PENDAHULUAN
Direct Selling/penjualan langsung adalah cara memasarkan produk maupun jasa langsung kepada
pelanggan langsung, yaitu secara temu muka. Temu muka ini umumnya berlangsung di rumah
pelanggan atau di rumah teman, atau, tempat lain di luar lokasi pengecer. Direct Selling ini sudah
banyak diterapkan oleh pengusaha-pengusaha untuk mengawali proses karier atau usaha yang
mereka lakukan.
Direct selling modern mencakup penjualan yang dilakukan melalui rencana penjualan perpartai,
demonstrasi, dan pengaturan kontak pribadi serta penjualan internet. Definisi buku teks menjajakan
(peddling) adalah: “presentasi pribadi langsung, demonstrasi, dan penjualan produk dan layanan
kepada konsumen, biasanya di rumah mereka atau di lokasi kerja mereka.”
Dalam sejarah bisnis ini, direct selling dalam bentuknya yang sekarang (dianggap) pertama kali muncul
dengan beroperasinya The California Perfume Company di New York tahun 1886 yang didirikan oleh
Dave McConnel. McConnell inilah yang memiliki ide mempekerjakan Mrs. Albee sebagai California
Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah.
Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Avon pada tahun 1939, sementara Mrs. Albee sendiri
dianggap sebagai pioneer metode penjualan direct selling. Kemudian Nutrilite tahun 1934 di California
dengan metode penjualan baru, yaitu memberi komisi tambahan pada distributor independen yang
berhasil merekrut, melatih, dan membantu anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru
ini memungkinkan seorang distributor terus merekrut anggota baru dengan kedalaman dan keluasan
yang tidak terbatas. Berikutnya tahun 1956 berdiri Shaklee dan tahun 1959 berdiri Amway dengan
metode penjualanyang sama, yang kemudian lebih dikenal dengan metode penjualan multi level
marketing.
Federasi Dunia Asosiasi Penjualan Langsung (WFDSA), melaporkan bahwa asosiasi yang anggotanya
meliputi 59 daerah menyumbang lebih dari US $114 Miliar pada penjualan ritel di tahun 2007, melalui
kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari 62 juta perwakilan penjualan independen. Direct Selling
Association (DSA) Amerika Serikat melaporkan bahwa pada tahun 2000, 55% orang dewasa Amerika
pada beberapa waktu pembelian barang atau jasa dari seorang wakil penjualan langsung dan 20%
melaporkan bahwa mereka saat ini (6%) atau berada di masa lalu ( 14%) melakukan pembelian pada
perwakilan penjualan langsung.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
Bab II
Pembahasan
2.1 Sejarah Pemasaran Langsung
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern turut dipengaruhi oleh
perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi. Revolusi industri yang
dipelopori oleh James Watt dgn penemuan mesin uapnya, telah mengubah tatanan
masyarakat yang tadinya berorientasi agraris menjadi berorientasi industrialis. Hal ini
ditandai dengan pembangunan pabrik-pabrik yang digerakan tidak lagi oleh manusia,
tetapi juga oleh mesin, kapasitas produksi yang semakin besar dan meningkatnya
kebutuhan masyarakat. Revolusi industri juga membawa pengaruh penting dalam
perkembangan ilmu ekonomi secara umum. Sistem ekonomi misalnya yang tadinya
berorientasi merkantilis dan phisiokrasi, sekarang beralih ke kapitalis di bawah panji
pemikiran Adam Smith.
Dalam sejarah bisnis ini, direct selling dalam bentuknya yang sekarang (dianggap) pertama
kali muncul dengan beroprasinya The California Perfum Company di New York tahun
1886 yang didirikan oleh Dave McConnel. McConnel inilah yang memiliki ide
mempekerjakan Mrs.Albee sebaga California Perfum Lady yang pertama dengan cara
menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah. Perusahaan ini kemudian
berganti nama menjadi Avon pada tahun 1993. Sementara Mrs. Albee sendiri dianggap
sebagai pioneer metode penjualan direct selling.
Kemudian Nutrilite tahun 1934 di California dengan metode penjualan baru. Yaitu
memberi komisi tambahan pada distributor independen yang berhasil merekrut,
melatih,dan membantu anggota baru itu untuk ikut menjual produk. Metode baru ini
memungkinkan seorang distributor terus merekrut anggota baru dengan kedalaman dan
keluasan yang tidak terbatas. Berikutnya tahun 1956 berdiri Shaklee dan tahun 1959 berdiri
Amway dengan metode penjualan multi level marketing.
Federasi Dunia Asosiasi Penjualan Langsong (WFDSA), melaporkan bahwa asosiasi yang
anggotanya meliputi 59 daerah menyumbang lebih dari US$ 114 miliar pada penjualan
ritel ditahun 2007. Melalui kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari 62 juta perwakilan
3
2.2Pengertian Pemasaran Langsung
No Menurut Definisi
1 DirectMarketingAssociation Directmarketing adalah satu sistem
dalam Lambin (2007:1) interaktif yang menggunakan satu atau
lebih media periklanan untuk
mempengaruhi satu respon terukur dan
transaksi di lokasi manapun
2 Duncan (2002:573) Directmarketing adalah ketika
perusahaan ingin menjalin komunikasi
langsung dengan pelanggan, mereka
menggunakan strategi komunikasi
langsung dimana lebih bisa berinteraksi,
database yang memicu proses
komunikasi pemasaran menggunakan
media untuk mendorong
responpelanggan.
3 Hudson (2008:312) Directmarketing adalah sistem
pemasaran yang dikendalikan penuh oleh
pemasar, mengembangkan produk,
mempromosikan, dan mendistribusikan
langsung produknya pada konsumen
akhir dengan menggunakan beberapa
pilihan media dan menerim a pemesanan
langsung dari pelanggan
1. fektivitas iklan dalam media massa menurun, hal ini disebabkan oleh meningkatnya
biaya kampanye iklan citra merek.
2. Perubahan sikap konsumen terhadap belanja.
3. Pengembangan komputer berbiaya rendah, dengan kemampuan penyimpanan dan
pengolahan. Hal ini sangat memfasilitasi penggunaan database untuk merekam dan
melacak kontak pelanggan dan informasi yang kemudian dapat digunakan untuk
menjangkau mereka secara pribadi dengan pesan-pesan yang personal.
4. Potensi keuntungan bagi produsen:
1. Mengaktifkan selektivitas lebih besar dalam berkomunikasi dengan pasar,
personalisasi pesan dan pemeliharaan hubungan yang terus-menerus.
2. Memungkinkan penghematan biaya karena kenaikan biaya yang cukup besar
dari komunikasi secara masa.
Secara umum, tujuan pemasaran langsung adalah untuk memasarkan produk/ jasa kepada
target konsumen dengan biaya pemasaran yang lebih minim. Directmarketing memberikan
manfaat kepada beberap oknum yang terlibat di dalamnya, yaitu pemilik produk, penjual,
dan konsumen.Mengacu pada pengertian pemasaran langsung di atas, berikut adalah
manfaat beberapa manfaatnya:
1. Bagi Penjual
1. Memungkinkan pengujian media pemasaran dan pesan alternatif untuk
menemukan metode yang paling efektif dan hemat
2. Dapat membuat penawaran dan strategi yang sulit ditiru oleh pesaing
3. Kemudahan dalam mengukur tanggapan atas promosi dan mengetahui jenis
promosi yang paling efektif
4. Pemasaran langsung bisa diatur agar menjangkau calon pembeli pada saat yang
tepat
5. Dapat mengkhususkan dan menyesuaikan pesan sesuai kebutuhan kelompok
sasaran
1. Kegiatan belanja menjadi lebih mudah dan hemat waktu karena bisa dilakukan
di rumah
2. Konsumen memiliki kebebasan dalam memilih barang sesuai dengan kebutuhan
dan dapat melihat harga melalui katalog atau di website
3. Pelanggan dapat melakukan pembelian barang untuk diri sendiri ataupun untuk
orang lain
Konsumen dapat mempelajari produk/ jasa yang ditawarkan dengan lebih seksama,
sehingga akan lebih menghemat waktu karena tidak perlu bertemu dengan wiraniaga untuk
penjelasan mengenai produk yang dijual
6
2.6Dimensi Pemasaran Langsung
Dimensi pemasaran langsung yang dikutip dari Kotler & Armstrong (2008), antara lain
:
Bentuk asli dan tertua pemasaran langsung ialah kunjungan penjualan seperti halnya
personal selling. Sebagian besar pemasar dari bisnis ke bisnis sangat tergantung pada
armada penjualan profesional untuk menentukan tempat prospek, mengubah mereka
menjadi pelanggan, membangun hubungan yangkekal, dan menumbuhkan bisnis.
Banyak perusahaan konsumen menggunakan armada penjualan langsung untuk
meraih konsumen akhir, misalnya: agen untuk asuransi, wiraniaga untuk menjual
produk Avon/Tupperware.
4. Telemarketing
7
6. Pemasaran Kios
Pendapat-pendapat lain dari beberapa ahli tentang saluran atau media direct
marketing dapat dilihat pada Tabel 6 berikut yang dikutip dari Hermawan (2012:35).
8
2.7Variabel Keputusan Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Roberts dan Berger (1999:6) menjelaskan bahwa ada beberapa variabel keputusan yang
merupakan kerangka dasar dalam program direct marketing, yaitu meliputi:
1. Offer Penawaran adalah proposisi lengkap yang dibuat oleh pemasar yang ditujukan
kepada satu pelanggan prospektif, meliputi produk atau layanan itu sendiri, harga
yang ditawarkan, penyesuaian harga dan unsur-unsur lain dari strategi positioning
untuk sebuah produk.
2. Creative Komponen kreatif program direct marketing meliputi platform copy, unsur
desain grafis, teknik yang bersangkutan dan pertimbangan produksi seperti
personalisasi.
3. Media Media yang tersedia untuk direct marketing meliputi direct mail, telepon dan
media elektronik baru, terutama internet.
4. Timing and Sequencing Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemilihan
waktu dan susunan komunikasi direct marketing banyak yang serupa untuk iklan
umum. Direct marketer memiliki lebih banyak kendali media daripada pemasar
umum. Pemasar penjualan lewat pos bisa memutuskan waktu yang tepat untuk
mengirimkan suratnya, pemasar yang menggunakan majalah harus melakukan
penyesuaian untuk mempublikasikan jadwal dan ketersediaan space.
5. Customer Service Variabel keputusan kelima adalah customerservice. Jenis
customerservice menawarkan nomor telepon bebas pulsa, membebaskan percobaan
dengan waktu terbatas, penerimaan terhadap beberapa kartu kredit adalah beberapa
contoh teknik penting untuk menanggulangi resistensi pembelian pelanggan melalui
media respon langsung. Bisnis yang terkemuka untuk keunggulan dari layanan
pelanggan mereka selalu melihat cara untuk meningkatkan layanan mereka dengan
cara menyediakan nilai asli untuk pelanggan.
Di Indonesia asosiasi ini disebut APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) yang
merupakan asosiasi nasional dari perusahaan penjualan langsung yang mewakili
kepentingan industri penjualan langsung di Indonesia.Sedangkan kode etik yang mengatur
penjualan langsung adalah kode etik sedunia diterbitkan oleh Federasi Sedunia Asosiasi-
Asosiasi Penjualan Langsung (WFDSA) bagi para anggota asosiasi nasional penjualan
langsung yang tergabung dalam WFDSA. Kode etik ini menyangkut hubungan antara
perusahaan-perusahaan penjualan langsung dan para penjual langsung di satu pihak dan
para konsumen dilain pihak, antara perusahaan penjualan langsung dengan anggota dan
calon anggota independen/mandiri, dan juga di antara perusahaan-perusahaan penjualan
langsung sendiri. Kode etik ini bertujuan memberikan kepuasan dan perlindungan kepada
semua pihak yang berkepentingan, memajukan kompetisi yang sehat dalam rangka sistem
dunia usaha bebas, dan peningkatan citra umum dari kegiatan penjualan langsung. Kode
etik ini adalah alat untuk mengatur diri sendiri dalam industri penjualan langsung. Kode
etik ini bukan undang-undang, dan kewajiban-kewajiban yang dibebankannya menuntut
suatu tingkat perilaku etis yang melampaui tuntutan persyaratan hukum yang berlaku.
Tidak menaatinya tidak menimbulkan tanggung jawab di hadapan hukum perdata. Dengan
penghentian keanggotaannya dari APLI, perusahaan tidak lagi terikat oleh kode etik ini,
tetapi ketentuan-ketentuannya masih akan tetap berlaku pada peristiwa atau transaksi-
transaksi yang terjadi selama perusahaan itu menjadi anggota APLI. Kode etik ini memuat
standar perilaku etis bagi perusahaan penjualan langsung dan para penjual langsung. APLI
9
dapat mengubah standar ini asalkan substansi kode etik tetap terpelihara atau tetap
sepertiyang dipersyaratkan oleh hukum nasional.
Metode pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem Penjualan Langsung melalui
program pemasaran berbentuk satu tingkat, dimana Mitra Usaha mendapatkan komisi
penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan/atau jasa yang
dilakukannya sendiri.
Metode pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem Penjualan Langsung melalui
program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapatkan
komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan/atau jasa yang
dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di dalam kelompoknya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Direct Selling adalah penjualan produk konsumen atau jasa, orang-ke-orang, jauh dari lokasi eceran
tetap, dipasarkan melalui perwakilan penjualan independen yang kadang-kadang juga disebut
sebagai konsultan, distributor atau judul lainnya. Penjual langsung tidak karyawan
perusahaan. Mereka adalah kontraktor independen yang memasarkan dan menjual produk atau
jasa perusahaan dengan imbalan komisi penjualan tersebut.
B. Saran
Direct Selling adalah pola penjualan yang sangat efisien ,maka dari itu perusahaan yang
menggunakan pola direct selling sebaiknya dikembangkan secara terus-menerus untuk menuju hasil
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.maxmanroe.c
om/pengertian-pemasaran-
11
langsung.html&ved=2ahUKEwj8wavjloDdAhWOfn0KHTeVA7wQFjAAegQIABAB&us
g=AOvVaw1oZ_W_jGZAv1_QNBFomcgm]
http://kayla1093.blogspot.com/2014/05/kelebihan-dan-kekurangan.html?m=1
https://www.scribd.com/document/266988635/PEMASARAN-LANGSUNG-rtf
http://an9elcom.blogspot.com/2013/10/makalah-manajemen-pemasaran.html
12