Pra-UTS
A Barely Adequate Summary
Volume 01
Disclaimer:
- Jika terdapat adanya kekeliruan/yang kurang lengkap dari catatan ini, mohon
dimaklumi
- Jika terjadi hal seperti di atas, silahkan untuk merubah/menambahkan/mengurangi
isi catatan seperlunya kebutuhan anda
- Jika terjadi perbedaan isi ringkasan dengan materi yang diajarkan di kelas, mohon
dimaklumi
- PENTING: Ringkasan ini hanya berisi garis besar tentang materi-materi saja.
Tambahan-tambahan tentang materi-materi tersebut dapat didapat dari literatur
yang terkait.
1
Definisi HATAH
HATAH (Hukum Antar Tata Hukum)1:
1
Pada awalnya HATAH disebut sebagai hukum perselisihan, namun menurut Gautama: “Sebenarnya tidak
ada konflik antara tata hukum”
2
*Algemeine Bepalingen van Wetgeving voor Nederlands Indie (AB) Stbld. 1847 No. 23, Pasal 16-18
“Mengenai benda yang tidak bergerak berlaku hukum dari tempat dimana benda-benda itu
terletak”
“Bentuk dari tiap perbuatan ditentukan menurut hukum dari negara atau tempat dimana itu
diperlakukan” (locus regit actum)
3
Golongan Penduduk
Eropa Timur Asing Bumiputera
- Belanda - Tionghoa - Orang asli
- Eropa lainnya e.g. - Non-Tionghoa Indonesia e.g. Jawa,
Jerman, Prancis, etc o Arab Minang, Batak, etc*
- Keturunan Eropa o India *kecuali yg dipersamakan
(Orang Indo) haknya dengan orang Eropa
- Thailand* melalui lembaga Persamaan
Hak (gelijkstelling) ->
- Turki*
menundukkan diri ke hukum
- Jepang* Eropa
*digolongkan Eropa karena
asas hukum keluarganya mirip
hukum keluarga Belanda
Hukum yang berlaku:
- Hukum Belanda - Hukum Belanda (Barat) - Hukum Adat
(Barat) e.g. BW, e.g. BW (dengan Indonesia
WvK pengecualian*), WvK + Hukum Belanda jika
- Hukum adat darimana menundukkan diri
mereka berasal (bukan (Pasal 131:4 IS2)
hukum Adat Indonesia)
2
Indische Staatsregeling S. 1925-447
4
Konsep golongan penduduk di Indonesia pasca-kemerdekaan
Titik Pertalian
Titik Pertalian:
“Suatu keadaan yang menyebabkan berlakunya suatu keadaan hukum” (Gautama)
“Some outstanding fact which established a natural connection between the factual
situation before the court and a particular system of the law” (Cheshire)
Titik
Pertalian
Primer Lebih
Sekunder
Lanjut
5
Titik Pertalian Primer:
Alat-alat/faktor-faktor untuk mengetahui/menunjukkan adanya suatu hubungan hukum
yang merupakan salah satu masalah HATAH -> untuk menentukan apakah suatu masalah
adalah masalah HATAH atau bukan
6
e.g. 2 WNI memakai hukum Jerman dalam perjanjian
ekspor impor
Domisili: Negara yang dianggap sebagai pusat kehidupan seseorang - > menentukan
hukum mana yang berlaku bagi orang tersebut
Jenis-jenis domisili:
Domicile of origin: Domisili dari orang tua, jenis domisili yang paling pertama
didapat karena berhubungan dengan orang tua
Domicile of choice: Domisili yang dipilih oleh seseorang untuk menggantikan
domisili yang sebelumnya -> dilakukan setelah mengikuti standar kecakapan e.g.
memilih untuk pindah dari Indonesia untuk menetap di negara lain
Domicile by operation of law: Domisili yang ditentukan oleh hukum e.g. istri
mengikuti domisili suami hingga ia bercerai dan pindah, domisili dari orang
dibawah pengampuan
7
TP Sekunder (HATAH Ekstern/HPI)
Nasionalitas Untuk penjelasan, lihat tabel TP Primer (HATAH
Bendera Kapal Ekstern/HPI) (lihat hlm. 6)
Tanda Kebangsaan Pesawat
Domisili
Tempat Kediaman
Tempat Kedudukan
Tempat Letaknya Benda e.g. Pasal 18 (1) AB (lihat hlm. 4)
Locus Contractus Untuk penjelasan, lihat bab Kualifikasi (hlm. 12-13)
Locus Solutionis
Tempat terjadinya PMH
Tempat diajukannya proses
perkara
Proper of law of the contract
The most characteristic Hukum dari pihak yg menanggung prestasi lebih besar
connection e.g. Pembeli dari Indonesia memesan barang dari
Serbia, pedagang Serbia menanggun prestasi yg lebih
besar (e.g. menyiapkan barang, mengepak barang,
mengirim barang)
8
Status Personalia: Kelompok-kelompok kaidah yang mengikuti seseorang dimanapun ia
pergi (Gautama)
Teori Inkorporasi: Tempat dimana badan hukum itu didirikan e.g. PT Telkom
didirikan di Indonesia -> PT Telkom adalah badan hukum Indonesia
Teori Statutair: Tempat kedudukan yang tercantum di anggaran dasar/akta
pendirian badan hukum tersebut -> biasanya sama dengan tempat dimana ia
didaftarkan
Teori Kantor Pusat: Tempat dimana badan hukum tersebut mempunyai kantor
operasional
Teori Kontrol Asing: Tempat ditentukan dari negara mana ia dikontrol/dikendalikan
Mengapa renvoi dilakukan? -> karena banyak sistem HPI, termasuk dalam bidang
penentuan statu personal
Menerima Menolak
Negara yg menerima renvoi berpandangan Negara yg menolak renvoi berpandangan
bahwa HPI bersumber dari hukum nasional bahwa ada hukum yang berada di atas
(pandangan nasional) segala sistem hukum lain (pandangan
supranasional)
9
Renvoi hanya dapat dilakukan jika pandangan supranasional dikesampingkan.
Dalam renvoi, terdapat dua jenis kaidah yang harus diperhatikan, yaitu:
Jenis-jenis renvoi
Renvoi
A B
Contoh: Kasus Forgo
1. Forgo, WN Bavaria, meninggal di Perancis (A) tanpa meninggalkan ahli waris.
2. Kaidah HPI (kollisionsnormen) Perancis menentukan bahwa masalah waris
ditentukan berdasarkan hukum dari negara yang merupakan kewarganegaraan
pewaris, yaitu Bavaria (B).
3. Penunjukkan dilakukan oleh Perancis ke hukum Bavaria dengan memerhatikan
kaidah intern (sachsnormen) dan kaidah HPI (kollisionsnormen) Bavaria,
sehingga penunjukkan adalah secara gesamtverweisung.
4. Kollisionsnormen Bavaria menentukan bahwa penentuan masalah masalah
waris dilakukan berdasarkan hukum dari negara tempat tinggal pewaris.
5. Bavaria melakukan penunjukkan kembali (renvoi) ke hukum negara tempat
tinggal pewaris, yaitu Perancis.
10
6. Hukum Perancis menentukan bahwa harta warisan Forgo akan dimiliki oleh
pemerintah Perancis karena ia tidak memiliki ahli waris.
A B C
Contoh:
A B
Contoh:
11
Double Renvoi/ Foreign Court Theory
Dilakukan di negara Anglo-Saxon, dimana hakim negara Anglo-Saxon berpikir
seolah ia adalah hakim yang berada di pengadilan asing -> setelah terjadinya
penunjukkan kembali, negara yang ditunjuk kembali melakukan penunjukkan
kembali kepada negara yang melakukan penunjukkan kembali3
Kualifikasi
Kualifikasi:
1. Classification of facts -> penyalinan fakta-fakta sehari-hari ke dalam istilah hukum
(legal terms)
2. Classification of rules of law -> penyalinan kaidah-kaidah hukum -> bunyi istilah
hukum di suatu hukum dapat sama, tetapi isi/artinya tidak sama e.g. renvoi di
HATAH dan renvoi di bidang kontrak
Mailbox Theory (Common Law) -> locus contractus adalah tempat dimana jawaban
dari penawaran dikirimkan
Contoh:
1. A di London menawarkan penjualan barang elektronik kepada B di Australia.
2. B menerima tawaran penjualan dari A tersebut.
3. Menurut mailbox theory, locus contractus adalah di Australia.
Acceptance Theory (Civil Law) -> locus contractus adalah tempat dimana
diterimanya jawab atas penerimaan penawaran
Contoh:
1. A di London menawarkan penjualan barang elektronik kepada B di Indonesia.
2. B menerima tawaran penjualan dari A tersebut.
3. A menerima jawaban dari tawaran tersebut dari B .
4. Menurut acceptance theory, locus contractus adalah di Inggris.
3
Jangan tanya contoh yang lebih lanjut, waktu itu dosen juga susah menjelaskannya
12
Locus Delicti (Tort): Tempat dimana PMH (perbuatan melawan hukum) dilakukan
Teori Locus Delicti:
Last Event Theory (Amerika) -> locus delicti adalah tempat dimana akibat PMH
dirasakan
Contoh:
1. X memburu babi hutan di daerah perbatasan negara A dengan B
2. Babi hutan terluka akibat tembakan X namun melarikan diri ke wilayah negara
B
3. Babi hutan merusak ladang Y di negara B, dan Y menggugat X yang menembak
babi hutan tersebut
4. Menurut Last Event Theory, locus delicti adalah di negara B
The Real Place of the Tort Theory (Perancis) -> locus delicti adalah tempat PMH itu
sendiri terjadi
Contoh:
1. X memburu babi hutan di daerah perbatasan negara A dengan B
2. Babi hutan terluka akibat tembakan X namun melarikan diri ke wilayah negara
B
3. Babi hutan merusak ladang Y di negara B, dan Y menggugat X yang menembak
babi hutan tersebut
4. Menurut the Real Place of the Tort Theory, locus delicti adalah di negara A
tempat X menembak babi hutan
Lex fori: Hukum dari negara dimana hakim menentukan masalah HPI, atau hukum
dimana masalah HPI itu terjadi
Lex causae: Hukum yang dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan HPI yang
bersangkutan
13
Ketertiban Umum
Ketertiban Umum: Alasan yang digunakan untuk menyimpangi peraturan hukum asing
dikarenakan bertentangan dengan “ketertiban umum” -> sangat sukar ditentukan
(Prodjodikoro), extremely vague (Goodrich) -> karena berasal dari perasaan dan internal
affair suatu negara
Ketertiban umum bersifat relatif (tidak kaku) dan aktual (nyata), karena mengikuti
berbagai faktor, yaitu:
14
Contoh penerapan ketertiban umum dalam HPI:
- Pernikahan LGBT
- Kematian perdata
- Poligami
- Nasionalisasi perusahaan asing tanpa kompensasi
Konsep Romawi -> Perancis & Hukum yang bertentangan dengan lex fori (lihat hlm.
Italia 13) bertentangan dengan ketertiban umum
Konsep Jerman Hukum yang bertentangan dengan kesusilaan baik
bertentangan dengan ketertiban umum ->
berhubungan dengan pandangan dari masyarakat
Konsep Anglo-Saxon Hukum yang bertentangan dengan public policy
bertentangan dengan ketertiban umum -> ketertiban
umum berhubungan dengan unsur politik dan urusan
negara
15
Pendapat Gautama tentang ketertiban umum:
Penyelundupan Hukum
Penyelundupan hukum (fraudulent creation of points of contacts) terjadi ketika:
1. Berdasarkan kata-kata dalam suatu kaidah hukum
2. Dengan melawan jiwa dan tujuan kaidah hukum tersebut
3. Secara muslihat melakukan perbuatan untuk menghindarkan keberlakuan kaidah
hukum tersebut
(Koster-Dubbinks)
- Terhadap suatu hubungan hukum diberlakukan hukum yang lain dari yang
seharusnya
- Terdapat niatan tidak jujur
- Titik- titik Pertalian yang seyogyanya berlaku dielakkan dan diganti dengan TP yang
lain
16
17