Oleh:
Oleh:
Winda Yulistiawati 1940312092
Muhammad Fikri El-Khair 1940312023
Preseptor:
dr. Irvan Medison, Sp.P(K).FISR. FAPSR
dr. Dessy Mizarti, Sp.P
Perseptor
dr. Irvan Medison, Sp.P(K), FISR,FAPSR
dr. Dessy Mizarti, Sp.P
Mengetahui
Ketua Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
UNAND / KSM Paru RSUP Dr. M. Djamil
Padang
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur/tgl lahir : 66 tahun / 5 Juli 1953
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
No. RM : 01057731
Alamat : Darussalam, Tebo Tengah, Jambi
Status perkawinan : Menikah
Negeri asal : Kerinci, Jambi
2. ANAMNESIS PASIEN
Keluhan Utama
Sesak napas meningkat sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
- Sesak napas tidak menciut, meningkat dengan aktivitas, tidak dipengaruhi
cuaca, emosi, dan makanan, sudah dirasakan 3 bulan yang lalu, karena
sesak pasien berobat ke RSUP Dr. M. Djamil Padang dan dilakukan Ro
Thorax dan cek sputum (TCM : MTB not detected).
- Bstuk berdahak meningkat sejak 3 hari yang lalu, dahak putih kental,
sukar dikeluarkan. Batuk berdahak dirasakan sejak 3 bulan lalu, hilang
timbul
- Batuk berdarah 3 bulan yang lalu, saat ini sudah tidak ada.
- Demam (-)
- Nyeri dada kanan (+), tidak menjalar, meningkat ketika batuk
- Keringat malam (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-)
- Penurunan nafsu makan (+), penurunan BB 6 kg dalam 3 bulan
- Suara serak (-) nyeri menelan (-)
- BAB dan BAK tidak ada kelainan
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat minum OAT (-)
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat diabetes melitus (-)
- Riwayat keganasan (-)
3. PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan umum : Sedang
- Kesadaran : Komposmentis kooperatif
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- Pernafasan : 22 x/menit
- Suhu : 36,1C
- Sianosis : (-)
- TB : 171 cm
- BB : 49 kg
- BMI : 18,7 Kg/cm2 (Normoweight)
- Edema : (+)
- Kulit : teraba hangat
- KGB : tidak teraba pembesaran KGB
- Kepala : normocephal
- Leher : JVP 5+2 cmH2O
- Rambut : tidak mudah rontok
- Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
- Thorak :
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba 2 jari LMCS
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama reguler, bising (-)
Paru
Inspeksi :
venektasi dada kanan (+)
statis: asimetris, dada kanan flat dari kiri
dinamis : Pergerakan dada kanan tertinggal dari
kiri
Palpasi : fremitus kanan lemah dari kiri
Perkusi : kanan: atas-RIC VI redup, RIC VI-bawah sonor
kiri: sonor
Auskultasi :
kanan: atas – RIC VI SN melemah,
RIC VI – bawah SN Bronkovesikular Rh (+)
kiri: suara nafas bronkovesikuler, Rh +. Wh -
Punggung
Inspeksi :
Statis : Asimetris, dada kanan flat dari kiri
Dinamis : Pergerakan dadan kanan tertinggal dari kiri
Palpasi : fremitus kanan lemah dari kiri
Perkusi : kanan: redup kiri: sonor
Auskultasi :
kanan: suara nafas melemah
kiri: suara nafas bronkovesikuler, rh -/-. Wh -/-
Abdomen
Inspeksi : distensi (-)
Palpasi :
- Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Genitalia :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Edema -/-, clubbing finger -/-, akral hangat
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb : 8 g/dl (Nilai rujukan: pria 14-18 g/dl)
Ht : 26% (Nilai rujukan: pria 40-48%)
Leukosit : 26.020 /mm3 (Nilai rujukan: 5000-10000)
Trombosit : 568.000 //mm3 (Nilai rujukan: 150000-
400000)
PT : 9,8 detik
APTT : 36,4 detik
Rontgen
5. DIAGNOSIS
Susp. Ca bronkogenik jenis sel belum diketahui T4NxMx, min std III B,
PS 70-80 + CAP + Anemia ringan, hipoalbumin
6. PENATALAKSANAAN
- IVFD NaCL 0,9 % 12 jam/kolf
- Cek procalcitonin dan dift.-count
- Cek gambaran darah tepi
- Injeksi Seftriaxon 1 x 2 mg
- Azitromicin 1 x 500 mg
- Injeksi Furosemid 1 x 20 mg
- Injeksi Dexamethason 3 x 1 mg
- N-Asetilsistein 2x200 mg
- Ekstra 4 putih telur
- BTA I,II, TCM
- Cek kultur sputum
- Cek sitologi sputum
- USG Thorax -> TTNA dan Core biopsy
- CT scan thorax dengan kontras
PERJALANAN PENYAKIT (follow up)
O Ku: sedang, Kes: CMC, TD: 160/65, Nd:800, Nf: 22x/ menit, T:
36,3ºC
Paru: Aus:
Ka: Atas-RIC VI Suara nafas melemah rh (+) wh (-) RIC VI-
bawah suara nafas bronkovesikuler, rh (+), wh (-)
Ki: SN bronkovesikuler
A Susp. Ca Bronkogenik jenis sel belum diketahui T4NxMx min
stg III B ps 70-80 dengan SVCS
P - IVFD NaCL 0,9 % 8 jam/kolf & punksi cairan pleura
- Injeksi Seftriaxon 1 x 2 mg
- Azitromicin 1 x 500 mg
- Injeksi Furosemid 1 x 20 mg
- Injeksi Dexamethason 3 x 1 mg
- N-Asetilsistein 2x200 mg
- Ekstra 4 putih telur
- Cek gambaran darah tepi, MCV, MCH, MCHC,
Retikulosit
- Cek kultur sputum dan sensitivitas kuman banal
- Cek sitologi sputum
- USG guiding TTNA/Core Biopsi
- Bronkoskopi dengan persiapan
- CT-scan toraks dengan kontras
O Ku: sedang, Kes: CMC, TD: 110/70, Nd: 80, Nf: 20x/ menit, T:
36,3ºC
Paru: Aus:
Ka: Atas-RIC VI Suara nafas melemah rh (+) wh (-) RIC VI-
bawah suara nafas bronkovesikuler, rh (+), wh (-)
Ki: SN bronkovesikuler
A Susp. Ca Bronkogenik jenis sel belum diketahui T4NxMx min
stg III B ps 70-80 dengan SVCS + CAP DD/ parapneumoplastik
syndrom + anemia ringan
P - IVFD NaCL 0,9 % 8 jam/kolf
- Cek darah rutin
- Rencana bronkoskopi tanggal 3/12/2019
Tanggal 28 November 2019 jam 7.00 WIB
S Sesak nafas (+) menurun , batuk (+) berdahak, nyeri dada (+)
berkurang
O Ku: sedang, Kes: CMC, TD: 110/70, Nd: 78, Nf: 20x/ menit, T:
36,3ºC
Paru: Aus: Ka: Suara nafas menghilang
Ki: suara nafas vesikuler, rh -/-, wh -/-
O Ku: sedang, Kes: CMC, TD: 110/70, Nd: 100, Nf: 22x/ menit,
T: 36,3ºC
Paru: Aus: Ka: atas-RIC VII : SN bronkovesikuler
RIC VII-bawah : SN melemah
Ki: suara nafas vesikuler, rh -/-, wh -/-
Pada pasien ini didapatkan PS 70-80, karena pasien masih bisa melakukan
aktivitas untuk mengurus diri sendiri.
Daftar Pustaka
1. Taufik, Ahmad Hudoyo. Gejala Kanker Paru. SMF Paru RSUD Bekasi
Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-RS
Persahabatan. 2005. Jakarta.
2. Taufik, Elisna Syahruddin, dkk. Faktor Risiko, Gejala Klinis dan
Diagnosis Kanker Paru Di Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas-Rumah Sakit Dr. M. Djamil, Padang Tahun 2005,
Bagian Pulmonoli dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fkultas Kedokteran
Universitas Andalas-RS. M. Djamil. 2005. Padang.
3. Amin Z, Suwondo A. 2005. Tumor Paru. dalam : Suparman.Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid II. edisi IV. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. hal 1015-1021.
4. Saputra TR, Mulyadi, Fajryah. Manifestasi Kanker Bronkogenik ada
Penderita yang dirawat di Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh. Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala. 2012. 12(2): 68-74
5. Suprijono A, Chodijah, Cahyono AT. Kanker paru Merupakan Fktor
Resiko Terjadinya Efusi Pleura di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.
2014
6. Adiatma. Hunungan antara Karsinoma Paru dengan Efusi Pleura. Jurnal
Media Medika Muda. 2015.
7. Moelina JR, Yang P. Cassivi SD. Non small cell lung cancer,
epidemiologi, risk factors, treatment and survioship mayo clin. 2016.
8. Adityawarman. Hubungan ketahanan hidup 1 tahun penderita kanker paru
yang dirawat di RS dr. Kariadi Semarang dengan faktor-faktor yang
berhubungan. Karya Akhir PPDS I. FK Undip. 2015 (URL:
Http://www.eprints.undip.ac.id
9. Kemenkes RI. Pedoman nasional pelayanan kedokteran Kanker Paru
komite penanggulangan kanker nasional. 2017