HUKUM INTERNASIONAL
DISUSUN OLEH :
1. (1311600010)
2. Charles Gunawan (1311600205)
3. Dinda Artista (1311600035)
4. Matias Hariwan (1311600170)
PENGANTAR
i
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................................... 7
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maroko adalah salah satu Negara Islam di belahan utara Benua Afrika.
Negara Maroko berbentuk monarki konstitusional dengan parlemen yang di pilih
melalui pemilu dan Kepala Negara dipegang oleh seorang Raja yang secara turun-
temurun. Kekuasaan Raja sangatlah dominan. Sedangkan Indonesia adalah Negara
kepulauan yang berada di Asia Tenggara. Mayoritas warga Negara Indonesia
adalah beragama islam. Dan kepala pemerintahan dipegang oleh seorang presiden.
Meskipun antara Indonesia dan Maroko berbeda dalam pemerintahannya tetapi
hubungan bilateral kedua Negara ini sangat harmonis. Indonesia dan Maroko
tercatat sudah kurang lebih hampir 51 tahun menjalin hubungan Bilateral yang
sangat mesra dan harmonis. Hal ini menjadi sejarah besar bagi kedua Negara ini
baik Negara Indonesia maupun Maroko. Tentunya dengan waktu yang tidak
sebentar dalam menjalani hubungan bilateral ini, Indonesia dan Maroko pasti
sudah mengetahui keadaan di tanah air masing - masing.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan kerja sama indonesia dengan maroko.
2. Hubungan dalam bidang apa saja.
3. Sudah berapa lama menjalin hubungan dengan indonesia
4. Apakah ada rencana peningkatan hub krja sama indo-maroko
5. Apa saja subjek dan sumber hukum internasional
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan manis Indonesia dan Maroko terjalin sejak tahun 1960, diawali
kunjungan Presiden Soekarno ke negara Maroko. Kini kerjasama Indonesia dan
Maroko semakin meningkat, terutama bidang ekonomi dan bidang
perdagangan.Hubungan bilateral yang sejak tahun 1960 itu tidak hanya didasari
kerjasama layaknya hubungan bilateral seperti biasanya. Bahkan hubunga
Indonesia dengan Maroko lebih tepatnya disebut "Persahabatan Indonesia-
Maroko", karena disamping usia hubungan kedua Negara ini lebih dari setengah
abad (51 tahun), Maroko menganggap Indonesia adalah sebagai saudara kandung
(Akh Syaqiq). Hal ini dibuktikan dengan penamaan jalan di salah satu jantung kota
Rabat di Maroko seperti Jl. Soekarno, Jl.Bandoeng, Jl.Jakarta. Ini adalah sedikit dari
bukti bahwa harmonisnya hubungan Indonesia – Maroko.
Indonesia dapat menjalani hubungan bilateral yang lebih lama dari 51 tahun
adalah kemungkinan yang sangat mungkin karena wilayah Indonesia dan Maroko
yang tidak berdekatan sehingga tidak akan terjadi konflik mengenai perbatasan
wilayah maupun budaya, pada dasarnya adalah Negara islam meskipun Indonesia
bukan Negara islam tetapi mayoritas beragama islam, sama-sama menyukai islam
yang demokrasi tetapi modern, dan tidak tertutup dengan pengaruh globalisasi.
Sehingga dengan adanya faktor-faktor yang mendukung terjalinnya hubungan
yang harmonis tersebut. Kerjasama Ekspor-Impor memang sangat menjanjikan
tetapi alangkah baiknya jika barang-barang lokal seperti kerajinan-kerajinan daerah
masing-masing juga dimasukkan dalam kegiatan Ekspor-Impor karena dengan
begitu akan saling mengenal produk-produk khas masing-masing. Lalu dengan
begitu akan lebih erat hubungan Indonesia-Maroko. Seperti ketahui Negara Moroko
memilki kesamaan dengan Indonesia, yaitu sama- sama negara berkembang. Tentu,
memilki cita- cita yang sama yaitu ingin menjadi negara maju. Oleh karena itu,
untuk menjadi negara maju tentu memliki hubungan diplomasi dan kerja sama
yang baik, sehingga tidak ada lagi perjanjian yang belum diratikasi dan bisa terjalin
kerja sama ang baik antara Inodenesia dan Maroko. Perjanjian Indonesia dengan
Maroko yang belum diratifikasi pada tahun 2008 tidak terulang lagi. Maka
diperlukan solusi, misal perjanjian pengganti dan perjanjian tersebut tidak
menurunkan kerjasama yang baik antar kedua Negara Indonesia dan Maroko saat
ini. Kedepan, kerjasama Indonesia dan Maroko bisa dapat dirasakan hasilnya ke
depan.
2
Setiap negara memiliki perjanjian dengan negara lain dan berupaya
melakukan kerja sama agar menciptakan perdamaian dunia Hubungan bilateral
yang baik tentu berdampak baik pula. Begitu pula hubungan bilateral Indonesia
dengan Maroko yang berjalan baik selama lebih separo abad. Sejak tahun 1960,
Indonesia melakukan kerja sama dengan Maroko dalam berbagai bidang hingga
sekarang masih terjalin kerja sama. Indonesia dengan Maroko tentu memilki
banyak kesamaan mengingat kedua Negara ini Negara muslim. Tidak Hanya itu
saja, Indonesia dan Maroko merupkan Negara berkembang yang mana mata
pencaharian bertumpu pada sector pertanian. Tentu saja Indonesia dan Maroko
merupakan Negara berkembang memilki cita- cita yang sama kedepan yaitu
Negara maju. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi agar kerja sama Indonesia
dan Maroko menghasilkan hasil yang positif.
3
peroleh di dalam negeri sendiri, namun karena masih belum mencukupi kebutuhan
produksi ,maka PT Petrokimia Gresik mengimpor beberapa bahan baku dari
berbagai negara.
Kemudahan itu berlaku sampai sekarang. Soal bebas visa itu sudah
diformalkan dalam peraturan keimigrasian Indonesia yang baru, termasuk Perpres
Nomor 69 tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan. Bukti kedekatan Indonesia
dan Maroko lainnya juga di Kota Rabat. Ada jalan Soekarno di kota itu. Selain itu
ada Bundaran Bandung di Casablanca dan Masjid Sukarno di Kota Kenitra.
Kembali ke soal bebas visa, keistimewaan itu berlaku sampai 90 hari. Jika berencana
tinggal lebih lama maka WNI bakal diminta untuk membuat kartu domisili.
4
Pasai, Aceh. Begitu juga Maulana Malik Ibrahim, salah satu sesepuh Wali Songo,
yang lebih dikenal dengan nama “Syeikh Maghribi” juga datang dari negara ini.
Pada zaman modern, hubungan diperkuat lagi. Tahun 1955, Maroko turut aktif
berperan di Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat. Dan tanggal 2
Maret 1956, Maroko merupakan salah satu negara pertama di Afrika Utara yang
meraih kemerdekaan dari kolonial Perancis. Empat tahun kemudian, 2 Mei 1960,
Presiden Soekarno tiba di kota Rabat bertemu Raja Muhamad V. Soekarno
merupakan presiden pertama yang datang ke negara itu. Ini awal hubungan
diplomatik Indonesia dan Maroko. Presiden Soekarno juga dianggap sebagai
pemimpin revolusi dunia yang membangkitkan semangat kemerdekaan bangsa-
bangsa Asia-Afrika.
5
Menurut pasal 38 Piagam mahkamah Internasional, sumber hukum formal terdiri dari :
Perjanjian Internasional, (traktat/Treaty)
Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek umum dan diterima
sebagai hukum
Asas-asas umum hukum yang diakui oleh negara-negara beradab
Yurisprudency, yaitu keputusan hakim hukum internasional yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap
Doktrin, yaitu pendapat para ahli hukuman internasional.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah membahas hubungan bilateral antara Indonesia dengan Maroko,
saran dari kelompok kami supaya hubungan dalam bidang pendidikan lebih
ditingkatkan lagi sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak pelajar di
Indonesia yang ingin menuntut ilmu di Maroko.
7
KATA PENUTUP