Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang MahaEsa, berkat


rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
membahas tentang “Ibu Bersalin Dan Ibu Nifas ”.Tak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Aris Handayani,Amd.Keb.,S.Pd.,M.Kes. selaku dosen
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi kami
dan bagi pembaca pada umumnya.

Bojonegoro,27 Agustus 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................1

Daftar Isi...................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................3

1.3. Tujuan ...............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Komunikasi Pada Ibu Bersalin .........................................................................4

2.2. Konseling Pada Ibu Bersalin .............................................................................5

2.3.Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas .....................................................................9

2.4. Tahapan Masa Nifas ........................................................................................11

2.5.Kebijakan Program Nasional Masa Nifas ........................................................11

2.6. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Pada Masa Nifas .....................................12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh


kehidupannya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas,
organisasi, maupun masyarakat yang dalam kehidupan sehari – hari tidak
lepas dari kegiatan interaksi, membangun relasi, dan transaksi sosial dengan
orang lain. Manusia tidak dapat menghindari komunikasi antar personal,
komunikasi dalam kelompok, komunikasi dalam organisasi dan publik,
komunikasi massa. Oleh karena itu, komunikasi sangat diperlukan dalam
asuhan kebidanan guna memberikan pelayanan kebidanan yang
bermutu. Sehingga dapat menimbulkan interaksi antarpribadi yaitu antara
bidan dengan klien juga keluarga klien untuk penyampaian informasi yang
diperlukan dengan jelas. Dan pada akhirnya, kegiatan komunikasi selalu
mendasari suatu kegiatan termasuk pelayanan kebidanan. Selain dengan
komunikasi, bidan dituntut untuk mengetahui pengaruh berbagai fase
kehidupan ini pada cara seseorang memandang masalah dan kesulitannya.
Sehingga bidan harus memahami macam – macam klien dalam asuhannya.

1.1 Rumusan Masalah


1. Komunikasi Pada Ibu Bersalin
2. Komunikasi Pada Ibu Nifas

1.2 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Komunikasi Pada Ibu Bersalin
2. Untuk Mengetahui Komunikasi Pada Ibu Nifas

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Pada Ibu Bersalin (masa natal)

Kelahiran merupakan proses fisiologis yang diwarnai komponen psikologis.


Akan tetapi peristiwa yang dialami tiap orang berbeda.

Perubahan fisiologis:

a. Semakin tua kehamilan ibu semakin merasakan gerakan-gerakan bayi,


perut makin besar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu tidak nyaman.
Kadang-kadang terjadi gangguan kencing, kaki bengkak.

b. Otot-otot panggul dan jalan lahir mekar

c. Kontraksi uterus dipengaruhi syaraf-syaraf sympati, parasympati, syaraf


lokal otot uterus

Perubahan psikologis:

a. Minggu-minggu terakhir dipengaruhi perasaan/emosi dan ketegangan

b. Ibu cemas apa bayinya cacat, dapat lahir lancer

c. Ibu takut darah, nyeri, takut mati

d. Kecemasan ayah hampir sama dengan kecemasan ibu, bedanya ayah tidak
langsung merasakan efek kehamilan

Pelaksanaan komunikasi terapeutik pada ibu melahirkan:

Melihat kecemasan pada ibu dan suami maka orientasi pelayanan bukan
hanya ditujukan pada ibu tetapi juga pada suami. Ibu dituntun untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang proses kelahiran. Suami
dibesarkan hatinya, dijelaskan apa yang terjadi pada istrinya.

a. Komunikasi pada ibu bersalin difokuskan pada teknik-teknik bersalin


seperti teknik mengejan atau mengatur pernafasan dan lain-lain

4
b. Pemberian pesan harus sabar dalam memberikan informasi pada saat ibu
bersalin sehingga ibu yang sedang bersalin merasa nyaman dan tanggap
dengan isi pesan yang diberikan sehingga bisa mempratekkan sesuai dengan
apa yang diharapkan.

2.2 Konseling pada ibu bersalin

Klien : assalamualaikum

Bidan : waalaikumsalam wr.wb,silakan masuk ibu.

Klien : terimahkasih ibu

Bidan : sepertinya ibu pertama kali berkunjung kesini?

Klien : iya ibu.

Bidan : perkenalkan nama saya bidan fina,kalau boleh tahu nama ibu siapa?

Klien : nama saya widya ibu.

Bidan : ibu widhya ya,tinggalnya dimana ibu widya?

Klien : saya tinggal di jalan beringin ibu.

Bidan : berarti dekat yah,kalau boleh tahu usia ibu widhya


berapa?.dan pekerjaaan ibu apa?

Klien : usia sya 28 tahun dan sya bekerja sebagai guru sma

Bidan : oh ya ibu widhya,maksud dan tujuan ibu datang kesini untuk apa
yah,ada yang bisa saya bantu?

Klien : begin ibu bidan mulai tadi pagi saya merasakan sakit dan kram yang
sangat pada bagian punggung bawah ,itu kenapa yah bu?

Bidan : rasa nyeri dan kram yang berlebihan yang ibu alami mungkin saja di
sebabkan karena ibu merasa cemas atau takut,kalau di lihat dari besarnya
perut ibu ,kehamilan ibu mencapai 9 bulan yang berarti sudah mendekati
persalinan,apa itu benar ibu?

Klien : iya ibu bidan,kehamilan saya sudah 9 bulan ,apa lagi ini adalah
kehamilan pertama saya,saya sangat takut bu,untuk ,menghadapi persalinan
saya,belum persalinan saja rasanya nyeri seperti ini apalagi kalau persalinan

5
Bidan : ibu widhya tidak usah merasa takut,ada beberapa cara yang bisa ibu
widhya lakukan untuk mengurangi rasa takut tersebut,nanti ibu bisa mencari
posisi yang nyaman,kemudian sentuhan atau pijitan dari suami ibu akan
membantu ibu untuk merasa tenang.kehadiran dan dukungan dari pasangan
maupun orang yang sangat ibu percaya sangat membantu ibu dalam
,mengahadapi persalinan,dan yang paling penting tekhnik pernafasan yang
tepat untuk menguangi rasa sakit persalinan,ikuti sya ibu,tarik nafas dalam”
dan hembus kan melalui mulut

Klien : (klien menarik nafas sesuai intruksi bidan)

Bidan : wah bagus sekali bu widhya,ibu melakukanya dengan baik.

Klien : hehhe.terimah kasih bu bidan bu bidan saya kan sebentar lagi mau
bersalin tapi saya belum mengerti persalinan itu seperiti ap?

Bidan : persalinan itu proses yang alamiah lo bu,meskipun persalinan


merupakan proses yang alamiah.tdk semua ibu bersalin mampu beradaptasi
dengan persalinan terutama pada kala pembukaan. Yang biasanya
menimbulkan rasanyeri yang hebat bagi ibu.kalai ibu mersakan nyeri saat
persalinan apa yang akan ibu widhya lakukan?

Klien : melakukan teknik pernafasan seperti yang ibu bidan tadi contokan.

Bidan : seperti ap bu?

Klien : (menarik nafas dalam dan teratur dan menghembuskan ya melalui


mulut)

Bidan : (tersenyum). Oleh krena itu di lakukan asuhan persalinan bu,yang


punya tujuan untuk memberikan asuhan yang memadai selama persalinan
dalam upaya mencapai pertolongan yang bersih dan aman dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan bayi.

Klien : oh,begitu ya bu bidan,benar nggak bu bidan kalau ketuban pecah itu


tanda” persalinan?

6
Bidan ; benar bu widhya ketuban pecah itu tanda” persalinan,selai itu ada
tanda” yang lain seperti rasa sakit akibat kontraksi yang datang lebih kuat
dan teratur,keluarnya lendir bercampur darah,perasa ingin sering atau susah
kencing ini di akibatkan kandung kemih ibu tertekan oleh bagian janin

Klien ; wah banyak ya bu tanda-tanda persalinan itu.penyebab persalinan


itu apa bu bidan?

Bidan ; dgn smakin tuanya kehamilan,maka oto-otot rahim meregang yang di


akibatkan meningkatnya hormone okytosin sehingga timbul kontraksi untuk
mengeluarkan janin,apa ibu widhya sdah mengerti?

Klien : mengerti bu|(sambil mengangguk) bu bidan saya rencanya ingin


melahirkan secara normal,persalinan normal itu seperti ap bu bidan?

Bidan : amin ,persalinan normal di bagi atas 4 tahapan yang di sebut


kala,kala 1 pada persalinan di mulai sejak terjadinya kontraksi sampai
pembukaan lengkap,pada persalinan anak pertama,biasanya memakan waktu
yang cukap lama #10-12 jam.gejala dan tanda kala 2 adalah pembukaan yang
telah lengkap,ada rasa ingin meneran saat terjadi kontraksi,ada dorongan
pada vagina atau rektum dan peningkatan pengeluaran lendir dan
darah.proses ini biasanya berlagsung 2 jam pada kelahiran anak pertama.
Pada kala pengeluaran janin terjadi tekanan pada oto-otot dasar panggul yang
menimbulkan rasa mengedan.dengan adanya kontraksi ibu di pimpin untuk
mengedan.maka lahir kepala di ikuti oleh seluruh badan janin.komplikasinya
yang sering muncul pada kala ini adalah kegawatdaruratan janin,persalinan
lama,tanda-tanda lilitan tali pusat. Sampai disini apa ibu widhya mengerti?

Klien : iya ibu,ternyata melahirkan memakan waktu yang lama ya bu.apa


lagi kelahiran anak pertama seperti sya,trus kal 3-4 seperti apa bu bidan?

Bidan : kan temenya belum keluar?

Klien : temenya? Maksudnya ibu ari-ari ya bu

7
Bidan : benar bu widhya,di kala 3 terjadi pengeluaran ari yang bniasanya
terjadi 6-15 menit setelah bayi lahir,keluarnya spontan atau di bantu denga
tenaga pada perut ibu. Nah pada kala ini juga mungkin terjadi komplikasi
ibu,sepertiperlukaan pada jalan lahir,pendarahan karena tidak adanya
kontraksi.(tersenyum)

Klien : saya takut bu bidan ,ternyata setelah melahirkan itu masih ada
resiko-resikonya yang biasanya di alami

Bidan : tenang bu,di kala 4 dari saat lahirnya ari-ari sampai 2 jam stelah
melahirkan.keadaan ibu masih di perhatikan .sehingga resiko komplikasi bisa
di tangani.

Klien : oh,syukurlah,ternyata tidak seseram yang saya bayangkan.

Bidan : setelah evaluasi setelah melahirkan,ada juga bu asuhan sayang ibu


yang di beritahukan pada ibu sebelum dan sesudah persalinan seperti
menyarankann ibu untuk di temanin keluarga atau suami seperti yang saya
jelaskan tadi.menghargai dan memperbolehkan keputusan ibu,seperti ibu
widhya ingin melahirkan secara normal atau ingin menggunakan perawatan
secara tradisional selama tidak merugikan bagi ibu. Menyarankan ibu untuk
memberikan ASI kepada anak ibu segera setelah anak ibu lahir. Rencanya
mau ngasi ASI ekslusif ga bu widhya,anak pertama lo bu?(tersenyum)

Klien : pasti dong bu bidan,saya ingin memberikan yang terbaik buat anak
saya (tertawa).tadi ibu menyinggung sedikit posisi yang nyaman saat meneran
,apa saja posisi itu bu?

Bidan : wah ibu widhya masih mengingat penjelasan saya.posisi yang baik
untuk mengurangi rasa nyeri yang hebat adalah posisi jongkok ,nah mungkin
ini adalah posis yang sesuai untuk ibu widhya(tertawa). Nah kalau ibu
merasakan nyeri punggung saat persalinan posisi merangkak atau miring ke
kiri sangat di anjurkan. Ada juga bu posisi setengah duduk,kalau posisi ini
seringkali nyaman bagin ibu dan ibu bisa beristrahat di antara

8
kontraksi.posisi setengah duduk ini punya keuntungan lebih yaitu
memudahkan melahirkan kepala bayi (tersenyum)..

Klien : (langkah-langkah melahirkan janin)

Bidan : (langkah-langkah)

Sekarang saya akan menjelaskan tanda-tanda bahaya pada persalinan,jadi


kalo ibu mengalami atau menemukan tanda-tanda ini ibu di harapkan untuk
m,emberitahukan pada petugas.tanda-tanda bahaya persalinan pada janin
adalah denyut jantung yang lambut dan terlalu cepat,atau keluarnya air
ketuban yang bercampur dengan kotoran bayi yang berwarna hijau. Dan tanda
bahaya pada ibu adalah perubahan tekanan darah,nadi dan kontraksi yang
tidak normal atau ibu merasa gelisah dan kesakitan

Klien : ok.bu bidan saya akan segera memberitahukan kepada petugas


kalau saya dan bayi saya mengalami salah satu dari tanda-tanda bahya
tersebut

Bidan : benar bu widhya,penangan yang segera dapat mengurangi akibat


dari bahaya tersebut

Klien : terimahkasih bu atas informasi - informasi yang ibu bidan berikan

Bidan : sama-sama bu,semoga informasi yang saya berikan bermanfaat.

Klien : sangat bu,informasi yang ibu berikan sangat berguna,saya pulang


dulu bu,assalamualaikum wr.wb

Bidan : waalaikum salam wr.wb

2.3 Konsep Dasar Asuhan Masa Nifas


Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil.

9
Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Perubahan fisiologis: Terjadi proses involusio, keluar lochea, perut ibu
kelihatan besar.

Perubahan psikologis: Muncul berbagai ekspresi akibat berlalunya peristiwa


menentukan dalam hidupnya dan merupakan peristiwa mengesankan karena:

a. Ibu merasa bangga karena telah mengalami kesulitan, kecemasan,


kesakitan, penderitaan dengan tenaganya sendiri

b. Ibu bahagia karena telah mendapat relasi dengan bayinya, ingin cepat tau
jenis kelamin, bentuk bayinya.

Disamping itu muncul gejala-gejala psikis disebabkan:

a. Ibu mengalami kesenduan, kepedihan hati, kekecewaan dan penderitaan


batin missal karena anak hasil hubungan luar nikah

b. Jenis kelamin anak tidak sesuai harapan, bayi cacat sehingga timbul rasa
tidak cinta anaknya

c. Ibu-ibu yang telah cerai, kelahiran anak merupakan peristiwa tidak


menyenangkan

Pelaksanaan komunikasi terapeutik:

a. Bidan harus hati-hati melakukan komunikasi karena kestabilan emosi


belum pulih seperti semula

b. Orientasi pembicaraan lebih berkisar penerimaan terhadap bayi serta


kondisi fisik dan psikis ibu nifas

Prinsip komunikasi pada ibu nifas:

10
a. Komunikasi difokuskan pada permasalahan kasusnya masa nifas seperti
cara menjaga kebersihan, perawatan bagi dan juga kesehatan ibu dan anak.
Serta pemulihan organ-organ reproduksi

b. Disesuaikan dengan kondisi ibu jika ada informasi atau pesan yang
memerlukan suatu tindakan khususnya dana

c. Dalam menyampaikan informasi, pesan harus mudah dimengerti dan


dipahami oleh penerima

d. Jika pesan memerlukan tindakan seperti cara menyusui yang benar, maka
pemberi pesan harus memberikan contoh melalui alat media atau
mempratekkan langsung pada ibu-ibu tersebut.

2.4 Tahapan Masa Nifas


1. Puerperium Dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40
hari.
2. Puerperium intermedial.
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
2.5 Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
Kujungan nifas dilakukan minimal 4 kali untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalahmasalah
yang terjadi.
a. 6-8 jam setelah persalinan
b. 6 hari setelah persalinan
c. 2 minggu setelah persalinan
d. 6 minggu setelah persalinan

11
2.6 Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas
Asuhan post partum merupakan upaya kolaboratif antara orangtua,
keluarga, pemberi asuhan yang sudah terlatih atau tradisional, profesi
kesehatan dll termasuk kelp.anggota masyarakat, pembuat kebijakan,
perencana kesehatan dan administrator.
a) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi
b) Melaksanakan skrining yg komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
c) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya
dan perawatan bayi sehat.
d) Memberikan pelayanan KB Asuhan masa nifas berdasarkan waktu
kunjungan nifas
1. Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan)
a. Mencegah perdarahan masa nifas.
b. Mendeteksi dan merawat penyebab perdarahan, rujuk bila perdarahan
berlanjut.
c. Pemberian ASI awal, 1 jam setelah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)berhasil
dilakukan.
d. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi.
e. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
2. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
a. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi fundus
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau
menyengat.
b. Menilai adanya tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit
dalam menyusui.
d. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi yaitu
perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.

12
3. Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan)
a. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi Fundus
dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau
menyengat.
b. Menilai adanya tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda
penyulit dalam menyusui.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi yaitu
perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari.
4. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)
a. Menanyakan pada ibu tentang keluhan dan penyulit yang
dialaminya.
b. Memberikan konseling untuk menggunakan KB secara dini.22

Contoh Percakapan Ibu Bidan Dan Ibu Nifas

Ibu : Assalamualaikum,ada ibu bidannya?

Asisten Bidan : Walaikumsalam,oh ya bu ada didalam mari bu


masuk,silahkan duduk,tunggu sebentar ya bu saya tunggu ibu bidannya dulu.

Ibu : iya bu

Bidan : Pagi bu,ada yang bisa saya bantu bu?

Suami : Ya bu,saya ingin memeriksakan istri saya karena ada


masalah dengan air susu istri saya tidak keluar

Bidan : Owh iya pak, tapi sebelumnya boleh saya tau nama ibu dan
bapak siapa?

13
Dan dari mana?

Bapak : Nama saya Tn.I dan istri saya Ny.D saya dari dusun krajan
desa batangsari kampung sebalah bu.

Bidan : Usia ibu berapa?

Ibu : 23 tahun

Asisten Bidan : Lalu apa yang ibu rasakan sekarang?

Ibu : Sakit susu sebelah kanan,panas,bengkak,merah

Bidan : Sudah berapa lama?

Ibu : Sudah 3 hari

Asisten Bidan : Terus di susuin ga? Dedenya mau nyusu ga?

Ibu : Iyah disusuin tapi dedenya ga mau

Asisten Bidan : seharusnya walaupun dednya ga mau tapi tetep di


susuin,supaya tidak semakin bengkak.

Bidan : disamping itu ibu juga haerus rutin perawatan payudara,


dengan cara memijat dengan menggunakan baby oil selama 20kali secara
perlahan-lahan secara rutin,yang bertujuan untuk memperlancar sirkulasi
darh dan mencegah tersumbatnya saluran susu,sehingga memperlancar
pengeluaran asi.

Ibu : ya bu trimakasih atas saranya nanti saya coba di rumah.

Bidan : ya bu sama-sama,jika ada komplikasi ibu datang ke saya lagi.

Bapak : ya bu trimakasih,saya pulang dulu.

Ibu : Asamualaikum wr wb

Bidan : walaikumsalam wr wb.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada beberapa macam klien dalam asuhan kebidanan`diantaranya remaja, klien


KB, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menopause. Bidan dituntut untuk
mengetahui komunikasi dan penanganan apa yang diberikan sesuai fase dan
kondisi klien, karena klien pada masing – masing fase memiliki kebutuhan dan
cara pikir yang berbeda. Hal itu diperlukan agar bidan dapat memberikan
asuhan kebidanan pada klien yang tepat sesuai kebutuhannya masing – masing.

15
DAFTAR PUSTAKA

Fadilah,Sholehati Nur. 2013.makalahmacam-macamkliendalamasuhankebidanan

Rochmawati,Lusa.2009.Macam-Macam Klien dalam Asuhan Kebidanan

16

Anda mungkin juga menyukai