Anda di halaman 1dari 5

Adrian

515180007

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori


Kekerasan Brinell (HB) atau Brinell hardness merupakan hasil bagi beban
penekanan (P) dengan luas permukaan bekas penekanan (A).
Dimana :
P = Beban yang diberikan pada spesimen (kg)
W = Berat pengimbangan (kg)
A = Luas permukaan tekan (cm2)
a = Luas pada bagian pengimbang (cm2)
p = Tekanan fluida/oli (kg/cm2)
Maka :
𝑃 = 𝑝. 𝐴
𝑊 = 𝑝 .𝑎
𝑊 .𝐴
𝑃=
𝑎
A dan a selalu dalam keadaan konstan
Dengan mengukur diameter bekas penekanan dari hasil pembebasan dari hasil
pembebanan maka dapat dihitung kekerasan Brinell :
2 .𝑃
𝐻𝐵 =
𝜋 . 𝐷 (𝐷 . √(𝐷2 − 𝑑2 ))
Dimana :
HB = Brinell Hardness
D = Diameter dari bola baja (Steel Ball) (mm)
d = Diameter bekas penekanan (mm)

3
Adrian
515180007
4

2.2 Jenis-jenis Pengujian Kekerasan


Uji Keras merupakan pengujian yang paling efektif, dikarena kita dengan
mudah mengetahui gambaran dari sifat mekanis suatu material. Meskipun pada
proses pengukuran hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja,
nilai kekerasan cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material.
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik dari suatu material.
Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam
penggunaanya akan mengalami pergesekan (frictional force), dalam hal ini bidang
keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik
(Metallurgy Engineering).
Kekerasan dapat diartikan sebagai kemampuan dari suatu material untuk
menerima atau menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia
teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian
kekerasan, yakni :
Rockwell (HR / RHN), Vickers (HV / VHN), Micro Hardness (Namun jarang
sekali dipakai-red), Brinell (HB / BHN).

2.3 Pengujian Kekerasan Vickers


Uji kekerasan rockwell juga didasarkan kepada penekanan sebuah indentor
dengan suatu gaya tekan tertentu kepermukaan yang rata dan bersih dari suatu
logam yang diuji kekerasannya. Setelah gaya tekan dikembalikan ke gaya minor
maka yang dijadikan dasar perhitungan nilai kekerasan rockwell bukanlah hasil
pengukuran diameter ataupun diagonal bekas lekukan tetapi dalamnya bekas
lekukan yang terjadi.
Adrian
515180007
5

Gambar 2.1 Uji Kekerasan Vickers


2.4 Pengujian Kekerasan Rockwell
Pada cara Rockwell pengukuran langsung dilakukan oleh mesin, dan mesin
langsung menunjukan angka kekerasan dari bahan yang di uji. Cara ini lebih cepat
dan lebih akurat. Pada cara Rockwell yang normal, permukaan logam yang di uji
di tekan oleh indentor dengan gaya tekan 10 kg, beban awal (minor load Po)
pastiin bos sehinga ujung indikator menembus permukan sedalam h.

Gambar 2.2 Uji Kekerasan Rockwell


2.5 Pengujian Kekerasan Microhardness
Pada Microhardness, indentor yang di gunakan juga sama seperti pada
vickers biasa, juga cara perhitungan angka kekerasannya, hanya saja gaya tekan
yang di gunakan kecil sekali , 1 sampai 1000 garam dan panjang diagonal
indentasi diukur dalam mikron.
Adrian
515180007
6

Gambar 2.3 Uji kekerasan Microhardness


2.6 Pengujian Kekerasan Brinell
Salah satu proses pengujian kekerasan yang paling sering digunakan adalah
Brinell. Pengujian Brinell dilakukan dengan menggunakan sebuah bola baja
dengan berdiameter D kemudian ditekan pada permukaan benda. Bola baja ini
disebut indentor karena proses yang terjadi adalah penekanan atau indentasi.
Setelah dilakukan penekanan kekerasan skala Brinell dapat diperoleh.
Ada beberapa jenis mesin pengujian, seperti mesin Brinell manual, mesin
Brinell digital, mesin Brinel semi otomatis dan mesin Brinell otomatis penuh.
Salah satu jenis mesin pengujian kekerasan Brinell manual dan indentornya
diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.4 Alat Uji Kekerasan Brinell

Selanjutnya untuk memperoleh angka kekerasan dari benda uji, diameter


jejak tersebut diukur dengan menggunakan sebuah mikroskop. Pengukuran
dilakukan pada dua buah diameter yang saling tegak lurus atau membentuk sudut
siku-siku (90°), yang diambil adalah angka rata-ratanya. Angka kekerasan Brinell
(BHN = Brinell Hardness Number atau lebih umum HB saja) dapat didapatkan
dengan menggunakan rumus berikut :
Adrian
515180007
7

2 .𝑃
𝐻𝐵 =
𝜋 . 𝐷 (𝐷 . √(𝐷2 − 𝑑 2 ))

Indentor dan Beban Uji dengan bola standar berdiameter 10 mm, pada uji
kekerasan Brinell dapat juga digunakan indentor dengan ukuran yang lebih kecil,
seperti indentor bola berdiameter 5 mm, 2,5 mm atau 1 mm. Untuk menguji
material yang lebih keras, maka dapat digunakan bola tungsten karbida (tungsten
carbide) sebagai pengganti bola baja. Ukuran diameter bola indentor yang dipilih
disesuaikan dengan ketebalan dan perkiraan kekerasan dari benda uji.
Sementara itu, rentang beban uji yang dapat digunakan pada pengujian kekerasan
Brinell adalah 1 hingga 3000 kgf. Sedangkan lamanya waktu penerapan beban ini
berkisar antara 10 sampai 15 detik untuk untuk besi dan baja serta sedikitnya 30
detik untuk logam-logam yang lebih lunak.
Keuntungan dan kekurangan dari proses pengujian kekerasan bahan
dengan metode Brinell ini memilki beberapa keuntungan yaitu, dapat digunakan
untuk menguji material yang tidak homogen, mampu menggunakan material
berukuran kecil, dan ukuran jejak relatif besar. Dan memiliki kekurangan antara
lain, perlu ketelitian untuk menghitung jejak hasil, proses pengujian lama, dan
tidak dapat menguji bahan yang tipis.

Anda mungkin juga menyukai