2019
“TIRAMISU Cintaku selembut keju sepahit kopi”
UNSUR EKSTRINSIK NOVEL :
1. UNSUR BIOGRAFI
WT Charlie adalah penulis kelahiran 20 April 1988,seorang perempuan yang mengawali
karirnya pada dunia kesenian yang terbungkus dalam sebuah pertunjukkan yang mengandalkan
kemampuan tubuh yang mulai bergerak . dan ini merupakan karya pertamanya yang mampu di
cetak dan dinikmati oleh banyak kalangan .saat ini ia sedang menggeluti dibidang
manajemendan sedang menaiki tangga kesuksesan yang telah dirancangnya. Ketika ia mulai
kuliah dibidang seni pertunjukan ia sempat mengikuti beberapa organisasi di kampus. ia selalu
bersemanggat untuk menulis dan membuat sebuah karya. Dan pada tahun 2012 ia lulus kuliah
dan masih terus menjadi seorang penulis. Tiramisu ini merupakan karya pertamanya. Meski
karya pertama tetapi cerita yang di tulisnya sulit di tebak. Melihat konflik antar tokoh yang
muncul di fikiran saya adalah sang tokoh utama tidak bahagia di akhir ceritanya.
Novel ini menceritakan perjalanan cinta Gladys, siswi kelas dua SMA Clara Costa yang sangat
menyukai dunia jurnalistik dan juga Fotografi. Ketertarikan akan dua hal tersebut membawa
Glandys pada pengalaman cintanya. Gladys adalah tipe cewek yang cuwek dengan penampilan
apalagi urusan pacaran, hingga teman- temannya sering mengolok-olok Glandys tak laku.
kondisi /lingkungan masyarakat yang mempengaruhi terbitnya novel tersebut adalahl kisah dari
kehidupan remaja yang bernama Gladys terdapat dalam cuplikan”Makanya dong punya pacar
!biar ada kerjaan lain dan nggak selalu suntuk mikirin sekolahan hi hi hi” Karena seorang
penulis pada waktu itu masih Mahasiswa yang gemar akan menulis dan dilingkungan sekitarnya
tidak asing dengan namanya dunia percintaan. cocok untuk remaja yang sedang mengalami
dilema cinta.
3. Unsur Nilai
Nilai Sosial
dari novel “tirmisu”Cintaku selembut keju,sepahit kopi dapat diidentifikasi nilai sosialnya
seorang gadis bernama Gladys yang mengikuti komunitas hunting fotografer yang didalam
suatu komunitas itu terdapat beberapa orang antara lain agus,Albert dkk dijelaskan dalam
cuplikan ”Sudah Empat tahun Gladys mengikuti kegiatan di komunitas fotografer dan ia
sangat menkmatinya .Hari minggu pada minggu ke empat menjadi agenda rutin komunitas
hunting bersama yang berlokasi di pasar tradisional “ Yang terdpat pada hal 22
Nilai sosial kedua dari tersebuat tertera dalam kutipan “seperti biasanya pula Gladys selalu
ramah dan tidak lupa menyapa atau hanya sekedar tersenyum pada warga disekitar
“Keramahan masyarakat pun begitu kental terasa di desa yudis tinggal . semua orang
yang mereka temui tidak ada satu pun yang terlewat menyapanya bahkan sebaliknya
,terutama menanyakan kapan yudis sampai di jogja dan dengan siapa orang yang berjalan
bersamanya”Hal 107.
Nilai Agama
Agamanya ketika ada adzan magrib yang dikumandangkan oleh warga dikampung yudis
tinggal.
Nilai Budaya
budaya bahwa bel waktu pulang otomatis selalu bordering dalam kutipan “ Bel otomatis
puang sekolah yang tak biasa dibendung unuk tidak bordering .menambahnya berburu –
Nilai budaya kedua dari novel tersebut dalam kutipan “ suasana seperti itu sudah banyak
kesibukan sendiri-sendiri dan tidak ada waktu untuk saling mengakrabkan diri sengan
“sory dys! kena macet. Gila gak siang ngga malam nggak weekend jakarata nggak
kedatangan mereka “