PENDAHULUAN
Secara mendasar, ajaran islam dapat dibagi menjadi dua, yaitu akidah (keimanan)
dan amal (perbuatan). Ajaran dalam bidang akidahh bertujuan untuk mendorong dan
membimbing manusia dalam mengembangkan dirinya menuju kesempurnaan
pandangan, pemahaman, dan keyakinan atau iman. Sedangkan ajaran yang berada
dalam bidang amal bertujuan untuk mendorong dan membimbing manusia dalam
mengembangkan amal-amal saleh sehingga tercapai kesempurnaan amal ibadah.
Ada tiga bagian yang harus menyatu secara utuh untuk memahami dan
mengamalkan ajaran islam, yaitu iman, islam, dan ihsan. Ibarat sebuah bangunan
rumah, iman adalah fondasi yang ditanam di dalam tanah yang tidak tampak. Islam
adalah wujud bangunan rumah yang berupa tiang, dinding, atap, jendela, dan semua
bagian yang tampak di permukaan. Sedangkan ihsan adalah segala sesuatu yang
menjadikan indah dan nyamannya bangunan rumah, misalnya taman, warna cat, dan
hiasan rumah.1
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Iman
2
Jadi jelas bahwa iman merupakan pengakuan hati, pengucapan lidah,
dan pengamalan anggota badan. Hal tersebut merupakan suatu kesatuan
proses yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
2.2 Islam
Pengertian agama Islam dari segi istilah terdapat beberapa hal sebagai
berikut :
1. Islam adalah agama yang didasarkan pada wahyu yang berasal
dari Allah SWT.
2. Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
3. Islam adalah agama yang bukan hanya dibawa oelh Nabi
Muhammad melainkan agama yang dibawa oleh nabi
sebelumnya, namun agama yang dibawa Nabi Muhammad jauh
lebih sempurna dibandingkan dengan agama yang dibawa oleh
nabi sebelumnya.
4. Islam adalah agama yang ditujukan hanya untuk kelompok
masyarakat pada zaman tertentu, melainkan agama yang
diperuntukkan bagi seluruh kelompok masyarakat pada setiap
zaman.
5. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya mencakup seluruh
aspek kehidupan manusia.
6. Islam adalah agama yang didasarkan pada lima pilar utama,
yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan
melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
2.3 Ihsan
Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat
baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan.
Allah swt. berfirman dalam Al-Qur`an mengenai hal ini.
Surat Al-Isra’ ayat 7
Artinya : “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi
dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi
dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang
kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-
muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-
musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
1
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”
Surat Al-Qashash ayat 77
4Junaidi Hidayat, Ayo Memahami Akidah dan Akhlak Untuk MTs/SMP Islam Kelas VII, Erlangga, Jakarta,
2009, hal. 13-14.
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang
dzalim.”(Q.S. Alhujarat ;11)
Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-
Taubah; 103)
Dari ayat-ayat tersebut di atas dapat dipetik suatu kesimpulan bahwa
rukun Islam yang diimplementasikan dalam praktik ibadah selalu
dihubungkan dengan akhlaku karimah (Ihsan), atau perbuatan-perbuatan
yang bernilai kebaikan, seperti shalat dikaitkan dengan menghindarkan diri
dari perbuatan keji dan mungkar, puasa dikaitakan dengan ketakwaan, haji
dikaitkan dengan tidak boleh berkata kotor, dusta, dan sebagainya, begitu
pun juga dengan zakat dikaitkan dengan penyucian jiwa atau harta.
Iman yang pada awalnya sebuah ikrar, akan mendorong manusia
untuk bergerak dengan kesungguhan hati untuk mempraktikkan atau
mengamalkan apa yang dipereintahkan dari apa yang diyakininya yang
melahirkan ketaatan atau kepatuhan dalam menjalani hidup dan kehidupan
sehari-hari. Dengan kata lain, Ihsan lahir dari kesempurnaan keimanan dan
keislaman seseorang, atau kesempurnaan keimanan dan keislaman
seseorang akan Nampak pada sikap atau tingkah lakunya baik perkataan,
perbuatan, atau pun pikiranya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.
3.2 Saran
Iman, Islam dan Ihsan haruslah dilaksanakan secara beriringan agar
menjadi insan kamil (manusia sempurna).
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’anul Karim
Hidayat,Junaidi.2009. Ayo Memahami Akidah dan Akhlak Untuk
MTs/SMP Islam Kelas VII.Jakarta:Erlangga
http://www.dakwatuna.com/2008/02/06/385/ihsan/#ixzz3pRGH6X6a,
diakses pada sabtu, 22 juni 2019, 09.00
Ibn Mandzur.tth.Lisan al-Arab.Mesir: Dar al-Ma’arif
Maududi,Abul A’la.1986. Dasar Dasar
Iman.Bandung:Penerbit Pustaka
Razak,Nasaruddin.1997. Dienul Islam.Bandung: Al-Ma’arif
Sueb,Musa.1996. Urgensi Keimanan dalam Abad
Globalisasi.Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya