Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DATA UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk, didirikan oleh keluarga Lohia, seorang pengusaha

Internasional yang telah berpengalaman dalam bidang textile. Berawal dari kedatangannya ke

Indonesia untuk mencari suatu tempat di Asia Tenggara yang strategis untuk mendirikan

pabrik textile, yakni di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Pada tanggal 3 April 1974

didirikan pabrik pemintalan benang (Spinning Plant) oleh Mr. Prakash Lohia berdasarkan

Akte Notaris No. 21 tanggal 3 April 1974 dengan Notaris Gustaaf Hoemala Soangkoepon

Luban di Jakarta.

Kini PT. Indo-Rama Synthetics Tbk, yang mampu menampung tenaga kerja 10.000

orang telah menjadi tulang punggung Indo-Rama Group sebagai salah satu produsen bahan

baku benang campuran synthetics terbesar di Indonesia, seperti spun yarn, polyester stample

fibre (PSF), polyester filament yarn (POY, FDY, DTY, dan DT), polyester pabric, dan

polyester resin untuk berbagai kebutuhan sesuai dengan permintaan.

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk, termasuk kedalam daftar 100 Perusahaan terbesar di

Dunia. Indo-Rama Group telah memiliki fasilitas pabrik di Thailand, India Nepal, Srilangka,

dan pengenbangan pabrik di Indonesia serta memiliki kantor cabanng pemasaran di negara

Inggris, Hongkong, Singapore, untuk diexport ke berbagai Negara Asia, Eropa, Amerika

Latin dan lain-lain.

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk, terlah mempunyai 1 kantor Pusat di Jakarta, 4 Divisi

dan 2 Pabrik di Bandung dan cabang yang seluruhnya berlokasi di Jawa Barat, diantara lain

yaitu :
1. Spinning Division, yang menghasilkan produksi spun yarn dengan jumlah karyawan

3.235 pada tahun 2002.

2. PET Resin Division CP 2 menghasilkan bahan baku pet resin (bahan baku: botol

minuman kemasan, benang).

3. CPss3 menghasilkan benang polyester, kapas buatan dengan jumlah karyawan 940.

4. Fabric Division menghasilkan kain setengah jadi dengan jumlah karyawan 707 pada

tahun 2002, semua pabrik ini berlokasi di desa Ubrug Jatiluhur Kecamatan

Purwakarta.

5. PT. Indo-Rama Proceses House yang berlokasi di Batujajar Cimahi yang

menghasilkan kain jadi.

6. PT. Indo-Rama Teknologies menghasilkan produksi benang spun yarndengan jumlah

karyawan 599 pada tahun 2002.

7. Kantor pusat di Jakarta yang berlokasi di Graha Irama 17 Th Floor Jl. HR. Rasuna

Said blok X-1 Kav 1-2 Po. Box 3375 Jakarta.

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk, pertama kali masuk ke dalam exspor dunia pada tahun

1983 dan pada tahun 1986 telah menjadi exsportir/produsen benang campuran terbesar di

Indonesia. Pada tahun 1993 dan hingga saat ini tercatat jumlah produksi dari kapasitas

terpasang pertahun sebesar 64.880 MT dan kapasitas terpasang pertahun 49.000 MT realisasi

produksinya mencapai 24,936 MT.

Dari segi mutu dan pelayanan PT. Indo-Rama Synthetics Tbk, Divisi Spinning dan

Polyester telah mendapat setifikat ISO 9002 pada tanggal 30 Maret 1994 dan Lioy’s Register

Quality Assurance Ltd. ISO 14001 (ramah lingkungan)pada tahun 2001, sertifikat ohsas

18001 tentang management keselamatan dan kesehatan kerja tahun 2003.


ISO 14001 adalah seri standar bagaimana sebuah perusahaan mengelola aspek dan

dampak lingkungan dari :

1. Aktivitas proses produksi

2. Produksi yang dihasilkan

3. Limbah yang diakibatkan dari proses produksi dan pengendalian dampak llingkungan.

Pada tanggal 01 Mei 1997, Mr. Prakash Lohia sebagai wakil Presiden Direktur PT.

Indo-Rama Synthetics Tbk,. Menghadap Notaris Dr. H. E Gewang dengan maksud untuk

membangun sebuah pabrik industri pemintalan, polyester staple fibre dan polyeter filament

yang berlokasi di Desa Cijaya Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta dengan nomor

notaris 1.

Kemudian berdasarkan akta pendirian dari notaris tersebut, PT. Indo-Rama Synthetics

Tbk,. Indo-Rama Teknologies Complex mendapat persetujuan dari Mentri Negara Penggerak

Dana Investasi / Ketua Badan Koordinasi Penamaan Modal dengan nomor :

368/1/PMDN/1997 dan nomor proyek nomor : 3211/3513-02-013.629 pada tanggal 18 Juni

1998.

Sehingga dapat dimulai pembangunan pabrik industri pemintalan, polyester staple

fiber dan polyester filament yang luasnya +48 Ha.

2.2 Ruang Lingkup Perusahaan

Ditinjau dari ruang lingkup saat ini yang dalam mencapai fungsi dan tujuannya secara

garis besar dibagi atas 3 lingkungan kerja, dan setiap lingkungan kerja tersebut terdiri

beberapa departemen.
Adapun 3 lingkungan kerja yang dimaksud adalah :

1. Lingkungan Produksi

2. Lingkungan Engineering

3. Lingkungan Service / Pelayanan

a. Lingkungan Produksi

Departement-departement yang terdapat dalam lingkungan produksi seta

fungsinya masing-masing adalah sbb :

 Departement : Blowroom.

Fungsi : Pembuatan ball fibre dan pengurai fibre.

 Departement : Carding.

Fungsi : Sebagai pengurai serat polyester / kapas (pembentukan serat kapas

menjadi sliver.

 Departement : Drawing.

Fungsi : Pelurusan serat polyester dan perangkapan sliver.

 Departement : Comber.

Fungsi : Pelurusan serat, memisahkan serat pendek dan panjang.

 Departement : Simplex.

Fungsi : Membuat sliver menjadi roving.

 Departement : Winding.

Fungsi : Menggulung benang dari bobin menjadi bentuk cone.


 Departement : TFO.

Fungsi : Untuk menggulung benang double pada paper cone dengan sudah

diberi gulungan.

b. Lingkungan Engineering

Departement-departement yang terdapat dalam lingkungan engineering seta

fungsinya masng-masing adalah sbb :

 Departement : Spinning Maintenance.

Fungsi : Untuk memelihara, membongkar atau memasang serta memonitor

kelancaran jalannya mesin produksi.

 Departement : Instrument.

Fungsi : Memelihara, memasang atau membongkar peralatan dan instalansi

mesin yang berhubungan dengan electrik (arus lemah) termasuk

Telpun.

 Departement : Electrician.

Fungsi : Mengendalikan penyediaan listrik arus kuat melalui generator set

(genset) serta memasang dan memelihara instalansi penerangan dan

tenaga.

 Departement : Utility.

Fungsi : Mengendalikan kelancaran Air Conditioning (AC) Chiller, Boiler,

Compressor dan Water Treatment H2 Nitrogen.

 Departement : Civil.

Fungsi : Mengawasi proyek dan pengawasan bangunan.


c. Lingkungan Service / Pelayanan

Departement-departement yang terdapat dalam lingkungan service / pelayanan

serta fungsinya masing-masing adalah sbb :

 Departement : Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Personalia.

Fungsi : Merekrut, menyeleksi, menerima dan mengarahkan serta

memberhentikan karyawan.

 Departement : Training (TRG).

Fungsi : Sebagai wadah untuk membina / membimbing dalam meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap mental karyawan secara terarah,

terencana serta terprogram.

 Departement : Research dan Development (Quality Control).

Fungsi : Meneliti hasil produksi agar dapat digollongkan kedalam kualitas

tertentu.

 Departement : Packing (PCK).

Fungsi : Melaksanakan pengepakan hasil produksi.

 Departement : Finance Accounting (FAC).

Fungsi : Mengkalkulasikan pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

 Departement : Electronic Data Processing (EDP).

Fungsi : Menerima data dari semua departement untuk diolah kedalam

komputer.

 Departement : Storage (STG).

Fungsi : Menerima, menyimpan dan menyalurkan barang atau spare part.

 Departement : General Affairs Officer (GAO).

Fungsi : Menangani masalah yang bersifat umum (rumah tangga/perusahaan).


 Departement : Fire and Safety (FST).

Fungsi : Mengendalikan pekerjaan-pekerjaan yang mengandung dan berakibat

terjadinya kecelakaan kerja dengan tingkat resiko tertentu serta

mencegah terjadinya kebakaran dan ledakan.

 Departement : Waste (WST).

Fungsi : Mengambil, menjaga, mengolah dan menjual waste yang berasal dari

departement produksi.

 Departement : Security (GSC).

Fungsi : Mengendalikan segala sesuatu yang berkaitan dengan keamanan dan

ketertiban dilingkungan perusahaan.

 Departement : Purchase (PUR).

Fungsi : Merencanakan dan melaksanakan pengadaan / pembelian barang

sesuai dengan indent dan inventory management.

 Departement : Raw Material (RML)

Fungsi : Mengendalikan material / bahan baku yang datang.

2.3 Kesejahteraan Tenaga Kerja

a. Sistem upah

Sistem pengupaha adalah sistem bulanan yang terdiri dari upah pokok, upah

lembur, tunjangan yang akan mempengaruhi besarnya upah yang diterima. Tenaga

kerja yang tidak masuk kerena sakit dan mempunyai surat keterangan dari dokter,

tetap mendapat upah, sedangkan tenaga kerja yang tidak masuk tanpa ada keterangan

dikenakan potongan upah.


Perhitungan kehadiran untuk upah bulanan dihitung dari tanggal 26 yang lalu

sampai 25 pada bulan berikutnya, upah kerja lembur untuk karyawan diatur sesuai

dengan keputusan mentri tenaga kerjaNo. 27/men/1994 yang dihitung sebagai berikut:

o Hari kerja biasa :

Satu jam pertama

= jumlah jam lembur x 150% x upah

173

Jam kedua dan seterusnya

= jumlah jam lembur x 200% x upah

173

o Minggu dan hari kerja :

Tujuh jam pertama

= jumlah jam lembur x 200% x upah

173

Jam kedelapan berikutnya

= jumlah jam lembur x 300% x upah

173

2.3 Peraturan Tenaga Kerja

Setiap pekerja bertugas menurut jadwal tetap berdasarkan waktu yang telah

ditentukan menurut pelaturan perusahaan, waktu kerja menurut peraturan perusahaan adalah :

a. General Shift :

Senin – Jum’at : Jam 08:30 – 16:45

Sabtu : Jam 08:30 – 12:15

Istirahat : Jam 12:00 – 13:00


b. Shift :

Senin – Jum’at : Jam 07:00 – 15:00

Sabtu : Jam 15:00 – 23:00

Istirahat : Jam 23:00 – 07:00

Istirahat siang diberikan secara bergiliran, setelah masing-masing bekerja selama 4

jam terus menerus, dimana penetapan gilirannya diatur oleh supervisor masing-masing

bagian sehingga dengan demikian proses tetap berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai