Anda di halaman 1dari 58

DESTRUCTIVE TEST

HARDNESS TEST
Pengujian Kekerasan

Kekerasan suatu material didefinisikan sebagai kemampuan material untuk menahan terjadinya
deformasi plastis atau deformasi permanen.
Satuan yang baku disepakati melalui tiga metode pengujian yaitu:
1.Metode pengujian kekerasan dengan cara goresan (Scratch Test)
2.Metode pengujian kekerasan dengan cara dinamik (Dynamic Test)
3.Metode pengujian kekerasan dengan cara penekanan (Indentation Test)
Untuk pengujian kekerasan dengan cara penekanan banyak digunakan oleh industri
permesinan.
Hal ini dikarenakan prosesnya sangat mudah dan cepat dalam memperoleh angka kekerasan
logam tersebut apabila dibandingkan dengan metode pengujian lainnya.
Metode Pengujian Kekerasan Dengan Cara
Penekanan (Indentation Test)

Pengujian kekerasan dengan cara penekanan (Indentation Test) ialah pengujian kekerasan
terhadap bahan logam, dimana dalam menentukan kekerasannya dilakukan dengan
menganalisis indentasi atau bekas penekanan pada benda uji sebagai reaksi dari
pembebanan tekan.
Proses ini dilakukan antara lain dengan sistem
1.Brinell
2.Vickers
3.Rockwell
1. Uji Kekerasan Brinell

Pada pengujian kekerasan dengan sistem Brinell ini alat penekannya menggunakan bola baja
terbuat dari baja krom yang telah disepuh atau terbuat dari cementite carbide yang dipilih
sesuai dengan ketentuan pengujian.
Jenis mesin uji kekerasan ada yang menggunakan mesin uji universal yang dapat digunakan
dalam ketiga sistem pengujian kekerasan yakni Brinell, Vickers dan Rockwell. Akan tetapi ada
juga mesin yang didisain khusus untuk pengujian kekerasan brinell.
Mesin Uji Kekerasan Brinell

Untuk jenis mesin pengujian kekerasan brinell ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Mesin uji kekerasan Brinell.


1. Uji Kekerasan Brinell

Perbandingan antara ukuran indentor yang akan digunakan, besarnya beban


yang akan diberikan serta kesesuaiannya dengan jenis dan ukuran bahan dapat
dilihat pada table berikut.
1. Uji Kekerasan Brinell

Perbandingan diameter Indentor (D) terhadap konstanta bahan diperlihatkan


pada tabel berikut.
1. Uji Kekerasan Brinell

Dengan indentor yang berbentuk bola maka indentasi yang terbentuk pada
permukaan benda uji akan berbentuk lekukan bola (tembereng), jadi bidang
yang menahan beban tersebut ialah sebuah tembereng lingkaran dengan
ukuran diameter bola baja (D).
1. Uji Kekerasan Brinell
1. Uji Kekerasan Brinell

Pengukuran pada diameter indentasi (d) dilakukan pada dua posisi Vertical dan
Horizontal.
1. Uji Kekerasan Brinell

Waktu penekanan ditentukan pula berdasarkan jenis bahan yang diuji yaitu:

15 detik untuk logam Ferro


30 detik untuk Tembaga
1 menit untuk timah serta paduannya.
1. Uji Kekerasan Brinell

Angka kekerasan Brinell ditentukan sesuai dengan aturan dalam pengujian


kekerasan Brinell yaitu seperti contoh berikut:

150HB10/3000/15
Artinya :
150 = Angka hasil pengujian
HB = Hardness Brinell
10 = Diameter Indentor
3000 = Beban pengujian (kg.f)
15 = Waktu pembebanan (detik)
1. Uji Kekerasan Brinell

Untuk percobaan pengujian bahan uji (speciment) dibentuk sesuai ukuran


khususnya pada ketebalan standar pengujian kekerasan Brinell, permukaan
bidang pengujian harus dihaluskan dan selama proses pembuatan harus
diperhatikan jangan sampai temperatur pengerjaan mengakibatkan terjadinya
perubahan sifat bahan tersebut.

Dalam proses pengujian jarak indentasi tidak boleh terlalu berdekatan. Lakukan
pengujian minimal 3 titik pengujian kemudian tentukan harga rata-ratanya
untuk menghindari kesalahan dan perbedaan hasil pengujian.
Keunggulan dan Kekurangan Uji Kekerasan Brinell

Keunggulan Uji Kekerasan Brinell


1. Dapat digunakan untuk menguji material yang tidak homogen.
2. Preparasi Permukaan benda uji lebih sederhana tidak perlu sampai halus benar
3. Pengukuran jejak penetrasi lebih mudah karena jejak relatif besar

Kekurangan Uji Kekerasan Brinell


1. Membutuhkan ketelitian pada saat mengukur jejak penetrasi.
2. Waktu pengujian relative lebih lama
3. Tidak dapat menguji bahan yang tipis
2. Uji Kekerasan Vickers

Pada prinsipnya pengujian dengan sistem Vickers ini tidak jauh berbeda dengan
pengujian kekerasan dengan sistem Brinell

Salah satu yang berbeda didalam pengujian kekerasan sistem Vickers ini ialah pemakaian
Indentornya, dimana Vickers menggunakan piramida intan dengan sudut puncak
piramida adalah 136º, Bentuk indentor yang relative tajam dibanding dengan Brinell
yang menggunakan bola baja,

Vickers mamberikan pembebanan yang sangat kecil yakni dengan tingkatan beban 5; 10;
20; 30; 50 dan 120 kg, bahkan untuk pengujian microstruktur hanya ditentukan 10 g,
sehingga pengujian kekerasan Vickers cocok digunakan pada bahan yang keras dan tipis,
sedangkan untuk bahan yang lunak dan tidak homogen seperti besi tuang (cast Iron)
Vickers tidak sesuai untuk digunakan.
Bagian_bagian Mesin Uji Kekerasan Vickers

Konstruksi dan bagian-bagian dari mesin uji kekerasan Vicker dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
2. Uji Kekerasan Vickers

Untuk menentukan angka kekerasan dalam pengujian kekerasan sistem Vickers ini
sebagaimana yang dilakukan oleh Brinell, dapat dianalisis sebagai berikut:

Posisi Indentor dalam pengujian kekerasan Vickers


2. Uji Kekerasan Vickers

llustrasi bentuk indentasi pada permukaan specimen setelah pangujian


2. Uji Kekerasan Vickers
2. Uji Kekerasan Vickers

Untuk mencari panjang diagonal rata-rata (d), bisa menggunakan rumus berikut
ini:
2. Uji Kekerasan Vickers
2. Uji Kekerasan Vickers

Lama waktu penekanan beban adalah 10–15 detik

Jika waktu penerapan beban diluar rentang 10–15 detik, maka waktu
penerapan beban ujinya harus dicantumkan. Contoh: 350 HV 100/20, artinya

350 = kekerasan benda uji


HV = metoda uji kekerasan Vickers
100 = beban uji (kg.f)
20 = waktu penekanan 20 detik.
2. Uji Kekerasan Vickers

Tipe-tipe hasil lekukan piramid intan pada benda uji: • MERUPAKAN JEJAK BENTUK PERSEGI YANG SEMPURNA
(GAMBAR A).

• LEKUKAN BANTAL JARUM (GAMBAR B) ADALAH AKIBAT


TERJADINYA PENURUNAN LOGAM DI SEKITAR
PERMUKAAN PIRAMIDA YANG DATAR. KEADAAN
DEMIKIAN TERDAPAT PADA LOGAM-LOGAM YANG
DILUNAKKAN DAN MENGAKIBATKAN PENGUKURAN
PANJANG DIAGONAL YANG BERLEBIHAN.
(a) lekukan yang sempurna,
(b) lekukan bantal jarum, • LEKUKAN BERBENTUK TONG (GAMBAR C) AKIBAT
(c) lekukan berbetuk tong PENIMBUNAN KE ATAS LOGAM-LOGAM DI SEKITAR
PERMUKAAN PENEKAN TERDAPAT PADA LOGAM-LOGAM
YANG MENGALAMI PROSES PENGERJAAN DINGIN.
Keuntungan dan Kekurangan Uji Kekerasan Vickers

Keuntungan Uji Kekerasan Vickers:


1.Menggunakan satu jenis indentor untuk berbagai kekerasan logam.
2.Nilai kekerasan lebih akurat.
3.Metode Vickers dapat digunakan untuk berbagai jenis logam.

Kekurangan Uji Kekersan Vickers:


1.Secara keseluruhan, waktu pelaksanaan pengujian lama.
2.Memerlukan waktu pengukuran lebih lama, karena secara optik.
3.Permukaan benda uji harus dipreparasi secara baik, butuh waktu preparasi
3. Uji Kekerasan Rockwell

Pengujian kekerasan dengan sistem Rockwell ini paling banyak digunakan di


bengkel-bengkel permesinan, karena prosesnya mudah dan cepat memperoleh
angka kekerasan bahan uji, dimana angka kekerasan Rockwell dapat dibaca
langsung dari pesawat uji yang kita gunakan,

Disamping itu pengujian kekerasan dengan sisitem Rockwell ini memiliki fungsi
pemakaian yang cukup luas sehingga memungkinkan digunakan pada berbagai
jenis dan karakteristik bahan dengan tersedianya skala kekerasan untuk
berbagai aplikasi.
Bagian-bagian Mesin Uji Kekerasan Rockwell
3. Uji Kekerasan Rockwell
3. Uji Kekerasan Rockwell

Pengujian kekerasan dengan sistem Rockwell ini menggunakan dua jenis indentor, yaitu Indentor
yang dibuat dari bahan intan dibentuk kerucut dengan sudut penekan 120º dan Indentor dari
bentuk bola dengan berbagai ukuran untuk berbagai skala kekerasan dan aplikasi.
Oleh karena itu pengujian kekerasan Rockwell ini dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan
pemakaian indentornya, yaitu :
1. Rockwell cone ialah pengujian kekerasan dengan sistem Rockwell yang menggunakan indentor
Kerucut bersudut intan 120º
2. Rockwell ball ialah pengujian kekerasan dengan sistem Rockwell yang menggunakan indentor
Bola baja dengan berbagai ukuran untuk berbagai aplikasi.
3. Uji Kekerasan Rockwell

1.Indentor kerucut intan sering disebut juga sebagai Brale. Rockwell Cone
digunakan untuk benda uji yang relative keras.
3. Uji Kekerasan Rockwell

2.Kekerasan Rockwell Bola digunakan untuk bahan atau logam yang relative
lunak, lebih lunak dari kekerasan Rockwell Cone.

Indentor bola terbuat dari baja yang dikeraskan atau dari tungsten karbida
dengan variasi diameter yaitu 1/16″, 1/8″, 1/4″, dan diameter 1/2″
3. Uji Kekerasan Rockwell

Pembebanan dalam proses pengujian kekerasan metode Rockwell diberikan


dalam dua tahap.

Tahap pertama disebut beban minor dan tahap kedua (beban utama) disebut
beban mayor.

Beban minor besarnya maksimal 10 kg sedangkan beban mayor bergantung


pada skala kekerasan yang digunakan
3. Uji Kekerasan Rockwell

BEBAN MINOR BEBAN MAYOR


3. Uji Kekerasan Rockwell

Dalam pemakaiannya, skala pengujian kekerasan Rockwell ini dipilih sesuai


dengan ketentuan yang direkomendasikan dalam Pengujian kekerasan Rocwell
sebagaimana pada table berikut.
3. Uji Kekerasan Rockwell
3. Uji kekerasan Rockwell

Sebuah benda uji memiliki kekerasan

65 HRC
Artinya :
65 = nilai kekerasan
HR = Metoda uji, Hardness Rockwell
C = skala uji Rockwell, indentor intan, beban total 150 kg.f
IMPACT TEST
BENDING TEST

Anda mungkin juga menyukai