Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINI RISET

FISIOLOGI TUMBUHAN
Fotosintesis (Pemisahan Pigmen pada daun)

Dosen pengampu : Erda Muhartati S.Si, M.Si

Disusun oleh :

Nurazimah (170384205043)

Yesi Novira Atfika (160384205056)

Yully Amelia (170384205008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya penulis dapat
menyesuaikan laporan mini riset ini. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas fisiologi tumbuhan. Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa
tanpa bantuan dari berbagai pihak, laporan lengkap ini tidak akan terwujud dan masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap
saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfat bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umum nya dan ilmu
biologi khusus nya

Tanjungpinang, November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Daun merupakan salah satu bagian tumbuhan yang keberadaan nya sangat
vital bagi kehidupan tumbuhan tersebut. Daun adalah tempat sintesis sari-sari
makanan bagi tumbuhan atau disebut juga fotosintesis, selain itu juga pada
daun terdapat stomata yang merupakan akat pernafasan bagi tumbuhan.

Tumbuhan memiliki warna daun yang beragam, kebanyakan daun bewarna


hijau namun ada beberapa tumbuhan yang memiliki warna daun selain warna
hijau. Keberagaman warna daun ini terjadi akibat adanya perbedaan komposisi
kandungan pigmen pada daun tumbuhan tersebut. Dimana warna hijau disebab
kan adanya klorofil pada daun, sedangkan warna lain mengandung karoten
dan xantifil. Bukan berarti daun bewarna hijau tidak mengandung karoten
maupun xantofil, hanya saja jumlah klorofilnya lebih dominan dan sebalik nya

Kita tidak dapat menebak begitu saja kandungan pigmen daun pada suatu
tanaman. Untuk memastikan senyawa bewarna apa yang terkandung dalam
suatu sampel daun maka dapat dilakukan pemisahan pigmen tanaman dengan
percobaan yang penggunakan pelarut alkohol 95% dengan kertas saring.

Guna memahami cara pemisahan pigmen pada daun tanaman, laporan ini akan
menjelas kan mengenai pemisahan pigmen yang ada pada daun tanaman
beserta contoh nya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pemisahan pigmen pada warna daun pada tanaman?
2. Bagaimana cara kerja dan teknik-teknik dalam proses pemisahan pigmen
daun?
3. Pigmen apakah yang terkandung didalam daun bewarna hijau dan warna
lain nya?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui cara pemisahan pigmen pada warna daun pada tanaman
2. Mengetahui cara kerja kerja dan teknik-teknik dalam proses pemisahan
pigmen daun
3. Mengetahui pigmen yang terkandung didalam daun bewarna hijau dan
warna lain nya

D. Manfaat penulisan
1. Memberikan kontribusi pengetahuan dalam pemisahan pigmen pada warna
daun pada tanaman
2. Memberikan keterampilan dalam melakukan pemisahan pigmen pada daun
tanaman
3. Memberikan pengetahuan macam-macam pigmen yang terkandung didalam
daun baik daun hijau maupun bewarna selain hijau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Daun
Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang
kemudian berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel dan jaringan seperti
yang terdapat pada batang. Perbedaannya, batang mempunyai pertumbuhan
yang tidak terbatas, sedangkan daun mempunyai pertumbuhan terbatas yang
segera berhenti tumbuh, berfungsi untuk beberapa musim lalu gugur. Daun
umumnya berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau, tetapi beberapadaun
ada yang berbentuk jarum seperti pada pinus dan berbentuk sisik atau
duriseperti pada kaktus. Organ pembuat makanan ini berbentuk pipih lebar,
agar dapat melaksanakantugas utamanya, yaitu fotosintesis dengan seefektif-
efektif nya.

2. Fotosintesis
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang
berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat
organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang
memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari (Kimball, 2002: 179).

Gambar 1. Kloroplas

Kloroplas adalah bagian dari plastid yang mengandung klorofil. Di dalam


kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan.
Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam
semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid.
Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5
mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam
sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas
cahaya.

Proses Fotosintesis pada tumbuhan


Karbon dioksida di udara masuk ke daun. Kemudian air akan masuk ke daun,
melalui akar tumbuhan. Air masuk ke akar melalui pembuluh kayu/xilem.
Kemudian air tersebut disalurkan ke daun melalui batang. Ketika sinar
matahari jatuh ke permukaan daun, karbondioksida dilingkungan sekitar akan
diserap melalui stomata untuk masuk kedalam jaringan bunga karang/ spons.
Selanjut nya molekul air serta karbondioksida dibawa kejaringan palisade dan
masuk kedalam kloroplas.Kroloplas memiliki membran ganda yaitu membran
dalam dan luar. Didalam kroloplas terdapat tumpukan membran tilakoid yang
membentuk grana dan terdapat klorofil didalam nya.

Didalam proses fotosintesis terjadi 2 reaksi antara lain :


1. Reaksi tergantung cahaya (terang)
Reaksi-reaksi cahaya berlangsung pada bagian grana kloroplas. Sebagian
energi matahari yang diserap akan diubah menjadi energi kimia, yaitu berupa
zat kimia berenergi tinggi. Selanjutnya, zat itu akan digunakan untuk proses
penyusunan zat gula. Sebagian energi matahari juga digunakan untuk fotolisis
air (H2O) sehingga dihasilkan ion hidrogen (H+) dan O2. Ion hidrogen
tersebut akan digabungkan dengan CO2 membentuk zat gula
(CH2O)n.Sedangkan O2 -nya akan dikeluarkan.
• Tahap pertama fotosintesis adalah reaksi tergantung cahaya. Reaksi ini
berlangsung pada membran tilakoid di dalam kloroplas. Selama ini energi
cahaya panggung diubah menjadi ATP (energi kimia) dan NADPH
(mengurangi daya).
• Cahaya diserap oleh dua fotosistem yang disebut fotosistem I dan
fotosistem II. Klorofil a pada molekul fotosistem I menyerap cahaya dengan
panjang gelombang puncak 700 nm dan disebut molekul P700. Klorofil a
molekul fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang gelombang puncak
68O nm dan disebut molekul P68O.
• Reaksi tergantung cahaya dimulai pada fotosistem II. Ketika sebuah foton
cahaya yang diserap oleh molekul klorofil a di pusat reaksi fotosistem II,
sebuah elektron dalam molekul P68O menjadi lebih tinggi dari energi.
Elektron menjadi tidak stabil dan dilepaskan lalu ditransfer dari satu molekul
P68O ke yang lain dalam rantai pembawa elektron disebut rantai transpor
elektron (ETC). Molekul P68O menjadi bermuatan positif pada kehilangan
elektron.
• Elektron yang hilang diganti dengan cara pemisahan air dengan cahaya
dalam proses tersebut yang disebut fotolisis. Air digunakan sebagai donor
elektron dalam fotosintesis oksigenik dan dibagi menjadi elektron (e), ion
hidrogen (H +, proton) dan oksigen (O2). Ion hidrogen dibawa ke ATP dan
digunakan untuk menyediakanenergi yang dibutuhkan untuk menggabungkan
ADP untuk menghasilkan ATP. Oksigen dilepaskan ke udara sebagai produk
sampingan dari fotosintesis.
• Proses di mana ATP dibuat menggunakan energi matahari disebut
Fotofosforilasi. Jenis fotofosforilasi digunakan oleh tanaman dan
Cyanobacteria disebut fotofosforilasi nonsiklik. Ini tidak hanya fotosistem II,
tetapi juga fotosistem I.
• Elektron dari fotosistem II diteruskan ke sitokrom b6-f kompleks dan untuk
fotosistem I. Lagi, menerima energi dari foton cahaya yang diserap oleh
klorofil molekul (P700). Elektron dibawa oleh rantai transpor elektron (ETC)
ke NADP reduktase, yang merupakan akseptor elektron terakhir. Pada titik
ini energi yang digunakan untuk menghasilkan NADPH.
Hasil dari reaksi terang adalah O²(Oksigen), ATP, NADPH2

2. Reaksi tidak tergantung cahaya (gelap)


Reaksi-reaksi gelap terjadi pada bagian matrik stroma kloroplas. Pada bagian
ini, terdapat seluruh perangkat untuk reaksi-reaksi penyusunan zat gula.
Reaksi tersebut memanfaatkan zat berenergi tinggi yang dihasilkan pada
reaksi terang. Reaksi penyusunan ini tidak lagi bergantung langsung pada
keberadaan cahaya, walaupun prosesnya berlangsung bersamaan dengan
proses-proses reaksi cahaya. Karena itulah, reaksi-reaksi pada tahap ini
disebut reaksi gelap. Reaksi tersebut dapat terjadi karena adanya enzim-
enzim fotosintesis. Sesuai dengan nama penemunya yaitu Benson dan Calvin,
maka daur reaksi penyusunan zat gula ini disebut daur Benson – Calvin.

Gambar 2. Siklus Calvin

• Nama lain yang sering diberikan untuk reaksi ini adalah Siklus Calvin-
Benson. Hal ini terjadi di stroma dari kloroplas. Selama ini energi reaksi dari
ATP dan NADPH digunakan untuk mengubah karbondioksida menjadi
karbohidrat seperti glukosa.
• Satu molekul karbon dioksida bereaksi dengan gula 5-karbon yang disebut
ribulosa bifosfat (RuBP). Reaksi ini menghasilkan gula 6 karbon stabil yang
segera dipecah untuk membentuk dua gula 3-karbon yang dikenal sebagai 3
phosphoglycerate (3PGA).
• 3 gula phosphoglycerate diubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat (G3P)
menggunakan energi dari ATP dan kekuatan mengurangi dari NADPH.
Sebagian besar G3P yang dihasilkan digunakan untuk membuat RuBP yang
kemudian digunakan untuk memulai siklus Calvin-Benson lagi. Beberapa
G3P, bagaimanapun, digunakan untuk membuat glukosa pada tanaman yang
digunakan sebagai sumber energi.
Hasil dari reaksi gelap adalah zat makaan yang berupa glukosa

Selanjut nya, glukosa dan oksigen akan menyebar keluar dari kroloplas.
Glukosa akan diangkut melalui floem menuju ke seluruh bagian tumbuhan
untuk bahan makan dan pertumbuhan. Sedangkan Oksigen akan tersebar
keluar melalui stomata untuk kelangsungan hidup makhlup dibumi salah satu
nya untuk bernafas.
3. Pigmen Pada daun
Cahaya matahari terdiri atas 7 jenis warna sinar Berdasar urutan panjang
gelombangnya dari panjang ke pendek adalah meliputi sinar merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil
yang berperan dalam proses fotosintesis. Klorofil menyerap semua warna sinar,
kecuali sinar hijau. Sinar yang paling banyak diserap untuk fotosintesis adalah
sinar merah (± 700 nm) dan biru (± 450 nm). Jenis sinar yang lain juga diserab
energinya walaupun dalam tingkat yang lebih rendah. Sinar hijau justru
dipantulkan oleh klorofil, sehingga daun tampak berwarna hijau. Di dalam
stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk
granum. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen
seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid.

Gambar 3. Grafik dari absorption spectrum

Setiap molekul yang menyerap cahaya memiliki karakteristik absorption


spectrum yang menjadi kunci identifikasinya. Sebagai contoh ada 4 jenis
berbeda dari klorofil, yang ditandai dengan huruf a, b, c dan d. Meskipun
absorption spectrum dari keempatnya mirip dan semuanya digambarkan
sebagai hijau, panjang kelombang yang tepat pada puncak absorbsi akan
berbeda satu sama lain
BAB III
METOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat


Penelitian dilaksanakan pada hari Minggu, 01 Desember 2019 pada pukul
15.00WIB. Percobaan dilaksanakan di Pamedan, Jalan Kartika, Gang Angsana,
No rumah 35, Tanjungpinang

B. Alat dan bahan


Alat : 1. Lumpang (Lesung Batu)
2. Plastik gelas air mineral bekas
3. Sendok pengaduk
4. Kertas Saring

Bahan : 1. Alkohol 95%


2. Daun bunga kertas ( Bougenville aftergrow)
3. Daun melati jepang putih ( Pseuderanthemum reticukatum)
4. Daun bayam hias merah ( Aerva sanguinolenta)
5. Daun pudeng ungu (Graptophyllum pictum)
6. Daun tanaman puring (Codiaeum variegatum)

C. Prosedur penelitian
1. Langkah awal cari lah daun yang memiliki warna yang bervariasi
2. Kemudian, halus kan daun tersebut satu per satu dengan lumpang.
3. Lalu, pisahkan daun yang telah dihalus kan kedalam wadah yang berbeda-
beda
4. Masukan alkohol 95% kedalam wadah tersebut, lalu aduk hingga rata
6. Kemudian masukan ujung kertas saring kedalam wadah larutan tersebut
7. Biarkan hingga beberapa menit
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian
1. Gambar hasil pengamatan
No Gambar Hasil Keterangan
1 Daun yang di gunakan :
1. Bougenville aftergrow
bewarna hijau
2. Pseuderanthemum
reticukatum bewarna putih
kombinasi hijau
3. Graptophyllum pictum
bewarna ungu
4. Aerva sanguinolenta
berwarna merah
5. Codiaeum variegatum
Berwarna kombinasi oren
hijau merah

2 Teknik pemisahan pigmen


daun dengan larutan Alkohol
95%

3 Pemisahan pigmen atau


warna pada daun
2. Tabel hasil pengamatan

Kandungan Pigmen
No Tumbuhan & warna daun Pemisahan pigmen
Klorofil A Klorofil B Karotenoid Antosianin
1 Bougenville aftergrow Hijau muda 
(Daun hijau) Kuning 

Hijau tua 

2 Pseuderanthemum Hijau muda 


reticukatum (Daun putih Kuning 
hijau)
Hijau tua 

3 Aerva sanguinolenta Merah 


(Daun Merah) Hijau tua 
Hijau muda 
Kuning 
4 Graptophyllum pictum Ungu 
(Daun Ungu) Kuning 
Hijau muda 
Hijau tua 
5 Codiaeum variegatum Kuning 
(Daun kombinasi oren Hijau muda 
hijau merah kuning) Hijau tua 
Ungu 

B. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai pemisahan pigmen pada daun.
Diketahui bahwa daun menyerap semua cahaya matahari kecuali cahaya
bewarna hijau hal ini lah yang menyebabkan warna hijau pada kebanyakan daun
tanaman. Dimana pigmen pada daun terbagi menjadi 3 macam pigmen yaitu :
1. Klorofil
Klorofil adalah zat hijau pada daun, dimanaklorofil akan menyerap energi dari
matahari untuk memfasilitasi berlansungnya proses fotosintesis pada
tumbuhan. Zat klorofil ini juga berperan dalam fungsi metabolisme seperti
pertumbuhan dan respirasi pada tumbuhan. Pigmen klorofil dibagi menjadi 2
dimana terdapat klorofil a dan klorofil b. Klorofil a penyebab daun bewarna
hijau muda dan klorofil b berwarwa hijau tua.
2. Karotenoid
Karotenoid ini dibagi menjadi karoten dan xantofil. Dimana Karoten adalah
pigmen yang menyebabkan daun bewarna berwarna oren dan xantofil
menyebabkan dau berwarna kuning
3. Anthosianin
Anthosianin ini merupakan pigmen yang menyebabkab daun berwarna ungu,
biru, violet, magenta, oren dan merah.

Pada penelitian ini, kami menggunakan 5 macam daun yang berbeda-beda


warna seperti yang dicantumkan pada tabel gambar hasil penelitian. Setelah
dilakukan penelitian dan dilakukan teknik pemisahan pigmen pada daun,
didapat kan hasil dimana daun tersebut mengandung bermacam-macam pigmen
yaitu :
1. Pada daun Bougenville aftergrow atau biasa dikenal dengan tumbuhan bunga
kertas, daun ini bewarna hijau. Setelah dilakukan uji pemisahan pigmen pada
daun tersebut, didapatkan hasil bahwa daun tersebut mengandung pigmen
klorofil a yaitu bewarna hijau muda, klorofil b bewarna hijau tua dan
karotenoid bewarna kuning

2. Pada daun Pseuderanthemum reticukatum atau biasa yang disebut dengan


melati jepang. Daun pada tumbuhan ini berwarna variasi antara hijau muda dan
putih. Setelah dilakukan uji pemisahan pigmen pada daun tersebut, didapatkan
hasil bahwa daun tersebut mengandung pigmen yang sama dengan daun
Bougenville aftergrow yaitu mengandung pigmen klorofil a yaitu bewarna
hijau muda, klorofil b bewarna hijau tua dan karotenoid bewarna kuning.

3. Pada daun Aerva sanguinolenta atau biasa dikenal dengan bayam hias merah.
Daun pada tumbuhan ini yaitu berwarna merah.Setelah dilakukan uji
pemisahan pigmen pada daun tersebut, didapatkan hasil bahwa daun tersebut
mengandung pigmen antosianin yaitu berwarna merah, karotenoid berwarna
kuning, pigmen klorofil a berwarna hijau muda, dan mengandung pigmen
klorofil b yaitu berwarna hijau tua.
4. Pada daun Graptophyllum pictum atau yang dikenal dengan nama pudeng yang
memiliki warna daun ungu secara keseluruhan. Setelah dilakukan pengujian
pemisahan pigmen, didapatkan hasil bahwa daun pudeng ini memiliki 4
kandungan pigmen, yaitu berwarna ungu, karotenoid berwarna kuning, pigmen
klorofil a berwarna hijau muda, dan mengandung pigmen klorofil b yaitu
berwarna hijau tua.

5. Pada daun Codiaeum variegatum atau biasa dikenal dengan nama tumbuhan
puring. Daun pada tanaman ini sangat bervariasi yaitu kombinasi oren hijau
merah kuning. Setelah dilakukan pengujian pemisahan pigmen pada daun
tersebut, didapat kan hasil bahwa daun ini mengandung pigmen berwarna ungu,
karotenoid berwarna kuning, pigmen klorofil a berwarna hijau muda, dan
mengandung pigmen klorofil b yaitu berwarna hijau tua.

Setiap daun memiliki zat klorofil, seperti yang didapat kan hasil dari penelitian ini
bahwa daun yang bewarna apapun pasti mengandung zat klorofil. Hanya saja pada
daun bewarna selain hijau mengandung lebih sedikit zat klorofil. Dan daun yang
bewarna hijau dominan terhadap pigmen klorofil baik itu klorofil a maupun
kloroil b. Dan setiap daun yang bewarna hijau pun mengandung pigmen lain
seperti pigmen karotenoid yaitu warna kuning pada daun Bougenville aftergrow.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan disimpulkan bahwa daun memiliki
bermacam-macam kandungan pigmen. Dimana pigmen daun terbagi menjadi 3
yaitu klorofil (klorofil a dan klorofil b), karotenoid, dan Anthosianin. Jadi,
disetiap daun selain yang berwarna hijau pasti memiliki pigmen klorofil, hanya
saja pigmen tesebut dimiliki dalam jumlah yang sedikit, lalu pada daun yang
berwarna hijau juga memiliki pigmen selain klorofil seperti pada daun
Bougenville aftergrow dimana pada daun ini terdapat pigmen klorofil b yang
dominan dan pigmen pigmen karotenoid yaitu berwarna kuning.

B. Saran
Pada penelitian ini tentunya terdapat kesalahan yang dilakukan, maka dari itu
dibutuhkan saran dari pembaca terhadap riset yang kami lakukan demi
menunjang pengetahuan dalam penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai