Dosen Pembimbing :
Oleh Kelompok 4
PEKANBARU
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa atas segala pertolongannya kami
kami buat dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Farmakologi 1. Makalah
ini kami susun berdasarkan dari berbagai sumber buku perpustakaan. Sehingga
makalah ini pun siap dengan kerja sama satu kelompok yang mau membantu satu
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan lebih luas baik kepada
pembaca maupun kami sendiri, sebagaimana kita ketahui tidak ada manusia yang
kekurangan. Oleh karena itu kami mohon saran dan kritiknya. terimakasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
adalah aksi dari mengosongkan lambung secara paksa. Mual sering kali di
1.3 Tujuan
1
BAB II
ISI
adalah aksi dari mengosongkan lambung secara paksa. Mual sering kali di
Gejala
ini berupa keluarnya isi lambung dan usus melalui mulut dengan paksa ata
dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atas saluran
2
terangsang. Distensi atau iritasi berlebihandari duodenum menyebabkan
a. Nausea ( mual )
tertutup, bersamaan dengan adanya usaha inspirasi dari otot dada dan d
mulut terbuka.
3
secara berlebihan labirin di bagian dalam telinga dan kemudian juga
pusat muntah melalui CTZ. Akan tetapi sejak beberapa tahun teori
keseimbangan di otak di satu pihak dan informasi dari indra indra lain
peran esensial.
diteruskan ke pusat muntah dan dengan demikian timbul rasa mual dan
mata untuk selalu diarahka ke jalanan., dan jendela mobil dibuka agar
4
prometazin efektif tetapi dengan efek samping mengantuk.Pengobatan
Jenis muntah ini biasanya terjadi antara minggu ke-6 dan ke-14
dari masa kehamilan akibat kenaikan pesat dari HCG (Human Chorion
rumah
5
- karenan tekanan darah menurun terjadilah relaksasi relatif pada
efisien)
- Pada saat lambung kosong ini kita merasa mual muntah dan
hormon yang hanya dimiliki oleh ibu hamil karena hormon ini
mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah
6
cairan untuk menghindari gangguan terhadap keseimbangan air-
elektrolit.
setelah kemoterapi dan muntah yang terbaru dimulai pada hari ke-2
diterapi dengan sitostatika. Pada mereka gejala mual dan muntah sudah
dapat timbul pada ingatan akan menjalani kemoterapi atau bila melihat
metotreksat,prokarbazin
7
Kerja emetogen kuat dari beberapa sitostatika, terutama
8
pasien, kategori emetogenik rendah yaitu menimbulkan mual
and Vomiting)
banyak terjadi dan lebih parah pada wanita dibanding pria, mungkin
mual.
9
2.1.3 Faktor Factor Yang Dapat Menyebabkan Muntah Pasca Bedah
PONV
PONV
10
c. Penyebab operasi : operasi dengan peningkatan tekanan
ADH.
4. Faktor anestesi
menyebabkan muntah
merangsang vestibular
11
rendah. N2O mempunyai peranan yang dalam terjadinya
gaster.
f. Teknik anestesi
5. Faktor pembedahan :
e. Muntah Anak-anak
12
penting rehidrasi oral. Antiemetikum domperidon sebaiknya tidak
keseimbangan.
baik oleh kulit. Karena pelepasan obat lambat, tidak akan terjadi
13
2. Antihistaminika
kurang efektif.
cepat dan dapat bertahan 4-5 jam. Meklizin baru bekerja setelah 1-
kemudian.
jam.
14
Dimenhidrinat (dimenhidramin, Dramamine,
3. Antipsikotika
tietilperazin.
15
Proklorperazin (Stemetil): 2-4 x sehari 5-10 mg,
20 tahun, tetapi juga pada usia lebih lanjut dan terutama pada
16
dengan metoklopramida. Resorpsi dari obat yang diserap di usus
levodopa.
5. Domperidon : Motilium
rentang relfelks muntah dari usus halus dan stimulasi CTZ, yang
17
Selalin pada kemo- dan radioterapi juga sering diberikan
75%, PP 73% dan plasma-t1/2 3-5 jam. Sebagian besar zat ini di
dan urin.
(Garam HCl.2 aq), lalu tiap 12 jam 8 mg selama 5 hari. i.v. 4-8 mg
(perlahan).
18
Tropisetron (navoban) adalah juga derivat (1992) long-
Muntah adalah pengeluaran isi lambung dengan kekuatan secara aktif akibat
ransangan, melibatkan aktifitas otot pernafasan, otot abdomen dan otot diafragma.
1. Nausea (mual)
Pada fase nausea ini belum terjadi peristaltic aktif. Muntah yang
19
2. Retching
relaksasi otot dinding perut dan lambung sehingga chymne yang tadinya
3. Ekspulsi
otot abdomen dan diafragma, akan berlanjut menjadi muntah, jika tekanan
Esophageal Sphincter).
fundus dan esophagus relaksasi serta mulut terbuka. Pada fase ini juga
20
fundus sehingga terjadi refluks isi lambung ke dalam esophagus. Bila
2.2 Hiperasiditas
yang pedas dan sarat bumbu, jadwal makan yang tidak teratur , konsumsi
OAINS), dan bisa juga karena tindakan pembedahan ,luka bakar, agau infeksi
2.2.1 Antihiperasiditas
21
2.2.2 Mekanisme antihiperaciditas
mukosa lambung.
lambung, dan enzim pepsin. Asam lambung bertugas memecah makanan, dan
enzim pepsin mencerna protein. Lapisan mukosa lambung diliputi oleh lapisan
tebal mukus yang melindunginya dari cairan asam lambung yang dapat
enzim pepsin, dan zat-zat pelindung lainnya menjadi berkurang. Awalnya, pada
fase akut, infeksi atau inflamasi yang terjadi adalah sub-klinik pada kebanyakan
penderita. Pada fase ini terjadi erosi superfisial, di mana permukaan mukosa
lambung menampakkan eritema dan edema. Umumnya, gastritis fase ini beronset
(antral gastritis). Inflamasi dapat berupa nodul-nodul kecil, sebagai tanda akut
atau subakut gastritis, yang asal muasalnya belum jelas. Nodul inflamasi ini
22
2.2.4 Gastritis Reaktif
Gastritis yang disebabkan oleh zat-zat dari luar, seperti NSAID, atau
alkohol, akan menginflamasi bagian bawah lambung daerah kurvatura mayor, hal
ini dikarenakan oleh gaya gravitasi. Efek jangka panjang zat-zat erosif eksternal
Gastritis reaktif dapat akut, kronik, erosif, dengan sedikit atau tidak terjadi
empedu dari usus kecil kembali ke lambung, reaksi stress. Gastritis reaktif yang
Gastritis fase akut dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu gastritis erosif
Gastritis erosif akut dapat muncul dalam tiga bentuk, yaitu gastritis erosif
yang masih superfisial, yang sudah lebih dalam menginvasi lapisan mukosa
23
lambung, dan erosi hemoragik akut dimana erosi sudah mencapai vaskularisasi
Gastritis non-erosif adalah gastritis fase akut yang terjadi dalam waktu
teresolusi, dan gambaran mukosa gaster kembali normal. Hal ini terjadi pada
Dalam hal respon imun penderita gagal untuk mengatasi infeksi, maka
secara perlahan tapi pasti dalam jangka waktu 3-4 minggu akan terjadi
pembentukan dan akumulasi sel-sel inflamasi yang bersifat kronik. Keadaan ini
dapat menggantikan istilah gastritis netrofilik akut dengan gastritik kronik aktif,
1. Antagonis Reseptor H2
sekresi asam lambung. Biasanya obat ini tidak menyebabkan efek samping,
kecuali untuk pasien lanjut usia. Jika terjadi, efek samping meliputi diare
ringan, konstipasi, kulit kering, ruam, pilek, sakit kepala, dan pusing. Jangan
24
Ranitidin
Simetidin
Famotidin
Nizatidin
25
2. PPI (Proton Pump Inhibitor)
Esomeprazol 20-40 mg/hr Inhibitor pompa proton memiliki efek yang sangat
terhadap sifat suspensi asamnya. Efek samping obat golongan ini jarang,
meliputi sakit kepala, diare, konstipasi, muntah, dan ruam merah pada kulit.
26
27
3. Analog Prostaglandin
Obat baru ini bekerja mencegah dan mengobati tukak duodenum yang
pasien yang menggunakan OAINS. Dosis 4 x 200mg atau 2 x 400 mg pagi dan
malam hari. Efek samping diare, mual, muntah, dan menimbulkan kontraksi
otot uterus sehingga tidak dianjurkan pada wanita yang bakal hamil.
28
4. Antasida
Pada saat ini antasida digunakan untuk menghilangkan keluhan nyeri dan
obat dispepsia.
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
mengalami mekanisme yang beda dan obat yang beebeda pula yang disesuaikan
yang bekerja secaca kimiawi mengikat kelebihan HCl dalam lambung terbebut.
3.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/gastritis
Surarso ,Nindya Shinta R., Bakti . 2016.Terapi Mual Muntah pasca Kemoterapi.
31