LAPORAN MAGANG Belum Beres
LAPORAN MAGANG Belum Beres
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Internship
Salah satu wujud komitmen STIE Sebelas April Sumedang untuk memberikan
kontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia di bidang ekonomi dan
manajemen. Agar menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka kurikulum prodi
manajemene disusun dan dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan perubahan
lingkungan serta tuntutan dan dinamika yang terjadi dalam dunia ekonomi,
manajemen dan bisnis.
Magang atau Internhip adalah bagian dari kurikulum, program Internship
dilakukan melalui proses sistematik berkaitan dengan aplikasi teori-teori
manajemen yang didapatkan melalui sistem pembelajaran yang didapatkan di
Pergururan Tinggi dengan nilai-nilai yang berlaku dilapangan hingga menemukan
keselarasan antara teori dan praktek. Maksud program Internship Manajemen
adalah untuk (1) Meningkatkan kompetensi dalam praktek manajemen; (2)
Meningkatkan relevansi program studi dengan dunia kerja; dan (3) Membangun
jejaring kemitraan dengan stakeholder jurusan manajemen.
Penulis melalukan program Intership atau Magang di Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Medal Sumedang. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Medal Kabupaten Sumedang merupakan salah satu perusahaan daerah yang salah
satu tugas pokoknya mengelola, memproduksi, mendistribusikan air minum untuk
keperluan masyarakat pelanggan yang memenuhi standar kesehatan.
C. Penyelenggaraan Kegiatan
a. Tempat Kegiatan
Tempat kegiatan Magang STIE Sebelas April Sumedang dilakukan
dilembaga/perusahaan yang telah memiliki badan hukum di wilayah
Kabupaten Sumedang yang telah ditetapkan berdasarkan ajuan yang diajukan
mahasiswa kepada jurusan. Dalam hal ini peneliti melakukan praktik di
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Medal Sumedang (PUSAT)
b. Waktu Kegiatan
Dalam kegiatan ini penulis mengambil waktu pelaksanaan kegiatan 11
November – 11 Desember 2019.
BAB II
Kondisi Objektif Perusahaan
B. Sejarah Perusahaan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Medal Sumedang,
merupakan pengembangan dari Badan Pengelola Air Minum (BPAM), yang
beroperasi sejak tahun 1979, didasari oleh Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
Umum No. 16/KPTS/CK/III/1979 tanggal 05 Maret 1979.
Pertama kali beroperasi, diawali dengan Sambungan Rumah sebanyak 578
SR (Sambungan Rumah) dan 14 KU (Kran Umum) dengan memanfaatkan sumber
air baku dari mata air Cipanteuneun yang terletak di Desa Licin Kecamatan
Cimalaka dengan debit air + 50 liter per detik.
Pada tanggal 20 Maret 1985 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Sumedang No. 6 tahun 1985 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, BPAM statusnya dirubah
menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), melalui Berita Acara Serah
Terima Pengelolaan Sarana dan Prasarana Penyediaan Air Bersih di Kabupaten
Daerah Tingkat II Sumedang, tanggal 22 Maret 1988 Nomor : 690/1730-
Pemda/1988.
Saat ini, Peraturan daerah yang mengatur tentang PDAM Tirta Medal
Kabupaten Sumedang yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 6
Tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Medal Kabupaten
Sumedang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Sumedang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Sumedang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Medal Kabupaten Sumedang.
Seiring perkembangan situasi dan kondisi Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Medal Kabupaten Sumedang saat ini terdiri dari 13 Cabang dan 2 Unit
Pelayanan yang tersebar di beberapa kecamatan pada kabupaten sumedang dengan
jumlah sambungan langganan per bulan November 2019 sebanyak 35.264 SL.
C. Struktur Organisasi
Pada dasarnya prinsip organisasi adalah merupakan wadah atau tempat untuk
mencapai tujuan dengan menggunakan pola tertentu, Oleh karena itu struktur
organisasi harus dibuat sebaik mungkin. Sesederhana pun suatu perusahaan tentu
memiliki struktur organisasi sendiri. Struktur organisasi yang baik adalah struktur
organisasi yang jelas dan tegas yang menggambarkan tugas dan wewenang dari
tiap-tiap bagian yang ada didalam perusahaan serta mempunyai ciri - ciri sebagai
berikut :
1. Mempunyai tujuan yang jelas dan serinci mungkin
2. Tujuan harus dipahami setiap orang
3. Tujuan organisasi harus dapat diterima oleh setiap individu dalam organisasi
4. Adanya kesatuan dalam organisasi
5. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-
fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha
Sedangkan menurut G.R Terry, fungsi manajemen ada 4, yaitu:
a) Planning
b) Organizing
c) Actuating
d) Controlling
C. Prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal
dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
10. Ketertiban (Order)
11. Keadilan dan kejujuran
12. Stabilitas kondisi karyawan
13. Prakarsa (Inisiative)
14. Semangat kesatuan, semangat korps
b) Program Kesejahteraan
Untuk menunjang proses kesejahteraan karyawan diluar kompensasi
pokok, perusahaan biasanya memberikan insentif lain. Bentuk lain dari
program kesejahteraan biasanya hanya berupa materi. Hanya beberapa hal
saja yang tidak berupa materi.
c) Fasilitas
Fasilitas adalah wahana atau prasarana untuk mempermudah melakukan
sesuatu. Dalam sebuah perusahaan, biasanya fasilitas berarti sebuah alat
untuk membantu menyelesaikan sebuah pekerjaan. Fasilitas juga bisa
berupa alat untuk membantu mengefektifkan dan mengefisiensikan segala
sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan.
d) Pemeliharaan kesehatan
Pemeliharaan kesehatan adalah usaha mempertahankan dana atau
meningkatkan kondisi fisik karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja
produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Selain itu,
pemeliharaan berarti perusahaan menjamin seluruh biaya kesehatan para
karyawan.
e) Motivasi
Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan pada sasaran motivasi
berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam
mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerjaan
dan performansi pekerjaan. Motivasi juga merupakan istilah yang lajim
digunakan untuk mengetahui maksu seseorang atau sesuatu hal untuk
mencapai tujuan tertentu, misalnya uang, keselamatan, prestise, dan
sebagainya. Namun demikian tujuan khusus yang tampaknya
diperjuangkkan banyak orang dalam analisis kerap kali berubah menjadi
alat untuk mencapai tujuan lain, yang dipandang lebih fundamental.
Motivasi yang terdapat pada setiap individu pada dasar nya merupakan
realisasi atas konsep diriya untuk hidup dalam suatu cara yang sesuai
dengan peran yang lebih disukai. Hal ini dilakukan dengan cara
mencerminkan penghargaan seseoarang atas kemampuannya. Oleh karena
itu, individu senantiasa mencari apa yang mereka pandang sebagai peran
yang cocok bagi dirinya, sambil berusaha merealisasikan gagasan
mengenai dirinya sebagai kebenaran yang nyata.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu pengembangan
sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila
organisasi ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber
daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan
melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM,
terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan
kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan
calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih
berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang
sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis
kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu :
(1) analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : "Bagaimana organisasi
melakukan pelatihan bagi pekerjanya", (2) analisis pekerjaan, dengan
pertanyaan : " Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu
melaksanakan tugas atau pekerjaannya" dan (3) analisis pribadi, menekankan
"Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa". Hasil analisis ketiga
aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja
pegawai yang ada di organisasi tersebut.
Kinerja atau performance dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disingkat
"ACIEVE" yaitu : ability (kemampuan pembawaan),
capacity (kemampuan yang dapat dikembangkan), incentive (insentif material
dan non-material), environment (lingkungan tempat kerja), validity (pedoman,
petunjuk dan uraian kerja) dan evaluation (umpan balik hasil kerja). Dari
beberapa faktor di atas, yang dapat diintervensi dengan pendidikan dan
pelatihan adalah capasity atau kemampuan pekerja yang dapat dikembangkan,
sedangkan faktor lainnya diluar jangkauan pendidikan dan pelatihan.
A. Gambaran Umum
PDAM Tirta Medal Sumedang yang bergerak dibidang industri Pengelolaan
Air Minum memerlukan tenaga kerja yang profesional dan dapat diandalkan. Untuk
itu, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Perusahaan melihat
dan menilai bahwa manusia sebagai sumber daya yang penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan sehingga harus terus dijaga dan dibina secara kontinu agar
karyawan dapa berkinerja dengan maksimal yang pada akhirnya perusahaan akan
mencapai tujuannya. Oleh sebab itu, maka PDAM Tirta Medal Sumedang
memerlukan bidang atau divisi yang disebut dengan divisi Manajemen Sumber
Daya Manusia (SDM).
Divisi ini berfungi sebagai divisi yang khusus untuk mengelola hal-hal yang
berkaitan dengan sumber daya manusia atau karyawan. Baik itu ketika pemenuhan
sumber daya manusia (rekrutmen), pemeliharaan Sumber daya manusia,
pengembangan sumber daya manusia, sampai pada pelepasan sumber daya
manusia, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan karyawan.
Dari hasil praktek Magang yang telah dilakukan, maka penulis akan
menjelaskan hal-hal yang ada pada divisi Sumber daya manusia di PDAM Tirta
Medal Sumedang.
D. Jam Kerja
Jam Operasinal Kerja di PDAM Tirta Medal Sumedang.
Hari Jam Kerja
Senin-Kamis 07.30 – 16.00 WIB
Istirahat 12.00 - 13.00 WIB
Jum’at 07.30 – 16.30 WIB
Istirahat 11.30 - 13.00 WIB
E. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan di PDAM Tirta Medal Sumedang mengacu pada system
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang disesuaikan dengan Golongan, Masa Kerja,
Gaji/Upah Berkala, Pangkat.
Pengupahan di PDAM Tirta Medal Sumedang diberikan setiap satu bulan
sekali yaitu pada tangal 25.
F. Jaminan dan Kesejahteraan Sosial
Selain Gaji Pokok yang diberikan sebagai balas jasa oleh Perusahaan
kepada karyawannya, PDAM Tirta Medal Sumedang juga memberikan berbagai
macam Jaminan dan Tunjangan, seperti :
1) Tunjangan Anak Istri
2) Tunjangan Jabatan
3) Tunjangan BBM
4) Tunjangan Pangan
5) Jaminan Kesahatan
6) Jaminan Kematian
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktek magang merupakan salah satu program yang sangat bermanfaat
bagi mahasiswa maupun bagi perushaan. Dengan adanya praktek magang dapat
menambah wawasan maupun pengalam dalam dunia kerja yang bertujuan
mahasiswa agar siap terjun ke dunia pekerjaan.
Apalagi di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia