Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958

E-ISSN 2540-8674

PERAN DAN FUNGSI PEMBINAAN TERITORIAL TNI AD


DALAM PERBANTUAN PEMERINTAH DAERAH: STUDI DI
KABUPATEN LEBAK
Ari Ganjar Herdiansah
Kuntum Chairum Ummah1
Sabar Simanjuntak2

Departemen Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Indonesia

email: ari.ganjar@unpad.ac.id

ABSTRAK
Sesuai amanat Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang TNI, TNI AD memiliki
kewenangan untuk melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Salah satu
tugas dari OMSP adalah perbantuan TNI AD terhadap pemerintah daerah. Namun,
meskipun undang-undang ini telah dilaksanakan lebih dari satu dekade, belum ada kajian
akademis yang menganalisis sejauh mana peran dan fungsi TNI AD dalam upaya
perbantuan terhadap pemerintah dilakukan. Tulisan ini merupakan hasil kajian tentang
peran dan fungsi TNI AD dalam memberikan perbantuan terhadap pemerintah daerah
yang mengambil studi di Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) Kabupaten Lebak.
Penelitian dilakukan pada Mei 2016 bersama Perwira Siswa SESKOAD di mana
pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif melalui proses wawancara mendalam
terhadap aparat komando kewilayahan Lebak, pemerintah daerah, tokoh masyarakat,
organisasi kepemudaan, dan kelompok petani. Kajian ini menyimpulkan melalui
pelaksanaan tugas perbantuan terhadap Pemda, TNI AD memainkan peran dan fungsinya
dalam mendorong proses pembangunan di daerah yang berkolerasi dengan terpenuhinya
berbagai kepentingan publik. Namun, optimalisasi perlu dilakukan demi mencapai hasil
yang maksimal dengan cara melembagakan kerja sama antarinstitusi, terutama antara
Satkowil TNI AD Lebak dengan Pemerintah Kabupaten Lebak.
Kata Kunci: militer, pembinaan teritorial, TNI AD, pemerintah daerah

ABSTRACT
As stipulated by Act 32 of 2004 about Indonesian Armed Forces (TNI), the TNI has
authority to conduct Military Operations Other Than War (OMSP). One of the tasks of it
was Army assistance for local governments. However, although the law has been
implemented more than a decade, there has been a little academic study that analyzes the
extent to which the roles and functions of the army in the effort of assisting the
government. This paper is the result of a study about the role and functions of the Army in
providing a supporting local government that takes up research at the Unit for Regional
Command (Satkowil) Lebak, Banten Province. The study was conducted in May 2016
where qualitative research approach carried through interviews to regional military
commands in Lebak, local government, community leaders, youth organizations, and
farmers' groups. The study concludes that with the implementation of the assistant task of
the local government, the army is playing its role and function in driving the development

1
Mahasiswa Pascasarjana Prodi Sosiologi, Universitas Padjadjaran, Indonesia, email:
chairumummah@yahoo.com
2
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Indonesia, email:
simanjuntak_sosiologi@yahoo.com

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 65


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

process in the area that correlated with the fulfillment of the various public interest.
However, the optimization needs to be done to achieve maximum results with expanding
institutional cooperation, especially between Satkowil Lebak and local government of
Lebak.
Keywords: military, territorial development, Indonesian Army, local government

PENDAHULUAN TNI telah berupaya melakukan


Dalam konteks kemiliteran di restrukturisasi fungsi di tengah-
Indonesia, sesuai amanat Undang- tengah masyarakat yaitu dengan
Undang TNI terkait dengan Operasi memposisikan diri sebagai pihak
Militer Selain Perang (OMSP), tiap- yang turut menciptakan keteraturan
tiap Satuan Komando Kewilayahan sosial.
(Satkowil) diberikan tugas yang Satkowil merupakan
salah satunya adalah perbantuan perwujudan dari sistem komando
terhadap pemerintah daerah. Tugas teritorial yang memiliki sejarah
tersebut dilakukan melalui panjang yang dimulai sejak masa
Pembinaan Teritorial (Binter), yakni perang merebut kemerdekaan dan
upaya pengelolaan pertahanan di melahirkan strategi pertahanan.
daerah melalui pendekatan atau Tujuannya yaitu mencapai
metode pembinaan dari aspek perlindungan teritorial, kedaulatan,
komunikasi sosial, ketahanan dan keselamatan bangsa. Awalnya,
wilayah, dan bakti TNI. Melalui strategi pertahanan teritorial
pelaksanaan tugas perbantuan digunakan untuk strategi perang
terhadap pemda, Satkowil gerilya dalam menghadapi
memainkan perannya dalam kolonialisme Belanda dimana dalam
mendorong proses pembangunan di pelaksanaannya diperlukan
daerah yang berkorelasi dengan dukungan dari seluruh rakyat
terpenuhinya berbagai kepentingan Indonesia, strategi yang digunakan
publik. Pada umumnya, masyarakat dengan menyusun hierarki militer
menilai keberadaan berbagai satuan paralel dengan birokrasi
teritorial Angkatan Darat di pemerintahan sipil. Dalam perang
lingkungan mereka bermanfaat untuk gerilya TNI-AD sebagai tulang
menciptakan stabilitas keamanan. punggung menghadapi kolonialisme
Keberadaan institusi teritorial juga karena pada saat itu pesawat tempur
berperan dalam menengahi berbagai TNI-AU masih sangat minim
kelompok masyarakat yang terdiri jumlahnya, sedangkan TNI-AL
dari berbagai kepentingan yang masih belum terbentuk dengan baik.
terkadang sulit disatukan dan Komando teritorial merupakan
acapkali menimbulkan pergesekan bentuk pemerintahan darurat militer
sosial. Karena itu secara sosiologis, yang mencerminkan fungsi

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 66


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

pertahanan dan kemudian dinamakan guna Satkowil TNI AD di tengah-


“Tentara dan Teritorium” sebagai tengah masyarakat, tugas perbantuan
akar dari Komando Daerah Militer terhadap pemerintah kemudian
(Kodam) untuk mengelola sumber dicantumkan dalam skema OMSP.
daya nasional untuk mendukung Diharapkan pemerintah dapat
upaya pertahanan (Widjojo, 2007). bekerjasama dengan TNI AD dalam
Konsep komando teritorial rangka mengakselerasi pencapaian
diteruskan di era pasca kemerdekaan tujuan dari program-program
dengan alasan masih terdapat pemerintah. Salah satu contohnya
ancaman terhadap negara khususnya ialah program ketahanan pangan dan
ancaman terhadap ideologi Pancasila swasembada pangan, di mana kerja
dan Undang-Undang Dasar 1945. sama telah dicanangkan melalui
Berawal konsep “Jalan Tengah” dan Memorandum of Understanding
doktrin “Tri Ubaya Cakti” yang (MoU) antara Kementrian Pertanian
melegitimasi Dwifungsi ABRI dengan TNI AD. Beberapa daerah
bahwasanya militer memiliki tiga telah menunjukkan keberhasilan atas
tugas utama yaitu pertahanan darat peningkatan produksi pangan dengan
nasional, doktrin kekaryaan dan peran serta Satkowil TNI AD, antara
doktrin pembinaan. Komando lain Provinsi Sulawesi Selatan dan
teritorial dalam konteks Binter Provinsi Banten.
merupakan bagian yang tidak dapat Namun demikian, kajian-
dipisahkan dengan doktrin Sistem kajian tentang bagaimana peran
Pertahanan dan Keamanan Rakyat Satkowil TNI AD dalam melakukan
Semesta (Sishanta) yang meliputi perbantuan kepada pemerintah
segala usaha, pekerjaan dan kegiatan daerah terutama dalam menopang
untuk membantu segenap potensi pencapaian program-program
wilayah untuk kepentingan pemerintah belum banyak dilakukan.
pertahanan yang merupakan fungsi Padahal tugas perbantuan pemerintah
pembinaan teritorial (Binter) TNI daerah merupakan suatu topik yang
(Adiwijoyo, 2002). menarik untuk dikaji sebab tidak
Keberadaan komando lazim bagi institusi pertahanan
teritorial TNI AD dianggap berperan memainkan peran aktif di ranah
penting dalam fungsi pertahanan publik dan pemerintahan. Namun,
sekaligus fungsi sosial politik yang produk konstitusional yang berlaku
memberikan kemudahan dalam di Indonesia memungkinkan TNI AD
menghadapi konflik eksternal dan untuk bersama-sama menyukseskan
internal, menjamin terjalannya program pembangunan. Beberapa di
hukum, tatanan dan kontrol politik, antaranya adalah Ketetapan MPR-RI
perbantuan bencana, dan penanganan Nomor VI/MPR/2000 tentang
terorisme. Mengingat besarnya nilai pemisahan TNI/POLRI, yang

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 66


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

menegaskan dan mengatur tentang Komandan Kodim Lebak menerima


Jati Diri dan Peran TNI, Susunan dan penghargaan sebagai Kodim terbaik
Kedudukan TNI serta Tugas Bantuan dalam melaksanakan program
dan Keikutsertaan TNI dalam ketahanan pangan kerja sama TNI
penyelenggaraan Negara, UU Nomor AD dengan pemerintah se-Indonesia.
3 tahun 2002 tentang Pertahanan Karakteristik geografis wilayah
Negara dalam pasal 10 dan 11 diatur Lebak yang rentan terhadap bencana
tentang peran, tugas, kedudukan dan alam terutama banjir dan longsor
pengerahan TNI, dan UU No 34 juga menjadi perhatian dalam
tahun 2004 tentang TNI. Semuanya menganalisis peran Satkowil Lebak
menegaskan bahwa seluruh tugas di bidang penanggulangan bencana.
pokok TNI dilaksanakan berdasarkan Masih banyaknya wilayah
kebijakan dan keputusan politik pedalaman yang sulit diakses
negara. Oleh karena itu, fungsional menjadikan Lebak sebagai lokasi
atau disfungsional TNI bagi negara pelatihan bagi kelompok teroris,
sangat bergantung pada kebijakan sehingga terdapat ancaman
dan keputusan politik negara dalam keamanan yang perlu diatasi oleh
memposisikan dan Kodim Lebak. Pendekatan penelitian
mengoperasionalkan TNI sebagai dilakukan secara kualitatif melalui
pengguna kekuasaan militer. proses wawancara mendalam
Dalam upaya penelaahan terhadap berbagai pihak dari unsur
peran dan fungsi Satkowil TNI AD Satkowil Kabupaten Lebak,
dalam bidang perbantuan program pemerintah daerah, tokoh
pemerintah daerah, penelitian ini masyarakat, organisasi kepemudaan,
dilakukan di wilayah Kodim Lebak dan kelompok petani.
Banten. Penelitian dilakukan pada Penelitian ini penting
Mei 2016 bersama-sama dengan dilakukan untuk mengetahui
Perwira Siswa Sekolah Staf dan penggunaan kekuasaan militer dalam
Komando Angkatan Darat konteks demokrasi yang dimaknai
(Seskoad). Terdapat lima aspek dari peran dan fungsinya dalam
perbantuan Satkowil TNI AD yang pembangunan. Menurut Desch
dikaji, yakni kebencanaan, bela (1995), stabilitas keamanan perlu
negara, ketahanan pangan, diperkuat dengan membangun
infrastruktur, dan sinergi Rancangan kemitraan (partnership) secara
Umum Tata Ruang (RUTR) sejajar antara sipil dengan militer
Pertahanan dengan Rencana Tata sesuai dengan kompetensi masing-
Ruang Wilayah (RTRW). Satkowil masing yang menekankan pada
Lebak dijadikan unit analisis karena kinerja (performance) dalam sistem
memiliki keberhasilan dalam kemasyarakatan, pemerintahan, dan
membantu ketahanan pangan. kenegaraan. Namun, posisi militer

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 67


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

tidaklah dapat digunakan sebagai perbantuan pemerintah, TNI AD


penjaga rezim suatu pemerintahan menunjukan sikap professional
karena rentan akan penyalahgunaan karena senantiasa siaga
fungsinya untuk kebutuhan- melaksanakan setiap kehendak
kebutuhan yang memiliki kekuasaan. kelompok sipil yang memegang
Perbantuan TNI AD terhadap otoritas yang sah. Profesional TNI
pemerintah bersesuaian dengan AD merupakan wujud nyata dari
menempatkan sipil di atas militer. komitmen fundamental untuk
Sebagaimana yang diungkapkan oleh menjadi pengawal kedaulatan negara
(Huntington, 2013), kontrol sipil dan penjamin integritas bangsa serta
terhadap militer dapat terjadi melalui memiliki kompetensi dan etika yang
tiga pola yaitu kontrol sipil oleh tinggi di bidang militer (Syahnakri,
lembaga pemerintah, kontrol sipil 2008). Namun, peran militer dalam
oleh kelas sosial, dan kontrol sipil menopang pembangunan juga dilihat
oleh bentuk konstitusional. Upaya dalam konteks pelaksana kebijakan
perbantuan terhadap pemerintah oleh yang diambil oleh negara, bukan
TNI AD merupakan bentuk kontrol bagian dari dari komponen yang
sipil yang konstitusional. Demikian turut terlibat dalam semua penentuan
pula dengan Berlin (2009) kebijakan yang mengandung
menyatakan bahwa menempatkan implikasi bagi soal pertahanan dan
militer sebagai penopang keamanan (Bainus, 2012). Dengan
pembangunan tidak menyalahi pengaruh dan kekuatannya, militer
kontrol sipil atas militer selama melakukan operasi di lapangan
menempatkan otoritas sipil pada berdasarkan doktrin militer yang
kedudukan yang lebih tinggi dimiliki, pengalaman, dan
daripada militer dalam upaya kompetensi yang memang secara
demokratisasi. Edmonds (1990) profesional sudah dimiliki oleh
sependapat dengan konsep tersebut, militer yang seluruh peraturan yang
baginya keistimewaan militer dalam digunakan akan disesuaikan dengan
menggunakan pengaruhnya dapat keputusan kaum sipil (Sutoro, 2002).
dipergunakan sebagai pendukung
menciptakan stabilitas pembangunan. PEMBAHASAN
Akan tetapi, pengaruh tersebut harus 1. Gambaran Umum Kabupaten
tetap dibatasi dalam kerangka Lebak
penopang pembangunan dan tidak Kabupaten Lebak terletak di
mengarah pada upaya yang dapat Provinsi Banten dengan luas wilayah
mengganggu kontrol sipil 304.472 Ha (3.044,72 Km²), terdiri
(Huntington, 2003). dari 28 Kecamatan dengan 340 desa
Dengan mengoptimalkan dan 5 kelurahan. Keadaan tanah di
peran dan fungsinya dalam Kabupaten Lebak pada umumnya

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 68


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

subur sehingga potensial dalam lemah daerah-daerah tersebut dapat


bidang pertanian. Tetapi di beberapa dijadikan pintu masuk bagi pihak-
tempat terutama di daerah dengan pihak yang bermaksud mengganggu
kemiringan lebih dari 50 persen, keamanan dan pertahanan negara.
penggarapan tanah tidak sesuai Tipe topografi pegunungan dan
dengan tata guna yang seharusnya, perbukitan juga meningkatkan risiko
sehingga terjadi sering erosi yang bencana alam. Ditambah kondisi
mengancam kesuburan tanah dan infrastruktur yang masih belum
dapat menimbulkan terjadinya memadai, para petugas
pelumpuran di sungai, bencana banjir penanggulangan bencana seringkali
serta tanah kritis. Pemanfaatan tanah kesulitan mengakses lokasi
untuk pertanian dan hutan semakin terjadinya bencana. Karena itu,
sempit akibat perkembangan peranan Satkowil TNI AD di Lebak
penduduk, industri, perumahan, dan sangat dibutuhkan baik oleh
perkantoran. Di sebelah barat, pemerintah daerah maupun warga
Kabupaten Lebak berbatasan dengan setempat. Dengan keterampilan dan
Kabupaten Pandeglang, di utara sarana prasarana yang dimiliki oleh
dengan Kabupaten Serang, dan di Satkowil Lebak, pemerintah dan
timur dengan Kabupaten Bogor. warga dapat terbantu dalam berbagai
Sementara pada bagian selatan hal seperti penanggulangan bencana,
terhadap kawasan pantai dan laut ketahanan pangan, bela negara.
yang berbatasan dengan Australia. Dalam konteks keamanan nasional,
Topografi Kabupaten Lebak Satkowil Lebak dan Pemerintah
terdiri dari banyak pegunungan dan Kabupaten Lebak diharapkan dapat
perbukitan sehingga terdapat lokasi- bersinergi dalam menata ruang
lokasi yang sulit untuk diakses, pertahanan agar mampu menangkal
terutama di daerah bagian selatan ancaman baik dari dalam maupun
seperti Kecamatan Malingping dan dari luar.
Kecamatan Bajah. Di lokasi-lokasi
yang terpencil rawan akan masalah 2. Upaya Perbantuan TNI AD di
keamanan. Beberapa kelompok Bidang Penanganan
teroris telah teridentifikasi Kebencanaan
menjadikan lokasi-lokasi terpencil Kabupaten Lebak memiliki
sebagai tempat untuk pelatihan. Di curah hujan yang tinggi, curah hujan
bagian selatan, terdapat pantai yang terbesar berada di bagian timur
terbuka pada laut lepas dan sedangkan terkecil berada di bagian
perbatasan laut dengan Australia. utara. Pembangunan dan peralihan
Kondisi tersebut meningkatkan fungsi lahan telah mengurangi
faktor ancaman keamanan nasional, jumlah luas resapan air hujan secara
karena apabila sistem pengawasan alami ke dalam tanah. Hujan yang

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 69


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

turun deras ke permukaan kedap air rusak total, 25 rusak berat dan 11
akan meningkatkan limpahan ke rusak sedang. Longsor ini terjadi
sungai yang kapasitasnya terbatas, karena intensitas curah hujan yang
sehingga banjir meluap ke jalan-jalan tinggi.Pada Bulan April 2013
dan permukiman. Aliran-aliran bencana tanah longsor terjadi di
sungai besar di wilayah Kabupaten Kampung Cangkeuteuk Dusun.
Lebak bersama anak-anak sungainya Pasirnangka kecamatan Muncang.
membentuk pola daerah Aliran Mengakibatkan 7 rumah rusak total,
Sungai (DAS) yang dapat 14 rumah rusak ringan, 3 orang
digolongkan menjadi dua,yaitu terluka dan 20 rumah terancam.
pertama DAS Ciujung yang meliputi Dalam rangka
Sungai Ciujung, Sungai Cilaki, penanggulangan bencana di
Sungai Ciberang dan Sungai kabupaten Lebak, Pemerintah
Cisimeut. Kedua, DAS Ciliman dan Kabupaten Lebak telah membentuk
Cimadur yang meliputi Sungai Badan Penanggulangan Bencana
Ciliman dengan anak sungainya, Daerah (BPBD) yang dituangkan
Sungai Cimadur, Sungai Cibareno, dalam Peraturan Daerah Nomor 3
Sungai Cisiih, Sungai Cihera, Sungai tahun 2011 tentang Organisasi dan
Cipager dan Sungai Cibaliung. Tata Kerja BPBD Kabupaten Lebak.
Pada tahun 2013, banjir Pemerintah Kabupaten Lebak telah
menerjang Kecamatan Banjarsari memiliki RTRW Kabupaten Lebak
dengan ketinggian 30 cm s/d 100 m. (RTRW Kabupaten Lebak 2012-
Banjir ini mengakibatkan 2032) yang Bermitigasi Bencana.
terendamnya kurang lebih 1.005 Pemerintah Kabupaten Lebak
rumah yang tersebar di Desa Keusik melalui BPBD Kabupaten Lebak
sebanyak 405 Kepala Keluarga (KK) telah melakukan beberapa kegiatan
menderita, Cilegong Hilir 257 KK, dalam rangka peningkatan kapasitas
Desa Ciruji, 127 KK, Desa diantaranya: membuat peta dan
CibaturKeusik 10 KK, Desa Cidahu, kajian daerah rawan bencana,
13 KK, Desa Laban Jaya 30 KK, penyuluhan dan sosialisasi
Desa Umbul Jaya 64 KK, dan kebencanaan, pemberdayaan
sisanya tersebar di Desa Lebak masyarakat diantaranya
Keusik dan BojongJuruh.Ditahun pembentukan desa tangguh, kegiatan
yang sama, tanah Longsor terjadi di simulasi tsunami dengan masyarakat
Kecamatan Cibadak, Panggarangan, pesisir, dan mengikuti kegiatan
Cibeber, Leuwidamar, Cilograng, pendidikan dan pelatihan
Kalanganyar, Rangkasbitung dan penanggulangan bencana.
Lebak Gedong. Jumlah kerusakan Upaya Satkowil Lebak dalam
akibat tanah longsor tersebut 86 peningkatan kapasitas dalam rangka
rumah rusak dengan kategori, 50 penanggulangan bencana di

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 70


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

Kabupaten Lebak dilakukan melalui pengerahan sejumlah 388 personel


kerja sama dengan BPBD Kabupaten untuk membantu menangani bencana
Lebak, lembaga/Instansi pemerintah, banjir di wilayah Kabupaten Lebak.
dan pihak swasta melakukan Atas upaya-upaya yang dilakukan
kegiatan dalam rangka peningkatan oleh Satkowil Lebak, baik aparat
kapasitas penanggulangan bencana. pemerintah maupun masyarakat
Kegiatan-kegiatan yang telah merasakan manfaatnya. Apalagi,
dilakukan antara lain Geladi Posko-1 personel TNI senantiasa hadir paling
Golok Sakti XV Kodim 0603/LBK, awal ketika terjadi bencana banjir.
pelatihan mitigasi bencana yang
digelar divisi pengurangan risiko 3. Upaya Perbantuan TNI AD di
bencana atau Disaster Management Bidang Infrastruktur
Center (DMC) Dompet Dhuafa di Upaya perbantuan TNI AD di
Desa Wantisari, Kecamatan bidang infrastruktur sudah menjadi
Leuwidamar, Kabupaten Lebak, program rutin. Namun melakukan
pembentukan Kampung Siaga optimalisasi setelah berlaku arahan
Bencana (KSB) di di Desa Muara kebijakan Kepala Staf Angkatan
Kecamatan Wanasalam, pelatihan Darat (Kasad) terkait peningkatan
pertolongan pertama dan ambulance, peran Kodim 00603/Lebak kepada
melakukan penghijauan dengan Pemerintah Kabupaten Lebak dalam
menyebarkan empat juta bibit membangun dan memperbaiki
tanaman untuk pelestarian infrastruktur melalui program Bhakti
lingkungan hutan dan lahan, dan TNI dan kegiatan sosial
pendidikan dan latihan dokter kecil. kemasyarakatan guna mewujudkan
Selain upaya di atas, aparat kemanunggalan TNI-Rakyat. Peran
Kodim Lebak terlibat dalam Kodim sangat membantu pemerintah
penyelamatan evakuasi kepada dalam menginventarisasi
masyarakat yang terjebak banjir dan infrastruktur yang rusak di wilayah
pelaksanaan bantuan penanganan binaannya, baik karena akibat
banjir. Mereka bekerja sama dengan bencana alam, maupun karena usia
BPBD dan seluruh komponen sarana infrastruktur. Tingkat
masyarakat, Taruna Siaga Bencana koordinasi berupa kerja sama dengan
(Tagana), PMI, dan Dinas Kesehatan Dinas Bina Marga membahas
setempat. Satkowil Lebak juga tentang pemilihan lokasi TNI
mendirikan posko-posko bencana Manunggal Membangun Desa
banjir untuk melayani masyarakat (TMMD). Dengan usulan program
yang terkena bencana alam. Di setiap tersebut Pemda menyiapkan
Komandan Rayon Militer (Koramil) anggaran sesuai kemampuan dengan
didirikan posko di daerah yang menambahkan kegiatan berupa
terkena banjir dan longsor dengan jambanisasi, renovasi rumah tidak

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 71


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

layak huni, pembangunan tempat tinggi. Dalam bidang pendidikan,


ibadah, serta penyuluhan-penyuluhan anak-anak akan mengalami
kepada masyarakat seperti kesehatan, hambatan untuk pergi ke sekolah dan
bela negara, dan pendidikan. mengikuti pelajaran terlebih pada
Pemberdayaan Babinsa musim penghujan. Bidang sosial
memberikan kontribusi besar karena budaya, perkembangan masyarakat
mereka berada di garda depan yang pedesaan juga mengalami
bersentuhan langsung dengan kemandekan karena desa terisolir
wilayah dan masyarakat. Pemerintah sehingga akses keluar masuk sangat
daerah merasa terbantu mengingat minim.
keterbatasan infrastruktur di Dari hasil wawancara
kabupaten Lebak. Babinsa selain diperoleh masukan setiap program
menginventarisir kerusakan yang diajukan Kodim selalu
infrastruktur juga mampu mendapat respon positif dari pemda
memberikan motivasi serta jalan namun belum ditindak lanjuti secara
keluar bagi keluhan masyarakat, tertulis berupa MoU sehingga hal
kerusakan jembatan yang besar tersebut tidak dapat berjalan secara
mencapai angka 1000 lebih telah berkelanjutan. Hal ini dapat disikapi
memberikan dampak yang besar bagi ketika terjadi pergantian pejabat baik
masyarakat. Kemampuan pemerintah Satkowil maupun dinas bina marga.
daerah sangat terbatas dimana Kondisi tersebut menjadi kendala
dengan jumlah kerusakan yang bagi pejabat baru dimana akan
begitu banyak pemda hanya mampu melaksanakan koordinasi ulang
menganggarkan perbaikan jembatan dengan instansi terkait, sementara
sebanyak 20-30 buah. Butuh waktu program yang sudah dijalankan
lama untuk benar-benar dapat sebelumnya berjalan secara bertahap
mengatasi masalah putus/rusaknya yang butuh penyelesaian lebih lanjut.
jembatan di beberapa daerah Agar program yang telah berjalan
tersebut. Bahkan jembatan yang ke- dapat dilanjutkan secara efektif
1000 selesai dibangun tidak menutup kerjasama antara Satkowil dengan
kemungkinan jembatan yang dinas bina marga seharusnya
dibangun sebelumnya telah dipermanenkan dengan MoU.
mengalami penurunan kualitas akibat Dukungan anggaran dari pemerintah
dimakan usia. daerah terbatas hal ini dapat disikapi
Dampak lainnya bagi dengan penerapan proyek padat
masyarakat berupa lambatnya karya dengan melibatkan peran aktif
pertumbuhan ekonomi karena Babinsa dan masyarakat.
terganggunya arus transportasi, Selain analisis terhadap
sehingga barang-barang kebutuhan pelibatan instansi terkait, penting
pokok naik karena ongkos yang juga mengevaluasi kerjasama dan

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 72


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

dukungan para pemangku Namun demikian terdapat


kepentingan dalam pelaksanaan beberapa aspek yang perlu
program. Bentuk dukungan ditingkatkan. Pada bidang
Pembangunan infrastruktur di infrastruktur kendala pembangunan
Kabupaten Lebak membutuhkan infrastruktur di kabupaten Lebak
sinergi antara instansi terkait baik dengan luasnya wilayah dan kondisi
yang berada dalam koordinasi medan yang bervariasi (pegunungan
pemerintah daerah, Satkowil dan dan sungai) menyebabkan
Polres setempat. Hal ini dilakukan terhambatnya Babinsa dalam
untuk menjalankan fungsi masing- menjalankan pembinaan wilayah.
masing sehingga tidak terjadi Terbukanya akses jalan/jembatan di
benturan di lapangan. Rencana daerah terpencil secara otomatis akan
umum tata ruang (RUTR) dari ketiga berdampak langsung terhadap
komponen tersebut tentu dengan meningkatnya perekonomian
tugas dan tanggung jawab memiliki masyarakat, dimana hasil pertanian
berbagai perbedaan. Namun selama masyarakat dapat terdistribusi
masih dapat di koordinasikan dengan dengan baik.
baik maka tidak menjadi persoalan.
Satkowil dengan tugas pokoknya 4. Upaya Perbantuan TNI AD di
adalah pembinaan teritorial untuk Bidang Ketahanan Pangan
menyiapkan RAK (ruang, alat dan Program ketahanan pangan
kondisi juang) wilayah pertahanan dan swasembada pangan merupakan
tentu keberadaan infrastruktur program kerja sama yang telah
memiliki nilai strategis yang tidak dicanangkan melalui Memorandum
bisa dipandang sepele. Di lain pihak, of Understanding (MoU) antara
Polres juga dengan program yang Kementerian Pertanian dengan TNI
telah ditetapkan komando atasannya AD sejak 2012. Beberapa daerah
tentu memiliki tugas yang berbeda. telah menunjukkan keberhasilan atas
Polres sebagai penanggung jawab peningkatan produksi pangan dengan
keamanan, dan ketertiban peran serta Satkowil TNI AD, antara
masyarakat juga memiliki peluang lain Provinsi Sulawesi Selatan dan
yang sama untuk menikmati Provinsi Banten. Program Ketahanan
pentingnya tersedianya infrastruktur. Pangan di Kabupaten Lebak
Pemerintah daerah demikian juga didukung adanya MoU antara
sebagai induk dari penanggung Pemerintah Kabupaten Lebak dengan
jawab Kabupaten Lebak memiliki Kodim. Aparat Komando
kepentingan yang jauh lebih besar Kewilayahan (Apkowil) turut
dan strategis dalam melayani, berperan serta dalam pengamanan
meningkatkan kesejahteraan dan pupuk dan distribusi pupuk. Apkowil
taraf hidup masyarakat Lebak. turun langsung untuk mengawal

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 73


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

proses kegiatan pertanian dari awal Kelompok Petani (Gapoktan), peran


hingga akhir. Masyarakat menerima Bulog juga belum berjalan
kehadiran Babinsa dan menganggap sebagaimana yang diharapkan. Para
bahwa Babinsa banyak membantu petani sering terlambat menerima
terutama dalam mengorganisir informasi tentang penerimaan gabah.
kelompok-kelompok tani yang ada di Selain itu, standar mutu gabah yang
tiap desa. Babinsa juga berperan dikeluarkan oleh Bulog pun
sebagai pendorong dan pengorganisir dianggap memberatkan petani karena
kegiatan bercocok tanam, Dengan membutuhkan waktu yang cukup
pengorganisasian yang dilakukan lama untuk menjemur gabah agar
oleh para Babinsa, maka saat ini dapat mencapai 14 persen kadar air.
proses penanaman para petani Di samping itu, terbatasnya
cenderung akan serempak pada kemampuan gudang penyimpanan
setiap musim tanam. Keseragaman Bulog membuat kemampuan Bulog
penanaman ini akan memaksimalkan pun kurang maksimal untuk
hasil tani karena mengurangi menyerap hasil panen para petani.
kemungkinan serangan hama. Selain Hal lain yang juga menjadi kendala
itu, Koramil menyediakan informasi penjualan hasil panen kepada Bulog
yang diperlukan di daerah, seperti adalah sarana infrastruktur yang
“angka tanam” dan penyambung kurang baik di beberapa daerah yang
komunikasi antara daerah dengan mengakibatkan para petani terpaksa
Dinas Pertanian. Selain melibatkan menjual hasil panen nya ke
Apkowil, Pemda juga meningkatkan tengkulak dengan sistem ijon karena
program Ketahanan Pangan dengan mengalami kesulitan untuk
melibatkan petugas-petugas membawa hasil panen nya ke Bulog.
pertanian. Bahkan, kedepan akan Para petani yang mengalami
lebih baik lagi karena akan ada kesulitan modal juga lebih memilih
Mantri Pertanian di setiap desa, menjual hasil panen nya ke
sesuai dengan perintah Bupati. Saat tengkulak dengan sistem ijon agar
ini pun para Babinsa yang dapat segera mendapatkan hasil yang
mendampingi para petani telah akan dipergunakan untuk membiayai
mengikuti berbagai pelatihan yang proses pada musim tanam
diberikan dari berbagai pihak, agar selanjutnya.
dapat menunjang tugas-tugasnya Kondisi di atas selain
dalam mengawal program ketahanan berdampak pada kurangnya daya
pangan dan mendampingi para serap pemerintah terhadap hasil
petani. pertanian para petani, juga membuat
Berdasarkan data yang penghasilan para petani pun kurang
diperoleh dari Kepala Dinas optimal. Kendala dalam
Pertanian, Babinsa dan Gabungan pengembangan hasil produksi

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 74


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

tanaman jagung dan kedelai masih Satkowil Lebak dalam menjalankan


rendah, dikarenakan terbatasnya program ketahanan pangan
penanganan pasca panen dan menandakan bahwa unit TNI AD di
pemasaran bagi produk-produk hasil daerah mampu mengoptimalkan
pertanian tersebut sehingga keleluasaan OMSP sebagaimana
menurunkan minat petani untuk diatur dalam UU No. 34 Tahun 2004
menanamnya. Di samping itu, tentang TNI yang mana salah
kurangnya kapasitas dan kinerja satunya ialah memberikan bantuan
tenaga penyuluh bidang pertanian kepada pemerintah daerah.
karena keterbatasan tenaga penyuluh
dan tempat tinggal penyuluh yang 5. Upaya TNI AD Membangun
berjauhan dengan lokasi petani yang Bela Negara
menjadi tanggung jawabnya turut Pembinaan bela negara
berdampak terhadap efektivitas merupakan hak dan kewajiban setiap
program Ketahanan Pangan. Karena warga negara seperti yang tercantum
itu, peluang bagi program Ketahanan pada UUD 1945 pasal 30.
Pangan yang dilakukan antara lain Pembinaan teritorial secara konkrit
adanya evaluasi rutin oleh Dinas merupakan kegiatan perbantuan
Pertanian yang dilaksanakan setiap dalam menyelenggarakan wajib
bulan. Rapat-rapat koordinasi untuk militer dan pelatihan dasar
evaluasi dengan instansi terkait kemiliteran bagi warga negara
termasuk Babinsa dan Kodim yang dimana upaya mewujudkan
dilaksanakan setiap triwulan juga dukungan rakyat kepada TNI untuk
menjadi peluang untuk mempertahankan negara dilakukan
meningkatkan kualitas program dengan tidak mencampuri urusan
ketahanan pangan di kabupaten politik praktis, tidak mencampuri
Lebak. proses hukum dan tetap tunduk pada
Pada bidang ketahanan keputusan politik negara. Pada
pangan, peran aparat komando Wilayah kabupaten Lebak, kegiatan
kewilayahan Kodim Lebak, sudah pembinaan bela negara sudah
berjalan dengan maksimal. Para dilaksanakan oleh Kodim yang
Babinsa dapat menjalankan perannya bersinergi dengan pemerintah
untuk melakukan pengawalan daerah. Kodim melaksanakan
program ketahanan pangan, mulai kegiatan Bela Negara melalui
dari pendistribusian bibit dan pupuk, kegiatan-kegiatan pembinaan
mengorganisir dan menggerakkan ketahanan wilayah, Komunikasi
Gabungan Kelompok Tani Sosial, dan Bhakti TNI seperti
(Gapoktan), memberikan kegiatan pelatihan Linmas,
penyuluhan, hingga kegiatan- pembekalan Bela negara kepada
kegiatan pasca panen. Keberhasilan tokoh agama, tokoh adat, tokoh

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 75


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

pemuda yang diselenggarakan di adanya sinergi antara Babinsa dan


Kodim maupun kegiatan atas pemerintahan desa dalam hal
permintaan dari elemen masyarakat kegiatan bela negara, dimana
lainnya atau Instansi pemerintah pemerintahan desa beranggapan
lainnya. Pemerintah Daerah bahwa pelaksanaan kegiatan bela
Kabupaten Lebak turut serta negara merupakan hanya tanggung
mendukung kegiatan Bela Negara jawab Babinsa, sehingga wawasan
melalui dukungan anggaran yang kebangsaan di desa dalam bela
turun ke Kesatuan Pembangunan negara masih tergolong cukup
Lingkungan Masyarakat rendah.
(Kesbanglinmas), dimana Pembinaan bela negara di
pelaksanaan kegiatan Bela Negara perguruan tinggi di Kabupaten Lebak
bekerjasama dengan Kodim. sangat penting dilakukan, mengingat
Kodim 0603/Lebak memiliki mahasiswa merupakan kaum
15 koramil dan 6 Posramil serta 280 intelektual yang memiliki peran
Babinsa. Dihadapkan dengan luas nyata dalam perkembangan sosial
daerah binaan yang meliputi 28 masyarakat melalui civitas
kecamatan, 5 kelurahan dan 340 akademika, Kegiatan bela negara
desa, sehingga berdasarkan data yang dilakukan Kodim 0603/Lebak
diatas, personel Babinsa masih ada di perguruan tinggi walaupun sudah
yang memiliki tanggung jawab desa dilaksanakan namun masih perlu
binaan lebih dari satu. Dengan ditingkatkan, dimana kegiatan kodim
wilayah binaan yang cukup luas 0603/Lebak selama ini di perguruan
tersebut, menyebabkan pembinaan tinggi sudah dilaksanakan dalam
desa yang dilakukan oleh babinsa bentuk memenuhi mengundang
belum optimal, idealnya satu babinsa mahasiswa dalam ikut serta
membina satu desa, sehingga berpartisipasi dalam kegiatan
kegiatan bela dapat lebih optimal program pembinaan territorial kodim
dengan setiap hari senin babinsa 0603/Lebak berupa kegiatan
menjadi inspektur upacara di pembekalan bela negara di
sekolah-sekolah binaannya secara Makodim, namun masih terdapat
bergiliran, serta adanya pertemuan beberapa perguruan tinggi yang
rutin untuk tokoh-tokoh masyarakat belum mendapat pembekalan bela
dan tokoh-tokoh agama tingkat negara, berdasarkan penelitian yang
koramil. Pada tingkat Babinsa, dilaksanakan bahwa mahasiswa
kegiatan bela negara dirasakan peran (BEM) perguruan tinggi STKIP
unsur pemerintahan desa kesadaran menyarankan mohon dapatnya agar
dan partisipasinya masih kurang Kodim dapat memberikan
dalam kegiataan pembinaan bela pembekalan/penyuluhan bela negara
negara. Hal ini terlihat dari belum kepada mahasiswa di kampus,

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 76


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

sehingga mahasiswa lebih Peningkatan pendidikan juga


memahami tentang bela negara serta perlu diupayakan demi membuka
ancaman, gangguan maupun wawasan masyarakat sehingga
hambatan dalam kaitan dengan memudahkan Babinsa dalam
pembangunan pertahanan negara, menanamkan nilai-nilai bela negara.
dengan demikian jumlah mahasiswa Kondisi ini sangat penting untuk
yang ikut dalam kegiatan bela negara menangkal setiap munculnya
tentunya akan lebih banyak. berbagai ancaman baik dari dalam
Pembinaan bela negara dan maupun luar. Antusiasme
penanaman wawasan kebangsaan masyarakat Kabupaten Lebak
masyarakat merupakan salah satu terhadap kegiatan bela negara cukup
tanggung jawab babinsa, agar tinggi, sehingga hal merupakan suatu
pelaksanaan tugas babinsa di peluang dan kesempatan dalam
lapangan dapat berhasil dengan baik meningkatkan pembinaan bela
maka Babinsa sangat perlu negara dalam upaya pemberdayaan
menguasai daerah binaan (bidang sumber daya manusia dalam bidang
geografi, demografi dan kondisi pertahanan. Kodim dan Pemerintah
sosial), dihadapkan dengan beban Kabupaten Lebak sudah
tugas yang kompleks ini babinsa melaksanakan bela negara dengan
perlu mengedepankan skala prioritas maksimal, namun pada level Babinsa
dalam pelaksanaan, salah satu skala peran unsur pemerintahan desa
prioritas tersebut adalah membangun dirasakan kesadaran dan
komunikasi dalam meningkatkan partisipasinya masih kurang dalam
wawasan kebangsaan dan bela kegiatan pembinaan bela negara.
negara masyarakat daerah binaannya. Kegiatan pembekalan/penyuluhan
Pembinaan bela negara yang telah bela negara di tingkat perguruan
berjalan di Wilayah Kabupaten tinggi perlu ditingkatkan agar
Lebak mendapat respon yang positif sasaran mahasiswa lebih banyak
dari masyarakat, sekolah-sekolah, memahami tentang bela negara, guna
instansi pemerintah, serta stake meningkatkan kesadaran bela negara
holder yang terkait, hal ini dalam rangka meningkatkan
ditunjukkan dengan adanya Ketahanan Nasional.
permintaan dari berbagai instansi
baik pemerintah, lembaga 6. Upaya Sinergi RTRW
pendidikan maupun swasta kepada Pertahanan dan RUTR
Kodim untuk mengirimkan Pemerintahan Daerah
personelnya dalam rangka Kabupaten Lebak juga
memberikan pembekalan bela menjadi sebagai salah satu Daerah
negara. Otonom di Wilayah Provinsi Banten
yang memiliki berbagai potensi

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 77


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

sumber daya yang cukup memadai kekuatan militer yang diharapkan


untuk melaksanakan upaya-upaya dapat membantu pengawasan
peningkatan kesejahteraan wilayah perbatasan dan pantai di
masyarakat, baik itu sumber daya wilayah Selatan Lebak. Dukungan
alam maupun sumber daya budaya. Pemda akan diwujudkan dengan
Daerah Lebak memiliki wilayah penyediaan lahan di Kamp Cilograng
yang luas, yang bisa menjadi guna lokasi pembangunan Kompi
kekuatan sekaligus kelemahan. Luas Senapan.
wilayah Kabupaten Lebak Peningkatan aktivitas
memungkinkan dilakukan pembangunan perumahan yang telah
pengembangan pembangunan, tergelar membutuhkan ruang yang
namun memiliki kontur medan yang semakin besar dan dapat
tergolong berat karena berbukit-bukit berimplikasi pada perubahan fungsi
dan batu karang. Posisi Lebak lahan/kawasan secara signifikan.
memiliki wilayah yang berbatasan Pertumbuhan penyediaan sarana dan
dengan wilayah provinsi dan prasarana di daerah, yang faktanya
kabupaten lain, yang rawan terhadap menyebabkan peningkatan
kriminalitas (penyelundupan, pengalihan fungsi ruang dan
curanmor, narkoba, dan fanatisme kawasan dalam jangka panjang.
agama). Selain itu, wilayah maritim Diantara kenyataan perubahan lahan
yang cukup luas serta hasil laut yang dapat ditemui pada pembangunan
cukup banyak oleh ikanlautnya juga kawasan perkotaan yang
cenderung belum dapat diawasi membutuhkan ruang yang besar
secara maksimal. Potensi kendala untuk menyediakan lahan untuk
lain yang berpeluang menjadi sarana dan prasarana permukiman,
ancaman dalam Rencana Tata Ruang perkantoran, perindustrian, pusat-
adalah adanya pembangunan pusat perdagangan (central business
pemukiman dan perindustrian di district) dan lainnya. Demikian
wilayah Kabupaten Lebak. Rencana halnya pada pola perubahan kawasan
pembangunan Koramil-koramil baru seperti kawasan hutan menjadi lahan
mendapatkan dukungan dari Pemda. pertanian atau perkebunan, yang
Bahkan Pemda berharap agar ada menyebabkan penurunan fungsi
Koramil di setiap Kecamatan. Pos- hutan sebagai kawasan penyangga,
pos militer yang ada selama ini dapat pemelihara tata air, pengendali
dikembangkan untuk menjadi perubahan iklim mikro dan
Koramil dan akan mendapatkan sebagainya.
dukungan Pemda berupa lahan. Perubahan fungsi ruang
Demikian pula dengan rencana kawasan meyebabkan menurunnya
pembangunan Kompi Senapan. kualitas lingkungan, seperti
Pemda sangat mendukung adanya terjadinya pencemaran, kemacetan,

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 78


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

hilangnya ruang publik dan ruang berhubungan dengan tingkat


terbuka hijau, serta terjadinya kesadaran, pengetahuan dan
berbagai bencana alam seperti banjir, pendidikan masyarakat yang masih
longsor, kekeringan dan sebagainya. rendah tentang fungsi lahan. Jika
Pemanfaatan sumberdaya ruang juga dihadapkan dengan rencana
dapat memicu terjadinya kriminalitas pembangunan pemukiman bagi
yang semakin tinggi warga yang bekerja di Jakarta, maka
kapasitasnyaseperti munculnya bisa saja menjadi ancaman terhadap
kasus-kasus persengketaan batas kabupaten Lebak. Kondisi ini tentu
wilayah pada berbagai daerah dan akan mempengaruhi perkembangan
juga internasional. Hal tersebut pembangunan ekonomi yang
seolah-olah menunjukkan adanya semakin cepat serta berpengaruh
trede off antara perkembangan kepada pertahanan dan keamanan
ekonomi dengan kelestarian wilayah kabupaten Lebak.
lingkungan. Hal-hal yang dapat dijadikan
Permasalahan konflik antara sebagai peluang dalam
perkembangan ekonomi dengan RUTR/RUTW adalah adanya
kelestarian lingkungan semakin jelas komunikasi yang sinergis melalui
terlihat dewasa ini pada hal dalam kerjasama dalam Forum Komunikasi
penataan ruang kebijakan-kebijakan Pimpinan Daerah (Forkompinda)
telah mengakomodasi prinsip-prinsip antara Satkowil dengan Pemerintah
utama menuju pembangunan kabupaten Lebak serta seluruh unsur
berkelanjutan seperti prinsip-prinsip masyarakat kabupaten Lebak. Pemda
keterpaduan, keseimbangan dan dapat mengakomodir hal-hal yang
kelestarian lingkungan hidup. Solusi- ditelah di telaah dan disampaikan
solusi yang dapat digunakan untuk oleh Satkowil, seperti perlunya
melakukan harmonisasi pemanfaatan pembentukan Koramil-koramil baru
sumber daya alam, lahan dan dan pembangunan Kompi Senapan di
perkembangan aspek sosial-ekonomi wilayah Selatan Kabupaten
dalam penataan ruang. Pada dasarnya Lebak.Dengan adanya saran dari
pengembangan wilayah adalah usaha masyarakat sekitar kecamatan
pembangunan daerah yang Cilograng, Cijagu, Cibeber, Curug
memperhitungkan keterpaduan Bitung, Sobang, Wanasalam serta
program sektoral seperti pertanian, adanya pertimbangan daerah
pertambangan, aspirasi masyarakat keamanan yang di kawatirkan oleh
dan potensi lain dengan masyarakat, maka pembentukan pos-
memperhatikan kondisi lingkungan. pos militer di harapkan dijadikan
Dengan adanya beberapa masalah menjadi Koramil yang memiliki
yang timbul terkait dengan Rencana kapasaitas dalam menjangkau
Tata Ruang Wilayah serta keamanan di kecamatan kabupaten

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 79


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

Lebak, Dari hasil beberapa padat.Permasalahan yang menjadi


wawancara baik kepada pejabat ancaman adalah perbatasan wilayah
pemerintah, tokoh agama, tokoh kabupaten Lebak sebelah selatan
masyarakat dan masyarakat, bahwa adalah Samudera India yang terbuka
usulan untuk perubahan dari pos luas serta berbatasan langsung
militer menjadi Koramil sangat dengan negara lain terutama negara
memperoleh antusias, dukungan Australia, sehingga rentan terjadi
serta keinginan percepatan penyusupan danpenyelundupan, baik
pembentukan koramil tersebut. itu berupa barang-barang ilegal
Realisasi pembentukan pos maupun adanya pengungsi yang
militer menjadi koramil maka mencari suaka dari negara
RUTR/RTRW menjadikan sinergitas lainnya.Sedangkan meningkatnya
antara TNI, Pemda dan masyarakat pengembangan pembangunan
akan memberikan dampak yang perumahan dan pabrik industri di
positif keberhasilan pembangunan Wilayah kabupaten Lebak menjadi
daerah, khususnya dalam ancaman berkurangnya lahan
peningkatan kesejahteraan pertanian yang dapat menurunkan
masyarakat tidak terlepas dari situasi hasil produksi pertanian sebagai
yang kondusif, situasi ini bisa akibat alih fungsi lahan tersebut.
terwujud bila masyarakat Ancaman lainnya adalah rencana
mempunyai ketangguhan, keuletan, pembangunan pemukiman bagi
dan ketahanan dari pengaruh- warga yang berkerja di Jakarta
pengaruh negatif. Dimana hal namun mereka bertempat tinggal di
tersebut dapat dicapai dengan sekitar luar kota Jakarta seperti kota
penerapan metode binter yang Bekasi, Bogor, Tangerang dan
terencana, tepat dan terarah agar Rangkasbitung. Hal ini terjadi karena
berhasil dan berdaya guna. ibukota Jakarta sudah begitu padat
Rencana Pembangunan jalan penduduknya dan semakin
Tol baru jurusan Jakarta-Lebak bertambah jumlahnya, sedangkan
merupakan peluang dalam lahan untuk tempat tinggal penduduk
pengembangan rencana tata ruang Jakarta sudah sangat terbatas dan
dan wilayah kabupaten Lebak. langka.
Begitu juga rencana pembangunan Upaya sinkronisasi RTRW
double track rel kereta api sebagai Pertahanan dengan RTRW Pemda,
akses kemudahan dalam sarana penataan ruang saat ini belum dapat
transportasi masal untuk mendukung diwujudkan sesuai dengan
pengembangan pemukiman di kepentingan pertahanan, karena
wilayah Lebak bagian Utara sebagai belum adanya sinkronisasi antara
perluasan pemukiman dari ibukota RTRW Pertahanan darat dan RTRW
Jakarta yang mulai Pemerintah, bahkan sering

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 80


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

berbenturan dengan kepentingan disusun secara komprehensif dan


pembangunan di daerah. terpadu melalui tahapan dialog
Kepentingan-kepentingan pertahanan diantara semua pemangku
darat masih kurang terwadahi dan kepentingan, Pemerintah daerah
tidak terakomodasi dalam RTRW Kabupaten Lebak dan TNI AD
yang disusun oleh pemerintah (Kodim 0603/Lebak) dengan tetap
provinsi, kabupaten maupun kota memperhatikan peraturan
untuk mengatasi kendala tersebut perundang-undangan sebagai
ditentukan dengan adanya aspek landasan hukumnya.
legalitas dan kerjasama yang
harmonis antara Komando SIMPULAN
Kewilayahan dan Pemerintah Dari hasil kajian, dapat
Daerah. Lemahnya pemberdayaan disimpulkan bahwa peran dan fungsi
sistem, aspek kelembagaan, pembinaan teritorial TNI AD dalam
kompetensi sumber daya manusia upaya perbantuan pemerintah
dan keterbatasan dukungan anggaran menopang terlaksananya program-
merupakan faktor-faktor penghambat program pemerintah daerah. Pada
dalam mewujudkan RTRW gilirannya, TNI AD memegang
pertahanan darat yang berdayaguna mandat sebagai pengguna instrumen
dan berdayasaing.Untuk mengatur kekerasan untuk mempertahankan
tata ruang yang berkaitan dengan negara dan rakyatnya serta turut
fungsi pertahanan sebagai bagian berperan menciptakan stabilitas
dari sistem RTRW Nasional perlu nasional dan pemenuhan kepentingan
dibuat RTRW pertahanan darat oleh publik. Perlu digarisbawahi di sini
jajaran Komando Kewilayahan bahwa peranan TNI AD dalam upaya
dalam rangka merencanakan, perbantuan pemerintah daerah tidak
menyiapkan dan mewujudkan sistem menempatkan militer dalam tatanan
pertahanan semesta pada masa kekuasaan. Upaya tersebut juga
damai. Untuk merencanakan, memperkuat posisi tawar masyarakat
menyiapkan dan mewujudkan ketika berhadapan dengan kekuatan
Sishanta diperlukan rencana tata pasar dan mendukung optimalisasi
ruang wilayah yang mengatur kinerja pemerintah. Seperti yang
pemanfaatan dan pengendalian ruang tampak pada perbantuan Kodim
untuk mewujudkan keseimbangan Lebak di bidang kebencanaan,
kepentingan kesejahteraan infrastruktur, ketahanan pangan, bela
masyarakat dan pertahanan negara, dan bidang tata ruang yang
keamanan yang disusun secara bermanfaat bagi proses
terpadu dan komprehensif. Karena pembangunan di Kabupaten Lebak
itu, RUTR Pertahanan dan RTRW dan mengarah pada kondisi yang
Pemda di Kabupaten Lebak perlu mendukung ketahanan nasional.

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 81


Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674

Namun, upaya perbantuan Satkowil Johns Hopkins University


Lebak terhadap Pemerintah Press. h. 7
Kabupaten Lebak masih dapat Donelly, Chris. 2006. Handbook of
ditingkatkan lagi antara lain dengan the Sociology of the Military.
merumuskan MoU terutama di New York: Springer Science
bidang kebencanaan supaya terdapat and Business Media. h. 29
pedoman yang jelas dalam Hall, M 1999, ‘Breaking the silence:
melaksanakan tugas penanggulangan marginalization of registered
bencana dan peningkatan nurses employed in nursing
pemahaman aparat pemerintah homes’, Contemporary
daerah tentang pentingnya RUTR Nurse, vol. 8, no. 1, hh. 232-
Pertahanan. 237.
Huntington, Samuel. 2013. Prajurit
DAFTAR PUSTAKA dan Negara: Teori dan
Adiwijoyo, Suwarno. 2002. Politik Hubungan Sipil-
Preventive Defense: Tentara Militer. Jakarta: Grasindo. h.
Nasional Indonesia. Jakarta: 4-7.
Swadana Bangun Dinamika Kardi, K. 2015. Democratic Civil
Dunia. h. 65. Military Relations. Jakarta:
Bainus, Arry. 2012. Mengatur Pratama. h. 155-158.
Tentara. Bandung: M63 Sutoro, E. 2002. Meletakkan Militer
Foundation dan Asosiasi Ilmu pada Posisi yang
Politik (AIPI) Bandung. h. Sebenarnya. Jakarta.
228. Syahnakri, K. 2008. Aku Hanya
Berlin, David Pion. 2009. Defense Tentara: Catatan Militer,
Organization and Civil Kepemimpinan, dan
Military in Latin America. Kebangsaan. Jakarta:
Armed Forces and Society. Kompas. h. 21
vol. 35, no.3, h. 535. Widjojo, A. 2007. Komando
Davis, L, Mohay, H & Edwards, H Teritorial dalam Reformasi
2003, ‘Mothers’ involvement Sektor Keamanan. Jakarta:
in caring for their premature Lembaga Studi Pertahanan
infants: an historical dan Studi Strategis Indonesia
overview’, Journal of (Lesperssi). h. 134-135
Advanced Nursing, vol. 42, Wijaya, K, Phillips, M & Syarif, H
no. 6, hh. 578–86. 2002, ‘Pemilihan sistem
Desch, Michael. 1995. Civilian penyimpanan data skala
Control of Military: The besar’, Jurnal Informatika
Changing Security Indonesia, vol. 1, no. 3, hh.
Environment. Baltimore: The 132-140.

CosmoGov, Vol.3 No.1, April 2017 82

Anda mungkin juga menyukai