Disusun Oleh :
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Distillation Column ........................................................................ 3
2.2 Reboiler ......................................................................................... 3
2.3 Hukum Kesetimbangan .................................................................. 4
2.4 Kontroler PID ................................................................................. 6
2.5. Sistem Pengendalian Temperatur Reboiler Methanol Recovery ... 7
2.6. Logika fuzzy................................................................................... 7
2.7. Gain Schedulling ............................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Uraian Proses ................................................................................ 9
3.2. Proses dan Pemodelan Reboiler Methanol Recovery ................... 11
3.3. Penentuan Nilai Kp dan Ti dan Td ................................................ 12
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu proses pemisahan atau separation process yang
menggunakan distilation column, sering kali terdapat permasalahan yang
berkaitan dengan kestabilan hasil keluaran temperatur yang dibutuhkan. Hal ini
bias disebabkan oleh kondisi awal temperatur, yang dalam hal ini adalah methanol
dari keluaran pre-heater dan hasil pemurnian yang kurang sesuai dengan kondisi
tingkat kemurnian methanol yang diinginkan.
Proses pemisahan dengan distillation column ini umumnya memanfaatkan
perbedaan titik didih antara komponen-komponen dalam methanol yang akan
dimurnikan. Dengan adanya proses perpindahan panas yang terjadi, terdapat
kemungkinan yang bisa menyebabkan kurangnya tingkat kemurnian methanol
yang diperoleh. Dampak langsung yang terjadi adalah kemurnian produk yang
nilai ekonomisnya menjadi relatif rendah jika dibandingkan terhadap konsumsi
energi yang diperlukan.
Oleh karena itu temperatur hasil proses pemisahan ini perlu dilengkapi
dengan system pengendalian yang lebih baik. Hal ini juga diperkuat dengan
pengendalian temperatur methanol di pabrik yang belum menemukan tuning yang
tepat untuk pengendalian PID.
Kondisi tersebut dirasa masih kurang optimal, Karena masih bias terjadi
kesalahan dan selisih antara temperatur steam yang keluar dari reboiler dan
temperatur methanol yang dihasilkan. Oleh karena itu desain sistem
pengendalian pada proses pemisahan akibat perubahan temperatur dalam reboiler
methanol recovery sangat dibutuhkan agar hasil keluaran temperatur metanol yang
diperoleh dengan menerapkan kesetimbangan energi dapat terjaga kestabilan
temperaturnya.
Fuzzy logic control merupakan suatu pengendalian berbasis pengetahuan,
logika dan aturan-aturan atau rule berdasarkan pengalaman (expert system).
Dalam makalah ini Fuzzy Logic Control diimplementasikan sebagai gain
schedulling pada sistem pengendali PID pada reboiler methanol recovery.
Dengan demikian hasil yang diharapkan adalah menghasilkan system
pengendalian yang lebihbaik, serta methanol dapat mencapai temperatur yang
diinginkan dan menghasilkan methanol dengan tingkat kemurnian yang
dibutuhkan.
1.2. Manfaat
1. Untuk memenuhi syarat matakuliah pengendalian proses dan instrumentasi
pada semester VII.
2. Makalah ini dapat berfungsi sebagai referensi untuk karya ilmiah selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Distillation Column
Distillation column merupakan proses pemisahan yang paling banyak
digunakan dan salah satu yang mudah dipahami dalam pengoperasiannya.
Distillation column memisahkan suatu komponen campuran berdasarkan
komposisi dari campuran dan uap dari bentuk awal yang berupa cairan.
Pengendalian pada system perlengkapan ini meliputi manipulasi kesetimbangan
energi yang digunakan untuk menghasilkan tingkat kemurnian dan komposisi dari
suatu produk.
Bagian terpenting dari perlengkapan distillation column adalah main tower,
dimana bagian ini memiliki 2 tujuan. Pertama adalah memisahkan feed menjadi
bagian uap yang menaiki column dan bagian cair yang menuruni column.
Kedua adalah mendapatkan campuran antara dua aliran yang berlawanan
arah, hal in iuntuk mendapatkan perpindahan yang lebih efektif pada komponen
cairan yang turun.
𝑑(𝜌𝐴ℎ)
= 𝝆𝐹𝑖 − 𝝆𝐹𝑜
𝑑𝑡
𝑑ℎ
𝐴 = 𝐹𝑖 − 𝐹𝑜
𝑑𝑡
Dengan Fi adalah laju aliran fluida dengan satuan volume per satuan waktu
untuk aliran masuk sistem. Sedangkan Fo adalah laju aliran fluida keluar sistem
untuk satuan volume per satuan waktu dengan asumsi bahwa densitas konstan.
b. Kesetimbangan Energi
Pendekatan model matematis dimana energi yang terakumulasi sama
dengan selisih antara energi total input per satuan waktu dengan energi total
output persatuan waktu ditambah dengan energi total yang dialirkan ke dalam
sistem seperti berikut:.
[akumulasi energi per satuan waktu] = [energi masuk per satuan waktu] - [energi
keluar per satuan waktu] + [energi steam per satuan waktu]
𝑑[𝜌𝐴ℎ𝐶𝑝 (𝑇𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )]
= 𝝆𝐹𝑖 𝐶𝑝 (𝑇𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 ) − 𝝆𝐹𝑜 𝐶𝑝 (𝑇𝑜 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 ) + 𝑄
𝑑𝑡
Dimana :
A : luas penampang reboiler methanol recovery
h : ketinggian reboiler metanol recovery
Cp : kalor spesifik
Ti : temperature fluida yang masuk
To : temperature fluida yang keluar
Tref : temperature fluida yang diinginkan
Q : energi panas steam
𝑑(ℎ𝑇𝑜 ) 𝑑𝑇𝑜 𝑑ℎ
𝐴 = 𝐴ℎ + 𝐴𝑇𝑜
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑(ℎ𝑇𝑜 ) 𝑑𝑇𝑜
𝐴 = 𝐴ℎ + 𝑇𝑜 (𝐹𝑖 − 𝐹𝑜 )
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Sehingga persamaan ekivalen dengan persamaan
𝑑(ℎ𝑇𝑜 ) 𝑑𝑇𝑜 𝑄
𝐴 = 𝐴ℎ + 𝑇𝑜 (𝐹𝑖 − 𝐹𝑜 ) = 𝐹𝑖 𝑇𝑖 − 𝐹𝑜 𝑇𝑜 +
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝜌𝐶𝑝
Penyerdehanaan persamaan
𝑑𝑇𝑖 𝑄
𝐴ℎ 𝐹𝑖 𝑇𝑜 − 𝐹𝑜 𝑇𝑜 = 𝐹𝑖 𝑇𝑖 − 𝐹𝑜 𝑇𝑜 +
𝑑𝑡 𝜌𝐶𝑝
𝑑𝑇𝑖 𝑄
𝐴ℎ 𝐹𝑖 𝑇𝑜 = 𝐹𝑖 𝑇𝑖 +
𝑑𝑡 𝜌𝐶𝑝
𝐴ℎ 𝑑𝑇𝑖 𝑄
+ 𝑇𝑜 = 𝑇𝑖 +
𝐹𝑖 𝑑𝑡 𝐹𝑖 𝜌𝐶𝑝
𝑄(𝑠)
𝑇𝑜(𝑠) (𝜏 𝑠 + 1) = 𝑇𝑖 (𝑠) +
𝐹𝑖 𝜌𝐶𝑝
𝑇𝑖 (𝑠) 1 1
𝑇𝑜(𝑠) = + 𝑄
(𝜏 𝑠 + 1) (𝜏 𝑠 + 1) 𝐹𝑖 𝜌𝐶𝑝 (𝑠)
a. Kesetimbangan massa :
[akumulasi massa per satuan waktu] = [massa masuk per satuan waktu] –
[massa keluar per satuan waktu]
𝑑 (𝜌 𝐴 ℎ)
= 𝜌 Fi – 𝜌 F0
𝑑𝑡
𝑑ℎ
𝐴 = Fi – F0
𝑑𝑡
b. Kesetimbangan energi :
[akumulasi energi per satuan waktu] = [energi masuk per satuan waktu] –
[energi keluar per satuan waktu] +
[energi steam per satuan waktu]
𝑑 [ 𝜌 𝐴 ℎ 𝐶𝑝 (𝑇𝑖−𝑇𝑟𝑒𝑓)]
= 𝜌 𝐹𝑖 𝐶𝑝 (𝑇𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑓) − 𝜌 𝐹𝑜 𝐶𝑝 (𝑇𝑜 − 𝑇𝑟𝑒𝑓) + 𝑄
𝑑𝑡
ℎ = 160,84 𝐾𝑘𝑎𝑙/𝑘𝑔oC
𝐹𝑖 = 1,389 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑠
𝜌 = 0,8 𝑘𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝐶𝑝 = 0,6 𝐾𝑘𝑎𝑙/𝑘𝑔
Fungsi transfer control valve dan actuator dapat didekati dengan persamaan
orde satu dengan asumsi bahwa control valve mempunyai karakteristik aliran
linier sebagai berikut:
Gain control valve
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝐺 cv= 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
0,78 𝑘𝑔/𝑠
𝐺 cv= = 0,065
15−3
Gain actuator
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛
𝐺 I/P= 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛
15−3
𝐺 I/P= = 0,75
20−4
1. Performansi FGS-PID lebih baik daripada PID, dapat dilihat dari segi settling
time yang lebih cepat dan maksimum overshoot yang lebih kecil.
2. Dengan menggunakan FGS-PI didapatkan karakteristik respon output yang
lebih baik dibandingkan pengendali PID.
3. Metode Fuzzy Controller memiliki kelemahan, yaitu banyaknya rule base,
sehingga membutuhkan banyak biaya dan waktu penyesuaian.
DAFTAR PUSTAKA