Balance - Scorecard - Dalam - Manajemen - Strate Ok
Balance - Scorecard - Dalam - Manajemen - Strate Ok
BAB I ..................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 2
1. DEFINISI DAN KONSEP BALANCE SCORECARD .................................................... 2
2. 4 PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD .............................................................. 4
3. Keunggulan Balance Scorecard............................................................................... 7
4. Balance Scorecard Sebagai Inti Sistem Manajemen Strategik .............................. 9
BAB III ................................................................................................................................. 10
PENUTUP ........................................................................................................................... 10
KESIMPULAN .................................................................................................................. 10
SARAN ............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 11
i
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi
yang semakin maju menuntut adanya penggunaan metode yang cocok
dan sesuai dengan perkembangan jaman teknologi, yang mana
metode tersebut bisa digunakan untuk memaksimalkan kinerja
organisasi atau perusahaan terutama dalam pengelolaan sumber daya
alam. Hal ini dikarenakan sumber daya alam yang terbatas dan perlu
adanya pemanfaatan secara benar dan bertanggung jawab. Saat ini
metode yang paling mendapat perhatian banyak pihak dalam
hubungannya dengan penyususnan strategi bisnis adalah Balanced
Scorecard (BSC). Termasuk dalam menyusun strategi lingkungan
dalam pengelolaan sumber daya alam, berdasarkan alasan diatas
maka dari itu perlu adanya uraian mengenai metode tersebut dalam
makalah ini.
B . Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
waktu menanggapi, memperbaiki kualitas terhadap team, mengurangi
waktu meluncurkan produk, dan mengelola untuk jangka waktu panjang;
2) scorecard menjadi pedoman untuk mengoptimalkan pencapaian
tujuan. Sejak 1992, konsep ini terus dikembangkan tidak saja oleh
Kaplan dan Norton bahkan oleh penulis lain. Demikian juga dengan
bidang yang mengadopsi BSC, semakin lama semakin banyak.
Karathonous, D., and P. Karathonous (2005), meggunakan BSC untuk
pendidikan, Kocakulah, M.C dan Austill, A.D.( 2007) di bidang
Kesehatan.
3
Dampak dari keberhasilan penerapan balanced scorecard memicu para
eksekutif untuk menggunakan balanced scorecard pada tahapan
perencanaan strategik. Mulai saat itu, balanced scorecard tidak lagi
digunakan sebagai alat pengukur kinerja namun berkembang menjadi
strategik management sistem.
Perspektif Keuangan
Pertumbuhan Pendapatan
Penurunan Biaya
Penurunan biaya per unit produk, per pelanggan atau per jalur
distribusi adalah contoh tujuan penurunan biaya. Ukuran yang tepat
4
sudah jelas, yaitu biaya per unit dari obyek biaya tertentu. Tren dalam
ukuran ini akan menyatakan apakah biaya telah berkurang atau tidak.
Untuk tujuan ini, keakuratan pembebanan biaya berperan penting.
Perhitungan biaya berdadarkan aktivitas dapat memainkan peranan
pengukuran yang penting, khususnya biaya penjualan dan
administrasi, biaya yang biasanya tidak dibebankan pada obyek
biaya seperti pelanggan dan jalur distribusi.
Penggunaan Aset
Perspektif Pelanggan
5
pengiriman, citra dan reputasi. Pengorbanan meliputi harga produk,
waktu untuk mempelajari penggunaan produk biaya operasional,
biaya pemeliharaan dan biaya pembuangan.
Perspektif Proses
6
lainnya. Perspektif ini mempunyai 3 tujuan utama, yaitu : penigkatan
kemampuan pegawai, penigkatan motivasi, pemberdayaan, dan pelibatan
pegawai, serta peningkatan kemampuan sistem informasi.
Kemampuan Karyawan
7
dalam menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai
berikut (Mulyadi, 2009: 15-19).
a. Komprehensif
Balanced Scorecard menambahkan perspektif yang ada dalam
perencanaan strategis, dari yang sebelumnya hanya pada perspektif
keuangan, meluas ke tiga perspektif yang lain, yaitu : pelanggan,
proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Perluasan perspektif rencana strategic ke perspektif nonkeuangan
tersebut menghasilkan manfaat sebagai berikut:
a. Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan
berjangka panjang,
b. Memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis
yang kompleks.
b. Koheren
Koheren berarti Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk
membangun hubungan sebab akibat (causal relationship) diantara
berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam perencanaan
strategis. Setiap sasaran strategis yang ditetapkan dalam perspektif
non keuangan harus memiliki hubungan kausal dengan sasaran
keuangan, baik secara langsung maupun tak langsung. Kekoherenan
strategis yang dihasilkan dalam sistem perencanaan strategis
memotivasi personel untuk bertanggungjawab dalam mencari inisiatif
strategis yang bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan.
c. Seimbang
d. Terukur
8
mudah diukur. Namun, dalam pendekatan Balanced Scorecard ketiga
perspektif nonkeuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat
dikelola, sehingga dapat diwujudkan untuk mengukur kinerja
perusahaan. Dengan demikian, keterukuran sasaran strategik pada
ketiga perspektif tersebut menjanjikan perwujudan berbagai sasaran
strategik nonkeuangan, sehingga kinerja keuangan dapat
berlipatganda dan berkesinambungan.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Balance score card merupakan alat untuk mengukur kinerja suatu
organisasi. Yang di mana balance score card sebagai penyeimbang dalam
pengukuran kinerja seperti financial dengan non financial, jangka pendek dan
jangka panjang. Balance score card mempunyai peran penting terutama
dalam strategi suatu organisasi. Yang di mana visi dan misi suatu organisasi
di terjemahkan ke dalam 4 perspektif yaitu, persepektif pembelajaran dan
pertumbuhan, persepektif proses, persepektif pelanggan, dan persepektif
keuangan. Artinya untuk mencapai visi dan tujuan suatu organisasi maka
keempat persepektif ini harus berhubungan satu dengan yang lain agar visi
dan tujuan suatu organsasi dapat tercapai.
SARAN
Di harapkan kepada setiap organisasi dapat menerapkan balance
score card untuk mencapai tujuan dan untuk mengukur kinerja. Karena
sistem ini sangat baik, yang dimana sistem pengukurannya tidak berdasarkan
kinerja keuangan saja namun faktor non keuangan juga di perhatikan seperti
kinerja pegawai, inovasi, dan kepuasan pelanggan. Dalam penggunaan
balance score card perlu diperhatikan perspektif yang menjadi pondasi ketiga
persepektif lain. Yang di mana persepektif ini persepektif pembelajaran dan
pertumbuhan yang dimana perspektif ini terkait dengan pegawai. Persepektif
10
ini menjadi vital karena baik atau buruknya kinerja perusahaan ditentukan
oleh persepektif ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2005. System Manajemen Strategic Berbasis Balance
Scorecard. UPP AMP YKPN.
http://sulut.kemenag.go.id/file/file/minahasa/dvnm1332830077.p
df
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126147-5677-
Analisa%20penerapan-Literatur.pdf
11