Kelas MP-1A
Disusun Oleh:
3.52.19.0.20
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tentang Pelanggaran Etika Bisnis pada
PT.INDOFOOD (INDOMIE). Makalah ini telah saya susun dengan maksimal.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Pelanggaran Etika pada
PT.INDOFOOD (INDOMIE) ini dapat memberikan pengetahuan maupun
manfaat terhadap pembaca.
Semarang, 17 Oktober
2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULIAN
A. Abstrak................................................................................1
B. Profil Perusahaan...............................................................1
C. Latar Belakang Masalah.....................................................3
D. Rumusan Masalah..............................................................4
E. Tujuan.................................................................................5
A. Pengenalan Masalah........................................................10
B. Penyebab Masalah...........................................................11
C. Penelitian Kasus...............................................................11
D. Pelanggaran Etika Bisnis..................................................13
E. Solusi Perlindungan Konsumen........................................14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................15
B. Saran................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Abstrak
Namun perusahaan ini pun tidak terlepas dari adanya pelanggaran kode etik,
berupa adanya beberapa komposisi bahan dalam makanan olahan yang
mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan konsumen. Maka dari
itu PT Indofood harus memperbaiki atau mengurangi komposisi bahan yang tidak
baik untuk kesehatan.
B. Profil Perusahaan
1
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen
berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama
Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia dan Eropa
Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih
efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan
dan tim yang berdedikasi untuk itu.Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM,
pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan
dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin
usaha patungan tersebut.
3
. Namun pemasaran Indomie ke luar negeri bukannya tanpa masalah, di
Taiwan sempat terjadi masalah ketika produk Indomie ditarik dari pasaran,
berikut ini penjelasannya “Pihak berwenang Taiwan pada tanggal 7 Oktober
2010 mengumumkan bahwa Indomie yang dijual di negeri mereka mengandung
dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu natrium benzoat dan metil p-
hidroksibenzoat. Dua unsur itu hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik.
Sehingga dilakukan penarikan semua produk mi instan "Indomie" dari pasaran
Taiwan.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah PT Indofood (Indomie) menggunakan etika dalam menjalankan
bisnisnya?
2. Jika PT Indofood (Indomie) tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk
pelanggarannya, faktor penyebab nya dan bagaimana cara mengatasinya?
4
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Etika Bisnis
dalam membuat jurnal atau tulisan tentang Etika Bisnis. Maksud dari penulisan
ini adalah :
1.Untuk mengetahui etika bisnis pada PT Indofood
2.Untuk mengetahui pelanggaran, faktor penyebab dan cara antisipasi apabila
PT Indofood tidak menggunakan etika bisnis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
B. Prinsip Dasar Etika Bisnis
6
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut
agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
D.Nilai-Nilai Etika
Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh
Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya
jangan dilanggar, yaitu :
7
4. Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di
depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang
mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.
Etika seseorang dan etika bisnis merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku
baik individu maupun kelompok, yang akan berdampak pada perilaku organisasi
dalam suatu perusahaan. Jika etika menjadi nilai dan pedoman yang diyakini
dalam perusahan, maka hal tersebut akan menjadi dasar kekuatan bagi
perusahaan dalam menjalan usahanya dan pastinya akan memberikan dampak
positif ke depannya.
8
2. Tekanan persaingan terhadap laba perusahaan
Seiring dengan berjalannya waktu, persaingan dalam dunia bisnis
semakin keras. Sering kali hal ini membuat perusahaan harus berpikir keras
dalam mempertahankan usaha dan labanya. Untuk tetap dapat mendapatkan
laba yang diharapkan, perusahaan harus menekan biaya produksi serendah
mungkin dan bisa saja bahan - bahan yang digunakan untuk proses produksi
adalah bahan - bahan yang tidak layak untuk dipakai.
Adapula daging sisa dari hotel atau restoran yang kemudian diolah
kembali yang dikenal dengan sebutan daging limbah. Percaya atau tidak
percaya, hal ini memang terjadi di Indonesia dan pelaku yang melakukan
pengolahan terhadap daging limbah ditemukan dan ditangkap. Dalam
pengakuannya, pelaku menjelaskan tahapan -- tahapan yang ia lakukan untuk
mengolah daging limbah tersebut sampai akhirnya memasarkannya kepada
masyarakat. Hal yang lebih mengejutkan adalah pelaku telah melakukan praktik
kriminal tersebut selama 5 tahun
9
Lihatlah betapa banyaknya hal -- hal yang dapat dilakukan seseorang
atau perusahaan untuk memperoleh keuntungan tanpa memperdulikan
lingkungan sekitarnya. Dengan relanya mereka membahayakan nyawa orang
lain demi kepentingan mereka sendiri.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Masalah
Indofood merupakan salah satu perusahaan global asal Indonesia yang
produk-produknya banyak di ekspor ke negara-negara lain. Salah satunya
adalah produk mi instan Indomie. Di Taiwan sendiri, persaingan bisnis mi instant
sangatlah ketat, disamping produk-produk mi instant dari negara lain, produk mi
instant asal Taiwan pun banyak membanjiri pasar dalam negeri Taiwan.
Harga yang ditwarkan oleh Indomie sekitar Rp1500, tidak jauh berbeda dari
harga indomie di Indonesia, sedangkan mi instan asal Taiwan dijual dengan
harga mencapai Rp 5000 per bungkusnya.
Disamping harga yang murah, indomie juga memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan produk mi instan asal Taiwan, yaitu memiliki berbagai
varian rasa yang ditawarkan kepada konsumen. Dan juga banyak TKI/W asal
Indonesia yang menjadi konsumen favorit dari produk Indomie selain karena
harganya yang murah juga mereka sudah familiar dengan produk Indomie.
10
B. Penyebab Masalah
Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena
disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik
dari peredaran. Zatyang terkandung dalam Indomie adalah methyl
parahydroxybenzoate dan benzoic acid(asam benzoat).
C. Penelitian Kasus
Taiwan mengklain telah melakukan penelitian terhadap produk Indomie, dan
menyatakan bahwa produk tersebut tidak layak konsumsi karena mengandung
beberapa bahan kimia yang dapat membahayakan bagi kesehatan.Hal tersebut
sontak dibantah oleh pihak PT. Indofood selaku produsen Indomie.
11
Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX
akan segeramemanggil Kepala BPOM Kustantinah. "Kita akan mengundang
BPOM untuk menjelaskanmasalah terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau
bisa hari Kamis ini," kata Ketua KomisiIX DPR, Ribka Tjiptaning, di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010). KomisiIX DPR akan meminta keterangan
tentang kasus Indomie ini bisa terjadai, apalagi pihaknegara luar yang
mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat berbahaya yang terkandungdi
dalam produk Indomie.
12
D. Pelanggaran Etika Bisnis
Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex
Alimentarius Commision,produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan
Internasional tentang regulasi mutu,gizi dan kemanan produk pangan.
Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec.Produk Indomie yang
dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan karena
standar di antara kedua negara berbeda maka timbulah kasus Indomie ini.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa tidak sedari dulu produk indomie
dibahas oleh pemerintah Taiwan, atau pemerintah melarang produk Indomie
masuk pasar Taiwan?. Melainkan mengklaim produk Indomie berbahaya untuk
dikonsumsi pada saat produk tersebut sudah menjadi produk yang diminati di
Taiwan. Dari kasus tersebut dapat dilihat bahwa ada persainag bisnis yang telah
melanggar etika dalam berbisnis.Hal-hal yang dilanggar terkait kasus
pelanggaran etika bisnis pada perusahaan PT Indofood secara hukum :
Undang-undang nomor 8 tahun 1999 pasal 3 F yang berisi meningkatkan
kualitas barang dan jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi
barang/jasa , kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan konsumen
Undang-undang nomor 8 tahun1999 pasal 4 A tentang hak atas
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/jasa
Undang-undang nomor 8 tahun 1999 pasal 8 yang berisi “pelaku usaha
dilarang untuk memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas
dan tercemar dengan atau tanpa memberikan informasi secara lengkap
dan benar atas barang yang dimaksud.
13
E. Solusi Perlindungan Konsumen
Solusi dalam pelanggaran akan etika bisnis dalam hal perlindungan
konsumen pada kasus yang dialami perusahaan P&G :
Dalam Undang-undang pasal 62 disebutkan bahwa pelaku usaha yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9,
Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17, ayat (1) huruf a, huruf b,
huruf c, huruf e,, ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp
2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah).
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kasus indomie di Taiwan dapat dilihat sebagai contoh kasus
dalam etika bisnis. Dimana terjadi kasus yang merugikan pihak perindustrian
Taiwan yang produknya kalah bersaing dengan produk dari negara lain,
salah satunya adalah Indomie yang berasal dari Indonesia. Taiwan berusaha
menghentikan pergerakan produk Indomie di Taiwan, tetapi dengan cara
yang berdampak buruk bagi perdagangan Global.
Tetapi jika dilihat dari sudut pandang lain, dapat disimpulkan bahwa
PT.Indofood tidak melakukan pelanggaran etika bisnis dan hanyalah
kesalahpahaman antara pihak Taiwan dan Indonesia. Masalah tersebut
bertambah karena produk indomie yang di pasarkan di Taiwan seharusnya untuk
di konsumsi di Indonesia bukan di Taiwan, sehingga terjadilah kasus penarikan
produk Indomie di pasaran Taiwan karena standar yang di tetapkan Taiwan
dengan Indonesia berbeda.
B. Saran
Saran bagi pihak perindustrian Taiwan agar tidah serta merta menyatakan
bahwa produkindomie berbahaya untuk dikonsumsi, apabila ingin melindungi
produsen dalam negeri,pemerintah bisa membuat perjanjian dan
kesepakatan yang lebih ketat sebelum prosesekspor-impor dilakukan. Karena
kasus tersebut berdampak besar bagi produk Indomie yangtelah dikenal oleh
masyarakat Indonesia maupun warga negara lain yang
negaranyamemperdagangkan Indomie asal Indonesia.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://vickyanggraini18.blogspot.in/2014/10/etika-bisnis-pada-pt-
indofood.html. Diakses pada tanggal 27 Maret 2016
http://argafeb.blogspot.in/2014/01/etika-bisnis-analisis-kasus.html.
Diakses pada tanggal 27 Maret 2016
http://nailatulinayati.blogspot.co.id/p/profil.html
http://corneliussuryo.blogspot.com/2018/03/kasus-pelanggaran-etika-
bisnis-pada-pt.html
LAMPIRAN
16
20