Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,karena kasih dan
karuniaNya memberikan penulis napas kehidupan dan berkat yang begitu luar biasa,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mini Riset dari Mata Kuliah Kepemimpinan.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dari tugas Mini Riset ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.

Harapan penulis paling besar dari penyusunan Mini Riset Kepemimpinan ini adalah
semoga apa yang penulis susun ini penuh manfaat baik untuk pribadi, teman-teman dan
orang banyak. Terimakasih, Tuhan Memberkati.

Medan,15 November 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya akan keaneka ragaman
budaya . Salah satunya suku, Indonesia memiliki sangat banyak sekali suku dari tiap
daerahnya . Suku batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Ini
merupakan sebuah temakolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang
berasal dan bermukim dari Pantai Barat dan Pantai Timur di Provinsi Sumatera Utara.
Sukubangsa yang dikategorikan sebagai batak adalah Toba, Karo, Pakpak, Simalungun,
Angkola, dan Mandailing. Batak adalah rumpun suku-suku yang mendiami sebagian
besar wilayah Sumatera Utara. Namun sering sekali orang menganggap penyebutan
batak hanya pada suku Toba. Sehingga tidak ada budaya dan bahasa batak tetapi budaya
dan bahasa Toba, Karo, Simalungun dan suku-suuku lain yang serumpun.
Saatini orang batak pada umumnya menganut agama Islam, Kristen Protestan, dan
Katolik. Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tradisional yakni : trdisi Malim
dan juga menganut kepercayaananimisme, walaupun sekarang hanya tinggal sedikit.

B. Identifikasi Masalah
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan suku adat yang berbeda.
Tata cara kepemimmpinan etniknya pun pasti akan berbeda. Oleh karena itu kita perlu
mempelajari kepemimpinan pada etmik masing-masing agar mampu menyatatukannya
demi bangsa Indonesia.

C. Batasan Masalah
Pada makalah mini riset ini, kami akan membahas bagaimana nilai kepemimpinan
pada suku adat Batak Toba. Tentu nya juga akan disertai beberapa aspek yang
mendukung.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam mini riset ini, adalah :
1. Bagaimana nilai kepemimpinan dalam suku adat Batak Toba ?
2. Apa yang menjadi dasar bagi pemimpin di suku Adat Batak Toba?

E. Tujuan Survey
Tujuan kami melakukan survey adalah untuk membandingkan serta menegtahui
kebenarannya mengenai kepemimpinan dalam suku Adat Batak Toba dengan berbagai
referensi lain seperti buku, jurnal serta internet.

F. Manfaat Survey
Manfaat melakukan survey ialah dapat mengetahui hal yang diinginketauhi dengan
lebih pasti. Atau teori yang kita dapatakan menjadi lebih dapat dipercaya.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. TEORI KEPEMIMPINAN
1. Defenisi Kepemimpinan
Kepemimpian adalah hal penting dalam organisasi. Sebagaimana dikatan Rasullah
saw “ apabila keluar tiga orang dalam suatu perjalan, hendaknya salah satu seorang
mereka itu dijadiakan seorang pemimpin”.( KomariaAan, danCepiTriatna ; 2008).
Kepemimpinan itu sendiri ialah Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau
memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
2. Karakteristik Kepemimpinan
Adapun karakteristik kepemimpinan yang dicakup oleh pinkanrahmatuz Zahra,
dalam artikelnya ada 10, yaitu penyingkapan diri, wawasan, tanggung jawab pribadi,
agen perubahan, pengembang, pemegang saham, keterampilan mengatasi stress,
ekspresi, menjinakkan anomi perusahaan, dan harmoni (2012)
3. Perbedaan Pemimpindan Manajer
Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat
kepemimpinan personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan berwibawa
terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung
perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun
informal, dan menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe
kepemimpinannya adalah “partisipatif leader” dan falsafah kepemimpinannya adalah
“pimpinan untuk bawahan”.(AlpiadiPrawiraningrat ; 2012)
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek
kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya”
saja. Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut
dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin
organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya ialah “autocratis leader” dengan
falsafahnya ialah bahwa “bawahan adalah untuk pemimpin”. (AlpiadiPrawiraningrat ;
2012)
4. Kepemimpinan Formal dan Informal
Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih melalui jalur
formal (seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar yuridis yang dimiliki.
Sedangkan pemimpin dapat memimpin lingkungan kerja organisasi baik formal maupun
informal dan bertanggung jawab kepada anak buahnya.(AlpiadiPrawiraningrat ; 2012)
Jadi kepemimpinan formal adalah kepemimpinan yang berjalan formal atau sesuai
keputusan seperti komisaris atau direktur atau bisa dibilang terbatas. Sedangkan
kepemimpinan informal adalah kepemimpinan yang berjalan secara bebas namun tetap
pada jalannya, dimana kepemimpinan ini tidak dibatasi oleh siapa pun.
BAB III
METODE SURVEY

A. TempatdanWaktu Survey
Tempat yang menjadi lokasi dilaksanakannya survey ialah rumah dari Adelia Stefanie
Lubis yang berlokasi di Jl.Mapilindo No.14 Medan dan di rumah Josua Manuala
Pasaribu yang berlokasi di Jl.Tempuling No.142 Medan.
Waktu survey dilaksanakan dalam beberapa hari pada batas waktu yang telah di
tentukan yaitu pada tanggal 1,2,5 dan 6 November 2017.
B. Subject Survey
1. Nama : Eva Silitonga
Tempat,Tanggal lahir : Medan,24 Agustus 1969
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Mapilindo No.14 Medan
Agama : Kristen Protestan
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2. Nama : Jhonson Pasaribu
Tempat, Tanggal lahir : Medan, 24 April 1969
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl.Tempuling No.142 Medan
Agama : Kristen Protestan
Status : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
C. TeknikPengambilan Data
Teknik Pengambilan data dilakukan dengan melakukan Wawancara secara langsung
terhadap narasumber.
Sedangkan teknik pengambilan data dari informasi internet adalah dengan mengkaji
Web atau Jurnal yang tersedia di Internet.
D. TeknikAnalisis Data
Teknik Analisis Data yang dilakukan penyusun adalah dengan:
1. Dengan mendapatkan informasi setelah dilaksanakannya wawancara secara langsung
terhadap narasumber.
2. Dengan mendapatkan informasi dari internet dengan mengkaji Web atau Jurnal
kemudian memilih informasi yang mendukung penyusun dalam melaksanakan Mini
Riset.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran hasil survey
Gambaran hasil survey yang di peroleh berupa pendapat dan pengetahuan yang di
miliki Narasumber mengenai darimana asal dari suku Batak Toba, bagaimana adat yang
berlaku dari suku Batak Toba dan asal. Kemudian pendapat dan pengetahuan yang
dimiliki Narasumber dikaji dan didukung oleh informasi yang ada pada Web atau
Jurnal.
Akhirnya, informasi yang dimiliki dari Narasumber didukung oleh Pengetahuan Umum
yang ada pada internet.
B. Pembahasan
1. Narasumber Ibu Eva Silitonga “ bahwa Si Raja Batak adalah nenek-moyang Suku Batak
atau Bangso Batak. Suku Batak yang dimaksud adalah Suku non-Melayu yang berada di
daratan Sumatera Utara. Si Raja Batak berasal dari Sianjur Mulamula di kaki Pusuk
Buhit, yang sekarang berada di daerah Kabupaten Samosir. Si Raja Batak merupakan
keturunan dari Raja Ihatmanisia yang merupakan anak dari Si Borudeak Parujar dalam
perkawinannya dengan Raja Odapodap dari Langit Ketujuh. Si Raja Batak mempunyai
2 (dua) orang putra yakni Guru Tatea Bulan dan Si Raja Isumbaon.Lama-kelamanaan
membentuk keturunan.
Kemudian keturunan Si Raja Batak pergi menyebar dan membentuk Batak Toba, Batak
Pakpak, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing. Akibat
dari menyebarnya keturanan si Raja Batak membuat Suku Batak menjadi salah satu
suku besar yang ada di Indonesia. Itulah asal muasal dari suku Batak. Sehingga suku
Batak Toba adalah suku Batak yang berasal dari Toba dan sekitarnya
Kemudian mengenai adat Batak toba, adat masyarakat batak toba yang mengatur alur
keturunan berasal dari pihak ayah. Dimana jika terjadi masalah maka yang
bertanggungjawab adalah pihak laki-laki. Sehingga apabila laki-laki keturunan suku
batak menikah dengan wanita yang ia nikahi maka anak mereka akan mengikuti marga
dari Laki-laki.
Dalam pembagian warisan orang tua. Yang mendapatkan warisan adalah anak laki –
laki sedangkan anak perempuan mendapatkan bagian dari orang tua suaminya atau
dengan kata lain pihak perempuan mendapatkan warisan dengan cara hibah. Pembagian
harta warisan untuk anak laki – laki juga tidak sembarangan, karena pembagian warisan
tersebut ada kekhususan yaitu anak laki – laki yang paling besar dan yang paling kecil.
Untuk anak yang paling besar atau dalam bahasa batak di sebut “Siakkangan” mendapat
warisan yang paling banyak dan untuk anak yang paling kecil atau dalam bahasa batak
nya disebut Siapudan dia akan mendapatkan warisan yang khusus.”
2. Narasumber Bapak Jhonson Pasaribu “ Suku batak toba bermula dari adanya si Raja
Batak. Diperkirakan Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200 (awal abad ke-13). Raja
Sisimangaraja XII salah satu keturunan Si Raja Batak yang merupakan generasi ke 19
(wafat 1907), maka anaknya bernama Si Raja Buntal adalah generasi ke-20. Sebutan
Raja kepada Si Raja Batak diberikan oleh keturunannya karena penghormatan, bukan
karena rakyat menghamba kepadanya. Demikian halnya keturunan Si Raja Batak seperti
Si Raja Borbor, Si Raja Oloan dan sebagainya, meskipun tidak memiliki wilayah
kerajaan dan rakyat yang diperintah. Selanjutnya buku Tarombo Borbor Marsada, anak
Si Raja Batak ada 3 yaitu : Guru Tatean Bulan, Raja Isumbaon dan Toga Laut. Dari
ketiga orang inilah dipercaya terbentuknya marga-marga batak.
Suku Batak khususnya Batak Toba sangat menghormati leluhurnya sehingga hampir
semua leluhur marga-marga batak diberi gelar Raja sebagai gelar penghormatan, juga
makam-makam para leluhur orang Batak Toba dibangun sedemikian rupa oleh
keturunannya dan dibuatkan tugu yang bisa menghabiskan biaya milyaran rupiah. Tugu
ini dimaksudkan selain penghormatan terhadap leluhur juga untuk mengingatkan
generasi muda akan silsilah mereka. Di dalam sistim kemasyarakatan suku Batak
terdapat apa yang disebut dengan Marga yang dipakai secara turun temurun dengan
mengikuti garis keturunan laki-laki. Ada sekitar 227 nama Marga pada suku Batak.
Itulah asal muasal dari suku batak.
Untuk mengenai Adat batak tak terkecuali batak toba, Suku batak mempunyai salah satu
hal unik dimana “TULANG” atau bisa disebut adik laki-laki dari ibu memiliki kekuasan
yang lebih tinggi daripada Orang tua. Apabila TULANG tidak menyetujui untuk
melakukan sesuatu hal tertentu tetapi Orang tua setuju, yang diikuti ialah perintah dari
sang TULANG. Karena menurut adat Batak, “PASU-PASU” atau bisa disebut juga
dengan berkat atau rezeki atau kemudahan berasal dari TULANG. Di suku Batak
terdapat banyak marga, namun ada marga yang saling berkaiatan atau bisa juga disebut
seperti layaknya abang beradik. Contohnya ialah Marga dari PASARIBU memiliki
kaitan atau hubungan layaknya saudara kandung dengan Marga LUBIS, PARAPAT,
MALAU, dan lain sebagainya Yang masuk punguan BOR-BOR. Sehingga apabila
menikah, orang batak tidak sembarangan menikah. Laki-laki dari suku batak harus
mengetahui boru dari wanita yang ia nikahi dan boru sang ibu dari wanita yang ia
nikahi.

C. Temuan Lapangan
Di lokasi atau tempat survey penyusun menemukan kebenaran bahwa memang sampai
sekarang kebudayaan adat suku Batak Toba masih berlaku dan masih kental di terapkan
didalam kehidupan orang Batak Toba. Walaupun adat yang berlaku di kota Medan tidak
terlalu kental dibandingkan adat yang berlaku di Kampung-Kampung, akibat dari
adanya modernisasi.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Suku batak toba bermula dari adanya si Raja Batak. Diperkirakan Si Raja Batak
hidup sekitar tahun 1200 (awal abad ke-13). Si Raja Batak berasal dari Sianjur
Mulamula di kaki Pusuk Buhit, yang sekarang berada di daerah Kabupaten Samosir. Si
Raja Batak merupakan keturunan dari Raja Ihatmanisia yang merupakan anak dari Si
Borudeak Parujar dalam perkawinannya dengan Raja Odapodap dari Langit Ketujuh.
Sebutan Raja kepada Si Raja Batak diberikan oleh keturunannya karena penghormatan,
bukan karena rakyat menghamba kepadanya. Demikian halnya keturunan Si Raja Batak
seperti Si Raja Borbor, Si Raja Oloan dan sebagainya, meskipun tidak memiliki wilayah
kerajaan dan rakyat yang diperintah. Selanjutnya buku Tarombo Borbor Marsada, anak
Si Raja Batak ada 3 yaitu : Guru Tatean Bulan, Raja Isumbaon dan Toga Laut. Dari
ketiga orang inilah dipercaya terbentuknya marga-marga batak.
Adat Batak toba memiliki beraneka ragam peraturan adat yang sangat ketat yang tidak
boleh dilanggar, dan apabila di langgar maka seseorang yang melanggar tidak akan
diakui sebagai orang Batak Toba lagi.
B. Saran
Bagaimanapun system pembagian warisnya, masyarakat batak toba hendaknya
mengikuti aturan-aturan adat yang telah ditentukan. Sehingga tidak terjadi perpecahan
dan perselisihan mengenai pembagian waris. Dan agar tetap terjaganya kebudayaan
batak toba di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, Pandahar. 2014. Asal-Usul Batak Toba. Diakses pada 2 November 2017
https://pandahar.wordpress.com/kebudayaan-batak-toba/asal-usul-batak-toba/
Kompasiana. 2015. Benarkah si Raja Batak nenek moyang Bangso Batak?. Diakses pada 3
November 2017
https://www.kompasiana.com/edwardsimanungkalit/benarkah-si-raja-batak-nenek-moyang-
bangso-batak-dan-toba-induk-bangso-batak-1_568ebf6d51f9fdef078b4578
Sipituama, Blog. 2015. Cerita Singkat Asal Muasal Suku Batak. Diakses pada 3 November
2017
http://blog-sipituama.blogspot.co.id/2015/02/cerita-singkat-sejarah-asal-muasal-suku.html
Ilmu, Pujangga. 2013. Hukum Adat Masyarakat Batak. Diakses pada 5 November 2017
http://muhlichin.blogspot.co.id/2013/09/makalah-hukum-adat-masyarakat-batak.html
Narasumber : 1) Ibu Eva Silitonga, warga Kota Medan
2) Bapak Jhonson Pasaribu, warga Kota Medan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ........................................................... 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH ...................................................................... 1
C. BATASAN MASALAH ............................................................................. 1
D. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 1
E. TUJUAN SURVEY .................................................................................... 2
F. MANFAAT SURVEY ............................................................................... 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................. 3
A. TEORI KEPEMIMPINAN ......................................................................... 3
BAB 3 METODE SURVEY .................................................................................. 5
A. TEMPAT DAN WAKTU SURVEY .......................................................... 5
B. SUBJECT SURVEY .................................................................................. 5
C. TEKNIK PENGAMBILAN DATA ........................................................... 5
D. TEKNIK ANALISIS DATA ...................................................................... 5
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 7
A. GAMBARAN HASIL SURVEY ............................................................... 7
B. PEMBAHASAN ......................................................................................... 7
C. TEMUAN LAPANGAN ............................................................................ 9
BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 10
B. SARAN ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

Anda mungkin juga menyukai