Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan
nikmat Allah yang paling berharga dalam kehidupan ini. Dimensi sehat dalam agama Islam
bukan semata memberikan panduan bagaimana secara fisik manusia mengupayakan kesehatan
jasmaninya melaikan kesehatan rohaninya juga. Sehat dalam pandangan Islam adalah keserasian
antara aspek tubuh, aspek kejiwaan, aspek perasaan dan aspek akal pikiran. Namun manusia di
alam bumi ini tidak ada satupun yang kekal dan sehat selalu. Akan tetapi kehidupan manusia itu
akan selalu berubah-ubah. Berkaitan dengan hal ini, Rosulullah saw bersabda: “Pergunakanlah
lima perkara sebelum datang lima perkara! Pergunakanlah masa sehatmu sebelum tiba masa
sakitmu. Pergunakanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Pergunakanlah masa
kayamu sebelum datang masa miskinmu. Pergunakanlah waktu senggangmu sebelum datang
masa sibukmu. Pergunakan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu.” (H. R. Al
Hakim) .
Sakit bukan hanya masalah fisik semata tetapi lebih luas dari itu yaitu menyangkut masalah
psiko(kejiwaan) juga. Dengan demikian kepedulian terhadap mereka yang sakit seharusnya perlu
dilihat secara utuh dan menyeluruh dari segi bio, psiko, sosio, spiritual. Kondisi sakit tidak
menggugurkan kewajiban dalam beribadah. Bagi orang sakit terdapat keringanan dalam
menjalankan ibadahnya, hal ini diperkuat dengan firman Allah SWT dalam Q.S At Thaghabun
ayat 16 yang berbunyi: “Bertakwalah kepada Allah SWT menurut kesanggupanmu”.
Untuk itu dibutuhkan perawat yang bervisi trancedental pada saat mendampingi pasien dalam
proses hospitalisasi karena dalam hal ini diperlukan perawat yang tidak hanya mementingkan
dunia tetapi juga akhirat. Christy (1998) dalam bukunya yang berjudul “Prayer as Medicine”
mengungkapkan pengaruh kegiatan spiritual terhadap kesadaran pasien menjadi lebih tenanga,
pasrah, tegar dan pada akhirnya akan meningkatkan sistem imun tubuh.
Peran perawat tidak sebatas memberikan pengobatan secara fisik namun juga pengobatan psikis
pasien. Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan klien, seperti
cara bertayamum, salat sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. Bila perlu perawat dapat
mendatangkan guru agama pasien untuk dapat memberikan bimbingan rohani hingga merasa
tenang dan damai, berikut beberapa contoh perawat dalam membimbing pasien beribadah :
Suatu kewajiban apabila pasien muslim melakasanakan ibadah solat, sebagai perawat diwajibkan
untuk mengingatkan solat terhadap pasien dan apabila pasien membutuhkan pertolongan dalam
bimbingan atau pendamping pada saat berwudhu dan solat, perawat harus bersedia mendampingi
pasien.
• Jika tidak mampu melaksanakan dengan cara duduk, maka shalat bisa dilakukan dengan cara
berbaring menghadap kiblat dengan miring di sisi kanan (lebih baik daripada sisi kiri)
• Jika tidak mampu melaksanakan dengan cara miring, maka shalat bisa dilaksanakan dengan
cara menelentang, kedua kakinya diarahkan ke kiblat dan lebih baik kepalanya diangkat sedikit
untuk menghadap ke kiblat
• Jika tidak mampu melaksanakan shalat dengan ruku’ dan sujud, maka bisa dengan memakai
isyarat dengan kepala
• Jika tidak mampu mengisyaratkan dengan kepala dan mata pada waktu ruku’ dan sujud, maka
bisa dilaksanakan dengan isyarat mata.
• Jika tidak mampu mengisyaratkan dengan kepala dan mata, maka shalat dapat
dilaksanakan dengan hati.
Karena perawat yang juga berperan membimbing ritual keagamaan terhadap pasien selain itu
juga perawat harus mampu memberikan pengetahuan tentang ilmu kesehatan maupun ilmu
tatakrama keagamaan terhadap pengunjung yang membesuk pasien, seperti doa menjenguk
orang sakit berikut :
Apabila pasien telah sembuh dan akan pulang, perawat bisa membimbing pasien dan keluarga
untuk berdoa mensyukuri kesembuhan yang telah Allah berikan, berikut doa menysukuri doa
kesembuhan :
اللھم اني اسالك فرجا قریبا وصبرا جمیال ورزقا واسعا والعافیة من جمیع البالء واسالك تمام العافیة واسالك دوام العافیة
واسالك الشكر علي العافیة واسالك الغني عن الناس والحول والقوة اال باهلل العلي العظیم
“Wahai Tuhanku, bahwasanya aku memohon kelapangan dalam waktu yang dekat, kesabaran
yang sempurna, rizki yang luas, terhindar dari segala bala. Ya Allah aku memohon kepada
Engkau untuk pandai mensyukuri nikmat sehat yang Engkau limpahkan. Ya Allah aku memohon
kepada Engkau kecukupan dari manusia (tidak memerlukan kepada orang lain). Tak ada daya
dan tak ada tenaga, kekuatan melainkan dengan Allah yang MahaTinggi lagi MahaBesar”
Peran perawat sebagai pembimbing rohani selain peran utama merawat pasien secara
fisik(kesehatan) maupun secara psiko(kejiwaan) amatlah vital, karena perawat hampir setiap
waktu ada berada di samping pasien saat di rumah sakit. Maka sangat wajib bagi seorang
perawat mempunyai ilmu dan kemampuan dalam ilmu kerohanian pasien selain hal medis.
Semoga dengan materi ini kita dapat membuka wawasan terhadap para perawat muslim bahwa
tugas perawat bukan hanya menyembuhkan fisik di dunia saja namun juga membantu urusan
akhirat kelak.
Referensi: http://islam-goes-blog.blogspot.com/2012/11/doa-menjenguk-orang-sakit.html
http://pdpmpt.blogspot.com/2011/11/keutamaan-mengunjungi-orang-sakit.html
http://fitralxt190110.blogspot.com/2011/10/sholat-orang-sakit.html
http://www.slideshare.net/KULIAHISKANDAR/konsep-sakit-dalam-islam-17181029
http://sweet-intruder.blogspot.com/2009/05/perawat-islami.html
http://nersreligion.blogspot.com/2009/12/materi_14.html
http://nurseforreligion.blogspot.com/2008/12/ciri-perawat-yang-mempunyai-visi-misi.html
http://keperawatanreligionefafatmawati.wordpress.com/2010/12/13/seorang-perawat-muslim-
untuk-pasiennya/
https://keperawatanreligionulfathea.wordpress.com/2013/05/17/peran-perawat-dalam-membimbing-
pasien-ibadah/