Anda di halaman 1dari 5

peran perawat dalam ibadah, tayamum &

do’a untuk orang sakit


May17 by ulfathea mulyadita

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan
nikmat Allah yang paling berharga dalam kehidupan ini. Dimensi sehat dalam agama Islam
bukan semata memberikan panduan bagaimana secara fisik manusia mengupayakan kesehatan
jasmaninya melaikan kesehatan rohaninya juga. Sehat dalam pandangan Islam adalah keserasian
antara aspek tubuh, aspek kejiwaan, aspek perasaan dan aspek akal pikiran. Namun manusia di
alam bumi ini tidak ada satupun yang kekal dan sehat selalu. Akan tetapi kehidupan manusia itu
akan selalu berubah-ubah. Berkaitan dengan hal ini, Rosulullah saw bersabda: “Pergunakanlah
lima perkara sebelum datang lima perkara! Pergunakanlah masa sehatmu sebelum tiba masa
sakitmu. Pergunakanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Pergunakanlah masa
kayamu sebelum datang masa miskinmu. Pergunakanlah waktu senggangmu sebelum datang
masa sibukmu. Pergunakan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu.” (H. R. Al
Hakim) .

Sakit bukan hanya masalah fisik semata tetapi lebih luas dari itu yaitu menyangkut masalah
psiko(kejiwaan) juga. Dengan demikian kepedulian terhadap mereka yang sakit seharusnya perlu
dilihat secara utuh dan menyeluruh dari segi bio, psiko, sosio, spiritual. Kondisi sakit tidak
menggugurkan kewajiban dalam beribadah. Bagi orang sakit terdapat keringanan dalam
menjalankan ibadahnya, hal ini diperkuat dengan firman Allah SWT dalam Q.S At Thaghabun
ayat 16 yang berbunyi: “Bertakwalah kepada Allah SWT menurut kesanggupanmu”.
Untuk itu dibutuhkan perawat yang bervisi trancedental pada saat mendampingi pasien dalam
proses hospitalisasi karena dalam hal ini diperlukan perawat yang tidak hanya mementingkan
dunia tetapi juga akhirat. Christy (1998) dalam bukunya yang berjudul “Prayer as Medicine”
mengungkapkan pengaruh kegiatan spiritual terhadap kesadaran pasien menjadi lebih tenanga,
pasrah, tegar dan pada akhirnya akan meningkatkan sistem imun tubuh.

Peran perawat tidak sebatas memberikan pengobatan secara fisik namun juga pengobatan psikis
pasien. Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan klien, seperti
cara bertayamum, salat sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. Bila perlu perawat dapat
mendatangkan guru agama pasien untuk dapat memberikan bimbingan rohani hingga merasa
tenang dan damai, berikut beberapa contoh perawat dalam membimbing pasien beribadah :

1. Membimbing pasien untuk berwudhu atau bertayamum (thaharah)


Seorang perawat harus memiliki rasa perhatian penuh terhadap pasien, bahkan perawatpun harus
mampu dalam membantu pasien saat bersuci. Pada saat hendak melaksanakan ibadah maka
perawat harus bisa membantu pasien untuk bersuci (thaharah) terlebih dahulu.
Thaharah hukumnya wajib berdasarkan Alquran dan sunah. Allah Ta’ala berfirman (yang
artinya), “Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan salat, maka
basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku, dan sapulah kepala kalian, dan
(basuh) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki.” (Al-Maidah: 6).
2. Membimbing pasien sholat apabila telah tiba waktunya
Shalat hukumnya fardhu (wajib) bagi setiap orang yang beriman yang telah memenuhi syarat,
baik laki-laki maupun perempuan walaupun dalam keadaan sakit. Shalat dibebankan kepada
setiap kaum muslimin dan tidak boleh meninggalkannya, kecuali bagi orang gila, anak kecil
yang belum baligh, dan wanita yang sedang haid atau nifas.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk mendirikan shalat, sebagaimana
disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’anul Karim di antaranya adalah firman Allah Ta’ala,
”Maka dirikanlah shalat itu, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman.” (Q. S. An-Nisa’: 103)

3. Membimbing pasien berpuasa


Berdasarkan pendapat sejumlah ahli kesehatan, puasa dapat memberikan berbagai manfaat bagi
yang melaksanakannya, di antaranya untuk ketenangan jiwa, mengatasi stres, meningkatkan daya
tahan tubuh, serta memelihara kesehatan dan kecantikan. Puasa selain bermanfaat untuk
ketenangan jiwa agar terhindar dari stres, juga dapat menyehatkan badan dan dapat membantu
penyembuhan bermacam penyakit. Terutama jika saat bulan ramadhan, beberapa pasien dengan
penyakit tertentu(ringan) dapat berpuasa. “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Baqarah:
185). Perawat diwajibkan mengetahui mana saja pasien yang bisa berpuasa atau tidak.

Suatu kewajiban apabila pasien muslim melakasanakan ibadah solat, sebagai perawat diwajibkan
untuk mengingatkan solat terhadap pasien dan apabila pasien membutuhkan pertolongan dalam
bimbingan atau pendamping pada saat berwudhu dan solat, perawat harus bersedia mendampingi
pasien.

Tata Cara Shalat bagi Orang sakit


• Jika tidak mampu melaksanakan shalat dengan keadaan berdiri, maka shalat dapat dilakukan
dengan posisi duduk

• Jika tidak mampu melaksanakan dengan cara duduk, maka shalat bisa dilakukan dengan cara
berbaring menghadap kiblat dengan miring di sisi kanan (lebih baik daripada sisi kiri)

• Jika tidak mampu melaksanakan dengan cara miring, maka shalat bisa dilaksanakan dengan
cara menelentang, kedua kakinya diarahkan ke kiblat dan lebih baik kepalanya diangkat sedikit
untuk menghadap ke kiblat

• Jika tidak mampu melaksanakan shalat dengan ruku’ dan sujud, maka bisa dengan memakai
isyarat dengan kepala

• Jika tidak mampu mengisyaratkan dengan kepala dan mata pada waktu ruku’ dan sujud, maka
bisa dilaksanakan dengan isyarat mata.

• Jika tidak mampu mengisyaratkan dengan kepala dan mata, maka shalat dapat
dilaksanakan dengan hati.

Karena perawat yang juga berperan membimbing ritual keagamaan terhadap pasien selain itu
juga perawat harus mampu memberikan pengetahuan tentang ilmu kesehatan maupun ilmu
tatakrama keagamaan terhadap pengunjung yang membesuk pasien, seperti doa menjenguk
orang sakit berikut :
Apabila pasien telah sembuh dan akan pulang, perawat bisa membimbing pasien dan keluarga
untuk berdoa mensyukuri kesembuhan yang telah Allah berikan, berikut doa menysukuri doa
kesembuhan :

‫اللھم اني اسالك فرجا قریبا وصبرا جمیال ورزقا واسعا والعافیة من جمیع البالء واسالك تمام العافیة واسالك دوام العافیة‬
‫واسالك الشكر علي العافیة واسالك الغني عن الناس والحول والقوة اال باهلل العلي العظیم‬

“Wahai Tuhanku, bahwasanya aku memohon kelapangan dalam waktu yang dekat, kesabaran
yang sempurna, rizki yang luas, terhindar dari segala bala. Ya Allah aku memohon kepada
Engkau untuk pandai mensyukuri nikmat sehat yang Engkau limpahkan. Ya Allah aku memohon
kepada Engkau kecukupan dari manusia (tidak memerlukan kepada orang lain). Tak ada daya
dan tak ada tenaga, kekuatan melainkan dengan Allah yang MahaTinggi lagi MahaBesar”

Peran perawat sebagai pembimbing rohani selain peran utama merawat pasien secara
fisik(kesehatan) maupun secara psiko(kejiwaan) amatlah vital, karena perawat hampir setiap
waktu ada berada di samping pasien saat di rumah sakit. Maka sangat wajib bagi seorang
perawat mempunyai ilmu dan kemampuan dalam ilmu kerohanian pasien selain hal medis.
Semoga dengan materi ini kita dapat membuka wawasan terhadap para perawat muslim bahwa
tugas perawat bukan hanya menyembuhkan fisik di dunia saja namun juga membantu urusan
akhirat kelak.

Referensi: http://islam-goes-blog.blogspot.com/2012/11/doa-menjenguk-orang-sakit.html
http://pdpmpt.blogspot.com/2011/11/keutamaan-mengunjungi-orang-sakit.html
http://fitralxt190110.blogspot.com/2011/10/sholat-orang-sakit.html
http://www.slideshare.net/KULIAHISKANDAR/konsep-sakit-dalam-islam-17181029
http://sweet-intruder.blogspot.com/2009/05/perawat-islami.html
http://nersreligion.blogspot.com/2009/12/materi_14.html
http://nurseforreligion.blogspot.com/2008/12/ciri-perawat-yang-mempunyai-visi-misi.html
http://keperawatanreligionefafatmawati.wordpress.com/2010/12/13/seorang-perawat-muslim-
untuk-pasiennya/

https://keperawatanreligionulfathea.wordpress.com/2013/05/17/peran-perawat-dalam-membimbing-
pasien-ibadah/

Anda mungkin juga menyukai