Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Tn.

W
DENGAN STROKE DI DESA GAMPING TENGAH, KECAMATAN
GAMPING
YOGYAKARTA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktek profesi Ners


Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Oleh:
ERI YANUAR AKHMAD B. S
04 / 176231 / KU / 11153

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
YOGYAKARTA
2008
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA Tn. W DENGAN STROKE

Nama mahasiswa : Eri Yanuar Akhmad B.S


Tempat praktek : Desa Gamping Tengah, Kecamatan Gamping, Yogyakarta
Tanggal : 15 – 20 Desember 2008

1. Identitas diri klien


Nama : Tn. W
Umur : 53 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Gamping Tengah, Kecamatan Gamping, Yogyakarta
Status perkawinan: Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Lama bekerja : 15 tahun
Sumber : Klien dan keluarga

I. Struktur keluarga
No Nama Umur JK Hub dg klien Pendd Pekerjaan Keterangan
1 Ny. I 46 th P Istri SLTA Swasta
2 Tn. Y 25 th L Anak SLTA Swasta
3 Ny. Y 23 th P Menantu SLTA Swasta
Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal 1 rmh
+ : Meninggal

III. Riwayat Keluarga


Keluarga klien ada yang menderita stroke yaitu kakak pertama.

IV. Riwayat Penyakit


1. Keluhan utama saat ini:
Klien tidak dapat berkomunikasi dengan baik, mengalami kelumpuhan di wajah
dan extremitas gerak. Klien bedrest total.
2. Apa yang dipikirkan saat ini:
Tidak terkaji, klien tidak jelas bicaranya.
3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini:
Tidak terkaji, klien tidak jelas biacranya.
4. Riwayat penyakit dahulu:
Klien jatuh 6 tahun yang lalu dari truk. Luka di kepala dan badan sebelah kanan.
Lalu klien mengeluh lumpuh di sebelah kiri menjalar di sebelah kanan akhirnya
lumpuh semua.

V. Pengkajian
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Istri klien mengatakan sehat itu adalah bila kondisi badan mempunyai kekuatan
untuk melakukan kegiatan sehari-hari, dan keadaan sakit bila merasa tidak enak
badan hingga tidak bisa bangun. Bila merasa sakit diobati sendiri dulu lalu jika
tidak sembuh dibawa ke dokter.

2. Pola nutrisi
Jumlah : Frekuensi 2 x perhari. Makan utama nasi, biskuit, sayur-sayuran,
daging, tahu, tempe. Minum kira-kira 6 gelas perhari air putih
kadang kadang ditambah susu.
Jenis : Nasi, lauk nabati/hewani, sayur, buah, susu kadang-kadang , tidak
ada alergi makanan. Jenis minuman: air putih dan teh, tidak
pernah minum alkohol.

3. Pola eliminasi:
B.A.B : Tidak teratur, istri klien mengatakan biasanya seminggu sekali pada pagi
hari. Keluhan tidak bisa menahan berak padahal jika pagi hari kadang klien
sendiri. Jadi kadang berak di celana.
B.A.K: Teratur 3 - 4 kali sehari, Keluhan tidak bisa menahan pipis. padahal jika
pagi hari kadang klien sendiri. Jadi kadang pipis di celana

4. Pola aktivitas dan latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah / berjalan V
Ambulasi / ROM V
Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total.
5. Pola tidur dan istirahat
Klien terbiasa tidur mulai pukul 08.00 sampai jam 10.00 saat tidak ada orang, jika
malam klien sering pukul 01.00 klien terbangun dan tidak bisa tidur kembali,
tetapi kadang bisa tidur kembali dan bangun tidur pukul 06.00.

6. Pola perceptual
Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas, tidak pakai kaca mata.
Pendengaran : masih jelas untuk mendengar.
Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.
Sensasi :Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

7. Pola persepsi diri


a. Gambaran diri : Klien merasa pasrah dengan keadaannya saat ini.
b. Ideal diri : Klien merasa sudah pasrah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
c. Harga dri : Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna dan menjadi beban.
d. Identitas diri : Klien pasrah menerima keadaannya, malu dengan keadaannya.
e. Peran diri : Klien tidak mampu menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan
pencari nafkah.

8. Pola peran hubungan


Di dalam komunikasi sehari-hari klien mengalami hambatan karena tidak bisa
bicara jelas dan lancar. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Klien
tinggal bersama, 1 anak ,istri dan menantunya. Anak yang lain telah menikah dan
tinggal tidak serumah dan jauh.

9. Pola managemen koping stress


Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini adalah keadaan sakitnya.
Keadaan sakit ini tidak bisa diatasi karena klien dan istri sudah habis biaya banyak
untuk mengobati di RS tidak berhasil lalu ke alternatif juga tidak sehingga harta
benda habis.
11. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Sejak sakit, klien
tidak mengikuti kegiatan keagamaan.
VI. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik
- Tingkat kesadaran : Compos Mentis
- TD : 110/70mmHg. Nadi: 80x/menit, Respirasi : 20x/menit
- Temperatur : 36,5°C, BB : Tidak terkaji dan TB : 164 Cm
- Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih
- Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
- Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (-),turgor kulit baik,
- Abdomen : Tidak ada Ascites, tidak kembung, nyeri tekan(-)
- Ekstremitas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan dan kaki bersih.
2. Pemeriksaan Panca Indera
a. Penglihatan (mata) :
- Bola mata : simetris tidak ada kelainan
- Konjunctiva : tidak anemis
- Sklera : tidak ikterik
- Reflek pupil : +/+
- Visus : 6/6
b. Pendengaran(telinga) :
- Bentuk telinga simetris
- Nyeri tekan tidak ada
- Liang telinga : serumen tidak ada
- Gangguan pendengaran tidak ada.
c. Pengecapan( mulut )
- Gigi geligi kotor, gigi masih bagus, ada beberapa yang tanggal.
- Lidah bersih
- Sensasi rasa manis ,asin dan pahit(+)
d. Sensasi(kulit)
- Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu(+)
- Turgor kulit : baik

e. Penciuman(hidung)
- Lubang hidung simetris
- Septum nasi : lurus
- Konka : normal
- Tidak ada sekret.

VII. Analisa data


DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: Istri klien mengatakan klien tidak bisa menahan berak dan Defisit Self Care : Kerusakan
kencing padahal jika pagi hari tidak ada orang. toileting neuromuskular
DO: Saat ditanya bisa menahan pipis atau berak, klien
menggeleng

DS: Istri klien mengatakan klien hanya tiduran saja, paling jika Gangguan Mobilitas Kerusakan
mandi klien dibawa ke kamar mandi Fisik muskuloskeletal &
DO: Klien nampak tiduran di tempat tidur dan bedrest total neuromuscular

VIII. Diagnosa Keperawatan


1. Defisit Self Care : toileting b.d Kerusakan neuromuskular.
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kerusakan muskuloskeletal & neuromuscular.

IX. RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWAT
AN TUJUAN INTERVENSI
Defisit Self TIU: 1. Monitor kemempuan klien untuk
Care : toileting Setelah dilakukan perawatan selama 1 perawatan diri yang mandiri.
b.d Kerusakan minggu klien dapat melakukan ADLS 2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-
neuromuskular dengan bantuan alat bantu untuk kebersihan diri,
TIK: Setelah dilakukan 4 x kunjungan berpakaian, berhias, toileting dan makan.
klien dapat : 3. Sediakan bantuan sampai klien
1. Terbebas dari bau badan mampu secara utuh untuk melakukan
2. dapat melakukan ADLS dengan bantuan self-care
4. Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien
tidak mampu untuk melakukannya.
Gangguan TIU:
Mobilitas Fisik Setelah dilakukan perawatan selama 1 1.Kaji faktor penyebab imobilitas
b.d Kerusakan minggu klien mengerti tujuan dari 2.Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan
muskuloskeletal peningkatan mobilitas. lain tentang teknik ambulasi
& TIK: 3. Kaji kemampuan pasien dalam
neuromuscular Setelah dilakukan 4 kali kunjungan klien mobilisasi
dapat: 4. Latih pasien dalam pemenuhan
1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
2. Mengerti tujuan dari peningkatan kemampuan
mobilitas 5. Dampingi dan Bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
ADLs ps.
6.Ajarkan pasien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan.
5. Anjurkan klien untuk meningkatkan
aktifitas fisik.

X. CATATAN PERKEMBANGAN
No Waktu Implementasi Evaluasi
Dx
1 Senin 15 - Mengkaji kemampuan Tn. W dalam S: Istri klien mengatakan
Desember toileting klien tidak bisa menahan
2008 j 12.00 – berak dan kencing padahal
12.45 jika pagi hari tidak ada orang.
O: Klien ditanya apakah bisa
menahan pipis atau
berak,menggeleneg
A: Masalah belum teratasi
P: -pasang kondom kateter
besok
-pasang pampers
1 Selasa, 16 - Membersihkan linen klien S: Klien mengatakan terima
Desember - Memasang kondom kateter kasih dan merasa baikan.
2008 j 08.00 – - Mengganti pakaian klien O: Klien bersih, tidak ada bau
10.00 badan, linen bersih.
A: Masalah teratasi sebagian
P: - ajari keluarga tentang
perawatan kondom kateter
- pasang pampers
1 Rabu, 17 - Melakukan perawatan kondom S: Klien mengatakan terima
Desember kateter kasih dan merasa sudah enak.
2008 j 08.00 – - Memasang pampers O: Kondom kateter terpasang,
09.00 - Memandikan klien pampers terpasang, klien
sudah bersih
A:Masalah teratasi.
P:- motivasi kepada keluarga
untuk melakukan personal
hygiene rutin tiap hari,
membuang isi urine bag tiap
hari.
1 Sabtu, 20 Memotivasi keluarga untuk selalu S: Keluarga sudah paham cara
Desember memberikan perawatan kepada klien perawatan kateter kondom
2008 j 10.00 – Memberikan pujian keluarga atas O:Klien bersih, tidak bau,
11.00 kesanggupan dan keadaan sekarang. kateter kondom terpasang.
A: masalah teratasi
P: terminasi dengan baik

2. Senin 15 - Melakukan pengkajian ke klien S : Klien mengatakan tidak


Desember bisa bergerak
2008 j 12.00 – O : Klien hanya berbaring saja
12.45 di tempat tidur tidak mampu
bergerak
A : Masalah belum teratasi
P:
- Ajarkan ROM pasif pada
klien
- Bantu ROM pasif pada klien
2 Selasa, 16 - Melatih ROM pasif pada klien S : Klien mengatakan
Desember keluarga tidak ada yang bisa
2008 j 08.00 – melatih, klien mengucapkan
10.00 terima kasih
O : Klien sudah mau berusaha
menggerak-gerakan jarinya,
klien sudah dilatih ROM
A: Masalah teratasi sebagian
P:
- Bantu ROM pasif
- Ajarkan ROM pada keluarga
klien
2 Rabu, 17 - Membantu ROM pasif pada klien S : Klien mengucapkan terima
Desember - Mengajarkan pada keluarga kasih setelah dilatih baik.
2008 j 08.00 – Keluarga mengatakan akan
09.00 berusaha melatih jika tidak
sibuk
O : Klien masih belum bisa
bergerak, tapi tetap cuma
bisa menggerakkan jarinya
A : Masalah teratasi sebagian
P:
- Bantu ROM pasif
- Motivasi keluarga untuk
melatih ROM

2 Sabtu, 20 - Membantu ROM S : Klien mengatakan terima


Desember pasif pada klien kasih setelah dilatih dan
2008 j 10.00 – - Mengevaluasi merasa lebih baik.
11.00 pengetahuan keluarga Keluarga belum melatih
karena belum ada waktu
sibuk dan cape setelah
bekerja tapi mampu melatih
O : Klien masih belum bisa
bergerak, tapi tetap cuma
bisa menggerakkan jarinya
A : Masalah teratasi sebagian
P:
- Motivasi keluarga
- Terminasi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai