Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Maisarah

NIM : 201610410311066
Kelas : Farmasi B

1. Anda adalah seorang apoteker yang bertugas di sebuah rumah sakit. Rencana
apa saja yang anda pikirkan untuk menjadikan unit pelayanan farmasi di rumah
sakit tersebut sesuai dengan nilai-nilai islam?
- Tidak mengharapkan balas jasa (Ikhlas)
Ikhlas adalah memusatkan seluruh perbuatan hati hanya kepada Allah,
Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an surat Al-Baiyinah ayat 5 sebagai
berikut:

Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas


mentaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama dan juga agar
melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah
agama yang lurus (benar).”

- Tawadhu’
Sikap tawadhu’ merupakan sopan santun, rendah hati dan lemah lembut
dalam setiap perkataan.Sikap tawadhu’ atas pelayanan mempunyai nilai
tersendiri bagi pasien maupun keluarga pasien karena sikap ini akan
membuat perasaan pasien dan keluarga pasien senang dan berusaha
untuk mengimbanginya dalam bentuk disipilin dan patuh akan saran-
saran yang diberikan.

Firman Allah dalam Qur’an surat Ali Imran ayat 159 sebagai berikut:

Artinya: “Maka berkat rahmat dari Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawaratlah
dengan mereka dalam urusan itu.

- Mengingatkan waktu sholat fardlu bagi pasien dan keluarga pasien,


mengajarkan tata cara thaharah atau bersuci, pemakaian hijab bagi ibu
yang sedang menyusui, ceramah agama setiap selesai sholat dhuzur
untuk mendoakan pasien yang sedang sakit supaya lekas sembuh dan
untuk upaya menerapkan ajaran Islam bagi masyarakat sekelilingnya.

- Teori dan prinsip yang digunakan dalam asuhan medik maupun


keperawatan harus mengutamakan menggunakan pedoman pada Al-
quran dan hadits dan melaksanakan dalam asuhan medik maupun
keperawatan menggunakan pendekatan islami melalui kegiatan
pengkaian yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare) serta
mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan yang
berdasarkan bukti (evidence-based healthcare).

2. Anda seorang apoteker yang memiliki Apotek dan Klinik dokter di rumah. Apa
yang harus anda lakukan agar fungsi dakwah tetap berjalan dalam apotek dan
klinik anda!
- Petugas yang melakukan pelayanan dakwah harus memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik agar pasien dapat mencapai kesehatan yang
menyeluruh baik dari aspek fisik, psikis, sosial maupun religious. Petugas
yang memberikan pelayanan dakwah dibedakan berdasarkan jenis
kelamin, contoh pasien perempuan ditangani oleh petugas perempuan.
- Media pelayanan dakwah harus disediakan dalam berbagai bentuk mulai
dari beragam liflet, bulletin bulanan As-Sikhah, buku bimbingan rohani
bagi pasien sampai dengan poster.
- Materi yang akan disampaikan kepada pasien tentunya disesuaikan
dengan permasalahan pasien (baik itu masalah pribadi, pekerjaan, sosial,
pendidikan dsb), dimana dalam usaha memberikan bantuan dan
pemecahan masalah senantiasa diarahkan sesuai ajaran agama yang
dianut.
- Selain itu, adanya upaya dari apotek maupun klinik untuk melakukan
peningkatan dalam penyediaan. Media pelayanan dakwah perlu didukung
oleh penyediaan media maupun sarana prasarana yang mampu
meningkatkan kualitas pelayanan.
Hal ini pelayanan dakwah diharapkan dapat menenangkan hati bagi para
pasien sesuai dengan sakit yang diderita demi kesembuhan pasien.

3. Anda seorang apoteker yang bekerja dalam industri obat nasional. Dalam
sebuah project Anda dihadapkan pada masalah sumber bahan baku yang ada
unsur haram di dalamnya. Apa yang anda usahakan agar konsumen
terselamatkan?

Apoteker meminta perusahaan untuk langsung memutus hubungan kerja


sama dengan pemasok bahan baku obat tersebut dan melakukan penarikan semua
produknya dari pasaran. Dan meminta konsumen agar lebih cermat dalam memilih
obat-obatan. Kesembuhan bukanlah satu-satunya yang paling penting diperhatikan
melainkan ridho Allah terhadap apa yang kita konsumsi. Al Imam Izz Abdussalam
berkata, “Dibolehkan berobat dengan barang najis sekalipun jika tidak ada ditemukan
dihadapannya benda yang suci/halal. Karena mencari keselamatan dan keafiatan itu
didahulukan dari sekedar menghindari najis. Naun tidak dibolehkan berobat dengan
Khamr.”

4. Seorang dai mesti memiliki kejernihan hati. Apa yang harus di lakukan dalam
rangka menjernihkan hati nurani dan menghindari terkotorinya hati dengan
dosa dan kemaksiatan?
- Shalat
Melakukan shalat merupakan bentuk pembersihan serta penyucian jiwa.
Karena shalat dapat menyingkirkan kotoran-kotoran yang berupa
perbuatan keji dan munkar.

Artinya : “…Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari


(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Qs Al ‘Ankabuut: 45)
- Berzakat

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan (jiwa dan hati) mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi ketentraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Medengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs At Taubah:
103)
- Banyak Mengingat Dosa dan Mengingat Kematian

Artinya :”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya


pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia
telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan.”(Ali Imran:185).

- Selalu berdoa agar terhindar dari kerasnya hati, karena alquran


mengabarkan bahwa ada orang yang hatinya lebih keras bahkan dari
batu sekalipun. Allah berfirman:

Artinya: “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu)


seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada
sungai-sungai yang (airnya) memencar daripadanya. Ada pula yang
terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur
jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa
yang kamu kerjakan.”(Qs Al Baqarah:74)

Anda mungkin juga menyukai