ + HCO3− + 2ATP CPS1 mitochondria
2ADP + Pi

carbamoyl
2 citrulline + Pi OTC mitochondria
phosphate + ornithine

16
3 citrulline + aspartate + ATP argininosuccinate + AMP + PPi ASS cytosol

4 argininosuccinate Arg + fumarate ASL cytosol

5 Arg + H2O ornithine + urea ARG1 cytosol

Keterangan :

Pi : Ortofosfat atau fosfat anorganik


CPS-1 : enzim carbamoyl phosphate synthetase I
OTC : enzim Ornithine transcarbamoylase
ASS : enzim argininosuccinate synthetase
ASL : enzim argininosuccinate lyase
ARG1 : enzim arginase 1

Gambar 3. Siklus urea berlangsung di mitokondria dan sitosol.

17
(guweb2.gonzaga.edu)

Reaksi secara keseluruhan dari siklus urea adalah :

NH3 + CO2 + aspartat + 3 ATP + 2 H2O → urea + fumarat + 2 ADP + 2 Pi


+ AMP + PPi (pirofosfat)

Karena fumarat diperoleh dari menghilangkan NH3 pada aspartat (step 3


dan 4 pada tabel) dan PP i + H2O → 2 Pi, maka persamaan reaksi
kimianya dapat disederhanakan menjadi :

2 NH3 + CO2 + 3 ATP + H2O → urea + 2 ADP + 4 Pi + AMP

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Keragaman struktur daun akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh


banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet. Sehingga kita
dapat mengetahui struktur anatomi dalam daun . Selain itu kita juga dapat
memahami xeromorfi, hidromorfi, proses fotosintesis C4, struktur daun rumput-
rumputan dan lain-lain.
 Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk
mengetahui penjelasan mengenai keragaman struktur daun pada
tumbuhan.
 Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang
bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah serta di
situs-situs internet yang memuat pembahasan tentang anatomi
tumbuhan.

19
Daftar Pustaka

- Yueornro, Tewguth.2015.Proses Pencernaan dalam Tubuh Manusia dalam


http://www.ebiologi.net/2015/10/proses-pencernaan-protein-dalam-tubuh-
manusia.html diakses pada 26 November 2018
- Oche.2012.Metabolisme Protein dan Asam Amino dalam
https://rochem.wordpress.com/2012/01/20/metabolisme-protein-dan-asam-
amino-2/ diakses 26 November 2018
- Oktasari Yoseph, Yona.2014.Makalah Metabolisme Protein dalam
https://id.scribd.com/doc/220556065/Makalah-Metabolisme-Protein diakses
pada 26 November 2018
- Tok, Panji.2015.Katabolisme Asam Amino di Tubuh Manusia dalam
https://www.edubio.info/2015/08/katabolisme-asam-amino-di-tubuh-
manusia.html diakses pada 26 November 2018
- http://www.nafiun.com/2013/03/pengertian-tahapan-dan-proses-siklus-urea-
pada-manusia-dan-hewan.html

20

Anda mungkin juga menyukai