Anda di halaman 1dari 10

PROFIL GERAK NASTI PADA BUNGA Mirabilis jalapa

PROPOSAL PENELITIAN
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
dosen pengampu:
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.S.
Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si.

oleh:
Kelompok 3
Biologi A 2014

Emila Susheno 1401850


Karina Rachma 1401145
Muh. Dwiky Julian 1405389
Sulastri Eka Mardiah 1401949
Tri Indah Ramadina 1400049

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
A. Judul
Profil Gerak Nasti pada Bunga Mirabilis jalapa
B. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Berbeda dengan hewan,
gerak pada tumbuhan dapat berupa respon terhadap faktor lingkungan. Gerak
tanaman dapat menjauhi atau mendekati stimlus lingkungan. Kemampuan
menanggapi rangsangan atau memberi reaksi terhadap rangsangan disebut
iritabilitas. Jadi, gerak pada tumbuhan biasanya terjadi karena rangsangan
dari luar. Proses tumbuh dari tumbuhan juga merupakan gerak pada tumbuhan
(Mikrajuddi, 2006).
Rangsangan dapat berasal dari faktor abiotik seperti intensitas cahaya.
Secara fisiologis, cahaya mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung bagi tubuh tanaman. Pengaruhnya pada metabolisme secara
langsung melalui fotosintesis, sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang merupakan respon metabolik
dan lebih kompleks (Franklin,1991).
Salah satu tanaman yang dapat terlihat pergerakannya adalah bunga
Mirabilis jalapa. bunga pada tanaman tersebut mekar disaat sore hari atau
sekitar pukul empat sehingga sering disebut juga bunga pukul empat tetapi
menguncup kembali saat pagi hari. Berdasarkan pengamatan tersebut
diperkirakan menguncup dan mekarnya bunga Mirabilis jalapa dipengaruhi
oleh intensitas cahaya dimana saat sore hari intensitas cahaya tidak terlalu
tinggi dibandingkan saat siang hari. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Profil Gerak Nasti pada Bunga Mirabilis
jalapa”
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana profil gerak nasti bunga Mirabilis jalapa?”
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil gerak nasti
bunga Mirabilis jalapa.
E. Dasar Teori
1. Gerak Nasti
Pengertian gerak nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang
arahnya tidak ditentukan atau ditujukan ke atau dari sumber rangsang.
Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu, cahaya, dan kelembaban
(Syahputra, 2013).
Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhi, gerak nasti dibedakan
menjadi (Syahputra, 2013):
a. Gerak Termonasti
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh rangsang berupa suhu. Contoh termonasti yang terjadi di
daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka
karena pengaruh suhu. Bunga-bunga tersebut mengembang jika
mengalami kenaikan suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga
tersebut akan menutup lagi (Syahputra, 2013).
b. Gerak Seismonasti
Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh
rangsang sentuhan atau getaran. Contoh seismonasti adalah gerak
menutupnya daun putri malu ketika disentuh. Untuk memahami
pengertian gerak seismonasti pada tumbuhan dapat kamu lakukan
dengan mengamati tanaman putri malu (Mimosa pudica) (Syahputra,
2013).
Jika daun tanaman putri malu disentuh maka daun tersebut akan
menutup seperti layu. Sentuhan merupakan salah satu rangsang dari
luar terhadap gerakan daun tanaman putri malu. Arah menutupnya
daun akibat sentuhan adalah tetap walaupun rangsang sentuhannya
berbeda (Syahputra, 2013).
c. Gerak Niktinasi
Gerak niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh
tumbuhan karena pengaruh rangsang dari lingkungan di malam hari.
Contoh gerak niktinasti adalah gerak menutupnya daun tumbuhan yang
tergolong tu polong (Leguminoceae) pada menjelang malam hari.
Gerak ini disebabkan oleh perubahan tekanan turgor sel-sel pada
jaringan di dalam persendian daun (Syahputra, 2013).
d. Gerak Nasti Kompleks.
Gerak nasti kompleks adalah gerakan sebagian tubuh tumbuhan
yang disebabkan oleh lebih dari satu macam rangsang. Contoh gerak
nasty kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya stomata
karena pengaruh cahaya matahari, zat kimia, dan air. Mekarnya bunga
pukul empat pada sore hari itu dipengaruhi oleh cahaya dan suhu
(Syahputra, 2013).
e. Gerak Fotonasti
Fotonasti (Greek, photos = cahaya, taxis = gerak menuju atau
menjauhi rangsang) adalah gerak yang melibatkan sebagian atau
seluruh bagian tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa cahaya
(Syahputra, 2013). Selain itu, fototaksis juga merupakan gerak pindah
tempat menuju atau menjauhi rangsangan cahaya. Telah disepakati
bahwa gerak menuju cahaya disebut fototaksis positif, sedangkan yang
menjauhi cahaya disebut fototaksis negatif. Beberapa contoh
diantaranya yaitu gerak Euglena sp. dan ganggang hijau satu sel
menuju cahaya yang diperlukannya untuk berfotosintesis; kloroplas
dalam sel juga bergerak ke sisi yang mendapatkan cahaya; gerak
serangga menuju ke lampu neon atau lampu lainnya; dan gerak
mekarnya bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) saat siang dan
menguncup saat malam hari, serta gerak mekarnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) saat sore hari (Himabioummy, 2015).
2. Intensitas Cahaya
Sinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar yang berasal dari
Matahari. Tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk berfotosintesis
dan membuat makanan. Tanaman memerlukan cahaya matahari agar
tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh
tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air,
meskipun saat disentuh, daunnya terasa amat basah. Tanpa cahaya
matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi (Irwan, 2014).
Intensitas cahaya adalah banyaknya energi yang diterima oleh suatu
tanaman per satuan waktu. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah Candela
(Cd). Pengertian disini sudah termasuk di dalamnya lama penyinaran,
yaitu matahari bersinar dalam satu hari, karena satuan waktunya
menggunakan hari. Intensitas cahaya dan lamanya penyinaran
mempengaruhi sifat tanaman. Besarnya intensitas cahaya yang diterima
oleh tanaman tidak sama untuk setiap tempat dan waktu. Hal ini
tergantung dari beberapa hal, yaitu jarak antara matahari dan bumi,
tergantung pada musim, dan letak geografis (Bala, 2011).
Intensitas cahaya berpengaruh nyata terhadap sifat morfologi tanaman.
Tanaman yang mendapatkan cahaya matahari dengan intensitas yang
tinggi menyebabkan lilit batang tumbuh lebih cepat. Susunan pembuluh
kayupun lebih sempurna, internodianya lebih pendek, daun lebih tebal,
tetapi ukuranya lebih kecil disbanding dengan tanaman yang tidak terkena
sinar matahari (Arya, 2016). Pengaruh intensitas cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman berhubungan erat dengan proses
nasti.
3. Mirabilis jalapa
Mirabilis jalapa termasuk pada family Nyctaginaceae merupakan
tumbuhan berhabitus herba dengan tinggi dapat mencapai 2 meter. Bunga
Mirabilis jalapa berbentuk tubular, berwarna putih, pink, atau merah,
memiliki 5-6 stamen. Selain itu bunga ini mekar saat sore hari dan
menguncup kembali pada pagi hari (Christman, 2010).
Pada pangkal bunga saat dipetik, akan keluar setitik air yang rasanya
manis. Mirabilis jalapa banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias di
pekarangan rumah atau sebagai pagar pembatas rumah. Pada saat muda
bijinya berwarna hijau, kemudian saat matang berubah menjadi hitam.
Buahnya keras, berwarna hitam, berbentuk telur dan bila sudah tua di
dalamnya terdapat zat tepung yang menagndung lemak. Tumbuhan
tersebut merupakan tanaman tropis, tumbuh pada tanah gembur dengan pH
6-7. Menurut berbagai hasil penelitian, gerak mekarnya bunga tersebut
karena pengaruh berbagai faktor yang saling terkait yaitu, cahaya, suhu,
dan kelembaban udara di sekitarnya yang menyebabkan
terjadinyaperubahanturgor pada bunga (Bacajuga, 2017).
F. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat yang digunakan pada penelitian pengaruh cahaya terhadap gerak
nasti bunga Mirabilis jalapa
No Nama Alat Jumlah
1. Lux meter 1 buah
2. Soil tester 1 buah
3. Thermohygrometer 1 buah
3. Kamera 1 buah
4. Alat tulis 1 set

Tabel 2. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu:


No Nama Bahan Jumlah
1. Mirabilis jalapa Secukupnya

G. Hipotesis
Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H0 : Intensitas cahaya tidak berpengaruh terhadap gerak nasti bunga Mirabilis
jalapa
H1 : Intensitas cahaya berpengaruh terhadap gerak nasti bunga Mirabilis
jalapa
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
merupakan suatu desain penelitian yang menggambarkan keadaan dengan
akurat. Adapun cara mendapatkan datanya dengan cara observasi.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Jumat, 24 November 2017
Waktu : Pukul 06.00 ; 12.00 ; 16.00 WIB
Tempat : Lingkungan sekitar kampus UPI
3. Desain Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam pengamatan gerak nasti pada
Mirabilis jalapa dilakukan dengan lembar observasi berupa tabel
pengamatan yang terdapat aspek intensitas cahaya dan derajat
pergerakan bunga.
b. Variabel Penelitian
Variabel bebas : Intensitas cahaya
Variabel terikat : Gerak nasti bunga (mekar dan menguncup)
Variabel kontrol : Kelembaban udara, suhu udara, kelembaban tanah,
dan pH tanah
I. Langkah Kerja

Ditentukan pH dan Suhu dan kelembaban


tumbuhan kelembaban tanah udara pada lingkungan
Mirabilis jalapa tempat tumbuhan di sekitar tumbuhan
yang akan diamati tersebut diukur tersebut diukur dengan
dengan Soil Tester Termohigrometer

Sudut pergerakan Gerak nasti pada bunga Intensitas


bunga diukur dan diamati setiap pagi, cahaya sekitar
diamati serta siang, dan malam. tumbuhan
dicatat dan dimana masing-masing tersebut diukur
didokumentasikan waktu diamati selama 1 dengan lux
jam dalam selang meter
waktu 10 menit

J. Analisis Data
Data diperoleh dari hasil pengukuran profil gerak nasti pada bunga Mirabilis
jalapa pada waktu yang berbeda yaitu pagi, siang, dan malam dimana masing-
masing waktu diamati selama 1 jam dalam selang waktu 10 menit.
Sebelumnya diukur terlebih dahulu pH, kelembapan tanah, suhu, kelembapan
udara, serta intensitas cahaya sebagai variabel kontrol disekitar tumbuhan
tersebut. Gerak nasti pada bunga diukur sudut pergerakannya pada setiap
waktu. Hasil pengukuran profil gerak nasti pada bunga Mirabilis jalapa setiap
waktu tersebut dirata-ratakan. Adapun hasil dari pengolahan data dibuat dalam
bentuk tabel perbandingan untuk mengetahui kecenderungan waktu mekar
dari bunga Mirabilis jalapa.
DAFTAR PUSTAKA

Arya, D. (2016). Makalah Klimatologi. [Online]. Diakses dari:


https://www.slideshare.net/dewariarya001/makalah-klimatologi-59072278
[10 November 2017]

Bacajuga, 2017. Bunga Pukul Empat (Klasifikasi, Morfologi, gerak). [Online].


Diakses dari: http://bacajuga.com/bunga-pukul-empat/ [10 November
2017]

Bala, Q. (2011). Intensitas Cahaya. [Online]. Diakses dari:


https://www.scribd.com/doc/72993532/itensitas-cahaya [10 November
2017]

Christman, Steve. 2010. Mirabilis jalapa. [Online]. Diakses dari:


https://floridata.com/Plants/Nyctaginaceae/Mirabilis+jalapa/974 [10
November 2017]

Franklin, G. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press : Jakarta.

Himabioummy. 2015. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Tentang Gerak


pada Tumbuhan. [Online]. Diakses dari:
https://www.slideshare.net/himabioummy/laporan-praktikum-fisiologi-
tumbuhan-tentang-gerak-pada-tumbuhan. [10 November 2017]

Irwan, Z. D. (2014). Prinsip - Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan


Pelestariannya. Jakarta: Bumi Aksara

Mikrajuddin, dkk. 2006. IPA Terpadu Jilid 2A. Gramedia, Jakarta

Syahputra, Irfan. 2013. Pengertian dan Macam-Macam Gerak Nasti. [Online].


Diakses dari: http://www.irfansyahputra.web.id/2013/12/pengertian-dan-
macam-gerak-nasti.html. [10 November 2017]

Anda mungkin juga menyukai