Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ZOONOSIS

“PEWARNAAN VIRUS”

Disusun Oleh :

NAMA : ADITYA RAHMADANI


NIM : AK917001
KELOMPOK : 4 SHIFT 1
SEMESTER :4

D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
YAYASAN BORNEO LESTARI
BANJARBARU
2019
Judul : Pewarnaan Virus

Hari/Tanggal : Sabtu, 6 April 2019

Tujuan : Untuk dapat memahami dan dapat mengerjakan pewarnaan virus


secara sederhana di laboratorium.

Prinsip : Jaringan otak pada mencit dibuat apusan pada kaca objek kemudian
difiksasi dengan menggunakan alkohol absolute 96% dan diwarnai
dengan larutan celler.

Dasar Teori
Virus merupakan partikel yang bersifat parasite obligat pada sel/makhluk
hidup Aseluler (bukan merupakan sel) berukuran sangat renik. Didalam sel inang
virus menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan
makhluk hidup. Virus adalah parasite berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat berproduksi didalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan seluler untuk berproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan
parasit obligat dan dilur inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketigannya. Genom virus menyadi
baik protein yang digunakan untuk membuat bahan genetic maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya (Syamsuri, 2007).
Rabies merupakan encephalitis viral yang bersifat fatal, ditransmisikan dari
hewan ke manusia (zoonosis) melalui gigitan hewan yang gila. Rabies dapat
digolongkan sebagai penyakit strategis karena merugikan baik dari segi ekonomi
maupun kesehatan masyarakat. Keberadaan rabies di Indonesia dilaporkan pertama
kali oleh Schorl pada tahun 1884 di Bekasi pada seekor kuda, kemudian disusul
laporan Esser tahun 1889 pada kerbau di Bekasi. Tahun 1890 Penning melaporkan
kasus rabies pada anjing di Tanggerang, sedangkan kasus rabies pada manusia
dilaporkan oleh de Haan pada tahun 1894 di Cirebon (Suwarno, 2005).
Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas dan hamper
semua kejadian infeksinya akan berakhir dengan kematian. Rabies sapi penting di
Amerika Tengah dan Selatan, dimana lebih dari 1 juta sapi diperkirakan mati tiap
tahunnya. Rabies anjing masih tetap penting di banyak bagian dunia, virus dalam air
liur anjing yang terinfeksi menyebabkan sebagian besar dari perkiraan 75.000 kasus
rabies pada manusia yang terjadi tiap tahun diseluruh dunia. Di banyak negara Eropa,
di Amerika Serikat dan Kanada, rabies hewan liar makin lama makin penting artinya.
Rabies terdapat di seluruh dunia, kecuali di Australia, Jepang, Inggris, dan banyak
pulau kecil seperti Hawaii dan sebagian besar pulau di kepulauan karibia (Fenner,
F.J., 1993).

Alat dan Bahan


Alat :

1. Kaca arloji
2. Gelas objek
3. Pisau bedah
4. Beaker glass
5. Pipet tetes
6. Mikroskop
Bahan ;
1. NaCl
2. Alcohol 70%
3. Reagen Celler
4. Kloroform
5. Sampel (otak mencit)
Cara Kerja
1. Bedah mencit menggunakan pisau bedah

2. Ambil bagian otak mencit


3. Letakkan di kaca arloji dan tambahkan larutan NaCl biarkan kira-kira 10
menit
4. Potong sedikit bagian otak lalu apus pada glass objek
5. Keringkan
6. Fiksasi dengan alcohol 70% selama 15 menit
7. Warnai dengan reagen celler selama 5-10 detik
8. Amati

Hasil

Keterangan :
Sampel : Otak mencit
Hasil : Negatif (-)
Perbesaran : 10×40

Pembahasan
Pada praktikum pewarnaan virus yang telah dilakukan dengan menggunakan
pewarnaan larutan celler, dan sampel pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan
menggunakan hewan uji coba yaitu mencit, Dengan cara pengerjaan pada hewan
mencit tersebut dilakukan pembedahan untuk mengambil bagian otaknya, kemudian
bagian otak di rendam dengan menggunakan larutan NaCl selama beberapa saat, lalu
potong sedikit bagian otak dan di buat apusan pada kaca objek, kering anginkan lalu
fiksasi dengan larutan alcohol 96% selama 15menit. Kemudian di warnai dengan
menggunakan reagen celler.
berikut ini cara pembuatan reagen celler.
A: Metyhlen blue 2 mL + 100 mL alkohol absolut (96%)
B: Karbol fuchsin 2 mL + 100mL alkohol absolut (96%)
A + B = celler 0,9 mL + 0,3 mL + aquadest 15 mL = laruran celler Pemeriksaan ini
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya virus rabies. Rabies sendiri
merupakan penyakit yang termasuk dalam jenis Antropozoonosis yaitu penyakit yang
dapat secara bebas berkembang di alam diantara hewan liar. Pada jenis ini manusia
tidak dapat menularkan virus ini ke manusia lainnya ataupun pada hewan lain.
melainkan hanya hewan ke manusia saja. Virus rabies dapat ditemukan di dalam
kelenjar air liur, sehingga penularannya dapat melalui dari gigitan hewan yang sudah
terinfeksi.

Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pewarnan virus dengan
menggunakan pewarna larutan celler dan sampel otak mencit didapatkan hasil yang
negatif (-).
DAFTAR PUSTAKA

Fenner, F.J. 1993. Virologi Veteriner, 2nd ed. London: Academic Press, INC.

Suwarno. 2005. Identifikasi Virus Rabies yang Diadaptasi pada kultur sel
Neuroblastoma dengan Indirect Sandwich-ELISA dan direct FAT. Media
Kedokteran Hewan Vol.21 No.1.

Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas X semester 1. Jakarta :
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai