Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PROSES FISIOTERAPI

A. Anamnesis umum

1. Nama : Ny. N

2. Umur : 34 tahun

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : maccini tengah lorong 4

6. Pekerjaan : IRT

B. Anamnesis Khusus

1. Keluhan utama : Nyeri pada pergelangan tangan dan terasa

kesemutan sampai ke jari-jari

2. Riwayat perjalanan penyakit :

Dialami sejak 3 tahun yang lalu, pasien mengeluh nyeri dan

kesemutan pada jari-jari setelah melahirkan anak pertamanya,

Kemudian 2019 pasien kembali merasakan nyeri pada pergelangan

tangan dan jari-jari tangan kemudian pasien pergi ke klinik

mahardika untuk periksa dan dirujuk ke kewahidin untuk melakukan

terapi selama 2 bulan kemudian pasien berhenti melakukan terapi.

Dan pasien merasakan nyeri dan pasien melakukan terapi

dicebellum
Pemeriksaan Vital Sign :

1. Tekanan Darah : 120/90 mmHg

2. Denyut Nadi : 80x / menit

3. Pernapasan : 21x / menit

4. Suhu : 36, 5 ̊C

C. Inspeksi/Observasi

1. Statis :

 Wajah pasien cemas

 Pasien terlihat mehahan kesakitan

2. Dinamis :

 Pasien merasakan nyeri saat menggerakkan pergelangan tangan dan

jari-jari terutama saat bergerak mengambil bantal

D. Pemeriksaan Spesifik/Pengukuran fisioterapi

1) Palpasi

Hasil :

a. Suhu normal

b. Tidak ada odema

c. Ada nyeri tekan pada ibu jari dan pergelangan tangan bilateral

2) Tes sensorik

 Two – point discrimination

Hasil : (-)
3) Phalen’s test

Tujuan : tes untuk membantu menegakkan diagnose pada carpal tunnel

syndrome dengan meningkatkan tekanan pada nervus medianus yang

melewati terowongan carpal

Prosedur tes : pasien duduk dengan posisi kedua lengan fleksi shoulder

90 derajat dan sedikit abduksi,disertai fleksi elbow sekitar 90

derajat,palmar fleksi wrist 70 derajat, dengan mempertemukan kedua

sisi dorsal tangan dan rileks di depan dada

Praktikan : meletakkan kedua tangan masing – masing menyanggah

lengan bawah pasien.praktikan selanjutnya menambah/mempererat

pertemuan writs pasien kea rah full palmar fleksi, praktikan kemudian

mempertahankan posisi tangan pasien tersebut selama 1 menit atau

hingga gejala timbul

Hasil : pasien merasakan nyeri pada pergelangan tangan

4) Tinel’s writs test


Tujuan : tes untuk membantu menegakkan diagnose pada carpal tunnel

syndrome dengan memprovokasi paraesthesia dan/ nyeri pada nervus

medianus yang melewati terowongan carpal

Prosedur tes : pasien duduk dengan posisi kedua tangan tersanggah

rileks di atas paha dan lengan bawah full supinasi

Praktikan : meletakkan satu tangan untuk menyanggah lengan bawah

pasien tepat pada writs,praktikan selanjutnya mengidentifikasi titik

tengah carpal tunnel, lalu’ketuk’ dengan jari telunjuk dan jari tengah

menggunakan tangan satunya,atau dengan menggunakan sebuah

hammer perkusi.

Hasil : pasien merasakan rasa kebas dan kesemutan disepanjang

distrbusi nervus medianus

5) Flick’s sign

Tujuan : tes untuk membantu menegakkan diagnose pada carpal tunnel

syndrome dengan mengimbas-imbaskan tangan

Prosedur tes : pasien duduk dengan posisi tangan wrist drop diatas meja

atau sanggahan
Praktikan : fisioterapi meminta pada penderita untuk mengimbas-

imbaskan tangan atau menggerak-gerakkan jari-jarinya

Hasil : keluhan berkurang dan menghilang

6) Manual Muscle Testing (MMT)

Otot2 Dextra Sinistra

Fleksi wrist 4 4

Ekstensi wrist 4 4

Ulna deviasi 5 5

Radial deviasi 5 5

7) Pengukuran Index Barthel

Feeding (makan dan minum)

a. Tidak dapat dilakukan sendiri 0

b.Membutuhkan bantuan dalam beberapa hal 5


c. Dapat melakukan sendiri atau mandiri 10

Bathing (mandi)

a.Bergantung sepenuhnya 0

b.Dapat melakukan sendiri atau mandiri 5

Grooming (dandan)

a. Membutuhkan bantuan perawatan personal 0

b. Mandiri (membersihkan wajah, merapikan rambut, 5


menggosok gigi mencukur, dll)

Dressing (Berpakaian)

a. Bergantung sepenuhnya 0

b. Memerlukan bantuan, tapi tidak sepenuhnya 5

c. Mandiri (ternasuk mengancing baju, memakai ritsleting, 10


mengikat tali sepatu)

Fecal (Buang Air Besar)

a.Inkontinensi (atau perlu diberikan pencahar) 0

b. Kadang terjadi inkontinensi 5

c. Bisa mengontrol agar tidak inkontinensi 10

Urinary (Buang Air Kecil)

a. Inkontinensi atau memerlukan katerisasi 0

b. Kadang terjadi inkontinensi 5

c. Bisa mengontrol agar tidak inkontinensi 10

Toileting (Ke kamar kecil atau WC)


a. Bergantung sepenuhnya 0

b. Memerlukan bantuan, tapi tidak sepenuhnya 5

c.Mandiri (termasuk membuka dan menutup, memakai pakaian, 10


membersihkan dengan lap)

Transferring

(dari bed ke kursi dan kembali ke bed)

a.Tidak mampu, tidak ada keseimbangan duduk 0

b. Memerlukan bantuan satu atau dua orang, dapat duduk 5

c. Memerlukan bantuan minimal (verbal atau fisik) 10

d. Mandiri sepenuhnya 15

Walking (pada semua level permukaan)

a. Immobile atau <50 yard 0

b. Menggunakan kursi roda secara mandiri, termasuk 5


mendatangi orang >50 yard

c. Berjalan dengan bantuan seseorang (verbal atau fisik) > 10

50 yard

d. Mandiri sepenuhnya (tidak membutuhkan bantuan, termasuk 15


tongkat) >50 yard

Climbing Strairs (menaiki anak tangga)

a. Tidak mampu 0

b. Memerlukan bantuan (verbal, fisik dengan alat bantu) 5

c. Mandiri sepenuhnya 10
Jumlah 85

Hasil : 85 ( ketergantungan Sedang )

8) Pengukuran VAS

Nyeri diam : 3 ( nyeri ringan )

Nyeri tekan : 8 (nyeri berat terkontrol)

Nyeri gerak : 8 (nyeri berat terkontrol)

E. Diagnosa Fisioterapi

“ Gangguan Aktivitas Fungsional Pada Pergelangan tangan Akibat Carpal Tunnel


Syndrome Bilateral ”

F. Problematik Fisioterapi

1. Impairment :

 Adanya Nyeri

 Adanya Penurunan kekuatan otot pada fleksi dan ekstensi wrist

 Adanya gangguan ADL

2. Fungtional limitation :

Pasien mengalami kesulitan saat hendak memengan benda dalam waktu

yang lama

3. Participation retriction :

Pasien masih mampu mengikuti kegiatan social di masyarakat


G. Tujuan Intervensi Fisioterapi

1. Jangka Pendek

a. Mengurangi Nyeri

b. Meningkatkan kekuatan otot

c. Meningkatkan kemampuan ADL

2. Jangka Panjang

Meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien

H. Program Intervensi

1. Ultra Sound

 Tujuan : Untuk mengurangi rasa nyeri dan mengurangi ketegangan otot


 Teknik : posisikan pasien senyaman mungkin. Tekan tombol ON dan

Pasang US di bagian yang sakit kemudian beri intensitas sesuai kasus

dan toleransi terhadap pasien dengan durasi 4 menit kemudian di

aplikasikan terhadap pasien Setelah selesai tekan tombol OFF untuk

mematikan alat US.

 Dosis :

F : 3 kali seminggu

I : 1,5 W/ cm2

T : 4 menit

2. Laser
 Tujuan : untuk mengurangi nyeri, dan pemyembuhan jaringan lunak

 Teknik : posisikan pasien senyaman mungkin,tekan tombol ON,

kemudian aplikasikan sama pasien sesuai dengan lokasi nyeri pasien

rasakan di empat titik, setelah selesai tekan tombol OFF untuk

mematikan

 Dosis :

F : 3 kali seminggu

I : 17.4

T : 1 menit

3. Exercise

Tujuan : Meningkatkan kekuatan otot

1. Stretching

Lakukan stetching pada otot fleksor dan ekstensor pada writs

dengan gerakan Gerakan dorsal dan Palmar fleksi, stretching ini

bisa dilakukan secara aktif dan pasif

2. Tendon Glide Exercise

Ada empat teknik untuk latihan tendon glide exercise, yaitu :

1) Menekuk jari-jari tangan secara maksimal


2) Gerakan meremas telapak tangan

3) Gerakan menyentuh satu persatu ujung jari kedua sampai ke empat

dengan jari pertama

3. Nerve Glide Exercise

Pertama tangan digenggam,kemudian buka genggam dan putar

telapak tangan hingga menghadap ke depan dan stretching otot

fleksor pollicis atau ibu jari dengan bantuan tangan lainnya

Anda mungkin juga menyukai