Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Sistem Peradilan Pidana
Di susun oleh :
berurutan tersebut pada dasarnya menuju pada suatu tujuan bersama yang
sama.
hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem sosial
1
sehingga masyarakat secara keseluruhan ikut bertanggung jawab atas
sosial.
B. PEMBAHASAN
bahwa proses pidana harus dapat diawasi atau dikendalikan oleh hak-hak
asasi manusia dan tidak hanya ditekankan pada maksimal efisiensi belaka
cita-cita DPM yang mengandung apa yang disebut mithoritarian values atau
terhadap suatu kasus secara formal dengan menemukan fakta secara objektif
dimuka persidangan dan penilaan atas tuduhan penuntut umum baru akan
2
mengajukan fakta yang membantah atau menolak tuduhan kepadanya. Jadi
bagaimana akhir dari suatu proses terhadap suatu kasus tidak begitu penting
yang di bicarakan ini bukan suatu hal yang absolute yang nampak dalam
sistem peradilan pidana yang secara bergantian dapat dipilih dalam sistem
peradilan itu misalnya saya dapat dilihat pada sistem peradilan pidana di
muncul dalam praktek adalah DPM dan ini kemudian berpengaruh kepada
yang baik dari sistem DPM dimasukan kedalam hukum acara pidana,
dengan prinsip peradilan cepat dan tuntas. Asas praduga tidak bersalah atau
3
hukum harus menitikberatkan kepada kualitas temuantemuan fakta
pemerintah harus menyediakan fasilitas yang sama untuk setiap orang yang
formal pada setiap sudut dari proses peradilan pidana dan dalam model ini
1
Rusli Muhamad, Sistem Peradilan Pidana Indonesia, UII Press Jogyakarta 2011, hal.41
2
Ibid
4
mengacu pada konstitusi. Perbedaan antara Crime Control Model dan Due
affirmatif dalam hal ini Crime Control Model maupun model negatif (due
pelanggar padahal disisi lain terdapat korban (the victim of crime) yang
penegakkan hukum.
3
Sidik Sumaryo, Kapita Selekta Peradilan Pidana, Universitas Muhammadiyah, Malang, 2004. Hal.
27
4
Muladi, Kapita Selekta Sistem Hukum Peradilan Pidana, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang, 1995. Hal. 5
5
Ibid
5
melakukan lari gawang. Intinya kedua model tersebut ada nilai-nilai yang
C. PENUTUP
1. KESIMPULAN
hukum, misalnya polisi sebagai penyidik, jaksa sebagai penuntut dan hakim
sebagai pemutus perkara pidana. Dengan kata lain kita menggunakan asas
mempunyai tugas sendiri-sendiri dan terpisah satu sama lain. Kedua, model
yang dikemukakan oleh Muladi, pada dasarnya relevan dan realistis bila
6
akhir-akhir ini. Harus diakui bahwa KUHAP kita masih terlelu offender
kepada pelaku dan korban kejahatan. Ketiga, ihwal crime control model dan
due process model, keduanya tidak dianut secara ketat dalam praktik
peradilan pidana kita. Pada satu sisi cenderung pada crime control model,
tersangka tetap dianggap tidak bersalah sampai ada putusan pengadilan yang
inkracht.
keras” melakukan suatu tindak pidana. Itu artinya aparat penegak hukum
DAFTAR PUSTAKA
Rusli Muhamad, Sistem Peradilan Pidana Indonesia, UII Press Jogyakarta 2011,
hal.41
7
8