Anda di halaman 1dari 8

TUGAS GOLONGAN JENIS PAKAN

NUTRISI DAN PAKAN TERNAK

Dosen Pengampu: Ir. Andang Andiani L.M.Si

Disusun oleh :

1. ADITIYAS DEVA SHERLI EFENDI (03.03.018.001)


2. ANGGIN KURNIA UTAMI (03.03.018.007)
3. KRISTOFORUS STEVEN GALARANA (03.03.018.020)
4. MUHAMMAD ICHSAN WURLAKSONO (03.03.018.023)
5. MHD. ALI HANFIAH HASIBUAN (03.03.018.021)

KEMENTRIAN PERTANIAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
YOGYAKARTA - MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
TAHUN 2018/2019
Klasifikasi Bahan Pakan Secara Internasional
Bahan pakan dibagi menjadi dua menurut sumbernya, yaitu nabati dan hewani. Bahan pakan
nabati adalah pakan yang berasal dari tanaman pangan seperti jagung, sorgum dan gandum.
Bahan pakan hewani adalah bahan pakan yang bersumber dari hewan seperti udang, ikan dan
darah (Rasyaf, 1994). Secara Internasional bahan pakan dapat dibagi menjadi 8 kelas yaitu
hijauan kering, pasture, silase, sumber energi, sumber protein, sumber mineral, sumber vitamin
dan zat additive (Tillman et al, 1998)
1. Roughage ( Hijauan kering )
Hijauan kering adalah rumput dan daun-daunan leguminosa yang sengaja dikeringkan agar
dapat disimpan dalam waktu yang lama dan digunakan sebagai cadangan bahan pakan ternak
pada musim kekurangan pakan. Pemberian jerami pada beberapa ternak akan menunjukkan
defisiensi vitamin A karena terjadinya penurunan suplementasi vitamin A saat proses
fermentasi di dalam rumen (Lubis, 1992). Kelas ini meliputi semua hijauan jerami dan
produk lain yang mengandung serat kasar >18% dan dinding sel >35% dalam bahan kering.
Contoh: hay rumput, hay hijauan jagung/legum, hay jeramipadi/jagung kering
2. Pastura atau Hijauan Segar
Tanaman padangan hijauan yang diberikan segar termasuk dalam kelas ini adalah semua
hijauan diberikan secara segar. Hijauan segar atau pasture dapat dihasilkan dari jenis rumput
maupun leguminosa (Lubis, 1992). Hijauan merupakan sumber pakan utama ruminansia baik
berupa rumput maupun leguminosa. Hijauan akan terasa kasar bila diraba dan mempunyai
bau khas masing-masing (Rasyaf, 1994). Pastura atau hijauan segar memiliki nilai protein
yang cukup tinggi (Tillman et al, 1991)
Pakan Hijauan segar
1. Rumput odot mempunyai kandungan protein kasar 17 – 19 % nutrisi dengan digestibility
daun 72,68 % dan digesbility batang 62,56 %.
2. Rumput gajah kandungan protein 8,4-11,4% lemak 1,7-1,9% serat kasar 29,5-33% daya
cerna 52%.
3. Tanaman leguminosae semak berprotein tinggi seperti Lamtoro (Leucaena
leucocephala), Kaliandra (Calliandra calothrysus) dan Gamal (Gliricidia sepium).
4. Tanaman legum merambat seperti Kacang Sentro (Centrosema pubescens), Kembang
Telang (Clitoria ternatea), dan Kacang Ruji (Pueraria phaseoloides).
Contoh pakan hijauan segar yakni : rumput, legum dan rambanan. Yang termasuk
dalam pastura seperti centrosoma, rumput raja, rumput gajah, enceng gondok, berikut
jenis – jenis rumput yang bisa dimanfaatkan yakni :
• Rumput Raja (King grass)
• Rumput Benggala (Panicum maximum)
• Rumput Meksiko (Euchlaena mexicana)
• Rumput Setaria (Setaria sphacelata)
• Rumput Signal (Brachiaria decumbens)
• Rumput Para (Brachiaria mutica)
• Rumput Pangola (Digitaria decumbens)
• Rumput Jaragua (Hyparrhenia rufa)
• Rumput Paspalum dilatatum
• Rumpur Rhodes (Chloris gayana)
• Rumput Jukut caladi (Melinis minutiflora)
• Sudan grass, rumput sudan
• Blady grass (Imperata cilindrica )
.

3. Silase
Kelas ini menyebutkan silase hijauan (jagung, alfafa, rumput dsb) tetapi tidak silase ikan,
biji-bijian dan akar-akaran (Hartadi et al., 1993). Bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini
adalah bahan pakan yang berasal dari hijauan yang telah mengalami proses fermentasi
didalam silo secara anaerob, menagndung bahan kering sebesar 20,35% (Tillman et al, 1998).
Proses pengawetan hijauan dengan cara fermentasi menggunakan satu jenis bakteri disebut
erilase. Bahan pakan yang mengalami ensilase di sebut silase. Silase membuat pakan menjadi
asam dan lembek (Parakkasi, 1995). Contoh silase rumen sapi, rumput gajah, rumput odot,
tebon jagung, rumput kolonjono, (jerami padi, jerami kedelai, pucuk tebu) atau yang berasal
dari pohon - pohonan (daun gamal dan daun lamtoro).
4. Sumber Energi
Bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan-bahan dengan kandungan protein
kasar kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari 18% atau kandungan dinding selnya
kurang dari 35% (Lubis, 1992). Zat makanan yang digunakan sebagai sumber energi utama
adalah karbohidrat. Karbohidrat mensuplai sekitar 80% total energi (Parakkasi, 1995).
contoh pakan sumber energy :
1. Kelompok serealia/biji-bijian (jagung, gandum, sorgum).
2. Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan).
3. Kelompok umbi (ubi jalar, ubi kayu dan hasil sampingannya).
4. Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput
benggala dan rumput setaria).

Yang termasuk bahan pakan sumber energi diantaranya adalah benih padi, sorgum putih,
sorgum coklat, tepung daun pepaya, ampas kelapa, biji bunga matahari, dedak, biji jagung,
tepung gaplek, millet putih, onggok, tetes, bekatul.

5. Sumber Protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan
protein minimal 20% (Lubis, 1992). Bahan pakan sumber protein biasanya berupa tepung
atau bungkil (Wahyu, 1992). Semua pakan yang mengandung protein 20% atau lebih
biasanya berasal dari tanaman, hewan dan ikan (Tillman et al 1991).
1. Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan
sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ubi jalar, ganggang dan
bungkil)
2. Kelompok hijauan yang sengaja ditanam (Leguminosa), misalnya lamtoro, turi kaliandra,
gamal dan sentro.
3. Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan
sebagainya).
Contoh bahan pakan sumber protein sebagai berikut :
Tepung Darah
Tepung darah merupakan limbah jagal yang banyak di Indonesia, tetapi jarang digunakan
karena penampungan darah bekas jagal itu kotor dan banyak tercemar tinja sapi atau kerbau
yang dipotong Kandungan proteinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari bungkil kedelai.
Kacang gude
Kacang gude mengandung gizi yang cukup tinggi yakni 22% protein, 65% karbohidrat dan
15% lemak. Kacang gude dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai atau bahn
pencampur pada produk yang mengunakan bahan dasar kedelai, misalnya temped dan kecap.
Selain sebagai bahan pangan, tanaman kacang gude digunakan pula sebagai pakan ternak,
pelindung di pembibitan, pencegaha erosi, dan pematah angin.
Bungkil kelapa
Bungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat digunakan sebagai
pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik minyak
goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup tinggi sekitar
21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 – 1745 Kkal/Kg.
Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi
sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi 20%,
sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan
pabrik.
Tepung keong
Daging hewan keong itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya bisa
menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor bahan baku pakan,
seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun .
Tepung rese
Kandungan proteinnya bervariasi antara 43 – 47% dan merupakan sumber kalsium yang baik
karena mengandung kitin. Tapi di Indonesia pemakaiannya belum umum, karena
produksinya memang sedikit.
6. Sumber Mineral
Bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini adalah semua makanan yang mengandung cukup
banyak mineral. Kandungan pada tepung ikan bervariasi dari 46%-75%. Kandungan asam
aminonya baik, banyak mengandung vitamin dan mineral, karena itulah tepung ikan
memiliki harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan bahan makananlainnya (Rasyaf, 1994).
Unsur anorganik mempunyai banyak fungsi dalam proses pengatur pertumbuhan (Parakkasi,
1995)
Contoh pakan sumber mineral :
Ultra Mineral
Ultra mineral merupakan sumber mineral untuk pertumbuhan tulang, gigi, dan
jaringan otot serta reproduksi pada sapi. Mineral blok juga bemanfaat sebagai
bahan enzim, hormon dan substansi lainnya yang diperlukan dalam proses
metabolisme.
Tepung Kapur
Tepung kapur biasanya digunakan sebagai sumber Ca dalam pakan unggas.
Kandungan Ca sebesar 33-38 %, sedangkan P sebesar 0% (Yaman, 2010).
Garam
Garam digunakan sebagai sumber Na dan Cl. Penggunaanya dalam pakan
maksimal 0,25%. Jika kelebihan dapat mengakibatkan proses ekskresi atau
pengeluaran feses meningkat (Yaman, 2010).
Tepung Cangkang Kerang
Tepung kerang merupakan bahan pakan sumber mineral yaitu kalsium dan
fosfor, termasuk dalam kelas eman dalam klasifikasi bahan pakan secara
internasional yang mengandung 1,2% BETN, 43,4% protein kasar, dan 86%
bahan kering.Tepung kerang terbuat dari kerang yang digiling halus.

7. Sumber Vitamin
Vitamin adalah organik yang tidak ada hubungan satu dengan yang lain. Vitamin hanya
diperlukan dalam jumlah kecil untuk pertumbuhan normal dan pemeliharaan kehidupan
(Tillman et al, 1998). Vitamin adalah zat katalitik esensial yang tidak dapat disintesis tubuh
dalam metabolisme, maka harus diperoleh dari luar (Anggorodi, 1994). Vitamin dibutuhkan
tubuh dalam jumlah kecil tetapi merupakan regulator metabolis (Rasyaf, 1994).
Vita Chiks
Vita Chiks adalah vitamin dan anti biotik untuk anak ayam. Komposisinya
terdiri dari Baticratin M D 35 gr, Vitamin A 5.106 iu, Vitamin D3 5.105 iu,
Vitamin E 2500 iu, K3 (Menadione Sodium B1 sulfid) 1 gr, Vitamin B1 2 gr,
Vitamin B2 4 gr, Nicotinic Acid 5 gr, Vitamin B6 1 gr,Vitamin B12 1 mg,
Vitamin C 20 gr (Amirudin, 1995).
Jeruk Nipis
Dalam setiap 100 mg jeruk nipis mengandung kalori 37,0 kal, protein 0,80 gr,
Lemak 0,10 gr, karbohidrat 12,30 gr, kalsium 40,00 mg, fosfor 22,00 mg, zat
besi 0,60 Mg, Vit B1 0,40 mg, Vit C 27,00 mg, air 86,00 gr, Bdd 76%
(Rumana, 2003).

8. Additive
Adalah bahan yang ditambahkan kedalam ransum dengan jumlah sedikit
dengan tujuan tertentu. Dari hasil praktikum tidak ditemukan bahan pakan yang
masuk dalam kelas ini, sehingga tidak sesuai dengan pendapat Purbowati dan
Rianto (2005) yang menyatakan bahwa bahan pakan yang masuk dalam kelas
ini meliputi antibiotik, hormon dan obat-obatan.

Jahe
Jahe adalah rimpang jahenya yang telah berkembang dalam tanah yang
ukurannya semakin besar seiring pertambahan umur tanaman dan biasanya
digunakan sebagai zat adifit (Prasetio, 2003). Rimpang jahe mengandung
nutrisi pati sekitar 58%, protein 8%, oleoresin 3-5% dan minyak atsiri 1-3%
(Rusmana, 2000).
Kunyit
Kunyit adalah tumbuhan suku Zingiberaceae marga curcuma. Banyak
digunakan dalam masakan misal sebagai bumbu penyedap, pemberi warna
kuning dan dapat membuat makanan lebih awet, dapat juga digunakan sebagai
obat.Nilai nutrisi kunyit per 78 gr adalah kalsium 74 gr, fosfor 78 gr, besi 3,3
mg, kalori 63 Cal, protein 2 gr, karbohidrat 9,1 gr, air 84,9 gr.

Cuka Dixsi
Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa kimia organik yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam, dan aroma dalam makanan. Selain dapat berfungsi
juga sebagai pengawet bahan makanan. Asam cuka encer merupakan golongan
asam lemh yang paling aman bagi tubuh.

Urea
Urea adalah suatu senyawa organik yang didalamnya terkandung unsur carbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen. Pupuk urea berbentuk butiran yang mencakup
kadar nitrogen minimal 46%, air maksimal 0,5%, biuret maksimal 1%, untuk
bentuk gelintiran kadar nitrogen minimal 46%, air maksimal 0,5%, biuret
maksimal 2%, berwarna putih, dan bentuk butiran tidak berdebu.

Temulawak
Berdasarkan hasil praktikum, temulawak termasuk zat additif, memiliki bentuk
bongkahan, berwarna kuning (orange), bau khas temulawak, rasa pahit serta
mengandung zat antinutrisi berupa mimosin. Hal tersebut sesuai dengan
pendapet Murtidjo (1991) yang menyatakan bahwa temulawak mempunyai
warna kekuningan atau kecokelatan.

Anda mungkin juga menyukai