Kesehatan Matra Penyelaman Dan Hiperbarik
Kesehatan Matra Penyelaman Dan Hiperbarik
A. PENGENALAN PENYELAMAN
Menyelam adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air,dengaan atau
tanpa menggunakan peralatan,untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Lingkungan penyelaman memiliki berbagai potensial bahaya baik fisik maupun
biologi. Secara anatomi tubuh manusia terdiri dari 3 unsur yaitu padat, cair dan berongga.
Jaringan tubuh yang padat seperti tulang, otot, jantung, hati relatif tidak meneruskan
tekanan, sedangkan yang berupa cairan dapat meneruskan tekanan, dan yang
berongga seperti telinga, sinus, lambung, usus, paru juga saluran nafas sangat dipengaruhi
perubahan tekanan. (Ricard larn dan Whisler Rex,1993)
Kondisi di lingkungan penyelaman akan mempengaruhi perubahan fisiologi pada
tubuh manusia sesuai dengan hukum fisika yang berlaku, yang berisiko menimbulkan
penyakit yang berakhir pada kecacatan hingga kematian apabila penyelaman dilakukan tidak
sesuai dengan prosedur yang benar.
Untuk ketepatan dalam mendiagnosis penyakit akibat penyelaman, perawat perlu
mengetahui prosedur penyelaman yang benar disamping pengetahuan tentang riwayat
penyelaman, bahaya dalam penyelaman dan gejala/ tanda klinisnya, karena cepat dan
tepatnya diagnosis menentukan nasib dari penderita tersebut.
Sebagaimana hukum fisika, aktifitas penyelaman akan menyebabkan (Edmons Carl,
Lowry Christopher, Pennefather B, Walker Robyn, M.B., B.S, Dip ) :
1. Tekanan lingkungan akan meningkat
2. Kerapatan gas media nafas meningkat
3. Tekanan parsial media gas meningkat
4. Kelarutan gas akan meningkat.
Berlakunya hukum fisika penyelaman mempengaruhi perubahan fisiologis tubuh
peselam, sehingga perawat perlu mengetahui fungsi dan proses vital yang terjadi pada tubuh
peselam dalam lingkungan bawah air untuk menghindari akibat yang tidak dikehendaki dari
pengaruh lingkungan tersebut. Meningkatnya tekanan bawah air 1 atmosfer mengakibatkan
terjadinya perubahan fisiologis tubuh peselam.
Peran Perawat dalam Kesehatan Penyelaman
1. Penyuluhan kesehatan penyelam
2. Pengawasan dan atau pemeriksaan kesehatan penyelam sebelum yang bersangkutan
menyelam
3. Pelayanan gawat darurat penyelam beserta rujukan medic.
4. Pengawasan atau pemeriksaan berkala terhadap instruktur (dive master).
B. PENGERTIAN HIPERBARIK
Hiperbarik adalah sebuah terapi oksigen yang dilakukan dalam sebuah chamber atau
ruangan bertekanan udara tinggi yaitu lebih dari 1 atmosfer. Pasien berada di dalam chamber
selama beberapa jam untuk menghirup oksigen murni. Pasien diberikan 3x30 menit untuk
menghirup oksigen.
1. Awalnya terapi hiperbarik ini hanya dilakukan oleh penyelam dan digunakan oleh
angkatan laut. Saat ini terapi hiperbarik sudah dilakukan untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit lain, seperti luka bakar, kanker, diabetes, tetanus, stroke, dan lain-lain.
Terapi hiperbarik juga digunakan untuk kebugaran, kecantikan dan keperkasaan.
Kesehatan hiperbarik adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah kesehatan
yang timbul akibat pemberian tekanan lebih dari 1 atmosfer terhadap tubuh dan
aplikasinya.
2. Terapi oksigen hiperbarik adalah pemberian oksigen tekanan tinggi untuk pengobatan
yang dilaksanakan dalam RUBT.
3. Tekanan 1 atmosfer adalah tekanan udara yang dialami oleh semua benda, termasuk
manusia di atas permukaan laut bersifat tetap dari semua jurusan dan berada dalam
keseimbangan.
E. PROSEDUR PENYELAMAN
Penyelaman adalah kegiatan yang dilakukan pada keadaan lebih dari 1 atmosfir, baik di
dalam air (penyelaman basah), maupun di dalam RUBT (ruang udara bertekanan tinggi /
penyelaman kering). Setiap penambahan kedalaman 10 m tekanan naik 1 atmosfir. Dengan
penambahan 1 atmosfir akan berlaku hukum fisika sehingga gas yang dihisap oleh peselam
semakin bertambah dan mempengaruhi kondisi fisik peselam. Untuk meminimalkan dampak
penyakit pada penyelaman, dokter harus mengetahui prosedur penyelaman yang benar, yaitu
sebagai berikut:
1. Kondisi fisik harus prima
2. Naik ke permukaan harus perlahan mengikuti gelembung gas pernafasan
3. Jangan menahan nafas waktu naik kepermukaan
4. Jangan panic
5. Rencanakan kegiatan penyelaman dengan baik. Rencanakan lokasi penyelaman, lakukan review
prakiraan cuaca, rencanakan kedalaman dan lama menyelam.
6. Makan-makanan berprotein tinggi 24 jam dan karbohidrat sedang sebelum menyelam, makanan
karbohidrat tinggi dan protein sedang 2 jam sebelum menyelam.
7. Lakukan nitrogen wash out dengan TOHB (Terapi Oksigen Hiperbarik) setidaknya 2-7 hari
sebelum penyelaman berikutnya
8. Lakukan pemanasan dan peregangan dipermukaan selama 10 menit
Selalu ditemani oleh minimal satu orang. Pada penyelam profesional pun beresiko terjadi vertigo
saat penyelaman (sd 36%). Vertigo yang terjadi bawah laut adalah hal yang sangat
membahayakan.
F. PENYAKIT AKIBAT KERJA KARENA PENYELAMAN
Lingkungan penyelaman memiliki banyak faktor risiko yang berpengaruh pada kondisi
fisik peselam sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kecacatan sampai dengan
kematian.
Penyakit dan kecelakaan akibat kerja penyelaman :
1. Penyakit Dekompresi
Pengertian
Penyakit penyelaman akibat naik ke permukaan dengan cepat sesuai dengan hukum
Henry. Hukum Henry menyatakan bahwa banyaknya gas yang larut dalam cairan adalah
sebanding dengan tekanan gas tersebut di atas air. Semakin dalam kita menyelam, kelarutan gas
dalam cairan tubuh semakin tinggi, sehingga bila peselam naik ke permukaan terlalu cepat, gas
yang larut dalam cairan tubuh akan mengembang dengan cepat membentuk gelembung gas
nitrogen yang akan menyebabkan penyumbatan (pembuluh darah, otot, otak, tulang, dll).
Faktor risiko :
Usia di atas 40 tahun
Jenis kelamin
Menggigil selama/ sesudah menyelam
Obesitas
Dehidrasi
Latihan berat selama / sesudah menyelam
Kebugaran : tidak fit, lelah, kurang tidur
Pekerja setelah mengkonsumsi alkohol mempercepat
terjadinya gelembung nitrogen.
Udara yang dihirup banyak yang mengandung CO2
Riwayat penyakit Dekompresi
Peselam naik pesawat kurang dari 24 jam setelah menyelam
Trauma/injury
Menyelam tidak mengikuti prosedur
Penyelaman berulang
Tanda dan gejala umum :
Penyakit dekompressi dibagi menjadi 2 (dua) tipe menurut gejala klinisnya, yaitu:
a) Tipe 1 (Pain Only Bends)
Gejala Utama: Nyeri di daerah persendian dan otot-otot sekitarnya.
Gejala lainnya: Kelelahan berlebihan setelah menyelam, mengantuk / pusing ringan, gatal-gatal
pada kulit (skin bends)
b) Tipe 2
Penyakit dekompresi serius yang menyerang sistem saraf pusat
Gejala neurologis : Penglihatan kabur sampai menurun, Hemiplegia/hemiparese, Apasia motorik/
sensorik, penurunan sampai kehilangan kesadaran, terjadi gangguan keseimbangan, gangguan
bicara, tremor, vertigo dan tinitus.
Pengobatan :
Pertolongan pertama dilakukan dengan 3 (tiga) tindakan:
Oksigenisasi
Jika pasien dalam kondisi tidak sadar berikan oksigen
Rekompresi
Jika pasien masih sadar lakukan penyelaman kembali ke kedalaman semula didampingi oleh
penolongnya atau dirujuk pada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang memiliki chamber
(golden period < 6 jam). Jika melebihi 6 jam kemungkinan timbul kecacatan lebih besar.
2. Penyakit Barotrauma
Pengertian :
Barotrauma adalah kerusakan jaringan dan sequelenya akibat ketidak seimbangan antara
tekanan udara rongga fisiologis dalam tubuh dengan tekanan udara di lingkungan sekitarnya.
Hukum fisika yang berlaku adalah Hukum Boyle: ”Bila temperatur dipertahankan konstan,
volume gas berbanding terbalik dengan tekanan.”
Faktor risiko
Pemakaian alat yang tidak sesuai.
Menyelam yang tidak sesuai dengan prosedur penyelaman
Baik pada saat menyelam (barotrauma turun) maupun pada saat naik ke permukaan air dengan
cepat (blow up/ barotrauma naik)
Penyakit yang bisa menimbulkan obstruksi pada saluran napas (sinusitis, influenza, asma,
dll)
Panik
Tanda dan gejala umum :
Barotrauma telinga
Nyeri yang bervariasi intensitasnya pada telinga yang terkena barotrauma, perdarahan
dari telinga, kadang-kadang dijumpai perdarahan di sekitar hidung dan mulut, gangguan
pendengaran, tinnitus.
Terapi :
Dilarang menyelam
Dekongestan
Anti Biotik
Barotrauma sinus
Barotrauma gigi
Nyeri pada gigi yang ditambal dengan tidak sempurna sehingga masih ada rongga pada
tambalan tersebut.
Barotrauma wajah
Nyeri pada wajah, pembengkakan pada jaringan facial khususnya di bawah mata, haemorhagi
conjungtiva dan prostusi mata.
Terapi:
Kompres es pada bagian yang udema atau yang mengalami perdarahan
3. Penyakit Osteonekrosis Disbarik
Pengertian :
Penyakit dekompresi tipe lambat yang mengenai tulang panjang (ekstremitas).
Faktor risiko :
Usia dan jenis kelamin
Temperatur
Obesitas
Dehidrasi
Kebugaran : tidak fit, lelah, kurang tidur
Pekerja setelah mengkonsumsi alkohol mempercepat terjadinya gelembung nitrogen.
Pekerja peselam naik pesawat kurang dari 24 jam setelah menyelam.
Trauma/injury
Menyelam tidak mengikuti prosedur
Tanda dan gejala umum :
Nekrosis pada tulang, ada dua tempat lesi utama yaitu;
a) Lesi dekat permukaan sendi
Gejala: nyeri dan kekakuan sendi hingga limitasi gerakan sendi
b) Lesi di daerah kaput
Gejala: terjadi perubahan jaringan tulang baru dan terjadi fraktur patologis
Penatalaksanaan :
Konservatif: tirah baring, mengurangi beban semaksimal mungkin
Operatif
4. Penyakit Akibat Keracunan Oksigen
Pengertian :
Tekanan partial oksigen yang normal di udara adalah 0,2 ATA atau sekitar 160 mmHg.
Sifat oksigen adalah merupakan gasyang tidak berbau, berasa dan membantu proses pembakaran.
Keracunan oksigen disebabkan karena kenaikan tekanan partial oksigen dalam darah.
Faktor Risiko:
Tergantung pada lama menghisap oksigen dan banyaknya oksigen yang dihisap
Obat-obatan yang dikonsumsi
Demam
Tanda dan gejala umum :
o Iritasi ringan pada trachea
o Batuk
o Hiperemi membran mukosa hidung
o Demam
Penatalaksanaan :
Pada terapi HBO: Buka masker oksigen
Pada penyelam close circuit: naik kepermukaan perlahan
Kemampuan pengikatan hemoglobin (hb) terhadap CO 200 kali lebih besar daripada oksigen
sehingga mengakibatkan eliminasi CO yang sangat lambat dan mengakibatkan hb tidak dapat
mengangkut oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Angkatan Laut. 2000 . Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik. Jakarta.
Susan dan Supondha Erick .2012. Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja Karena Pajanan Hiperbarik
dan Penyakit Lain Akibat
Penyelaman.(online),(http://hyperbaricmedicineconsultant.blogspot.com/2012/09/tatalaksana-
penyakit-akibat-kerja.html, diakses pada tanggal 26 september 2013)
Arnold dan dkk .2002. A member of the holder headline group. Great Britain : Diving Subaquatic
Medicine.
Larn Richard dan Whistler Rex .1993. Commercial Diving Manual. USA : Best Publishing
Company.
Yapor Y dan Wesley .2002. On-Site of Scuba Diving and Boating Emergencies. USA :
Diversification series.
Fiskes.2013.Hiperbarik.(online),(http://hyperbaricmedicineconsultant.blogspot.com/2013/08/hiperba
rik-oksigen-terapi.html,diakses pada tanggal 26 september 2013)